Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEBIDANAN

PADA By. Ny. “ B” BBL FISIOLOGIS


BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI PMB Ny. “U”

Oleh :
TITI DINA PURBAWATI
NIM : 2019.08.0090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
HUSADA JOMBANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan BBL Fisiologis di PMB Ny. “U” telah disahkan oleh
pembimbing pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 15-02-2020

Lamongan, 15 Febuari 2020


Mahasiswa,

TITI DINA PURBAWATI


NIM. 2019080090

Mengetahui,
Preceptor Klinik Preceptor Akademik
Program Studi Profesi Bidan
STIKES Husada Jombang

Kusmiwati, SST Siti Mudrikatin, S.ST., M.Kes


NPP 010205008

Ketua STIKES Husada Jombang Ketua Program Studi Profesi Bidan

Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes., MM Zeny Fatmawati, SST., M.PH


NPP010201001 NPP 010305020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, Nikmat, serta
hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dalam pembuatan Asuhan
Kebidanan. Adapun dalam pembuatan ASKEB ini untuk memenuhi tugas dari Praktek
profesi bidan sekolah tinggi ilmu kesehatan (stikes) husada jombang.
Saya mengucapkan terima kasih pada pihak–pihak yang telah terkait yang telah
membimbing dan membantu saya dalam menyelesaikan tugas praktik klinik kebidanan
ini. Di antaranya adalah yang terhormat :
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes, MM selaku Ketua STIKes Husada Jombang.
2. Zeny Fatmawati,SST.,M.PH selaku Kaprodi Pendidikan Profesi Bidan.
3. Siti Mudrikatin, S.ST., M.Kes. selaku Preceptor Akademik Program Studi Profesi
Bidan STIKES Husada Jombang.
4. Kusmiwati, SST., selaku Preceptor Klinik di PMB Ny. Usman, SST.
5. Orang tua yang salalu memberikan dukungan dan motivasi.
6. Teman-teman mahasiswa profesi bidan sekolah tinggi ilmu kesehatan (stikes) husada
jombang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu kami dalam
pelaksanaan Praktek Klinik.
Demikian Asuhan Kebidanan yang saya buat, saya menyadari terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Hal ini di perlukan kritik dan saran dari pihak
manapun terutama pihak-pihak terkait guna memperbaiki kekuragan yang ada.
Semoga Asuhan Kebidanan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan khususnya bagi saya atau pihak yang berkepentingan. Amin

Jombang, 15 Febuari 2020


Penulis
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Tujuan .......................................................................................................
1.3 Manfaat .....................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
2.1 Definisi .....................................................................................................
2.2 Keadaan Klinik Bayi Normal Segera Sesudah Lahir................................
2.3 Penanganan Bayi Baru Lahir.....................................................................
2.4 Ciri – ciri Bayi Normal..............................................................................
2.5 Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi...........................................................
2.6 Yang Perlu Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir........................................
2.7 Yang Perlu Di Pantau Pada Bayi...............................................................
2.8 Penilaian Pada Bayi Untuk Tanda – Tanda Kegawatan............................
2.9 Rencana Asuhan BBL Usia 2-6 hari..........................................................
2.10 Jadwal kunjungan bayi 6 minggu pertama dan kegiatannya.....................
2.11 Mekanisne Kehilangan Panas ...................................................................
2.12 Jadwal Pemberian Imunisasi......................................................................
2.13 Clinical Pathway Bbl.................................................................................
2.14 Askeb Teory ..............................................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................................
3.1 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI “B” USIA 4 JAM DENGAN
FISIOLOGIS.............................................................................................
3.2 CATATAN PERKEMBANGAN PADA NEONATUS USIA
3 HARI......................................................................................................
3.3 CATATAN PERKEMBANGAN PADA NEONATUS USIA
14 HARI....................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................
4.1 Pengkajian (Subjektif)...............................................................................
4.2 Pemeriksaan (Objektif)..............................................................................
4.3 Assesment..................................................................................................
4.4 Planning.....................................................................................................
BAB V PENUTUP.................................................................................................
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................
5.2 Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya kelahiran bayi normal cukup dihadiri oleh bidan yang dapat
diberi tanggung jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan
normal. Oleh karena kelainan pada ibu dan bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah
selesai persalinan yang dianggap normal. Maka seorang bidan harus mengetahui
dengan segera timbulnya perubahan – perubahan pada ibu dan bayi dan jika perlu
memberikan pertolongan pertama seperti, memberikan oksigen dan pernafasan
buatan sampai ibu atau bayi tersebut dilihat oleh dokter atau dibawa ke rumah sakit
yang mempunyai perlengkapan serta perawatan yang baik, sehingga pengawasan
dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya. (Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak
Balita:2010).
Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi
dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya
penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan kelainan. Kelainan
yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup bsksn kematian. Misalnya sebagai
akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjudnya
dapat menyebabkan hepoksemia / hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak.
Syok, beberapa bagian tubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Selama Praktek Kerja Lapangan diharapkan mahasiswa dapat mengambil
pengalaman yang berharga dari kegiatan tersebut. Dengan melakukan Asuhan
Kebidanan kepada klien sesuai dengan teori yang ada dan kenyataan sehingga
dalam pembuatan makalah Asuhan Kebidanan dapat berlangsung dengan baik.

b. Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian data yang di dapat dari data sunjektif dan obyektif
2) Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
3) Melakukan Implementasi dan evaluasi.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan kasus
tentang BBL.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah serta mendapat
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan tentang BBL.
1.3.3 Bagi Klien
Agar klien mengetahui dan memahami tentang asuhan kebidanan tentang
BBL.
1.3.4 Bagi Lahan Praktek
Menambah masukan terhadap tatalaksana asuhan kebidanan tentang
BBL.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
 BBL (Bayi Bru Lahir)
 Bayi Baru Lahir Normal : Bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu – 42
minggu dan berat badan lahir 2500 – 4000 gram. (Asuhan kesehatan anak dalam
konteks keluarga. Depkes RI. 2010).
 Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir
selanjutnya pertama setelah kelahiran (Neonatal Maternal, 2012 hal : 30).
 Asuhan pada neonatus adalah asuhan yang diberikan pada bayi setelah lahir usia
1 hari sampai 28 hari. (Neonatal Maternal, 2012).
 Pada umumnya kelahiran bayi normal cukup bulan dihadiri oleh bidan yang
dapat diberi tanggung jawab penuh terhadap keselamatan ibu da bayinya pada
persalinan normal. Oleh karena kelainan ibu dan bayi dapat terjadi beberapa saat
sesudah persalinan yang dianggap normal. Maka seseorang bidan harus
mengetahui dengan segera timbulnya perubahan pada ibu dan bayi.

2.2 Keadaan Klinik Bayi Normal Segera Sesudah Lahir


Pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bayi jantung dalam menit-menit pertama
kira-kira180 x/mnt yang kemudian turun sampai 140 x/mnt 120 x/mnt pada waktu
bayi berumur 30 mnt pernapasan pada menit-menit pertama ( kira-kira 80 x/mnt )
disertai dengan pernapasan kuping hidung retraksi suprasternal dan interkontal serta
rintihan hanya berlangsung 10 sampai 15 menit kelanjutan keaktifan yang berlebih-
lebihan ialah bayi menjadi tegang dan relative tidak memberireaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam. Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa
menit sampai 4 jam pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya is menjadi
mudah terangsang dengan frekuensi bunyi jantung meningkat dan dengan perubahan
warna. Serta kadang-kadang dengan keluarnya lender dari mulut. Sesudah masa ini
di lampaui keadaan bayi mulai stabil, daya isap serta reflek mulai teratur.
2.3 Penanganan Bayi Baru Lahir
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir ialah :
1. Membersihkan jalan nafas
2. Memotong dan merawat tali pusat
3. Mempertahankan suhu tubuh
4. Identifikasi
5. Pencegahan infeksi
Pembersihan jalan napas, perawatan tali pusat, perawatan mata dan
identifikasi adalah rutin segera dilakukan kecuali bayi dalam keadaan krisis dan
dokter memberi intruksi khusus.
1. Membersihkan jalan napas
Bayi normal akan menangis spontan setelah lahir apabila bayi tidak
langsung menangis. Penolong segera membersihkan jalan napas dengan cara
sbb:
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
b. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih
lurus sedikit tergadah ke belakang.
c. Bersihkan hidung rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan
yang di bungkus kasa steril.
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kering dan kasar dengan rangsangan ini biasanya bayi segera
menangis.

2. Memotong dan merawat tali pusat


Tali pusat di potong sebelum dan sesudah placenta lahir tidak begitu
mementukan dan tidak akan mempengaruhi bayi kecuali pada bayi kurang
bulan. Apabila bayi lahir tidak menengis, maka tali pusat segera di potong untuk
memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat di potong 5
cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat
steril. Apabila masih terjadi pendarahan dapat dibuat ikatan baru luka tali pusat
dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70 % atau pvidon lodin 10% serta
dibalut kasa steril pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali basah/
kotor.
3. Mempertahankan suhu badan bayi.
Pada waktu baru lahir belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan
membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.BBL harus
dibungkus hangat.suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat
tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil suhu bayi harus di catat.

4. Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan karena defisiensi vit K pada bayi baru lahir
dilaporkan cukup tinggi berkisar 0,25% untuk mencegah terjadinya perdarahan
tersebut,bayi lahir normal dan cukup bulan perlu di berikan vit K per oral 1
minggu / hr selama 3 hari sedangkan bayi resiko tinggi diberi vit K
parenteraldengan dosis 0,51 mg 1M.

5. Memberi Obat tetes / Salep mata.


Dibeberapa Negara perawatan mata bayi baru lahir secara hokum
diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia neonatorum
Didaerah dimana prevelensi Gonorea tinggi, setiap BBL perlu diberi
salep mata sesudah 5 jam bayi lahir.pemberian obat mata eritromisin 0,5 % atau
tetrasiklin 1% di anjurkan untuk pencegahkan penyakit mata karena klamidia
(penyakit menular seksual).
a. Perawatan mata harus dikerjakan segera,tindakan ini dapat dikerjakan
setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat dan harus dicatat didalam
status termasuk obat apa yang digunakan.
b. Yang lazim dipakai adalah larutan perak nikrat / Neosporin dan langsung
diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir.

6. Pemantauan Bayi baru lahir.


Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktifitas
bayi normal, tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian keluarga dan penolong persi serta tindak lanjut petugas
kesehatan.
a. 2 jam pertama sesudah lahir
Hal- hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah
lahir, Meliputi:
1) Kemampuan menghisap kuat atau lemah.
2) Bayi tampak aktif atau lunglai.
3) Bayi keresahan.
b. Sebelum menolong persi meninggalkan ibu dan bayinya penolong persi
melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya masalah
kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti:
1) Bayi kecil untuk masa kehamilan / bayi kurang bulan.
2) Gangguan pernafasan.
3) Hipotermia.
4) Infeksi.
5) Cacat bawaan dan trauma lahir.

2.4 Ciri – ciri Bayi Normal


a. Berat badan 2500 gram – 4000 gram.
b. Panjang badan lahir 48 – 52 cm.
c. Lingkar dada 30 – 38 cm.
d. Lingkar kepala 33 – 35 cm.
e. Bayi jantung dalam menit pertama ± 180 x/mnt kenudian menurun sampai
120x/mnt.
f. Pernafasan pada menit pertama cepat ± 80 x/mnt kemudian menurun kira-kira 40
x/mnt.
g. Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan sub kuatn cukup terbentuk dan
diliputi vernik kaseosa.
h. Rambut lanuga tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
i. Kuku telah agak panjang dan lemas.
j. Genetalia : ♀ : Labia mayora menutupi labia minora
♂ : Testis sudah turun
k. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l. Reflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
seperti memeluk.
m. Graff Reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak tangan
bayi akan menggenggam.
n. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan.
(Asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga. Depkes RI. 2011:69)

2.5 Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi


a. Perubahan Metabolisme Karbohidrat
Dalam waktu 2 jma setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah. Untuk
menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir di ambil dari metabolisme
asam lemak.
b. Perubahan Suhu Tubuh
Ketika bayi baru lahir bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih rendah dari
suhu di dalam rahim ibu. Akibatnya metabolisme jaringan meningkat dan
kebutuhan O2 juga
c. Perubahan Pernafasan
Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari plasenta, setelah lahir melalui paru-
paru.
d. Perubahan Sirkulasi
Dengan perkembangan paru → tekanan O2 meningkat → CO2 menurun
mengakibatkan resitensi pembuluh darah sehingga aliran darah meningkat. Hal
ini menyebabkan darah dalam uterus pulmonalis mengalr ke paru → duklus
anteriosus menutup.
Dengan munculnya arteri dan vena umbilikasi dan terpotongnya tali pusat.
Aliran darah dalam plasenta melalui vena kava inferior dan foramen ovale ke
atrium kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjasi sirkulasi bayi yang
hidup di luar badan ibu.
e. Perubahan Alat Pencernaan, Hati, Ginjal mulai berfungsi
(Asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga. Depkes RI. 2011 :69)

2.6 Yang Perlu Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir


1. Kesadaran dan reaksi terhadap sekelilingnya
Perlu dikenali kurangnya reksi terhadap rayuan,rangsangan sakit/suara keras
yang mengejutkan / suara mainan.
2. Keaktifan
Bayi normal melakukan gerakkan-gerakkan tangan dan kaki yang simetris pada
waktu bangun.Adapun tremor pada bibir kaki dan tangan pada waktu menangis
atau normal tetapi hal ini terjadi pada waktu tidur,kemungkinan gejala suatu
kelainan yang perlu dilakukan pemeriksan lebih lanjut.
3. Simetris
Apakah keseluruhan badan seimban
4. Kepala
Apakah tidak simetris.berupa tumor lunak dibelakang atas yang menyebabkan
kepala tampak lebih panjang sebagai akibat proses kelahiran, atau tumor lunak
hanya dibelahan kiri atau kanan saja / disisi kiri dan kanan tetapi tak melampaui
garis tengah bujur kepala ukur lingkar kepala.
5. Muka wajah
Bayi tanpa ekspresi
6. Mata
Diperhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan
menghilang dalam waktu 6 minggu.
7. Mulut
Salivasi tak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat secrt yang berlebihan,
kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.
8. Leher, dada, abdomen
Melihat adanya cedera akibat persi,ukur lingkar perut.
9. Punggung
Adakah benjolan / tumor atau tulang punggung dengan kelekukan yang
sempurna.
10. Bahu,Tangan,Sendi,Tungkai
Perlu diperhatikan bentuk, geraknya, fraktur, paresis.
11. Kulit dan Kuku
Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan, kadang-kadang didapatkan
kulit yang mengelupas ringan. Penglupasan yang berlebihan harus dipikirkan
kemungkinan adanya kelainan. Waspada timbulnya kulit dengan warna yang tak
rata (cutis marmorata) telapak tangan, telapak kaki,atau kuku yang menjadi
biru,kulit menjadi pucat atau kuning. Bercak-bercak besar biru yang sering
terdapat disekitar bokong (Mongolia spot) akan menghilang pada umur 1-5
tahun.
12. Kelancaran menghisap dan pencernaan
Harus diperhatikan.
13. Tinja dan kemih
Diharapkan keluar dalam 24 jam pertama, waspada. Bila terjadi perut yang tiba-
tiba membesar, tanpa keluarnya tinja, disertai muntah dan mungkin dengan kulit
kebiruan, harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
14. Reflek
a. Reflek moro
Jika bayi diberi sentuhan mendadak khususnya dengan jari tangan maka
akan menimbulkan gerak terkejut.
b. Reflek menggenggam
Jika telapak bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka bayi akan berusaha
menggenggam jari pemeriksa.
c. Reflek Rooting
Jika pipi bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka akan menolehkan
kepalanya mencari sentuhan itu.
d. Reflek menghisap, sueking reflek
Reflek menghisap baik, saat diberi susu dengan menggunakan sendok bayi
berusaha menghisap.
e. Glabella reflek
Saat daerah os glabella / pangkal hidung disentuh dengan jari tangan, maka
bayi akan mengerutkan keningnya dan mengedipkan matanya.
f. Gland reflek
Saat disentuh pada lipatan paha kanan dan kiri dengan jari tangan maka bayi
akan mengangkat kedua paha.
g. Conjungtiva mandibularis reflek
Saat diberi rangsangan dari pangkal kelopak mata keatas dan membentuk
garis lurus menuju mandibularis. Bayi menutup mata kemudian membuka
dan disertai reflek mengangkat pipi.
15. Berat Badan
Sebaiknya tiap hari dipantau, penurunan berat badan lebih dari 5% BB waktu
lahir. Menunjukkan kekurangan cairan.
Tanda-tanda bayi sakit berat :
a. Sulit minum
b. Sianosis sentral (lidah biru)
c. Perut kembung
d. Kejang / periode kejang-kejang kecil
e. Merintih
f. Pendarahan
g. Sangat kuning
h. BB lahir < 1500 gram
(Pelayanan keshatan Maternal dan Neonatal. YBP. SP : 137 – 138 )

2.7 Yang Perlu Di Pantau Pada Bayi


a. Suhu badan dan lingkungan
b. Tanda – tanda vital
c. Berat badan
d. Mandi dan perwatan kulit
e. Pakaian
f. Perawatan tali pusat.
 Pemantauan Tanda – tanda vital
1. Suhu tubuh diukur melalui dubur dan ketiak
2. Pada pernafasan normal perut dan dada bergerak hamper bersamaan
tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada inspirasi maupun
nekspirasi. Gerak pernafasan 30 – 50 x/mnt
3. Nadi dapat dipantau di semua titik nadi prafier.
4. Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.

2.8 Penilaian Pada Bayi Untuk Tanda – Tanda Kegawatan


a) Tanda – tanda bayi sakit
(1) Reflek menghisap lemah
(2) Warna kulit kebiruan
(3) Menangis merintih
(4) Bayi rewel
b) Tanda – tanda bayi sakit berat
Apabila terdapat salah satu atau lebih tanda-tanda berikut :
(1) Sulit minum
(2) Sianosis sentral (lebih biru)
(3) Perut kembung
(4) Periode apneu
(5) Kejang /periode kejang-kejang kecil
(6) Merintih
(7) Perdarahan
(8) Sangat kuning
(9) Berat Badan lahir < 1500 gram
(10) Bayi menangis melenting
(Pelayanan kesehatan maternal dan Neonatal. YBP-SP : 138-139)

2.9 Rencana Asuhan BBL Usia 2-6 hari


Rencana asuhan pada bayi usia 2-6 hari dibuat secara menyeluruh dan
rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya.Pada bayi yang lahir di
RS atau klinik bersalin asuhan pada bayi usia 2-6 hari harus di informasikan juga
kepada orang tua bayi sehingga saat kembali ke rumah mereka sudah siap dan dapat
melaksanakannya sendiri.
Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam asuhan pada bayi usia 2-6 hari :
a. Minum
Asi merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.Berikan ASI sampai bayi
berumur 6 bulan.Bayi sebaiknya minum 2-4 jam sekali dan setelah diberi ASI
usahakan bayi disendawakan terlebih dahulu serta apabila bayi tertidur lama
dan belum minum ASI maka bangunkan bayi untuk diberi ASI agar
kebutuhan input bayi terpenuhi.
b. BAK
Proses berkemih pada bayi antara 6-10 x dengan warna urine pucat
menunjukan masukan cairan yang cukup.Umumnya bayi cukup bulan
mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari.Jika dalam 24 jam BBL tidak BAK
maka segera periksakan.
c. BAB
Bayi BAB 1-4 x sehari jumlah tinja akan berkurang pada minggu ke 2 dari 1-
4 x setiap hari menjadi 1-2 x setiap hari.Bentuk dan warna tinja
keemasan,lembut,
dan berbentuk biji-bijian.jika dalam 24 jam bayi tidak BAB maka perlu
diperiksakan.
d. Tidur
Neonatus sampai usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari
USIA LAMA TIDUR
1 Minggu 16,5 jam
1 Tahun 14 jam
2 Tahun 13 jam
5 Tahun 11 jam
9 Tahun 10 jam
e. Kebersihan kulit
Berikan bayi sabun yang lembut,lakukan perawatan tali pusat yakni
dibungkus dengan kassa kering dan steril dan selalu mencuci tangan sebelum
dan sesudah memegang bayi.
f. Keamanan
Jangan meninggalkan bayi sendirian terlalu lama,jangan menggunakan alat
penghangat buatan pada bayi,hindari pemberian apapun kemulut bayi selain
ASI.
g. Tanda-Tanda dan Bahaya
1) Sesak nafas
2) Frekuensi Pernafasan 60 x/mnt
3) Gerak retraksi di dada
4) Malas Minum
5) Panas/ suhu badan bayi rendah
6) Kurang aktif
7) Berat lahir rendah (1500 – 2500 gram) dengan kesulitan minum
8) Kulit bayi kering terutama 24 jam pertama biru pucat.
9) Menggigil
10) Rewel
11) Mengatuk.
12) Kejang dan mengangis terus menerus

2.10 Jadwal kunjungan bayi 6 minggu pertama dan kegiatannya.


1) Kunjungan Pertama
0-6 jam setelah kelahiran
Tujuan : Memastikan bahwa bayi di jaga agar tetap hangat dan di beri ASI
segera setelah melahirkan.
Kegiatan :
a) Anammesis
 Tanyakan pada ibu dan penolong persalinan tentang keadaan bayi (Bila
persalinan tidak di tolong oleh bidan)
 Tanyakan apa ada gangguan saat lahir/ segera setelah lahir
b) Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum bayi.
 Pernafasan,Denyut jantung,dan suhu tubuh
 Berat bayi dan panjang bayi (biasaan pada minggun pertama BB bayi
mengalami penurunan karena bayi mengalami adaptasi lingkungan)
 Lihat dan raba seluruh bagian tubuh bayi (melakukan pemeriksaan
khusus)
c) Menentukan Kebutuhan
Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat ditentukan apa bermasalah atau
tidak.Bila temukan gangguan perlu dipetimbangkan apa bayi perlu dirujuk.
d) Menentukan tindakan yang tepat
Informasi dan nasehat yang perlu disampaikan pada ibu dan keluarga meliputi :
 Jaga bayi tetap hangat dengan menutup tubuh bayi dan kepala dengan
kain kering.Ibu harus tetap dekat/kontak dengan bayi dan biarkan bayi
menetek sesering mungkin.
 Usahakan bayi menetek sesering mungkin sampai bayi berusia 6 bulan
 Colostrums merupakan makanan terbaik pada hari-hari pertama bayi dan
mengandung zat kekebalan.
 Jaga tali pusat keringdan bersih
 Bila bayi tidak mau menetek, tidak bangun untuk menetek, demam,
diare, segera bawa ke pelayanan kesehatan.

