RS ASRI PURWAKARTA
Jl. Veteran Sadang No. 15 Purwakarta
Telp.0264-211680, Fax. 0264-219047
2019
1
KEPUTUSAN DIREKTUR
RS ASRI PURWAKARTA
NOMOR....................
TENTANG
PANDUAN KREDENSIAL KOMITE KEPERAWATAN
PADA RS ASRI PURWAKARTA
2
8 . Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Bidan;
9 . Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2017 tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat
Klinis
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS ASRI PURWAKARTA TENTANG
PANDUAN KREDENSIAL KOMITE KEPERAWATAN PADA RS
ASRI PURWAKARTA
Pertama : Panduan kredensial komite keperawatan pada RS Asri Purwakarta
sebagaimana tercantum pada lampiran keputusan ini.
Kedua : Panduan kredensial komite keperawatan dimaksud pada diktum KESATU
harus digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kredensial tenaga
keperawatan dan kebidanan.
Ketiga : Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan proses kredensial
tenaga keperawatan dan kebidanan di RS Asri Purwakarta diatur dan
dilaksanakan oleh Subkomite kredensial komite keperawatan RS Asri
Purwakarta
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dan atau perubahan dalam
penetapannya akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Purwakarta
Pada Tanggal : 26 Agustus 2019
3
DAFTAR ISI
4
Lampiran : Keputusan Direktur RS Asri Purwakarta
Nomor :
Tanggal : 26 Agustus 2019
Perihal : Panduan Kredensial Komite Keperawatan RS Asri Purwakarta
BAB I
DEFINISI
1. Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi
utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin
profesi
2. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan dan kebidanan untuk
menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.
3. Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan dan kebidanan yang
telah memiliki Kewenangan Klinis untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan
Klinis tersebut.
4. Kewenangan Klinis (Clinical Previlege) tenaga keperawatan adalah uraian intervensi
keperawatan atau kebidanan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan atau kebidanan
berdasarkan area praktiknya.
5. Penugasan Klinis (Clinical Apoinment) adalah penugasan direktur Rumah Sakit kepada
tenaga keperawatan atau kebidanan untuk melakukan asuhan keperawatan atau asuhan
kebidanan di Rumah Sakit tersebut berdasarkan daftar Kewenangan Klinis.
6. Surat Penugasan Klinis adalah surat yang diterbitkan oleh direktur rumahs akit kepada
perawat dan bidan untuk melakukan tindakan keperawatan atau kebidanan dirumah sakit
tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang ditetapkan baginya
7. Mitra Bestari adalah sekelompok tenaga keperawatan dengan reputasi dan kompetensi
yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan tenaga keperawatan.
8. Buku Putih adalah dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh tenaga
keperawatan yang digunakan untuk menentukan Kewenangan Klinis.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Tujuan Kredensial
Tujuan dilaksanakannya kredensial meliputi:
1. Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan dan
kebidanan;
2. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga keperawatan dan
kebidanan yang memberikan asuhan keperawatan atau kebidanan memiliki
kompetensi dan Kewenangan Klinis yang jelas;
3. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang berada di semua
level pelayanan
B. Sasaran Kredensial
Sasaran kredensial ini terdiri dari
1. Perawat dan bidan yang akan direkrut menjadi pegawai di RS Asri Purwakarta
2. Perawat dan bidan yang sudah bekerja di RS Asri Purwakarta (rekredensial)
6
BAB III
TATALAKSANA
7
Keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur
organisasi profesi keperawatan dan kebidanan, kolegium keperawatan, unsur
pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan;
3. menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM
4. merekomendasikan tahapan proses Kredensial, mencakup:
a. perawat atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan
Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan;
b. ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial untuk melakukan
proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok);
c. sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan
evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi;
d. sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat menentukan
Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
e. merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
f. melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
g. sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan ke direktur Rumah Sakit.
8
a. Tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan
Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan;
b. Ketua Komite Keperawatan menugaskan sub komite Kredensial untuk melakukan
proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok);
c. Sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode:
porto folio, asesmen kompetensi;
d. Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat menentukan
Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
6. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara berkala;
7. melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan.
Perawat baru yang telah mengikuti proses rekruitmen dan seleksi harus
mengikuti orientasi dan magang selama 3 bulan diruang rawat inap yang akan
ditempatkan. Selama proses magang perawat baru harus mengisi logbook yang berisi
ketrampilan-ketrampilan yang harus dimiliki berdasarkan area kerjanya. Logbook tersebut
menjadi salah satu syarat dalam pengajuan kredensial.
9
h. Surat hasil pemeriksaan kesehatan
3. Bagian SDM Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial pada poin 2 a sampai
dengan h dan mengisi lembar verifikasi berkas kredensial
4. Bagian SDM mengajukan surat permohonan tersebut serta berkas yang sudah
diverifikasi ke direktur
5. Direktur mendisposisikan permohonan kepada komite keperawatan
6. Ketua komite keperawatan menugaskan kepada subkomite kredensial untuk
melakukan kredensial
7. Subkomite kredensial mengecek verifikasi berkas persyaratan
8. Subkomite kredensial membentuk panitia adhoc
9. Panitia adhoc melakukan proses kredensial melakukan review, verifikasi dan evaluasi
dengan berbagai metode: porto folio, dan atau asesmen kompetensi
10. sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat menentukan
Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan dan kebidanan
11. komite keperawatan mengusulkan rekomendasi Kewenangan Klinis kepada direktur
12. Direktur menerbitkan SPKK dan RKK tenaga perawat atau bidan pemohon
13. SPKK dan RKK berlaku 3 tahun kemudian dilakukan rekredensial.
Perawat yang akan habis masa berlaku SPKK dan RKK harus mengajukan
kredensial ulang (rekredensial) untuk memastikan kompetensi yang dimiliki tetap terjaga.
Perawat dapat mengajukan rekredensial atau dapat juga mengajukan peningkatan jenjang
karir sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Perawat yang ingin meningkatkan jenjang
karirnya harus sudah menyelesaikan logbook sesuai dengan jenjang karir yang akan
diajukan. Tahapan rekredensial perawat/ bidan sama dengan tahapan kredensial perawat
baru.
10
tersebut dapat diberikan kembali bila tenaga perawat/ bidan tersebut dianggap telah pulih
kompetensinya. Ketika kewenangan klinis seorang perawat dicabut, ketua komite
keperawatan akan merekomendasikan kepada bidang pelayanan keperawatan untuk
melakukan berbagai upaya pembinaan agar kompetensi yang bersangkutan pulih kembali.
Komite keperawatan dapat merekomendasikan kepada direktur rumah sakit untuk
memberikan kembali kewenangan klinis tersebut setelah melalui proses pembinaan.
11
BAB IV
DOKUMENTASI
Semua proses kredensial dan rekredensial harus tercatat dan disimpan dalam file
kepegawaian masing-masing tenaga perawat dan bidan dibagian SDM, Komite Keperawatan,
dan Ruangan/ Unit. Dokumen-dokumen kredensial meliputi:
1. Permohonan Surat Penugasan Kewenangan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis
Perawat/ bidan membuat surat permohonan yang ditujukan kepada direktur untuk
dibuatkan SPKK dan RKK
2. Formulir permohonan kredensial
Formulir permohonan kredensial adalah formulir yang berisi data permohonan kredensial,
data pribadi, data pendidikan formal dan data pekerjaan pemohon kredensial. Formulir ini
diisi oleh perawat atau bidan saat mengajukan kredensial.
3. Form Verifikasi Berkas Kredensial
Berkas kredensial di verifikasi oleh bagian SDM RS dengan mengacu pada formulir
verifikasi berkas kredensial. Dalam melakukan verifikasi, unsur yang harus diperiksa
adalah MVAT (Memadai, Valid, Asli, dan Terkini). Dokumen dikatakan memadai
apabila jumlah dokumen yang dipersyaratkan sesuai dengan yang ada, Valid apabila
dokumen yang dinilai telah diverifikasi ditandai dengan tanda tangan dan cap basah. Asli
apabila dokumen yang dinilai merupakan bukti asli, apabila dalam bentuk FC sertifikat
maka dapat menunjukkan sertifikat yang asli. Terkini apabila masih dalam jangka waktu
dokumen berlaku.
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Daftar kewenangan klinis adalah daftar uraian intervensi keperawatan atau kebidanan
yang dilakukan oleh tenaga keperawatan atau kebidanan berdasarkan area praktiknya
5. White paper (buku putih)
White paper (buku putih) adalah dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh tenaga keperawatan yang digunakan untuk menentukan Kewenangan Klinis. Buku
putih disusun berdasarkan level/ jenjang perawat dan berisi tentang kompetensi utama
dan kompetensi khusus yang harus dipenuhi.
6. Portofolio dan dokumen pelengkap
Portofolio adalah deskripsi diri perawat atau bidan yang yang dituangkan kedalam daftar
riwayat hidup dan menggambarkan tentang kompetensi, ekspertis, dan pencapaian
prestasi. Portofolio disertai dengan kelengkapan dokumen pendukung meliputi:
12
a. Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup berisi data pribadi, pendidikan, pengalaman kerja, data seminar,
pelatihan dan workshop serta prestasi-prestasi (jika ada) dalam 5 tahun terakhir.
b. Foto copy STR dan SIPP
c. Foto copy Sertifikat-sertifikat (jika ada)
d. Foto copy Piagam Penghargaan (jika ada)
e. Rekomendasi dan evaluasi dari preseptor
f. Surat keterangan sehat
7. Logbook kompetensi
Logbook kompetensi adalah catatan aktivitas sehari-hari yang dilaksanakan oleh perawat
dan merupakan pencapaian aktivitas dalam memberikan asuhan keperawatan. Pencapaian
kompetensi ativitas dalam logbook sesuai dengan SPKK dan RKK. Dalam mengevaluasi
kewenangan klinis, penilaian disesuaikan dengan SPO yang telah ditetapkan. Preseptor
akan memberikan catatan dan asuhan yang dilaksanakan oleh perawat sebagai acuan
dalam memberikan kewenangan klinis berikutnya.
8. Self assessmen (asesmen mandiri)
Self assessmen (asesmen mandiri) merupakan daftar deklarasi tentang kemampuan diri
terkait daftar kompetensi yang akan diajukan kewenangan klinisnya. Asesmen mandiri
meliputi kemampuan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dari setiap list dasar
kompetensi utama dan khusus. Untuk kemampuan ketrampilan, dilengkapi dengan
pencatatan logbook yang terdiri dari berapa kali perawat melaksanakan tindakan dan
evaluasi dirinya dicatat. Evaluasi diri menjadi pertimbangan assesor dalam menetapkan
ketrampilan yang akan divalidasi saat dilaksanakan asesmen.
9. Rekomendasi mitra bestari
Rekomendasi kredensial yang dikeluarkan oleh mitra bestari setelah dilaksanakan
asesmen. Mitra bestari melakukan kredensial dengan telaah dokumen bukti untuk setiap
kewenangan klinis yang diminta sesuai dengan buku putih. Jika dirasa perlu, maka akan
dilakukan wawancara, asesmen tulis atau praktik klinik. Bentuk rekomendasi berupa
kesimpulan terdiri dari 3 komponen yaitu, kompeten, kompeten dengan supervisi dan
belum kompeten.
13
10. Rekomendasi kewenangan klinis
Rekomendasi kewenangan klinis dikeluarkan sebagai hasil kesimpulan dari asesmen tim
dan mitra bestari. RKK ditujukan kepada Direktur sebagai dasar pemberian surat
penugasan klinis (SPK).
11. Surat penugasan klinis
Surat penugasan klinis adalah penugasan Direktur RS kepada perawat/ bidan untuk
melakukan asuhan keperawatan berdasarkan daftar kewenangan klinis. SPK berlaku
untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hariyati, T., Sutoto, dan Irawati, D. 2018. Kredensial & Rekredensial Keperawatan Sesuai
SNARS. Jakarta; KARS.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan Rumah Sakit.
15