Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERSONAL HYGIENE

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah KKPK


Dosen Pengampu : Afrah Diba, SST, M.Keb

Disusun Oleh
ANNISA CHANIA AULIA
2010070130003

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah kkpk.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Baiturrahmah. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna.

Padang, Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................3

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi...........................................................................................................4

B. Macam - Macam Personal Hygiene................................................................4

C. Tujuan Perawatan Personal Hygiene............................................................10

D. Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene..................10

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Melakukan Personal


Hygiene.............................................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam dunia Keperawatan, personal hygiene merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya
seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dalam dirinya untuk
memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan untuk mencegah timbulnya
penyakit. Personal hygiene yang pada dasarnya harus diperhatikan yaitu
personal hygiene yang mencakup beberapa hal seperti, perawatan kulit kepala
dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki, kulit, dan perawatan
tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene adalah aspek yang sangat penting
dari pendidikan kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan adalah hal yang
harus dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari penyebaran penyakit
(Siwach, 2009).
Personal Hygiene merupakan salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejah teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di
nyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Direja, 2011).
Personal hygiene pada anak usia sekolah di Indonesia terdapat
beberapa masalah kesehatan. Masalah yang timbul yang terjadi seperti infeksi
saluran pernapasan, cacingan, anemia, dan flu. Tercatat bahwa sebanyak 20
persen tingkat ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), pada penyakit diare 20
persen yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar, tercatat dari beberapa
penyakit tersebut penyakit yang paling utama dan sering terjadi pada anak usia
sekolah yaitu infeksi cacing atau sering disebut dengan cacingan. Dampak
yang terjadi pada anak-anak usia sekolah yang tidak begitu mengerti dengan
baik bagaimana menjaga personal hygiene khususnya kebersihan tangan maka
akan timbul penyakit cacingan, karena

1
2

ketika tangan dalam keadaan tidak bersih dan tangan kontak langsung
dengan makanan maka akan tersebar luas kuman dan bakteri dalam tubuh dan
mengakibatkan penyakit cacingan. Penyakit -penyakit seperti malaria, ISPA
dan diare akan terus menjadi penyakit yang serius di kalangan anak usia
sekolah, bahkan menjadi sebab kematian populasi anak sekolah. Pada
penyakit lainnya ditemukan yang paling sering terjadi pada anak usia sekolah
yaitu infeksi parasit usus. Dalam hal ini kesehatan yang buruk dapat
mengakibatkan kurangnya perkembangnya kognitif seorang anak baik
terjadinya perubahan fisiologis atau kurangnya motivasi untuk belajar (Rosso
& Arlianti, 2009).
Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada
usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan yang dihadapi
oleh anak usia sekolah pada dasarnya cukup kompleks dan bervariasi. Tujuan
penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku siswa dalam
melakukan personal hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian adalah personal hygiene
populasi berjumlah 117. Tehnik sampling menggunakan simple random
sampling didapatkan 54 sampel. Instumen data diolah dengan editing, coding,
scoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene
siswa SDN 2 Trigonco Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondosebagian
besar responden mempunyai personal hygiene kurang (59%). Hasil analisa
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempuyai personal hygiene
kurang tentang kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung dan
telinga, kaki dan kuku dan genitalia. Rendahnya kesadaran serta minimnya
pengetahuan, merupakan domain yang sangat menentukan keberhasilan anak
melakukan personal hygiene dengan baik dan benar.
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar siswa di SDN 2
Trigonco Asembagus Kabupaten Situbondo mempunyai personal hygiene
kurang. di harapkan anak sekolah mempunyai motivasi menjaga personal
hygiene agar sehat dan terhindar dari penyakit, orang tua harus lebih peduli
3

dalam membimbing dan mengawasi anaknya untuk melakukan personal hygiene


sehingga anak tidak mudah sakit dan bagi guru bidang studi pendidikan kesehatan
lebih meningkatkan kesadaran siswa dalam melakukan personal hygiene seperti
menggosok gigi sebelum berangkat ke sekolah. (Rifai.2014)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan personal hygiene?
2. Apakah macam-macam personal hygiene?
3. Apakah tujuan perawatan personal hygiene?
4. Bagaimana Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene ?
5. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan personal
hygiene?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu personal hygiene
2. Untuk mengetahui macam-macam personal hygiene
3. Untuk mengetahui tujuan perawatan personal hygiene
4. Untuk mengetahui Dampak yang sering timbul pada masalah personal
hygiene
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan
personal hygiene
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan


untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang lain (Tarwoto
dan Martonah, 2011).

Menurut Rejeki (2015), Personal hygiene merupakan kebersihan diri


sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik
maupun psikologis.

Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam


memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Direja, 2011).

Perawatan diri atau kebersihan diri (personal higiene) merupakan


perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik
secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi
berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai, sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan terhadap perawatan diri serta persepsi terhadap perawatan diri
(Sulastri, 2018).

B. Macam - macam personal hygiene

Jenis personal hygiene Jenis perawatan diri, menurut Hidayat (2008) :

1. Perawatan diri pada kulit

Kulit merupakan salah satu bagian pentingdari tubuh yang dapat


melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan

4
5

perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan fungsinya. Kulit


secara umum mempunyai berbagai fungsi, diantaranya:

a. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan


bagian dalam yang juga dapat menjaga keutuhan kulit.

b. Mengatur keseimbangan suhu tubuhdan membantu produksi keringat


serta penguapan.

c. Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima rangsangan


dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu.

d. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan


nitrogen.

e. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah


pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.

f. Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi


vitamin D dari sinar ultraviolet matahari

Yang dapat dilakukan untuk perawatan kulit yaitu dengan


melakukan mandi. Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau
membersihkan bau badan, keringat dan sel yang mati, serta merangsang
sirkulasi darah, dan membuat rasa nyaman. Mandi menggunakan sabun
mandi secara rutin minimal 2 kali sehari (bila perlu lakukan lebih sering bila
kerja di tempat kotor atau banyak berkeringat). Hindari penggunaan
pakaian, handuk, selimut, sabun mandi, dan sarung secara berjamaah.
Hindari penggunaan pakaian yang lembab/basah (karena keringat/sebab
lain). Gunakan obat anti jamur kulit (bila perlu).

Mengganti pakaian dengan teratur. Minimal 1x sehari atau setelah


mandi. Biasakan mengganti pakaian sesampainya di rumah setelah pulang
sekolah atau bepergian karena pakaian dan keringat akan menempel pada
pakaian setelah di pakai beraktivitas (Haince, 2012).

4
6

2. Perawatan diri pada kuku, kaki dan tangan.

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting


dalam mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke dalam
tubuh melalui kuku (Hidayat, 2008). Oleh karena itu, Potong kuku 1x/mg
atau saat terlihat panjang (gunakan pemotong kuku dan setelah dipotong
ujung kuku dihaluskan/dikikir) (Haince, 2012). Masalah kuku kaki dan
tangan sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan dihasilkan karena
perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan, seperti
menggigit kuku dan pemotongan yang tidak tepat dan pemakaian sepatu
yang tidak pas (Potter dan patricia, 2010)

Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2x/hr atau setiap kotor.
Mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran
dan kuman masih tertinggal di tangan. Oleh karena itu biasakan cuci tangan
dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun agar tangan bersih dan
sehat. Saat harus cuci tangan yaitu setiap tangan kita kotor (setelah
memegang uang, memegang binatang, berkebun), setelah buang air besar
atau buang air kecil, sebelum makan dan sebelum memegang makanan.

Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pada kaki, gunakan alas


kaki yang lembut, aman, dan nyaman. Jenis alas kaki yang dipakai dapat
mempengaruhi maslah kaki dan kuku. Sepatu yang sempit atau kurang pas
dapat mnyebabkan luka kulit tertentu dan mengganggu sirkulasi kaki.
Menjaga kebersihan sepatu itu juga sangat penting. Begitu kaki berkeringat,
keringatnya akan menempel ke sepatunya, sehingga menjadi tempat
tumbuhnya bakteri yang bisa menyebabkan penyakitpenyakit di kaki.
Segera setelah pulang sekolah dan tiba di rumah, bukalah sepatunya terlebih
dahulu. Kemudian untuk menjaga sepatunya tetap bersih dengan cara
mencuci, menyikat, dan menyemirnya. Usai beraktivitas ajarkan anak
7

untuk mencuci kakinya dan mengeringkannya dengan baik. Cuci kaki


dengan baik ketika mandi atau sebelum pergi tidur. Keringkan dengan baik
menggunakan handuk bersih. (Haince, 2012).

