Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIK STASE

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA, DAN ANAK


PRA SEKOLAH

Disusun oleh:

NAMA : CHAIRANI MAYASARI S.Tr.Keb

NIM : 223001080026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2022-2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN LENGKAP

STASE KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK


PADA BAYI NY.S DENGAN MEMANDIKAN BAYI
DI RUMAH SAKIT RADEN MATTAHER
TAHUN 2023

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase Asuhan Pada Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah

Jambi, Juli 2023


Disetujui,
CI Akademik

(Bdn. Lismawati, S.Keb., M.Kes)


NIDN: 1020038703

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP

STASE KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK


PADA BAYI NY.S DENGAN MEMANDIKAN BAYI
DI RUMAH SAKIT RADEN MATTAHER
TAHUN 2023

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


Nama : Chairani Mayasari S.Tr.Keb
Nim : 2230010800026

Disetujui
CI Akademik

(Bdn. Lismawati, S.Keb., M.Kes)


NIDN: 1020038703

Mengetahui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn. Devi Arista, S.Keb, M.Kes


NIK. 1010300715008

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Stase Asuhan Pada Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah dengan judul
“Memandikan bayi Pada Bayi NY.S di Rumah Sakit Raden Mattaher Kota
Jambi”.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Seno Aji, S.Pd., M.Eng, Prac, selaku Rektor Universitas
Adiwangsa Jambi yang sudah memfasilitasi dan memberi dedikasinya
untuk pendidikan profesi Bidan.
2. Ibu Bdn. Subang Aini, S.Keb, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kesehatan
dan Farmasi Universitas Adiwangsa Jambi yang sudah membantu dalam
kelancaran pendidikan profesi bidan ini.
3. Ibu Bdn. Devi Arista, S.Keb, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
profesi Bidan di Universitas Adiwangsa Jambi yang sudah memberikan
arahan untuk tercapainya penatalaksanaan ini.
4. Ibu Bdn. Lismawati, S.Keb., M.Kes selaku pembimbing CI Akademik
yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam pengerjaan Laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritikan dan saran penulis harapkan sebagai
bahan untuk perbaikan.

Jambi, Juli 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman Persetujuan..................................................................................... ii
Halaman Pengesahan..................................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi.......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 4
2.1 Memandikan Bayi............................................................................. 4
1. Pengertian Bayi........................................................................... 4
2. Pengertian Memandikan Bayi..................................................... 4
3. Tujuan Memandikan Bayi........................................................... 6
4. Persiapan Alat Memandikan Bayi............................................... 6
5. Pelaksanaan Memandikan Bayi.................................................. 7
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Memandikan Bayi................... 9
2.3 Manajemen Asuhan Kebidanan........................................................ 10
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................ 13
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 23
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 26
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 26
5.2 Saran.................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 28
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air den

gan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesua

i. Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi Ibu-ibu

baru. Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi ya

ng buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk kedalam telinga atau hi

dung dan dapat mengalami hipotermi. Menjadi seorang Ibu baru memang tak mu

dah. Banyak pelajaran baru yang harus perlahan-lahan dipelajari Ibu untuk mera

wat sang buah hati dengan baik. Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak dita

kuti Ibu baru adalah saat harus memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih

ringkih membuat Ibu jadi takut untuk memandikannya.

Pada bayi baru lahir merupakan aset berharga yang memerlukan perlakuan kh

usus untuk orang tua dalam menjaga anak dari infeksi. Infeksi ini merupakan sal

ah satu penyumbang angka kematian bayi, maka dari itu seorang ibu harus mela

kukan perlindungan untuk bayinya. Usaha yang dapat dilakukan meliputi pening

katan upaya higienis yang maksimal agar terhindarkan dari kemungkinan terken

a infeksi. Memandikan bayi merupakan salah satu pencegahan dari infeksi dan u

ntuk meningkatkan upaya higienis. Tujuan memandikan bayi adalah membersih

kan kulit, merangsang peredaran darah, memberi perasaan nyaman dan segar, da

n melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan.

1
Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua terutama bila

mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka ya

ng tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan

bayinya kepada pengasuh atau neneknya. Faktor-faktor yang dapat mempengaru

hi cara memandikan bayi adalah pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukunga

n suami atau keluarga dan penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berk

aitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan semakin

tinggi pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan wawasan ya

ng lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi kesehatan, bagi or

ang tua yang berpendidikan tinggi tidak sulit untuk memandikan bayinya sendiri.

