Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KERJA

PROGRAM KERJA SUB


SUB KOMITE
KOMITE KREDENSIAL
KREDENSIAL
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALABUHANRATU
UPTD RUMAH SAKIT UMUM
TAHUN DAERAH
2023 PALABUHANRAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALABUHANRATU
BADAN LAYANAN UMUM DAREAH
Jalan Jenderal Akhmad Yani No. 2 Telepon. (0266) 432081 Faksimil. (0266) 43208
Website :www.rsudpalabuhan,sukabumikab.go.id email : rsudpalabuhanratu@yahoo.com
Palabuhanratu – kode pos : 43364

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PALABUHANRATU

NOMOR: ……………………………..

TENTANG
PROGRAM KERJA SUB KOMITE KREDENSIAL
DIREKTUR UPTD RSUD PALABUHANRATU

Menimbang : 1. Bahwa setiap rumah sakit harus membentuk komite


keperawatan yang berfungsi untuk
mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme Kredensial, Rekredensial, penjagaan
mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin
profesi.
2. Bahwa rumah sakit perlu menetapkan keputusan
tentang Program Kerja Sub Komite Kredensial
RSUD Palabuhanratu.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite


Keperawatan.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PALABUHANRATU


TENTANG PROGRAM KERJA SUB KOMITE
KREDENSIAL RSUD PALABUHANRATU
KEDUA : Proses Kredensial/Rekredensial tenaga keperawatan dilakukan
kepada setiap tenaga perawat dan bidan yang akan bekerja di
rumah sakit
KETIGA : Daftar kompetensi tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang
digunakan dalam proses Kredensial/Rekredensial mengacu pada
standar tenaga profesi yang berlaku
KEEMPAT : Daftar kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana yang
dimaksud dalam diktum ketiga tercantum dalam lampiran
keputusan ini
KELIMA : Pelaksanaan Kredensial/Rekredensial tenaga keperawatan
dilakukan maksimal setiap 1 (satu) tahun sekali
KEENAM : Pengawasan dan pengendalian terhadap keputusan ini dilakukan
oleh Direktur rumah sakit
KETUJUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila ada perubahan yang bersifat mendasar.

Dikeluarkan di : Palabuhanratu
Pada Tanggal : September 2023

DIREKTUR
UPTD RSUD Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi

dr. Rika Mutiara Sukanda, M.H. Kes


NIP: 197106232006042009
LEMBAR PERSETUJUAN

Program Kerja Sub Komite Kredensial Keperawatan RSUD Palabuhanratu ini, disusun untuk
keperluan internal Keperawatan RSUD Palabuhanratu yang telah disesuaikan dengan yang
lain. Apabila ada perubahan dalam Program Kerja Sub Komite Kredensial Keperawatan ini
akan dilakukan revisi sebagaimana mestinya.

Palabuhanratu, September 2023


Komite Keperawatan

Dwi Kuncahyo, S.Kep., Ners


NIP: 197710022007011008
PENGESAHAN
PROGRAM KERJA SUB KOMITE KREDENSIAL
KEPERAWATAN RSUD PALABUHANRATU

DIREKTUR
UPTD RSUD
PALABUHANRATU
KABUPATEN SUKABUMI

dr. Rika Mutiara Sukanda, M.H. Kes


NIP: 197106232006042009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alllah SWT karena berkat rahmat serta
karunianya maka program kerja ini dapat dibuat dan diselesaikan dengan baik. Tugas
merupakan amanah karena itu kami berprinsip, seberat apapun tugas yang kami
emban, kami selalu mencoba menunaikannya dengan dedikasi dan rasa tanggung
jawab.
Harapan saya semoga Program Kerja Sub Komite Kredensial ini dapat
terlaksana. Dengan segala kerendahan hati, demi perbaikan kinerja kami, segala kritik
dan saran yang konstruktif akan kami terima dengan tangan terbuka.
Akhir kata, semoga lini bermanfaat bagi kita semua.

Palabuhanratu, September 2023

Sub Komite Kredensial


Komite Keperawatan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan Kredensial..................................................................................2

BAB II TUGAS SUB KOMITE KREDENSIAL

A. Pengertian Sub Komite Kredensial.....................................................3


B. Tugas Sub Komite Kredensial............................................................3
BAB III PROSES KREDENSIAL
A. Proses Kredensial...............................................................................4
BAB IV PELAKSANAAN KREDENSIAL
A. Tahapan Pelaksanaan Kredensial.........................................................5
B. Daftar Kewenangan Klinis…...............................................................8
C. White Paper.........................................................................................8
D. Lembar Aplikasi Kredensial................................................................8
E. Logbook Perawat.................................................................................9
F. Self Assesment....................................................................................9
G. Rekomendasi Mitra Bestari..................................................................10
H. Rekomendasi Kewenangan Klinis…...................................................10
I. Clinical Appointment/Surat Penugasan Klinik....................................11
Lampiran :
SKDirektur RSUD Palabuhanratu
No.
Tentang
Program Kerja Sub Komite Kredensial RSUD Palabuhanratu

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya permenkes No 49 tahun 2013 semua rumah sakit
diharuskan untuk membentuk komite keperawatan, salah satu tugas komite
keperawatan adalah menyusun program kredensial bagi seluruh perawat dan
bidan dirumah sakit. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga
keperawatan untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis.
Dengan begitu kredensial berbicara tentang kewenangan/kompetensi yang
dimiliki oleh seorang perawat. Hasil akhir dari proses kredensial adalah seorang
perawat kompeten atau tidak kompeten terhadap kewenangan klinis sesuai
dengan jenjangnya.Kredensialing adalah proses verifikasi kompetensi seorang
perawat dan bidan yang selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan lingkup praktiknya,rumah sakit
wajib menetapkan kewenangan klinis tenaga kesehatan yang memperoleh izin
praktik dalam rangka melaksanakan tata kelola klinis yang baik.
Kredensialing merupakan serangkaian kegiatan untuk memastikan
seseorang memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk bekerja dan pantas untuk
diberikan kewenangan menjalankan tugas atau pekerjaan tertentu wajib dilakukan
oleh seorang profesi sebagai akuntabilitas dan bukti kesiapannya melaksanakan
tugas pekerjaan secara bertanggung jawab dan mandiri.
B. Tujuan Kredensial
a) Tujuan Umum
Tujuan dari proses kredensial adalah untuk mendapatkan perawat dan bidan
yang kompeten dan dapat menjalankan kewenangan klinis yang diberikan.
b) Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan asuhan
keperawatan
2) Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,masyarakat,dan
lingkungan rumah sakit
3) Memberikan perlindungan kepada SDM keperawatan
4) Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga pasien .
BAB II
TUGAS SUB KOMITE KREDENSIAL

A. Pengertian Subkomite Kredensial


Sub komite kredensialing merupakan organ yang melaksanakan kredensial
untuk menjamin agar tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Tahapan
kredensial meliputi kegiatan review dokumen kelengkapan ,melaksanakan
verifikasi dan evaluasi dokumen.
B. Tugas Subkomite Kredensial
1. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan white paper keperawatan
2. Menyusun buku putih/white paper yang merupakan dokumen persyaratan
terkait kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan setiap jenis pelayanan
keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya
3. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial dari bagian SDM
4. Merekomendasikan tahapan proses kredensial
5. Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua komite
keperawatan untuk diteruskan ke kepala atau direktur rumah sakit.
6. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
7. Melakukan kredensial ulang secara berkala.
BAB III
PROSES KREDENSIAL

A. Proses Kredensial
Salah satu tugas komite keperawatan melalui sub komite kredensial adalah
melakukan kredensial terhadap seluruh tenaga keperawatan di Rumah Sakit. Ada
beberapa hal yang harus ada sebelum melakukan kredensial:
1) Ada tim yang selanjutnya disebut sebagai panitia adhoc yang dibentuk oleh
komite keperawatan untuk melakukan kredensial, panitia adhoc ini terdiri
dari tenaga perawat rumah sakit dan mitra bestari. Mitra Bestari bisa berasal
dari institusi pendidikan jejaring rumah sakit, organisasi profesi, kolegium
atau perawat dirumah sakit lain.
2) Ada buku putih/white book yang dijadikan dasar panduan dalam malakukan
kredensial dan re-kredensial. Buku putih ini berisi tentang syarat – syarat
yang harus di penuhi oleh tenaga keperawatan yang digunakan untuk
menentukan kewenangan klinis (Permenkes RI No .49 tahun 2013 tentang
komite keperawatan). Buku putih ini disusun oleh komite keperawatan
dengan melibatkan mitra bestari dan dapat memperoleh masukan dari
berbagai unsur organisasi profesi keperawatan, kolegium keperawatan, dan
unsur pendidikan tinggi keperawatan. Buku putih ini disusun berdasarkan
level atau jenjang perawat dan berisi tentang kompetensi utama dan
kompetensi khusus yang harus di penuhi oleh seorang perawat di level atau
jenjangnya.
3) Ada daftar kewenangan klinis yang telah disusun oleh panitia adhoc dan
disahkan oleh direktur rumah sakit.
BAB IV
PELAKSANAAN KREDENSIAL

