Anda di halaman 1dari 165

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M”


DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI PRAKTIK MANDIRI
BIDAN ELPIDA KECAMATAN TANJUNG TIRAM
KABUPATEN BATU BARA
TAHUN 2021

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Bidan


di Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Oleh :

WITRI
21.23.098

Dosen : Bd. Mutiara Dwi Yanti, SST., M.Keb

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


INSTITUT KESEHATANDELI HUSADA DELITUA
T.A 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing praktek dan

pembimbing akademik di Praktik Mandiri Elpida Kecamatan Tanjung Tiram.

Tanjung Tiram, Februari 2022


Mahasiswa

WITRI
21.23.098

Pembimbing Praktik

Bd. Elpida, SST


NIP. 19730805.2007012007

Pembimbing Akademik

Bd. Mutiara Dwi Yanti, SST., M.Keb


NPP. 19920302.201408.2.001

Mengetahui,
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Fakultas Kebidanan
Dekan,

Bd. Peny Ariani, SST, M.Keb


NPP. 19890614.201008.2.001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan Kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir di Praktik Mandiri Bidan Elpida Tanjung Tiram.

Asuhan kebidanan ini merupakan salah satu tugas dalam rangkaian

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Institut Kesehatan Deli

Husada Deli Tua.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd, M.Kes, selaku Rektor Institut Kesehatan

Deli Husada Deli Tua

2. Bd. Peny Ariani, SST., M.Keb, selaku Dekan Fakultas Kebidanan Institut

Kesehatan Deli Husada Deli Tua

3. Ibu Bd. G.F. Gustina Siregar, SST, M.Kes, selaku Koordinator Program

Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi

4. Ibu Bd. Elpida, SST selaku Pemilik dan Pembimbing Lahan Profesi

5. Ibu Bd. Mutiara Dwi Yanti, SST., M.Keb selaku Pembimbing Akademik

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Institut

Kesehatan Deli Husada Deli Tua

6. Secara khusus dan sangat istimewa kepada kedua orang tua peneliti yang

peneliti sayangi ayahanda Marbawi Syah dan ibunda Mislaili atas do’a,

kasih sayang dan terutama dukungan moril serta material yang tiada henti

memberikan banyak dukungan dalam penyelesaian Laporan Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir.


7. Teristimewa kepada adik-adik saya, keluarga saya dan teman-teman saya

yang telah memberikan semangat, dukungan dan motivasi kepada saya

dalam penyelesaian Laporan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaian asuhan kebidanan ini.

Saya sadari bahwa asuhan kebidanan ini masih kurang sempurna, saya

berharap kritik dan saran dari pembaca dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Tanjung Tiram, Februari 2022

Penulis
Daftar Isi

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................


2.1 Bayi Baru Lahir.......................................................................................
2.2 Caput Succedaneum................................................................................

BAB III PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN................

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................

BAB V PENUTUP.......................................................................................
5.1Kesimpulan...............................................................................................
5.2. Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan penelitian world health organization (WHO) angka kematian

ibu (AKI) tahun 2011 adalah 81% diakibatkan karna komplikasi selama

kehamilan, persalinan dan nifas. Bahkan sebagian besar dari kematian ibu

disebabkan karna pendarahan, infeksi dan peeklamsi.

Angka kematian bayi akibat infeksi yang disebabkan oleh caput

succedaneum menurut WHO tahun 2012 sebesar 0,05% dari 4 juta bayi yang

meninggal dalam usia 30 hari atau neonatal lanjut (WHO,2012). Sedangkan di

indonesia angka kematian bayi akibat infeksi caput succedaneum pada tahun 2012

sebesar 11% dan 35 per 1000 kelahiran hidup ( Istiyanti, 2015).

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang

sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat

melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan

ekstrauterine (Dewi, 2010).

Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi

psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi

kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik. Bayi baru lahir juga

membutuhkan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani

masa transisi dengan baik (Muslihatun, 2010).

Kelahiran seorang bayi merupakan saat yang membahagiakan orang tua,

terutama bayi yang lahir sehat. Bayi yang nantinya tumbuh menjadi anak dewasa

melalui proses yang panjang, dengan tidak mengesampingkan factor lingkungan

keluarga. Tetapi, tidak semua bayi lahir dengan gangguan pada masa prenatal,
natal dan pascanatal. Keadaan ini akan memberikan pengaruh bagi tumbuh

kembang anak selanjuntnya.

Proses kelahiran sangat dipengaruhi oleh kehamilan. Dalam kehamilan

yang tidak ada gangguan, diharapkan kelahiran bayi yang normal melalui proses

persalinan yang normal, dimana bayi dilahirkan cukup bulan, pengeluaran dengan

tenaga mengejan ibu dan kontraksi kandung rahim tanpa mengalami trauma lahir.

Kejadian caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan pada kepala bayi

akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada persalinan dengan

tindakan vakum ekstrasi.

Berkaitan akan hal dibutuhkannya asuhan pada bayi baru lahir berupa

pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dimulai sebelum bayi dilahirkan,

melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Pertumbuhan dan

perkembangan bayi periode neonatal merupakan periode yang paling kritis karena

dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi (Prawihardjo, 2011)

Penyebab utama kematian neonatal dini adalah masalah neonatal terdiri

dari 62% (asfiksia, ikterus, berat badan lahir rendah, caput succedaneum), 17 %

diare, 6 % kelainan kongenital, 5 % meningitis, 4 % pneumoni, 2 % tetanus dan

4% karena sepsis (Prasetyawati, 2012).

Salah satu penyebab komplikasi pada bayi baru lahir adalah caput

succedaneum yaitu pembengkakan difus jaringan lunak kepala yang dapat

melampaui sutura garis tengah, benjolan yang difus kepala terletak pada

presentasi kepala pada waktu bayi lahir, terjadinya oedema di bawah kepala bayi

sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah (Rukiyah dan Yulianti,

2012).
Caput succedaneum merupakan odema subcutis akibat penekanan jalan

lahir pada persalinan letak kepala,berbentukbenjolan segera setelah bayi lahir, tak

terbatas tegas dan melewati batas sutura. Kelainan ini biasanya dtemukan pada

persentase kepala, sesuai dengan posisi bagian yang bersangkutan. Pada bagian

tersebut terjadi odema sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah

( rukiyah 2017).

Cedera lahir adalah kelainan bayi baru lahir yang terjadi karena trauma lahir

akibat tindakan, cara  persalinan atau gangguan persalinan yang diakibatkan

kelainan fisiologis persalinan. Sebagian besar cedera lahir terjadi selama

persalinan lama dan berlarut-larut atau kesulitan lahir. Cedera lahir dapat terjadi

apabila  janin besar atau presentasi atau posisi janin abnormal. Akan tetapi,

terdapat kasus terjadinya cedera in utero.

Kejadian caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan pada kepala

bayi akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada persalinan dengan

tindakan vakum ekstraksi, persalinan lama dapat menyebabkan caput

succedaneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang terlalu lama,

menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan dalam vena kapiler

meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan

dan pada tempat yang terendah. Persalinan dengan ekstraksi vakum pada bayi

yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput vakum

sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum yang

digunakan.

Caput succedaneum ini ditemukan biasanya presentasi kepala, sesuai

dengan posisi bagian yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi odema
sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Caput seccedaneum tidak

memerlukan pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 2-5 hari. Kasus

caput succedaneum apabila tidak ditangani dengan baik maka dapat menyebabkan

terjadinya komplikasi seperti anemia, ikterus, Caput Hemoragik, dan infeksi

(Prawirohardjo, 2011).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen

kebidanan yang tepat pada bayi baru lahir.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mampu menguraikan konsep dasar dan manajemen kebidanan pada bayi

baru lahir.

2. Mampu mengidentifikasi masalah, diagnosa, kebutuhan.

3. Mampu mengantisipasi masalah potensial dan diagnosa lain.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bayi Baru Lahir


Definisi Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru

mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyusuaian

fisiologi berupa maturasi, adaptasi (menyusuaikan diri dari kehidupan intrauteri

ke kehidupan ekstrauterine) dan toleransi bayi BBL untuk dapat hidup dengan

baik (Marmi dan Rahardjo, 2015).

Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus

menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin kekehidupan ekstra uterin. Beralih

dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi (Rukiyah dan

Yulianti, 2013: 3).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang

kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu

sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar > 7

dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah, Yulianti,2013).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37

minggu-42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Manggiasih dan

Jaya, 2016: 1).

2.1.2 Ciri-Ciri Bayi Normal

Pada bayi yang baru lahir normal, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Lahir aterm antara 37-42 minggu

b. Berat badan 2500-4000 gram


c. Panjang badan 48-52 cm 11 12

d. Lingkar dada 30-38 cm

e. Lingkar kepala 33-35 cm

f. Lingkar lengan 11-12 cm

g. Frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit

h. Pernapasan ±40-60 x/menit

i. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup

j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.

k. Kuku agak panjang dan lemas

l. Nilai APGAR > 7

m. Gerak aktif

n. Bayi lahir langsung menangis kuat

o. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi

dan daerah mulut) Sudah terbentuk dengan baik

p. Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik

q. Refleks moro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan

baik

r. Genetalia : Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada

pada skrotum dan penis yang berlubang, pada perempuan kematangan

ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia

minora dan mayora

s. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam

pertama dan berwarna hitam kecoklatan.


t. Refleks graff sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak

tangan, bayi akan menggenggam/adanya gerakan refleks

u. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,

mekonium berwarna hitam kecoklatan (Arief dan Sari, 2009: 1-2).

2.1.3 Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir (Head to toe)

Adapun pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir adalah :

a. Kepala : Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil, sutura, moulase, caput

succedaneum, cephal hematoma, hidrosefalus, rambut meliputi : jumlah,

warna, dan adanya lanugo pada bahu dan punggung

b. Muka : Tanda-tanda paralisis

c. Mata : Ukuran, bentuk (strabismus, pelebaran epicanthus) dan

kesimetrisan, kekeruhan kornea, katarak kongenital, perdarahan sub

konjungtiva

d. Telinga : Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak, dihubungkan dengan

mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran.

e. Hidung : Bentuk dan lebar hidung, pola pernapasan, kebersihan.

f. Mulut : Kesimetrisan, mukosa mulut kering/basah, lidah, pallatum, bercak

putih pada gusi, refleks menghisap, labio skiziz/palatoskisis, trush,

sianosis.

g. Leher : Kesimetrisan, pembengkakan, kelainan tiroid, hemangioma, tanda

abnormalitas kromosom.

h. Klavikula dan lengan atas : Fraktur klavikula, gerakan, jumlah jari.


i. Dada : Bentuk dan kelainan bentuk dada, puting susu, gangguan

pernapasan, auskultasi bunyi jantung dan pernapasan

2.2 Caput Succedaneum

Pengertian Caput succedaneum adalah edema kulit kepala anak yang

terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Atau pembengkakan

difus, kadang-kadang bersifat ekimotik atau edematosa, pada jaringan lunak kulit

kepala, yang mengenai bagian kepala terbawah, yang terjadi pada kelahiran

verteks. Karena tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam vena kapiler meninggi

hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar dibawah lingkaran tekanan dan

pada tempat yang terendah. Dan merupakan benjolan yang difus kepala, dan

melampaui sutura garis tengah.

Kejadian caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan pada

kepala bayi akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada persalinan

dengan tindakan vakum ekstraksi, Persalinan lama Dapat menyebabkan caput

succedaneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang terlalu lama,

menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan dalam vena kapiler

meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan

dan pada tempat yang terendah. Persalinan dengan ekstraksi vakum Pada bayi

yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput vakum

sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum yang

digunakan. (Sarwono Prawiroharjo. 2002)

Caput succedaneum ini ditemukan biasanya pada presentasi kepala, sesuai

dengan posisi bagian yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi oedema

sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Caput succedaneum tidak
memerlukan pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 2-5 hari

(Sarwono Prawiroharjo.2002)

2.2.2 Penyebab

Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala

pada saat memasuki jalan lahir, sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan

limpe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh kejaringan ekstravaskuler.

Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan vacuum

ekstraksi (Dewi, 2013).

Kelainan pada Caput succedaneum timbul akibat tekanan yang keras pada

kepala ketika memasuki jalan lahir sehingga terjadi pembendungan sirkulasi

kapiler dan limpe disertai pengeluaran cairan tubuh kejaringan ekstra vasa

( Maryunani, 2013).

Menurut Arief ZR dan Sari terdapat beberapa etiologi terjadinya caput

succedaneum yaitu:

1. Karena adanya tekanan pada kepala oleh jalan lahir

2. Partus lama

Partus lama dapat menyebabkan caput succedaneum karena terjadi tekanan

pada jalan lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena

tertutup, tekanan dalam capilar venus meninggi hingga cairan masuk

kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat

terendah.

3. Persalinan dengan vacum ekstraksi


Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya

caput vacum sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat

penyedot vacum yang digunakan proses persalinan yang panjang dan sulit.

Sering menyebabkan pengumpulan cairan dibawah kulit kepala bayi,

sehingga kepala bayi terlihat bengkak/udema.

2.2.3 Tanda/Gejala

Gejala-gejala yang muncul pada kelainan ini adalah sebagai berikut:

a. Udema dikepala

b. Terasa lembut dan lunak pada perabaan

c. Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah

d. Udema melampaui tulang tenggorak

e. Batas yang tidak jelas

f. Permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan

g. Benjolan akan menghilang sekitar 2-3 minggu tanpa pengobatan

2.2.4 Patofisiologi

Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika

memasuki jalan lahir sehingga terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya tulang

kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi

untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir. Umumnya

moulage ini ditemukan pada sutura sagitalis dan terlihat segera setelah bayi lahir.

Moulage ini umumnya jelas terlihat pada bayi premature dan akan hilang sendiri

dalam satu sampai dua hari.


2.2.5 Komplikasi

Komplikasi dari caput succedaneum adalah syok akibat dari caput

succedaneum. Komplikasi lain dari caput succedaneum adalah sebagai berikut:

a. Caput hemoragik

Caput hemoragik pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit kepala

yang terluka.

b. Ikterus

Pada bayi yang terkena caput succedaneum dapat menyebabkan ikterus

karena inkompatibilitas factor Rh atau golongan darah A, B, O antara ibu

dan bayi.

c. Anemia

Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedaneum karena

pada benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak.

2.2.6 Penatalaksanaan Caput Succedaneum


Caput succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya

menghilang setelah 2-5 hari. Tegas pada tulang yang bersangkutan dan tidak

melampaui sutura-sutura sekitarnya, sering ditemukan pada tulang temporal dan

parietal. Kelainan dapat terjadi pada persalinan biasa, tetapi lebih sering pada

persalinan lama atau persalinan yang diakhiri dengan alat, seperti ekstraksi cunam

atau vakum.

Penatalaksanaan pada bayi dengan caput succedaneum sebagai berikut:

a. Perawatan bayi sama dengan bayi normal

b. Pengawasan keadaan umum bayi


c. Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang

cukup

d. Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik

menyusui dengan benar

e. Pencegahan infeksi dilakukan menghindari adanya infeksi pada benjolan

f. Berikan konseling pada orang tua tentang :

1) Keadaan trauma yang dialami oleh bayi

2) Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya setelah 2

sampai 3 minggu tanpa pegobatan

3) Perawatan bayi sehari-hari

4) Manfaat dan tekhnik pemberian ASI

2.2.7 Perbedaan Caput Succedaneum dengan Cepal Hematoma


NO Caput Succedaneum Chepal Hematoma
1. Muncul ketika lahir dan akan Ada waktu lahir atau sesudah lahir
mengecil setelah lahir dan akan membesar setelah lahir
2. Lunak dan tidak berfluktuasi Teraba fluktuasi
3. Melewati batas sutura dan teraba Batas tidak melewati sutura
moulase
4. Bisa hilang dalam beberapa jam Hilang dalam waktu yang lama
atau hari ( beberapa minggu atau bulan )
5. Berisi cairan getah bening Berisi darah
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA NY. M DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM
DI PRAKTIK MANDIRI ELPIDA TANJUNG TIRAM

I. PENGKAJIAN Tgl: 24 Desember 2021


DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Biodata Orang Tua
Nama Ibu : Ny. “M” Nama : Tn. “P”
Umur : 23 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Status Pernikahan : Menikah Status Pernikahan : Menikah
Suku Bangsa : Melayu Suku Bangsa : Melayu
Alamat : Jalan Benteng

Biodata Bayi
Nama Bayi : Bayi Ny. “M”
Umur : 0 hari

B. Keluhan/Alasan
Adanya benjolan di kepala bayi terasa lembut dan lunak dengan batas yang
tegas

C. Riwayat Antenatal
G1P0A0

Riwayat ANC : Ibu mengatakan rutin melakukan ANC pada bidan

sebanyak 4 kali ANC. Dengan HPHT 15 - 03 -2021 dan TTP : 22

Desember 2021. Pada trisemester pertama ibu melakukan kunjungan ANC


sebanyak 1 kali pada kehamilan umur (0-16minggu), kunjungan ANC ke

II (24-28 minggu),kunjungan III pada ( 32 minggu kehamilan) dan

kunjungan ke IV (36 minngu sampai lahiran) ibu mengatakan gerakaan

janin aktif

Keluhan saat hamil : Tidak ada keluhan


Penyakit selama kehamilan : Ibu tidak pernah mengalami penyakit
hipertensi, DM, anemia, penyakit jantung.
Kebiasaan makan : Makan 3-4 kali sehari (menu nasi, lauk
pauk, sayuran dan buah-buahan)
Obat/jamu : Vitamin/tidak pernah
Merokok : Tidak pernah
Komplikasi ibu : Tidak ada
Komplikasi janin : Tidak ada

D. Riwayat Intranatal
Lahir : 31 Desember 2021 Jam : 08.15 WIB
Jenis Persalinan : Normal
Penolong : Bidan Witri
Tempat : Praktik Mandiri Bidan
Ibu : Partus Lama kala 2 memanjang 1 jam 30 menit
Air ketuban : Jernih
Plasenta : Lengkap, lahir spontan, berat 500 gram, panjang
tali pusat : 50 cm, insersio : sentralis, terdapat 2
arteri dan 1 vena, tidak ada plasenta tambahan, tidak
ada kelainan
Episiotomi : Tidak dilakukan
Robekan : Derajat II, di mukosa vagina, kulit perineum,
komisura posterior dan otot perineum lama
persalinan
Kala I : 8 jam 35 menit perdarahan kala I : 0 cc
Kala II : 1 jam 50 menit perdarahan kala II : 30 cc
Kala III : 5 menit perdarahan kala III : 40 cc
Kala IV : 2 jam – menit perdarahan kala IV :160 cc
Total : 12 jam 30 menit 230 cc
E. Keadaan Bayi
Bayi menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan
BB/PB : 3800 gram/40 cm
Caput Succedaeneum : Ada
Cephal Hematoma : Tidak ada
Cacat Bawaan : Tidak ada
Inisiasi Menyusui Dini : Dilakukan

DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1. Warna Kulit : kulit kemerahan, tidak terdapat lanugo pada
punggung dan lengan atas, terdapat gambaran vena
2. Denyut Jantung : 144 kali/menit
3. Suhu Aksiler : 36,6˚C
4. Postur dan Gerakan : Postur lengan dan kaki fleksi, gerakan aktif
5. Tonus Otot : Kuat
6. Kesadaran : Compos metis
7. Tali pusat : Masih basah
8. BB sekarang : 3900 gram
9. Apgar Score :

NO Aspek yang dinilai Waktu


1 menit 5 menit 10 menit
1. Pernafasan 1 2 2
2. Denyut jantung 2 2 2
3. Reaksiterhadap rangsangan 1 2 2
4. Tonus otot 2 2 2
5. Warna kulit 1 1 2
7 9 10
B. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Di kepala bayi terdapat benjolan dengan batas yang tegas, tampak oedema
melampaui tulang kepala, benjolan teraba lembut dan lunak, terdapat
molase, dan permukaan kulit pada benjolan berwarna merah.
b) Muka
Bersih, lonjong, tidak ada tanda lahir.
c) Telinga
Simetris, terdapat lubang telinga, terdapat gendang telinga bersih, tidak
ada serumen, reflek pendengaran (+).
d) Mata
Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada tanda infeksi, tidak
adaperdarahan, sclera putih, tidak strabismus, konjungtiva merah muda.
reflek pupil (+).
e) Hidung
Berlubang, Bersih, tidak ada polipdan pernafasan cuping hidung.
f) Mulut
Simetris, tidak ada labioskisis, tidak ada palatoskisis tidak ada
labiopalatoskisis, tidak ada pembesaran kelenjar tonsil reflek hisap (+).
g) Leher
Tidak ada pembesaran kelanjar limfe, vena jugularis, tidak ada
pembengkakan kelenjar parotis, tiroid dan paratiroid.
h) Dada
Terdapat retraksi dinding dada, putting susu simetris, tidak terdapat bunyi
wheezing, detak jantung normal 120 x/ menit.
i) Ekstremitas atas
Gerakan aktif, simetris, tidak ada polidaktili dan sindaktili, tidak terdapat
fraktur.
j) Ekstremitas bawah
Simetris, gerakannya aktif, kulit kemerahan, jumlah jari lengkap, tidak ada
oedema, tidak ada polidaktili.
k) Abdomen
Tidak ada massa, tidak ada perdarahan tali pusat, tidak ada omfalokel dan
gastroskisis, peristaltik usus (+).
l) Punggung
Tidak ada spina bifida
m) Genitalia
Terdapat labia mayora, labia minora, klitoris, terdapat lubang vagina,
terdapat lubang uretra. Labia mayora menutupi labia minora.
n) Anus
Terdapat lubang anus.
o) Kulit
Tidak terdapat tanda lahir, terdapat vernik kaseosa.

C. Antropometri
o PB : 49 cm
o LK : 34 cm
o LD : 32 cm
o Lila : 7 cm

D. Eliminasi Miksi
 Miksi : +, warna kekuningan
 BAB : +, konsistensi kehitaman

II. INTERPRETASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


a. Diagnosa Kebidanan
Seorang bayi baru lahir bayi Ny. M umur 0 hari dengan caput
succedaneum
Dasar Subyektif :
Ibu mengatakan khawatir dengan kondisi anaknya karena terdapat
benjolan dengan batas yang tegas, kepala bayi tampak bengkak melampaui
tulang kepala.
Dasar Objektif :
1. Oedema pada kepala bayi melampaui tulang tengkorak
2. Terdapat benjolan pada kepala bayi dengan batas yang tegas
3. Benjolan teraba lembut dan lunak
4. Terdapat molase tulang kepala, tulang kepala tumpang tindih
b. Masalah
Benjolan di kepala bayi yang tampak bengkak dan tegas di kepala bayi

III. ANTISIPASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL


Komplikasi yang terjadi pada caput succedaneum jika tidak dilakukan
penanganan antara lain :
a) Terjadinya trauma dan nyeri pada kepala bayi
b) Pada bayi caput succedaneum juga bisa terjadi infeksi pada benjolan di
kepala yang terluka atau kemerahan

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN ATAU TINDAKAN SEGERA


Meletakkan bayi di dada ibu untuk melakukan inisiasi menyusi dini,

melakukan penghangatan dan merawat tali pusat. untuk menghilangkan rasa nyeri

pada kepala bayi kita bisa membantu mengkompres kepala bayi dengan betadine

dengan membaluti kain kasa.