Semua peralatan mandi dan pakaian bersih harus sudah tersedia sebelum bayi

siap dimandikan. Memandikan dimulai dengan wajah dan kepala. Kemudian dad

a bagian atas, lengan, abdomen, punggung, tungkai dan terakhir bokong. Bila tal

i pusat telah puput bayi dapat diletakkan kedalam bak mandi berisi air hangat. K

arena bayi tidak dapat duduk sendiri, tangan yang memandikan harus menyangg

a bayi agar tidak tenggelam kedalam air. Untuk menghindari kedinginan, mandi

kan bayi dengan cepat, kenakan pakaian bayi dengan cepat dan bungkus bayi de

ngan selimut hangat. Namun demikian, memandikan bayi harus dilakukan sebel

um makan untuk menghindari gerakan yang dapat menyebabkan regurgitasi.

1.2 Tujuan.
1. Untuk mengidentifikasi data dasar pasien.

2
2. Untuk mengidentifikasi diagnosa masalah pada pasien.
3. Untuk mengidentifikasi diagnosa potensial pada pasien.
4. Untuk memberikan Tindakan segera pada pasien sesuai kebutuhan.
5. Menyusun rencana Tindakan pada pasien
6. Melakukan Tindakan sesuai yang telah direncanakan.
7. Mengevaluasi Tindakan

BAB II
TINJAUAN TEORI
3
2.1 Memandikan Bayi

1. Pengertian Bayi

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan

37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2.500 gram sampai 4000 gr

am, cukup bulan, langsung menangis dan tidak ada cacat bawaan, serta ditan

dai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Bayi merupakan m

akhluk yang sangat peka dan halus, apakah bayi itu akan terus tumbuh dan b

erkembang dengan sehat, sangat bergantung pada proses kelahiran dan pera

watannya. Tidak saja cara perawatannya, namun pola pemberian makan jug

a sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi (Goi, 2015).

Bayi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bayi cukup bulan, bayi

premature, dan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) (Hayati, 2009).

Bayi (Usia 0-11 bulan) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan y

ang pesat yang mencapai puncaknya pada usia 24 bulan, sehingga kerap diis

tilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis (Goi, 2015).

2. Pengertian Memandikan Bayi

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga a

gar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan infeksi (Hid

ayah, 2015). Prinsip dalam memandikan bayi yang harus diperhatikan adala

h mempertahankan kehangatan bayi setelah diamndikan dan menjaga agar ai

r tidak masuk ke hidung, mulut atau telinga yang dapat mengakibatkan aspir

asi. Memandikan bayi merupakan alat komunikasi antara orang tua dengan

bayi, karena saat mandi orang tua biasanya melakukan sentuhan, usapan dan

4
bicara langsung walaupun bayi tidak mengerti arti ucapan tersebut. Jarang di

temui bayi yang takut air, sebab air bagi bayi sudah merupakan hal yang bia

sa sewaktu bayi masih janin sudah berenang dengan ketuban dalam kandung

an. Itulah sebabnya jika kita membatasi bayi bermain dengan air pada saat

memandikan bayi akan menangis (Silaban, 2017).

Memandikan bayi bagi ibu nifas merupakan pekerjaan yang berat dan

membingungkan karena kondisi tali pusat yang masih basah, selain itu ibu j

uga takut akan terjadi infeksi karena kondisi tali pusat yang masih basah, dit

ambah lagi dengan kondisi ibu setelah proses persalinan yang melelahkan d

an bertambah sulit jika ibu bersalin post Sectio Caesaria akan terlalu lama d

alam menjalankan proses persalinan (Silaban, 2017).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adala

h pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan

penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berkaitan dengan kemampu

an menyerap dan menerima informasi kesehatan, semakin tinggi pendidikan

seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas s

ehingga akan lebih mudah menerima informasi kesehatan, bagi orang tua ya

ng berpendidikan tinggi tidak sulit untuk memandikan bayinya sendiri (Noto

atmodjo, 2012).

3. Tujuan Memandikan Bayi

Adapun tujuan memandikan bayi adalah sebagai berikut (Setiyani, 2016:

