Anda di halaman 1dari 15

SOAL PRE DAN POST TEST

1. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu, datang ke RS dengan keluhan perut
mules sejak 10 jam yang lalu. Anamnesis : keluar cairan jernih merembes dari kemaluan, Hasil
pemeriksaan: Ku baik, kesadaran CM, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, SB 37 °C, P 24 x/menit, His
2x/10’ lamanya 25-30“, DJJ 144 x/menit. Hasil PD: portio tebal , pembukaan 2 cm, ketuban -,
penurunan 1/5, presentasi kepala.
Asuhan apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?

a. Mengatur posisi ibu


b. Menyiapkan partus set
c. Mengukur tanda-tanda vital
d. Memberikan dukungan moril
e. Memantau kesejahteraan janin

2. Seorang perempuan, umur 30 tahun, melahirkan anak keduanya di PMB. Hasil anamnese: ibu
mengatakan perut mules-mules setelah bayinya lahir. Hasil pemeriksaan: Ku baik, kesadaran CM, TD
100/60 mmHg, N 80 x/m, SB 37 °C, P 24 x/menit. Telah disuntikkan oksitoxin 10 IU, 5 menit
kemudian placenta lahir secara spontan.
Tindakan apakah selanjutnya yang paling tepat dilakukan untuk kasus tersebut?

a. Memeriksa sisa placenta


b. Mengukur perdarahan
c. Mengukur tekanan darah
d. Melakukan massase uterus
e. Memeriksa robekan jalan lahir

3. Seorang perempuan, umur 20 tahun, melahirkan anak pertamanya di RS, sudah diberikan suntikan
oksitosin 2 kali, setelah 30 menit plasenta belum lahir. Hasil pemeriksaan : KU baik, kesadaran CM,
kandung kemih penuh, uterus tidak berkontrksi, belum ada tanda pelepasan plasenta.
Diagnosa apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut ?

a. Atonia uteri
b. Inversio Uteri
c. Plasenta Inkreta
d. Plasenta Restan
e. Retensio plasenta

4. Seorang perempuan, umur 20 tahun, melahirkan anak pertamanya di RS, sudah diberikan suntikan
oksitosin 2 kali, setelah 30 menit plasenta belum lahir. Hasil pemeriksaan : KU baik, kesadaran CM,
kandung kemih penuh, uterus tidak berkontrksi, belum ada tanda pelepasan plasenta.
Tindakan apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut ?

a. Melakukan PTT
b. Melakukan Dorsokranial
c. Kateterlisasi
d. Melahirkan plasenta
e. Masase uterus
5. Seorang perempuan, umur 26 tahun, melahirkan anak pertamanya di PKM. Bayi lahir spontan. Hasil
pemeriksaan: langsung menangis, tonus otot aktif dan kulit merah muda, A/S 8/9, jenis kelamin
perempuan.
Tindakan segera apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

a. Menjepit tali pusat


b. Mengeringkan bayi
c. Memotong tali pusat
d. Menyuntik oksitosin
e. Memeriksa janin kedua

6. Seorang perempuan, umur 27 tahun, hamil 40 minggu ke RS, dengan keluhan perut mules sejak 7 jam
yang lalu. Hasil pemeriksaan : Ku baik, Kesadaran CM, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, SB 37 °C, P
24 x/menit, His 5 x / 10’ lamanya 55 “, DJJ 144 x/menit. Hasil PD : Pembukaan lengkap, Hodge IV,
Presentasi kepala, UUK didepan. Setelah dipimpin meneran, kepala bayi lahir dan terjadi putaran
paksi luar.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

a. Mengecek lilitan
b. Mengusap muka
c. Melindungi kepala
d. Melakukan sanggah susur
e. Mencekap secara biparietal

7. Seorang perempuan, umur 27 tahun, hamil 39 minggu ke RS, dengan keluhan perut mules sejak 7 jam
yang lalu. Hasil pemeriksaan : Ku baik, Kesadaran CM, TD 120/70 mmHg, N:80 x/m, SB 37 °C, P 24
x/menit, His 5x / 10’ lamanya 50-55“, DJJ 144 x/ment, Hasil PD: Pembukaan lengkap, ibu dipimpin
meneran, bayi lahir spontan menangis, tidak terdapat janin kedua.
Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?

a. Melakukan PTT
b. Mengatur posisi ibu
c. Melakukan masase
d. Memindahkan klem
e. Menyuntikan oksitosin

8. Seorang perempuan, umur 27 tahun, P2A0, melahirkan spontan di RS dengan BBL 4100 gram. Hasil
pemeriksaan: Ku baik, kesadaran CM, TD 110/70 mmHg, N 76 x/menit, P 24 x/menit, SB 37 °C,
perdarahan ± 400 cc , ada robekan dari mukosa vagina sampai ke komisura posterior, kulit dan otot
perineum.
Penyebab apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?

a. Macrosomia
b. Distosia bahu
c. Kontraksi terlalu kuat
d. Teknik mengejan yang salah
e. Perineum kaku dan tidak elastic

9. Seorang perempuan, umur 21 tahun, P1A0 telah melahirkan 1 jam yang lalu secara spontan di PMB.
Pada saat proses persalinan terjadi robekan derajat 1 pada jalan lahir.
Bagian apakah yang terkena robekan pada kasus tersebut ?

a. Mukosa vagina, komisura posterior


b. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum
c. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum
d. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani
e. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani, dinding
depan rectum
10. Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0 telah melahirkan 1 jam yang lalu secara spontan di PMB.
Pada saat proses persalinan terjadi robekan derajat II pada jalan lahir.
Robekan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?

a. Mukosa vagina, komisura posterior


b. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum
c. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum
d. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani
e. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani, dinding
depan rectum

11. Seorang perempuan, umur 32 tahun sedang berada dalam proses inpartu anak ke 2 nya di PMB. Hasil
pemeriksan : proses persalinan berada pada fasea aktif 4 jam yang lalu, pembukaan 6 cm, HIS 3x
dalam 10’, lamanya 35”. Hasil pemeriksaan berikutnya diketahui, ibu terlihat lemas dan dehidrasi,
his semakin berkurang.
Faktor apakah yang paling tepat mempengaruhi pada kasus tersebut ?

a. Power
b. Passage
c. Passenger
d. Penolong
e. Psikologis

12. Seorang perempuan, umur 32 tahun, sedang berada dalam proses inpartu anak ke 3 nya di PMB.
Hasil pemeriksaan : proses persalinan berada pada fase aktif 4 jam yang lalu, pembukaan 6 cm, HIS
3x dalam 10’ lamanya 35”. Hasil pemeriksaan berikutnya diketahui, ibu terlihat lemas dan dehidrasi,
his semakin berkurang.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?

a. Menyiapkan ruagan yang bersih


b. Melakukan induksi persalinan
c. Memberikan posisi tidur miring kiri
d. Menghadirkan pendamping persalinan
e. Memberikan cukup cairan dan nutrisi

13. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G2P1A0, hamil 38 minggu, ke PMB dengan keluhan mules-
mules dan keluar lendir darah sejak 4 jam yang lalu. Anamnesa: riwayat melahirkan bayi besar. Hasil
pemeriksaan diperoleh TFU 36 cm, pembukaan serviks 2 cm.
Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Melakukan induksi persalinan
b. Melakukan pemeriksaan panggul dalam
c. Melakukan pemantauan dengan partograf
d. Merujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
e. Melakukan konseling tentang fisiologis persalinan

14. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, hamil 41 minggu datang ke PMB dengan keluhan
mules mules sejak 8 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan : Leopold TFU 35 cm, punggung kanan,
bagian terendah teraba kurang bulat, lunak, dan tidak melenting, pembukaan portio 3 cm, ketuban
pecah spontan bercampur mekoneal, DJJ 121x/menit, teratur.
Diagnosa apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut ?
a. Gawat janin
b. Makrosomia
c. Presentasi bokong
d. Kehamilan postteram
e. Fase laten memanjang

15. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A, hamil 39 minggu, ke PMB dengan keluhan keluar
lendir bercampur darah pervaginam, mules sejak 4 jam yang lalu. Anamnesa: His 5 x 50”/10’,
pembukaan portio 4 cm, 4 jam berikutnya pembukaan masih tetap sama. Saat dilakukan pemantauan
pada partograf, ternyata kemajuan persalinan melewati garis waspada.
Faktor apakah yang menyebabkan kemajuan persalinan melewati garis waspada ?

a. Power
b. Passage
c. Passanger
d. Penolong
e. Psikologis
16. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G2P1A0, sedang berada dalam proses inpartu di PMB hasil
pemeriksaan : fase aktif, pembukaan 6 cm. 15 menit kemudian, pasien mengeluh ingin BAK semakin
lama semakin sering.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?

a. Melakukan kateterisasi
b. Menganjurkan kekamar mandi
c. Menganjurkan untuk menahan BAK
d. Memasang pispot dibawah bokong pasien
e. Menjelaskan tentang fisiologis persalinan

17. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G2P1A0, hamil 39 minggu. Inpartu fase aktif. Anamnesa : takut
dan tegang menghadapi proses persalinan. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, wajah tampak cemas
dan gelisah.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?

a. Memberikan pelayanan empati


b. Menjaga dan memperhatikan privacy
c. Memberikan pelayanan dengan simpati
d. Menganjurkan istirahat dan pemenuhan nutrisi diluar his
e. Memberikan support dan mejelaskan proses persalinan

18. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu. Mengalami Inpartu fase aktif. Dari
awal datang ke BPM 2 jam yang lalu pasien tidur dengan posisi terlentang dan tidak mau berganti
posisi.
Bahaya apakah yang dapat terjadi pada kasus tersebut diatas?

a. Terjadi perluasan panggul


b. Penekanana pada vena cafa superior
c. Penekanan pada vena cafa inferior
d. Peregangan pada perineum jadi berkurang
e. Kerusakan pada saraf kaki dan punggung

19. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu. Mengalami Inpartu fase aktif di
PMB. Hasil anamnesa: ibu mengatakan merasa sesak dan pusing. Hasil pemeriksaan : posisi tidur
terlentang dan tidak berganti posisi, TD 100/60 mmHg, N 100 x/menit, P 14 x/menit, SB 37 °C, DJJ
130 x/menit,
Potensial apakah yang dapat terjadi pada janin untuk kasus tersebut ?

a. Hipoksia
b. Aspiksia
c. IUFD
d. IUGR
e. Kerusakan pada saraf kaki dan punggung

20. Seorang perempuan umur 20 tahun, G1P0A0, hamil 39 minggu. Inpartu fase aktif di PMB. Hasil
pemeriksaan: tampak meringis kesakitan, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 16 x/menit, SB 37 °C,
His 5x / 10’ lamanya 45“, DJJ 144 x/ment, pembukaan 6 cm, presentasi kepala UUK di depan.
Tindakan apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut ?

a. Menghadirkan pendamping peralinan


b. Menjelaskan tentang fisiologis persalinan
c. Menganjurkan untuk ganti posisi
d. Massase untuk mengurangi rasa sakit
e. Menganjurkan istirahat saat tidak his

21. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G4P3A0, hamil 39 minggu, inpartu kala II di PMB. Setelah
20 menit dipimpin meneran, pasien tampak lemas dan kelelahan.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?

a. Menganjurkan untuk isirahat yang cukup


b. Manganjurkan untuk mengganti posisi
c. Memimpin pernapasan yang adekuat
d. Mengobservasi his dan DJJ dengan ketat
e. Memberikan asupan nutrisi disela kontraksi
22. Seorang perempuan, umur 23 tahun, hamil 39 minggu, inpartu kala I di PMB. Hasil observasi :
keluarga mengoleskan ramuan ke permukaan perut pasien dengan tujuan untuk mempermudah
lahirnya bayi.
Asuhan apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut ?

a. Membantu tindakan keluarga


b. Menegur dan menghentikan tindakan keluarga
c. Meminta keluarga segera keluar ruangan
d. Membiarkan selama tidak membahayakan pasien
e. Menjelaskan pada keluarga bahwa tindakan tersebut dapat membahayakan bayi

23. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu datang ke PMB dengan keluhan
mules yang semakin sering dan ingin mengedan. Hasil pemeriksaan : TFU 43 cm, punggung kanan
dan kiri teraba dua bagian besar, bagian terendah teraba bulat dan keras, konvergen 3/5. DJJ PUKA
130x/menit, PUKI 142x/menit.
Diagnose apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut ?

a. Gemeli
b. Bayi besar
c. Hidramnion
d. Presntasi ganda
e. Presentasi bokong

24. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, umur kehamilan 39 minggu ke RS dan mengatakan
perut sakit semakin sering dan ingin mengedan. Hasil pemeriksaan : TFU 35 cm, punggung kanan
dan terdapat lekukan antara kepala dan punggung, kepala sudah masuk PAP 1/5. VT : portio tidak
teraba, pembukaan lengkap, ketuban negatif, tidak teraba fontanel, teraba bagian lunak dan tidak
rata.
Diagnose apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut ?

a. Presentasi dahi
b. Presentasi muka
c. Presentasi ganda
d. Presentasi majemuk
e. Presentasi bokong

25. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, hamil 39 minggu RS dengan keluhan sejak dirumah
sudah mules-mules dan ingin mengedan. Hasil pemeriksaan : TFU 32 cm, punggung kiri. Hasil PD:
pembukaan lengkap, presentasi bokong murni. Dilakukan pertolongan persalinan dengan teknik
bracht ternyata tangan terjungkit dan dilanjutkan dengan teknik Klasik.
Bagaimanakah cara yang paling tepat untuk kasus tersebut ?

a. Lahirkan bahu depan kemudian bahu belakang


b. Lahirkan bahu belakang kemudian bahu depan
c. Lahirkan kedua bahu bayi bersamaan
d. Masukan tangan, letakkan bayi diatas tangan, letakkan jari telunjuk menekan dagu bayi
e. Memutar putar bayi 1800 , sehingga bahu bayi posisi atas dan bawah

26. Seorang perempuan, umur 21 tahun, G1P0A0, hamil 39 minggu berada didi PKM. Hasil anamnese :
mules masih jarang. Hasil pemeriksaan : TFU 35 CM, punggung kanan, bagian terendah kepala,
sudah masuk PAP, his 3 x/10’35”. PD pukul 01.00 WIB pembukaan 2 cm, ketuban utuh. Pukul
11.00 WIT, his 3 x/10’35”, pembukaan 3cm, ketuban utuh
Diagnosa apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut ?

a. Inersia uteri
b. Obstruksi kepala
c. Fase laten memanjang
d. Fase aktif memanjang
e. Disporposi cephalopelfik
27. Seorang perempuan berusia 28 tahun post partum 2 jam di BPM mengeluh perutnya terasa mules dan
nyeri pada jalan lahir. Hasil pemeriksaan TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi kuat, terdapat luka
pada perinium sampai rektum.
Diagnosa apakah yang tepat untuk kasus tersebut diatas?
a. Ruptur perinium derajat 1
b. Ruptur perinium derajat Iia
c. Ruptur perinium derajat Iib
d. Ruptur perinium derajat III
e. Ruptur perinium derajat IV

28. Seorang perempuan berusia 28 tahun post partum 2 jam di BPM mengeluh perutnya terasa mules dan
nyeri pada jalan lahir. Hasil pemeriksaan: ibu tampak lemas, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi
uterus baik, terdapat luka pada perinium sampai rektum.
Tindakan apakah tepat dilakukan untuk kasus diatas?
a. Informen consent
b. Pasang infus
c. Menghubungi rumah sakit terdekat
d. Menjahir perineum
e. Merujuk rumah sakit terdekat

29. Seorang perempuan berusia 26 tahun G2P0A1 hamil 40 minggu dalam kala III persalinan di PKM.
Bidan sudah memberikan oksitosin 10 IU dan melakukan PTT dan 10 menit kemudian placenta
lahir.
Asuhan apakah yang tepat dilakukan untuk kasus tersebut?
a. Melakukan Explorasi
b. Mengukur plasenta
c. Melakukan masase fundus uteri
d. Mengecek kelengkapan placenta
e. Mengeluarkan stosel dari jalan lahir

30. Seorang perempuan berusia 24 tahun P1 A0 melahirkan 2 jam yang lalu di BPM, datang ke RS
tampak lemah, kesakitan dan ada perdarahan. Hasil pengkajian ditemukan kesulitan melahirkan
plasenta dan rahim tampak keluar saat placenta lahir.
Apakah tindakan bidan untuk kasus tersebut?
a. Eksplorasi
b. Kolaborasi
c. Masase uterus
d. Kompresi bimanual
e. Pasang infuse dan segera rujuk

31. Seorang perempuan berusia 32 tahun P2 A0 melahirkan bayi 1 menit yang lalu di PBM mengeluh
perut mules. Hasil pemeriksaan plasenta belum lahir, terdapat semburan darah tiba –tiba dari jalan
lahir,kontraksi uterus baik. TFU 2 jari di atas pusat.
Asuhan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?
a. Melahirkan plasenta
b. Merengangkan tali pusat
c. Menyuntikkan oksitonsi
d. Melakukan masase uterus
e. Cek kemungkinan adanya janin kedua

32. Seorang perempuan berusia 26 tahun hamil 40 minggu ke BPM dengan keluhan perut mules dan
lendir darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan dalam : effacement 80%. Pembukaan 8 cm,
presentasi kepala, penurunan 2/5. 1 jam kemudian ketuban pecah spontan.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus di atas ?
a. Pimpin persalinan
b. Lakukan pemeriksaan dalam
c. Lakukan tehnik nafas dalam
d. Observasi kemajuan persalinan
e. Observasi penurunan bagian terbawah janin
33. Seorang perempuan baru saja melahirkan bayi anterm 30 menit yang lalu di polindes, BB bayi 3000
gram, denyut jantung dan pernapasan cepat, mata bayi terbuka dan mulai terjaga dan mulai mencari
puting susu.
Apakah peran bidan pada periode di atas ?
a. Melakukan observasi
b. Melakukan pengkajian
c. Melakukan nadi dan pernafasan bayi
d. Memfasilitasi kontak antara ibu dan bayi
e. Membantu ibu mengajarkan proses menyusuhi pertama

34. Seorang perempuan berusia 30 tahun G2P1A0 hamil 38 minggu datang ke PKM mengeluh mules –
mules 7 jam yang lalu. Hasil PD: pembukaan serviks 3 cm, ketuban utuh, presentasi kepala,
penurunan kepala hodge II.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?
a. Inpartu kala I fase laten
b. Inpartu kala I deseleresi
c. Inpartu kala I fase aktif akselerasi
d. Inpartu kala I akselerasi deselerasi
e. Inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal

35. Seorang prempuan berusia 28 tahun PII A0 2 jam post partum spontan di PKM, mengeluh keluar
darah banyak dari jalan lahir. Hasil pmeriksaan: Nampak lemah, TD 90/60 mmHg, N 80x/menit, SB
36ºC, palpasi: TFU 2 jari diatas pusat, kontraksi lembek, kandung kemih penuh.
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Hematoma
b. Atonia uteri
c. Sub involusio
d. Sisa plasenta
e. Trauma jalan lahir

36. Seorang perempuan berusia 27 tahun G2P1A0 datang ke Rimah Sakit, mengeluh perut sakit, sejak 8
jam yang lalu, belum keluar air dari kemaluan, sudah keluar lendir bercampur darah. Hasil
pemeriksaan pembukaan 8cm, teraba fontanela anterior dan sutura fontanela.
Apakah presentasi janin tersebut?
a. Presentasi Dahi
b. Presentasi Muka
c. Presentasi Kepala
d. Presentasi Puncak kepala
e. Presentasi Oksiput posterior persisten

37. Seorang perempuan berusia 28 tahun PIA0 inpartu Kaia III di PMB, setelah bidan melakukan PTT,
plasenta lahir, kemudian bidan melakukan massage uerus.
Tindakan appakah yang selanjutnya dilakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan IMD
b. Melakukan massase fundus uteri
c. Melihat adanya laserasi perineum
d. Melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta
e. Memberikan injeksi oksitosin 10 IU ke dua secara IM

38. Seorang perempuan berusia 28 tahun GIIP1A0 hamil 39 minggu ke PMB, mengeluh perut mules.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, P : 22 x/menit, palpasi : TFU 28 cm, punggung
kanan, kepala sudah masuk 3/5, DJJ 144 x/menit, kontraksi 4 x 10 menit. Durasi 40 detik,
pemeriksaan dalam pembukaan 7 cm, ketuban utuh, presentasi kepala.
Diagnosa apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Inpartu kala I fase aktif
b. Inpartu kala II fase laten
c. Inpartu kala III aktif akselerasi
d. Inpartu kala I fase aktif deselerasi
e. Inpartu kala I fase aktif dilatasi maximal
39. Seorang perempuan berusia 27 tahun, G2P1A0 hamil 40 minggu ke PKM, pada jam 07.00 WIT.
Hasil pemeriksaan pembukaan 10 cm, ketuban pecah, presentasi kepala, UUK depan. Pukul 07.25
WIT bayi lahir normal, kontraksi uterus baik. Pukul 07.50 WIT placenta lahir tidak lengkap,
pendarahan ± 550 cc.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Perdarahan antenatal
b. Perdarahan antepartum
c. Perdarahan intrapartum
d. Perdarahan post partum primer
e. Perdarahan post partum sekunder

40. Seorang perempuan berusia 25 tahun G2P1A0 hamil 37 minggu melahirkan dengan presentasi
bokong di Rumah Sakit, bidan telah berhasil menolong kelahiran bokong sampai pusat dan bersiap
untuk menolong kelahiran badan dan bahu.
Berapakah maksimal waktu yang dibutuhkan untuk kasus tersebut?
a. 4 menit
b. 5 menit
c. 6 menit
d. 7 menit
e. 8 menit

41. Seorang perempuan berusia 27 tahun, G2P1A0, hamil 39 minggu ke PMB, mengeluh mules sudah 6
jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, His 3x/10 menit, DJJ
136x/menit. Pemeriksaan dalam pembukaan 4 cm, selaput ketuban utuh, penurunan H II+, presentasi
kepala.
Asuhan apakah yang dapat diberikan untuk kasus tersebut?
a. Mengatur posisi bersalin ibu
b. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
c. Memijat abdomen, punggung, kaki untuk relaksasi
d. Mengosongkan kantong kemih dengan pispot atau kateteeisasi
e. Menganjurkan konsumsi makanan ringan agar saat bersalin fases tidak keluar

42. Seorang perempuan berusia 28 tahun, G1P1A0, hamil 39 minggu ke PMB, mengeluh mules-mules
serta keluar lendir bercampur darah dari kemaluan, mengatakan cemas akan keadaanya. Hasil
pemeriksaan pembukaan serviks 3 cm, ketuban utuh, kepala turun di hodge II.
Asuhan apakah yang tepat untuk kasus diatas?
a. Memecahkan ketuban
b. Mengajurkan ibu meneran
c. Memberikan support mental
d. Menganjurkan ibu berjalan jalan
e. Menganjurka ibu untuk tidur miring ke kiri

43. Seorang perempuan berusia 35 tahun, G6P3A2, hamil atern ke RS, mengeluh perut mules. Hasil
pemeriksaan: TD 180/120 mmHg, protein urin (++), kejang-kejang, odema pada wajah dan
ekstremitas. Setelah dilakukan pertolongan oleh dokter bayi lahir hidup tetapi ibu meninggal.
Apakah penyebab utama kematian pada kasus tersebut?
a. Anoksia otak dan gagal nafas
b. Gagal ginjal dan disfungsi hepar
c. Odem anasakra dan gagal bernafas
d. Anoksia seluruh tubuh dan dehidrasi
e. Odem paru dan dekompensatio cordis

44. Seorang perempuan berusia 28 tahun 4 jam yang lalu melahirkan anak kedua di PMB secara normal,
mengatakan lelah dan pandangan mata bekunang-kunang. Hasil pemeriksaan: TD 80/60 mmHg, N
110 x/menit RR 30x/menit, kontraksi uterus lembek, TFU berada diatas simpisis, pengeluaran
pervagina 550cc.
Diagnosa apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Infeksi
b. Pendarahan
c. Inversion uteri
d. Retensio plasenta
e. Robekan jalan lahir
45. Seorang perempuan berusia 24 tahun G3P1A1 hamil 39 minggu ke PMB mengeluh mules sejak 6
jam yang lalu, belum ada pengeluaran lendir dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg,
his 3x/10 menit, DJJ 134x/menit, periksa dalam pembukaan 5 cm, selaput ketuban utuh, presentasi
kepala, penurunan H II+, tidak ada molase.
Manakah informasi yang menunjukan kemajuan persalinan pada kasus tersebut ?
a. DJJ
b. Molase
c. Kontraksi uterus
d. Penurunan kepala bayi
e. Pengeluaran cairan ketuban

46. Seorang perempuan berusia 24 tahun, GIP0A0, hamil 39 minggu, ke PMB, mengeluh mules-mules
sejak 7 jam yang lalu, mengeluarkan lender dan darah. Hasil pemeriksaan pembukaan serviks 8 cm,
kepala turun di Hodge II, teraba tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan bisa dipisahkan.
Berapakah nilai penyusupan pada kasus tersebut?
a. 0
b. 1
c. 2
d. +2
e. 3

47. Seorang perempuan berusia 32 tahun, G3P2A0 hamil 38 minggu datang ke BPM, mengeluh mules-
mules dan ingin meneran. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, His 3x/10 menit, DJJ
120 x/rmenit. Hasil periksa dalam pembukaan 10 cm, ketuban pecah spontan, warnah jerni, kepala
bayi nampka didepan vulva.
Tindakan apakah yang tepat untuk kasus tersebut ?
a. Amniotomi
b. Episiotomi
c. Kateterisasi
d. Pimpin meneran
e. Menahan perineum

48. Seorang perempuan berusia 22 tahun G1POAO hamil 40 minggu datang ke BPM, mengeluh mules-
mules dan ingin mengejan. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, His 3x/10 menit,
DJJ 120 x/rmenit, TBJ 3800 gr, kepala turun 3/5, tampak kepala didepan vulva 6 cm. Bidan
memimpin meneran hingga kepala lahir, namun 60 detik kepala tidak dapat melakukan putaran paksi
luar.
Posisi apakah yang tepat untuk kasus tersebut diatas ?
a. Litotomi
b. Mc Robert
c. Sims kanan
d. Semi fowler
e. Dorsal recumbent

49. Seorang perempuan berusia 22 tahun, G1P0A0, hamil 40 minggu ke BPM, mengeluh mules-mules
dan ingin mengejan. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, His 3x/10 menit, DJJ 120
x/rmenit, TBJ 3800 gram, kepala turun 3/5, tampak kepala 6 cm didepan. Bidan memimpin meneran
hingga kepala lahir, namun 60 detik kepala tidak dapat melakukan putaran paksi luar.
Diagnosa apakah yang tepat untuk kasus tersebut diatas?
a. Inpartu kala I dengan letak sunggang
b. Inpartu kala I dengan distosia bahu
c. Inpartu kala II dengan letak sungsang
d. Inpartu kala II dengan distosia bahu
e. Inpartu kala III dengan distosia bahu

50. Seorang perempuan berusia 30 tahun, G1P1A0, hamil 39 minggu, ke PMB, mengeluh sakit perut
dan keluar lendir darah. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, presentasi kepala, masuk PAP 3/5,
DJJ 136 x/m, kontraksi uterus 3x/10 menit, durasi 30 detik, pembukaan 5 cm, ketuban masih utuh.
Asuhan apakah yang tepat untuk kasus tersebut ?
a. Melakukan klisma
b. Mencukur rambut pubis
c. Mengajarkan teknik relaksasi
d. Menganjurkan banyak istirahat
e. Memberi ibu minum yang banyak
51. Seorang perempuan berusia 18 tahun, melahirkan anak pertama 2 jam yang lalu di RS,
mengeluh pusing, pandangan kabur, pengeluaran darah segar pervaginam, ganti pembalut 6 kali.
Hasil pemeriksaan Tekanan darah 90/70 mmHg, tidak ada perlukaan jalan lahir, plasenta utuh,
kontraksi rahimnya lembek, kandung kencing penuh.
Bagaimana penanganan yang tepat dilakukan untuk menangani kasus tersebut?
a. Manual Plasenta
b. Berikan Infus dan Oksigen
c. Kompresi Bimanual Interna
d. Observasi KU dan berikan antibiotik
e. Kosongkan kandung kemih dan masase fundus uteri

52. Seorang perempuan hamil 39 minggu, G2,P1,A0, ke PMB, mengatakan sakit pada perut bagian
bawah sejak jam 10.00 WIT. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N 88 x/menit, SB
37°C, DJJ 130 x/menit, his 3 kali dalam 10 menit, terjadi selama 30 detik, ketuban utuh, pembukaan
4 cm, penurunan 3/5, tidak ada penyusupan.
Tanda apakah yang tepat diisi pada partograf untuk his pada kasus tersebut?
a. Titik-titik pada dua kolom
b. Titik-titik pada tiga kolom
c. Arsir pada dua kolom
d. Arsir pada tiga kolom
e. Hitamkan pada tiga kolom

53. Seorang perempuan hamil 39 minggu, G2,P1,A0, ke BPM untuk melahirkan dan mengatakan sakit
pada perut bagian bawah sejak jam 11.00 WIT. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N
88 x/menit, SB 37°C, DJJ 130 x/menit, his 3 kali dalam 10 menit, terjadi selama 35 detik, ketuban
utuh, pembukaan 4 cm, penurunan 3/5, tidak ada penyusupan.
Lambang apakah yang tepat diisi pada partograf untuk ketuban pada kasus tersebut?
a. K
b. J
c. U
d. M
e. D

54. Seorang perempuan hamil 40 minggu, G2,P1,A0, ke PMB, mengatakan sakit pada perut bagian
bawah sejak jam 11.00 WIT. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 90 x/menit, SB
37°C, DJJ 130 x/menit, his 5 kali dalam 10 menit, terjadi selama 45 detik, ketuban utuh, pembukaan
10 cm, penurunan 0/5, tidak ada penyusupan.
Tindakan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Siapkan alat
b. Pastikan pembukaan lengkap
c. Pimpin ibu mengedan
d. Siapkan oksitosin
e. Menggudakan APD dan cuci tanga

55. Seorang perempuan hamil 40 minggu, G2,P1,A0, ke PMB untuk melahirkan. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 90 x/menit, SB 37°C, DJJ 140 x/menit, his 5 kali dalam 10 menit,
terjadi selama 45 detik, ketuban pecah spontan, warna jernih, pembukaan 10 cm (lengkap), kepala
nampak di vulva diameter 5-6.
Tindakan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Siapkan alat
b. Pastikan pembukaan lengkap
c. Pimpin ibu mengedan
d. Siapkan oksitosin
e. Menggudakan APD dan cuci tanga
56. Seorang perempuan hamil 40 minggu, G3,P2,A0, ke PMB untuk melahirkan. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 90 x/menit, SB 37°C, DJJ 145 x/menit, his semakin sering dan kuat,
ketuban pecah spontan, dan diikuti dengan lahirnya kepala anak.
Tindakan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut diatas?
a. Biar kepala melakukan putaran paksi luar
b. Usap muka bayi
c. Cek lilitan
d. Cekap kepala bayi secara biparietal
e. Lahirkan bahu bayi

57. Seorang perempuan 41 minggu, G1,P0,A0, ke PMB untuk melahirkan. Saat dilakukan pemeriksaan
ukuran panggul luar (UPL) didapat hasil pemeriksaan sebagai berikut, Distansia spinarum 20 cm;
Distansia cristarum = 24 cm; bodeloque = 18 cm; lingkar panggul 78 cm.
Diagnosa apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Panggul sempit
b. Panggul picak
c. Radang Panggul
d. Inklinasi Pelviks
e. Kelainan Jenis Panggul

58. Seorang perempuan hamil 40 minggu, G2,P1,A0, berada dalam proses inpartu di PMB, jam 07.00
WIT ketuban pecah spontan, dan diikuti dengan lahirnya kepala anak serta badan bayi seluruhnya
jam 07.10 WIT dan diletakan diatas perut ibu.
Tindakan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut diatas?
a. Bersihkan jalan napas
b. Potong tali pusat
c. Suntik oksitosin
d. Cegah hipotermi
e. IMD

59. Seorang Perempuan usia 23 tahun, mengatakan hamil anak pertama, datang ke PMB dengan keluhan
mules-mules sejak 2 hari yang lalu. Dari hasil anamnesa diperoleh usia kehamilan 37 minggu, mules
yang dirasakan tidak teratur dan hilang apabila dibawa beraktifitas.
Diaknosa apakah yang tepat pada kasus tersebut diatas?
a. His tanda inpartu
b. His lemah (inersia uteri)
c. His palsu (Braxton hicks)
d. His tidak terkoordinasi (inkoordinet uterin action)
e. His terlalu kuat (tetania uteri)

60. Seorang perempuan hamil aterm, G1 berada dalam masa inpartu fase aktif di PMB. Hasil anamnesa:
pasien mengatakan takut dan tegang menghadapi proses persalinan. Hasil observasi: KU pasien
tampak cemas dan gelisah.
Tindakan apakah yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan istirahat dan pemenuhan nutrisi diluar His
b. Memberikan pelayanan dengan empati
c. Menjaga dan memperhatikan privacy pasien
d. Memberikan pelayanan dengan simpati
e. Memberikan support dan menjelaskan proses persalinan

61. Seorang perempuan hamil aterm, G1 berada dalam masa inpartu fase aktif. Dari awal datang ke PMB
2 jam yang lalu pasien tidur dengan terlentang dan keadaan pasien tampak meringis kesakitan.
Tindakan apakah yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Menjelaskan tentang fisiologis persalinan
b. Hadirkan pendamping persalinan
c. Anjurkan ibu untuk berganti posisi
d. Masasse untuk mengurangi rasa sakit
e. Anjurkan istirahat saat tidak ada his
62. Seorang perempuan hamil aterm ke-3 berada dalam masa inpartu Kala II di PMB. Mengeluh sakit
pada daerah pinggang. Hasil pemeriksaan inspeksi: alat genitalia, ditemukan luka parut pada
perinium.
Posisi meneran apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Posisi merangkak
b. Posisi setengah duduk
c. Posisi jongkok
d. Posisi berbaring miring kiri
e. Posisi terlentang

63. Seorang perempuan hamil aterm anak pertama berada dalam masa inpartu Kala I fase aktif di suatu
PMB. Bidan menganjurkan salah satu anggota keluarga untuk mendampingi pasien selama proses
persalinan.
Tujuan asuhan apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Menjaga privacy pasien
b. Memperhatikan personal hygiene pasien
c. Mempertahankan proses persalinan fisiologis
d. Mengurangi jumlah perdarahan yang keluar
e. Memberikan support mental dan rasa aman

64. Seorang perempuan berusia 34 tahun, G3 P2 A0 melahirkan di PMB. mengatakan mules setelah
bayinya lahir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 90 x/menit, SB 37°C, tidak ada
bayi kedua dan telah disuntik oksitosin 2 menit yang lalu. Terlihat ada semburan darah, uterus
bundar dan tali pusat memanjang.
Tindakan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Memotong tali pusat
b. Mengklem tali pusat
c. Menyuntikkan oksitosin
d. Melakukan massase
e. Melakukan PTT

65. Seorang perempuan berusia 32 tahun, G3 P2 A0 melahirkan di PMB. Mengatakan merasa mules
setelah bayinya lahir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 90 x/menit, SB 37°C, tidak
ada bayi kedua. Plasenta lahir spontan lengkap, kontraksi uterus baik, terdapat robekan jalan lahir
derajat II, telah diberikan anastesi lokal lidocain 1%.
Teknik penjahitan apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Jelujur di otot dan mukosa, sub kutikuler di kulit perinium
b. Jelujur di otot, mukosa, dan kulit perinium
c. Jelujur di otot dan mukosa, inter locking di kulit perinium
d. Subkutikuler di otot dan mukosa, jelujur di kulit perinium
e. Subkutikuler di otot dan mukosa, inter locking di kulit perineum

66. Seorang perempuan berusia 29 tahun, hamil 38 minggu, melahirkan anak pertamanya di PMB pukul
18:45 WIT. mengatakan mules setelah bayinya lahir. Hasil pemeriksaan: Kontraksi uterus baik,
Plasenta lahir lengkap 5 menit kemudian. Tidak ada luka laserasi. Pukul 19:05 WIT, TD 110/70
mmHg, N 90 x/menit, SB 37°C. TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, pendarahan ±100
cc.
Diagnosa apakah yang tepat untuk kasus tersebut diatas?
a. P1 A0 kala III normal
b. P1 A0 kala IV normal
c. P1 A0 post partum 2 jam
d. P1 A0 post partum 6 jam
e. P1 A0 post partum 1 hari
67. Seorang perempuan usia 24 tahun, G1 P0 A0, ke RB pukul 08:00 WIT. Hasil anamnesa: ibu mules-
mules secara teratur dan makin meningkat sejak jam 03:00. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N
90 x/menit, SB 37°C, DJJ 36 x/menit, pembukaan serviks 10 cm, ketuban utuh, presentasi kepala,
UUK didepan.
Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Melakukan episiotomi
b. Melakukan amniotomi
c. Melakukan kateterisasi
d. Melakukan massase perineum
e. Mencukur rambut daerah kemaluan ibu

68. Seorang perempuan G2 P1 A0 usia 26 tahun melahirkan di RB. Didapatkan TBBA 4000 gr, DJJ
165x/menit, kepala terlihat terperangkap dibawah simpisis dan dagu bayi menekan perineum.
Tindakan awal apakah yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan episiotomi
b. Mengatur posisi ibu
c. Membimbing ibu mengedan
d. Melakukan messase perineum
e. Memantau denyut jantung janin

69. Seorang perempuan hamil 38 minggu, G2,P1,A0, ke PMB untuk melahirkan dan mengatakan sakit
pada perut bagian bawah sejak jam 10.00 WIT. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N
88 x/menit, SB 37°C, DJJ 130 x/menit, his 3 kali dalam 10 menit, terjadi selama 35 detik, ketuban
utuh, pembukaan 4 cm, penurunan 3/5, tidak ada penyusupan.
Pemeriksaan apakah yang harus dilakukan pada 30 menit berikutnya untuk kasus tersebut?
a. DJJ, His, Nadi, Tensi, Suhu, dan volume urine
b. DJJ, His, dan Nadi
c. DJJ, His, Nadi, Tensi, Suhu, dan Ketuban
d. DJJ, His, Nadi, Tensi, Suhu, molage dan Ketuban
e. DJJ, His, Nadi, Tensi, Suhu, Ketuban, molage dan volume urine

70. Seorang perempuan hamil 39 minggu, G2,P1,A0, ke PONEK untuk melahirkan. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, SB 37°C, DJJ 134 x/menit, his 5 kali dalam 10 menit,
terjadi selama 45 detik, ketuban utuh, pembukaan 10 cm, kepala nampak di depan vulva dengan
diameter 5-6 centi dan bidan pimpin ibu mengedan. 5 menit kemudian kepala anak lahir dan bidan
mengusap muka bayi.
Tindakan apakah selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Biar kepala melakukan putaran paksi luar
b. Cek lilitan
c. Isap lender dari mulut dan muka bayi
d. Cekap kepala bayi secara biparietal
e. Lahirkan bahu bayi

71. Seorang perempuan hamil 40 minggu, G3,P2,A0, ke BPM untuk melahirkan. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, SB 37°C, DJJ 134 x/menit, his 5 kali dalam 10 menit,
terjadi selama 45 detik, ketuban utuh, pembukaan hamper lengkap, portio masih teraba sedikit
disebelah kiri, penurunan 0/5, tidak ada penyusupan.
Asuhan apakah yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. Mengedan dengan posisi tidur miring ke kiri
b. Anjurkan ibu untuk relaksasi pernafasan
c. Hadirkan pendamping
d. Memberikan minum
e. Memberkan motivasi dan semangat kepada ibu

72. Seorang perempuan hamil 40 minggu, G3,P2,A0, ke BPM untuk melahirkan. Hasil pemeriksaan:
KU baik, ibu Nampak gelisah dan bingung, TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, SB 37°C, DJJ 134
x/menit, his 4 kali dalam 10 menit, terjadi selama 45 detik, ketuban utuh, pembukaan 6 cm,
penurunan 3/5, tidak ada penyusupan.
Apakah sikap bidan yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Mendampingi ibu setiap saat tanpa harus pendamping keluarga
b. Selalu memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
c. Mendukung ibu dan keluarga secara fisik dan emosional selama proses persalinan
d. Memberikan asuhan yang akurat kepada ibu dengan intervensi sesuai tahap persalinan
e. Melaksanakan pencegahan infeksi
73. Seorang perempuan G1P0A0 usia 23 tahun melahirkan di BPM. Dari anamnesa didapatkan
kehamilan ibu normal. Dari pemeriksaan fisik TD 120/70 mmHg, N 88 x/menit, P 20 x/menit SB
37,3°C, didapatkan hasil DJJ 135x/menit, penurunan kepala 2/5 , kontraksi 3x 30 detik dalam 10
menit, pembukaan serviks 4 cm, ketuban utuh. Ibu berada pada masa inpartu.
Apakah tujuan persalinan yang harus perhatikan pada kasus tersebut?
a. Melaksanakan 3 bersih dalam asuhan persalinan
b. Memelihara kesejahteraan ibu dan janin
c. Memenuhi standar asuhan persalinan
d. Mempercepat proses persalinan
e. Menunjukan perhatian bidan

74. Seorang perempuan usia 23 tahun, melahirkan anak pertamanya di PMB. Mengatakan perut terasa
mules yang sering dan ingin BAB. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 88 x/menit, P 20
x/menit SB 37,3°C, DJJ 135x/menit, penurunan kepala 3/5 , bagian terbesar kepala belum masuk
panggul, kontraksi 5x 40 detik dalam 10 menit, pembukaan serviks 10 cm, ketuban pecah secara
spontan warna jernih. Setelah dipimpin mengedan tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm.
Tindakan apakah selanjutnya yang harus dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Melindungi parenium ibu dan tangan lainnya menahan kepala bayi
b. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
c. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
d. Memegang kepala secara biparietal
e. Melakukan penilaian selintas

75. Seorang perempuan berumur 20 tahun melahirkan di PMB. Setelah bayi lahir dan dilakukan
manajemen kala III antara lain dilakukan penyuntikkan oksitosin, dilakukan penegangan tali pusat
terkendali, plasenta lahir spontan dan dilakukan messase uterus.
Tindakan apakah selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Memeriksa kelengkapan plasenta
b. Memeriksa adanya laserasi
c. Memeriksa perdarahan
d. Memeriksa tanda-tanda vital
e. Memeriksa kontraksi

76. Seorang perempuan usia 35 tahun, G4 P3 A0, hamil 40 minggu, berada dalam masa inpartu Kala II
di PMB. Setelah 20 menit di pimpin meneran, pasien tampak lemas dan kelelahan.
Tindakan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan untuk istirahat yang cukup
b. Memberikan asupan nutrisi disela kontraksi
c. Menganjurkan untuk mengganti posisi
d. Memimpin pernapasan yang adekuat
e. Mengobservasi his dan DJJ dengan ketat

77. Seorang perempuan G2,P1,A0, hamil 40 minggu, berada dalam proses inpartu di PMB jam 07.00
WIT ketuban pecah spontan, dan diikuti dengan lahirnya kepala serta badan bayi seluruhnya jam
07.10 WIT, diletakan diatas perut ibu dan bidan memotong tali pusat.
Tindakan apakah yang selanjutnya dilakukan pada kasus tersebut?
a. Bersihkan jalan napas
b. Ganti linen yang basah dengan yang kering
c. Suntik oksitosin
d. Cegah hipotermi
e. IMD

78. Seorang perempuan berusia 26 tahun, G2P1A0, melahirkan di RS. Hasil pemeriksaan: DJJ 168
x/menit, penurunan kepala 3/5, kepala berada di hodge II, pembukaan serviks 6 cm, ketuban pecah
spontan, warnah hijau.
Setiap berapa menit dilakukan pemantauan DJJ pada kasus tersebut?
a. 10 menit
b. 15 menit
c. 20 menit
d. 25 menit
e. 30 menit
79. Seorang perempuan berusia 26 tahun, G1P0A0, melahirkan di PMB. Hasil pemeriksaan: DJJ
135x/menit, penurunan kepala 3/5, kepala berada di hodge III, pembukaan serviks 10 cm, ketuban
utuh, bidan melakukn amniotomi.
Masalah potensial apakah yang dapat terjadi pada kasus tersebut?
a. Persalinan macet
b. His tidakadekuat
c. Prolaps tali pusat
d. Gawat janin
e. Ketuban bercampur mekonium

80. Seorang perempuan hamil 40 minggu, G3,P2,A0, ke PMB untuk melahirkan. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 90 x/menit, SB 37°C, DJJ 145 x/menit, his semakin sering dan kuat,
ketuban pecah spontan, diikuti dengan lahirnya kepala anak dan selanjutnya lahir seluruh badan
baayi. Tindakan apakah yang harus dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Keringkan badan bayi
b. Isap lendir dari mulut dan hidung
c. Cek fundus
d. Potong tali pusat
e. Nilai sesaat (pernapasan dan tonus otot)

Anda mungkin juga menyukai