Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIK STASE

KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN

(KKPK)

Disusun oleh:

Nama : CHLARA MELANIE TRIANDARI


NIM : 213001080023

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN LENGKAP
STASE KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN
PADA BAYI NY. D USIA 8 JAM DENGAN PERSONAL
HYGIENE MEMANDIKAN BAYI DI PMB DEWI GURNING
AM.KEB KASANG PUDAK MUARO JAMBI
TAHUN 2022

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan

Jambi, 7 Maret 2022


Menyetujui,
CI Akademik

(Bdn. Lismawati,S.Keb.,M.Kes)
NIDN:

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP
STASE KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN
PADA BAYI NY. D USIA 8 JAM DENGAN PERSONAL
HYGIENE MEMANDIKAN BAYI DI PMB DEWI GURNING
AM.KEB KASANG PUDAK MUARO JAMBI
TAHUN 2022

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


NAMA: Chlara Melanie Triandari
NIM : 213001080023

Mengetahui
CI Akademik

(Bdn. Lismawati,S.Keb.,M.Kes)
NIDN:

Disetujui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn. Devi Arista, S.Keb., M.Kes


NIK. 1010300715008

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan

Stase Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan dengan judul “Melakukan Personal

Hygiene, Memandikan Bayi Pada Bayi Ny. D Di PMB Dewi Gurning, Am.keb”.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Seno Aji, S.Pd., M.Eng, Prac, selaku Rektor Universitas Adiwangsa

Jambi yang sudah memfasilitasi dan memberi dedikasinya untuk pendidikan

profesi Bidan.

2. Ibu Bdn. Subang Aini, S.Keb, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kesehatan dan

Farmasi Universitas Adiwangsa Jambi yang sudah membantu dalam

kelancaran pendidikan profesi bidan ini.

3. Ibu Bdn. Devi Arista S.Keb.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi profesi

Bidan di Universitas Adiwangsa Jambi yang sudah memberikan arahan untuk

tercapainya penatalaksanaan ini.

4. Ibu Bdn. Lismawati, S.Keb, M.Kes, selaku pembimbing CI Akademik yang

telah memberikan saran dan bimbingan dalam pengerjaan Laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritikan dan saran penulis harapkan sebagai bahan

untuk perbaikan.

Jambi, Maret 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Memandikan Bayi...........................................................................
2.2 Pemeriksaan Fisik Pada Bayi............................................................................
2.3 Pendokumentasian Pada Bayi Baru Lahir.........................................................

BAB III TINJAUAN KASUS


3.1 Asuhan Kebidanan Memandikan Bayi ..............................................................

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Asuhan Kebidanan Personal Hygiene memandikan bayi...................................

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................
5.2 Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan

air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan

yang sesuai. Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama

bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar

mandi tak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka.

Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi

sehingga menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya.

Memandikan bayi merupakan saat-saat yang menyenangkan untuk

membangun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak. Jika bayi sedang

gelisah, maka mandi dengan air hangat akan menjadi hal yang baik untuk

menenangkan dan membantunya untuk dapat tidur dengan nyaman. Mandi

mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi,

mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi. Memandikan bayi

dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti

celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan

dapat mengalami hipotermi (Deswani, 2010).

Memandikan bayi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan,

pengetahuan, dan ketrampilan sangatlah penting untuk memandikan bayi.

Banyak sekali dari ibu takut untuk memandikan bayinya karena beberapa

faktor, seperti ibu takut terhadap tali pusat, ibu tidak percaya diri terhadap

dirinya untuk memandikan bayinya karena takut was-was. Lebih dari 90% ibu
nifas tidak bisa memandikan bayinya, dan ini sering terjadi pada ibu

primigravida, mereka memilih untuk menahan orang tua dirumah atau pulang

kerumah orang tua mereka, tak jarang ibu nifas memanggil dukun untuk

memandikan bayinya. Memandikan bayi akan mengasah ketrampilan ibu,

semakin ibu sering memandikan bayi semakin terampil seorang ibu itu, tapi

tak luput juga ibu harus tau cara atau tekhnik memandikan bayi, bagaimana

cara mengukur kehangatan air yang dipakai untuk memandikan bayi,

bagaimana cara memegang bayi di dalam bak mandi.

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan

air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan

yang sesuai. Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama

bagi Ibu-ibu baru. Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat

mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air

masuk kedalam telinga atau hidung dan dapat mengalami hipotermi

(Rukayani, 2015). Menjadi seorang Ibu baru memang tak mudah. Banyak

pelajaran baru yang harus perlahan-lahan dipelajari Ibu untuk merawat sang

buah hati dengan baik. Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti

Ibu baru adalah saat harus memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih

ringkih membuat Ibu jadi takut untuk memandikannya (Alawiyah, 2018).

Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua terutama bila

mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka

yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka

menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya. Faktor-faktor yang

16
dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah pengetahuan, pendidikan,

pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan penolong persalinan yang

lalu, pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima

informasi kesehatan semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya

mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih

mudah menerima informasi kesehatan, bagi orang tua yang berpendidikan

tinggi tidak sulit untuk memandikan bayinya sendiri (Alawiyah, 2018).

Peran bidan atau tenaga kesehatan lainnya secara nyata sangat

dibutuhkan khususnya dalam bidang pemberian penyuluhan kepada ibu nifas

tentang perawatan bayi baru lahir, terutama mengenai cara memandikan bayi

dengan benar beserta perawatan tali pusatnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Memandikan Bayi?

2. Apa manfaat dari memandikan bayi?

3. Kapan waktu yang tepat untuk memandikan bayi?

4. Bagaimana langkah-langkah memandikan bayi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi Memandikan Bayi?

2. Mengetahui manfaat dari memandikan bayi?

3. Mengetahui Kapan waktu yang tepat untuk memandikan bayi?

4. Mengetahui langkah-langkah memandikan bayi?

17
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Memandikan Bayi

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga

agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan infeksi

(Hidayah, 2015).

Memandikan bayi adalah membersihkan tubuh bayi dari segala

kotoran dengan menggunakan air dan sabun.Memandikan bayi dapat

dilakukan dengan mandi rendam dan mandi dengan dilap.Adapun tujuannya

adalah supaya kulit bayi bersih, bayi merasa nyaman dan dapat mencegah

terjadinya infeksi kulit. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan

bayi menurut Johnson (2016).

1. Memandikan bayi bisa dilakukan setelah suhu tubuh bayi stabil yaitu

sedikitnya 4 sampai 6 jam setelah kelahiran.

2. Pencucian rambut hanya perlu dilakukan hanya sekali sampai dua

kali seminggu

3. Penggunaan parfum, lotion, bedak dan bahan kimia lain harus

dihindari karena dapat menyebabkan ruam di kulit.

Prinsip dalam memandikan bayi yang harus diperhatikan adalah

mempertahankan kehangatan bayi setelah diamndikan dan menjaga agar air

tidak masuk ke hidung, mulut atau telinga yang dapat mengakibatkan

aspirasi. Memandikan bayi merupakan alat komunikasi antara orang tua

dengan bayi, karena saat mandi orang tua biasanya melakukan sentuhan,

18
usapan dan bicara langsung walaupun bayi tidak mengerti arti ucapan

tersebut. Jarang ditemui bayi yang takut air, sebab air bagi bayi sudah

merupakan hal yang biasa sewaktu bayi masih janin sudah berenang dengan

ketuban dalam kandungan. Itulah sebabnya jika kita membatasi bayi

bermain dengan air pada saat memandikan bayi akan menangis (Silaban,

2013).

Memandikan bayi bagi Ibu nifas merupakan pekerjaan yang berat dan

membingungkan karena kondisi tali pusat yang masih basah selain itu Ibu

juga takut akan terjadi infeksi karena kondisi tali pusat yang masih basah,

ditambah lagi dengan kondisi Ibu setelah proses persalinan yang melelahkan

dan bertambah sulit jika Ibu bersalin post Sectio Secaria akan terlalu lama

dalam menjalankan proses persalinan. Namun jika mereka mengetahui

tujuan dan pentingnya memandikan bayi maka hal itu bukanlah pekerjaan

yang berat terkadang Ibu nifas menyerahkan anaknya pada baby sister,

pembantu atau kepada orang tuanya untuk memandikan sayng bayi.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi

adalah pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau

keluarga dan penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berkaitan

dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan, semakin

tinggi pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan

wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi

kesehatan, bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak sulit untuk

memandikan bayinya sendiri (Notoatmodjo, 2012).

19
B. Tujuan Memandikan Bayi

Memandikan bayi adalah membersihkan kotoran yang menempel pada

tubuh bayi, Tujuan memandikan bayi menurut (Rahardjo, 2015):

1. Memberikan rasa nyaman

2. Memperlancar sirkulasi darah

3. Mencegah infeksi

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

5. Menjaga dan merawat integritas kulit

6. Mempererat komunikasi Ibu dan Anak

C. Persiapan peralatan

(Buku Bahan Ajar Praktikum Asuhan Kebidan Neonatus, Bayi, Balita, dan

Anak Pra Sekolah, (Setiyani,2016):

1. Bak mandi diisi air hangat 37 derajat celcius

2. Pakaian bayi (baju bayi, popok, planel, tutup kepala)

3. Handuk

4. Tempat pakaian kotor

5. Sabun mandi bayi

6. Shampoo bayi

7. Kapas cebok

8. Waslap 2 buah

9. Celemek plastik

10. Tempat sampah

20
D. Pelaksanaan memandikan bayi

Berikut adalah langkah-langkah memandikan bayi yang bisa dijadikan

pedoman Rasakan temperatur air untuk mandi, Air tersebut harus terasa

hangat dan nyaman pada pergelangan tangan bagian dalam (kira-kira 36,63

sampai 37,190C). Jangan memandikan bayi dibawah kucuran air yang

mengalir; suhu air bisa berubah dan bayi bisa kepanasan atau kedinginan

dalam waktu cepat (Bobak, 2018). Cuci kepala bayi sebelum membuka

pakaiannya untuk mencegah kehilangan panas. Bersihkan mata dengan

mengusap dari bagian dalam ke arah luar dengan memakai kain lap bersih

untuk setiap mata.Buka baju bayi dan bersihkan tubuh, lengan dan

tungkainya.Keringkan dengan lambut.Bayi dapat direndam setelah tali pusat

lepas dan setelah umbilikus serta penis dan sirkumsisi sembuh (Bobak,

2018).

Langkah-langkah memandikan bayi menurut Setiyani, 2016:32

1. Siapkan alat dan bahan

2. Pastikan suhu ruangan normal Suhu harus 20-25 ˚C, AC dan kipas

angina tidak boleh dihidupkan

3. Tuangkan air kedalam bak mandi bayi dan cek temperature. Air

dingin dituangkan secukupnya, banyak air jangan melebihi setengah

dari bak bayi, dan gunakan siku atau pergelangan tangan bagian dalam

4. Cuci tangan dan keringkan

5. Lepaskan pakaian bayi. Buka satu persatu dan tutup kembali dengan

handuk agar bayi tidak kedinginan kecuali kepala

21
6. Bersihkan kemaluan/ genetalia bayi dengan menggunakan kapas yang

dibasahi terlebih dahulu, buka kain penutup. Bila perempuan

bersihkan daerah pubis, labia mayora dan minora serta anus dan jika

laki-laki tarik preputium ke belakang kemudian bersihkan, lalu bagian

buah zakar (skrotum) dan anus. Bersihkan area tersebut dari arah

depan ke belakang. Ganti kapas setelah sekali pakai. Dianjurkan

memakai sarung tangan pada saat kontak dengan secret bayi

7. Bersihkan muka dan keramasi kepala bayi. Bersihkan muka dengan

waslap basah dan gosokkan sampo ke tangan, lalu usapkan ke kepala

bayi

8. Basahi badan dan sabuni seluruh tubuh. Menggunakan waslap, lap

leher dada perut, ketiak, tangan, punggung (miringngkan badan dan

kepala terlebih dahulu), paha. Kaki dibersihkan menggunakan waslap

dengan terlebih dahulu membuka handuk yang menutupi tubuh lalu

apabila selesai tutup kembali. Sabuni dengan cara yang sama

menggunakan waslap.

9. Pindahkan bayi ke dalam bak mandi bayi. Pegang bayi dengan tangan

kiri secara aman yaitu dengan jari-jari kiri dibawah ketiak bayi dan

ibu jari di sekeliling bahu, tangan yang lain menahan bokong dan

tungkai kaki

10. Bersihkan kepala dan badan bagian depan bayi. Shampoo dibersihkan

dengan mengusapkan air ke kepala secara hati-hati. Jangan terkena

mata dan masuk ke telinga, lalu basuh tubuh bagian depan berturut-

22
turut leher, dada, ketiak, lengan, perut, kemaluan, paha dan kaki

dengan usapan lembut sampai bersih

11. Balikkan badan dan bersihkan punggung bayi. Posisi lengan diubah,

posisi lengan kanan bertugas berada di depan dada bayi dan jari-jari

tangan kanan memegang ketiak kiri bayi, lalu basuh punggung,

bokong, anus bayi secara lembut sampai bersih

12. Angkat bayi, sama seperti memindahkan bayi

13. Keringkan bayi dan rapikan bayi. Letakkan diatas handuk mandi yang

sudah disiapkan, lalu segera keringkan tubuh bayi sampai benar-benar

kering

14. Berikan minyak, dan pakaikan pakaian bayi

15. Bersihkan alat

16. Cuci tangan dan keringkan

23
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA By. Ny “D” USIA 8 JAM DENGAN

PERSONAL HYGIENE MEMANDIKAN BAYI

3.1 Pengkajian Dilakukan Pada:

Tanggal : Rabu, 09 Maret 2022

Pukul : 07.00 WIB

Tempat : PMB Dewi Gurning, AM.Keb

I. DATA SUBJEKTIF

A. Biodata

Nama Bayi : By. Ny “D”

Umur : 8 Jam

Tanggal Lahir : Selasa, 08 Maret 2022

Jam Lahir : 23.00 WIB

Jenis Kelamin : Perempuan

Berat Badan Bayi : 3200 Gram

Panjang Bayi : 50 cm

Kelahiran : Spontan

24
Orang Tua

Nama Ibu : Ny”D” Nama Ayah : Tn”A”

Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Rt. 28 Kasang Pudak

B. Riwayat Kehamilan

1. ANC :6x di: BPM

2. Riwayat Imunisasi TT : T2

3. Riwayat Penyakit Kehamilan: Tidak ada

C. Riwayat Persalinan

Jenis Persalinan : Spontan

Ditolong oleh : Bidan

Ketuban Pecah : Spontan

Kala I : 2 jam

Kala II : 20 menit

Tindakan Persalinan: Tidak ada

Kala III : 10 menit

Plasenta : Lengkap

Tali Pusat : Normal

25
Kala IV : 2 jam

Komplikasi : Tidak ada

II. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik

Nadi : 130x/menit

Pernapasan : 46x/menit

Suhu : 36,2◦C

Berat Badan : 3200 gram

Panjang Badan : 50 cm

Lingkar Kepala : 32 cm

Lingkar Dada : 32 cm

2. Pemeriksan Fisik

a) Kepala : Hitam, Tidak ada caput succedenum,

b) Mata : Mata simetris, tidak ada sekret, sklera putih dan

konjungtiva merah muda, refleks kedip positif.

c) Hidung : Pernafasan cuping hidung

d) Mulut : Bersih, refleks rooting (+)

e) Telinga : Simetris, terbentuk sempurna, tidak ada

pengeluaran.

f) Leher : Aktif, normal, tidak ada benjolan

g) Dada : Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada

26
h) Abdomen : Normal, tidak ada pembesaran hepar

i) Tali pusat : Dalam keadaan dibungkus dengan kain kassa steril

dan tidak ada perdarahan

j) Kulit : Kemerahan dan turgor baik

k) Punggung : Tidak ada spinabifida

l) Ekstremitas : Atas dan bawah normal, tidak ada polidaktili, dan

reflex ka/ki (+), lengkap 10 jari

m) Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, labia minora ditutupi

labia Mayora

n) Anus : Berlubang, normal, sudah BAB dan BAK

III. ANALISIS

Diagnosa:

Neonatus usia 8 jam, lahir aterm normal

IV. PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya

KU : Baik Suhu : 36,20c

Kesadaran : Composmentis RR : 46x/menit

PB/BB : 50 cm / 3200 Gram Nadi : 130x/menit

Lingkar Dada : 32 cm

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh

bidan

2. Meminta izin kepada ibu untuk memandikan bayinya

27
Evaluasi : Ibu mengizinkan bayinya dimandikan

3. Menganjurkan ibu agar tetap Menjaga suhu tubuh bayinya supaya

tetap hangat dengan cara memberikan pakaian yang hangat dan bersih.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau

Melakukannya.

4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya

sampai dengan usia 6 bulan dan menganjurkan ibu untuk menyusui

bayinya sesering mungkin (on demand ).

Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan dan

mau melakukannya

5. Memberitahu ibu cara perawatan tali pusat yakni dengan cara

membungkus tali pusat dengan menggunakan kasa steril tanpa

menambahkan rempah atau yang lainnya.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjeasan bidan dan mau melakukan.

6. Memberikan Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya dibawah

jam 08:00 wib ± selama 15 menit.

Evaluasi :Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau

melakukannya

28
BAB IV

PEMBAHASAN

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar

tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan infeksi (Hidayah,

2015).

Bayi Ny. D lahir spontan di PMB Dewi Gurning. Am.Keb, pada

tanggal 09 Maret 2022, pukul 23.00 WIB. Memandikan Bayi Ny. D, 8 jam

setelah lahir. Setelah 6 jam, asuhan yang diberikan yaitu bayi dimandikan

dengan air hangat, melakukan perawatan tali pusat dimana tali pusat dibungkus

dengan kassa kering steril, membedong bayi untuk menjaga kehangatan bayi

dan asuhan ini sudah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa bayi baru

lahir jangan langsung dimandikan, bayi boleh dimandikan 6 jam setelah lahir

dengan keadaan bayi tidak hipotermi. Setelah itu diberikan kepada ibu untuk

segera disusui. Hal ini sesuai dengan teori dimana bayi baru lahir normal dan

sehat. Memandikan bayi bisa dilakukan setelah suhu tubuh bayi stabil yaitu

sedikitnya 4 sampai 6 jam setelah kelahiran (Johnson, 2016).

Berikut adalah langkah-langkah memandikan bayi yang bisa dijadikan

pedoman Rasakan temperatur air untuk mandi, Air tersebut harus terasa hangat

dan nyaman pada pergelangan tangan bagian dalam (kira-kira 36,63 sampai

37,190C). Jangan memandikan bayi dibawah kucuran air yang mengalir; suhu air

bisa berubah dan bayi bisa kepanasan atau kedinginan dalam waktu cepat (Bobak,

2018). Cuci kepala bayi sebelum membuka pakaiannya untuk mencegah

29
kehilangan panas. Bersihkan mata dengan mengusap dari bagian dalam ke arah

luar dengan memakai kain lap bersih untuk setiap mata.Buka baju bayi dan

bersihkan tubuh, lengan dan tungkainya. Keringkan dengan lambut.Bayi dapat

direndam setelah tali pusat lepas dan setelah umbilikus serta penis dan sirkumsisi

sembuh (Bobak, 2018).

Dalam praktik memandikan bayi di PMB Dewi Gurning, Am.Keb ini,

sama sekali tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan praktik

dilapangan.

30
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara membersihkan

tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air

berdasarkan urut-urutan yang sesuai dengan bayi, maupun dengan

mencelupkan badan bayi kedalam air. Teknik memandikan neonatus

adalah dengan teknik spongebath yaitu membersihkan neonatus dengan

membasuh seluruh bagian tubuh dari mulai kepala sampai degan

ujung kaki tanpa dimasukan kedalam bak mandi bayi (Choirunisa,

2009). Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi

tidur, karena dapat membuatnya rileks hingga memudahkan bayi

tidur. Hindari memandikan bayi sebelum atau setelah makan karena perut

bayi yang tertekan akan membuatnya muntah.

Memandikan bayi bisa dilakukan pada pagi maupun sore hari.

Asuhan bayi baru lahir Ny. D jenis kelamin perempuan BB 3200 Gram,

PB 50 cm yang dilakukan pada 8 jam setelah bayi lahir normal. kebidanan

6 jam berjalan dengan normal.

31
5.2 Saran

1. Bagi PMB Dewi Gurning.Am.keb

Diharapkan PMB Dewi Gurning.Am.keb dapat mempertahankan

pelayanan asuhan kebidanan yang sudah baik diharapkan bidan dapat

memberikan / melaksanakan sesuai standar asuhan kebidanan.

2. Bagi Institusi Pendidikan Universitas Adiwangsa Jambi

Diharapkan asuhan kebidanan sesuai standar dapat dilakukan pada

semua pelayanan kebidanan dan diharapkan Laporan kasus ini sebagai

bahan masukan, sebagai contoh asuhan manajemen bagi penulis

selanjutnya.

3. Bagi Pelaksana asuhan Selanjutnya

Diharapkan dapat tetap meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada

klien. Dalam menghadapi pasien harus lebih menguasai teori, praktik

dan program-program yang tersedia bagi setiap asuhan yang diberikan,

sehingga asuhan yang diberikan berkualitas dan memenuhi standar

yang telah ditetapkan

32
Daftar Pustaka

Alawiyah, R., dan Aprilia, Y. T. (2018, Juni). Faktor Yang Berhubungan Dengan
Cara Ibu Memandikan Bayi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Bidang Ilmu
Kesehatan.
Johnson, J.Y. (2016). Keperawatan Maternitas DeMYSTiFieD Buku Wajib Bagi
Praktisi dan Mahasiswa Keperawatan. Penerjemah : Diana Kurnia S.
Yogyakarta: Rapha Publishing
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Putra , S. R. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan
Kebidanan. Jogjakarta: D-Medika.
Setiyani, A, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.
Jakarta: Kemenkes RI
Vivian Nanny Lia, Dewi. (2013) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika.

33
1

Anda mungkin juga menyukai