32) :
5
a. Memberikan rasa nyaman

b. Memperlancar sirkulasi darah

c. Mencegah infeksi

d. Membersihkan kulit dari darah dan cairan amnion (air ketuban)

e. Meningkatkan daya tahan tubuh

f. Menjaga dan merawat integritas kulit

g. Untuk observasi keadaan kulit bayi

h. Stimulasi dini

i. Untuk observasi keadaan tali pusat dari kemungkinan infeksi

4. Persiapan Alat Memandikan Bayi

Adapun persiapan alat memandikan bayi adalah sebagai berikut (Setiyani,

2016:32):

a. Bak mandi diisi air hangat 37 derajat celcius

b. Pakaian bayi (baju bayi, popok, planel, tutup kepala)

c. Handuk

d. Tempat pakaian kotor

e. Sabun mandi bayi

f. Shampoo bayi

g. Kapas cebok

h. Waslap 2 buah

i. Celemek plastik

j. Tempat sampah

5. Pelaksanaan Memandikan Bayi


6
Adapun penatalaksanaan memandikan bayi adalah sebagai bertikut: (Seti

yani, 2016:32)

a. Siapkan alat dan bahan

b. Pastikan suhu ruangan normal Suhu harus 20-25 ˚C, AC dan kipas angin

tidak boleh dihidupkan

c. Tuangkan air kedalam bak mandi bayi dan cek temperature. Air dingin di

tuangkan secukupnya, banyak air jangan melebihi setengah dari bak bayi,

dan gunakan siku atau pergelangan tangan bagian dalam

d. Cuci tangan dan keringkan

e. Lepaskan pakaian bayi. Buka satu persatu dan tutup kembali dengan han

duk agar bayi tidak kedinginan kecuali kepala

f. Bersihkan kemaluan/ genetalia bayi dengan menggunakan kapas yang di

basahi terlebih dahulu, buka kain penutup. Bila perempuan bersihkan dae

rah pubis, labia mayora dan minora serta anus dan jika laki-laki tarik prep

utium ke belakang kemudian bersihkan, lalu bagian buah zakar (skrotum)

dan anus. Bersihkan area tersebut dari arah depan ke belakang. Ganti kap

as setelah sekali pakai. Dianjurkan memakai sarung tangan pada saat kon

tak dengan secret bayi

g. Bersihkan muka dan keramasi kepala bayi. Bersihkan muka dengan wasl

ap basah dan gosokkan sampo ke tangan, lalu usapkan ke kepala bayi

h. Basahi badan dan sabuni seluruh tubuh. Menggunakan waslap, lap leher

dada perut, ketiak, tangan, punggung (miringkan badan dan kepala terlebi

h dahulu), paha. Kaki dibersihkan menggunakan waslap dengan terlebih

dahulu membuka handuk yang menutupi tubuh lalu apabila selesai tutup

kembali. Sabuni dengan cara yang sama menggunakan waslap.


7
i. Pindahkan bayi ke dalam bak mandi bayi. Pegang bayi dengan tangan kir

i secara aman yaitu dengan jari-jari kiri dibawah ketiak bayi dan ibu jari

di sekeliling bahu, tangan yang lain menahan bokong dan tungkai kaki

j. Bersihkan kepala dan badan bagian depan bayi. Shampoo dibersihkan de

ngan mengusapkan air ke kepala secara hati-hati. Jangan terkena mata da

n masuk ke telinga, lalu basuh tubuh bagian depan berturut-turut leher, da

da, ketiak, lengan, perut, kemaluan, paha dan kaki dengan usapan lembut

sampai bersih.

k. Balikkan badan dan bersihkan punggung bayi. Posisi lengan diubah, posi

si lengan kanan bertugas berada di depan dada bayi dan jari-jari tangan k

anan memegang ketiak kiri bayi, lalu basuh punggung, bokong, anus bayi

secara lembut sampai bersih.

l. Angkat bayi, sama seperti memindahkan bayi.

m. Keringkan bayi dan rapikan bayi. Letakkan diatas handuk mandi yang su

dah disiapkan, lalu segera keringkan tubuh bayi sampai bena-benar kerin

g.

n. Berikan minyak, dan pakaikan pakaian bayi .

o. Bersihkan alat.

p. Cuci tangan dan keringkan

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Memandikan Bayi

Adapun faktor yang mempengaruhi cara memandikan bayi adalah sebagai

berikut:
8
1. Faktor predisposisi (Predisposing Factors)

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan yang dapat

merubah ke perilaku yang positif. Tidak semua orang tua berani memandik

an bayinya sendiri. Alasan mereka adalah tidak mengerti cara memandikan

bayi dengan benar. Ketidaktahuan orang tua ini khususnya timbul dari ora

ng tua yang tidak mau tau bagaimana cara memandikan bayinya dan cende

rung menyerahkan bayinya kepada pengasuh seperti baby sitter atau orang

tua mereka, kurangnya pengetahuan ini dilator belakangi oleh rendahnya p

endidikan.

b. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perk

embangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan m

anusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan

dan kebahagian. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalny

a hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas

hidup. Pada umumnya, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah s

eseorang itu mendapatkan informasi. Pendidikan dapat mempengaruhi pen

getahuan seseorang, tingkat pendidikan dapat berhubungan dengan kemam

puan menyerap dan menerima informasi kesehatan, demikian juga orang tu

a atau khususnya ibu. Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak begit

u sulit untuk memandikan bayinya sendiri. Sebaliknya, orang tua yang suli

t untuk menerima informasi dan pengetahuan kesehatan diperlukan pemah

aman yang lebih untuk dapat memahami informasi sehingga memudahkan

nya salam bertindak.


9
c. Pengalaman

Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang yang menam

bah pengetahuan orang tersebut tentang suatu hal. Begitu pula ibu nifas ya

ng dulu sudah pernah melahirkan akan lebih mudah untuk merawat dan me

mandikan bayinya. Berbeda dengan ibu nifas yang pertama kali melahirka

n, mereka akan canggung untuk merawat bayinya, sehingga memerlukan p

emahaman yang lebih.

2. Faktor Pendorong

Dukungan suami atau keluarga, peran dan dukungan suami dan keluar

ga merupakan hal terpenting dalam proses memandikan bayi yang benar. Kon

disi ibu nifas yang masih lemah apalagi ditambah dengan adanya luka jahitan

bekas melahirkan yang menyebabkan ibu merasa malas dan tidak mau untuk

memandikan bayinya sendiri. Kondisi saat inilah dukungan suami dan keluar

ga dibutuhkan untuk menambah kepercayaan diri ibu agar mau dan berani me

mandikan bayinya sendiri.

2.3 Manajeman Asuhan Kebidanan

Menurut Varney (2017:26-28), proses pelaksanaan terdiri dari tujuh langka b

erurutan, yang secara periodik disempurnakan. Proses penatalaksanaan ini dimul

ai dengan mengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Tujuh langka

tersebut adalah sebagi berikut :

1. Langkah I : Pengumpulan data dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan se

mua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap.
10
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumb

er yang berkaitan dengan kondisi pasien.

2. Langkah II : Interprestasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnose atau

masalah dan kebutuhan pasien berdasrkan interprestasi yang benar atas data-d

ata yang telah dikumpulkan. Data dasar yang dikumpulkan dikembangkan seh

ingga ditemukan maslah dan diagnosa yang spesifik.

3. Langkah III : Mengidentifikasi diagnosa atau maslah potensial.

Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan masala

h dan diagnosa saat ini berkenan dengan tindakan antisipasi, pencegahan jika

memungkinkan menunggu dengan waspada penuh dengan persiapan terhadap

semua keadaan yang mungkin muncul. Langkah ini adalah langkah yang sang

at penting dan memberikan perawatan kesehatan yang aman.

4. Langkah IV : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan perawatan segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau

untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan

yang lain sesuai dengan kondisi klien.

5. Langkah V : Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Mengembangkan subuah rencana keperawatan yang menyeluruh ditentuka

n dengan mengacu pada hasil langkah selanjutnya. Langkah ini merupakan pe

ngembangan masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini ma

upun yang dapat didefinisikasi serta perawatan kesehatan yang dibutuhkan. L

angkah ini dilakukan dengan mengumpulkan setiap informasi tambahan yang

hilang atau diperlukan untuk melengkapi data dasar.

6. Langkah VI : Melaksanaan perencanaan


11
Langkah ini dapat dilaksanakan secara keseluruhan oleh bidan atau dilaku

kan sebagian oleh orang tua, bidan, atau anggota tim kesehatan lain. Apabila t

idak dilakukan sendiri bidan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa im

plementasi benar-benar dilakukan.

7. Langkah VII :Evaluasi

Evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana perawatan

yang dilakukan benar-benar telah tercapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhan

pasien, seperti yang diidentifikasi pada langkah kedua tentang masalah, diagn

osis, maupun kebutuhan perawatan kesehatan.

