Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN ANTENATALCARE FISIOLOGIS

DI PUSKESMAS PUJER

Disusun untuk memenuhi tugas praktik profesi bidan


Stase Kehamilan

Oleh:
RADEN LIA NI’MAH WAFIROH

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSYAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh preseptor lahan dan preseptor akademik di
Puskesmas Pujer

Probolinggo, 21 Nopember 2020


Mahasiswa

RADEN LIA NI’MAH WAFIROH

Pembimbing Wahana Pembimbing Akademik

HENYK KUMOROWATI, AM.D KEB


NIP. 19700407 199001 2 002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan dokumentasi Asuhan Kebidanan stase
Kehamilan di Puskesmas Pujer tahun periode 2020-2021 sebagai salah satu tugas dalam
rangkaian Pendidikan Profesi Kebidanan di STIKES Hafsyawaty Zainul Hasan Genggong.
Bersama ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Henyk Kumorowati, Am.D Keb selaku koordinator praktik KIA yang telah memeberikan
bimbingan kepada kami untuk mengasah dan menerapkan keterampilan kami dalam
memberikan asuhan kebidanan.
2. Wahida Yuliana SST, M Keb. selaku Kepala Prodi Pendidikan Profesi STIKES
Hafsyawaty Zainul Hasan Genggong yang telah memberikan bimbingan serta dukungan
kepada kami selama menjalani program pendidikan praprofesi .
3. Mega Silvian yang telah memberikan bimbingan serta dukungan kepada kami selama
menjalani program pendidikan profesi.
4. … yang telah memberikan bimbingan serta dukungan kepada kami selama menjalani
program pendidikan profesi.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan,
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan asuhan kebidanan ini.
Kami sadari bahwa asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna, tetapi kami berharap
bermanfaat bagi pembaca.

Bondowoso, 21 Nopember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................
Halaman Pengesahan......................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................
1.2 Manfaat......................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Pranikah dan Prakonsepsi..................................
2.1.1 Pengertian Prakonsepsi..................................................
2.1.2 Manfaat..........................................................................
2.1.3 Tujuan Prakonsepsi.......................................................
2.1.4 Langkah-langkah...........................................................
2.1.5 Reproduksi Rencana Hidup...........................................
2.1.6 Riwayat Reproduksi......................................................
2.1.7 Riwayat Kesehatan........................................................
2.1.8 Pengkajian Data Prakonsepsi........................................
2.1.9 Konseling Prakonsepsi..................................................
2.1.10 Kehamilan.....................................................................
BAB 3 ASUHAN KEBIDANAN
3.1. Data Subjektif ...............................................................................
3.2. Data Obyektif.................................................................................
3.3. Analisa Data...................................................................................
3.4. Penatalaksanaan.............................................................................
BAB 5 PENUTUP .....................................................................................
5.1 Kesimpulan....................................................................................
5.2 Saran .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang merupakan hal yang sangat diingingkan oleh
para calon ibu. Bagi seorang wanita kehamilan adalah masa yang penuh kebahagiaan, namun
ada kalanya merupakan masa yang tidak menyenangkan karena adanya perubahan fisik dan
mental. Kehadiran seorang bayi, terutama bayi pertama selalu merupakan hal yang sangat
membuat ibu dan keluarga gembira. Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari.
Selama itu terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun perkembangan janin
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya
kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga
antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk
itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal,
khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan sesuai dengan standart
yang diterapkan.
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak  perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertama
kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.
Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi
wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu sebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini
sering disebut dalam tiga bagian yang disebut trimester. Trimester pertama berlangsung
selama 12 minggu, yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu.
Wanita mungkin menemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya. Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagian
trimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaan kehamilan.
Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorangwanita, dan akan
mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanita langsung tahu bahwa mereka telah
hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes
kehamilan positif dan dokter telah mengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa
peningkatan energi dan rasa kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan
emosional. Orang lain mungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.
Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas
sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atau sering makan, makanan kecil.
Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan
berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkan mungkin tidak merasakan adanya
ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernah hamil sebelumnya, mungkin merasakan
adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap
kehamilan.

1.2 Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga dapat
digunakan sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan dengan
manajemen kebidanan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan kebidanan
pada ibu hamil fisiologis.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi pada masyarakat tentang perubahan fisiologis kehamilan
normal baik secara biologis dan psikologis serta masalah pada kehamilan.

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan
kebidanan secara optimal pada ibu dan anak selama dalam kehamilan, sehingga didapat
ibu dan anak yang sehat.
2. Tujuan Khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan
kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan
penulis diharapkan mampu:
a. Mampu melaksanakan pengkajian data pada kehamilan normal.
b. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan
pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan pada ibunya disebut ante
natal care.

2.2 Tujuan
A. Tujuan Ante Natal Care
Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai berikut:
1. Kesehatan umum ibu
2. Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan
3. Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
4. Menerapkan resiko kehamilan
a. Resiko sangat tinggi
b. Resiko tinggi
c. Resiko rendah
5. Menyiapkan persalinan menuju Well Boren Baby dan Well Health
Monther
6. Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
7. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat akhir kala nifas
B. Tujuan Pre Natal Care
1. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat di tentekan dengan
pemeriksaan khusus
2. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonates
3. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan
Well Health Monther

2.3 Etiologi
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang antenatal care
2. Kesibukan
3. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
4. Dukungan suami yang kurang
5. Kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal
6. Asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih
(Prawirohardjo, 2006)

2.4 Tanda Dan Gejala


Tanda dan gejala ( keluhan) normal pada wanita hamil adalah:
1. Morning Sicknees
2. Emesis gravidalum
3. Kaki kram
4. Varises tampak
5. Sesak bagian bawah
6. Pinggang pegal
7. Edema
8. Hemoroit

2.5 Perubahan-Perubahan Dan Adaptasi Fisiologis Pada Masa Kehamilan


A. Trimester I (0-12 mg)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-
gejala yang berasal dari buah kehamilan yaitu dari janin dan plasenta.
1. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air kemih.
2. Masalah gastrointestinal
a. Mual dan muntah(4-6 minggu)
b. Morning sickness
c. Anoreksia
d. Saliva berlebihan
e. Tak tahan terhadap bau–bau tertentu
3. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi.
4. Perubahan janin
a. Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
b. pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
c. Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan
tangan
5. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
6. Tanda-tanda hebat
Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan seolah-olah
jari-jari yang diluar bertemu dengan jari-jari yang ada didalam, hal ini
sebabkan oleh bertambahnya jumlah pembuluh darah pada rahim.
7. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan
kandung kemih sehingga didapatkan ibu sering kencing
8. Kardiovaskuler
a. Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus
posisi jantung pada bagian kiri atas
b. Kardiak output
- Denyut jantung meningkat
- Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
- Filtrasi ginjal meningkat
- transportasi oksigen meningkat
9. Uterus
a. Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volumenya 10 cc
b. Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
c. Ismus hipertropi, panjang, lunak
10. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen
dan progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
11. Vagina
a. Peningkatan vaskularisasi
b. Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
12. Respirasi
a. Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
b. Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan
relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya
carbon dioksida dari janin ke ibu
c. Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
13. Muskuluskeletal
a. Relaksasi persendian
b. Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
c. Perubahan postural
- Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang belakang
- Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong kedepan
14. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami
hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie gravidalum
B. Trimester II
(12-28 minggu)
Perubahan
fisiologis
1. Uterus
a. Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
b. dinding uterus tipis dan lunak
c. fetus dapat di palpasi pada abdomen
d. uterus jadi bentuk ovale
e. Adanya kontraksi” braxson his”
2. Servik
a. terus memanjang
b. Adanya mucous plag
c. Sel otot hipertropi
3. Serviks
d. Kelenjar serviks aktif
e. Sel otot hipertropi
f. Mukosa tebal
g. Adanya lorchea
h. PH asam : 3,5-6,0
4. Payudara
a. Duktus dan alveoli hipertropi
b. areola dan putting membesar
c. Mulai ada sekresi kolostrum
5. Sistem kardiovaskuler
a. volume darah meluas
b. Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah
merah
c. Output meningkat 30-50 %
d. stroke volume meningkat
e. tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
f. Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
6. Sistem respiratory
a. Oksigen dalam darah meningkat
b. Pernafasan lebih dalam
c. volume darah stabil
d. Kebutuhan oksigen meningkat
e. Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan
sulit/sesak nafas
7. Sistem Urinary
a. Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
b. udema fisiologis pada kandung kemih
c. frekuensi berkemih menurun
d. Dilatasi ginjal dan ureter
e. Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
f. Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
g. Aliran plasma renal meningkat
h. Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut
dalam air meningkat
8. Sistem muskulus keletal
a. Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis
fisiologis
b. Kram pada kaki
9. sistem integument
a. Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
b. adanya linianigra
c. vaskuler adanya palmar eritema
d. rambut menjadi lebih halus
e. Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
10. Sisten gastrointestinal
a. Mulut dan gigi
b. Esofagus dan gaster
c. Kapasitas lambung menurun
d. sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun
11. Liver
Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin
12. Pankreas
a. Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-
sel beta
b. Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus gestasional
13. Intestinal
a. Pengosongan lambung meningkat
b. Absorbsi nutrien dan air meningkat
14. Sistem endokrin
a. Pituitary
b. Tiroid
c. Vaskularisasi meningkat
d. Meningkatnya T3 dan T4
e. BMR meningkat
15. Adrenal
a. Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat
b. Level kortisol meningkat
c. Level aldesteron meningkat
16. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well
being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
17. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat
diterima.
18. Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan
janin, internalisasi dan fantasi.
19. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
20. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya
yang membutuhkan support.
21. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak
dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang
rutin”.
22. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat diobservasi.
23. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya,
ibu mungkin menarik diri dari orang lain
C. Trimester ketiga ( 28 minggu – kehamilan berakhir / 38-
42 minggu ) Perubahan fisiologis
1. Sistem reproduksi Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,
kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
2. Serviks
Effousment, pengeluaran mukosa. Vagina, Hiperemia, pertumbuhan
laktobual, leukhorea Payudara Membesar, tegang, colusterum
keluar.
3. Sistem kardiovaskuler COP meningkat 40 %volume darah ibu
meningkat 30 – 50 % HR meningkat 15 kali/menit
4. Stroke volume meningkat
Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan
masalah jantung
5. Sistem pernafasan
Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas Iga-iga ekspansi
Kebutuhan oksigen meningkat
6. Sistem perkemihan
Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat Frekwensi miksi
meningkat Kosentrasi albumin plasma menurun
7. Sistem muskuloskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
8. Sistem integumen
Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat Rambut tipis dan rontok,
Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
9. Sistem gastrointestinal
Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif Gastrik refluks,
kapasitas gaster menurun Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap
konstipasi
10. Sistem endokri
Pituitary, Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat Tiroid, BMR
meningkat Plasenta
11. Penerimaan terhadap janin meningkat
12. Fantasi terhadap perubahan peran
13. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
14. Fokus perhatian pada persalinan
15. Menaruh perhatian pada persalinan
1. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan,
personal freedom, covvod sindrom berat
2. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

2.6 Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian
yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat
yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi
di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat
bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan
sel telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium

2.7 Jadwal Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haidnya terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan. Periksa khusus
bila ada keluhan-keluhan

2.8 Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Anamnese
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
- Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi,
defekasi,perkawinan dan sebagainya.
- Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama
haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal
persalinan.
2. Pemeriksaan fisik
a. Teknik inspeksi
- Daerah muka
Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau
merah, adakah oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan
gigi.
- Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung)
apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limpa
membengkak.
- Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae,
keadaan putting susu, adakah colostrum
- Perut\
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba,
nampak ada gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae
gravidarum atau jaringan parut.
- Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma,
flour albus.
- Anggota gerak bawah
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha
b. Tekhnik palpasi
Maksud periksa palpasi adalah : Untuk menentukan besarnya rahim
(tuanya kehamilan) dan Untuk menentukan letaknya anak dalam
Rahim. Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
- Leopold 1
1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka
klien
3) Rahim dibawah ke tengah
4) Tinggi fundus uteri ditentukan
5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong
adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada
letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
- Leopold II
1) Kedua tangan pindah ke samping
2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
3) Tentukan letak punggung anak
4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
5) Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak
dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan
satu tangan menekan di fundus
- Leopold III
1) Dipergunakan satu tangan saja
2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
4) Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu
atas panggul) Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak
punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah
perut.
- Leopold IV
1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si
penderita.
2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian
bawah.
3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam
rongga panggul.
4) Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar
kepala sudah melewati pintu atas panggul)
Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar
kepala belum melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa
masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga panggul.
c. Penampilan umum
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum
Tujuan :
a. Untuk mengetahui keadaan umum ibu
b. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat
mempengaruhi kehamilan
c. Untuk membantu menetapkan diagnosis
d. Ibu yang pertama kali datang periksa
e. Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan
diri.
Macam-macam pemeriksaan
a. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan
bentuk badan, kesadaran
b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
c. Keadaaan jantung dan keadaan paru
d. Adakah oedema
e. Tekanan darah
f. Berat badan
g. Pemeriksaan laboratorium
d. Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses
e. Pemeriksaan panggul luar
a. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan :
 Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil
(primigravida)
 Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada
persalinan yang lalu
 Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah
memeriksakan diri terutama pada primipara
Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
a. Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan
kiri, ukuran normal 23 – 26 cm. b. Distantia
cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran
normal : 26 – 29 cm
c. Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas
ischii kanan dan kiri, ukuran
normal : 10,5 – 11 cm.
d. Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus
(ruas tulang lumbal lima).
e. Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri,
kepertengahan spina iliaca anterior superior kiri, kemudian
kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.
2.10 Pelayanan Antenatal care
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan
standar minimal “10T” yang terdiri dari:
1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar.
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri,
karena hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi.
Berat badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak
sebelum hamil (Nadesul, 2006). Tinggi badan hanya diukur pada
kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi <145cm perlu diperhatikan
kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan pada saat persalinan
(Depkes RI, 1998).
2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar.
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan
tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala
preeklamsi. Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur
atau oedema pada ekstremitas. Apabila tekanan darah mengalami kenaikan
15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau tekanan
darah > 140/90 mmHg , maka ibu hamil mengalami preeklamsi. Apabila
preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi (Mufdlillah,
2009).
3. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk
mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan
janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk
mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau
hidramnion (Nadesul, 2006)
4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap
(sesuai jadwal). Pemberian imunisasi TT untuk
mencegah terjadinya penyakit tetanus. Tabel 2.
Jadwal pemberian imunisasi TT
Antigen Interval (selang waktu Lama %
minimal) perlindungan perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenata - -
Pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun * 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumurhidup 99
Ket : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka
bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum) sumber:
(Prawirohardjo, 2006).
5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang
satu tablet setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak
minum bersama kopi, teh karena dapat mengganggu penyerapan
(Prawirohardjo, 2006).
6. Pengukuran Status Gizi
Penting untuk mengetahui status gizi ibu hamil dalam rangkaian
pemeriksaan ANC. Apabila gizi ibu hamil kurang tercukupi, maka risiko
bayi mengalami berat badan lahir rendah meningkat. Penetapan status gizi
ini dilakukan dengan mengukur lingkar antara lengan atas dan jarak
pangkal bahu ke ujung siku.
7. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan
hemoglobin, protein urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus
dilakukan didaerah prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap
HIV, sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan thalasemia. (Meilani, et al.,
2009).
8. Tentukan Denyut jantung janin
Ketika memasuki usia kehamilan 16 minggu, denyut jantung bayi sudah
bisa diperiksa. Ini sangat krusial untuk mendeteksi adakah faktor risiko
kematian karena cacat bawaan, infeksi, atau gangguan pertumbuhan.
Deteksi denyut jantung dan keberadaan janin ini bisa diketahui lewat
pemeriksaan USG.
9. Tatalaksana Kasus
Bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, maka akan ada tatalaksana kasus yang
memastikan calon ibu mendapat perawatan dan fasilitas kesehatan
memadai. Pihak rumah sakit atau dokter akan mendiskusikan opsi-opsinya
dengan ibu
10. Temu wicara (konseling).
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti
perawatan diri selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda
bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera
mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya dan mendengarkan
keluhan yang disampaikan (Meilani, et al., 2009).

2.11 Pemeriksaan Penunjang


1. Laboratorium
a. Darah
Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL, HIV
b. Urin
- Warna, bau dan kejernihan
- Protein, glukosa, nitrit dan uringarvindek
c. Radiologi
USG dan pelvimetri
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri


Fisiology.Bandung: Elemen.
Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Manuaba. (2001).Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB.Jakarta: EGC.
Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi:
2. Jakarta:EGC.
I.
ASUHAN KEBIDANAN
Ibu GII PI00I  Usia kehamilan 24minggu +1 hari dengan kehamilan normal.

PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Jumat, 20 Nopember 2020
Jam : 09.30 WIB
Tempat : Poli KIA Puskesmas Pujer

A. DATA SUBJEKTIF
a. Biodata
Nama pasien : Ny “L”                     Nama suami : Tn “S”
Umur : 27 tahun                   Umur              : 28 tahun
Suku : Jawa                         Suku               : Madura
Agama : Islam                        Agama            : Islam
Pendidikan : SMA                        Pendidikan     : S1
Pekerjaan     : Swasta                     Pekerjaan        : Wiraswasta
Alamat              : Desa Mangli RT. 08 RW. 02
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
c. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama           : 7 hari
Siklus               : 28 hari
Jumlah             : 2 – 3 pembalut/hari
Fluor albus       : tidak ada
Disminorea : tidak ada
HPHT              : 5 – 6 – 20                        
HPL : 12-3-21
d. Riwayat kesehatan sekarang dan dahulu
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita
penyakit menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun
kencing manis.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu
maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS, ibu mengatakan dalam keluarganya ada
yang menderita tekanan darah tinggi.
f. Riwayat pernikahan
Umur pertama kali menikah : 2 tahun
Menikah              : 1 kali
Lama menikah     : 3 tahun
Jumlah anak        : 1
g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N Hidu
Hami U Penyuli Mat Har
o Suami Penolong Cara Sex BBL H/P/I/A p Menyusui
l ke K t i i
Umur
9
1 1 1 Bidan N - ♀ 3200 H - 2 th 30 √
bln
Hami
2 1
l ini

h. Riwayat kehamilan sekarang


Ibu periksa kehamilan sejak usia kehamilan 5 minggu
Trimester I      : Ibu mengatakan bahwa ia mengalami mual muntah
saat hamil muda, tapi tidak sampai mengganggu aktivitas ibu sehari-
hari. Ibu periksa ke bidan tiga kali dan oleh ibu bidan diberi  vitamin.
i. Riwayah Imunisasi
Ibu sudah mendapat Imunisasi TT5 pada kehamilan sebelumnya, tahun
2017

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran      : composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg
S         : 36,5oC
N      : 78 x/menit
RR : 20x/menit
TB                    : 161 cm
BB sekarang      : 59 kg
BB sebelum hamil: 52 kg
Lila                      : 25 cm
Skor KSPR :2
IMT : 20,06 (normal)
ROT :0
MAP : (-)
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada benjolan abnormal
Muka : tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada kloasma
gravidarium.
Mata      : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga   : simetris, tidak ada serumen.
Mulut      : bersih, simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak
ada caries gigi.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe serta tidak ada pembesaran vena
jugularis.
Payudara : simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmnetasi
areola dan papilla mamae, tidak ada benjolan
Perut : bentuk normal, tidak ada luka bekas operasi, tidak
terdapat strie albikan, perut membesar dengan arah
membujur sesuai dengan usia kehamilan.
Palpasi Abdomen : TFU 21 cm, puka, kep, belum masuk PAP
DJJ : (+) 141x/menit regular
TBJ : (21-12)x155 = 1395 gr
Genetalia : bersih, tidak ada varises, tidak ada odema.
Anus        : bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas : Atas :  simetris tidak cacat, tidak odema, kuku
tidak pucat, gerak aktif.
Bawah          : simetris, tidak cacat, tidak oedema,
kuku tidak pucat, gerak aktif.
3. Data penunjang
Protein urine : (-)
Reduksi urine : (-)
Hb                       : 11 gr %
Golongan Darah : O
HIV : NR
VDRL : NR

C. ANALISA DATA
Ny “L” GII PI00I  Usia kehamilan 2 minggu + 1 hari janin tunggal hidup
intra uterin dengan kehamilan normal.

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu dan
keluarga. Ibu mengerti dan mengetahui keadaan kehamilannya.
2. Beri KIE pada ibu tantang nutrisi selama hamil ibu mengerti bahwa .
Makan makanan bergizi merupakan salah satu cara untuk membuat
kehamilan tetap sehat.
3. Jelaskan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan
trimester II. Seperti pusing yang tidak hilang meski sudah istirahat,
bengkak pada kaki tangan dan wajah, perdarahan dan keluar cairan
sebelum waktunyadan nyeri pada perut. Ibu mengerti dan akan segera
datang ke petugas kesehatan jika mengalami tanda-tanda bahaya secara
dini sehingga ibu dan bayinya selamat.
4. Mengajarkan pada ibu gerakan senam hamil. Ibu akan melakukan
senam ibu hamil dirumah
5. Menganjurkan ibu untuk tetap minum penambah darah, dan Kalsium
sehari sekali teratur setiap hari. Ibu mengerti gar tidak terjadi penuruan
kadar HB selama trimesterer 2
6. Memberikan pada ibu tablet FE penambah darah dan kalsium 1x1
untuk 30 hari. Ibu mengerti dan paham cara minum
7. Menjelaskan padaibu tentang perubahan yang akan dirasakan oleh ibu
seperti semkain berat dan besarnya perut membuat ibu mudah lelah
dan terasa sesak. Ibu mengerti
8. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila
merasa ada keluhan ibu bersedia kontrol ulang 1 bulan lagi atau jika
ada keluhan.

Anda mungkin juga menyukai