2) Kunjungan Kedua
2 hari setelah kelahiran
Tujuan : Untuk mengetahui bayi dapat menetek dengan baik,sehat dan tali
pusatnya dirawat dengan baik.
Kegiatan :
a) Anamnesis
 Menetek : berapa kali diteteki dalam sehari dan berapa kali pada
malam hari
 Tidur : berapa lama bayi tidur
 BAK : berapa kali dalam sehari
 Tali pusat : apa ada tanda-tanda infeksi (bengkak kemerahan,
keluar cairan, dan berbau)
 Gejala abnormal : kejang demam, tidak mau menetek
b) Pemeriksaan fisik
 K/U : aktif bila bangun
 Pernafasan tanpa kesulitan (40-60 x / menit)
 Suhu 36,5 – 37,5oC
 BB turun pada minggu pertama sampai 10% dari BB lahir
 Kepala : UUB tidak menggembung / cekung
 Mata : bersih, tidak ada kotoran berlebihan
 Mulut : selaput lendir basah, periksa reflek menghisap dengan
memperhatikan bayi ketika menetek
 Tali pusat : tidak merah, tidak bengkak, tidak keluar cairan dan tidak berbau
c) Tentukan kebutuhan
Bila bayi normal maka ibu dan keluarga perlu diingatkan kembali tentang
cara merawat bayi dan cara menjaga bayi agar tetap sehat
d) Menentukan tindakan yang tepat
 Higiene
Bayi dimandikan setiap hari  2 – 3 x/ hari walaupun tali pusat belum
putus ataupun sudah putus bayi tetap dimandikan. Setiap kali bayi BAB
dan BAK daerah kelamin dan sekitarnya perlu di cuci dengan air dan
sabun kemudian dikeringkan.
 Menetek dalam jumlah yang cukup
Bayi sebaiknya diteteki setiap waktu (on demand), termasuk pada
malam hari dan bayi BAK paling sedikit 6 x dalam 24 jam, urinnya
jernih atau kuning mudah dan sebaiknya ibu memberi ASI eksklusif.
 Tidur
Sampai dengan 1 minggu setelah lahir bayi akan sering tertidur, posisi
bayi untuk tidur yang baik yakni tanpa memberi bantal dan dengan
miring kiri atau kanan.
 Tali pusat
Baju bayi dapat mengakibatkan iritasi dan infeksi bila tidak bersih dan
sebaiknya tali pusat dibersihkan setiap hari dengan air DTT dan
dibungkus dengan kassa kering dan steril.
 Imunisasi.
Pada minggu pertama setelah lahir bayi mendapata imunsasi BCG
untuk mencegah penyakit TBC dan mendapat vaksin hepatitis B (0).

3) Kunjungan ke Tiga
Pada hari ke 14 setelah kelahiran
Tujuan : memberikan dukungan pada ibu untuk meneteki bayinya dan mulai
melakukan imunisasi
Kegiatan :
a) Anamnesis
 Menetek : berapa kali bayi menetek sehari dan berapa kali bayi
menetek pada malam hari
 Tidur : berapa lama bayi tidur pada siang hari dan malam
hari.
 BAK : berapa kali dalam sehari.
 BAB : apa warananya dan berapa sering
 Imunisasi BCG dan hepatitis B (0)
 Gejala abnormal : demam,kejang,dan tidak mau menetek maka segera
bawa bayi kepetugas kesehatan.
b) Pemeriksaan fisik
 K/U : aktif bila bangun
 Pernafasan tanpa kesulitan (40-60 x/ menit)
 Suhu 36,5-37,5oC
 BB turun pada minggu pertama sampai 10 % dari BB lahir.
 Kepala : UUB tidak menggembung/cekung
 Mata : bersih,tidak ada kotoran berlebihan.
 Mulut : selaput lendir basah,periksa reflek menghisap dengan
memperhatikan bayi ketika menetek.
 Kulit : lembut dan tidak sianosis
 Tali pusat : biasanya tali pusat telah lepas,tidak merah,tidak basah,atau
tidak berbau.
c) Tentukan kebutuhan
Bayi yang sehat biasanya kuat menetek, menangisnya kuat dan berat badannya
bertambah.

Tanda bayi yang perlu dirujuk :


 Sulit menetek
 Letargi (tidur terus sehingga tidak mau menetek)
 Demam atau hipotermia
 Cyanosis pada kulit dan bibir
 Muntah terus menerus
 Prilaku atau tangis tidak normal
 Mata bengkak dan bernanah/berair
 Meconium cair berwarna hijau gelap dengan lender atau darah.

4) Kunjungan ke empat
Pada minggu ke enam setelah kelahiran
Hal-hal yang perlu di nilai :
 Laktasi berjalan dengan baik dan BB bayi bertambah
 Hubungan ibu dengan bayi berlangsung dengan baik
 Mintalah ibu secara teratur membawa anaknya ke posyandu agar tumbuh
kembangnya dapat dipantau dan mendapat imunisasi lengkap pada
waktunya

2.11 Mekanisne Kehilangan Panas


1) Pencegahan Kehilangan Panas
 Mekanisme kehilangan panas
1. Evaporasi
Kehilangan panas yang terjadi karena penguapan cairan ketuban pada
permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena seelah lahir tubuh
bayi tidak segera dikeringkan.
2. Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin.
3. Konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin.
4. Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat-dekat
benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu dari suhu
tubuh bayi.

 Mencegah Kehilangan panas dengan cara :


1. Keringkan bayi dengan seksama
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat.
3. Selimuti bagian kepala bayi.
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
5. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
“Jangan memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah lahir”
6. Tempatkan bayi dilingkungan hangat.

2) Merawat Tali Pusat


o Mengikat tali Pusat
Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu dinilai sudah stabil maka lakukan
pengikatan puntung tali pusat atau jepit dengan klem plastik tali pusat (bila
tersedia)
o Nasehat untuk Merawat tali pusat
Jangan membungkus putting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan
cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat.
3) Pemberian ASI
4) Pencegahan Infeksi pada mata
Pencegahan Infeksi tersebut dengan menggunakan salep mata Tetrasiklin 1%.
Salep antibiotik tersebut harus diberikan dalam waktu 1 jam setelah kelahiran.
5) Profilaksis Pendarahan BBL
Diberikan injeksi vit K, 1 mg secara IM di paha kiri sesegera mungkin
6) Pemberian Imunisasi Hepatitis B (0).
Di beri imunisasi Hepatitis B (0) uniject dip aha sebelah kanan.
(Asuhan Persalinan Normal. 2010. JNPK-KR : 95 – 106)

2.12 Jadwal Pemberian Imunisasi


Pemberian Selang waktu
Vaksin Umur Keterangan
imunisasi Pemb.
BCG 1x - 0 – 11 bln Untuk bayi yang
DPT 3 x (DPT 1,2,3) 4 minggu 2 – 11 bln lahir di rumah
Polio 4 x (Pol 1,2,3,4) 4 minggu 0 – 11 bln sakit/puskesmas
HB, BCG dan
Campak 1x - 9 – 11 bln
polio dapat segera
Hep. B 3 x (hep. 1,2,3) 4 minggu 0 – 11 bln diberikan
(Modul latihan petugas imunisasi, edisi 7, 2010. Direktorat Jendral
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Def Kes dan
Kesehatan Sosial R.I Jakarta : 13)

Alternatif I
Umur Antigen
0 bulan HB I, BCG, Polio 1
2 bulan HB 2, DPT, polio 2
3 bulan HB 3, DPT 2, polio 3
4 bulan DPT 3, polio 4
9 bulan Campak

