Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN ASUHAN DI KOMUNITAS

KELOMPOK : IV ( empat )

DISUSUN OLEH : RISKA (PBd20.029)


JULIA LEDYANI ( PBd20 02)
NUR HAYATI ( PBd20.02)

Dosen pengampuh : Harni, SST., M.Tr.Keb


Program studi s1 kebidanan

SEKOLAH TINGGI STIKES PELITA IBU KENDARI TAHUN


AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya saya masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
yang berjudul ”MANAJEMEN ASUHAN DIKOMUNITAS”  ini disusun untuk memenuhi
tugas dari dosen mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS program studi S1
Kebidanan STikes pelita ibu kendari .

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada : Ibu HARNI, SST.,


M,Tr.Keb atau tim selaku dosen pembimbing mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN
KOMUNITAS yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi
terselesaikannya makalah ini, serta Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah
ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, masyarakat, dan pembaca.
DAFTAR ISI

KATA  PENGANTAR.........................................................................................  
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB 1  PENDAHULUAN
A. LATAR Belakang..........................................................................................
B. Rumusan  Masalah………………………………………………………
C. Tujuan  Penulisan......................................................................................
BAB II  KAJIAN PUSTAKA
A. Asuhan bayi baru lahir dan neontus...........................................................
B. Pelayanan kesehatan bayi dan balita
BAB V. PENUTUP
a. Kesimpulan...............................................................................................
b. Saran.........................................................................................................
   DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan kompehensif bagi bayi lahir dimulai sejak janin dalam
kandungan sampai dengan bayi berumur 28 hari di puskesmas dan jaringannya
maka setiap tenaga kesehatan harus mematuhi standar pelayanan yang sudah
ditetapkan. Standar yang dijadikan acuan antara lain:
Standar pelayanan kebidanan atau SPK, pedoman asuhan persalinan
normal( APN) dan pelayanan neonatal esensial dasar.
Penyebab utama kematian neonatal adalah tetanus neonatorum, bayi berat
lahir rendah dan asfiksia. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian
neonatus diutamakan pada pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin, pertolongan
persalinan yang bersih.
Perawatan bayi baru lahir yang adekuat termasuk perawatan tali pusat yang
higenis. Selain itu dilakukan pulaupaya deteksi dini neonatus resiko tinggi agar
segera dapat diberikan pelayanan yang diperlukan.
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana asuhan BBL dan neonatus dirumah
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui asuhan BBL dan neonatus dirumah
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
a. Personal higiene
Berikut ini adalah hal-hal yangperlu diperhatikan dalam memelihara
kebersihan :
1. Kuku jari tangan ibu hendaknya selalu pendek supaya tidak ada kuman dan
kotoran yang terselip di bawah kuku dan mencegah jangan sampai melukai
badan bayi.
2. Sebelum dan sesudah memegang bayi ibu harus selalu mencuci tangan.
3. Kamar bayi terlindungi dari angin, debu, tetapi cukup mendapat sinar matahari
dan udara segar.
4. Untuk menghindari infeksi, pakaian bayi harus dicuci terpisah dari pakaian
anggota keluarga yang lain.
5. Pakaian bayi harus selalu bersih dan kering dan tidak memberi kapur/kamper
pada pakaian bayi.
b. Memandikan bayi
Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit, merangsang peredaran
darah, memberi perasaan nyaman dan segar, dan melatih bayi agar terbiasa akan
kebersihan. Cara memandikan bayi :
1. Bersihkan wajah bayi dengan waslap basah tanpa sabun karena bahaya sabun
masuk ke mata bayi. Badan disabuni mulai dari kepala, leher, tangan, jari,
ketiak, dada, perut, sekitar pusat, kemudian punggung, kaki, dan terakhir alat
kelamin. Perhatikan lipatan, misalnya leher, ketiak, paha harus dibersihkan
dengan baik. Dengan waslap bersih, badan dibersihkan dari sabun.
2. Bayi dimasukan ke dalam ember mandi dan bilas sampai bersih.
3. Bayi diangkat dari air, diletakkan diatas handuk dan dikeringkan mulai dari
kepala menurun ke bawah. Perhatikan, lipatan harus benar-benar kering dan
dilihat apakah ada kelainan kulit dan sebagainya
c. Memelihara tali pusat.
Jika tali pusat masih ada, ambil sepotong kasa steril kering kemudian tali pusat
dibungkus. Perhatikan pangkal/puntung tali pusat harus terbungkus dengan baik.
d. Pakaian bayi
Semua pakaian bayi yang akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak boleh
disimpan dengan kapur barus karena dapat menyebabkan bayi kuning. Ukuran
popok yang paling baik yaitu jangan terlalu kecil supaya dapat dipakai agak lama.
Baju bayi dipilih sesuai dengan keadaan setempat.
e. Merawat Kuku Bayi.
Jika kuku bayi panjang harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek.
Sebaiknya, gunakan pemotong kuku khusus untuk bayi atau gunting kecil. Hati-
hati, jangan sampai melukai jari bayi karena kulit bayi masih sangat
lunak.Merawat Mulut
f. Bayi.
Mulut bayi dengan bercak putih mungkin karena sisa dari susu (apabila bayi
tidak minum ASI). Cara menghilangkannya ialah membilasnya dengan air putih
setelah minum susu.
g. Merawat Telinga
Telinga bagian dalam harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau, harus
segera berobat ke dokter. Setelah memandikan, telinga dikeringkan dengan baik
dan dibersihkan dengan kapas hindari menggunakan lidi atau benda keras.
h. Merawat Hidung
Jika bayi pilek, lendir pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan
memasukkan kapas yang digulung dan diputar sedikit ke dalam lubang hidung,
jangan menggunakan benda lain. Untuk membantu kesembuhan, bayi dijemur
pada pagi hari.
i. Kebutuhan makanan
Makanan utama dan terbaik bagi bayi yang sudah disediakan Tuhan adalah air
susu ibu (ASI). Apabila ASI cukup dan berat badan bayi naik dengan baik, bayi
boleh diberi ASI saja hingga usia 6 bulan. ASI tidak hanya memberi perlindungan
terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang pertumbuhan sistem
kekebalan. Efek perlindungan ASI ini sangat jelas pada bayi. Oleh karena itu, ibu
harus berusaha terus memperbanyak ASI dan memberikannya kepada bayi.
j. Kebutuhan Tidur.
Bayi harus cukup tidur dan teratur. Pada bulan pertama, bayi akan tidur terus,
ia hanya bangun jika lapar, mandi, dan jika diganti popoknya. Makin besar, waktu
tidur bayinya makin berkurang karena bayi sudah dapat bermain. Meskipun
demikian harus tetap diusahakan agar bayi tidur teratur pagi, sore, dan malam
hari.
k. Cara menjaga kesehatan bayi.
1. Amati pertumbuhan bayi baru lahir dan neonatus secara teratur.
a) Timbang BB bayi baru lahir dan neonatus sebulan sekali sejak usia 1
bulan sampai 5 tahun di posyandu
b) Tanya hasil penimbangan dan minta pada kader mencacat di KMS.
c) Jika bayi baru lahir dan neonatus tumbuh kurang sehat minta nasehat
gizi ke petugas kesehatan
d) Bermain dan bercakap-cakap pada BBL dan neonatus sangat penting
bagi perkembangan BBL dan neonatus
2. Minta imunisasi sesuai jadwal di posyandu, rumah sakit atau praktek swasta.
a) BBL dan neonatus harus di imunisasi lengkap sebelum berusia 1 tahun.
b) Imunisasi mencegah penyakit TBC, hepatitis, polio, difteri, batuk 100
hari, tetanus dan campak.
l. Kunjungan neonatal
Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi
pada bayi sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka
dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang
optimal.

Pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu:

1. Kunjungan neonatal 1 (KN 1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir.
2. Kunjungan neonatal 2 (KN 2) pada hari ke-3 sampai dengan 7 hari.
3. Kunjungan neonatal 3 (KN 3) pada hari ke-8 sampai dengan 28 hari.

Peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kunjungan neonatal:

1. Tempat periksa bayi


2. Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan.
3. Air bersih, sabun, dan handuk kering
4. Sarung tangan bersih
5. Kain bersih
6. Stetoskop
7. Jam dengan jarum detik
8. Termometer
9. Timbangan bayi
10. Pengukur panjang bayi
11. Pengukur lingkar kepala
12. Alat suntik sekali pakai ukuran 1cc
13. Vitamin K 1 ampul
14. Salep mata oxytetrasiklin 1%
15. Vaksin hepatitis B (HB0)
16. Format pencatatan (buku KIA, formulir BBL, formulir MTBM, partograf,
formulir register kohor bayi)

Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan


di puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu
pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi
muda atau Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).

Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM yaitu:

1. Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare,


berat badan rendah dan masalah pemberian ASI.
2. Pemberian vitamin K 1, imunisasi hepatitis B-0 bila belum diberikan pada
waktunya.
3. Perawatan BBL
4. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan Asi eksklusif,
pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan BBL di rumah termasuk
perawatan tali pusat.
5. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
m. Tatalaksana kunjungan rumah BBL oleh bidan
Antara lain:
1. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah sampai tali pusat lepas, bila
mungkin selama 1 minggu pertama sesudah bayi lahir.
2. Kartu anak dan buku KIA harus diisi lengkap dan kelahiran bayi harus didaftar
atau dibawa ke puskesmas
3. Bidan hendaknya meneliti apakah petugas yang melayani persalinan sudah
memberikan perhatian terhadap semua hal.
Pada tiap kunjungan rumah:
1. Periksalah kemungkinan infeksi mata
2. Periksa tanda vital bayi
3. Periksa tali pusat
4. Periksalah alat kelamin dengan kebersihannya
5. Amatilah bahwa urine dan feses normal
6. Tanyakan pada ibu apakah terdapat penyulit pada bayinya
B. PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN BALITA

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melakukan kunjungan rumah, bidan harus memeperhtikan kebutuhan
higiene, memandikan bayi, memelihara tali pusat, pakaian bayi, merawat kuku bayi,
merawat mulut bayi, merawat telinga, merawat hidung, kebutuhan makanan, dan
kebutuhan tidur.
Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada
bayi sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal.
B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui cara melakukan kunjungan rumah
dan yang harus dilakukan setiap kunjungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
www.midmifery.com. diakses pada 11 Februari ‘15
Sudarti.2010.Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Dan Anak Balita.Yogyakarta: Nuha Medika
Wahyuni, Sari.2012.Asuhan Neonatus,dan Balita.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai