Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN INTERNAL

PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN DAN


PEMBERIAN ASUHAN KLINIS

PUSKESMAS SIANTAN HULU


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-
Nya, sehingga Pedoman Internal Pengkajian, Rencana Asuhan dan Pemberian Asuhan Klinis
Puskesmas Siantan Hulu dapat terselesaikan tepat waktu. Dalam penyelesaian pedoman ini, penulis
mendapatkan bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak baik itu dari segi moril
maupun materiil. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam pembuatan pedoman ini.
Pedoman ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dengan Kegiatan
Pengkajian, Rencana Asuhan dan Pemberian Asuhan Klinis Puskesmas Siantan Hulu. Penulisan
pedoman ini tidak terlepas dari kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan
saran sebagai masukan demi perbaikan pedoman.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan Pedoman.........................................................................................................1
C. Sasaran Pedoman........................................................................................................2
D. Ruang Lingkup Pedoman...........................................................................................2
E. Batasan Operasional...................................................................................................2
BAB II STANDAR KETENAGAAN............................................................................................4
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia.............................................................................4
B. Distribusi Ketenagaan................................................................................................4
C. Jadwal Kegiatan.........................................................................................................4
BAB III STANDAR FASILITAS...................................................................................................6
A. Denah Ruang..............................................................................................................6
B. Standar Fasilitas.........................................................................................................6
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN....................................................................................8
A. Lingkup Kegiatan.......................................................................................................8
B. Metode........................................................................................................................8
C. Langkah Kegiatan.......................................................................................................9
BAB V LOGISTIK.......................................................................................................................14
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM.............................................15
BAB VII KESELAMATAN KERJA..............................................................................................16
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU.............................................................................................17
BAB IX PENUTUP.......................................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan peningkatan pembangunan di segala bidang maka perubahan sistem
nilai di masyarakat semakin berkembang. Pengetahuan dan pendidikan yang meningkat
menyebabkan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang bermutu seperti pelayanan
kesehatan semakin tinggi. Pelayanan kesehatan di Puskesmas sesungguhnya tidak hanya
memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan pelayanan umum kepada
masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, pelanggan / pasien dan
keluarga pasien juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang
cekatan dan terampil, kenyamanan ruang tunggu, antrean yang tidak terlalu lama, kebersihan
ruangan dan toilet serta sikap ramah sopan dan santun dari petugas puskesmas dalam
melayani. Selain itu pelayanan klinis puskesmas merupakan salah satu tempat pertama ,yang
diharapkan pelanggan/pasien dan keluarga pasien bahkan sebagai tempat pemberi informasi
yang jelas sebelum mendapatkan tindakan/pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan
rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
Saat ini upaya peningkatan mutu pelayanan terus dilakukan terutama mutu pelayanan
klinis sehingga diharapkan dapat terwujud pelayanan klinis yang bermutu tinggi ditunjang
dengan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang berkualitas dan memenuhi
standar yang telah ditetapkan.
Untuk itu perlu disusun pedoman yang diharapkan menjadi acuan bagi peningkatan
penyelenggaraan pelayanan klinis yang profesional dan bermutu.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan klinis yang
profesional dan bermutu di Puskesmas Siantan Hulu.
2. Tujuan Khusus :
2.1. Terselenggaranya pelayanan klinis yang profesional dan bermutu tinggi
2.2. Terlaksananya penilaian terhadap kinerja pelayanan klinis di Puskesmas Siantan Hulu.
2.3. Terlaksananya perbaikan berkelanjutan pada pelayanan klinis Puskesmas Siantan
Hulu.
2.4. Meningkatnya kepuasan dan harapan pelanggan/pasien terhadap pelayanan klinis di
Puskesmas Siantan Hulu.

1
C. Sasaran Pedoman
Semua penyelenggara pelayanan klinis baik itu staf medis (dokter/dokter gigi),
paramedis (perawat/bidan), tenaga kesehatan lainnya (nutrisionis/ahli gizi, sanitarian,
analis/laboratorium, apoteker/farmasi, tenaga kesehatan masyarakat, dan tenaga non kesehatan
(administrasi, loket dan rekam medik, sopir, cleaning service, petugas keamanan) serta pasien
yang terkait untuk bekerja sama dalam pelaksanaan pelayanan klinis di Puskesmas Siantan
Hulu dan jaringannya.

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pedoman pelayanan klinis ini adalah pelayanan kesehatan perseorangan
tingkat pertama meliputi rawat jalan, pelayanan gawat darurat, dan rawat inap. Puskesmas
Siantan Hulu memiliki beberapa unit pelayanan klinis :
1. Unit pendaftaran dan rekam medis
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
4. Poli KIA/KB
5. Unit Gizi
6. Unit Promkes
7. Unit Obat/Kefarmasian
8. Unit Laboratorium
9. Ruang Tindakan

E. Batasan Operasional
a. Unit Pelayanan Administrasi dan rekam medis
Unit Pendaftaran dan rekam medis adalah unit yang melayani pendaftaran pasien
baru dan pasien lama yang akan mendapatkan pelayanan rawat jalan beserta rekam
medisnya.
b. Unit Pelayanan Klinis
1. Poli Umum adalah unit pelayanan yang melayani pemeriksaan kesehatan umum
dewasa dan anak di atas 5 tahun.
2. Poli Gigi adalah unit pelayanan yang melayani pemeriksaan gigi dan mulut.
3. Poli KIA/KB adalah unit pelayanan yang melayani kesehatan ibu anak dan KB yang
meliputi pemeriksaan ibu hamil (antenatal care), pemeriksaan IVA, imunisasi,
pelayanan KB (pil, suntik, implant, IUD) disertai unit pelayanan yang melayani
manajemen terpadu balita sakit dan deteksi dini tumbuh kembang anak pada pasien
bayi balita umur 0-59 bulan.
4. Unit Gizi adalah pelayanan gizi yang berupa konsultasi/konseling gizi.

2
5. Unit Promosi Kesehatan melayani konsultasi/konsultasi, pemberian informasi
kesehatan.
6. Ruang Tindakan adalah unit pelayanan yang menangani pasien yang membutuhkan
pertolongan segera atau memerlukan tindakan medik.
7. Unit Laboratorium adalah unit pelayanan yang melayani pemeriksaan darah, urine,
feses, kimia darah, dahak/sputum (dan lain-lain)
8. Unit Obat adalah unit pelayanan yang melayani pemberian obat melalui resep dokter
atau dokter gigi dan paramedis (bidan/perawat) yang telah diberikan pendelegasian
wewenang dari dokter/dokter gigi.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi ketenagaan yang ada di Puskesmas Siantan Hulu dan jaringannya (Pustu,
Poskesdes) adalah sebagai berikut:
Kontrak Kontrak Kontrak
NO PENDIDIKAN PNS Daerah BLUD Sukarela NS Jumlah
1 KEDOKTERAN UMUM 1 1 - 2
2 KEDOKTERAN GIGI 1 - - - - 1
3 S1 KEPERAWATAN 1 - - - 1
4 D3 KEPERAWATAN 5 1 - 1 1 8
5 D4 KEBIDANAN - 2 - - - 2
6 D3 KEBIDANAN 7 4 - 1 12
7 D3 ANALIS 1 1 - 2
8 D3 KESLING 1 - - - 1
9 D3 FARMASI 1 1 - 1 3
10 S1 KESMAS - - 1 - 1
11 D3 KEPERAWATAN GIGI 1 1 1 - 3
12 D4 GIZI - - 1 1
13 D3 GIZI 1 - 1
14 D3 PEREKAM MEDIS - - 1 - 1
SMK / SMA
15 PENGADMINISTRASI - 1 1 2
UMUM
16 D4 KASUBAG TU 1 1
17 D4 AKUNTANSI - - 1 - 1
SMP / TENAGA
18 KEBERSIHAN - - 1 - 1
19 D3 Teknik Informatika 1 1
20 SMA SUPIR AMBULAN 1 1
JUMLAH 21 10 9 3 3 45

B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam pelayanan klinis mulai dari
Kepala Puskesmas, dokter, perawat, bidan, nutrisionis, analis, apoteker, sanitarian, sarjana
kesehatan masyarakat, petugas administrasi dan tata usaha, petugas rekam medis, kasir,
petugas kebersihan dan sopir.

C. Jadwal Kegiatan
NO JENIS PELAYANAN WAKTU
Senin - Kamis ( 07.30 - 13.30 WIB )
1 LOKET PENDAFTARAN Jumat ( 07.30 - 11.00 WIB )
Sabtu ( 07.30 - 11.00 WIB )
Senin - Kamis ( 07.30 - 13.30 WIB )
2 RUANG TINDAKAN Jumat ( 07.30 - 11.00 WIB )
Sabtu ( 07.30 - 11.00 WIB )
Senin - Kamis ( 07.30 - 13.30 WIB )
PELAYANAN KESEHATAN
3 Jumat ( 07.30 - 11.00 WIB )
UMUM
Sabtu ( 07.30 - 11.00 WIB )
PELAYANAN KESEHATAN Senin - Kamis ( 07.30 - 13.30 WIB )
4
GIGI Jumat ( 07.30 - 11.00 WIB )
Sabtu ( 07.30 - 11.00 WIB )

4
Senin - Kamis ( 07.30 - 13.30 WIB )
5 PELAYANAN KIA Jumat ( 07.30 - 11.00 WIB )
Sabtu ( 07.30 - 11.00 WIB )
Senin - Kamis ( 07.30 - 13.30 WIB )
6 LABORATORIUM
Jumat ( 07.30 - 11.00 WIB )
Sabtu ( 07.30 - 11.00 WIB )
Senin – Kamis ( 07.30 - 13.30 WIB )
7 PELAYANAN FARMASI Jumat ( 07.30 - 11.00 WIB )
Sabtu ( 07.30 - 11.00 WIB )
PELAYANAN KONSELING Senin - Kamis ( 07.30 - 13.30 WIB )
DAN PROMKES: Jumat ( 07.30 - 11.00 WIB )
A. SANITASI
10 B. GIZI Sabtu ( 07.30 - 11.00 WIB )
C. KESPRO
D. PERNIKAHAN
E. PROLANIS
Pengaturan jadwal jaga rawat inap bersalin dikoordinasikan oleh penanggung jawab
KIA, KB & Persalinan yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan puskesmas lainnya (jadwal
posyandu, jadwal jaga poli, dan lain-lain).

5
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas

Puskesmas Siantan Hulu adalah Puskesmas Rawat Jalan. Sesuai dengan Kedudukannya
Puskesmas Siantan Hulu membina Usaha Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)
yang terdiri dari 17 Posyandu Balita, 10 Posyandu lansia, 3 Posbindu.

6
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pelayanan klinis ini untuk melakukan tatalaksana pelayanan
rawat jalan, meliputi pasien umum, Pasien BPJS ( Askes PNS/TNI POLRI,
Jamkesmas/Kartu Indonesia Sehat, BPJS Mandiri, BPJS Ketenagakerjaan).

B. Metode
a. Pendaftaran Pasien dan Rekam Medis
Metode yang dilakukan pada pendaftaran pasien menggunakan metode antrean dan
untuk rekam medis menggunakan metode pemberian nomor secara unit. Metode pemberian
nomor secara unit, pada pasien datang pertama kali untuk berobat jalan maka pasien
tersebut mendapat satu nomor rekam medis. Berkas rekam medis tersebut akan tersimpan
dalam satu berkas dengan nomor pasien berdasarkan per tempat tinggal (desa) dan luar
wilayah.

b. Metode Pengkajian , keputusan, rencana layanan klinis, dan


pelaksanaan layanan serta rencana rujukan dan pemulangan pasien
meliputi :
1. Anamnesis (Subjective)
Hasil anamnesis berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta yang sering
disampaikan oleh pasien atau keluarga pasien. Penelusuran riwayat penyakit yang
diderita saat ini, penyakit lainnya yang merupakan faktor risiko, riwayat keluarga,
riwayat sosial, dan riwayat alergi menjadi informasi lainnya pada bagian ini. Pada
beberapa penyakit, bagian ini memuat informasi spesifik yang harus diperoleh dokter
dari pasien atau keluarga pasien atau keluarga pasien untuk menguatkan diagnosis
penyakit.
2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
Bagian ini berisi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
spesifik, mengarah kepada diagnosis penyakit (pathognomosis). Meskipun tidak
memuat rangkaian pemeriksaan fisik lainnya, pemeriksaan tanda vital dan
pemeriksaan fisik menyeluruh tetap harus dilakukan oleh dokter untuk memastikan
diagnosis serta menyingkirkan diagnosis banding.
3. Penegakan Diagnosis (Assesment)
Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Beberapa penyakit membutuhkan hasil pemeriksaan
penunjang untuk memastikan diagnosis atau karena telah menjadi standar logaritma
penegakkan diagnosis. Selain itu, bagian ini juga memuat klasifikasi penyakit,
diagnosis banding, dan komplikasi penyakit.
7
4. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Bagian ini berisi sistematika rencana penatalaksanaan berorientasi pada pasien
(patient centered) yang terbagi atas dua bagian yaitu penatalaksanaan non
farmakologi dan farmakologi. Selain itu , bagian ini juga berisi edukasi dan konseling
terhadap pasien dan keluarga (family focus), aspek komunitas lainnya (community
oriented) serta kapan dokter perlu merujuk pasien (kriteria rujukan).
Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu dari kriteria “TACC”
(Time-Age-Complication-Comorbidity) berikut:
Time : jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi kronis
atau melewati Golden Time Standart.
Age : jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan risiko komplikasi serta risiko kondisi penyakit lebih
berat.
Complication : jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi pasien.
Comorbidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat
kondisi pasien.
Selain empat kriteria di atas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapat menjadi
dasar bagi dokter untuk melakukan rujukan demi menjamin keberlangsungan
penatalaksanaan dengan persetujuan pasien.

C. Langkah Kegiatan
Tata laksana pelayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan secara
team work, dilakukan sesuai pelayanan klinis dokter, asuhan keperawatan, asuhan kebidanan,
dan terdokumentasikan dengan baik.
a. Pendaftaran pasien
Pada pendaftaran terdapat ketentuan seperti alur pendaftaran sebagai berikut:

Pada proses pendaftaran pasien dipandu dengan prosedur yang jelas dan dilakukan
oleh petugas pendaftaran. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan cara
identifikasi, yaitu : nama pasien, tanggal lahir, alamat dan nomor rekam medis.
Adanya informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi : tarif, jenis, dan informasi tentang kerja sama
8
dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran. Hak dan
kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari
pendaftaran.
1. Hak-hak pasien meliputi:
a. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
b. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
c. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
d. Memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan peraturan yang berlaku di Puskesmas Siantan Hulu.
e. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan
Dokter Gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP).
f. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
g. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi

yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
h. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
i. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas Siantan Hulu.
j. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas Siantan Hulu yang tidak sesuai standar
melalui:
1) Kotak Saran
2) Call Center/WA Puskesmas Siantan Hulu: 08115750420
3) Email: pkm.sjd@gmail.com
4) FB. Puskesmas Siantan Hulu
5) Langsung melalui Kepala Puskesmas Siantan Hulu dan atau petugas unit terkait

2. Kewajiban pasien meliputi:


a. Mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas Siantan Hulu.
b. Menggunakan fasilitas Puskesmas Siantan Hulu secara bertanggung jawab.
c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas Siantan Hulu.
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya.
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan

9
yang dimilikinya.
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Siantan Hulu dan disetujui.
g. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

b. Pengkajian, keputusan dan rencana layanan


Pengkajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian
kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
diidentifikasi serta dicatat dalam rekam medis dengan langkah SOAP. Proses kajian
tersebut mengacu pada standar profesi masing-masing profesi. Di mana proses pelaksanaan
pelayanan klinis ini harus didukung oleh peralatan dan tempat yang memadai dan
menjamin keamanan bagi petugas dan pasien. Untuk tiap pasien rencana layanan yang
disusun dikelola dengan rencana layanan terpadu dan berkesinambungan dan melibatkan
pasien serta mempertimbangkan tata nilai budaya pasien. Pemberian informasi mengenai
efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan diberitahukan kepada pasien
begitu juga hal-hal yang memuat pendidikan. Dan penyuluhan pasien dilakukan dalam
rencana layanan klinis. Semua hal yang dilakukan selama pengkajian dicatat di rekam
medis.
Pada pasien dengan kondisi gawat dan/atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan berdasarkan SOP triase/pedoman triase. Adanya pembentukan tim kesehatan
antar profesi diperlukan bila dilakukan pelayanan klinis secara tim.
Pendelegasian wewenang pada layanan klinis diperlukan untuk diperlukan agar
terjaga kesinambungan pelayanan dan pelayanan terjaga dan tertata dengan baik sehingga
penanganan pasien dapat dilakukan dengan baik. Namun dalam pelaksanaan pendelegasian
wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus dilakukan melalui proses
pendelegasian wewenang dan pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
profesional yang memenuhi persyaratan di mana diatur dalam SOP pendelegasian
wewenang.
c. Pelaksanaan layanan;
Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
(pelayanan medis, keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan yang lain)
sesuai dengan rencana layanan dan perkembangan serta perubahan rencana layan tercatat
dalam rekam medis oleh tenaga medis/paramedis dan profesi kesehatan lainnya.
Pelaksanaan layanan ini dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu. Dalam pelaksanaan layanan klinis ini, pasien dimonitor,
dievaluasi, dan ditindak lanjut.
Bila dalam pelaksanaan layanan dilakukan tindakan medis/pengobatan yang
berisiko (Anestesi, pembedahan dan tindakan lainnya) maka dilakukan pemberian
informasi kepada pasien dan adanya persetujuan pasien (pasien mengisi form informed
10
consent) serta didokumentasikan pada rekam medis. Pasien berhak untuk menolak
pengobatan, berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain. Jika pasien
menolak untuk pengobatan atau rujukan, maka pasien diberikan informasi tentang hak
pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut.
Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat dan kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai
dengan prosedur pelayanan kasus berisiko tinggi. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan
universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur
pencegahan (kewaspadaan universal). Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan
dengan prosedur pemberian obat /cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
aseptik. Untuk pelayanan anestesi lokal dan pembedahan harus dipandu dengan SOP
Anestesi dan pembedahan serta dilaksanakan oleh petugas yang kompeten. Status pasien
wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
Dalam pelaksanaan pelayanan ini tenaga medis/paramedis/tenaga kesehatan lainnya
harus memperhatikan hak dan kewajiban pasien serta mengidentifikasi keluhan pasien dan
tindak lanjutnya.
d. Rencana rujukan dan rawat jalan (pemulangan)
Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses rawat jalan
(pemulangan) ataupun proses rujukan. Adanya umpan balik dari fasilitas rujukan, maka
dokter yang menangani wajib menindaklanjuti. Pada rujukan pasien ditulis resume klinis.
Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan dan terapi yang
telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut dan diberi informasi pilihan tempat
rujukan pasien untuk pasien umum atau BPJS (berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
tempat rujukan BPJS).
Kriteria merujuk pasien meliputi:
1) Dari hasil pemeriksaan, sudah terindikasi bahwa keadaan pasien tidak dapat diatasi
di Puskesmas
2) Dari hasil pemeriksaan fisik dengan hasil pemeriksaan penunjang medis di
Puskesmas ternyata tidak mampu diatasi
3) Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis/sub-spesialis di Rumah Sakit
berdasarkan keadaan penyakit yang diderita pasien
4) Pasien memerlukan pelayanan penunjang medis yang lebih lengkap yang tidak
tersedia di fasilitas pelayanan puskesmas
5) Apabila telah diobati berulang kali di puskesmas ternyata pasien memerlukan
pemeriksaan dan pengobatan di sarana kesehatan yang lebih mampu
Pada saat pemulangan (rawat jalan), pasien/ keluarga pasien diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.

11
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan klinis berdasarkan permintaan tiap unit
pelayanan. Di mana untuk kebutuhan logistik peralatan kantor berupa : formulir informed consent,
formulir rujukan BPJS, formulir rujukan umum, kertas resep, permintaan laboratorium, formulir
rujukan klinik konsultasi , formulir surat keterangan sakit, ballpoint, kertas A4 dan F4, cartridge
print, tinta stempel, buku register, buku register rujukan, dan buku tindakan, map, type x, peralatan
untuk kebersihan, serta sabun handwash (handscrub) , bayclin, plastik ,dan lain-lain.
Untuk kebutuhan logistik bahan habis pakai medis unit layanan meminta kebutuhan tersebut
sesuai dengan keperluan kepada unit layanan farmasi (unit obat). Logistik bahan habis pakai medis
di unit layanan klinis berupa kasa kotak steril, kasa gulung, jarum, spuit 3/5/10 cc, benang,
povidone iodine (Betadine), plester, NaCl 0,9%, infus set, iv kateter, obat-obat emergency, dan
lain-lain.

12
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Dalam perencanaan pelayanan klinis perlu diperhatikan keselamatan pasien dengan


melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksaan
kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap unit layanan
klinis. Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem di mana puskesmas membuat asuhan
pasien lebih aman. Di dalam pelayanan klinis ada beberapa standar yang harus dilaksanakan dalam
keselamatan pasien.
a. Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100%. Label identitas
tidak tepat salah penulisan nama, salah jenis kelamin dan salah alamat.
b. Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan dokter via telepon harus
menggunakan metode SBAR, target yang harus terpenuhi 100%.
c. Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100%. Yang dimaksud tidak tepat apabila salah
ketik, salah memasukkan di berkas pasien/ list pasien lain.
d. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi), tepat waktu dan tepat dokumentasi.

13
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelayanan klinis perlu diperhatikan


keselamatan kerja karyawan Puskesmas dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan pelayanan klinis. Upaya pencegahan risiko
terhadap kemungkinan yang dapat terjadi harus dilakukan di unit-unit layanan klinis. Keselamatan
kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjanya,
perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungannya. Mengacu pada pengertian tersebut maka
diharapkan setiap petugas medis maupun non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja di
antaranya:
a. Tersedianya APD yang memenuhi standar serta dapat menggunakannya dengan benar baik itu
masker, penutup kepala, kaos tangan, skort/apron, kacamata, pelindung kaki, dan sebagainya.
b. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius serta
terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas.
c. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke pasien.
d. Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit sehingga
unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.

14
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan pelayanan klinis dimonitor dan dievaluasi dengan indikator sebagai
berikut:
1. Ketersediaan jenis-jenis unit-unit layanan klinis yang sesuai dengan standar pelayanan minimal
Puskesmas
2. Ketepatan pelaksanaan pelayanan klinis sesuai dengan jadwal
3. Kesesuaian petugas yang melaksanakan pelayanan klinis
4. Memperhatikan keselamatan pasien (tepat identifikasi pasien)
5. Kepuasan pelanggan
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini maupun pada audit internal.

15
BAB IX
PENUTUP

Pada prinsipnya pelayanan klinis adalah bagian dari pelayanan kesehatan Puskesmas yang
mengedepankan tanggung jawab, disiplin dan kebersamaan dan mengutamakan keselamatan pasien.
Semoga dengan adanya pedoman pelayanan klinis ini, pelayanan klinis dapat berjalan dengan baik
serta semakin dipercaya oleh masyarakat.

16

Anda mungkin juga menyukai