OLEH :
22041025
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari/Tanggal :………………………………………………………………………………
JudulLaporan :………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Keterangan :………………………………………………………………………………
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
NIDN. 1111057603
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal
yang artinya perorangan dan hygiene yaitu sehat yang bertujuan untuk
mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri dan orang lain, baik secara
fisik maupun psikologis. Personal hygiene mencakup perawatan
kebersihan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku kaki, dan
tangan, kulit, dan area genital (Tarwoto & Wartonah, 2019).
Manfaat personal hygiene adalah dapat mempertahankan
keperawatan diri, baik secara sendiri maupun dengan bantuan, dapat
melatih hidup bersih dan sehat dengan memperbaiki gambaran atau
persepsi terhadap kebersihan dan kesehatan, dan menciptakan penampilan
yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. Selain itu, dapat membuat rasa
nyaman dan relaksasi untuk menghilangkan, mencegah gangguan sirkulasi
darah dan mempertahankan integritas jaringan (Verarica Silalahi, 2020).
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi
dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan
urut-urutan yang sesuai. Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang
mudah, terutama bagi Ibu-ibu baru. Memandikan bayi dengan cara yang
salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan
tenggelam), air masuk kedalam telinga atau hidung dan dapat mengalami
hipotermi (Verarica Silalahi, 2020).
Menjadi seorang Ibu baru memang tak mudah. Banyak pelajaran
baru yang harus perlahan-lahan dipelajari Ibu untuk merawat sang buah
hati dengan baik. Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti Ibu
baru adalah saat harus memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih
ringkih membuat Ibu jadi takut untuk memandikannya (Alawiyah, 2018).
Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua
terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak
sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi
sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah
pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan
penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berkaitan dengan
kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan semakin tinggi
pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi kesehatan,
bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak sulit untuk memandikan
bayinya sendiri (Alawiyah, 2019).
Faktor penghambat dalam melakukan perawatan bayi baru lahir
salah satunya kurangnya pengetahuan masyarakat dan cara perawatan
yang kurang benar. Kader Posyandu adalah salah satu orang terdekat yang
dapat mempengaruhi perubahan perilaku Ibu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan dan melaksanakan Keterampilan Dasar Kebidanan berupa
personal hygiene pada bayi.
2. Tujuan Khusus:
- Menjelaskan tentang pengertian dan tujuan personal hygiene pada
bayi.
- Mengetahui penatalaksanaan tahap-tahap personal hygiene pada
bayi.
- Melakukan pengkajian data subjektif dan obyektif pada
klien/pasien.
C. Manfaat
Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. Bagi Pelayanan Kesehatan :
a. Sebagai bahan referensi menambah pengetahuan bagi bidan
sebagai tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Sebegai bahan referensi untuk meingkatkan keterampilan bagi
bidan sebagai tenaga Kesehatan di pelayanan Kesehatan.
c. Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam
Menyusun SOAP dan pengambilan kebijakan diinstitusi
pelayanan Kesehatan.
2. Bagi pasien
a. Sebagai bahan referensi menambah pengetahuan.
b. Mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan menjadi yang lebih
baik.
3. Bagi penulis
a. Sebagai bahan pembelajaran, menambah pengetahuan dan
meningkatkan keterampilan dasar kebidanan.
b. Memenuhi salah satu tugas praktik ECE KDK..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ardhiyanti, Y., Lusiana, N., & Megasari, K. (2019). Bahan ajar asuhan kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish.
Alawiyah, R. (2019). Hubungan Personal Higiene Dan Sanitasi Lingkungan
Dengan Keluhan Penyakit Kulit Di Desa Rambung merah Kecamatan
Siantar Kabupaten Simalungun (Vol. 7).
Asthiningsih, N. W. W. Dan Wijayanti, T. (2019) “Edukasi Personal Hygiene
Pada Anak Usia Dini Dengan G3CTPS,” Jurnal Pesut: Pengabdian Untuk
Kesejahteraan Umat, 1(2), Hal. 84–92.
Fitriani, N. L., & Andriyani, S. (2021). Hubungan Antara Pengetahuan dengan
Sikap Anak Usia Sekolah Akhir (10-12 tahun) tentang Makanan Jajanan di
SD Negeri II Tagog Apu Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Jurnal
Pendidikan Keperawatan Indonesia. Vol 1, No 1. FPOK-UPI; Bandung.
Irnawati, C., & Widyana, R. (2018). Hipnoterapi untuk Peningkatan Perilaku
Personal Hygiene Anak Jalanan. Jurnal Psikologi, 14(1), 28– 32.
Kemenkes RI. (2020). Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan
Belum Optimal. Retrieved November 2, 2020.
Tarwoto, & Wartonah. (2019). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta
Verarica Silalahi, R. M. P. (2020). Personal Hygiene Pada Anak SD Negeri
Merjosari 3. 2(2), 15–23