Anda di halaman 1dari 24

PEMBAHASAN

SOAL STASE PERSALINAN


ZENY FATMAWATI
Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu, bersama
suami datang ke BPM dengan keluhan mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: keluar
darah lendir, Ibu tampak gelisah dan kesakitan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S
36,7oC, N 90x/mnt, P 20x/menit, TFU 33cm, DJJ 136x/menit, teratur, penurunan kepala
3/5, kontraksi 3x/10’/35’’, porsio lunak, pembukaan 5 cm, ketuban utuh. Rencana
tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Beri dukungan
B. Ajarkan teknik relaksasi
C. Anjurkan Jalan-jalan semampu ibu
D. Motivasi berkemih sesering mungkin
E Anjurkan berbaring terlentang
Seorang perempuan umur 26 tahun sedang mendapat asuhan persalinan di RS.
Saat ini bidan memimpin untuk kelahiran kepala bayi. Kepala bayi sudah membuka
vulva dengan diameter 5-6 cm, bidan melindungi perineum dengan satu tangan
yang dilapisi kain dan meletakan tangan yang lain di kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi, ibu meneran efektif dan perlahan-lahan lahir dahi, mata, mulut dan
seluruh kepala bayi. Apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh bidan ?

A. Menunggu putaran paksi luar


B. Melakukan posisi biparietal
C. Melakukan pemeriksaan lilitan tali pusat
D. Melakukan cunam ke bawah untuk melahirkan bahu depan
E. Melakukan sangga susur
Seorang perempuan umur 23 tahun melahirkan bayi pertamanya di BPM
sepuluh menit yang lalu. Saat ini sedang dilakukan manajemen aktif kala III,
namun setelah 15 menit plasenta belum lahir dan hasil observasi tidak ada
tanda-tanda pelepasan plasenta. Apakah tindakan segera yang dilakukan
pada kasus tersebut?
A. Teruskan PTT
B. Palpasi uterus
C. Suntik orgometrin
D. Melakukan massase uterus
E. Suntikkan oksitosin kedua 10 IU
Seorang perempuan melakukan persalinan di BPM. Bayi lahir segera
menangis gerak aktif, plasenta lahir lengkap Memasuki kala IV ternyata
setelah diobservasi ternyata terjadi perdarahan pada ibu kurang lebih 100
cc, nadi 80x/menit, TD 100/70 mmHg, berkeringat, nafas 24 x/menit,
kandung kemih kosong, kontraksi uterus lemah, tanpa laserasi perineum.
Uterus dan vagina bersih dari sisa plasenta. Apakah tindakan pertama
bidan ?
A. Masase uterus
B. Kosongkan kandung kemih
C. Teruskan IMD bayi
D. Beri nutrisi adekuat
E. Suntik ergometrin 0,2 mg
Seorang perempuan hamil ketiga,tidak pernah abortus umur 25 tahun datang ke
BPM pukul 21.00 wiib bersama suami mengeluh sakit perut sejak pukul 20.00 wiib
dan keluar lendir campur darah. Hasil pemeriksaan: Nadi 90x/menit, Nafas
24x/menit, palpasi kepala sudah masuk, DJJ positif 120x.menit, kontraksi 3x/10
menit selama 40 detik. VT: bukaan 5 cm, eff 75%, ketuban utuh. Pukul 23.00 wib,
DJJ 120x.menit, kontraksi 5x/10 menit selama 45 detik, hasil VT : bukaan 10 cm, eff
100%, penurunan H III, ketuban utuh, molase 0, denominator UUK depan. Apa
tindakan untuk kasus diatas?
A. Pimpin persalinan
B. Amniotomi
C. Episiotomi
D. Massase bagian nyeri
E. Observasi kontraksi
Seorang perempuan melahirkan secara normal anak pertama 15 menit yang lalu,
saat UK 39 minggu di ruang VK RSU. Ibu mengalami laserasi grade II. Saat ini
merasakan pusing, lemah. Hasil TTV nadi 70x/menit, TD 90/70 mmHg, kontraksi
lembek, kandung kemih penuh, perdarahan tampak aktif. Apakah tindakan segera
untuk kasus diatas?
A. Kosongkan kandung kemih, massase fundus dan periksa sumber perdarahan
B. Observasi tanda vital, massase fundus dan penuhi nutrisi
C. Lakukan masase dan periksa sumber perdarahan
D. Penuhi nutrisi, periksa sumber perdarahan, dan dokumentasikan
E. Rujuk segera dan nilai perdarahan
Seorang perempuan hamil G2P1A0 usia kehamilannya 38 minggu dating ke BPM
dengan keluhan mules-mules dan keluar lendir darah sejak 4 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan diantaranya diperoleh TFU 35 cm, Leopold III kepala belum masuk
PAP, pembukaan serviks 5 cm. Apa tindakan yang tepat yang di lakukan oleh bidan
untuk kasus diatas?
A. Melakukan pemantauan dengan patograf
B. Melakukan induksi persalinan
C. Melakukan pemeriksaan panggul dalam
D. Konseling tentang fisiologis persalinan
E. Merujuk ke RS
Seorang perempuan berusia 29 tahun pada pukul 12.00 telah melahirkan spontan
pervaginam anak pertama dengan jenis kelamin laki-laki, berat 3000 gram. Ibu
sangat senang atas kelahiran bayinya. Apa langkah pertama yang dilakukan pada
ibu tersebut setelah bayi lahir
A. Masase uterus
B. Suntik oksitosin
C. Memastikan tidak ada janin ke-2
D. Mengajarkan teknik relaksasi
E. Observasi tanda-tanda vital
Seorang perempuan hamil pertama,tidak pernah abortus umur 25 tahun
datang ke BPM pukul 21.00 wib bersama suami mengeluh sakit perut sejak
pukul 20.00 wib dan keluar lendir campur darah. Hasil pemeriksaan: Nadi
70x/menit, Nafas 20x/menit, palpasi kepala sudah masuk, DJJ positif
170x.menit, kontraksi 3x/10 menit selama 45 detik. VT: bukaan 5 cm, eff
75%, ketuban utuh. Apakah tindakan segera untuk kasus diatas?
A. Atur posisi ibu
B. Observasi lanjut
C. Miring kiri, beri O2 dan siapkan rujukan
D. Penuhi nutrisi ibu
E. Pasang infus RL
Seorang perempuan usia 23 tahun P1A0 telah melahirkan 1 jam yang lalu secara
spontan normal di BPM. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan TTV dalam batas
normal, pada saat proses persalinan ibu mengalami robekan derajat II pada jalan
lahir. Secara teori dibagian mana saja lokasi robekan pada kasus diatas ?
A.Mukosa vagina, Komisura posterior
B.Mukosa vagina, Komisura posterior, kulit perineum
C.Mukosa vagina, Komisura posterior, kulit perineum, otot perineum
D.Mukosa vagina, Komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot
sfingterani
E. Mukosa vagina, Komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot
sfingterani, dinding depan rectum
Seorang perempuan umur 25 tahun melahirkan anak kedua 5 menit yang lalu di
BPM, tidak pernah abortus. Mengalamai laserasi grade II Bayi lahir segera
menangis, kulit kemerahan dan gerak aktif, plasenta lahir lengkap. Apakah
tindakan selanjutnya untuk kasus diatas?
A. Observasi tekanan darah
B. Lakukan penjahitan pada robekan perineum
C. Ajari cara masssase fundus
D. Lakukan manual placenta
E. Lakukan manajemen aktif kala III
Seorang perempuan hamil pertama umur 25 tahun datang ke BPM pukul
21.00 wib bersama suami mengeluh sakit perut sejak pukul 20.00 wib dan
keluar lendir campur darah. Hasil pemeriksaan: Palpasi kepala sudah masuk,
DJJ positif 140x.menit, kontraksi 3x/10 menit selama 35 detik. VT: bukaan 2
cm, eff 25%, ketuban utuh. Ibu merasakan sangat nyeri pada tulang belakang.
Apakah tindakan untuk kasus diatas?
A. Melakukan massase dan relaksasi nafas
B. Memberikan kompres dingin
C. Memberikan terapi analgetik
D. Memasang infus RL 500 ml
E. Memimpin persalinan
Bidan memberikan asuhan persalinan pada seorang perempuan hamil primi
umur 24 tahun. Pada saat pemeriksaan didapatkan kepala janin akan
mengalami defleksi kearah anterior oleh perineum, ubun-ubun kecil
semakin banyak terlihat dan sebagai hypomochlion. Apa nama tahapan
turunnya kepla janin pada kasus tersebut ?
A.Engagement
B.Putar paksi dalam
C.Fleksi
D.Putar paksi luar
E.Ekstensi
Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu,
Kala II di BPM Hasil anamnesis: ingin meneran seperti
mau BAB. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg,, N 90x/mnt, TFU 34 cm,
DJJ 144x/ menit, teratur, kontraksi 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap, kepala
sudah membuka vulva 5-6 cm. telah dipimpin meneran selama 1 jam
dan belum menunjukkan kemajuan . Apakah tindakan yang tepat untuk
kasus di atas?

A. Lakukan rujukan
B. Monitor kontraksi dan DJJ
C. Pasang infus dan ibu di puasakan
D. Rawat Pasien Sebelum inpartu
E. Lanjutkan Pimpinan persalinana
Seorang perempuan, umur 30 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 38 minggu, kala II
di BPM, dengan keluhan ingin meneran. Hasil anamnesis: ingin BAB. Hasil
pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, S 36,7oC, N 90x/mnt, P 20x/
menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kontraksi 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap,
ketuban(+), UUK kiri depan Langkah selanjutnya apakah yang paling tepat pada
kasus tersebut?

A. Pimpin meneran
B. Posisikan litotomi
C. Mencegah defleksi
D.Lakukan episiotomi
E. Membantu lahirnya kepala
Seorang perempuan umur 30 tahun, G1P0A0, aterm, Kala II di BPM dipimpin
meneran. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P 20x/menit, TFU 34 cm, DJJ
144x/menit, kontraksi 4x/10’/45’’. Saat ini kepala janin telah selesai putaran paksi
luarLangkah selanjutnya apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
Seorang perempuan, umur 30 tahun, GIIPIA0, aterm, datang ke Poskesdes untuk
melahirkan. Hasil anamnesis: Riwayat persalinan sebelumnya normal. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 120/80 mmHg, N 76 x/menit, S 36,5ºC, TFU 40 cm, puka, presentasi kepala, DJJ
140x/menit, teratur, kontraksi uterus 3x/10’/40“, lendir darah keluar dari vagina,
pembukaan 6 cm, ketuban utuh, station -2 sutura sagitalis tumpang tindihTanda bahaya
apakah yang paling penting di observasi pada kasus tersebut ?

Kemungkinan risiko yang menjadi jawabannya adalah dystosia bahu (kesulitan


lahirnya bahu) karena dari kasus dapat diketahui bahwa pada kehamilan ini
memiliki TFU 40 yang artinya TBJ-nya pasti lebih dari 4000 gram Resiko giant
baby/bayi raksasa), hal ini akan beresiko terjadinya ring bandle karena tanda awal
terjadi rupture uteri akibat dari CPD
Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 minggu, kala I di
BPM, mengeluh mulas. Hasil anamnesis: sudah keluar lendir-darah. Hasil
pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, kontraksi
3x/10’/40”, DJJ 132x/ menit, penurunan 2/5, pembukaan 6 cm, portio tipis-lunak,
ketuban utuh, UUK kiri depan Kapan dilakukan pemeriksaan dalam selanjutnya
pada kasus tersebut ?
Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 minggu, kala I
di BPM, dengan keluhan sering mulas. Hasil anamnesis: sudah keluar darah-
lendir, kontraksi makin sering, memilih berbaring, Hasil pemeriksaan: TD 110/80
mmHg, N 84 x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ
132x/menit, penurunan 2/5, pembukaan 7 cm, portio tipis-lunak, ketuban utuh,
UUK kiri depan. Posisi apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut ?

A. Duduk
B. Telentang
C. Miring kiri
D. Miring kanan
E. Setengah duduk
Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, kala II
di BPM, dengan keluhan mulas tak tertahankan. Hasilanamnesis: perasaan ingin
BAB. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80/menit, S 36,7°C, P 18x/menit,
DJJ 144x/menit, Kontraksi 4x/10’/45”, kepala janin sudah tampak 5-6 cm di
vulva, perinium kaku. Langkah apakah selanjutnya yang tepat pada kasus
tersebut?

A.Mempertahankan posisi fleksi


B. Melakukan episiotomi medio-lateral
C. Perlahan-lahan membantu kelahiran kepala
D. Menahan batas antara ujung vulva dananus
E. Mencegah terjadinya defleksi yang terlalu cepat

Anda mungkin juga menyukai