Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN KREDENSIAL KEBIDANAN

RSUD OKSIBIL

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH OKSIBIL

Jl. Poros Kabiding No. 02, Oksibil

Kabupaten Pegunungan Bintang

TAHUN 2023
KATA PENGATAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa
karena berkat rahmat dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan “Pedoman
Kredensial Kebidanan” dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.

Pedoman Kredensial Kebidanan RSUD Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ini


disusun dalam rangka memberikan acuan bagi semua jajaran di RSUD Oksibil dalam pemberian
pelayanan skrining pasien. Melalui pedoman ini diharapkan semua tenaga profesional pemberi
asuhan serta tenaga terkait lainnya dapat memahami berbagai hal yang berkaitan
denganpelayanan maternal dan neonatal di RSUD Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang.

Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan dan penerbitan pedoman ini. Semoga keinginan untuk dapat lebih
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dapat tercapai, seiring dengan pemberdayaan para
pelaksananya.

Pedoman ini tentu saja masih belum dapat memuat semua prosedur pelayanan maternal
dan neonatal yang dibutuhkan karena keterbatasan ilmudan referensi yang ada pada kami. Oleh
karena itu permohonan maaf perlu kamihaturkan apabila dalam penyusunan pedoman ini masih
banyak kekurangan disana-sini dan masih jauh dari kesempurnaan. Meskipun demikian mudah-
mudahan Pedoman Kredensial Kebidanan ini masih dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang terkait.

Ditetapkan di : Oksibil
Pada Tanggal : 03 Maret 2023
DIREKTUR RSUD OKSIBIL
KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG

drg. Lim Mety, MKM


Sp.PM NIP.19831129 200909
2 001

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Dasar Hukum.....................................................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................................2
D. Ruang Lingkup..................................................................................................................3
E. Sasaran..............................................................................................................................3

BAB II KOMITE KEBIDANAN DAN SUB KOMITE KREDENSIAL...............................4

A. Konsep Dasar Komite Kebidanan.....................................................................................4


B. Hubungan Dengan Pengelola Rumah Sakit......................................................................4
C. Sub Komite Kredensial.....................................................................................................5
D. Alur Proses Kredensial......................................................................................................6
E. Alur Pelaksanaan Re-Kredensial.......................................................................................7
F. Tahapan Proses Re-Kredensial..........................................................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu
pengetahuan, teknologi maupun perubahan pola piker masyarakat. Tuntutan
masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan
semakin meningkat. Keperawatan sebagai profesi dan perawat/Bidan sebagai tenaga
professional juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri
maupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya.
Perawat/Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting
dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa
perawat merupakan "back bone" untuk mencapai target-target global, nasional
maupun daerah. Hal ini disebabkan karena Perawat/Bidan merupakan tenaga
kesehatan dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus
menerus dan berkesinambungan serta berada pada garis terdepan dalam pemberian
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pelayanan kebidanan bermutu merupakan tujuan yang akan dicapai oleh Perawat
Bidan, memerlukan tenaga professional yang didukung oleh faktor internal antara lain
motivasi untuk mengembangkan karir profesional dan tujuan pribadinya maupun
faktor eksternal, antara lain kebijakan organisasi,kepemimpinan, struktur organisasi,
sistem penugasan dan sistem pembinaan. Untuk meningkatkan mutu asuhan
Keperawatan dan meningkatkan kompetensi tenaga Kebidanan dilakukan oleh
Komite Kebidanan secara berkesinambungan.
Komite kebidanan merupakan wadah non struktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesional tenaga kebidanan
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi (Permenkes Nomor 49 tahun 2013).
Fungsi Komite Kebidanan adalah meningkatkan profesionalisme tenaga perawat
di rumah sakit melalui proses kredensial bagi seluruh tenaga kebidanan yang akan

1
melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit. Dalam
melaksanakan fungsi itu, salah satu yang menjadi tugas Komite Kebidanan adalah
menyusun rinician Kewenangan. Kewenangan didapatkan setelah melalui proses
kredensial yang dilakukan oleh Sub komite Kredensial Komite
Keperawatan/Kebidanan bersama dengan Mitra Bestari. Kewenangan itulah yang
dijadikan dasar bagi Direktur Rumah Sakit untuk memberikan Penugasan.
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga kebidanan untuk menentukan
kelayakan pemberian Kewenangan. Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap
tenaga kebidanan yang telah memiliki Kewenangan untuk menentukan kelayakan
pemberian kewenangan unit tersebut.
Untuk mewujudkan tata kelola unit yang baik, semua asuhan kebidanan yang
dilakukan setiap tenaga kebidanan di rumah sakit sesuai penugasan klinis dari
Direktur rumah sakit. Panduan ini di harapkan dapat di gunakan sebagai acuan dalam
melakukan kredensial dan re-kredensial bagi tenaga kebidanan di RSUD Oksibil
kabupaten Pegunungan Bintang.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Permenkes 1239 / Menkes ISKIXI/2001 tentang registrasi tenaga kesehatan;
4. Permenkes 1796/MENKES/PERNIII/2011 tentang registrasi tenaga
kesehatan;
5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kebidanan serta tata kelola
klinis yang baik agar mutu pelayanan kebidanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien di rumah sakit lebih terjamin dan terlindungi.

2
2. Tujuan khusus
a. Memberi kejelasan kewenangan klinis bagi setiap tenega kebidanan
b. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga
kebidanan yang memberikan asuhan kebidanan sehingga Bidan
memiliki kompetensi dan kewenangan klinis yang jelas
c. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga kebidanan yang berada di
semua level pelayanan

D. RUANG LINGKUP
Proses kredensial mencakup review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan pengetahuan, kompetensi klinis tenaga
kebidanan.

E. SASARAN
Panduan kredensial ditujukan untuk :
1. Direktur rumah sakit
2. Komite Kebidanan
3. Sub komite kredensial
4. Tenaga Kebidanan klinis
5. Mitra bestari / peer group
6. Organisasi Profesi
7. Bagian SDM.

3
BAB II

KOMITE KEBIDANAN DAN SUB KOMITE KREDENSIAL

A. KONSEP DASAR KOMITE KEBIDANAN


Komite kebidanan adalah wadah non-struktural Rumah Sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi kebidanan,serta pemeliharaan etika dan disiplin, sehingga pelayanan
asuhan kebidanan kepada pasien diberikan secara benar (ilmiah) sesuai standar yang
baik (etis) sesuai kode etik profesi,serta hanya diberikan oleh tenaga kebidanan yang
kompeten dengan kewenangan yang jelas.
Komite kebidanan bertugas membantu direktur rumah sakit dalam melakukan
kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga kebidanan serta
pengembangan profesional kebidanan berkelajutan.

B. HUBUNGAN DENGAN PENGELOLA RUMAH SAKIT


1. Komite Keperawatan/Kebidanan merupakan kelompok profesi tenaga
Keperawatn/kebidanan
2. Dalam struktur fungsional berada di bawah kepala direktur RS
3. Bertanggungjawab langsung kepada kepalal direktur RS
4. Bekerja sama & berkoordinasi dengan kabid/direktur
5. Memberikan masukan tentang perkembangan profesi keperawatan/kebidanan

4
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN/KEBIDANAN

KETUA

SEKRETARIS

SUB KOMITE KREDENSIALINGSUB KOMITE ETIK DISIPLIN


SUB KOMITE ETIK DISIPLIN

MITRA BESTARI

Dalam melaksanakan fungsinya komite keperawatan di bantu oleh panitia


adhoc yang terdiri dari mitra bestari sesuai disiplin (spesifikasi/ SPF) dan
peminata tenaga keperawatan berdasarkan kebutuhan rumah sakit.
C. SUB KOMITE KREDENSIAL
Proses Kredensial bertujuan menjamin tenaga kebianan/keperawatan kompeten
dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai
dengan standar profesi.Tugas sub komite kredensial
1. Menyusun daftar rincian Kebidanan Klinis & buku putih kebidanan (white
paper).
2. Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen persyaratan
terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan
keperawatan & kebidanan sesuai dgn standar kompetensinya
3. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM
4. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial
5. Membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan/kebidanan untuk diteruskan ke Kepala/DirekturRumah Sakit
6. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinik bagi setiap tenaga
keperawatan/kebidanan.
7. Melakukan kredensial ulang secara berkala.

5
D. ALUR PROSES KREDENSIAL

Komite keprawatan/kebidanan
daftar peserta kresensial

Sub Komite kredensial melakukan review, verifikasi


dan evaluasi dokumen

Sub Komite kredensial menugaskan assessor untuk melakukan assesmen


kompetensi

Assessor membuat rekomendasi hasil


assesmen kompetensi ke sub komite kredensial

Sub Komite kredensial membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua komite keperawatan/kebidanan untuk
diteruskan kepada direktur

Direktur menerbitkan SPKK


6
E. ALUR PELAKSANAAN REKREDENSIAL

Calon peserta Re-kredensial


menyiapkan dokumen/potofolio
Re-kredensial

Tidak Ya

Bidang kebidanan melakukan seleksi


Kelas
kelengkapan
kompeten

Komite kebidanan (sub komite kredensial) bekerja


sama dengan mitra bestari untuk review,
verifikasi, dan evaluasi

Ya Tidak

Peserta re-kredensial (asesi) melakukan pra


essesmen dengan assessor yang ditunjuk oleh
komite

Ya Tidak

Pelaksanaan kompetensi oleh assessor

Assessor membuat rekomendasi hasil assesmen kompetensi


sub
Sub komite kredensial membuat laporan seluruh proses
kredensial kepada komite untuk diteruskan kepada
Direktur RSUD menerbitkan SPKK

7
F. TAHAPAN PROSES RE-KREDENSIAL
Tahap Pertama
Permohonan memperoleh kewenangan klinis
a. Mengajukan permohonan kepada Kepala Bidang Kebidanan (diket oleh
kepala ruangan)
b. Mengisi beberapa formulir yang disediakan rumah sakit,
 Rincian kewenangan klinis yang diajukan dengan mencontreng
 Mengisi porto polio, self assessment, Loog Book
 Melangkapi dokumen bukti
c. Menyerahkan semua dokumen yang dipersyaratkan kepada Kepala Bidang
kebidanan diketahui oleh kepala ruangan
d. Setelah formulir lengkap, kepala bidang kebidanan menyerahkannya ke ketua
komite untuk di tidak lanjuti

Tahap Ke Dua
Kajian Mitra
Bestari
a. Komite menugaskan subkomite kredensial untuk memproses permohonan
tersebut.
b. Subkomit kredensial menyiapkan mitra bestari yang berjumlah sekitar 4
hingga 6 orang
c. Mitra bestari mengkaji setiap asuhan atau tindakan kebidanan yang diajukan
oleh pemohon, mengacu kepada buku putih yang memuat syarat-syarat kapan
seorang bidan dianggap kompeten Misalnya pendidikan dan pelatihan,
menangani sejumlah kasus dalam periode tertentu
d. Berdasarkan buku putih (white paper) tersebut mitra bestari dapat
merekomendasi atau menolak permohonan kewenangan klinis asuhan dan
tindakan kebidanan yang diajukan.
e. Mitra Bestari juga menilai kesehatan fisik dan mental. Kalau perlu
dikonsulkan ke dokter untuk rekomendasi
f. Pada akhir proses kredensial, mitra bestari merekomendasikan sekelompok
asuhan dan tindakan kebidanan tertentu yang boleh dilakukan oleh pemohon
8
(Clinical Previlege), bila perlu bisa dilakukan asesmen: uji praktek,
wawancara, uji tulis.
g. Selanjutnya komite Keperawatan mengkaji kembali rekomendasi tersebut dan
mengadakan beberapa modifikasi bila diperlukan tahap ketiga.

Tahap Ketiga
Penerbitan Surat Penugasan Klinik
a. Direktur utama menerbitkan surat penugasan kepada tenaga perawat pemohon
berdasarkan rekomendasi Ketua Komite
b. Surat penugasan tersebut memuat daftar sejumlah kewenangan klinis untuk
melakukan asuhan dan tindakan kebidanan

9
BAB III

PENUTUP

Pengembangan jenjang karir merupakan suatu system untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensinya. Salah satu
upaya adalah pengembangan standard kompetensi, jenjang karir, dan sistem "reward. Karir
diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja,
sehingga pada akhimya akan memberikan kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya.

Komite kebidanan mempunyai tujuan mempertahankan dan mengembangkan


profesionalisme bidan sehingga mampu dan berwenang memberikan asuhan kebidanan di rumah
sakit. Surat penugasan klinik berlaku sampai 4 tahun. Pada akhir masa berlakunya surat
penugasan tersebut rumah sakit harus melakukan rekredensial. Surat penugasan dapat terakhir
setiap saat bila dinyatakan tidak kompeten. Kewenangan klinis untuk melakukan tindakan
tetrentu dapat dicabut berdasarkan pertimbangan Komite Kebidanan berdasarkan kinerja profesi
di lapangan. Kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila dianggap
telah pulih kompetensinya.setelah dilakukan pembinaan oleh Sub Komite pengembangan Mutu
profesi/Sub Komite Etik.

Anda mungkin juga menyukai