V. PERENCANAAN
Tanggal : 31 Desember 2021 Jam : 10.00 WIB
Diagnosa : Bayi baru lahir usia normal dengan caput succedaneum
1. Beritahu ibu dan keluarga kondisi bayinya saat ini
2. Beri informasi pada ibu dan keluarga tentang penyebab benjolan
dengan batas tegas pada kepala bayi (caput succedaneum)
3. Beritahu ibu dan keluarga cara penanganan caput succeedaneum
4. Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir
5. Beri konseling pada ibu tentang laktasi
6. Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan tali pusat
7. Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir
8. Beri dukungan moral pada ibu

VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 31 Desember 2021 Jam : 13.15 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya, bahwa setelah
dilakukan pemeriksaan secara umum kondisi bayi ibu sehat, keadaan
umumnya baik
Hasil pemeriksaan
vital sign normal:
Suhu : 36,6 C
Nadi : 142 kali/ menit
Respirasi : 52 kali/ menit
BB : 3800 gram
PB : 49 cm
LK : 34 cm
LD : 32
Apgar score : 7/9
Hasil pemeriksaan fisik normal, hanya saja pada kepala bayi terdapat
benjolan dengan batas tegas, tampak bengkak melebihi tengkorak kepala,
yang biasa disebut caput suksedanium.
2. Memberi informasi pada ibu dan keluarga penyebab benjolan dengan batas
tegas pada kepala bayi (caput succedaneum), yaitu yang diakibatkan
karena proses persalinan yang lama sehingga terdapat tekanan yang kuat
pada kepala bayi saat memasuki jalan lahir, akibat bertumpang tindihnya
tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah
satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui
jalan lahir. sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang
disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstra vaskuler.
Itulah sebabnya pada kepala bayi terdapat benjolan.
3. Memberitahu ibu cara penanganan caput succedaneum dengan cara
meyakinkan dan menjelaskan pada ibu bahwa, benjolan yang terdapat
pada kepala bayi merupakan hal yang normal, ibu tidak perlu khawatir
dengan kondisi bayinya, serta ibu dapat memberikan salep Trombophob
gel 20 gram dengan mengoleskan salep pada permukaan caput secara tipis
2-3 kali sehari. Serta ibu dapat mengompres kepala bayi dengan
menggunakan betadine untuk mencegah terjadinya infeksi.
4. Memberitahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir, yaitu:
a. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kehangatan tubuh bayi, karena
bayi masih sangat rentan untuk kehilangan panas tubuhnya. Sehingga ibu
harus selalu memakaikan pakaian yang hangat, topi, sarung tangan dan
kaki kemudian di bedong.
b. Bayi dimandikan sehari 2x, pagi dan sore. Untuk menghindari
kehilangan panas tubuhnya usahakan memandikan bayi tidak terlalu pagi
dan terlalu sore. Air yang digunakan dengan suhu hangat, sebelum
memandikan bayi air harus di cek terlebih dahulu dengan menggunakan
punggung tepak tangan.
c. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal hygiene bayi, dengan
mengganti popok bayi setiap kali bayi BAK maupun BAK.
5. Memberi konseling pada ibu tentang laktasi, yaitu dengan cara:
a. Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya dengan memberikan
ASI yang telah di pumping menggunakan dot hal ini dilakukan guna
menjaga bayi agar tidak sering diangkat supaya tidak terjadi infeksi
didaerah benjolan dan juga tekananpada trauma lahir
b. Mengajari ibu menyusui sambil tiduran yang benar, yaitu dengan cara:
1. Berbaring miring dengan bantal dibawah kepala
2. Tempatkan satu bantal diantara dua kai sebagai penopang, terutama bila
ibu mengalami nyeri punggung
3. Letakan bayi diposisi miring dan bawa mendekat ketubuh ibu
4. posisikan hidungnya dilevel yang sesuai dengan putting ibu
5. Topang punggung, leher, dan bahu bayi dengan tangan dan siku ibu
6. posisikan kepalanya sedikit mendongak dan mulutnya terbuka, putting
ibu mengarah ke langit-langit bayi
7. Peluk bayi di payudara ibu
6. Mengajari ibu dan keluarga cara merawat tali pusat yaitu dengan cara di
biarkan saja terbuka, tidak boleh diberi ramuan apapun karena dapat
menyebabkan infeksi. Kemudian cara mencegah infeksi pada tali puasat yaitu
dengan cara melipat popok dibawah tali puasat, agar pada saat bayi BAK
tidak merembes sampai tali pusat.
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir, yaitu:
a. Bayi rewel
b. Malas menyusu
c. Letargi atau hanya bergerak jika diberi rangsangan.
d. Suhu tubuhnya tinggi menganjurkan ibu untuk segera datang ketenaga
kesehatan jika menemui tanda dan gejala tanda bahaya pada bayi baru
lahir
8. Memberi dukungan moral pada ibu dengan cara menunjukkan perhatian
pada ibu, mendengarkan keluhan ibu dan member solusi atas permasalahan
yang ibu hadapi dengan penuh rasa empati.

VII. EVALUASI
Tanggal : 1 Januari 2022 jam: 15.00 WIB

1) Ibu dan keluarga memahami cara penanganan caput succedanium


2) Pemantauan fisik sudah dilakukan dan suhu badan bayi tetap hangat dan
sudah dilakukan perawatan bayi baru lahir
3) Benjolan di kepala bayi sudah sedikit berkurang dengan mengompres
menggunakan betadine
4) Setelah mendapatkan penjelasan tentang penanganan pada bayinya dari bidan,
5) ibu dan keluarga tidak merasa kawatir lagi bagaimana cara mengatasinya.
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Analisis Data Dasar

Pengkajian data dasar dilakukan pada saat pengamatan pertama kali atau

pada saat pasien datang. Pengkajian meliputi pengkajian data subyektif dimana

diperoleh dari pasien, dalam hal ini diperoleh dari pihak tenaga medis penolong

persalinan karena pasien disini adalah bayi baru lahir. Pengkajian data obyektif

didapatkan melalui pemeriksaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital dan

pemeriksaan fisik serta ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang sesuai dengan

kebutuhan pasien. Pada kasus ini didapatkan benjolan dengan batas yang tegas,

kepala bayi tampak bengkak melampaui tulang kepala.

5.2Interpretasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Data pengkajian dan adanya pemeriksaan penunjang maka akan

didapatkan diagnosa untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan. Dalam

kasus ini didapatkan diagnosa bayi baru lahir normal dengan caput succedaneum.

Maka kebutuhan segera bayi adalah suhu badan bayi tetap hangat, meletakkan

bayi di dada ibu untuk dilakukan inisiasi dini.

5.3 Diagnosa Potensial dan Kebutuhan Segera

Diagnosa potensial merupakan diagnosa yang berpotensi muncul dari

diagnosa yang ada. Pada kasus ini diagnosa bayi adalah caput succedaneum maka

penanganan segera bayi adalah mengompres kepala bayi dengan menggunakan

betadine untuk mencegah terjadinya infeksi.

5.4 Perencanaan dan Pelaksanaan


Perencanaan berdasarkan kasus ini adalah Beritahu ibu dan keluarga

kondisi bayinya saat ini bahwa setelah dilakukan pemeriksaan secara umum

kondisi bayi ibu sehat, keadaan umumnya baik. Selain itu adalah melakukan

perawatan pada tali pusat untuk mencegah terjadinya infeksi melalui tali

pusatbayi.

5.5 Evaluasi

Bentuk akhir dari tindakan yang dilakukan adalah dengan melakukan

evaluasi. Biasanya evaluasi dilakukan pada beberapa jam setelah dilakukan

tindakan. Evaluasi dari kasus ini dilakukan pada akhir tindakan untuk mengetahui

keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :

a. Didalam pengkajian warna kulit merah muda, gerakan aktif, pada kepala

bayi terdapat benjolan teraba lunak, terapa caput sucedaneum warna

kemerahan.

b. Data kasus ini diagnosa potensial sudah teratasi.

c. Pelaksanaan yang dilakukan pada kasus ini dilakukan sesuai dengan

perencanaan.

6.2 saran

Dari keseluruhan tindakan yang dilakukan adalah sudah sesuai dengan

teori, diharapkan upaya pelayanan yang ada dapat dipertahankan dan ditingkatkan

sehingga dapat meningkatakan angka harapan hidup pasien.


DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, T., 2017.Buku Ajaran Neonatus, Bayi, Balita. Edisi ketiga. Trans Info
Media, Jakarta.
Dewi, 2010. Babby Lavigne Caput Succedaneum.(http://www.blogspot.com)
Faiziyah, Y., 2017. Obstetri Patologi. Nuha Medika.
Istiyantari. 2015. Survey Demografi Kesehatan Indonesia.
(http://www.BKKBN.com)

Lisnawati, L., 2011. Aplikasi Penatalaksanaan Gawat darurat kebidanan di


Rumah Sakit.Trans Info Media, Jakarta.
Manuaba, IBG., 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Edisi
kedua, EGC, Jakarta
Maryanti, D., 2017. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita. Edisi ketiga. Trans Info
Media, Jakarta.
Mochtar, R., 2013. Sinopsis Obstetri. EdisikeTiga, EGC, Jakarta. Oxom, H., 2010.
Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan .Yayasan Essentia
Medica, Yogyakarta.
Rukiyah, A., 2017. AsuhanNeonatus, Bayi dan Anak Balita. Trans Info Media.
Wahyuni, S., 2011.Keperawatan Anak. (http://www.perawat2008.blogspot.com)
Yulianti, L., 2017. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Trans Info Media.
Soap 01
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “M”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 5 Oktober 2021


Pukul : 08.15 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. W
- Umur : 31 Tahun Umur : 34 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
- Alamat : Jalan Nelayan

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3400 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 32
- Pols : 147 x/i
- Suhu : 36 °C
- Pernafasan : 30 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. M usia 5 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga bayi tetap hangat agar mencegah
terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan kain
bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya dan ibu memahami.
7. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
8. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
Soap 02
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “N” DENGAN ORAL TRUST
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2021


Pukul : 11.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. F
- Umur : 23 Tahun Umur : 25 Tahun
- Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Rakyat

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayi minum susu formula sejak lahir karena ASI ibu tidak
keluar
- Ibu mengatakan saat ini anaknya tidak mau menetek
- Ibu mengatakan bayinya sangat rewel
- Ibu mengatakan pada bagian mulut bayi terdapat bercak-bercak putih

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 4200 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 130 x/i
- Suhu : 36,9 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut/Lidah : Terdapat bercak putih pada lidah
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. N usia 10 hari dengan oral trush

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya mengalami infeksi jamur pada mulut (oral
trush) dan ini akan hilang dengan sendirinya.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa infeksi jamur di mulut disebabkab oleh
candida albicans yang sebenarnya memang tumbuh secara alamiah, dan
jika tidak dibersihkan setiap hari maka tidak akan terkendali dan
menyebabkan bayi akan rewel dan merasa sakit, ibu mengerti akan hal itu.
4. Memberitahukan kepada ibu untuk terus membersihkan lidah dan mulut
bayi untuk menurunkan resiko infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur,
bakteri, dan kuman dan ibu akan membersihkan mulut bayi setiap hari.
5. Memberitahu kepada ibu jika membersihkan mulut bayi menggunakan
catton bud, kain kassa atau sikat gigi dengan bulu yang harus. Bersihkan
secara perlahan dengan menggunakan air hangat pada bagian lidah bayi
dan ibu akan melakukannya.
6. Menjelaskan kepada ibu jika oral trush ini biasanya akan sembuh selama
seminggu setelah dilakukan perawatan dan jika kondisi tidak terlihat
penyembuhan maka bayi bisa dilakukan pemeriksaan lebih dan dan ibu
sudah saangat mengerti akan hal itu.
Soap 03
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “R”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 28 Oktober 2021


Pukul : 09.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. R Nama Suami : Tn. A
- Umur : 20 Tahun Umur : 23 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Bogak

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3700 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 139 x/i
- Suhu : 36,1 °C
- Pernafasan : 31 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. R usia 4 hari

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
7. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek agar segera menghubungi bidan dan ibu
sudah mengerti hal itu.
Soap 04
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “S” DENGAN KONSTIPASI
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 3 November 2021


Pukul : 09.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. I
- Umur : 33 Tahun Umur : 40 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Solo

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan susu formula karena ASI sedikit menurut si
ibu
- Ibu mengatakan bayi sudah diberikan makan pisang sejak usia 14 hari
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis dan perut sedikit keras
- Ibu mengatakan bayi belum ada BAB dari semalam

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3200 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 34
- Pols : 130 x/i
- Suhu : 36,5 °C
- Pernafasan : 34 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. S usia 26 hari dengan konstipasi

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa sudah mengerti penjelasan dari bidan.
2. Memberitahukan kepada ibu jika tidak ada yang namanya ASI kurang
hanya saja ibu tidak berkomitmen untuk memberikan ASI pada bayi yang
dapat mempengaruhi kerjanya hormone sehingga ASI yang keluar sedikit
jadi ibu harus percaya bahwa ASI yang diberikan oleh ibu cukup sehingga
hormone yang bekerja pun tidak terhalang oleh minset ibu yang
mengatakan bahwa ASI kurang nanti jika sudah pula anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang bisa menambah produksi ASI.
3. Menjelaskan kepada ibu untuk tidak memberikan makanan apapun selain
ASI, apalagi memberikan pisang pada bayi dengan usia bayi yang baru 21
hari. Jika bayi kurang dari 6 bulan diberikan makanan selain ASI dapat
menyebabkan diare dan susah BAB, karena fungsi saluran pencernaan
bayi belum siap atau mampu dalam mengelola makanan.
4. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis belum tentu lapar, pastikan
bayi cukup ASI, popok dalam keadaan kering dan perut tidak kembung
dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Menjelaskan bahwa bayi tidak BAB dari semalam bisa disebabkan
terjadinya gangguan pencernaan karena pemberian MP-ASI terlalu dini
pada bayi karena pencernaan bayi kaget dimana biasanya bayi terbiasa
mengkonsumsi makanan cair/ASI.
6. Menjelaskan pada ibu untuk mencegah terjadinya konstipasi agar tetap
memberikan ASI tanpa makanan tambahan apapun dan ibu akan
melakukan hal itu.
Soap 05
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “V” DENGAN ORAL TRUST
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 3 November 2021


Pukul : 17.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. V Nama Suami : Tn. L
- Umur : 23 Tahun Umur : 25 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Jogja

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayi minum susu formula sejak lahir karena ASI ibu tidak
keluar
- Ibu mengatakan saat ini anaknya tidak mau menetek
- Ibu mengatakan bayinya sangat rewel
- Ibu mengatakan pada bagian mulut bayi terdapat bercak-bercak putih

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3600 gram
- Panjang badan : 49 cm
- LK : 32
- Pols : 130 x/i
- Suhu : 36,9 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut/Lidah : Terdapat bercak putih pada lidah
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. V usia 12 hari dengan oral trush

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya mengalami infeksi jamur pada mulut (oral
trush) dan ini akan hilang dengan sendirinya.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa infeksi jamur di mulut disebabkab oleh
candida albicans yang sebenarnya memang tumbuh secara alamiah, dan
jika tidak dibersihkan setiap hari maka tidak akan terkendali dan
menyebabkan bayi akan rewel dan merasa sakit, ibu mengerti akan hal itu.
4. Memberitahukan kepada ibu untuk terus membersihkan lidah dan mulut
bayi untuk menurunkan resiko infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur,
bakteri, dan kuman dan ibu akan membersihkan mulut bayi setiap hari.
5. Memberitahu kepada ibu jika membersihkan mulut bayi menggunakan
catton bud, kain kassa atau sikat gigi dengan bulu yang harus. Bersihkan
secara perlahan dengan menggunakan air hangat pada bagian lidah bayi
dan ibu akan melakukannya.
6. Menjelaskan kepada ibu jika oral trush ini biasanya akan sembuh selama
seminggu setelah dilakukan perawatan dan jika kondisi tidak terlihat
penyembuhan maka bayi bisa dilakukan pemeriksaan lebih dan dan ibu
sudah saangat mengerti akan hal itu.
Soap 06
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “L” DENGAN KELUHAN GUMOH
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 6 November 2021


Pukul : 08.15 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. L Nama Suami : Tn. U
- Umur : 28 Tahun Umur : 31 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Simpang Empat

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
- Ibu mengatakan bayi nya sering muntah setelah diberikan ASI

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3300 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 32
- Pols : 143 x/i
- Suhu : 36,4 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. L usia 4 hari dengan keluhan Gumoh

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
suhu tubuh tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
7. Menjelaskan kepada ibu bahwa yang dialami bayi muntah atau gumoh
setalah menyusu dikarenakan ketika minum susu yang ditelan bayi
kembali ke kerongkongan karena saluran pencernaan pada bayi masih
lemah dan ibu mengerti apa penyebab terjadinya gumoh.
8. Mengajarkan untuk ibu untuk menggendong bayi dengan kondisi kepala
lebih tinggi dari badan dan kaki, dan tepuk bagiang punggung bayi selama
15-30 menit sampai bayi sendawa agar susu yang diminum bisa turun
secara sempurna dan ibu sudah bisa melakukan hal itu.
Soap 07
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “U” DENGAN BIANG KERINGAT
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 8 November 2021


Pukul : 10.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. U Nama Suami : Tn. M
- Umur : 25 Tahun Umur : 29 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Bagan Dalam

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayi sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI ekslusif
- Ibu mengatakan anak rewel dan sering menangis
- Ibu mengatakan pada bagian badan dan leher bayi terdapat bintik – bintik
kecil yang berair serta kemerahan

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 4000 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 31
- Pols : 134 x/i
- Suhu : 37,1 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Terdapat ruam bintik merah
- Dada : Terdapat ruam bintik merah
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Terdapat ruam bintik merah
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. U usia 17 hari dengan keluhan biang keringat

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya dalam kondisi mengalami biang keringat.\
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab terjadinya biang keringat karena
penyumbatan pada kelenjar keringat yang dikarenakan udara yang panas
dan lembab, pakaian bayi yang terlalu tebal dan ketat.
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa bayi harus sering menggganti pakaiannya
agar tidak dalam kondisi basah dan lembab, dan menganjurkan ibu untuk
tidak menggunakan pakaian ketat pada bayi dan ibu paham akan hal itu.
4. Memberitahu ibu untuk terus memberikan ASI secara adekuat guna
mengganti cairan tubuh yang hilang selama bayi berkeringat sehingga
dehidrasi dapat dicegah, karena paparan suhu yang panas atau lembab
membuat anak berkeringat berlebihan dan inilah awal penyebab terjadinya
biang keringat pada bayi dam ibu sangat mengerti akan hal ini.\
5. Dan ibu juga harus sesering mungkin mengecek kondisi popok bayi dan
segera ganti apabila sudah basah dan ibu akan melakukan hal yang sudah
dijelaskan.
6. Memberitahu pada ibu untuk tetap menciptakan ruangan yang bersih ,
hindari udara yang panas dan lembab untuk mengatasi biang keringat
danm ibu mengerti.
7. Menjelaskan pada ibu untuk kondisi ini bayi jangan memberikan apapun
dulu dikulit bayi seperti lotion atau krim bayi karena pori pori akan
semakin tersumbat jadi berilah kesempatan pada kulit untuk bisa terpapr
udara agar kondisi biang keringat segera teratasi dan ibu mengerti akan hal
itu.
Soap 08
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “E”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 8 November 2021


Pukul : 17.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. E Nama Suami : Tn. S
- Umur : 24 Tahun Umur : 27 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Nelayan

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3700 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 139 x/i
- Suhu : 36,1 °C
- Pernafasan : 31 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. E usia 3 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.\
7. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek agar segera menghubungi bidan dan ibu
sudah mengerti hal itu.
Soap 09
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “N”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 10 November 2021


Pukul : 09.15 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. F
- Umur : 23 Tahun Umur : 27 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Nelayan

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3700 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 32
- Pols : 141 x/i
- Suhu : 36,1 °C
- Pernafasan : 31 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. N usia 5 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.\
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. \Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
7. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
Soap 10

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


PADA BAYI NY. “M” DENGAN TANDA BAYI CUKUP ASI
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 14 November 2021


Pukul : 08.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. M
- Umur : 23 Tahun Umur : 29 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Solo

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
- Ibu mengatakan khawatir karena bayi BAK lebih dari 10 kali dalam sehari

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3200 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 33
- Pols : 151 x/i
- Suhu : 36,3 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. M usia 6 hari dengan tanda bayi cukup ASI

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
3. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Memberitahu ibu untuk menjaga bayi tetap hangat agar mencegah
terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan kain
bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya dan ibu memahami.
6. Menjelaskan kepada ibu untuk tidak khawatir jika bayi BAK lebih dari 10
kali dalam sehari itu adalah hal yang normal dan itu adalah tanda bayi
cukup ASI dan ibu mengerti akan hal itu.
Soap 11
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “Z” DENGAN ORAL TRUST
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 14 November 2021


Pukul : 15.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. Z Nama Suami : Tn. B
- Umur : 25 Tahun Umur : 25 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Bakti

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayi minum susu formula sejak lahir karena ASI ibu tidak
keluar
- Ibu mengatakan saat ini anaknya tidak mau menetek
- Ibu mengatakan bayinya sangat rewel
- Ibu mengatakan pada bagian mulut bayi terdapat bercak-bercak putih

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3600 gram
- Panjang badan : 49 cm
- LK : 32
- Pols : 130 x/i
- Suhu : 36,9 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut/Lidah : Terdapat bercak putih pada lidah
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. Z usia 13 hari dengan oral trush

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya mengalami infeksi jamur pada mulut (oral
trush) dan ini akan hilang dengan sendirinya.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa infeksi jamur di mulut disebabkab oleh
candida albicans yang sebenarnya memang tumbuh secara alamiah, dan
jika tidak dibersihkan setiap hari maka tidak akan terkendali dan
menyebabkan bayi akan rewel dan merasa sakit, ibu mengerti akan hal itu.
4. Memberitahukan kepada ibu untuk terus membersihkan lidah dan mulut
bayi untuk menurunkan resiko infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur,
bakteri, dan kuman dan ibu akan membersihkan mulut bayi setiap hari.
5. Memberitahu kepada ibu jika membersihkan mulut bayi menggunakan
catton bud, kain kassa atau sikat gigi dengan bulu yang harus. Bersihkan
secara perlahan dengan menggunakan air hangat pada bagian lidah bayi
dan ibu akan melakukannya.
6. Menjelaskan kepada ibu jika oral trush ini biasanya akan sembuh selama
seminggu setelah dilakukan perawatan dan jika kondisi tidak terlihat
penyembuhan maka bayi bisa dilakukan pemeriksaan lebih dan dan ibu
sudah saangat mengerti akan hal itu.
Soap 12
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “O” DENGAN KONSTIPASI
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 15 November 2021


Pukul : 09.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. O Nama Suami : Tn. I
- Umur : 30 Tahun Umur : 41 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Pangkalan

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan susu formula karena ASI sedikit menurut si
ibu
- Ibu mengatakan bayi sudah diberikan makan pisang sejak usia 21 hari
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis dan perut sedikit keras
- Ibu mengatakan bayi belum ada BAB dari semalam

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 4100 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 34
- Pols : 139 x/i
- Suhu : 36,3 °C
- Pernafasan : 34 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. O usia 27 hari dengan konstipasi

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa sudah mengerti penjelasan dari bidan.
2. Memberitahukan kepada ibu jika tidak ada yang namanya ASI kurang
hanya saja ibu tidak berkomitmen untuk memberikan ASI pada bayi yang
dapat mempengaruhi kerjanya hormone sehingga ASI yang keluar sedikit
jadi ibu harus percaya bahwa ASI yang diberikan oleh ibu cukup sehingga
hormone yang bekerja pun tidak terhalang oleh minset ibu yang
mengatakan bahwa ASI kurang nanti jika sudah pula anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang bisa menambah produksi ASI.
3. Menjelaskan kepada ibu untuk tidak memberikan makanan apapun selain
ASI, apalagi memberikan pisang pada bayi dengan usia bayi yang baru 21
hari. Jika bayi kurang dari 6 bulan diberikan makanan selain ASI dapat
menyebabkan diare dan susah BAB, karena fungsi saluran pencernaan
bayi belum siap atau mampu dalam mengelola makanan.
4. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis belum tentu lapar, pastikan
bayi cukup ASI, popok dalam keadaan kering dan perut tidak kembung
dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Menjelaskan bahwa bayi tidak BAB dari semalam bisa disebabkan
terjadinya gangguan pencernaan karena pemberian MP-ASI terlalu dini
pada bayi karena pencernaan bayi kaget dimana biasanya bayi terbiasa
mengkonsumsi makanan cair/ASI.
6. Menjelaskan pada ibu untuk mencegah terjadinya konstipasi agar tetap
memberikan ASI tanpa makanan tambahan apapun dan ibu akan
melakukan hal itu.
Soap 13

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


PADA BAYI NY. “P” DENGAN TANDA BAYI CUKUP ASI
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 18 November 2021


Pukul : 08.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. P Nama Suami : Tn. A
- Umur : 26 Tahun Umur : 29 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Setia

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
- Ibu mengatakan khawatir karena bayi BAK lebih dari 10 kali dalam sehari

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3000 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 33
- Pols : 151 x/i
- Suhu : 36,3 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. L usia 11 hari dengan tanda bayi cukup ASI

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya\
3. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Memberitahu ibu untuk menjaga bayi tetap hangat agar mencegah
terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan kain
bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya dan ibu memahami.
6. Menjelaskan kepada ibu untuk tidak khawatir jika bayi BAK lebih dari 10
kali dalam sehari itu adalah hal yang normal dan itu adalah tanda bayi
cukup ASI dan ibu mengerti akan hal itu.
Soap 14
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “D”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 18 November 2020


Pukul : 20.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. D Nama Suami : Tn. S
- Umur : 20 Tahun Umur : 24 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Gang Damai

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3700 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 139 x/i
- Suhu : 36,1 °C
- Pernafasan : 31 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. D usia 3 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
7. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek agar segera menghubungi bidan dan ibu
sudah mengerti hal itu.
Soap 15
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “M” DENGAN BERCAK MONGOL
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 20 November 2021


Pukul : 09.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. L
- Umur : 26 Tahun Umur : 27 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Beringin

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan bayi diberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan puting susu lecet dan sakit saat menyusui bayinya
- Ibu mengatakn khawatir dengan tanda warna biru yang ukurannya lebar
dibagian punggung bayi

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3300 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 31
- Pols : 147 x/i
- Suhu : 36,6 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Terdapat bercak warna biru keabuan
- Bokong : Terdapat bercak lebih sedikit warna biru keabuan
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. M usia 4 hari dengan bercak mongol

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
3. Memberitahukan kepada ibu untuk menyusu bayi di bagian yang tidak
lecet dulu tunggu sampai bagian yang lecet sembuh baru bergantian
payudara buat payudara lecet itu diakibatkan karena cara menyusui yang
salah dan ibu sudah paham akan hal itu.
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa tanda warna biru keabuan dibagain
punggung bayi adalah hal yang normal, itu adalah bercak mongol yang
nantinya akan hilang dengan sendirinya saat anak mulai berusia 4-5 tahun
dan bahkan sampai anak beranjak dewasa dan ibu sudah mengerti.
5. Menjelaskan bahwa bercak mongol ini tidak memerlukan pengobatan
tertentu, bercak ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak menimbulakan
gangguan pada kulit dan ibu mengerti atas penjelasannya.
6. Memberitahu ibu jika terjadi perubahan warna, bentuk atau tekstur maka
segera konsultasika ke dokter untuk memastikan bahwa si bayi dalam
keadaan sehat, dan ibu sangat senang mengetahui bahwa bercak mongol
bukanlah suatu penyakit.
Soap 16
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “A” DENGAN BIANG KERINGAT
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 20 November 2021


Pukul : 17.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. A Nama Suami : Tn. M
- Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Merdeka

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayi sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI ekslusif
- Ibu mengatakan anak rewel dan sering menangis
- Ibu mengatakan pada bagian badan dan leher bayi terdapat bintik – bintik
kecil yang berair serta kemerahan
Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3000 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 31
- Pols : 143 x/i
- Suhu : 37,6 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Terdapat ruam bintik merah
- Dada : Terdapat ruam bintik merah
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Terdapat ruam bintik merah
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. A usia 11 hari dengan keluhan biang keringat

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya dalam kondisi mengalami biang keringat.
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab terjadinya biang keringat karena
penyumbatan pada kelenjar keringat yang dikarenakan udara yang panas
dan lembab, pakaian bayi yang terlalu tebal dan ketat.
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa bayi harus sering menggganti pakaiannya
agar tidak dalam kondisi basah dan lembab, dan menganjurkan ibu untuk
tidak menggunakan pakaian ketat pada bayi dan ibu paham akan hal itu.
4. Memberitahu ibu untuk terus memberikan ASI secara adekuat guna
mengganti cairan tubuh yang hilang selama bayi berkeringat sehingga
dehidrasi dapat dicegah, karena paparan suhu yang panas atau lembab
membuat anak berkeringat berlebihan dan inilah awal penyebab terjadinya
biang keringat pada bayi dam ibu sangat mengerti akan hal ini.
5. Dan ibu juga harus sesering mungkin mengecek kondisi popok bayi dan
segera ganti apabila sudah basah dan ibu akan melakukan hal yang sudah
dijelaskan.
6. Memberitahu pada ibu untuk tetap menciptakan ruangan yang bersih ,
hindari udara yang panas dan lembab untuk mengatasi biang keringat
danm ibu mengerti.
7. Menjelaskan pada ibu untuk kondisi ini bayi jangan memberikan apapun
dulu dikulit bayi seperti lotion atau krim bayi karena pori pori akan
semakin tersumbat jadi berilah kesempatan pada kulit untuk bisa terpapr
udara agar kondisi biang keringat segera teratasi dan ibu mengerti akan hal
itu.
Soap 17
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “F”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 26 November 2021


Pukul : 05.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. F Nama Suami : Tn. D
- Umur : 36 Tahun Umur : 40 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Bogak

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 2800 gram
- Panjang badan : 48 cm
- LK : 30
- Pols : 147 x/i
- Suhu : 36 °C
- Pernafasan : 31 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. F usia 3 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
7. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
Soap 18
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “I” DENGAN ORAL TRUST
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 26 November 2021


Pukul : 15.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. I Nama Suami : Tn. B
- Umur : 25 Tahun Umur : 25 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
- Alamat : Jalan Solo

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayi minum susu formula sejak lahir karena ASI ibu tidak
keluar
- Ibu mengatakan saat ini anaknya tidak mau menetek
- Ibu mengatakan bayinya sangat rewel
- Ibu mengatakan pada bagian mulut bayi terdapat bercak-bercak putih
Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3600 gram
- Panjang badan : 49 cm
- LK : 32
- Pols : 130 x/i
- Suhu : 36,9 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut/Lidah : Terdapat bercak putih pada lidah
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. I usia 10 hari dengan oral trush

Planning
7. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya mengalami infeksi jamur pada mulut (oral
trush) dan ini akan hilang dengan sendirinya.
8. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
9. Memberitahu kepada ibu bahwa infeksi jamur di mulut disebabkab oleh
candida albicans yang sebenarnya memang tumbuh secara alamiah, dan
jika tidak dibersihkan setiap hari maka tidak akan terkendali dan
menyebabkan bayi akan rewel dan merasa sakit, ibu mengerti akan hal itu.
10. Memberitahukan kepada ibu untuk terus membersihkan lidah dan mulut
bayi untuk menurunkan resiko infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur,
bakteri, dan kuman dan ibu akan membersihkan mulut bayi setiap hari.
11. Memberitahu kepada ibu jika membersihkan mulut bayi menggunakan
catton bud, kain kassa atau sikat gigi dengan bulu yang harus. Bersihkan
secara perlahan dengan menggunakan air hangat pada bagian lidah bayi
dan ibu akan melakukannya.
12. Menjelaskan kepada ibu jika oral trush ini biasanya akan sembuh selama
seminggu setelah dilakukan perawatan dan jika kondisi tidak terlihat
penyembuhan maka bayi bisa dilakukan pemeriksaan lebih dan dan ibu
sudah saangat mengerti akan hal itu.
Soap 19
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “W”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 26 November 2021


Pukul : 22.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. W Nama Suami : Tn. M
- Umur : 28 Tahun Umur : 28 Tahun
- Peke rjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Simpang Tiga

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3200 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 31
- Pols : 151 x/i
- Suhu : 36,1 °C
- Pernafasan : 31 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. W usia 1 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
7. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek agar segera menghubungi bidan dan ibu
sudah mengerti hal itu.
Soap 20
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “G” DENGAN KELUHAN BATUK
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 27 November 2021


Pukul : 09.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. G Nama Suami : Tn. M
- Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Merdeka

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis
- Ibu mengatakan bayi mengalami batuk dan pilek sejak hari ini
- Ibu mengatakan suami selalu merokok dikamar yang sama dengan tempat
anak tidur

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3000 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 123 x/i
- Suhu : 37 °C
- Pernafasan : 34 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Berair
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Tersumbat
- Suara : Terdengar serak
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. G usia 13 hari dengan batuk dan pilek
Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kedaan bayinya.
2. Memberitahu ibu untuk tidak membolehkan suami merokok diruang yang
sama dengan anak, karena sangat berbahaya untuk bayi. Perokok pasif
lebih beresiko dari pada perokok aktif jadi mungkin batuk dan pilek bisa
juga disebabkan oleh faktor asap rokok dan ibu paham penjelasannya.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi yang menghirup sesuatu, seperti asap
rokok dan udara kotor hal itu bisa menjadi faktor terjadinya batuk pada
bayi dan untuk mengatasi hal ini maka jauhkan bayi dari hal yang dapat
menyebabkan batuk dan ibu memahami semua penjelasannya.
4. Memberitahukan kepada ibu untuk terus memberikan ASI secara on
demand karena kondisi suhu tubuh bayi sedikit tinggi adar membantu
penurunan suhu tubuh pada bayi dan ibu akan melakukannya.
5. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus / lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
Soap 21
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “T”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2021


Pukul : 09.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. T Nama Suami : Tn. F
- Umur : 19 Tahun Umur : 20 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Nelayan

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3700 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 32
- Pols : 141 x/i
- Suhu : 36,1 °C
- Pernafasan : 31 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. T usia 5 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
7. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
Soap 22
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “W” DENGAN DEMAM, BATUK, FLU
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2021


Pukul : 10.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. W Nama Suami : Tn. P
- Umur : 35 Tahun Umur : 37 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Jogja

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis
- Ibu mengatakan bayi mengalami batuk dan pilek sejak 1 hari
Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3300 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 32
- Pols : 153 x/i
- Suhu : 37,6 °C
- Pernafasan : 34 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Berair
- Telinga : Normal
- Mulut : Bersin - bersin
- Hidung : Tersumbat
- Suara : Terdengar serak
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. W usia 25 hari dengan batuk, pilek dan demam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kedaan bayinya.
2. Memberitahukan kepada ibu untuk terus memberikan ASI secara on
demand karena kondisi suhu tubuh bayi sedikit tinggi adar membantu
penurunan suhu tubuh pada bayi dan ibu akan melakukannya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus / lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Memberitahu ibu untuk menghindari bayi berada diruangan yang sudah
terpapar oleh asap rokok karena sangat berbahaya untuk bayi. Perokok
pasif lebih beresiko dari pada perokok aktif jadi mungkin batuk dan pilek
bisa juga disebabkan oleh faktor asap rokok dan ibu paham penjelasannya.
6. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi yang menghirup sesuatu, seperti asap
rokok dan udara kotor hal itu bisa menjadi faktor terjadinya batuk pada
bayi dan untuk mengatasi hal ini maka jauhkan bayi dari hal yang dapat
menyebabkan batuk dan ibu memahami semua penjelasannya.
Soap 23
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “J” DIAPER RUSH
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2021


Pukul : 10.20 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. J Nama Suami : Tn. U
- Umur : 30 Tahun Umur : 33 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Gang Indramayu

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif dan bayi saat ini malas
menetek
- Ibu mengatakan terdapat ruam pada bagian paha, selangkangan dan
bokong si bayi
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis dan sangat rewel
- Ibu mengatakan badan bayi panas / demam

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 4200 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 142 x/i
- Suhu : 37,4 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Tampak merah
- Mata : Berair
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Tampak ruam merah
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung :Tampak ruam merah
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. J usia 16 hari dengan ruam popok

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kondisi bayinya.
2. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus / lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
3. Memberitahu ibu bahwa kondisi bayi mengalami ruam popok yang
biasanya disebabkan iritasi terhadapa urine dan tinja, kulit yang sensitive
dan popok yang terlalu ketat.
4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kulit bayai agar tetap kering,
mengganti popok dan pakaian bayi apabila basah dan jangan
menggunakan popok yang begitu ketat untuk menghindari terjadinya ruam
pada kulit bayi dan ibu akan melakukannya.
5. Memberitahu ibu untuk tidak menggunakan tissue basah dengan pewangi
yang mengandung zat kimia yang bisa menyebabkan alergi pada kulit bayi
dan ibu akan melakukannya.
6. Memberitahukan kepada ibu untuk terus memberikan ASI secara on
demand karena kondisi suhu tubuh bayi yang sedikit tinggi agar
membantu penurunan suhu tubuh pada bayi dan ibu akan melakukannya.
7. Memberitahu ibu kalau demam adalah indikasi bahwa tubuh sedang
melawan infeksi, tapi waspada juga apabila bayi mengalami demam
tinggi. Bayi yang demam nya terlalu tinggi juga berisiko mengalami
kejang dan berpotensi merusak otak bayi dan ibu paham akan penjelasan
itu.
Soap 24
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “C” DENGAN DEMAM, BATUK
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 09 Desember 2021


Pukul : 08.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. C Nama Suami : Tn. P
- Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Merdeka

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis
- Ibu mengatakan bayi mengalami batuk dan pilek sejak 1 hari

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3900 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 143 x/i
- Suhu : 37,6°C
- Pernafasan : 34 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Berair
- Telinga : Normal
- Mulut : Bersin - bersin
- Hidung : Tersumbat
- Suara : Terdengar serak
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. C usia 26 hari dengan batuk dan demam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kedaan bayinya.
2. Memberitahukan kepada ibu untuk terus memberikan ASI secara on
demand karena kondisi suhu tubuh bayi sedikit tinggi adar membantu
penurunan suhu tubuh pada bayi dan ibu akan melakukannya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus / lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Memberitahu ibu untuk menghindari bayi berada diruangan yang sudah
terpapar oleh asap rokok karena sangat berbahaya untuk bayi. Perokok
pasif lebih beresiko dari pada perokok aktif jadi mungkin batuk dan pilek
bisa juga disebabkan oleh faktor asap rokok dan ibu paham penjelasannya.
6. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi yang menghirup sesuatu, seperti asap
rokok dan udara kotor hal itu bisa menjadi faktor terjadinya batuk pada
bayi dan untuk mengatasi hal ini maka jauhkan bayi dari hal yang dapat
menyebabkan batuk dan ibu memahami semua penjelasannya.
Soap 25
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “T” DENGAN DEMAM, BATUK
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 10 Desember 2021


Pukul : 07.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. T Nama Suami : Tn. P
- Umur : 35 Tahun Umur : 37 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Merdeka

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis
- Ibu mengatakan bayi mengalami batuk dan pilek sejak 1 hari

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3600 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 143 x/i
- Suhu : 37,9 °C
- Pernafasan : 34 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Berair
- Telinga : Normal
- Mulut : Bersin - bersin
- Hidung : Tersumbat
- Suara : Terdengar serak
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. T usia 13 hari dengan batuk dan demam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kedaan bayinya.
2. Memberitahukan kepada ibu untuk terus memberikan ASI secara on
demand karena kondisi suhu tubuh bayi sedikit tinggi adar membantu
penurunan suhu tubuh pada bayi dan ibu akan melakukannya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus / lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Memberitahu ibu untuk menghindari bayi berada diruangan yang sudah
terpapar oleh asap rokok karena sangat berbahaya untuk bayi. Perokok
pasif lebih beresiko dari pada perokok aktif jadi mungkin batuk dan pilek
bisa juga disebabkan oleh faktor asap rokok dan ibu paham penjelasannya.
6. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi yang menghirup sesuatu, seperti asap
rokok dan udara kotor hal itu bisa menjadi faktor terjadinya batuk pada
bayi dan untuk mengatasi hal ini maka jauhkan bayi dari hal yang dapat
menyebabkan batuk dan ibu memahami semua penjelasannya.
Soap 26
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “F” DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 15 Desember 2021


Pukul : 09.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. F Nama Suami : Tn. N
- Umur : 21 Tahun Umur : 24 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Kampung Lalang

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya tadi mendapatkan suntikan vitamin K dan
imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
- Ibu mengatakan khawatir dengan kondisi kepala bayinya yang menonjol
(Caput Suscadenum) dikarena kan lama dijalan lahir

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3800 gram
- Panjang badan : 51 cm
- LK : 32
- Pols : 152 x/i
- Suhu : 35,8 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : benjolan diffuse dikepala
- Ubun – ubun : Tampak benjolan tidak fluktual
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. F usia 7 jam dengan Caput Succedaneum

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi dan ibu sudah mengerti hal itu.
4. Memberitahu ibu untuk tidak khawatir terhadap benjolan yang ada
dikepala bayi karena caput succedaneumakan hilang dengan sendirinya
dan ibu paham akan hal itu.
5. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa kondisi kepala bayi adalah
hal yang normal untuk persalinan lama dijalan lahir. Karena adanya
tekanan yang kuat dijalan lahir sehingga terjadinya bendungan perifer dan
limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan
ektravaskuler dan hal ini akan hilang dalam waktu 2-4 hari.
Soap 27
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “Y” DENGAN PERUT KEMBUNG
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 15 Desember 2021


Pukul : 10.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. Y Nama Suami : Tn. U
- Umur : 30 Tahun Umur : 31 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Rakyat

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis
- Ibu mengatakan perut bayi tampak tegang
- Ibu mengatakan bayi mengalami perut kembung

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3300 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 142 x/i
- Suhu : 36,9 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Perut : Tampak tegang
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. Y usia 22 hari dengan perut kembung

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
3. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
4. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus/lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
5. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
6. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
Soap 28
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “E” DENGAN KELUHAN GUMOH
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 20 Desember 2021


Pukul : 08.45 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. E Nama Suami : Tn. A
- Umur : 24 Tahun Umur : 37 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Kampung Lalang

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
- Ibu mengatakan bayi nya sering muntah setelah diberikan ASI

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3000 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 32
- Pols : 143 x/i
- Suhu : 36,4 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. E usia 3 hari dengan keluhan sering Gumoh

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
suhu tubuh tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
7. Menjelaskan kepada ibu bahwa yang dialami bayi muntah atau gumoh
setalah menyusu dikarenakan ketika minum susu yang ditelan bayi
kembali ke kerongkongan karena saluran pencernaan pada bayi masih
lemah dan ibu mengerti apa penyebab terjadinya gumoh.
8. Mengajarkan untuk ibu untuk menggendong bayi dengan kondisi kepala
lebih tinggi dari badan dan kaki, dan tepuk bagiang punggung bayi selama
15-30 menit sampai bayi sendawa agar susu yang diminum bisa turun
secara sempurna dan ibu sudah bisa melakukan hal itu.
Soap 29
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “ Z”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 20 Desember 2021


Pukul : 16.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. Z Nama Suami : Tn. A
- Umur : 25 Tahun Umur : 27 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Gang Buntu

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 2900 gram
- Panjang badan : 49 cm
- LK : 31
- Pols : 147 x/i
- Suhu : 36 °C
- Pernafasan : 30 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. Z usia 6 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek maka segera konsultasikan/hubungi
bidan dan ibu sudah mengerti hal itu.
Soap 30
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “H” DIAPER RUSH
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 21 Desember 2021


Pukul : 09.10 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. H Nama Suami : Tn. E
- Umur : 30 Tahun Umur : 33 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Merdeka

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif dan bayi saat ini malas
menetek
- Ibu mengatakan terdapat ruam pada bagian paha, selangkangan dan
bokong si bayi
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis dan sangat rewel
- Ibu mengatakan badan bayi panas / demam

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3500 gram
- Panjang badan : 51 cm
- LK : 32
- Pols : 146 x/i
- Suhu : 37,8 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Tampak merah
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Tampak ruam merah
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung :Tampak ruam merah
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. H usia 8 hari dengan ruam popok / diaper rush

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kondisi bayinya.
2. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus / lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
3. Memberitahu ibu bahwa kondisi bayi mengalami ruam popok yang
biasanya disebabkan iritasi terhadapa urine dan tinja, kulit yang sensitive
dan popok yang terlalu ketat.
4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kulit bayai agar tetap kering,
mengganti popok dan pakaian bayi apabila basah dan jangan
menggunakan popok yang begitu ketat untuk menghindari terjadinya ruam
pada kulit bayi dan ibu akan melakukannya.
5. Memberitahu ibu untuk tidak menggunakan tissue basah dengan pewangi
yang mengandung zat kimia yang bisa menyebabkan alergi pada kulit bayi
dan ibu akan melakukannya.
6. Memberitahukan kepada ibu untuk terus memberikan ASI secara on
demand karena kondisi suhu tubuh bayi yang sedikit tinggi agar
membantu penurunan suhu tubuh pada bayi dan ibu akan melakukannya.
7. Memberitahu ibu kalau demam adalah indikasi bahwa tubuh sedang
melawan infeksi, tapi waspada juga apabila bayi mengalami demam
tinggi. Bayi yang demam nya terlalu tinggi juga berisiko mengalami
kejang dan berpotensi merusak otak bayi dan ibu paham akan penjelasan
itu.
Soap 31
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “L”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 29 Desember 2021


Pukul : 16.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. L Nama Suami : Tn. L
- Umur : 22 Tahun Umur : 25 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Gang Budi

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI dan susu formula juga karena
merasa ASI hanya keluar sedikit dan anak tidak kenyang
- Ibu mengatakan anak diare sejak semalam dengan frekuensi 8 kali sehari
dan suhu tubuh anak sedikit panas
- Ibu mengatakan bayi masih mau menetek

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3900 gram
- Panjang badan : 51 cm
- LK : 31
- Pols : 142 x/i
- Suhu : 37,9 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Tampak sedikit cekung
- Telinga : Normal
- Mulut : Kering
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Perut : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. L usia 19 hari dengan diare

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya dalam keadaan kurang cairan / dehidrasi.
2. Memberitahu ibu untuk terus memberikan ASI secara on demand untuk
mencegah terjadinya dehidrasi yang lebih serius pada kondisi bayi dan ibu
akan melakukannya.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi belum memiliki system imun yang
belum sempurna, hal ini menyebabkan bayi sangat mudah mengalami
infeksi terutama pada parasite, bakteri dan virus, dan biasanya bayi yang
diberikan ASI esklusif maka frekuensi BAB normal sebanyak 6 kali dan
ibu mengerti semuanya.
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa bayi tidak perlu diberikan susu formula
lagi, bisa jadi bayi diare dikarenakan alergi pada kandungan susu dan ibu
siap melakukannya.
5. Memberitahu kepada ibu agar selalu memastikan untuk mensterilkan botol
dot sebelum dipakai dan sesudah dipakai dan mencuci tangan sebelum dan
sesudah berinteraksi dengan bayi untuk mencegah masuknya kuman
kedalam tubuh bayi dan mencegah terjadinya diare pada bayi dan ibu
mengerti akan hal itu.
6. Memberitahu pada ibu jika kondisi bayi makin memburuk agar segera
membawa kerumah sakit untuk ditangani secara khusus oleh dokter, SpA
dan ibu memahaminya.
Soap 32
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “R” DENGAN ORAL TRUST
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 31 Desember 2021


Pukul : 07.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. R Nama Suami : Tn. N
- Umur : 29 Tahun Umur : 46 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
- Alamat : Proyek

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya tidak mau menetek
- Ibu mengatakan bayinya sangat rewel
- Ibu mengatakan pada bagian mulut bayi terdapat bercak-bercak putih

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3400 gram
- Panjang badan : 49 cm
- LK : 32
- Pols : 130 x/i
- Suhu : 36,9 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut/Lidah : Terdapat bercak putih pada lidah
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. R usia 16 hari dengan oral trush

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya mengalami infeksi jamur pada mulut (oral
trush) dan ini akan hilang dengan sendirinya.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa infeksi jamur di mulut disebabkab oleh
candida albicans yang sebenarnya memang tumbuh secara alamiah, dan
jika tidak dibersihkan setiap hari maka tidak akan terkendali dan
menyebabkan bayi akan rewel dan merasa sakit, ibu mengerti akan hal itu.
4. Memberitahukan kepada ibu untuk terus membersihkan lidah dan mulut
bayi untuk menurunkan resiko infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur,
bakteri, dan kuman dan ibu akan membersihkan mulut bayi setiap hari.
5. Memberitahu kepada ibu jika membersihkan mulut bayi menggunakan
catton bud, kain kassa atau sikat gigi dengan bulu yang harus. Bersihkan
secara perlahan dengan menggunakan air hangat pada bagian lidah bayi
dan ibu akan melakukannya.
6. Menjelaskan kepada ibu jika oral trush ini biasanya akan sembuh selama
seminggu setelah dilakukan perawatan dan jika kondisi tidak terlihat
penyembuhan maka bayi bisa dilakukan pemeriksaan lebih dan dan ibu
sudah saangat mengerti akan hal itu.
Soap 33
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “S”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 1 Januari 2022


Pukul : 09.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. W
- Umur : 28 Tahun Umur : 28 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Kampung Lalang

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 2900 gram
- Panjang badan : 48 cm
- LK : 31
- Pols : 147 x/i
- Suhu : 36 °C
- Pernafasan : 30 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. S usia 2 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat
virus hepatitis B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
Soap 34
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “P” DENGAN BIANG KERINGAT
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 2 Januari 2022


Pukul : 15.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. P Nama Suami : Tn. M
- Umur : 23 Tahun Umur : 26 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Benteng

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayi sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI ekslusif
- Ibu mengatakan anak rewel dan sering menangis
- Ibu mengatakan pada bagian badan dan leher bayi terdapat bintik – bintik
kecil yang berair serta kemerahan

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 4200 gram
- Panjang badan : 51 cm
- LK : 31
- Pols : 139 x/i
- Suhu : 37,3 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Terdapat ruam bintik merah
- Dada : Terdapat ruam bintik merah
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Terdapat ruam bintik merah
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. P usia 18 hari dengan keluhan biang keringat

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya dalam kondisi mengalami biang keringat.
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab terjadinya biang keringat karena
penyumbatan pada kelenjar keringat yang dikarenakan udara yang panas
dan lembab, pakaian bayi yang terlalu tebal dan ketat.
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa bayi harus sering menggganti pakaiannya
agar tidak dalam kondisi basah dan lembab, dan menganjurkan ibu untuk
tidak menggunakan pakaian ketat pada bayi dan ibu paham akan hal itu.
4. Memberitahu ibu untuk terus memberikan ASI secara adekuat guna
mengganti cairan tubuh yang hilang selama bayi berkeringat sehingga
dehidrasi dapat dicegah, karena paparan suhu yang panas atau lembab
membuat anak berkeringat berlebihan dan inilah awal penyebab terjadinya
biang keringat pada bayi dam ibu sangat mengerti akan hal ini.
5. Dan ibu juga harus sesering mungkin mengecek kondisi popok bayi dan
segera ganti apabila sudah basah dan ibu akan melakukan hal yang sudah
dijelaskan.
6. Memberitahu pada ibu untuk tetap menciptakan ruangan yang bersih ,
hindari udara yang panas dan lembab untuk mengatasi biang keringat
danm ibu mengerti.
7. Menjelaskan pada ibu untuk kondisi ini bayi jangan memberikan apapun
dulu dikulit bayi seperti lotion atau krim bayi karena pori pori akan
semakin tersumbat jadi berilah kesempatan pada kulit untuk bisa terpapr
udara agar kondisi biang keringat segera teratasi dan ibu mengerti akan hal
itu.
Soap 35
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “S” DENGAN BERCAK MONGOL
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 2 Januari 2022


Pukul : 08.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. E
- Umur : 36 Tahun Umur : 47 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Kampung Lalang

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan bayi diberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan puting susu lecet dan sakit saat menyusui bayinya
- Ibu mengatakn khawatir dengan tanda warna biru yang ukurannya lebar
dibagian punggung bayi

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 2800 gram
- Panjang badan : 48 cm
- LK : 32
- Pols : 132 x/i
- Suhu : 36,5 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Terdapat bercak warna biru keabuan
- Bokong : Terdapat bercak lebih sedikit warna biru keabuan
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny.S usia 3 hari dengan bercak mongol

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
3. Memberitahukan kepada ibu untuk menyusu bayi di bagian yang tidak
lecet dulu tunggu sampai bagian yang lecet sembuh baru bergantian
payudara buat payudara lecet itu diakibatkan karena cara menyusui yang
salah dan ibu sudah paham akan hal itu.
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa tanda warna biru keabuan dibagain
punggung bayi adalah hal yang normal, itu adalah bercak mongol yang
nantinya akan hilang dengan sendirinya saat anak mulai berusia 4-5 tahun
dan bahkan sampai anak beranjak dewasa dan ibu sudah mengerti.
5. Menjelaskan bahwa bercak mongol ini tidak memerlukan pengobatan
tertentu, bercak ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak menimbulakan
gangguan pada kulit dan ibu mengerti atas penjelasannya.
6. Memberitahu ibu jika terjadi perubahan warna, bentuk atau tekstur maka
segera konsultasika ke dokter untuk memastikan bahwa si bayi dalam
keadaan sehat, dan ibu sangat senang mengetahui bahwa bercak mongol
bukanlah suatu penyakit.
Soap 36
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “K”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 2 Januari 2022


Pukul : 08.15 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. K Nama Suami : Tn. S
- Umur : 31 Tahun Umur : 34 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Jalan Nelayan

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat dan baik
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3400 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 32
- Pols : 147 x/i
- Suhu : 36 °C
- Pernafasan : 30 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. K usia 8 jam

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akandiberikan suntikan imunisasi
HB-0 dimana bergungsi untuk mencegah infeksi hati akibat virus hepatitis
B dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah melihat pada
pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu
caramemberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam
satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga bayi tetap hangat agar mencegah
terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan kain
bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya dan ibu memahami.
7. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
8. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
Soap 37
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “F” DENGAN KELUHAN BATUK
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 3 Januari 2022


Pukul : 09.00 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. F Nama Suami : Tn. P
- Umur : 35 Tahun Umur : 37 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Jalan Jogja

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis
- Ibu mengatakan bayi mengalami batuk dan pilek sejak 2 hari
- Ibu mengatakan suami selalu merokok dikamar yang sama dengan tempat
anak tidur

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3200 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 32
- Pols : 123 x/i
- Suhu : 37 °C
- Pernafasan : 34 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Berair
- Telinga : Normal
- Mulut : Bersin - bersin
- Hidung : Tersumbat
- Suara : Terdengar serak
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny.F usia 19 hari dengan batuk dan pilek

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kedaan bayinya.
2. Memberitahu ibu untuk tidak membolehkan suami merokok diruang yang
sama dengan anak, karena sangat berbahaya untuk bayi. Perokok pasif
lebih beresiko dari pada perokok aktif jadi mungkin batuk dan pilek bisa
juga disebabkan oleh faktor asap rokok dan ibu paham penjelasannya.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi yang menghirup sesuatu, seperti asap
rokok dan udara kotor hal itu bisa menjadi faktor terjadinya batuk pada
bayi dan untuk mengatasi hal ini maka jauhkan bayi dari hal yang dapat
menyebabkan batuk dan ibu memahami semua penjelasannya.
4. Memberitahukan kepada ibu untuk terus memberikan ASI secara on
demand karena kondisi suhu tubuh bayi sedikit tinggi adar membantu
penurunan suhu tubuh pada bayi dan ibu akan melakukannya.
5. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus/lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
Soap 38
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “M” DENGAN PERUT KEMBUNG
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 4 Januari 2022


Pukul : 09.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. J
- Umur : 35 Tahun Umur : 38 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Simpang empat

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis
- Ibu mengatakan bayi mengalami perut kembung

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 2800 gram
- Panjang badan : 49 cm
- LK : 32
- Pols : 140 x/i
- Suhu : 36,7 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Perut : Tampak tegang
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. M usia 3 hari dengan perut kembung

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
3. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
4. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal, bisa
karena haus/lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut, gumoh,
kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan ibu mengerti
alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
5. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu
6. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan infeksi tali
pusat pada bayi dan tali pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu
mengerti hal itu.
Soap 39
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “M” DENGAN KELUHAN TALI PUSAT MEMERAH
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 4 Januari 2022


Pukul : 09.15 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. J
- Umur : 35 Tahun Umur : 38 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Simpang Empat

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan ASI Eksklusif
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis
- Ibu mengatakan pangkal dan tali pusat bayi memerah
- Ibu mengatakan mengatakan sudah memberikan daun-daun nan diperut
untuk menghilangkan kembung pada perut bayi
- Ibu mengatakan suhu tubuh bayi panas

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 2700 gram
- Panjang badan : 51 cm
- LK : 32
- Pols : 135 x/i
- Suhu : 38,2 °C
- Pernafasan : 34 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Perut : Kembung
- Tali pusat : Memerah
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. M usia 3 hari dengan tali pusat memerah

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kondisi bayinya.
2. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis karena berbagai hal,
bisa karena haus/lapar, popok basah, ada masalah pada bagian perut,
gumoh, kondisi ruangan yang mungkin terlalu dingin atau panas dan
ibu mengerti alasan bayi menangis meski sudah diberikan ASI.
3. Memberitahu kepada ibu untuk tidak memberikan apapun itu di bagian
perut bayi, dengan kondisi tali pusat yang belum pupus karena segala
sesuatu yang bentuknya tidak bersih/steril akan menyebabkan tali
pusat memrah dan bahkan sampai infeksi tali pusat pada bayi dan tali
pusat harus dalam keadaan bersih dan kering, ibu mengerti hal itu.
4. Memberitahu ibu untuk terus membersihkan tali pusat, jangan biarkan
tali pusat dalam keadaan basah, segara ganti popok agar tali pusat tetap
kering dan bungkus tali pusat dengan kassa yang steril untuk
mencegah tali pusat agar tidak memerah bahkan sampai infeksi dan ibu
mengerti akan hal itu.
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara on demand dan obat
secara teratur serta dibantu kompres agar suhu tubuh bayi segera turun
dan ibu akan melakukan hal yang sudah dianjurkan.
6. Menjelaskan kepada ibu bahwa bayi nya demam karena terjadinya
infeksi pada tali pusat dan memberitahu untuk menjaga kebersihan tali
pusat agar tidak basah dan ibu sudah mengerti penyebab bayi nya
demam.
Soap 40
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “A” DENGAN KONSTIPASI
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 4 Janauri 2022


Pukul : 08.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. A Nama Suami : Tn. T
- Umur : 22 Tahun Umur : 23 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Manunggal

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan puting susu lecet dan sakit saat menyusui bayinya
- Ibu mengatakan mata bayi tampak kuning
- Ibu mengatakan bayi sudah diberikan SUN bayi
- Ibu mengatakan bayi belum ada BAB dari semalam

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3200 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 33
- Pols : 132 x/i
- Suhu : 36,8 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Ikterus
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Perut : Tampak mengeras
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. A usia 17 hari dengan konstipasi

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya.
2. Memberitahukan kepada ibu cara memberi ASI yang baik dan benar yaitu
kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus, wajah bayi menghadap
payudara dan dagu bayi menempel pada payudara ibu, ibu mengerti
tentang pemberian ASI yang benar.
3. Memberitahukan kepada ibu untuk menyusu bayi di bagian yang tidak
lecet dulu tunggu sampai bagian yang lecet sembuh baru bergantian
payudara buat payudara lecet itu diakibatkan karena cara menyusui yang
salah.
4. Memberitahu ibu untuk tetap memberikan bayi minum minimal 2 jam
sekali.
5. Menjelaskan kepada ibu bahwa kondisi mata bayi tampak kuning (Ikterus)
disebabkan bayi yang malas minum sehingga menyebabkan sklera mata
tampak kuning dan ibu dianjurkan untuk memberikan ASI secara on
demand agar terjadinya penurunan kadar bilirubin pada bayi dan ibu sudah
mengerti kenapa bisa sklera mata bayi tampak kuning.
6. Menjelaskan kepada ibu untuk tidak memberikan makanan apapun selain
ASI, apalagi memberikan pisang pada bayi dengan usia bayi yang baru 21
hari. Jika bayi kurang dari 6 bulan diberikan makanan selain ASI dapat
menyebabkan diare dan susah BAB, karena fungsi saluran pencernaan
bayi belum siap atau mampu dalam mengelola makanan.
7. Menjelaskan bahwa bayi tidak BAB dari semalam bisa disebabkan
terjadinya gangguan pencernaan karena pemberian MP-ASI terlalu dini
pada bayi dan ibu mengerti dampak dari MP-ASi dini.
Soap 41
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “D” DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 4 Januari 2022


Pukul : 16.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. D Nama Suami : Tn. W
- Umur : 27 Tahun Umur : 27 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Bagan Dalam

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung nangis, cukup bulan,
berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya tadi mendapatkan suntikan vitamin K dan belum
mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
- Ibu mengatakan khawatir dengan kondisi kepala bayinya yang menonjol
(Caput Suscadenum) dikarena kan lama dijalan lahir

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3800 gram
- Panjang badan : 51 cm
- LK : 32
- Pols : 152 x/i
- Suhu : 35,8 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : benjolan diffuse dikepala
- Ubun – ubun : Tampak benjolan tidak fluktual
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. D usia 5 jam dengan Caput Succedaneum

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Memberitahu ibu untuk tidak khawatir terhadap benjolan yang ada
dikepala bayi karena caput succedaneumakan hilang dengan sendirinya
dan ibu paham akan hal itu.
6. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa kondisi kepala bayi adalah
hal yang normal untuk persalinan lama dijalan lahir. Karena adanya
tekanan yang kuat dijalan lahir sehingga terjadinya bendungan perifer dan
limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan
ektravaskuler dan hal ini akan hilang dalam waktu 2-4 hari.
Soap 42
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “U” DENGAN KONSTIPASI
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 5 Januari 2022


Pukul : 09.20 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. U Nama Suami : Tn. I
- Umur : 36 Tahun Umur : 40 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Pangkalan

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan memberikan susu formula karena ASI sedikit menurut si
ibu
- Ibu mengatakan bayi sudah diberikan makan pisang sejak usia 14 hari
- Ibu mengatakan bayi selalu menangis dan perut sedikit keras
- Ibu mengatakan bayi belum ada BAB dari semalam

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3200 gram
- Panjang badan : 52 cm
- LK : 34
- Pols : 130 x/i
- Suhu : 36,5 °C
- Pernafasan : 34 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. U usia 21 hari dengan konstipasi

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa sudah mengerti penjelasan dari bidan.
2. Memberitahukan kepada ibu jika tidak ada yang namanya ASI kurang
hanya saja ibu tidak berkomitmen untuk memberikan ASI pada bayi yang
dapat mempengaruhi kerjanya hormone sehingga ASI yang keluar sedikit
jadi ibu harus percaya bahwa ASI yang diberikan oleh ibu cukup sehingga
hormone yang bekerja pun tidak terhalang oleh minset ibu yang
mengatakan bahwa ASI kurang nanti jika sudah pula anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang bisa menambah produksi ASI..
3. Menjelaskan kepada ibu untuk tidak memberikan makanan apapun selain
ASI, apalagi memberikan pisang pada bayi dengan usia bayi yang baru 21
hari. Jika bayi kurang dari 6 bulan diberikan makanan selain ASI dapat
menyebabkan diare dan susah BAB, karena fungsi saluran pencernaan
bayi belum siap atau mampu dalam mengelola makanan.
4. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi menangis belum tentu lapar, pastikan
bayi cukup ASI, popok dalam keadaan kering dan perut tidak kembung
dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Menjelaskan bahwa bayi tidak BAB dari semalam bisa disebabkan
terjadinya gangguan pencernaan karena pemberian MP-ASI terlalu dini
pada bayi karena pencernaan bayi kaget dimana biasanya bayi terbiasa
mengkonsumsi makanan cair/ASI.
6. Menjelaskan pada ibu untuk mencegah terjadinya konstipasi agar tetap
memberikan ASI tanpa makanan tambahan apapun dan ibu akan
melakukan hal itu.
Soap 43
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “F” DENGAN TANDA BAYI CUKUP ASI
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 6 Januari 2022


Pukul : 08.30 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. F Nama Suami : Tn. M
- Umur : 26 Tahun Umur : 25 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Bagan Dalam

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
- Ibu mengatakan khawatir karena bayi BAK lebih dari 10 kali dalam sehari

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3200 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 33
- Pols : 151 x/i
- Suhu : 36,3 °C
- Pernafasan : 32 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny.F usia 3 hari dengan tanda bayi cukup ASI

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
3. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
deman tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
5. Memberitahu ibu untuk menjaga bayi tetap hangat agar mencegah
terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan kain
bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya dan ibu memahami.
6. Menjelaskan kepada ibu untuk tidak khawatir jika bayi BAK lebih dari 10
kali dalam sehari itu adalah hal yang normal dan itu adalah tanda bayi
cukup ASI dan ibu mengerti akan hal itu.
Soap 44
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “N” DENGAN IKTERUS FISIOLOGIS
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 8 Januari 2022


Pukul : 10.15 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. A
- Umur : 24 Tahun Umur : 27 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Pelabuhan Bom

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir secara section caesarea dan lahir dengan cukup
bulan
- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakanmemberikan bayi dengan susu formula karena ibu
mengatakan ASI tidak keluar dan bayi sering menangis
- Ibu mengatakan bayi malas minum
- Ibu mengatakan sejak usia bayi 7 hari pada bagian wajah dan mata bayi
tampak kuning.

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3300 gram
- Panjang badan : 48 cm
- LK : 31
- Pols : 139 x/i
- Suhu : 36,8 °C
- Pernafasan : 36 x/i
Pemeriksaan fisik secara Sistematis :
- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Tampak kuning
- Mata : Tampak ikterik
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. N usia 10 hari dengan ikterus fisiologis

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui kondisi bayinya.
2. Memberitahukan kepada ibu jika tidak ada yang namanya ASI kurang
hanya saja ibu tidak berkomitmen untuk memberikan ASI pada bayi yang
dapat mempengaruhi kerjanya hormone sehingga ASI yang keluar sedikit
jadi ibu harus percaya bahwa ASI yang diberikan oleh ibu cukup sehingga
hormone yang bekerja pun tidak terhalang oleh minset ibu yang
mengatakan bahwa ASI kurang nanti jika sudah pula anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang bisa menambah produksi ASI.
3. Mengajarkan ibu cara memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan
badan bayi dalam satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan
dagu bayi menempel pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian
ASI yang benar.
4. Memberitahu ibu untuk menjaga bayi tetap hangat agar mencegah
terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan kain
bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya dan ibu memahami.
5. Memberitahu ibu untuk tetap memberikan bayi minum ASI secara
adekuat/on demand untuk mengurangi kadar bilirubin dalam darah agar
mencegah terjadinya kerusakan otak dan ibu akan melakukannya.
6. Menjelaskan kepada ibu bahwa kondisi wajah dan mata bayi tampak
kuning (Ikterus) disebabkan bayi yang malas minum sehingga
menyebabkan wajah dan sklera mata tampak kuning dan ibu dianjurkan
untuk memberikan ASI secara on demandkarena ini penanganan untuk
iktrus fisiologis karean kecukupan ASI akan membantu pembuangan
bilirubin melalui urine dan tinja pada bayi dan ibu sudah mengerti kenapa
bisa sklera mata bayi tampak kuning.
7. Menjelaskan pada ibu jika bayi sudah berusia 14 hari ikterus tidak tampak
hilang dan sudah mengenai dada, perut dan ekstremitas pada bayi maka
segera kerumah sakit untuk penanganan lebih khusus oleh dokter dan ibu
mengerti akan hal itu.
Soap 45
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY. “R” DENGAN KELUHAN GUMOH
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ELPIDA TANJUNG TIRAM

Tanggal Pengkajian : 8 Januari 2022


Pukul : 08.10 WIB

Identitas Orang Tua


- Nama : Ny. R Nama Suami : Tn. M
- Umur : 23 Tahun Umur : 25 Tahun
- Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Kampung Lalang

Subjektif
- Ibu mengatakan bayi lahir dengan normal, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan dan panjang badan normal
- Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi HB-0
- Ibu mengatakan memberikan ASI eksklusif pada bayi nya
- Ibu mengatakan bayi nya sering muntah setelah diberikan ASI

Objektif
- K/U : Baik
- Berat badan : 3000 gram
- Panjang badan : 50 cm
- LK : 32
- Pols : 143 x/i
- Suhu : 36,4 °C
- Pernafasan : 32 x/i

Pemeriksaan fisik secara Sistematis :


- Kepala : Normal
- Ubun – ubun : Normal
- Muka : Normal
- Mata : Normal
- Telinga : Normal
- Mulut : Normal
- Hidung : Normal
- Leher : Normal
- Dada : Normal
- Tali pusat : Normal
- Punggung : Normal
- Ekstremitas : Normal
- Genetalia : Normal ( Labia mayor menutupi labia minor)
- Anus : Positif

Asessment
Bayi Ny. R usia 2 hari dengan keluhan Gumoh

Planning
1. Menginformasikan hasil pemeriksaaan dan asuhan yang diberikan, ibu
mengetahui bahwa bayinya sehat.
2. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat agar
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi seperti membedong bayi dengan
kain bersih dan kering, mengatur suhu ruangan serta menjauhkan bayi dari
bahaya.
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntikan
imunisasi HB-0 dan bayi sudah disuntikkan imunisasi HB-0, ibu sudah
melihat pada pemberian imunisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum
menyusui bayinya, ibu bersedia melakukannya.
5. Memberitahukan kepada ibu ASI awal serta memberikan bayi pada ibu
supaya ibu dapat memberikan ASI awal pada bayi mengajarkan ibu cara
memberi ASI yang baik dan benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu
garis lurus, wajah bayi menghadap payudara dan dagu bayi menempel
pada payudara ibu, ibu mengerti tentang pemberian ASI yang benar.
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti infeksi pada tali pusat,
suhu tubuh tinggi, tidak mau menetek dan ibu sudah mengerti hal itu.
7. Menjelaskan kepada ibu bahwa yang dialami bayi muntah atau gumoh
setalah menyusu dikarenakan ketika minum susu yang ditelan bayi
kembali ke kerongkongan karena saluran pencernaan pada bayi masih
lemah dan ibu mengerti apa penyebab terjadinya gumoh.
8. Mengajarkan untuk ibu untuk menggendong bayi dengan kondisi kepala
lebih tinggi dari badan dan kaki, dan tepuk bagiang punggung bayi selama
15-30 menit sampai bayi sendawa agar susu yang diminum bisa turun
secara sempurna dan ibu sudah bisa melakukan hal itu.

Anda mungkin juga menyukai