Alternatif II
Umur Antigen
2 bulan BCG, Polio I, DPT I
3 bulan HB I, Polio 2, DPT 2
4 bulan HB 2, Polio 3, DPT 3
9 bulan HB 3, Polio 4, Campak
2.13 Clinical Pathway Bbl
2.14 Askeb Teory
a) Pengetian SOAP
Pendokumentasian atau cacatan manajemennkebidanan dapat diterakkan
sebagai metode SOAP. Dalam metode SOAP, S adalah data Subjektif, O adalah
Objektif, A adalah Analysis/Assment dan P adalah Planning. Merupakan
catatan yang bersifat sederhana, jelas logis dan singkat.prinsip dari metode
SOAP ini merupakanan proses pemikiran penatalaksanaan menejemen
kebidanan (Muslihatun, 2010).
b) Data Subyektif
Informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh
dari hasil wawancara langsung kepada pasien/klien (anammnesis) atau dari
keluarga dan tenaga kesehatan (allo anamnesis).
a) Anamnesa
Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat kesehatan, serta
pengetahuan klien.
Anamnesa dapat dilakukan dua cara yaitu sebagai berikut:
 Auto anamnesa
Adalah anamnsa yang dilakukan kepada pasien secara langsung.Jadi
data yang di proleh adalah data primer karena langsung dari sumbernya.
 Allo anamnes
Merupakan anamnesa yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk
memperoleh data tentang pasien (Sulistyawati, 2010).
Identitas bayi :
a) Nama
Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari agar
tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati, 2010).
b) Umur/ tanggal lahir
Bayi baru lahir normalnya lahir pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu (Dewi, 2013).
c) Jenis kelamin
untuk mengetahui jenis kelamin bayi.
d) Anak ke
untuk mengetahui anak keberapa bayi tersebut.
e) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan.

Identitas ibu :
a) Nama
Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari agar
tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati, 2010).
b) Umur
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang
dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya
belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk
terjadi perdarahan dan komplikasi.
c) Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau
mengarahkan pasien dalam berdoa.
d) Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikannya (Ambarwati, 2010).
e) Suku/bangsa.
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari.
f) Pekerjaan.
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social ekonominya,
karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.
(Ambarwati,2010)
g) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan.
 Riwayat antenatal
Umur kehamilan neonatus cukup bulan adalah 37 minggu sampai 42
minggu (Muslihatun, 2010).
 Penyakit selama hamil
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh
penyakit terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya (Jannah,
2012).

c) Data Objektif
Pencatatan yang dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan
khusus kebidanan, data penunjang, hasil laboratorium atau pemeriksaan yang
dilakukan sesuai beatnya masalah. Data yang terkumpul diolah, disesuaikan
dengan kebutuhan pasien kemudian dilakukan pengolahan data yaitu dengan
menggabungkan dan menghubungkan data satu dengan yang lainnya sehingga
menunjukan fakta. Tujuan dari pengolahan data adalah menunjukan fakta
berdasarkan kumpulan data, data yang sudah dianalisis dan hasilnya
didokumentasikan.
a. Pemeriksaan umum :
1. Hitung frekuensi nafas
Pemeriksaan frekuensi nafas dilakukan dengan menghitung rata rata
pernapasan dalam satu menit. Napas pada bayi baru lahir dikataka
normal apabila frekuensinya antara 30-60 per menit, tanpa adanya retraksi
dada dan suara merintih saat ekpirasi (Uliyah, 2011).
2. Inspkesi warna kulit bayi
Warna kulit pada bayi baru lahir normal adalah bewarna kemerahan/
merah muda, dan terdapat lanugo dan vernixcaseosa, dan bayi yang
mengalami kelaian dapat menunjukkan perubahan warna sianosis yang
dapat berbahaya terhadap bayi (Uliyah, 2011).
3. Hitung denyut jantung bayi dengan stetoskop
Denyut jantung dikatakan normal apabila frekuensi jantung antara
100- 160 x/mnt.
4. Tonus Otot
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya letargi, yakni
penurunan kesadaran yang dimana bayi dapat bangun lagi dengan
sedikit penurunan kesulitan, ada tidaknya layuh seperti tonus otot lemah,
mudah terangsang, mudah mengantuk, aktifitas berkurang, tidak sadar.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umumnya dilakukan sesuai prosedur secara berurutan dari
kepala sampai ke kaki (head to to).

d) Assesment
Pada langkah ini dilakuakan identifikasi terhadap diagnosis atau
masalah bedasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Penentuan diagnosa kebidanan, setelah menentukan masalah dan
masalah utama selanjutnya bidan memutuskan dalam suatu pertanyaan yang
mencakup kondisi, masalah, penyebab, dan prediksi terhadap kondisi tersebut.
Prediksi yang dimaksud mencakup masalah potensial dan prognosis dari hasil
perumusan masalah yang merupakan keputusan yang ditegakkan oleh bidan
disebut dengan diagnosa kebidanan. Dalam menentuka diagnosina kebidanan,
pengetahuan keprofesian bidan sangat diperlukan (Muslihatun, 2010).

e) Planning
Berdasarkan dignosisa kebidanan yang ditegakkan bidan dalam
mencatat rencana kegiatannya, maka rencana kegiatan mencakup tujuan dan
langkah langkah yang akan dilakukan bidan dalam melakukan intervensi dalam
memecahkan masalah termasuk rencana asuhan evaluasi. Dalam rencana
kegiatan juga dicatat kriteria evaluasi dan keberhasilan tindakan. Kriteria
evaluasi dan hasil tindakan perlu dicatat untuk mengukur keberhasilan dari
pelaksanaan asuhan yang dilakukan. (Muslihatun,2010).
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. “D” BBL FISIOLOGIS


A. Pengkajian
Tanggal : 10 Januari 2020
Jam : 09.00 WIB
No.RM : 10387
Nama Bayi : By.Ny.”D”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak Ke- :1
Usia : 4 jam

Biodata Orang Tua


Nama ibu : Ny. D Nama Ayah : Tn. A
Umur : 23Tahun Umur : 25Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Babat Alamat : Babat

Cara Masuk : Datang sendiri


Diagnosa : GIP0A0 UK 39 Mgg dengan inpartu

B. Data Subyektif
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 10 januari 2020 pada pukul
05.00 WIB dengan jenis kelamin laki-laki.
2. Alasan Masuk
Ibu mengatakan bayinya baru lahir.
3. Riwayat Perkawinan Orang Tua
− Lama Menikah : 1 tahun
− Usia Pertama Menikah : 25 tahun
− Perkawinan Yang Keberapa : ke-1
− Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang
− Yang Mengasuh Anak : di asuh sendiri
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun (jantung,
hypertensi), penyakit menular (TBC, Hepatitis B) dan penyakit keturunan
(Asma, DM).
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun (jantung,
hypertensi) penyakit menular (TBC, Hepatitis B) dan penyakit keturunan
(Asma, DM)
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menahun (jantung, hypertensi) penyakit menular (TBC, Hepatitis B) dan
penyakit keturunan (Asma, DM) serta tidak memiliki keturunan kembar.
7. Riwayat Prenatal
Merupakan kehamilan yang pertama bagi ibu.
TM 1 : pertama kali ibu mengetahui hamil karena terlambat menstruasi
dan melakukan tes pack sendiri (hasil positif). Periksa 2x di
Puskesmas dengan keluhan mual muntah; uk 4/5 minggu;
mendapat HE tentang nutrisi dan istirahat; mendapat terapi
Asam Folat 1x1, multivitamin 1x1, vitamin B6 2x1.
TM II : 3 kali periksa di BPM Insulami, tidak ada keluhan, detak
jantung janin sudah terdengar, ibu bisa merasakan gerakan bayi;
mendapat terapi Fe 1x1, vitamin B complek 1x1, dan kalk 1x1;
mendapat HE tentang nutrisi.
TM III : 5 kali periksa hamil di BPM Insulami, keluhan sakit pinggang,
mendapat terapi Fe, kalk; mendapat HE tentang istirahat, tanda-
tanda persalinan dan persiapan persalinan.
8. Riwayat Intranatal
Pada 10 Januari 2020 pukul 05.00 WIB, bayi lahir secara normal di PMB
Ny.”U” pada usia kehamilan 39 minggu, jenis kelamin ♂, menangis
spontan, gerak aktif, A/S 8-9, tidak ada kelainan, anus (+).
9. Riwayat Post Natal
Menjaga kehangatan bayi dengan mengeringkan dan menutup seluruh
tubuh bayi menggunakan kain bersih kering.
10. Pola Aktifitas Sehari-hari
− Pola nutrisi
ASI diberikan sesuai dengan keinginan bayi bila lapar dan haus. Serta
tidak diberi susu tambahan susu formula.
− Pola Eliminasi
BAK ± 1 x/hari warna kuning jernih dan bau khas.
BAB ± 1x/hari warna hitam mekoneal, lembek dan bau khas.
− Pola aktifitas sehari-hari
Gerakan tangan dan kaki aktif, bayi menangis kuat.
− Pola personal hygine
Bayi belum di mandikan.
− Pola Istirahat
Bayi istirahat ± 2 jam.
11. Data Imunisasi
− Jenis : Hb uniject
− Waktu pemberian : tgl 10-01-2020 / jam 07.00 WIB
− Reaksi Setelah Pemberian : tidak ada
− Tindakan Untuk Mengatasi Reaksi : tidak ada
12. Riwayat Pemberian Makanan Tambahan
− Usia Pemberian :-
− Jenis MP Asi :-
− Frekuensi :-
− Jumlah Pemberian :-
13. Riwayat Perkembangan Sesuai Dengan Usia
Ibu mengatakan refleks mengisap bayinya sangat kuat serta refeks menggenggam
sangat kuat saat Ibu menaruh jari ke dalam genggaman tangannya. Tangan dan
kaki bayi  bergerak aktif secara seimbang, dengan posisi tangan yang selalu
menggenggam erat, ia bisa mengangkat tangan ke mulutnya dan mengisap
genggaman tangannya.
14. Genogram Keluarga