A. Tahapan Pelaksanaan Kredensial


Tahapan pelaksanan kredensialing pada perawat dan bidan adalah:
1) Permohonan memperoleh kewenangan klinis
Pada tahap ini dimulai dengan pengajuan permohonan perawat kepada
kepala bidang keperawatan yang diketahui oleh kepala ruangan, perawat dan
bidan yang mengajukan telah mengisi beberapa formulir yang disediakan
rumah sakit yaitu rincian kewenangan klinis yang diajukan dengan
mencontreng kemampuan yang telah dicapai,mengisi portofolio, self
assessment,loog book dan melengkapi dokumen bukti.
Dokumen kelengkapan tersebut diserahkan kepela bidang keperawatan
untuk ditindak lanjuti dan diserah kan kepada ketua komite keperawatan.
2) Tahapan kajian mitra bestari
Setelah dilakukan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen ,komite
keperawatan menugasankan sub komite kredensial untuk memperoleh
permohonan tersebut, sub komite kredensial menyiapkan mitra bestari yang
sejumlah sekitar 4 hingga 6 orang. Mitra bestari adalah orang yang kompeten
dalam area keperawatan,mempunyai kemampuan dibidang pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan prilaku. Mitra bestari dapat diambil dari mitra
universitas ataupun dari rumah sakit lain dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Pengambilan mitra dari lain institusi dimungkinkan agar menjaga
objektifan pelaksanaan asesmen. Mitra bestari juga dapat dilaksanakan oleh
mitra dari ruangan lain di dalam rumah sakit dengan ketentuan yang sama.
Mitra bestari dibekali dengan kemampuan melaksanankan assesmen.
Tugas mitra bestari adalah mengkaji setiap asuhan atau tindakan keperawatan
yang diajukan oleh pemohon,mengacu kepada buku putih yang memuat syarat
– syarat kapan seorang perawat dianggap kompeten misalnya pendidikan dan
pelatihan, dan kemampuan menangani sejumlah kasus dalam periode tertentu.
Berdasarkan buku putih (white paper) tersebut mitra bestari dapat
merekomendasikan atau menolak permohonan kewenangan klinis asuhan dan
tindakan keperawatan yang diajukan.
Mitra bestari juga menilai kesehatan fisik dan mental dan jika perlu
akan dikonsulkan ke dokter untuk rekomendasi. Jika memerlukan validasi
lanjut terkait kewenangan klinis,dapat dilaksanakan asesmen yang berupa
ujian praktik, wawancara dan uji tertulis. Pada akhir proses kredensial,mitra
bestari merekomendasikan sekelompok asuhan dan tindakan keperawatan
tertentu yang boleh dilakukan oleh pemohon (Clinical Privillage). Selanjutnya
komite keperawatan mengkaji kembali rekomendasi tersebut dan mengadakan
beberapa modifikasi bila diperlukan.
3. Penerbitan surat penugasan klinis
Direktur menerbitkan surat penugasan kepada tenaga keperawatan dan
kebidanan pemohon berdasarkan rekomendasi ketua komite keperawatan dan
surat penugasan tersebut memuat daftar sejumlah kewenangan klinis untuk
melakukan asuhan dan tindakan keperawatan.
Ketentuan penugasan klinik adalah sebagai berikut:
a) Surat penugasan klinik berlaku sampai 4 tahun
b) Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus
melakukan kredensial. Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap
c) tenaga keperawatan yang telah memiliki kewenangan klinis untuk
menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut
d) Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila dinyatakan tidak kompeten
e) Kewenangan klinis untuk melakukan tindakan tertentu dapat dicabut
berdasarkan pertimbangan Komite Keperawatan berdasarkan kinerja profesi
di lapangan
f) Kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila
dianggap telah pulih kompetensinya setelah dilakukan pembinaan oleh
Subkomite Pengembangan Mutu Profesi/Sub Komite Etik
g) Dokumen-dokumen dalam kredensial meliputi:
 Daftar kewenangan klinis
 White paper
 Lembar aplikasi pengajuan kredensialing
 Logbook kompetensi
 Self assessment
 Rekomendasi Mitra Bestari
 Rekomendasi Kewenangan Klinis
 Clinicical Appointment/Surat Penugasan Kerja Klinik
B. Daftar Kewenangan Klinis
Daftar kewenangan klinis adalah list/daftar dari kewenagan/uraian tugas
yang harus dikuasai oleh perawat dan bidan berdasarkan level/jenjang kompetensi
yang dicapainya. Daftar Kewenangan Klinis ini dibakukan oleh rumah sakit dan
mempunyai beberapa unsur, yaitu kemampuan terkait asuhan keperawatan yang
di dalamnya termasuk keterampilan klinik, kemampuan dalam
manajemen,kemampuan mengedukasi, dan kemampuan melaksanakan riset
terkait. Daftar kewenangan klinik sangat dikaitkan dengan jenjang/level perawat
dimana setiap level akan berbeda kewenangan klinisnya. Untuk rumah sakit
khusus di mana perawat dan bidan harus mempunyai spesifikasi sesuai
kekhususannya maka daftar kewenangan klinik yang disusun juga harus
mengarah pada kekhususan tersebut.Daftar kewenangan klinis ini dapat ditinjau
secara periodic disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Daftar
kewenangan klinik harus disosialisasikan dan dimiliki oleh perawat dan bidan
sebagai pedoman pencapaian kewenangan klinik.
C. White Paper
Buku putih/White Paper adalah dokumen yang berisi syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh tenaga keperawatan yang digunakan untuk menentukan
Kewenangan Klinis (Permenkes RI No. 49/2013 tentang Komite
Keperawatan).Buku putih disusun oleh Komite Keperawatan dengan melibatkan
mitra bestari (Peer Group) dan dapat memperoleh masukan pada berbagai unsur
organisasi profesi keperawatan, kolegium keperawatan, dan unsur pendidikan
tinggi keperawatan.
Buku Putih ini disusun berdasarkan level/jenjang perawat dan bidan berisi
tentang kompetensi utama dan kompetensi khusus yang harus dipenuhi oleh
seorang perawat di level/jenjangnya.
D. Lembar Aplikasi Kredensial
Merupakan dokumen kelengkapan yang harus diajukan ketika mengajukan
kredensial. Dokumen ini dikembangkan oleh Komite Keperawatan dan diisi oleh
perawat yang akan mengajukan kredensialing. Dokumen umumnya berisi tentang
identifikasi kredensialing individu misalnya terkait apakah perawat dan bidan
yang
mengajukan pernah kredensialing sebelumnya, apakah pengajuan kredensialing
baru ataukah rekredensialing.Selain itu aplikasi juga memuat pendidikan
berkelanjutan yang pernah diikuti oleh perawat selama kurun waktu 3 tahun yang
mendukung pengajuan kredensialing. Sehingga bentuk pendidikan berkelanjutan
yang dilaksanakan adalah harus sesuai dengan kompetensi dan arah karir perawat
dan bidan.
E. Logbook Perawat
Adalah buku catatan kegiatan/aktivitas sehari-hari yang dilaksanakan oleh
perawat yang mendukung pengajuan kredensial perawat. Buku ini diisi sehari-
hari dan merupakan proses pencapaian aktivitas yang dilaksanakan oleh individu
perawat dan bidan dalam mencapai kewengan klinik. Tujuan dari logbook adalah
untuk mengevaluasi efek dari kompetensi yang terdiri dari penegetahuan,
keterampialn, sikap, dan perilaku tenaga kesehatan perawat dan bidan.
Bukti aktivitas dari logbook secara proses dilegalisasi oleh individu
berapa kali dalam melaksanakan kegiatan, selain itu logbook juga dilegalisasi
oleh teman sejawat dan preceptornya di ruangan. Pencapaian kelulusan aktivitas
dalam logbook ini hendaknya ditetapkan oleh komite keperawatan dan evaluasi
dari aktivitas menggunakan SPO yang telah ditetapkan. Preceptor/Penanggung
jawab akan memberikan catatan dari aktivitas yang dilaksanakan oleh perawat
dan bidan sebagai acuan dalam pemberian kewenangan klinis.
F. Self Assessment
Self assessment atau evaluasi diri merupakan daftar deklarasi diri tentang
kemampuan diri terkait daftar kompetensi yang akan diajukan kewenangan
kliniknya. Daftar deklarasi meliputi deklarasi terkait kemampuan dalam segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari setiap list dasar kompetensi utama dan
kompetensi khusus.Khusus untuk kemampuan yang berkaiatan dengan
keterampilan umumnya juga dilengkapi dengan pencatatan logbook yang terdiri
dari beberapa kali perawat melaksanakan tindakan dan evaluasi dirinya dicatat.
Evaluasi diri ini menjadi masukan untuk assessor dan akan divalidasi saat
dilaksanakan assessment.
G. Rekomendasi Mitra Bestari
Rekomendasi kredensial yang dikeluarkan oleh tim mitra bestari setelah
dilaksanakannya asesmen. Mitra Bestari melakukan kredensial dengan telaah
dokumen bukti untuk setiap kewenagan klinis yang diminta sesuai dengan buku
putih.Bukti logbook pencapaian keterampilan klinis sangat membantu sebagai
dasar pengambilan keputusan dari mitra bestari.Jika dirasa perlu maka staff yang
mengajukan kredensial akan dilakukan wawancara,asesmen tulis, atau praktik
klinik. Asesmen yang berupa tertulis umumnya untuk memvalidasi pengetahuan
dan sikap sedangkan asesmen praktik untuk memvalidasi keterampilan dan juga
sikap dari perawat. Asesmen ini bukan bersifat ujian,tetapi lebih kearah
memvalidasi terhadap dokumen yang diajukan dan juga bersifat untuk pembinaan
dan pengembangan.
Bentuk rekomendasi umunya kesimpulannya terdiri dari tiga komponen
yaitu: kompeten dengan supervise dan tidak kompeten. Jika perawat dan bidan
yang mengajukan kredensial dan dinilai belum pada kategori kompeten, maka tim
kredensial harus memberikan masukan terhadap kekurangan dan tindak lanjut
pembinaan dan pengembangan agar perawat dan bidan mendapatkan kewenangan
klinik. Bagi staf yang belum kompeten diberikan waktu untuk kembali
memperbaiki keterampilan klinisnya dengan pembinaan dan dapat mengajukan
kredensial kembali apabila kompetensinya sudah tercapai. Bagi staff yang sudah
kompeten maka rekomendasi mitra bestari ditandatangani oleh semua tim dan
hasilnya diserahkan kepada komite keperawatan untuk ditindaklanjuti dengan
memberikan rekomendasi kewenangan klinis kepada Direktur Rumah Sakit.
H. Rekomendasi Kewenangan Klinis
Rekomendasi kewenangan klinis merupakan rekomendasi yang dikeluarkan
oleh Komite Keperawatan sebagai hasil kesimpulan dari asesmen mitra bestari.
Rekomendasi kewenanangan klinis ditujukan kepada direktur rumah sakit sebagai
dasar pemberian Surat Penugasan Kerja Klinik/SPKK/Clinical Appointment.
I. Clinical Appointment/Surat Pugasan Klinik
Surat Penugasan Klinik adalah penugasan kepala/direktur rumah sakit
kepada tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan di rumah sakit
tersebutberdasarkan daftar kewenangan klinis (PERMENKES No. 49/2013
tentang Komite Keperawatan).
Ketentuan dalam SPKK meliputi :
a. Direktur menerbitkan SPKK berdasarkan rekomendasi dari komite
keperawatan (hasil kajian Mitra Bestari dan hasil proses asesment)
b. Setiap staf keperawatan akan mendapat SPKK secara individu
c. Staf keperawatan dapat melakukan tugas apabila sudah dilakukan kredensial
dan telah mendapatkan Surat Penugasan Klinis/Surat Penugasan Kerja Klinis
(SPKK) dari Direktur Rumah Sakit
d. SPKK untuk staf keperawatan dilengkapi dengan uraian kompetensi yang
boleh dilakukan oleh staf keperawatan tersebut. SPKK ini berlaku untuk
jangka waktu 3 tahun untuk Staf Keperawatan yang sudah tetap.
Program Kerja Sub Komite Kredensial

NO PROGRAM METODE SASARAN WAKTU INSTRUMEN PENANGGUNG BIAYA


PELAKSANAAN JAWAB
1 Sosialisasi Sistem Jenjang Sosialisasi dan Semua Januari Standar Kompetensi Komite Keperawatan 300,000
Karir kepada semua Perawat diskusi Perawatdan
dan Bidan Bidan
2. Menyusun daftar rincian Sosialisasi, Januari-Februari Kewenangan Klinis Ketua Sub Komite 500,000
kewenangan Klinis studi dan depkes dll Kredensial
literatur
3. Menyusun Log Book Sosialisasi, Februari-Maret Rincian kewenangan Ketua Sub Komite Mengundang mitra
studi dan Klinis, SAK, SOP, Kredensial beestari, Field trip
literatur standar kemitra bestari,
honorarrium mitra
bestar, penyusunan
logbook, pencetakan
log book
4. Kredensial Perawat dan Tes tulis, tes Perawat baru Juni-Juli SOP , SAK , soal- Ketua Sub Komite Penyusunan panitia
Bidan baru keterampilan soal, Phantom Kredensial Kredensial,
honrarium panitia
5. Kredensial Perawat dan Tes tulis , Perawat lama Juli- Agustus SOP , SAK , soal- Ketua Sub Komite Penyusunan panitia
Bidan baru Assesment soal, Phantom Kredensial Kredensial,
kompetensi honrarium panitia
6. Penetapan kewenangan Sosialisasi Seluurh Agustus Log book, daftar Ketua Sub Komite Monitoring
kilinis dan penugasan klinis perawat kewenangan klinis Kredensial pelaksanaan
kewenagan klinis
7. Monitoring dan evaluasi September - Log book daftar
pelaksanaan penugasan dan November kewenangan klinis
kewenagan klinis
8. Evaluasi pelaksanaan Desember
Penugasan klinis
9. Laporan Tahunan Desember
Palabuhanratu, September 2023

Mengetahui,
Ketua Komite Keperawatan Ketua Sub Komite Kredensial

Dwi Kuncahyo, S.Kep., Ners Risna Handayani, S.S.T., Bd


NIP: 197710022007011008 NIK: 198612052008092017

Menyetujui

DIREKTUR UPTD RSUD Palabuhanratu


Kabupaten Sukabumi

dr. Rika Mutiara Sukanda, M.H. Kes


NIP: 197106232006042009

Anda mungkin juga menyukai