Disusun oleh
Risna Handayani
NPM: 8121032
Latar Belakang
Sebagian besar kematian neonatal akibat infeksi disebabkan oleh infeksi pada
tali pusat. Bayi dengan tetanus neonaturum biasanya juga menderita infeksi
tali pusat, dimana penyebab utamanya adalah persalinan dan perawatan tali
pusat yang tidak bersih (WHO, 2009).
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi,kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi
tali pusat (Hidayat, 2014).
Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan yang bertujuan merawat tali
pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi
(Afrina, 2011).Perawatan tali pusat secara medis menggunakan bahan
antiseptik yang meliputi alkohol 70% atau antimicrobial seperti povidon-iodin
10% (Betadine), Klorheksidin, Iodium Tinstordan lain-lain yang disebut sebagai
cara modern. Sedangkan perawatan tali pusat metode tradisional
menggunakan madu, Minyak Ghee (India) atau kolostrum ASI.
Lanjutan….
Tujuan Umum
Mengetahui tentang Asuhan Kebidanan Bayi baru lahir pada By Ny.S Usia
1 hari dengan Perawatan Tali Pusat di Ruang Bersalin UPTD RSUD Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi.
Tujuan Khusus
Melakukan pengkajian data subjektif
Melakukan pengkajian data Objektif
Merumuskan Assesmen / Diagnosa kebidanan
Melakukan penatalaksanaan yang tepat
Malakukan evaluasi
Manfaat Penelitian
Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan terutama bidang keperawatan
maternitas khususnya berkaitan dengan Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru
Lahir.
Bagi Penulis
Memberikan informasi kepada masyarakat hamil tentang perawatan tali pusat
sehingga dapat membantu menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi
melalui Tali pusat.
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu
atau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi
baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru dilahirkan sampai
dengan usia empat minggu (Dwi Maryanti, 2017).
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan namun tidak ada
batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang
panjang dari kelahiran hingga18 atau 24 bulan. Asuhan tidak hanya diberikan
kepad aibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL) (Anik Maryunani,
2016).
Kunjungan Neonatal
Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau memelihara pada tali
pusat bayi setelah tali pusat dipotong atau sebelum puput (WHO, 2010).
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi,kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi
tali pusat (Hidayat, 2014).
Tujuan Perawatan Tali Pusat
Mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, agar tali pusat tetap
bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat
bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat, karena
perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Suririnah, 2013).
Dampak positif dari perawatan tali pusat adalah bayi akan sehat dengan kondisi
tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat pupus lebih cepat yaitu
antara hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi (Djamaludin dan Eveline, 2014).
Cara Pencegahan Infeksi Tali Pusat
Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali pusat meliputi: (Hidayat,
2014)Penyuluhan bagi ibu pasca melahirkan tentang merawat tali pusat.
Memberikan latihan tentang perawatan tali pusat pada ibu pasca persalinan.
Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.
Lakukan perawatan tali pusat setiap hari dan setiap kali basah atau kotor.
Penatalaksanaan Prosedur Perawatan Tali Pusat
Perawatan Tali Pusat a.Cuci tangan.
(Hamilton, 2014)
b. Dekatkan alat.
Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu: celana, baju, bedong
Peralatan yang dibutuhkan: yang sudah digelar
Buka bedong bayi.
Air DTT hangat
Lepas bungkus tali pusat.
Bersihkan atau ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka sampai
Membasahi, menyabuni dan kaki/ atas ke bawah.
membilas. Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
Bersihkan tali pusat, dengan cara:
Washlap kering dan basah. Pegang bagian ujung.
Sabun bayi. Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke batang.
Kassa steril. Disabuni pada bagian batang dan pangkal.
1 set pakaian bayi.
Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang.
Keringkan sisa air dengan kassa steril.
Tali pusat tidak dibungkus.
Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat, dan talikan di pinggir.
Keuntungan: Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak langsung mengenai
tali pusat, tetapi ke bagian popok dulu.
c. Bereskan alat.
d. Cuci tangan.
Waktu Lepas Tali Pusat
Pada waktu nya tali pusat akan terlepas atau puput pada 5-7 hari setelah persalinan. Sisa
tali pusat yang masih menempel diperut bayi ini akan terlepas dalam waktu 7-10 hari kadang-
kadang sampai 3 minggu baru terlepas
DATA SUBJEKTIF
Nama : By Ny S
Umur : 1 Hari
Tgl/Jam Lahir : 10 April 2022
Jenis Kelamin : laki-laki
BB Lahir : 3500 gram
PB Lahir : 50 cm
Lanjutan….
Riwayat Kehamilan
Riwayat Komplikasi Kehamila : tidak ada
Kebiasaan Ibu waktu hamil : tidak ada
DATA OBJEKTIF
Antropometri Refleks
Berat Badan : 3500 gram
Panjang Badan : 50 cm Refleks Moro : ada
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar Dada : 34 cm
Refleks Tonick neck : ada
Lingkar Perut (jika ada komplikasi) : tidak dilakukan Refleks Rooting : ada
Pemeriksaan Umum
Jenis Kelamin : laki-laki Refleks Sucking : ada
Apgar Score : 8/10
KU Bayi : baik Refleks Swallowing : ada
Suhu : 36.6 C Refleks Grasping : ada
Pernapasan : 50 x/m
HR : 110x/menit Refleks Babinski : ada
Pemeriksaan Fisik : Refleks Walking : ada
Pemeriksaan Fisik secara head to toe dalam batas
normal
Abdomen PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bentuk : normal
Tali Pusat : bersih Tidak dilakukan
Kelainan : tidak ada
ANALISA
PENATALAKSANAAN
Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga mengenai kondisi bayi saat ini dalam kondisi sehat dan
normal
Evaluasi : ibu dan keluarga tampak bahagia
Memandikan bayi dan melakukan perawatan tali pusat dengan secara terbuka dan tidak membubuhi apapun
dan menjaga prinsip sterilnya, serta mencegah hipotermi pada bayi dengan membedong bayi. Bayi sudah
dalam keadaan bersih, sudah dalam keadaan hangat dengan suhu 36,7 0C dan tidak ada tanda-tanda infeks
Evaluasi; Bayi sudah di mandikan dan dilakukan perawatan tali pusat
Tetap menjaga kehangatan bayi dengan menempatkan bayi disamping ibu
Evaluasi : ibu tampak mendekap bayinya
Memberi penjelasan pada ibu dan keluarga tentang cara merawat tali pusat yang benar yaitu :
Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebelum dan sesudah memegang bayi
Jangan memberi / membubuhi apapun pada tali pusat
Biarkan tali pusat terbuka tidak dibugkus apapun
Jaga kebersihan tali pusat bayi agar tetap kering dan bersih
Evaluasi : ibu mengertiapa yang disampaikan dan bersedia melakukannya
Lanjutan…
Membimbing ibu cara menyusui bayinya dengan baik dan benar dengan cara:
Memberi penjelasan kepada ibu dan keluarga cara mempertahankan suhu bayi agar tetap
hangat yaitu dengan cara :
Evaluasi : ibu mengerti dan dapat menyebutkan 5 tanda bahaya pada bayi
Pukul 09.00 Wib Mendampingi Visit dokter Sp. An kondisi bayi setelah diperiksa baik
dan sehat sehingga boleh pulang dan kontrol ke bidan / Nakes terdekat
Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakannya
Memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI secara eksklusif sesuai kebutuhan bayi
selama minimal 6 bulan tanpa makan tambahan dan menyusui bayinya sesering
mungkin kurang lebih setiap 2 jam
Evaluasi: Ibu Mengerti dan mampu mengulangnya
Menyampaikan pada ibu untuk segera mendatangi tenaga kesehatan terdekat bila
mendapatkan salah satu tanda dan gejala bahaya pada bay
Evaluasi : ibu dan keluarga mengerti apa yang disampaikan
PEMBAHASAN
Dari hasil pengkajian pada tanggal 11 April 2022 di Ruang Nifas RSUD Palabuhanrtu,
didapatkan kasus tentang Asuhan kebidanana Bayi Baru Lahir pada By Ny S Usia 1 hari dengan
Perawatan Tali Pusat. Sebagai salah satu tugas praktek Profesi pada stase Asuhan Kebidanan
Bayi Baru Lahir.
Data Subjektif
Hasil Anamnesa dan pengkajian pada data subjektif diperoleh bahwa. pada kasus ini Bayi
lahir dari ibu Ny S P1A0, Usia kehamilan 40 minggu Pada hari Minggu 10 April 2022 pukul
13.00 WIB bayi lahir secara spontan di Ruang bersalin, jenis kelamin laki-laki, proses
kelahiran bayi berjalan normal , BB bayi 3.500 gr PB 50 cm. Berdasarkan hasil pengkajian
mengenai data subjektif diperoleh data yang sesuai dengan teori. Bayi baru lahir (BBL) normal
adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu atau 294 hari dan berat badan lahir 2500
gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang
baru dilahirkan sampai dengan usia empat minggu (Dwi Maryanti, 2017).
Lanjutan….
Data Objektif
Hasil pengkajian data objektif pada kasus ini didapatkan dari pemeriksaan bayi
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, pemeriksaan tanda-tanda vital, antopometri,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan reflek, hasilnya dalam batas normal, hasil dari observasi
pada daerah tali pusat pada bayi tampak bersih, tidak berbau tidak ada perdarahan, tali
pusat dibiarkan terbuka tidak di bubuhi apapun.
Kasus ini sudah sesuai dengan teori bahwa Perawatan tali pusat adalah pengobatan
dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu
bayi,kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar
dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2014). Dampak positif dari perawatan tali pusat adalah bayi
akan sehat dengan kondisi tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat puput
lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi (Djamaludin dan Eveline, 2014).
Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya penyakit tetanus pada
bayi baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak
terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani
yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat, karena
perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Suririnah, 2013). Tidak ada kesenjangan antar
teori dengan data objektif yang didapat.
Analisa
Berdasarkan dari data pengkajian data subjektif dan data objektif pada By Ny. S usia 1 hari Berdasarkan data tersebut
dapat ditegakkan analisa Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Spontan Letak Belakang Kepala Usia 1 hari
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang telah diberikan pada By Ny S adalah melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, antopometri, pemeriksaan fisik, pemeriksaan Reflek, memeriksa kondisi tali pusat dalam
keadaan baik , tali pusat tampak bersih tidak ada kelainan, terbuka tidak di bubuhi apapun dalam
kondisi kering dan terjaga keseterilannya, diberikan konseling pada ibu tentang perawatan tali pusat.
Berdasarkan teori (Hidayat, 2014) Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali pusat
meliputi Penyuluhan bagi ibu pasca melahirkan tentang merawat tali pusat, memberikan latihan
tentang perawatan tali pusat pada ibu pasca persalinan, Instruksikan ibu untuk selalu memantau
keadaan bayinya, lakukan perawatan tali pusat setiap hari dan setiap kali basah atau kotor.
Pemberian antiseptik pada tali pusat tidak diperlukan, karena resiko terjadinya kontaminasi
adalah kecil, yang penting terjaga kebersihannya. Berbeda dengan bayi yang dirawat di rumah sakit,
penggunaan antiseptik mungkin diperlukan untuk mengurangi terjadinya infeksi pada tali pusat
(Maryunanik, 2013).
Asuhan pada By Ny S ini sudah sesuai dengan teori dan SOP yang berlaku di RSUD Palabuhanratu.
Asuhan telah dilakukan dengan baik dan telah berhasil dalam melakukan perawatan tali pusat pada
By Ny. S sehingga By Ny S dipulangkan dalam keadaan baik.
SIMPULAN
Bagi Keluarga
Akan membantu keluarga dalam memecahkan masalah dengan cara mengajari
ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.