i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Asuhan Kebidanan Holistik Pada Persalinan dan bayi baru lahir ini
dilaksanakan sebagai dokumentasi praktik Blok 4 yang telah dilaksanakan di
Puskesmas Banyu Urip Periode Praktik Tanggal 12 Desember 2022 s.d 15 Januari
2023
Diah Anis Irawati, Amd. Keb Evi Pratami, SST., M.Keb Deasy Irawati, SST., M.Keb
NIP.197901082006042018 NIP. 197905242002122001 NIP. 197912082002122002
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu yang berjudul “Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Pada Persalinan dan Bayi baru lahir pada kala 1 fase aktif di
Puskesmas Banyu Urip”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat
menyelesaikan tugas blok 4 (Persalinan) pada Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
iii
DAFTAR ISI
Halaman :
Lembar Pengesahan ............................................................................................... ii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktik .................................................................................................. 3
1.3 Lama Praktik .................................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4
2.1 Konsep Dasar Persalinan.................................................................................. 4
2.2 Tinjauan Asuhan Kebidanan Pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir ............... 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit. Persalinan dimulai
(inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks
(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.
Ibu belum dapat dikategorikan in partu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan
perubahan atau pembukaan serviks. (JNPK-KR, 2017). Disamping itu menurut
(Nurul Jannah, 2017: 1) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses
fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk
dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin Tujuan dari
pengelolaan proses persalinan adalah mendorong kelahiran yang aman bagi ibu
dan bayi. Sebab kematian ibu dan bayi sering terjadi terutama saat proses
persalinan (Prawirohardjo, 2014)
Untuk mencegah kematian ibu dan bayi tersebut pemerintah melakukan upaya
mendorong ibu bersalin untuk bersalin di fasilitas kesehatan. Dengan melakukan
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, diharapkan setiap ibu bersalin
mendapatkan pelayanan sesuai standar, serta mendapatkan penanganan yang
adekuat jika terjadi kegawatdaruratan, sehingga dapat mencegah kematian ibu dan
bayi. Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan merupakan indicator Renstra
sebagai pengembangan pada tahun 2017 dari indikator persalinan oleh tenaga
kesehatan, sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu bersalin
(Kemenkes, 2021).
1
2
kematian pada ibu dan bayi pada masa bersalin dengan melaporkan hasil asuhan
secara komprehensif
Kesehatan ibu dan anak adalah suatu upaya yang dilakukan didalam bidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan baik ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak prasekolah. Kesehatan ibu dan
anak juga dapat diartikan sebagai tolak ukur indikator terpenting untuk menilai
kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah. Oleh karena itu
pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
melalui program-pogram kesehatan, dalam pelaksanaan program kesehatan sangat
dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan holistik pada persalinan dan bayi
baru lahir dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui
pendokumentasian SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
1 Melakukan pengkajian data pada persalinan dan bayi baru lahir dengan
pendekatan holistik
2 Melakukan analisis data pada pada persalinan dan bayi baru lahir
dengan pendekatan holistik
3 Melakukan diagnose dan masalah potensial pada persalinan dan bayi
baru lahir dengan pendekatan holistik
4 Melakukan kebutuhan segera pada persalinan dan bayi baru lahir
dengan pendekatan holistik
5 Melakukan perencanaan pada persalinan dan bayi baru lahir dengan
pendekatan holistik
6 Melakukan penatalaksanaan pada persalinan dan bayi baru lahir
dengan pendekatan holistik
7 Melaksanakan evaluasi pada persalinan dan bayi baru lahir dengan
pendekatan holistic
4
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
Pada persalinan stadium dini, ibu dapat tetap makan dan minum atau
tertawa dan mengobrol dengan riang diantara kontraksi. Begitu
persalinan maju, ibu tidak punya keinginan lagi untuk makan dan
mengobrol, menjadi lebih pendiam, dan bertindak lebih didasari naluri
karena bagian primitif otak mengambil alih
Saat kemajuan persalinan sampai pada fase kecepatan maksimum, rasa
khawatir ibu menjadi meningkat. Kontraksi menjadi semakin kuat dan
frekuensinya lebih sering sehingga ia tidak dapat mengontrolnya.
Dalam keadaan ini, ibu akan menjadi lebih serius, ia menginginkan
seseorang untuk mendampinginya karena merasa takut tidak mampu
beradaptasi dengan kontraksinya. Pada persalinan yang kuat, ibu
biasanya lebih terpusat dan memilih menarik diri dari pada mengobrol
dengan orang lain, ia digambarkan telah menjadi dirinya sendiri.