3. Perawatan diri pada rambut

Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai


proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri
dapat diidentifikasi ( Hidayat, 2008).

Rambut yang bersih tak hanya menghindarkan aroma tak sedap,


tetapi juga menghindari gangguan pada kulit kepala seperti ketombe, mudah
rontok atau bahkan kutu rambut. Rambut barmanfaat mencegah infeksi
daerah kepala. Kebersihan rambut bisa membantu melancarkan sirkulasi
darah pada kulit kepala. Rambut yang bersih juga membantu mengurangi
stres dan membantu jaringan metabolisme agar tetap tumbuh dan
berkembang secara normal. Kutu rambut pun tidak diberi kesempatan untuk
hidup. Karena itu, ajarkan anak untuk keramas secara teratur minimal
membersihkan rambut dua kali dalam seminggu, atau setelah berolah raga
atau banyak mengeluarkan keringat, keramas dengan menggunakan
shampoo, agar kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga. Samphoo
berfungsi membersihkan rambut juga untuk memberikan beberapa vitamin
bagi rambut sehingga rambut subur dan berkilau. Selain itu untuk menjaga
kebersihan rambut jangan lupa juga menjaga kebersihan sisir yang dipakai.
Membersihkan sisir bisa bersamaaan saat kita keramas (Haince, 2012).

Penyisiran pada rambut juga sangat penting, karena dapat mencegah


rambut menjadi kusut dan dapat membebtuk gaya rambut. Rambut dan kulit
kepala mempunyai kecenderungan kering, maka diperlukan penyisiran
sehari-hari agar tidak kusut (potter dan patricia, 2010).
8

4. Kebersihan mulut dan gigi.

Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut,


gigi, gusi dan bibir. Hygiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat
dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan (Potter dan patricia, 2010).

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan


kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.
Tujuan dari menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah supaya gigi bersih
dan tidak berlubang, mulut tidak berbau, lidah bersih, gusi tidak bengkak,
bibir tidak pecah-pecah. Sehingga menyikat gigi bertujuan untuk
menghilangkan plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang (Caries ) dan
menyebabkan sakit gigi. (Hidayat, 2008).

Pentingnya menyikat gigi, agar gigi tetap dalam kondisi baik hingga
usia dewasa. Menggosok gigi secara benar dan teratur, sedikitnya 4 kali
sehari, dianjurkan setiap selesai makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi
menggunakan sikat gigi sendiri. Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan sekali
(Potter dan patricia,2010).

Selain itu, yang penting diketahui adalah jenis makanan yang dapat
merusak gigi dan membiasakannya untuk mengonsumsi makanan yang
lebih sehat. Ajak anak untuk menghindari makan/minum yang terlalu
panas/dingin dan yang terlalu asam. Anak harus banyak mengonsumsi
makanan bergizi. Orangtua perlu juga membawa anak untuk memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut secara rutin kurang lebih 6 bulan sekali ke
puskesmas atau ke dokter gigi. Jika merasa gigi nyilu/sakit segera berobat
ke puskesmas atau dokter gigi (Haince, 2012).

5. Kebersihan diri pada mata

Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk


mata karena secara terus menerus dibersihkan oleh air mata, dan kelopak
9

mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing. Seseorang hanya
memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang berkumpul pada
kantus sebelah dalam atau bulu mata. Pembersihan mata biasanya dilakukan
selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan waslap pembersih yang
dilembabkan kedalam air. Bersihkan daerah mata dari arah luar ke dalam
(bersihkan kotoran mata yang menempel pada sudut kelopak mata) (Potter
dan patricia, 2010).

6. Kebersihan telinga dan hidung.

Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman


pendengaran bila subtansi lilin atau benda asing berkumpul pada kanal
telinga luar, yang mengganggu konduksi suara. Hidung memberikan indera
penciuman tetapi juga memantau temperatur dan kelembapan udara yang
dihirup serta mencegah masuknya partikel asing kedalam sistem pernafasan
(Potter dan patricia,2010).

Bersihkan telinga secara rutin (1x/1-2 mg) lakukan dengan hati-hati


menggunakan alat yang bersih dan aman. Daun telinga dibersihkan waktu
mandi kemudian dikeringkan dengan handuk atau kapas bersih (Hidayat,
2008). Tidak di perbolehkan menggunakan alat yang tajam seperti peniti
untuk membersihkan serumen yang ada pada telinga (Potter dan patricia,
2010)

Bersihkan hidung juga menggunakan kapas, sapu tangan atau tisue


yang bersih. Biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan
membersihkan kedalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian
yang diperlukan (Potter, 2006). Jika terdapat keluhan dengan telinga atau
hidung segera periksa ke Puskesmas/ dokter (Haince, 2012).
10

C. Tujuan perawatan personal hygiene

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), bertujuan untuk:

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan diri seseorang

3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

4. Meningkatkan percaya diri seseoreang

5. Mencegah penyakit

6. Menciptakan keindahan

D. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) dampak yang bisa timbul adalah:

a. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena


tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit. Gangguan mukosa mulut,
gangguan pada mata dan telinga, gangguan pada kuku.

b. Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubunagan dengan personal


hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
11

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Melakukan Personal


Hygiene

Menurut Perry dan Potter (2008) faktor yang mempengaruhi seseorang


melakukan personal hygiene yaitu :

a. Citra tubuh

Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya higiene pada


orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Citra tubuh dapat berubah
akibat adanya pembedahan atau penyakit fisik maka harus membuat suatu
usaha ekstra untuk meningkatkan higiene.

b. Praktik sosial

Kelompok-kelompok sosial wadah seseorang pasien berhubungan dapat


mempengaruhi praktik higiene pribadi. Selama masa kanakkanak, kanak-
kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan
keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan
kebersihan.

c. Status sosio ekonomi

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik


kebersihan yang dilakukan. Apakah dapat menyediakan bahan-bahan yang
penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmestik (alat-alat yang
membantu dalam memelihara higiene dalam lingkungan rumah)
12

d. Pengetahuan

Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi kesehatan


mempengaruhi praktik higiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri
tidak cukup, harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.

e. Kebudayaan

Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan


higiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek
perawatan diri yang berbeda.

f. Pilihan pribadi

Kebebasan individu untuk memilih waktu untuk perawatan diri, memilih


produk yang ingin digunakan, dan memilih bagaimana cara melakukan
higiene.

g. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang


sehingga perlu bantuan untuk melakukan perawatan diri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan


untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang lain. Macam
personal hygiene: perawatn diri pada kulit, perawatan diri pada kuku, kaki dan
tangan, perawatan diri pada rambut, kebersihan mulut dan gigi, kebersihan diri
pada mata, kebersihan telinga dan hidung. Dengan tujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan seseorang ,memelihara kebersihan diri seseorang,
memperbaiki personal hygiene yang kurang, meningkatkan percaya diri
seseorang, mencegah penyakit dan menciptakan keindahan.

A. Saran
Personal hygiene merupakan tindakan yang sangat penting untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan. untuk itu pihak sekolah agar
menyediakan waktu khusus untuk memberikan pengetauhan tentang personal
hygiene kepada seluruh siswa Sekolah Dasar. Dengan demikian diharapkan
setiap anak dapat menjaga personal hygiene, guna meningkatkan derajat
kesehatan, memelihara kebersihan, mencegah penyakit serta meningkatkan
rasa percaya diri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Direja, ade herman surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika.

Haince. (2012). personal behavior and enviroment risk and protective factor.

Hidayat. A.A. (2006). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika

Miller, j rosso dan Arlianti, r. 2009. Investasi Untuk Kesehatan Dan Gizi Sekolah
Di Indonesia, BEC-TF,2-36.

Potter dan perry. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses
dan praktik, edisi ke 4. Jakarta: EGC.

Potter Dan Patricia, A. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep,


Proses Dan Praktik. Jakarta : EGC

Rejeki S, 2015. Sanitasi, Hygiene, dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3).
Bandung: Rekayasa Sains.

Rifai, ahmad. 2014.Personal Hygiene Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri
2 Trigonco Kabupaten Situbondo. Jurnal Kesehatan. Jawa Timur :
Universitas Airlangga

14
Siwach, meena. 2009. Impact of Health Education Program Me On Knowledge and
Practices of School Children Regarding Personal Hygiene In Rural Panipat :
Kamla-Raj Int Edu Sci, 1 (2): 115-118

15

Anda mungkin juga menyukai