10. Seorang perempuan usia 25 tahun baru saja melahirkan bayinya secara
spontan di BPM, sedangkan plasenta belum lahir, Tinggi fundus uteri
masih setinggi pusat, sudah terdapat tanda- tanda pelepasan plasenta.
Apakah diagnosis pada kasus di atas ?
a. Inpartu kala V
b. Inpartu kala IV
c. Inpartu kala III
d. Inpartu kala II
e. Inpartu kala I
12. Bidan melakukan asuhan kala III pada seorang perempuan P1A0 di
BPM, setelah bayi lahir telah diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM,
kemudian dicoba melakukan PTT tetapi plasenta belum lepas, 15 menit
kemudian diberikan oksitosin kedua. Setelah 15 menit kemudian
plasenta masih belum lepas dan tampak adanya perdarahan pervaginam.
13. Bidan melakukan asuhan kala III pada seorang perempuan P1A0 di
BPM, setelah bayi lahir telah diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM,
kemudian dicoba melakukan PTT tetapi plasenta belum lepas..
14. Seorang perempuan usia 30 tahun telah melahirkan anak ke-3 secara
spontan di RB. Bidan telah memberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM
pada jam 03.32 WIB, kemudian dicoba melakukan PTT tetapi plasenta
belum lepas. Pada pukul 04.00 WIB plasenta masih belum lepas dan
tampak adanya perdarahan pervaginam.
Apa jenis imunisasi yang harus diberikan pada bayi dalam kasus di
atas?
a. DPT 1
b. BCG
c. Campak
d. DPT 2
e. HB 2
a. Sub Cutan
b. Intra Vena
c. Intra Cutan
d. Intra Muskular
e. Peroral
18. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke RB. klien mengatakan
melahirkan anak pertamanya 40 hari yang lalu, belum pernah
menggunakan kontrasepsi,hasil pemeriksaan terdapat varises dan
hipertensi.
23. Seorang perempuan usia 35 tahun melahirkan di BPM. pada saat 2 jam
postpartum bidan melakukan pemeriksaan didapatkan uterus tidak
berkontraksi dan terdapat perdarahan dari jalan lahir, TD 90/70 mmHg,
Suhu 36oC R 18x/m, dan Nadi 80x/mnt.
Apakah asuhan yang diberikan bidan pada klien dalam kasus di atas?
A. memastikan involusi uterus berjalan dengan normal
B. mencegah perdarahan masa nifas karena atonnia uteri
C. mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan
D. pemberian ASI awal kepada ibu
E. menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia
25. Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke RB mengeluh mulas-mulas
mau melahirkan. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas
normal,Pemeriksaan dalam pembukaan 5 cm, ketuban (+). Hasil
observasipada pukul 08.00 s.d 09.00 his 3 x/10 menit /45”.Djj 145
x/menit. Pada pukul 10.00 hasil observasi his 3 x/10 menit/30”,djj
145x/menit.
37. Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke
BPM dari hasil pemeriksaan diperoleh pada pemeriksaan abdomen
teraba kepala janin 3/5 diatas sympisis pubis, PD : portio tipis lunak,
pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, teraba fontanel anterior dan
orbita
38. Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke
BPM dari hasil pemeriksaan diperoleh pada pemeriksaan abdomen
teraba lekukan antara oksiput dan punggung, PD : portio tipis lunak,
pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba muka, mulut, rahang, dan
jari tangan mudah masuk ke mulut janin
44. Seorang bayi berusia 5 hari dibawa ibunya ke Puskema dengan keluhan
malas menyusu dan tidur terus. Hasil pemeriksaan kulit bayi kuning di
daerah wajah, vital sign dalam batas normal, dan pemeriksaan
penunjang menunjukan kadar bilirubin 6 mg/dl.
45. Seorang perempuan usia 20 tahun inpartu kala I fase aktif di rujuk bidan
RS. hasil pemeriksaan bidan di RS TD : 110/80 mmHg, N : 88x/m, S:
37oC, R : 24x/m, pemeriksaan abdomen kepala teraba di bagian atas,
DJJ terdengar di atas pusat 140x/m, PD : Portio tipis lunak, pembukaan
7 cm, selaput ketuban utuh, teraba rektum, penurunan Hodge III.
54. Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke BPM mengaku hamil anak
ke-3 belum pernah keguguran. Hasil anamnesa didapatkan ibu tidak
ingat HPHT, pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu kemarin.
58. Seorang perempuan usia 31 tahun datang di BPM, hamil aterm anak ke
dua, mengeluh ingin BAB, keluar lendir darah dari jalan lahir
bertambah banyak. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, TFU
38 cm, bagian terendah janin kepala, penurunan 1/5, DJJ 142x/mnt,
Hasil VT: portio tidak teraba, ketuban (-), H III (+), penunjuk UUK
pada pukul 1. Hb 10 gr%.
59. Pada saat kunjungan rumah hari ke tiga ibu mengeluh Asi baru keluar
sedikit dan putting terasa nyeri ketika menyusui. Ibu menjadi takut
untuk menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam
batas normal, putting susu ibu tampak lecet kemerahan.
Apa yang harus bidan lakukan pada kasus ini?
A. Merujuk ibu untuk pengobatan
B. Menganjurkan ibu tetap menyusui bayinya
C. Menganjurkan ibu membersihkan putting dengan air hangat
D. Menganjurkan ibu istirahat menyusui sampai putingnya
sembuh
E. Menganjurkan ibu menggunakan susu formula untuk
sementara
64. Seorang bayi telah lahir spontan 2 hari yang lalu di RS, gerakan aktif,
TTV : Normal, BB 3000 gram PB 49 cm ,. Dari hasil pemeriksaan tidak
ditemukan kelainan, TTV normal, dilakukan pemeriksaan refleks
dengan cara menyentuh bagian pipi bayi dan bayi memberikan respon
dengan cara mengikuti arah jari.
65. Seorang perempuan usia 28 tahun baru saja melahirkan 6 jam yang lalu.
Bayi menangis kuat, warna kulit merah, gerak aktif, BBL 2900 gram.
66. Seorang perempuan usia 26 tahun P1AO, telah melahirkan bayi secara
spontan. 30 menit yang lalu di BPM, Bidan telah melakukan
penyuntikan Oksitosin1 dan 2, massase uterus. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan ibu mengalami perdarahan, placenta lahir lengkap. Kandung
kemih kosong.
68. Seorang perempuan usia 28 tahun telah melahirkan Bayi sehat dan
normal di BPM, TTV ibu Normal, saat ini bidan sedang melakukan
pemeriksaan pengeluaran plasenta dengan cara meletakkan tangan
disertai tekanan pada atas simfisis, tali pusat di tegangkan maka bila tali
pusat masuk (belum lepas), jika diam atau maju ( sudah lepas).
75. Seorang ibu 28 tahun melahirkan bayi ke dua di BPM bayi lahir spontan
menangis kuat, Warna kulit merah ,menangis kuat, gerakan aktif, bayi
dikeringkan dan diselimuti.
78. Seorang perempuan usia 33 tahun melahirkan anak ke-2 satu minggu
yang lalu datang ke Bidan Praktik Mandiri. Ia mengeluh demam dan
nyeri di bagian bawah perut dan keluar darah agak berbau busuk selama
4 hari. Hasil pemeriksaan fisik Suhu : 38,5oc, TD : 100/60 mmHg,
nadi : 80 x/menit, pernafasan : 20 x/menit. TFU : pertengahan shympisis
pusat.
80. Seorang bayi lahir di Bidan Praktik Mandiri , BB lahir 3250 gram. Bayi
tampak sehat, gerakan aktif, kulit kemerahan, menangis kuat. Ada
benjolan di kepala, teraba lunak dan melewati sutura. Seorang bayi lahir
di Bidan Praktik Mandiri , BB lahir 3250 gram. Bayi tampak sehat,
gerakan aktif, kulit kemerahan, menangis kuat. Ada benjolan di kepala,
teraba lunak dan melewati sutura.
82. Bidan bekerjaama dengan kader mengadakan posyandu bayi dan balita
di wilayah kerjanya. Dari 20 bayi balita yang berkunjung, 5 diantaranya
berada di bawah garis merah (BGM) dan terdapat 10 bayi yang belum
mendapatkan vaksinasi campak karena ibu bayi kuatir bayinya
mengalami demam tinggi pasca pemberian vaksinasi.
83. Seorang bayi laki-laki baru saja lahir di BPM dalam kondisi tidak
menangis, warna kulit kebiruan dan tonus otot lemah. Hasil penilaian
setelah dilakukan langkah awal resusitasi, bayi bernafas, frekuensi
jantung > 100x/menit dan warna kulit akrosianosis.
85. Bidan melakukan kunjungan rumah pada ibu yang bersalin 4 hari yang
lalu dengan BB lahir 2700 gram. Dari hasil anamnesa, ibu menyatakan
bayi malas menyusu sejak 2 hari. Pada pemeriksaan didapatkan bayi
mengalami penurunan BB sebanyak 150 gram dari BB lahir, terdapat
pewarnaan kuning di permukaan kulit tubuh bayi bagian atas.
87. Bidan di sebuah desa didatangi oleh seorang perempuan usia 32 tahun
berprofesi sebagai kader mengatakan ada balita usia 5 tahun menderita
gizi buruk. Setelah dilakukan kunjungan rumah keluarga tersebut
termasuk pada keluarga dengan tingkat ekonomi menengah kebawah.
Apakah upaya bidan untuk mencegah kasus tersebut berulang
kembali
A. Melatih para kader
B. Membuat poster dan leaflet pola nutrisi
C. Memberikan dana tambahan untuk masyarakat
D. Membuat rencana penyuluhan Gizi tiap posyandu
E. Memberikan makanan bergizi pada setiap keluarga
90. Bidan berusia 23 tahun, bekerja disebuah desa dan baru bekerja selama
2 bulan, setelah dilakukan pendataan banyak di jumpai ibu bersalin
dengan komplikasi karena banyak masyarakat desa tidak mempunyai
biaya untuk dana persalinan.