15. Riwayat Sosial Budaya


Sosial : Ibu mengatakan semua anggota keluarga senang dengan
kelahiran bayinya dan bayi akan diasuh dan dirawat oleh
ibunya sendiri.
Latar Budaya : Ibu mengatakan tidak ada pantangan apapun dalam
merawat bayinya.

C. Data Objektif
1. PEMERIKSAAN FISIK
2. Pemeriksaan Umum
− Keadaan Umum : Baik
− Kesadaran : composmentis
− Tekanan Darah :-
− Nadi : 138 x/menit
− Suhu : 36,7°C
− RR : 44 x/menit
− Tinggi Badan : 50 cm
− Berat Badan : 3.500 grm
− Lingkar Kepala : 35 cm
− Lingkar Dada : 34 cm
− Lingkar Lengan : 13 cm
3. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam lebat, bersih, simetris, UUB belum menutup &
cekung, tidak ada moulage, tidak ada caput succedaneum,
tidak ada cephal hematoma, tidak hydrocephalus dan tidak
ada kelainan.
Muka : Bentuk simetris, kulit muka kemerahan, tidak ada cyanosis
Mata : Bentuk simetris, normal, sklera putih tidak ikterus,
conjungtiva merah muda, palpebra tidak odem, tidak ada
tanda-tanda infeksi, reflek pupil positif.
Hidung : Bentuk simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada
pembesaran polip, dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
Telinga : Bentuk simetris, bersih, tidak ada pengeluaran serumen,
tulang telinga terbentuk sempurna.
Mulut : Keadaan mulut bersih, keadaan bibir dan palatum utuh, lidah
bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada sianosis dan gigi belum
tumbuh, tidak ada labioskisis, palatoskisis dan
labiopalatoskisis.
Leher : Bersih, pergerakkan normal, tidak kaku, tidak ada
pembesaran vulner, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
bendungan vena jugularis.
Ketiak : Bersih, tidak ada pembeasaran kelenjar lymphe.
Dada : Bersih, simetris, pernafasan teratur, tidak ada tarikan
pernafasan intercostae, suara pernafasan vesikuler dan irama
jantung reguler serta terdapat putting susu yang simetris
berjumlah 2 dan tidak ada pembesaran mamae dan tidak ada
krepitalis.
Abdoment : Bentuk silindris, keadaan kulit bersih, tali pusat segar
terbungkus kassa steril, tidak ada perdarahan dan tanda-tanda
infeksi pada tali pusat, tidak ada pembesaran hati dan ginjal,
turgor kulit normal, terdapat suara bising usus, abdoment
tympani.
Genetalia : Eksterna
Laki-laki : Scrotum tampak mengecil, testis berada dalam scrotum,
terdapat lubang meatus uretra diujung penis dan tidak ada
kelainan.
Anus : Bersih, terdapat lubang anus
Punggung : Bentuk datar, tidak ada spina bifida
Ekstremitas : Simetris, bersih, jumlah jari tangan dan kaki lengkap, tidak
terdapat polidaktili dan sindaktili, pergerakkan normal, akral
hangat, tidak ada warna kebiruan pada kuku (acro sianosis).
Kulit :bersih, tidak terdapat pembengkakann atau luka, turgor kulit
baik dan tidak ada tanda-tanda lahir (bercak mongol)
4. Tumbuh Kembang
a. Reflek Makan
Reflek Rooting : baik, bayi menoleh kearah dimana terjadi sentuhan
pada pipinya.
Reflek Suckling : baik, bayi membuka mulutnya untuk menghisap.
Reflek Swallowing : baik, bayi dapat menelan ketika menyusu.
b. Reflek Pelindung
Tonickneck reflek : Baik, kepala bayi menengok ke arah kanan, dan
bagian tubuhnya bergerak ke arah sebaliknya dengan
kedua tangan menggenggam.
Graps reflek : Baik.
Babynsky Reflek : Baik, jari-jari kaki bayi membuka.
Stepping Reflek : Baik, bayi terlihat seperti melangkah atau menari
ketika ia diposisikan dalam posisi tegak dengan kaki
yang menyentuh tanah.
Moro Reflek : Baik, bayi menghentakkan tangan dan kaki lurus ke
arah luar, lutut fleksi
5. Pengukuran Antropometri
BBL : 3.500 grm
PBL : 50 cm
LD : 34 cm
Lingkar Kepala
SOB : 32 cm
MO : 36 cm
FO : 34 cm

D. Analisis/Intrepertasi Data
Bayi ny.” D “Aterm SMK Usia 4 Jam

E. Penatalaksanaan
Tanggal : 10 Januari 2020
Jam : 09.00 WIB

1. Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan


yakni dalam batas normal, ibu mengerti dengan penjelasan yang di
sampaikan.
2. Menjelaskan pada ibu bahwa kondisi bayinya baik-baik saja tidak ada
kelainan, infeksi, perkembangan dan pertumbuhan baik/norma sesuai
dengan usia, ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga bayinya agar tetap hangat yaitu
menyelimuti bayi, serta hindarkan bayi dari udara supaya tidak terjadi
hipotermia, ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
4. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi bayi dengan memberikan ASI
setiap 2 jam atau setiap bayi menangis dan lapar untuk memenuhi
kebutuhan bayi dan kondisi bayi yang lebih baik, ibu mengerti dengan
penjelasan yang di sampaikan.
5. Memberitahu ibu bahwa bayinya sudah di suntik vit.k dan imunisasi HB0,
ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
6. Memberitahu pada ibu cara perawatan tali pusat pada ibu dengan memakai
kassa steril dan mengganti setiap habis mandi atau basah terkena BAK atau
BAB untuk mencegah terjadinya infeksi, ibu mengerti dengan penjelasan
yang di sampaikan.
7. Menjelaskan kepada ibu bahwa bayinya baru bisa di mandikan setelah 6 jam
pasca lahir, ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
8. Memberitahu pada ibu tentang tanda bahaya pada bayi yakni :
a. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Ini tanda
bayi terkena infeksi berat.
b. Bayi kejang. Kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan dengan
gerakan normal. Jika melihat gejala-gerakan yang tidak biasa dan
terjadi secara berulang-ulang (menguap, mengunyah, mengisap, mata
berkedip-kedip, mata mendelik, bola mata berputar-putar, kaki seperti
mengayuh sepeda) yang tidak berhenti jika bayi disentuh atau dielus-
elus, kemungkinan bayi kejang.
c. Bayi lemah, bergerak hanya jika dipegang.
d. Sesak napas (60 kali permenit atau lebih) atau nafas 30 kali per menit
atau kurang.
e. Bayi merintih.
f. Pusar kemerahan sampai dinding perut. Jika kemerahan sudah sampai
ke dinding perut, tandanya sudah infeksi berat.
g. Demam (suhu tubuh bayi lebih dari 37,5º C) atau tubuh teraba dingin
(suhu tubuh bayi kurang dari 36,5º C).
h. Mata bernanah banyak.
i. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit akan
kembali lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat, bisa
menyebabkan kematian.
j. BAB/tinja bayi berwarna pucat.
k. Kulit bayi terlihat kuning.
Kuning pada bayi berbahaya jika muncul pada :
 Hari pertama (kurang dari 24 jam) setelah lahir.
 Ditemukan pada umur lebih dari 14 hari.
Kuning sampai ke telapak tangan atau kaki
Ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
9. Memberi HE tentang persoal hygine pada ibu yakni dengan cara
memandikan bayi dengan sabun dan mencuci rambutnya dengan air yang
bersih dan hangat setelah itu dikeringkan dengan handuk kering dan bersih.
Dan mengganti pakaian bayi dengan baju yang kering dan bersih setiap
habis mandi atau basah agar tidak terjadi hipotermi. Mengganti popok setiap
bayi selesai BAB atau BAK dan membersihkan alat kelamin bayi pada
waktu BAB dan BAK serta memastikan kulit bayi tetap kering untuk
mencegah iritasi, ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
10. Memberitahu pada ibu untuk menjemur bayinya dengan sinar matahari
dipagi hari pada pukul 06.00-07.00 WIB dengan telanjang tanpa memakai
baju/gedhong selama 30 menit, 15 menit telentang dan 15 menit tengkurap,
ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
11. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk memantau
kondisi perkembangan bayi agar tumbuh dengan sehat, ibu mengerti dengan
penjelasan yang di sampaikan.
3.2. CATATAN PERKEMBANGAN PADA NEONATUS USIA 3 HARI
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2020 pukul 10.30 WIB

A. Subjektif
1. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
2. Riwayat Prenatal, Natal dan Post Natal
- Riwayat Prenatal
Merupakan kehamilan yang pertama bagi ibu, selama hamil melakukan
kontrol rutin di BPM Insulami, tidak ada masalah yang dapat mengganggu
kehamilan dan keadaan janin.
- Riwayat Intranatal
Pada 10 Januari 2020 pukul 05.00 WIB, bayi lahir secara normal di PMB
Ny. ‘U” pada usia kehamilan 39 minggu, jenis kelamin ♂, menangis
spontan, gerak aktif, A/S 8-9, tidak ada kelainan, anus (+).
- Riwayat Post Natal
Menjaga kehangatan bayi dengan mengeringkan dan menutup seluruh tubuh
bayi menggunakan kain bersih kering. Bayi sudah mendapat injeksi vit.K,
salep mata dan imunisasi hepatitis B.
3. Data Fungsional Kesehatan
a. Nutrisi : ASI ±2 jam sekali atau setiap kali bayi menginginkan.
b. Eliminasi : BAK 6-7 kali perhari, jernih. BAB 3-5 kali perhari,
konsistensi lembek warna meconial.
c. Istirahat : Bayi lebih banyak tidur pada siang hari dan bangun pada
malam hari.
d. Aktivitas : gerak bayi aktif
e. Hygiene : Mandi 2 kali sehari dan ganti popok setiap BAK dan BAB.

B. Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda Vital
1) HR : 142 x/menit
2) RR : 42 x/menit
3) S : 36,8°C
c. BB : 3400 grm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : bersih dan UUB belum menutup & cekung.
b. Kulit : tidak ada ikterus, tidak ada sianosis, turgor kulit baik, CRT <2
detik.
c. Mata : conjungtiva kemerahan, sklera putih, tidak ada secret.
d. Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada sekret.
e. Mulut : bibir tidak pucat dan tidak kering, tidak ada hipersalivasi,
reflek hisap kuat
f. Dada : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada ronkhi, tidak ada
wheezing.
g. Abdomen : tali pusat tertutup kasa dan mulai kering, tidak bau, tidak
kembung, tidak ada distensi abdomen.
h. Genetalia : Bersih dan tidak ada ruam popok.
i. Ekstremitas: Ekstremitas atas dan bawah akral hangat.

C. Analisis/Intrepertasi Data
Bayi ny.” D “Aterm SMK Usia 3 Hari

D. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa kondisi bayi dalam keadaan
sehat, ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
2. Mengajari ibu cara menyusui yang baik yaitu:
 Pastikan ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman
Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya, hal ini
dimaksudkan agar bayi lebih mudah menelan. Ibu dapat menyangga
dengan tangan ataupun mengganjal dengan bantal. Kemudian, tempatkan
hidung bayi sejajar dengan puting. Hal ini akan mendorong bayi membuka
mulutnya.
 Mendekatkan bayi ke payudara
Ketika bayi mulai membuka mulutnya dan ingin menyusu, maka dekatkan
bayi ke payudara ibu. Tunggu hingga mulutnya terbuka lebar dengan
posisi lidah ke arah bawah. Jika bayi belum melakukannya, ibu dapat
membimbing bayi dengan dengan menyentuh lembut bagian bawah bibir
bayi dengan puting susu ibu.
 Perlekatan yang benar
Posisi perlekatan terbaik bayi menyusui yaitu mulut bayi tidak hanya
menempel pada puting, namun pada area bawah puting payudara dan
selebar mungkin. Perlekatan ini merupakan salah satu syarat penting dalam
cara menyusui dengan benar. Tanda bahwa perlekatan sudah baik yaitu
ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan bayi memperoleh
ASI yang mencukupi. Ibu dapat mendengarkan saat bayi menelan ASI.
Ibu mengerti apa yang di jelaskan oleh petugas dan mencoba untuk
mempratekkannya.
3. Memberikan HE tentang ASI eksklusif yaitu bayi hanya di beri ASI saja
sampai 6 bulan tanpa di beri nutrisi tambahan. Ibu mengerti apa yang di
jelaskan oleh petugas.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjemur bayinya setiap pagi hari, Ibu
mengerti apa yang di jelaskan oleh petugas.
5. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk memantau
kondisi perkembangan bayi agar tumbuh dengan sehat, ibu mengerti dengan
penjelasan yang di sampaikan.
3.3. CATATAN PERKEMBANGAN PADA NEONATUS USIA 14 HARI
Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2020 pukul 10.30 WIB

A. Subjektif
1. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
2. Riwayat Prenatal, Natal dan Post Natal
- Riwayat Prenatal
Merupakan kehamilan yang pertama bagi ibu, selama hamil melakukan
kontrol rutin di BPM Insulami, tidak ada masalah yang dapat mengganggu
kehamilan dan keadaan janin.
- Riwayat Intranatal
Pada 10 Januari 2020 pukul 05.00 WIB, bayi lahir secara normal di PMB
Ny. “U” pada usia kehamilan 39 minggu, jenis kelamin ♂, menangis
spontan, gerak aktif, A/S 8-9, tidak ada kelainan, anus (+).
- Riwayat Post Natal
Menjaga kehangatan bayi dengan mengeringkan dan menutup seluruh tubuh
bayi menggunakan kain bersih kering. Bayi sudah mendapat injeksi vit.K,
salep mata dan imunisasi hepatitis B.
3. Data Fungsional Kesehatan
a. Nutrisi : ASI ±2 jam sekali atau setiap kali bayi menginginkan.
b. Eliminasi : BAK 6-7 kali perhari, jernih. BAB 3-5 kali perhari,
konsistensi lembek warna meconial.
c. Istirahat : Bayi lebih banyak tidur pada siang hari dan bangun pada
malam hari.
d. Aktivitas : gerak bayi aktif
e. Hygiene : Mandi 2 kali sehari dan ganti popok setiap BAK dan BAB.

B. Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda Vital
HR : 142 x/menit
RR : 42 x/menit
S : 36,8°C
c. BB : 3500 grm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : bersih dan UUB belum menutup & cekung.
b. Kulit : tidak ada ikterus, tidak ada sianosis, turgor kulit baik, CRT < 2
detik.
c. Mata : conjungtiva kemerahan, sklera putih, tidak ada secret.
d. Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada sekret.
e. Mulut : bibir tidak pucat dan tidak kering, tidak ada hipersalivasi,
reflek hisap kuat
f. Dada : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada ronkhi, tidak ada
wheezing.
g. Abdomen : tali pusat sudah lepas, tidak bau, tidak kembung, tidak ada
distensi abdomen.
h. Genetalia : Bersih dan tidak ada ruam popok.
i. Ekstremitas: Ekstremitas atas dan bawah akral hangat.

C. Analisis/Intrepertasi Data
Bayi ny.” D “Aterm SMK Usia 14 Hari

D. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa kondisi bayi dalam keadaan
sehat, ibu mengerti dengan penjelasan yang di sampaikan.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjemur bayinya setiap pagi hari, ibu
mengerti apa yang di jelaskan oleh petugas.
3. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya ke posyandu nantinya untuk di
lakukan imunisasi dan pemantauan berat badan bayinya, ibu mengerti apa
yang di jelaskan oleh petugas dan bersedia membawa anaknya ke posyandu.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Praktek

________________________ ________________________

Mahasiswa

TITI DINA PURBAWATI


BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pengkajian yang dilakukan untuk menyimpulkan data dasar tentang


keadaan pasien bayi Ny. “D” Asuhan Kebidanan Pada Neonatus Fisiologi terhadap
Bayi Ny. ”D” segera setelah lahir di PMB Ny. “U ” tahun 2020, didapatkan hasil
sebagai berikut :
4.1 Pengkajian (Subjektif)
Data yang di dapat dari anamnesis (Tando, 2016). Yaitu dengan cara
menanyakan tentang identitas, riwayat kesehatan maternal, prenatal, intranatal,
postnatal dan pola pemenuhan kebutuhan sehari–hari.
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan pada By. Ny. ”D” yaitu
mengidentifikasi identitas melalui anamnesa seperti riwayat kesehatan maternal,
prenatal, intranatal, postnatal dan pola kebutuhan sehari–hari sudah dilakukan
sesuai dengan kebutuhan pasien tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

4.2 Pemeriksaan (Objektif)


Objekif didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik,
pemeriksaan pendukung dan catatan medis lain (Tando, 2016). Data objektif
dapat diperoleh melalui pemeriksaan fisik. Dari hasil pemeriksaan objektif pada
Bayi Ny.”D” didapatkan hasil bahwa keadaan umum baik, warna kulit
kemerahan, tangisan kuat, tonus otot baik, pernafasan normal. Tanda–tanda vital
o
seperti laju jantung 138 x/menit, laju nafas 44x/menit, suhu 36,7 C kemudian
Antropometri Berat badan 3.500 gr, Panjang badan 50 cm, Lingkar kepala 35
cm, Lingkar dada 34 cm dan LILA 13 cm dan hasil pemeriksaan fisik yang
dilakukan secara head to toe penulis tidak menemukan adanya masalah pada
bayi.

4.3 Assesment
Analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dan dibuat
kesimpulan, seperti diagnosis, antisipasi diagnosis/ masalah potensial, perlunya
tindakan segera (Tando, 2016).Assesment dibuat berdasarkan dari hasil
pemeriksaan subjektif dan objektif.
Dari semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan penulis menegakkan
assessment, yaitu: Bayi Ny. “D” umur 4 jam neonatus cukup bulan sesuai usia
kehamilan.
Kebutuhan : KIE tentang perawatan Neonatus.

4.4 Planning
Penyusunan rencana asuhan yang bertujuan untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin (Tando, 2016). Setelah
melakukan pengkajian pada data objektif peneliti tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan praktik.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis mampu memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Ny.
“D” secara komprehensif di PMB Ny. “U” di desa Nguwok - Babat, maka
penulis dapat menyimpulkan :
1. Dari pengkajian data yang dilakukan, penulis sudah mampu memperoleh
data subjektif (anamnesis) secara komprehensif.
2. Mampu menentukan diagnosa neonatus fisiologi pada bayi Ny. “D” umur 4
jam yang di tegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun
objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan.
3. Rencana tindakan asuhan yang diberikan sudah efektif berdasarkan kebutuhan
dan pelaksanaan asuhan yang diberikan secara efisien dan aman pada bayi Ny.
“D” umur 4 jam sesuai dengan rencana asuhan.
4. Penulis dapat melakukan evaluasi dari hasil pemeriksaan pada neonatus
fisiologi secara komprehensif.
5. Penulis mampu melaksanakan penatalaksanaan dan perencanaan pada
neonatus fisiologi secara komprehensif dan sudah dapat di dokumentasikan.

5.2 Saran
1. Lahan Praktik (PMB)
Sebagai masukan dalam melaksanakan dan meningkatkan asuhan kebidanan
pada neonatus fisiologi dengan memperhatikan standar operasional prosedur.
2. Bagi Institusi
Agar selalu menambahkan bahan pustaka dalam pelaksanaan tentang asuhan
kebidanan pada neonatus fisiologi, sesuai dengan perkembangan teori yang ada.
3. Bagi Mahasiswa
Agar dapat menguasai dari materi asuhan kebidanan yang akan
diterapkan pada masyarakat dan menjadi tenaga kesehatan yang profesional
dengan menggunakan prosedur yang sudah ditetapkan tanpa meninggalkan
poin– poin yang penting.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2011. Asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga. Jakarta. hal : 69
Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
depkes dan Kesehatan Sosial RI. 2000. Modul latihan petugas imunisasi, edisi 7.
Jakarta. hal : 13
JNPK-KR. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. hal : 95 – 106
YBP. SP. Pelayanan keshatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. hal : 137 – 138.
Dewi, Vivian Nanny Lia. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita.Jakarta:
Salemba Medika.

Kelly, Paula. (2010). Buku Saku Asuhan, Neonatus & Bayi.Jakarta : EGC Kemenkes
RI. (2017). HEALTH STATISTIC.Jakarta : Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2017). Survey Demokrasi dan Kesehatan Indonesia.Jakarta :


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Maryunani, Anik. (2014). ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA dan ANAK


PRA–SEKOLAH.

Muslihatun, Wafi Nur. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita.Yogyakarta :


Fitramaya

Prawirohardjo, Sarwono. (2014). ILMU KEBIDANAN.Jakarta : PT. Bina Pustaka.

Tando, Naomy Marie. (2016). ASUHAN KEBIDANAN Neonatus, Bayi dan Anak
Balita.Jakarta : EGC.

Uliyah, Musrifatul. (2015). Keterampilan Dasar Praktik Klinik.Jakarta : Salemba


Medika.

Wahyuni, Sari. (2011). Asuhan Neonatus, Bayi & Balita.Jakarta : EGC.

Walyani, Elisabeth Siwi. (2015). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal &


Neonatal.Yogyakarta : PUSTAKA BARU PRESS.

Wildan, Dkk. (2011). Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai