Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN

MUTU PROFESI KEPERAWATAN


RS PANTI WILASA CITARUM

JALAN CITARUM NO. 98


SEMARANG
2022
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM
NOMOR : 370 /RSPWC/PD/IX/2022

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN MUTU PROFESI


TENAGA PERAWAT
RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM

DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu profesi keperawatan terhadap tenaga


perawat di RS. Panti Wilasa Citarum, maka perlu panduan mutu profesi
tenaga perawat.
b. bahwa hal menetapkan Surat Keputusan di RS. Panti Wilasa Citarum
adalah menjadi bagian dari tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab
Direktur RS. Panti Wilasa Citarum Semarang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013
Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013
Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017
Tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2018
Tentang Keperawatan;
8. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum
(Yakkum) Nomor 185-Ps/PUK.RS.PWC/VI/2017 tentang pengangkatan dr.
Yohanes Mada Suprayogi, Sp.PD sebagai Direktur Rumah Sakit Panti
Wilasa Citarum Periode Jabatan Tahun 2017-2022.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM
TENTANG PANDUAN MUTU PROFESI TENAGA PERAWAT SAKIT PANTI
WILASA CITARUM.
Kedua : Panduan Mutu Profesi Tenaga Perawat yang dimaksud adalah
sebagaimanatersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini.
Ketiga : Pelaksanaan, monitor dan evaluasi program agar dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
Keempat : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkan Surat Keputusan ini dibebankan
pada anggaran RS, Panti Wilasa Citarum

1
Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan ada
ketetapan/peraturan lain yang mengaturnya lebih lanjut.

Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal September 2022

Direktur;
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

dr. Yohanes Mada Suprayogi, Sp.PD.FINASIM

2
DAFTAR ISI

BAB. I PENDAHULUAN………………………………………………………………………. 4
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………… 4
B. TUJUAN…………………………………………………………………………………. 5
C. DEFINISI…………………………………………………………… 5
BAB II. RUANG LINGKUP…………………………………………………………………….. 6
BAB III. LANDASAN HUKUM………………………………………………………………….. 7
BAB IV. TATA LAKSANA……………………………………………………………………….. 8
BAB V. DOKUMENTASI……………………………………………………………………….. 9
BAB VI. PENUTUP…………………………………………………………………………….. 10

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan asuhan keperawatan maka


tenaga keperawatan sebagai pemberi pelayanan harus memiliki
kompetensi, etis dan peka budaya. Mutu profesi tenaga keperawatan harus
selalu ditingkatkan melalui program pengembangan profesional
berkelanjutan yang disusun secara sistematis, terarah dan terpola,
terstruktur.
Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu ditingkatkan secara terus
menerus sesuai perkembangan masalah kesehatan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, perubahan standar profesi, standar pelayanan serta hasil – hasil
penelitian terbaru.
Kemampuan dan keinginan untuk meningkatkan mutu profesi
tenaga keperawatan di Rumah Sakit masih rendah,
disebabkan karena beberapa hal antara lain: kemauan belajar
rendah, belum terbiasa melatih berpikir kritis dan reflektif, beban
kerja berat sehingga tidak memiliki waktu, fasilitas - sarana
terbatas, belum berkembangnya sistem pendidikan berkelanjutan
bagi tenaga keperawatan.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka
meningkatkan mutu profesi tenaga keperawatan antara lain audit,
diskusi, refleksi diskusi kasus, studi kasus, seminar /
simposium serta pelatihan, baik dilakukan di dalam maupun di
luar rumah sakit. Mutu profesi yang tinggi akan meningkatkan
percaya diri, kemampuan mengambil keputusan klinik dengan
tepat, mengurangi angka kesalahan dalam pelayanan
keperawatan. Akhirnya meningkatkan tingkat kepercayaan
pasien terhadap tenaga keperawatan dalam pemberian
pelayanan keperawatan.

6
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Sebagai dasar untuk meningkatkan mutu profesi keperawatan terhadap
tenaga perawat di RS Panti Wilasa Citarum.
b. Agar semua tenaga perawat di RS Panti Wilasa Citarum mempunyai kualitas
asuhan keperawatan yang sesuai standar melalui penggunaan sumber –
sumber dan evaluasi yang berkesinambungan..
2. Tujuan Khusus
Memastikan kualitas / mutu profesi tenaga keperawatan sehingga
dapat memberikan asuhan keperawatan yang berorientasi kepada
keselamatan pasien sesuai kewenangannya.

C. DEFINISI

BAB II
RUANG LINGKUP

RS Panti Wilasa Citarum dalam hal ini Komite Keperawatan melakukan audit mutu
profesi mengacu pada peraturan pemerintah yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik
indonesia No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit.

7
Ruang lingkup Panduan mutu profesi tenaga di RS Panti Wilasa Citarum ini meliputi
peningkatan kualitas / mutu profesi tenaga keperawatan sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yang berorientasi kepada keselamatan
pasien sesuai kewenangannya, agar semua tenaga perawat di RS Panti Wilasa
Citarum mempunyai kualitas asuhan keperawatan yang sesuai standar mutu profesi
melalui penggunaan sumber – sumber dan evaluasi yang berkesinambungan.

BAB III
LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;

8
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013
Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013
Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017
Tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.
8. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum)
Nomor 185-Ps/PUK.RS.PWC/VI/2017 tentang pengangkatan dr. Yohanes
Mada Suprayogi, Sp.PD sebagai Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Periode Jabatan Tahun 2017-2022.

BABA IV
TATA LAKSANA

Untuk melaksanakan tugas subkomite mutu profesi, maka ditetapkan


mekanisme sebagai berikut:

9
1. Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data dasar
tentang profil tenaga keperawatan di RS sesuai area praktiknya
berdasarkan jenjang karir
2. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data
subkomite Kredensial sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan perubahan standar profesi. Hal tersebut menjadi dasar
perencanaan CPD (continuing professional development).
3. Merekomendasikan perencanaan CPD (continuing professional
development) kepada unit yang berwenang
4. Berdasarkan hasil assesmen kompetensi dan perkembangan IPTEK,
diidentifikasi gap, kompetensi atau kompetensi baru sebagai materi
pertemuan ilmiah, dan pelatihan baik dilakukan di dalam maupun diluar
Rumah Sakit.
5. Mengidentifikasi fenomena klinik, telaah kompetensi perawat sebagai
bahan mengadakan perubahan/motivasi pelayanan keperawatan, standar
pelayanan dan kompetensi yang ada saat ini.
6. Koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam melakukan
pendampingan sesuai kebutuhan.
7. Melakukan audit keperawatan bekerjasama bidang keperawatan
dengan cara:
a. Pemilihan topik yang akan dilakukan audit
b. Penetapan standar dan criteria
c. Penetapan jumlah kasus sampel yang akan diaudit
d. Membandingkan standar criteria dengan pelaksanaan pelayanan
e. Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria
f. Menerapkan perbaikan
g. Rencana reaudit.
8. Memberi masukan kepada kepala bidang keperawatan,melalui ketua komite
keperawatan tentang pengembangan sumber daya manusia, prestasi atau
kegagalan tenaga keperawatan sebagai bahan penilaian kinerja perawat atau
perubahan kewenangan klinik.

BAB IV
DOKUMENTASI

10
1. Dokumen bukti pelaksanaan mutu profesi didokumentasikan di Komite
Keperawatan.
2. Hasil dari pelaksanaan kegiatan mutu profesi disampaikan di rapat komite
keperawatan.

BAB V
PENUTUP

11
Panduan mutu profesi ini ditetapkan dan dapat dievaluasi sesuai dengan
perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi Panduan ini akan dilakukan
secara bersama tiap bagian dan bagian SDM, selanjutnya di rekomendasikan kepada
Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum.

Komite Keperawatan

12

Anda mungkin juga menyukai