Ketika persalinan semakin kuat, ibu menjadi kurang mobilisasi,
memegang sesuatu saat kontraksi, atau berdiri mengangkang dan
menggerakkan pinggulnya. Ketika persalinan ibu semakin maju, ia
akan menutup mata serta pernafasannya berat dan lebih terkontrol. Ia
akan mengerang dan kadang berteriak selama kontraksi yang nyeri. Ibu
terlihat menekuk jari kakinya ketika kontraksi memuncak
2.1.8 Tahapan Persalinan
Pada proses persalinan terdapat tahapan menuju proses persalinan yang
dibagi menjadi 4 fase atau kala Prawirohardjo (2014), yaitu:
1. Kala I
Kala I disebut juga dengan kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm). Pada permulaan
his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga
parturien masih dapat berjalan jalan. Proses pembukaan serviks
sebagai akibat his dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
a. Fase laten Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
b. Fase aktif, dibagi dalam 3 fase lagi, yaitu:
12
IMT :
Payudara: bersih atau tidak, puting susu menonjol atau tidak untuk
persiapan laktasi, tidak terdapat benjolan abnormal dan sudah
keluar colostrum.
Abdomen :
Menilai ada tidaknya massa abnormal dan ada tidaknya nyeri
tekan, pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan, ada
tidaknyaluka bekas operasi, menentukan letak janin:
Leopold I: untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada
di fundus.
Leopold II : untuk mengetahui bagian janin yang berada di
sebelah kanan ataupun kiri perut ibu.
Leopold III : untuk mengetahui bagian terbawah janin diuterus
serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas
panggul (PAP)
Leopold IV : Untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin yang
terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui
seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas
panggul
Berdasarkan palpasi WHO
- 5/5 : Jika seluruh kepala janin dapat diraba di atas simpisis
- 4/5 : Jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah
memasuki PAP
- 3/5 : Jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah
memasuki rongga panggul
- 2/5 : Jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih
berada di atas simfisis dan 3/5 bagian telah turun melewati
bidang tengah rongga panggul (tidak dapat digerakkan.
- 1/5 : Jika satu dari lima jari masih dapat meraba bagian
terbawah janin yang berada diatas simpisis pubis dan 4/5
bagian telah memasuki rongga panggul
- 0/5 : Jika kepala janin sudah tidak teraba dari luar.
23
1. Diagnosa kebidanan
24
2. Masalah
Tidak ada
7) Vitamin K
8) Salep mata tetrasiklin 1%
4. Persiapan rujukan
Jika perlu dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi tertulis
semua asuhan/perawatan yang telah diberikan dan semua hasil
penilaian (termasuk partograf) untuk dibawa ke fasilitas rujukan.
Bantu ibu dan keluarganya tentang perlunya memiliki rencana
rujukan.
5. Lakukan 60 langkah asuhan persalinan normal
KALA I :
a. Menginformasikan proses dan kemajuan persalinan.
b. Mengobservasi tekanan darah 4 jam, suhu setiap 2 jam, nadi
30-60 menit, DJJ setiap 30 menit, kontraksi setiap 30 menit,
pembukaan serivik 4 jam, penurunan setiap 4 jam, warna
cairan amnion 4 jam dan mencatat dilembar partograf.
c. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan ibu makanan
atau minuman yang diinginkan oleh ibu saat ibu sedang tidak
kesakitan dan beristirahat diantara kontraksi.
d. Menganjurkan ibu untukmiring kiri untuk membatu penurunan
kepala dan menghindari hipoksia janin.
e. Mengajarkanberbagai teknik relaksasi saat ada kontraksi
KALA II
1. Data Subjektif Tanda dan gejala kala II yaitu ibu merasakan ingin
meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, ibu merasa
adanya peningkatan tekanan pada rektum dan atau vagina (JNPK-
KR, 2017)
2. Data Objektif Dalam buku JNPK-KR (2017), pemeriksaan umum
kala II meliputi :
1. Tanda-tanda vital
1) Takanan darah : Tekanan darah meningkat selama
kontraksi uterus dengan kenaikan sistolik rata-rata sebesar
28
2017).
7) Penurunan bagian terendah: Hodge I/II/III/IV, pada kala 2
normalnya kepala berada di hodge IV.
8) Bagian kecil yang menyertai: normalnya tidak ada bagian
kecil yang menyertai (Prawirohardjo, 2014)
4. Analisis G...P...A...P...I...A...H... UK... minggu inpartu kala II.
Janin tunggal, hidup, intra uteri, presentasi belakang kepala
(Romauli, 2011).
5. Penatalaksanaan Jam/Tanggal : (JNPK-R, 2017)
A. Mengenali gejala dan tanda kala II
1. Mendengar dan melihat tanda kala dua persalinan
a. Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
b. Ibu merasakan tekanan yang semakin
meningkatpada rectum dan vagina
c. Perineum tampak menonjol
d. Vulva dan sfingter ani membuka
B. Menyiapkan pertolongan persalinan
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-
obatan esensial untuk menolong persalinan dan
menatalaksana komplikasi segera pada ibu dan bayi
baru lahir. Untuk asuhan bayi baru lahir atau re
resusitasi siapkan :
a. Tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat
b. 3 handuk/kain bersih dan kering (termasuk
ganjal bahu bayi)
c. Alat penghisap lender
d. Lampu sorot 60 watt degan jarak 60 cm dari
tubuh bayi
Untuk ibu :
a. Menggelar kain diperut bawah ibu
b. Menyiapkan oksitosin 10 unit
31
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Jumat, 9 Desember 2022
Pukul : 15.50 WIB
Temat : Ruang Bersalin Puskesmas Banyu Urip
Oleh : Dea Rosalia Putri
A. Data Subyektif
1. Biodata
An UK Persalinan Nifas KB
ak
ke Jenis Penolong Penyuli JK BB/P Kondisi Penyuli AS
t B anak t I
2 H A M I L I N I
Pemeriksaan ANC :
Trimester I
ANC : 3x ke PMB
Keluhan : Mual, muntah
Anjuran : Makan sedikit tapi sering
Obat-obatan : asam folat, kalk,B.complek
Trimester II
ANC : 4x di puskesmas
Keluhan : Tidak ada
Anjuran : Tingkatkan nutrisi, istirahat
Obat-obatan : Tablet Fe, b-komplek, laduni, kalk
Trimester III
ANC : 3 x ke Puskesmas
Keluhan : nyeri perut bagian bawah
45
B. Data Obyektif
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/80 mmhg
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36
Respiratori : 20x/ menit
Berat Badan sebelum hamil : 53 Kg
BB : 60 Kg
TB : 160 Cm
Lila : 28 cm
IMT : 23,4 (Normal)
b. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
Wajah : Tidak tampak pucat dan tidak odema
Mata : Konjungtiva pucat, sklera putih
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran limfe, tidak ditemukan bendungan vena jugularis.
Payudara : puting susu menonjol, areola hyperpigmentasi, tidak ada
benjolan abnormal dan ASI sudah keluar sedikit pada payudara sebelah
kiri
Abdomen : Pembesaran sesuai usia kehamilan, gerakan janin aktif.
Genetalia : Terdapat lendir bercampur darah, tidak oedema, tidak ada
varises, tidak ada condiloma akuminata Anus : Tidak hemoroid
Ekstremitas
Atas : Tidak oedem, tidak ada kelainan
Bawah : Tidak oedem, tidak ada kelainan, dan tidak ada varises
2) Palpasi
Abdomen
1. Leopold I : TFU 3 jari bawah px. Pada fundus teraba bulat, lunak,
47
7. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu untuk
mendeteksi köntraksi dan tangan lain memegang klem untuk
menegangkan tali Pusat
e/ perut bawah ibu teraba keras
8. Pada saat uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat ke arah
bawah sambil tangan di perut bawah ibu mendorong ke arah
belakang-atas (dorso-kranial) secara hati-hati. Menghentikan
penegangan tali pusat saat tidak terdapat tanda pelepasan dan
tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya.
e/ plasenta belum ada tanda pelepasan
9.Melakukan pengeluaran plasenta sesuai APN (36 dan 37)
a. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke
arah dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat ke
arah distal maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga
plasenta dapat dilahirkan.
b. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan
e/ plasenta lahir spontan pukul 16:33 WIB.
10. Melakukan pengecekan kelengkapan plasenta
e/ tidak ada kotiledon yang tertinggal
11. Melakukan massase uterus segera dengan gerakan melingkar
dan lembut hingga uterus berkontraksi
e/ uterus berkontraksi baik.
12. Mengevaluasi jumlah perdarahan pada vagina dan kondisi
perineum.
e/ perdarahan ±250 cc dan terdapat laserasi derajat II
(mukosa vagina, kulit perineum dan otot perineum, kulit
perineum) kemudian sudah dilakukan penjahitan
menggunakan anastesi lidocaine 2%
53
KALA IV
Tanggal : 9 Desember 2022 Jam : 16:45 WIB
S : perut masih terasa mules dan merasa lelah setelah mengalami
proses persalinan tetapi senang dengan kelahiran bayinya.
O:
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg Suhu : 36,7 ◦C
Nadi : 85 x/menit Pernafasan : 20 x/menit
TFU : 2 jari bawah pusat Kontraksi Uterus: Keras
Kandung kemih : Kosong Perdarahan : 20 cc
A : P2A0 Kala IV
P:
1. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan kandung kemih
kosong. UC baik, TFU 2 jr bawah pusat
2. Mengajari ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus dan
menilai kontraksi. Ibu dan keluarga mengerti dan melakukan
massase, uterus berkontrasi baik (keras)
3. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air kemudian disekitar ibu berbaring
menggunakan klorin 0,5 %, dan bilas dengan air. Membantu ibu
mengganti pakaian yang bersih dan kering
4. Memeriksa nadi ibu dan memastikan K/U ibu baik. K/U ibu baik,
N: 85x/mnt TD: 100/80mmHg
5. Membantu ibu memberikan ASI pada bayinya dan menganjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang
diinginkan ibu agar membantu ibu pulih kembali e/ ibu menyusui
bayinya dan keluarga pergi untuk membelikan makanan ibu
6. Membereskan peralatan, merendam peralatan, membuang bahan
habis pakai, mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
clorin 0,5%. Alat sudah direndam dan dicuci, tempat bersalin
54
sudah bersih
7. Mencuci kedua tangan yang masih memakai ke2 sarung tangan
ke dalam larutan clorin 0,5% dan merendamnya selama 10 menit,
kemudian mencuci ke2 tangan di bawah air mengalir. Penolong
sudah mencuci ke 2 tangan
8. Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun kemudian
keringkan
e/ tangan sudah dalam keadaan bersih
9. Melengkapi partograf dan mengobservasi 2 jam post partum
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1
jam kedua yang dimulai pada pukul 16:50 WIB
e/ observasi terlampir di lembar patograf
10. Memberikan obat kepada ibu.
Vitamin A 1x200 IU 2 biji
Amoxicillin 3x500 mg (10 tablet)
Asam Mefenamat 3x500 mg (10 tablet)
Fe 1x50mg (10 tablet)
Asuhan Bayi Baru Lahir
Tanggal : 9 Desember 2022 Jam : 16:25
S : Bayi baru lahir secara spontan pukul 16:25 WIB, jenis kelamin perempuan.
O : Keadaan umum : Baik
TTV : HR : 148 x/menit S : 36,7 ◦C
RR : 48 x/menit BB : 3200 gram
LK : 33 cm PB : 49 cm LD : 32 cm
Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala : bersih, tidak ada caput succadenum maupun cepal hematoma, batas
rambut dan dahi jelas.
b. Mata : bersih tidak ada blenore, tidak ada kelainan, sklera tidak ikterus
c. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, septum nasi terbentuk
sempurna, lubang nasi sejajar.
d. Mulut : tidak ada labiokisis, palatokisis dan labiopalatokisis, bibir tidak
55
sianosis.
e. Telinga : sejajar sudut mata, bersih, tulang rawan terbentuk, daun telinga
terbuka, tidak ada pengeluaran.
f. Leher : tidak ada lipatan tambahan, pergerakan normal.
g. Dada : tidak ada tarikan intercosta, gerakan pernafasan simetris, putting
terbentuk, areola sudah berwarna terang.
h. Abdomen : tidak ada vernik, tali pusat terikat dengan baik, tidak terdapat
perdarahan, intach.
i. Genetalia : vagina bersih, labia mayora telah menutupi labia minora, vagina
lengkap
j. Ekstrimitas : jari tangan dan kaki tidak ada sindaktili dan polidaktili, garis
tangan dan kaki terlihat jelas.
k. Punggung : tidak terdapat spina bifida dan cacat lainnya
l. Anus : bersih tidak ada kemerahan, tidak ada atresia ani
m. Pemeriksaan reflek :
Reflek Rooting : (+) kuat Reflek Swallowing : (+) kuat
Reflek Sucking : (+) kuat
A : Bayi lahir cukup bulan
P:
1. Menjelaskan hasil pemriksaan kepada keluarga bahwa kondisi bayi dalam
keadaan baik dan tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan fisik
e/ keluarga mengetahui dan mengerti penjelasan yang diberikan
2. Memberikan salep mata tetrasiklin 1% pada mata kanan kiri bayi untuk
mencegah infeksi pada mata.
e/ salep mata sudah diberikan pada bayi.
3. Memberikan injeksi vitamin K1 1 mg IM dipaha kiri anterolateral bayi.
e/ Vitamin K1 sudah diberikan dan tidak ada pembengkakan serta perdarahan
pada daerah penyuntikan.
4. Melakukan perawatan tali pusat menggunakan kassa steril dan menjaga tali
pusat tetap kering.
e/ Tali pusat dibungkus kassa steril dan dalam keadaan kering.
56
5. Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan baju, topi dan yang lainnya,
setelah itu memberikan bayi pada ibu untuk dilakukan pemberian ASI kembali
pada bayi.
e/ Bayi diberikan pada ibu dan telah diberikan ASI
6. Memberikan imunisasi hepatitis B 0,5 ml secara IM pada paha kanan
anterolateral bayi setelah 1 jam pemberian vitamin K.
e/ Imunisasi hepatitis B sudah diberikan 1 jam setelahnya.
57
BAB 4
PEMBAHASAN
bayi
Pada kala III asuhan yang diberikan pada Ny “L” berlangsung selama 8 menit.
Menyuntikkan oksitosin 10 IU untuk pelepasan plasenta dari dinding uterus. Pada
saat his dilakukan penegangan tali pusat terkendali sambil melihat tanda-tanda
pelepasan plasenta yaitu adanya semburan darah, tali pusat memanjang dan uterus
globuler. Ketika plasenta lahir dilakukan masase uterus agar uterus berkontraksi
dan tidak terjadi perdarahan. Menurut teori Megasari, dkk (2015) seluruh proses
pada kala III berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahiR. Jika lebih dari 30 menit,
maka harus di beri penanganan yang lebih atau dirujuk. Terdapat robekan pada
jalan lahir dan jumlah perdarahan dalam batas normal
Hasil pemeriksaan pada kala IV diperoleh kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah
pusat, konsistensi uterus keras, ada laserasi jalan lahir, kandung kemih kosong,
perdarahan dalam batas normal, pada kala ini dilakukan pemantauan selama 2 jam
pertama postpartum. Hasil observasi dan asuhan dicatat di dalam lembar
observasi dan didokumentasikan pada partograf. Menurut teori Rohani, dkk (2011
) kala IV adalah pemantauan selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk
mengamati lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap perdarahan
postpartum . Dalam kala IV harus di pantau keadaan bayi dan keadaan ibu seperti
kontraksi uterus , perdarahaan , tekanan darah , nadi suhu tubuh dan tinggi fundus
uteri. Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdahan post
partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah
antara lain memeriksa tingkat kesadaran, pemeriksaan tanda tanda vital: tekanan
darah, nadi, dan pernapasan, kontrasi uterus, terjadi perdarahan atau jumlah
perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika jumlahnya tidak melebihi
400- 500 cc
Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan hasil bayi menangis kuat dan gerak
aktif berjenis kelamin perempuan dan melakukan pemeriksaan pada bayi,
didapatkan hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan baik, tanda-tanda vital dalam
batas normal, dengan berat badan lahir 3200 gram, panjang badan lahir 49 cm,
lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm, semua pemeriksaan fisik bayi tidak ada
kelainan, serta semua refleks bayi baik. Karena berat badan lahir bayi lebih dari
59
60
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, Shinta Siswoyo Putri, dkk. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Persalinan.
Graha Ilmu.
Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Gilstrap, L., &
Wenstrom, K. D. (2014). Pregnancy Hypertension. Dalam F. G.
Cunningham, K. J. Leveno, S. L. Bloom, J. C. Hauth, L. Gilstrap, & K. D.
Wenstrom (Penyunt.), Williams Obstetrics (24th Edition ed.). New York:
The McGraw-Hill Companies.
Kemenkes RI. (2016). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Nurasiah, Rukmawati, dan Dewi. 2014. Asuhan Persalinan Normal bagi Bidan.
Bandung: PT Refika Aditama
Nurhayati, E. (2019). Patologi dan Fisiologi Persalinan Distosia dan Konsep
Dasar Persalinan. PT. Pustaka Baru
Rohani, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba
Medika