12
BAB III
TINJAUAN KASUS

STASE KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK


PADA BAYI NY.S DENGAN MEMANDIKAN BAYI
DI RUMAH SAKIT RADEN MATTAHER

Pengkajian Dilakukan Pada:

Tanggal : 05 Juli 2023

Pukul : 09.20 WIB

Tempat : RS. Raden Mattaher


Pembimbing : Bdn. Lismawati, S.Keb., M.Kes

I. PENGKAJIAN DATA

A. DATA SUBJEKTIF

1. IDENTITAS BAYI

Nama Bayi : By. Ny “S”

Umur : 1 Hari

Tanggal Lahir : 05 Juli 2023

Jam Lahir : 08.30 WIB

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 3

13
2. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ibu : Ny. Sri Hari Danarwati Nama Ayah : Tn. Sujap
Umur : 35 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT.03 Kel. Baru Mestong

3. ANAMNESA
a. Keluhan Utama : Tidak ada
b. Riwayat Persalinan
- Ibu dengan G P A H : P3A0H3
- Persalinan ditolong Oleh : Bidan
- Jenis Persalinan : Normal
- Tempat Persalinan : RS. Raden Mattaher
- Lama Persalinan :
o Lama Kala I : 9 Jam
o Lama Kala II : 25 Menit
o Lama Kala III : 5 Menit
o Lama Kala IV : 2 Jam
c. Riwayat Penyakit Kehamilan
- Pendarahan : Tidak ada
- Pre Eklamsi : Tidak ada
- Eklamsi : Tidak ada
- Penyakit Kelamin : Tidak ada
- Diabetes Militus : Tidak ada
- Hepatitis : Tidak ada
d. Kebiasaan Sewaktu Hamil
- Makan : Ya
- Obat-Obat : Tidak
- Jamu : Tidak

14
e. Keadaan Bayi Baru Lahir
Waktu Tanda 0 1 2 Jumlah
Frekuensi Tidak ada ( ) <100 x/m (√) >100 x/m
Jantung Tidak ada ( ) Lemah (√) Menangis
Kuat
Usaha Nafas Lumpuh Tidak ( ) Eks. Fleksi (√) Gerakan
Sedikit Aktif
Menit 1 Tonus Otot Refleks bereaksi Tidak ( ) Gerakan ( ) Batuk/
9
Aktif Bersin
Warna ada ( ) Tubuh ( √) Kemerahan
Kemerahan
tangan & kaki
biru

Frekuensi Tidak ada ( ) <100 x/m (√) >100 x/m


Jantung Tidak ada ( ) Lemah (√) Menangis
Kuat
Usaha Nafas Lumpuh Tidak ( ) Eks. Fleksi (√) Gerakan
Sedikit Aktif
Menit 5
Tonus Otot Refleks bereaksi Tidak ( ) Gerakan Aktf (√) Batuk/ 10
Bersin
Warna ada ( ) Tubuh (√) Kemerahan
Kemerahan
tangan & kaki
biru

f. Resusitasi
- Penghisapan Lendir : Ya
- Ambu : Tidak dilakukan
- Massage Jantung : Tidak dilakukan
- Intubasi Endrotrahael : Tidak dilakukan
- Oksigen : Tidak dilakukan
- Terapi : Tidak ada

15
B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

- Keadaan Umum : Baik

- Pernafasan : 35 x/menit

- Nadi : 136 x/menit

- Suhu : 36,2 0C

2. Antropometri

- Berat Badan : 2900 Gram

- Panjang Badan : 48 cm

- Lingkar Kepala : 34 cm

- Lingkar Dada : 30 cm

- Lingkar Lengan Atas : 12 cm

3. Refleks

- Moro : Saat bayi ditepuk bayi terkejut.

- Rooting : Bayi aktif mencari puting susu

- Graps : Bayi sudah mulai menggenggam

- Sucking : Bayi dapat menghisap puting/jari.

- Tonick Neck : Bayi menggerakan kepalanya ke

arah kanan dan kiri

4. Eliminasi : Bayi sudah BAK & BAB

5. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Mesochephal, Normal tidak ada

Caput Sucedaneum, Rambut hitam

16
b. Mata : Simetris, tidak starbismus, tidak

Ikterik, dan tidak anemis.

c. Hidung : Simetris, sedikit sekret,

terdapat dua lubang hidung.

d. Mulut : Tidak ada labiaskisis, palatoskisis,

dan labioplatoskisis

e. Telinga : Simetris, ada lubang telinga, tidak

ada serumen/secret.

f. Leher : Normal, tidak ada benjolan

abnormal

g. Dada : Simetris, Tidak ada bunyi

wheezing dan ronhi, Irama detak

jantung teratur.

h. Perut : Bentuk datar, Tali pusat bersih dan

masih basah, tidak kembung, tidak

terdengar bising usus

i. Punggung : Tidak ada Spina bifida

j. Kulit : Kemerahan, tidak ada tanda lahir

k. Ekstremitas : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari

lengkap

l. Genetalia : Perempuan, Labia Mayora

menutupi labia minora

m. Anus : Berlubang, sudah BAK dan BAB

17
II. INTERPRETASI DATA DASAR

A. Data Dasar

1. Data Subjektif : - Bayi Ny. S lahir Pada tanggal

05/07/2023 pukul 08.30 WIB

- Bayi sehat dan aktif menangis kuat,

reflek hisap bagus

2. Data Objektif : - Keadaan Umum : Baik

 Nadi : 136 x/menit

 Pernafasan : 35 x/menit

 Suhu : 36,2 0C

- Antropometri

 Berat Badan :2900 Gram

 Panjang Badan : 48 cm

 Lingkar Kepala : 34 cm

 Lingkar Dada : 30 cm

 Lingkar Lengan Atas : 12 cm

B. Diagnosa Kebidanan : By. Ny, S umur 1 hari, cukup bulan

C. Masalah : Tidak Ada

D. Kebutuhan : Tidak Ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak Ada

18
IV. TINDAKAN ANTISIPASI / SEGERA

Tidak Ada

V. PERENCANAAN

1. Jelaskan pada Ibu tentang keadaan bayinya

2. Mandikan Bayi

3. Anjurkan Ibu untuk menjaga suhu tubuh bayinya

4. Anjurkan Ibu menyusui bayinya sesering mungkin

5. Lakukan perawatan tali pusat saat atau setelah bayi dimandikan dan bila

diperlukan.

VI. PELAKSANANAN

1. Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya yaitu dalam keadaan

baik, menangis kuat, pernafasan tidak megap-megap, pergerakan aktif

dengan jenis kelamin perempuan dan lahir dengan berat badan 2900 gram.

2. Memandikan Bayi dengan langkah-langkah berikut:

a. Siapkan alat dan bahan

b. Pastikan suhu ruangan normal Suhu harus 20-25 ˚C, AC kipas angin tid

ak boleh dihidupkan

c. Tuangkan air kedalam bak mandi bayi dan cek temperature. Air dingin

dituangkan secukupnya, banyak air jangan melebihi setengah dari bak

bayi, dan gunakan siku atau pergelangan tangan bagian dalam.

d. Cuci tangan dan keringkan

e. Lepaskan pakaian bayi. Buka satu persatu dan tutup kembali dengan

handuk agar bayi tidak kedinginan kecuali kepala.

19
f. Bersihkan kemaluan/ genetalia bayi dengan menggunakan kapas yang

dibasahi terlebih dahulu, buka kain penutup. Bila perempuan bersihkan

daerah pubis, labia mayora dan minora serta anus dan jika laki-laki tarik

preputium ke belakang kemudian bersihkan, lalu bagian buah zakar

(skrotum) dan anus. Bersihkan area tersebut dari arah depan ke

belakang. Ganti kapas setelah sekali pakai. Dianjurkan memakai sarung

tangan pada saat kontak dengan secret bayi.

g. Bersihkan muka dan keramasi kepala bayi. Bersihkan muka dengan

waslap basah dan gosokkan sampo ke tangan, lalu usapkan ke kepala

bayi

h. Basahi badan dan sabuni seluruh tubuh. Menggunakan waslap, lap

leher dada perut, ketiak, tangan, punggung (miringkan badan dan

kepala terlebih dahulu), paha. Kaki dibersihkan menggunakan waslap

dengan terlebih dahulu membuka handuk yang menutupi tubuh lalu

apabila selesai tutup kembali. Sabuni dengan cara yang sama

menggunakan waslap.

i. Pindahkan bayi ke dalam bak mandi bayi. Pegang bayi dengan tangan

kiri secara aman yaitu dengan jari-jari kiri dibawah ketiak bayi dan ibu

jari di sekeliling bahu, tangan yang lain menahan bokong dan tungkai

kaki.

j. Bersihkan kepala dan badan bagian depan bayi. Shampoo dibersihkan

dengan mengusapkan air ke kepala secara hati-hati. Jangan terkena

mata dan masuk ke telinga, lalu basuh tubuh bagian depan berturut-

turut leher, dada, ketiak, lengan, perut, kemaluan, paha dan kaki dengan

usapan lembut sampai bersih

20
k. Balikkan badan dan bersihkan punggung bayi. Posisi lengan diubah,

posisi lengan kanan bertugas berada di depan dada bayi dan jari-jari

tangan kanan memegang ketiak kiri bayi, lalu basuh punggung,

bokong, anus bayi secara lembut sampai bersih

l. Angkat bayi, sama seperti memindahkan bayi

m. Keringkan bayi dan rapikan bayi. Letakkan diatas handuk mandi yang

sudah disiapkan, lalu segera keringkan tubuh bayi sampai benar-benar

kering

n. Berikan minyak, dan pakaikan pakaian bayi

3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi, dengan meletakkan

bayi ditempat yang hangat dan memakaikan pakaian bersih dan kering,

menggunakan topi sarung tangan dan kaki, serta dibalut dengan

bedong/selimut.

4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara Eksklusif kepada

bayinya dari usia 0 sampai dengan usia 6 bulan dan menganjurkan ibu

untuk menyusui bayinya sesering mungkin (on demand ) atau setiap 2

jam sekali.

5. Memberitahu ibu cara perawatan tali pusat yakni dengan cara

membungkus tali pusat dengan menggunakan kasa steril tanpa

menambahkan rempah atau yang lainnya.

VII. EVALUASI

1. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh Bidan

2. Bayi sudah dimandikan

3. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau melakukannya.


21
4. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan dan mau

menyusui bayinya sesering mungkin

5. Ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau belajar

untuk perawatan tali pusatnya.

CI Akademik Peserta Praktik

( Bdn. Lismawati, S.Keb., M.Kes) (Chairani Mayasari S.Tr.Keb)

22
BAB IV
PEMBAHASAN

Memandikan bayi merupakan saat-saat yang menyenangkan untuk memba

ngun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak. Jika bayi sedang gelisah, ma

ka mandi dengan air hangat akan menjadi hal yang baik untuk menenangkan dan

membantunya untuk dapat tidur dengan nyaman (Ika, 2013).

Memandikan bayi adalah cara yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara

membersihkan tubuh mereka sendiri. Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak dimand

ikan walaupun dengan air hangat, karena belum bisa menyesuaikan diri dengan lin

gkungan barunya. Bayi akan mudah kehilangan panas dan bisa terjadi hipotermi a

pabila terlalu lama melakukan kontak dengan udara secara langsung tanpa mengg

unakan alat pelindung. Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakib

atkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dala

m telinga atau hidung dan dapat mengalami hipotermi (Ika, 2013).

Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan keseh

atan bayi, mandi akan membersihkan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa, 2

009). Bayi sering mengalami gangguan pada kulit, diantaranya adalah biang kerin

gat, eksim popok, dan eksim susu. Dimana masalah-masalah ini bisa diatasi denga

n mudah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah p

engetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan penolon

g persalinan yang lalu (Ika, 2013).

Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu

baru. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar mandi si kecil ta

23
k hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka (Zakiyyah,

2020).

Dampak memandikan bayi dengan cara yang tidak tepat dapat mengakibat

kan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam t

elinga atau hidung dan dapat menyebabkan bayi mengalami cold stress yang selan

jutnya dapat menyebabkan hipotermia (Fadhiyah, 2019).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jo

hnson's, salah satu perusahaan produk perawatan bayi, bekerja sama dengan Harri

s Poll menemukan fakta menarik seputar ritual memandikan bayi. Di Indonesia ter

kadang peran memandikan bayi diberikan kepada orang lain. Secara rinci, tugas m

emandikan bayi umumnya dilimpahkan kepada kakek nenek 15%, pengasuh 11%,

dan anggota keluarga lainnya 8% (Ramadhan, 2015). Menurut Maryunani, dkk ta

hun 2008, merawat kebersihan bayi khusunya cara memandikan bayi memiliki tan

tangan tersendiri bagi para orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mem

punyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak mengetahui bagaimana

cara memandikan bayi yang benar sehingga mereka menyerahkan semua urusan

memandikan bayi kepada pengasuh bayi atau kepada neneknya (Andriani, 2012).

Dalam memandikan bayi diperlukan peralatan dan bahan khusus untuk ba

yi yang terpisah penggunaan dan penyimpanannya dengan orang dewasa. Peralata

n dan bahan harus dijaga kebersihannya dan disesuaikan dengan kondisi bayi agar

tidak menimbulkan gangguan kesehatan baik berupa infeksi bakteri, virus, iritasi d

an alergi pada bayi yang masih sangat peka. Menurut Choirunisa (2009), mandi m

empunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi

24
akan membersihkan rasa nyaman bagi tubuh bayi. Bayi sering mengalami ganggu

an pada kulit, diantaranya adalah biang keringat, eksim popok, dan eksim susu. Di

mana masalah-masalah ini bisa diatasi dengan mudah (Zuliyanti, 2015). Diharapk

an agar bidan dapat memberikan informasi yang lebih lengkap tentang cara mema

ndikan bayi yang baik dan benar kepada ibu terutama ibu yang baru pertama kali

melahirkan. Pentingnya ibu bayi mengetahui cara memandikan bayi yang benar se

hingga dapat dilakukan langsung oleh ibu tanpa harus ada rasa canggung, takut, k

hawatir akan mengalami kesalahan dalam memamdikan bayi.

https://ejurnal.ibisa.ac.id/index.php/jkk/article/view/74

https://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id/index.php/dksm/article/view/412/373

https://ojshafshawaty.ac.id/index.php/jikes/Plagiarism

25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. mengidentifikasi data dasar pasien, by, Ny. S umur 1 hari anak pertama,

jenis kelamin perempuan, berat lahir 2900 gr, lahir pukul 08:30 wib pada

tanggal 05/07/2023.

2. Mengidentifikasi diagnosa pasien, by.Ny. S umur 1 hari cukup bulan,

keadaan umum baik.

3. Mengidentifikasi diagnosa potensial, tidak ditemukan diagnosa potensial

pada pasien.

4. Memberikan tindakan segera, berdasarkan diagnose potensial yang tidak

ditemukan maka pasien tidak membutuhkan Tindakan segera.

5. Mempersiapkan rencana tindakan, Menyusun rencana sesuai dengan

kebutuhan pasien.

6. Melaksanakan Tindakan sesuai yang telah direncanakan sesuai kebutuhan

pasien.

7. Mengevaluasi Tindakan yang telah diberikan kepada pasien.

5.2 Saran

Agar lebih memamahami cara memandikan bayi dengan benar dan tepat, t

entang teori-teori dalam memandikan bayi cermat dalam melakukan tindakan

untuk menghindari kesalahan dalam memandikan bayi. Dan dapat mengambil

pelajaran dan pengetahuan dari tindakan yang dilakukan. Serta lebih meningk

26
atkan dan menjalankan kebiasaan aseptic dan perlindungan diri dalam proses

memandikan bayi khususnya bayi baru lahir untuk menghindari perpindahan

dan penularan penyakit dari bayi ke tenaga kesehatan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, W. (2012).
Gambaran Kemampuan Ibu Primipara Dalam Memandikan Bayi Di Kelura
han Polewali Kabupaten Polman Universitas Islam Negeri Alauddin Makas
sar.

Aziz Alimul Hidayat, A. 2009.


Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. (Cetakan Pe; Esty Wahyuningsih, Ed.).
Kedokteran EGC Jakarta.

Fadhiyah. 2019.
Hubungan Sikap Dan Kemampuan Ibu Nifas Tentang Cara Memandikan Ba
yi Di Wilayah Kerja Puskesmas S.Parman Banjarmasin.

Helen, Varney. 2017.


Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. Jakarta: EGC.

Hidayah. 2015.
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Primipara Tentang Memandi
kan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Lulut Banjarmasin. Jurnal D
inamika Kesehatan, 6(2).

Ika. 2013.
Hubungan Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu Memandikan
Bayinya Di Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo.

Maryanti, Dwi, Dkk. 2011.


Buku Ajaran Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta: TIM.

28
Muslihatun, W. F. 2010.
Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Yogyakarta: Fitrayama.

Prawirohardjo, S. 2014.
Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardj
o.

Setiyani, Astuti, Dkk. 2016.


Modul Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, Dan Anak Pr
a Sekolah. Jakarta: Tim P2M2.

Silaban, N. Y. 2017.
Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Cara Memandikan Bayi Di
Klinik Eliza Tuti Simpang Limun Medan Amplas. Jurnal Ilmiah Keperawar
an IMELDA, 3.

Zakiyyah, 2020
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cara Memandikan Bayi Yang Benar P
ada Ibu Post Partum

Zuliyanti, N. I. 2015.
Hubungan Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu Memandikan
Bayinya Di Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo.

29
L
A
M
P
I
R
A
N
LEMBAR BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK PROFESI BIDAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN 2022/2023

Nama : Chairani Mayasari S.Tr.Keb


NIM : 223001080026
Ruangan : RS. Raden Mattaher Kota Jambi
Stase : Balita
CI Akademik : Bdn. Lismawati, S.Keb., M.Kes

N Hari/Tanggal Follow UP Pembimbing TTD CI Akademi


O k
1 Senin/05 Juni Ujian BST
2023

2 Senin/26 Juni  Bab 1 Tujuan Khusus dibuat 7


2023 langkah varney, Rumusan
dihapus
 Bab 2 Tambahkan materi BBL
 Bab 5 Kesimpulan dibuat 7
langkah varney.
3 Kamis/06 Juli ACC
23

Diketahui
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn. Devi Arista, S.Keb, M.Kes


NIK: 1010300715008
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai