Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayahNya maka Pedoman Kredensial Puskesmas Kecamatan Setiabudi
ini dapat terselesaikan.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kecamatan Setiabudi
BAB I : PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya Puskesmas dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya untuk menjaga keselamatan pasiennya adalah dengan menjaga standar dan
kompetensi para petugas kesehatan yang akan berhadapan langsung dengan para
pasien di Puskesmas. Upaya ini dilakukan dengan cara mengatur agar setiap
pelayanan klinis yang diberikan kepada pasien hanya dilakukan oleh petugas
kesehatan yang benar-benar kompeten. Kompetensi ini meliputi dua aspek,
kompetensi profesi yang terdiri dari pengetahuan dan keterampilan, serta perilaku
professional. Proses Kredensialing ini dilakukan dengan alasan tertentu. Alasan
tersebut antara lain, banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi setelah seseorang
mendapatkan sertifikat kompetensi . Perkembangan ilmu di bidang kesehatan untuk
suatu pelayanan klinis tertentu sangat pesat, sehingga kompetensi yang diperoleh saat
menerima sertifikat kompetensi bisa kadaluarsa, dan petugas tersebut dapat dianggap
melakukani tindakan yang tidak aman bagi pasien. Selain itu, lingkup suatu cabang
ilmu kesehatan senantiasa berkembang dari waktu ke waktu sehingga suatu tindakan
yang semula tidak diajarkan pada penerima brevet pada periode tertentu, dapat saja
belakangan diajarkan pada periode selanjutnya, bahkan dianggap merupakan
merupakan suatu kemampuan yang standar. Hal ini mengakibatkan bahwa
sekelompok petugas kesehatan yang menyandang sertifikat kompetensi tertentu dapat
saja memiliki lingkup kompetensi yang berbeda-beda. Tindakan verifikasi
kompetensi petugas kesehatan tersebut oleh Puskesmas disebut sebagai mekanisme
kredensialing, dan hal ini dilakukan demi keselamatan pasien. Setelah seorang
petugas kesehatan dinyatakan kompeten melalui suatu proses kredensial, Puskesmas
menerbitkan suatu izin bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian
pelayanan klinis tertentu di Puskesmas, hal ini dikenal sebagai kewenangan klinis
(clinical privilege). Tanpa adanya kewenangan klinis (clinical privilege) tersebut
seorang petugas kesehatan tidak diperkenankan untuk melakukan pelayanan klinis di
Puskesmas.
Untuk memenuhi kebutuhan petugas kesehatan di Puskesmas dalam rangka
meningkatkan pelayanan, Puskesmas terkadang memerlukan penambahan staf .
Kepala Puskesmas menentukan kebutuhan dan penambahan staf . Tim Kredensial
dapat diminta oleh Kepala Puskesmas untuk melakukan kajian kompetensi calon staf
tersebut.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
a. Mendapatkan dan memastikan staf medis yang profesional dan kompeten bagi
pelayanan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi.
b. Menyusun jenis-jenis kewenangan klinis bagi setiap petugas kesehatan yang
melakukan pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Setiabudi.
c. Sebagai dasar bagi Puskesmas Kecamatan Setiabudi untuk menerbitkan
penugasan klinis (clinical appointment) bagi setiap petugas kesehatan untuk
melakukan pelayanan klinis di Puskesmas
d. Terjaganya reputasi dan kredibilitas para petugas kesehatan Puskesmas
Kecamatan Setiabudi.
C. SASARAN
Seluruh staf medis dan tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi.
D. RUANG LINGKUP
1. Proses Kredensial
2. Proses Re Kredensial
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis dan tenaga kesehatan
untuk menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis (clinical privilege).
2. Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap staf medis dan tenaga
kesehatan yang telah memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) untuk
menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut.
3. Kewenangan klinis (clinical privilege) adalah hak khusus seorang staf medis
dan tenaga kesehatan untuk melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu
dalam lingkungan puskesmas untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan
berdasarkan penugasan klinis ( clinical appointment).
F. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Kredensial dan Rekredensial di Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Ketenagaan
Proses kredensial dilaksanakan oleh Tim Kredensial yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas. Terdiri dari:
- 1 (satu) orang Ketua Tim Kresensial
- 16 (enam belas) orang Anggota Tim Kredensial ,yang terdiri dari
a. Pelaksana kredensial dokter ,2 orang
b. Pelaksana kredensial perawat, 2 orang
c. Pelaksana kredensial bidan, 2 orang
d. Pelaksana kredensial dokter gigi, 2 orang
e. Pelaksana kredensial apoteker dan asisten apoteker, 1 orang
f. Pelaksana kredensial tenaga gizi, 1 orang
g. Pelaksana kresensial perawat gigi, 1 orang
h. Pelaksana kresensial sanitarian, 1 orang
i. Pelaksana kredensial rekam medis, 1 orang
j. Pelaksana kredensial tenaga kesehatan masyarakat, 1 orang
k. Pelaksana kredensial radiografer, 1 orang
MEKANISME KREDENSIAL
A. PROSES KREDENSIAL
Kepala Puskesmas menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur bagi staf medis
dan tenaga kesehatan untuk memperoleh kewenangan klinis dengan berpedoman pada
peraturan internal. Selain itu, Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas tersedianya
berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan dapat terselenggara. Untuk
melaksanakan kredensial dibutuhkan beberapa instrumen, antara lain daftar rincian
kewenangan klinis untuk setiap Staf medis,
Secara garis besar proses kredensial , yaitu sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas menugaskan kepada tim kredensial untuk melakukan
kredensial terhadap staf medis dan tenaga kesehatan
2. Kepala Puskesmas melalui bagian kepegawaian melakukan pengecekan berkas
staf medis dan tenaga kesehatan yang terdiri dari :
a. Ijazah Pendidikan
b. STR bagi dokter,dokter gigi, perawat,bidan
c. SIP
d. Sertifikat kompetensi
e. Sertifikat pelatihan
3. Saat kredensial tim kredensial membentuk panel dengan melibatkan staf medis
dan tenaga kesehatan sesuai dengan kewenangan klinis yang diminta
4. Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh staf medis dan tenaga
kesehatan dikaji oleh Tim Kredensial
5. Tim Kredensial merekomendasikan kewenangan klinis staf medis dan tenaga
kesehatan kepada Kepala Puskesmas
6. Kepala Puskesmas menerbitkan surat kewenangan klinis kepada staf medis dan
tenaga kesehatan Puskesmas
7. Kepala Puskesmas menerbitkan surat penugasan klinis kepada staf medis dan
tenaga kesehatan Puskesmas
B. PROSES REKREDENSIAL
Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap staf medis (dokter umum, dokter
gigi umum) dan tenaga kesehatan yang telah memiliki kewenangan klinis (clinical
privilege) dan surat penugasan klinis (clinical appointment) untuk menentukan
kelayakan kembali .
Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut, Puskesmas harus
melakukan rekredensial terhadap staf medis dan tenaga kesehatan Puskesmas.
Secara garis besar proses rekredensial di Puskesmas yaitu sebagai berikut :
1. Tim Kredensial melakukan rekredensial kepada staf medis dan
tenaga kesehatan
2. Tim Kredensial dan sekretariat mengumpulkan berkas para staf
media yang di rekredensial yaitu :
a. STR yang masih berlaku
b. SIP yang masih berlaku
c. Surat rekomendasi dari tim kredensial
3. Berkas di evaluasi
4. Tim rekredensial mengajukan rekomendasi penambahan atau
pengurangan kewenangan klinis staf tersebut
5. Tim kredensial merekomendasikan kewenangan klinis tersebut
kepada Kepala Puskesmas untuk dijadikan penugasan klinis.
6. Kepala Puskesmas menetapkan dan menerbitkan kembali surat
Kewenangan Klinis (clinical privilege) dan surat Penugasan klinis
(clinical appointment) kepada staf medis dan tenaga kesehatan.
BAB IV
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
BAB VIII
PENUTUP