Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

1. Amanda Putri Oktavionita (P05120220003)


2. Cindy afrianis (P05120220006)
3. Desmi puspita sari (P05120220007)
4. Dodi irwanto (P05120220009)
5. Intan Depiza Bidara Ayu (P05120220017)
6. Tika septiana widodo (P05120220039)
7. Yulia anggraini (P05120220044)

DOSEN PENGAJAR :

Dr.Nur Elly,S.Kp.,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KOTA BENGKULU

DIPLOMA III KEPERAWATAN


2022/2023

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul "Memandikan Bayi Baru Lahir". Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah "maternitas" Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan keilmuan bagi semua pihak yang membacanya. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, maka dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun sehingga penyusun makalah selanjutnya akan menjadi
lebih baik.

Bengkulu, 24 Februari 2022


DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi...........................................................................................................................
B. Apa yang sebaiknya digunakan untuk membersihkan bayi...........................................
C. Peralatan memandikan..................................................................................................
D. Prosedur pelaksanaan memandikan bayi..............................................................
E. Dampak positif dan negatif memandikan bayi...............................................................
F. Faktor yang mempengaruhi cara memandikan bayi......................................................
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayidengan air dengan cara
menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai. Memandikan bayi
baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta
persiapan yang benar agar mandi si kecil tak hanya berjalan lancar namun juga
menyenangkan bagi mereka (Naureh 2009 ) Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri
bagi orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak
sedikit dari mereka yang tidaktahu bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka
menyerahkan bayinya kepda pengasuh atau neneknya.

Memandikan bayi merupakan saat-saat menyenangkan untuk membangun hubungan yang


sangat erat antara ibu dan anak jika bayi sedang gelisah, maka mandi dengan air hangat akan
menjadi hal yang baik untuk menenangkan dan membantunya untuk dapat tidur dengan
nyaman (Iskarina 2008 ). Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan
dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa,
2009). Memandikan bayi adalah cara yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara
membersihkan tubuh mereka sendiri (Iskarina 2008). Memandikan bayi dengan cara yang
salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam) air
masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat mengalamihipotermi (Deswani, 2010) ada
pandangan yang berbeda-beda mengenai bagaimana cara memandikan dan membersihkan
seorang bayi, namun opini umum tampaknya berpendapat bahwa lebih sedikit lebih baik,
beberapa pendapat mengatakan bahwa bayi anda selama satu bulan cukup diseka. jika anda
ingin melakukannya, gunakan hanya air, dan jika anda mau, gunakan produk-produk dengan
Ph netral. Selalu baca label dan hindari produk-produk yang mengandung sulfur, kulit bayi
baru lahir sangat halus dan tipis sehingga jika anda menggunakan produk yang kasar atau
berparfum,pelindung kulit dapat rusak, kulit menjadi kering dan rentan terhadap infeksi. Kulit
bayi juga dapat menyerap beban kimia tertentu yang berperan dalam munculnya beberapa
kondisi eksisim (Parker cathrinr 2008)
B. Tujuan Umum

1. Mampu menjelaskan tentang konsep memandikan bayi

C. Tujuan Khusus
1. Mengerti definisi memandikan bayi
2. Mengetahui kapan sebaiknya memandikan bayi
3. Mengetahui apa yang sebaiknya digunakan untuk membersihkan bayi
4. Mengetahui peralatan memandikan bayi
5. Memahami prosedur pelaksanaan memandikan bayi
6. Mengerti dampak positif dan negatif memandikan bayi
7. Mengerti faktor yang mempengaruhi cara memandikan bayi
BAB III
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
1. Pengertian Memandikan
Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang dengan cara menyiram,
merendam diri dalam air (Choirunisa, 2009). Dalam minggu minggu pertama bayi cukup
mandi satu kali sehari dipagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang
basah atau keringat. Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusu,sedang
lapar atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah,kedinginan, atau kaget. Tujuan dari
memandikan bayi untuk membersihkan tubuh bayi (Huliana, 2003)

2. Definisi bayi
Bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus (Choirunisa, 2009). Memandikan bayi
yang benar adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram,
merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009)

a. Kapan sebaiknya memandikan bayi


Dapat dilakukan minimal 6-24 jam setelah melahirkan. Verniks,suatu zat yang menyerupai
lilin yang menutupi bayi saat lahir, harus dibiarkan terserap ke dalam kulit karena ini
merupakan pelembab yang luar biasa. Jika rambut bayi perlu dicuci, gunakan air dan sisir
saja untuk mengangkat kotoran. Anda dapat membersihkan bagian atas bawah
bayi anda dalam beberapa hari pertama, dengan menggunakan kapas (organic jika
memungkinkan) dan air, dengan lembut membasuh mukanya (hati- hati di sekitar area halus
sekitar mata) dan area popok, ini memungkinkan kulit bayi anda menyesuaikan diri dengan
dunia luar. Kemudian, jika anda memandikan bayi, peganglah dengan lembut didalam air,
dua atau tiga kali seminggu.

B. Apa yang sebaiknya digunakan untuk membersihkan bayi


Gunakan air dan kapas pada bulan pertama, jika mata bayi anda menjadi lengket, gunakan
kapas yang direndam di dalam air matang yang sudah didinginkan untuk membersihkan
bagian tersebut. dengan lembut sekah matanya dengan gerakan dari dalam keluar, dengan
menggunakan beberapa lembar kapas baru untuk setiap kali menyeka. Gunakan kapas untuk
menyeka bagian luar telinga dan hidung (Parker cathrinr, 2008).

C. Peralatan memandikan bayi


Menyiapkan keperluan mandi
Menurut (Choirunisa, Ana Maria 2009) salah satu kebutuhan bayi antara lain memandikan
bayi. Oleh karena itu memandikan bayi pun ada cara yang benar. Untuk itu diperlukan
perlengkapan yang sesuai agar acara memandikan bayi lancar, dan tidak tertunda yang
mungkin saja menyebabkan bayi kedinginan.

Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi :


a. Meja mandi khusus
b. Handuk mandi
c. Popok atau handuk bersih untuk alas meja
d. Waslap 2
e. Kapas lembab ditempatnya
f. Kapas kering ditempatnya
g. Kapas pembersih bertangkai
h. Baby oil
i. Sabun
j. Bedak
k. Tempat pakaian kotor
l. Perlengkapan pakaian bayi
m. Pakaian untuk ganti
n. Perlak dan lasnya
o. Waskon/ember berisi air hangat
p. Alkohol dan kasa steril untuk merawat tali pusat
q. Celemek

D. Prosedur pelaksanaan memandikan bayi

1. Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi dilepas, seperti sabun,
sampo bayi, waslap pembasuh, gumpalan kapas untuk membersihkan mata, handuk, popok,
dan pakaian bersih dan air hangat

2. Cuci tangan dan pakai celemek

3. Menutup pintu dan jendela ruangan serta membuka pakaian bayi

4. Memeriksa air:

5. Periksalah suhu air dengan siku atau bagian dalam pergelangan tangan. Air tidak boleh
terlalu panas atau terlalu dingin. Jika anda ingin memeriksa air dengan thermometer, suhu
sebaiknya 290C .

6. Buka pakaian bayi dan masukkan pakaian ke ketempat kotor

7. Bersihkan bokong dengan kapas bila bayi BAB

8. Angkat bayi dari tempat tidur. Tangan kanan memegang kaki, tangan kiri masuk melalui
kuduk, kemudian menuju ke ketiak

9. Masukkan bayi dalam baskom berisi air hangat


10. Bayi masukkan ke dalam bak mandi bayi dengan cara memegang kepala dan bahu kiri
bayi dengan tangan memegang lengan kiri bayi dan tangan kanan mengangkat bokong,
kepala berada di atas air.

11. Dengan menggunakan kapas depper / sisi handuk, seka mata menggunakan kapas lembab
dengan cara menghapus dari bagian dalam ke arah luar. Setiap mengusap kapas harus diganti

12. Telinga bersihkan dengan kapas pembersih, setiap usapan kapas harus diganti

13. Cuci muka bayi dengan washlap tanpa menggunakan sabun. setelah itu keringkan dengan
handuk (Keringkan muka dengan 1 sudut handuk) Boleh menggunakan sabun tetapi hati-hati
karena sabun dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit bayi

14. Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga terkotor.

15. Kemudian kepala bayi ditaruh di atas tangan kiri, lalu disabun kemudian bersihkan
dengan waslap sampai bersih.

16. Bersihkan dengan washlap bersabun pada area kepala dengan gerakan memutar, leher,
ketiak, badan, sela paha, dan sela bokong bayi hingga rata,

17. Bagian punggung dibersihkan dengan menggnti tangan kiri, dan bayi dengan bagian
muka bersandar pada lengan kanan dengan waslap basah sampai bersih, lihat daerah-daerah
lipatan jangan ada yang tersisa.

18. Bokong, perinium, genetalia dibersihkan paling akhir untuk mencegah kontaminasi
karena daerah ini paling kotor.

19. Angkat bayi seperti pada waktu memasukkan bayi ke dalam bak mandi.

20. Letakkan kembali bayi diatas meja dengan alas handuk

21. Kepala, badan dan anggota tubuh lainnya dibersihkan dengan waslap yang satunya (yang
belum kena sabun) dengan menggunakan tangan kanan

22. Keringkan dengan handuk sampai ke sela- sela badan, Keringkan kepala bayi diatas meja
dengan gerakan memutar. Gosok kepala dengan baby oil bila ada kotorannya, beri minyak
telon, baby oil dan talk

23. Bila tali pusat belum lepas, lakukan perawatan tali pusat

24. Pakaikan pakaian bayi

25. Bersihkan telinga dan hidung dengan kapas pembersih, rambut disisir

26. Bila kuku panjang, potong kuku

27. Bungkus bayi dengan selimut

28. Bereskan tempat tidur dan alat


29. Cuci tangan

Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi tidur, karena dapat
membuatnya rileks hingga memudahkan bayi tidur. Hindari memandikan bayi sebelum atau
setelah makan karena perut bayi yang tertekan akan membuatnya muntah.(Parker catharinr.
2008)

E. Dampak positif dan Dampak Negatif Memandikan Bayi

Keuntungan memandikan bayi merupakan saat-saat yang menyenangkan untuk


membangun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak. Jika bayi sedang gelisah, maka
mandi dengan air hangat akan menjadi hal yang baik untuk menenangkan dan membantunya
untuk dapat tidur dengan nyaman (Iskarina,2008. 67).

Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi,
mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa,2009.92). Memandikan
bayi adalah cara yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara membersihkan tubuh mereka
sendiri (Iskarina,2008).

Memandikan bayi harus menggunakan air yang hangat jika menggunakan air yang
dingin akan menakutkan mereka. Gunakan bak mandi yang khusus untuk memandikan bayi,
selalu memegang bayi secara hati-hati karena bayi akan licin saat dibasahi sehingga ibu harus
memegang bayi secara kuat tetapi harus tetap dengan kelembutan untuk menjaga bayi agar
tidak celaka, jatuh, tenggelam, air juga dapat masuk kedalam telinga bayi, jangan
memandikan bayi terlalu lama karena dapat menyebabkan perubahan suhu tubuh bayi
(hipotermi) dan air juga dapat masuk lewat hidung. (Deswani,2010,p.88).

F. Faktor Yang Mempengaruhi Cara Memandikan Bayi

1. Faktor predisposisi (Predisposing Factors)

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan yang dapat merubah ke


perilaku yang positif (Soekanto, 2009. 5). Tidak semua orang tua berani memandikan
bayinya sendiri, alasan mereka adalah tidak mengerti cara memandikan bayi dengan benar.
Ketidaktahuan orang tua ini khususnya timbul dari orang tua yang tidak mau tahu bagaimana
cara memandikan bayinya malah menyerahkan bayinya kepada baby sitter atau kepada orang
tua mereka, kurangnya pengetahuan ini karena latar belakang rendahnya pendidikan
(Choirunisa, 2009.79)

b. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan


orang lain menuju kearah cita – cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan
untuk mendapat informasi misalnya hal hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmodjo(2003),
pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup
terutama dalan memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003)

pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima


informasi. Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, tingkat pendidikan dapat
berkaitan dengan kemampuan menyarap dan menerima informasi kesehatan, demikian jaga
orang tua atau ibu. Semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan
dan wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi kesehatan.
Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak begitu sulit untuk memandikan bayinya
sendiri. Sebaliknya orang tua yang berpendidikan rendah akan lebih sulit untuk menerima
informasi dan pengetahuan kesehatan, oleh karena itu diperlukan pemahaman yang lebih
untuk dapat memahami informasi dan pengetahun tentang kesehatan.

c. Pengalaman

Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang yang menambah


pengetahuan orang tersebut tentang suatu hal. Begitu pula ibu nifas yang dulu sudah pernah
melahirkan akan lebih mudah untuk merawat dan memandikan bayinya. Berbeda dengan ibu
nifas yang pertama kali melahirkan mereka akan canggung untuk merawat bayinya.
(Soekanto, 2009, 7).

2. Faktor Pendorong

a. Dukungan suami atau keluarga

Peran atau dukungan suami dan keluarga merupakan hal terpenting dalam proses
memandikan bayi yang benar. Kondisi ibu nifas yang masih lemah apalagi ditambah dengan
adanya luka jahitan perineum yang menyebabkan ibu merasa malas dan tidak mau untuk
memandikan bayinya sendiri. Kondisi saat inilah dukungan suami dan keluarga dibutuhkan
untuk menambah kepercayaan diri ibu agar mau dan berani memandikan bayinya sendiri
(Setiadi, 2008. 35) 
DAFTAR PUSTAKA

Catharinr, p. (2008). konsultasi kebidanan. jakarta: erlangga.

Hidayat, a. a. (2008). buku saku praktikum keperawatan anak. jakarta: EGC.

Persis, h. (1995). dasar-dasar keperawatan maternitas edisi 6. jakarta: EGC.

Priono, y. (2010). merawat bayi tanpa baby sitter. jakarta: buku kita.

Parker catharinr. 2008. Konsultasi kebidanan. Jakarta: erlangga

Farrer hellen. 2001. Perawatan maternitas edisi 2. Jakarta: EGC

Hidayat Alimul. 2007. Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta: EGC

Hamilton persis. 1995. Dasar- dasar keperawatan maternitas edisi 6. Jakarta: buku kedokteran
EGC

Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babby sitter. Jakarta: buku kita

Hidayat aziz. 2009. Asuhan neonatus, bayi dan balita. Jakarta : buku kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai