Anda di halaman 1dari 9

1771

KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS SIANTAN HULU
KOTA PONTIANAK

NOMOR : /PSH/TAHUN 2023

TENTANG

PELAYANAN KLINIS MULAI DARI PENDAFTARAN SAMPAI DENGAN


PEMULANGAN DAN RUJUKAN

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SIANTAN HULU,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis puskesmas


dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis pasien perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan
pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada
huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas Siantan Hulu tentang
Pelayanan Klinis Mulai Dari Pendaftaran
sampai Pemulangan dan Rujukan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 34 tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang
Standar Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan Nomor HK.02.02/D/4871/2023
Tentang Instrumen Survei Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Walikota Pontianak Nomor 91
Tahun 2020 tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Pusat Kesahatan
Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kota
Pontianak.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SIANTAN


HULU TENTANG PELAYANAN KLINIS MULAI
DARI PENDAFTARAN SAMPAI PEMULANGAN
DAN RUJUKAN.

KESATU : Kebijakan pelayanan klinis sebagaimana


tercantum dalam lampiran merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari surat
keputusan ini;

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal


ditetapkan, dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
maka akan diadakan perbaikan/ perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pontianak
pada tanggal : 2 Januari 2023

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS SIANTAN HULU,

EKA WAHYUNI
LAMPIRAN I
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UNIT
PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SIANTAN
HULU
NOMOR : /PSH/TAHUN 2023
PELAYANAN KLINIS MULAI DARI
PENDAFTARAN SAMPAI PEMULANGAN.

PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN DAN PEMBERIAN ASUHAN KLINIS

A. Penapisan (skrining) dilakukan sejak awal dari penerimaan pasien


untuk memilah pasien sesuai dengan kemungkinan penularan
infeksi, kebutuhan pasien dan kondisi kegawatan yang dipandu
dengan prosedur skrining yang dibakukan.

B. Proses kajian pasien merupakan proses yang berkesinambungan dan


dinamis, baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap. Proses
kajian pasien menentukan efektivitas asuhan yang akan dilakukan.

C. Kajian pasien meliputi:


1. Mengumpulkan data dan informasi tentang kondisi fisik,
psikologis, status sosial dan riwayat penyakit. Untuk mendapatkan
data dan informasi tersebut dilakukan Anamnesa (data subyektif
=S), pemeriksaan fisik dan penunjang (data objektif =O).
2. Analisis data dan informasi yang diperoleh yang menghasilkan
masalah, kondisi dan diagnosis untuk mengidentifikasi kebutuhan
pasien (Assesmen atau Analisis = A).
3. Membuat rencana asuhan (Perencanaan Asuhan = P), yaitu
menyusun solusi untuk mengatasi masalah atau memenuhi
kebutuhan pasien.

D. Pada saat pasien pertama kali diterima, dilakukan kajian awal untuk
selanjutnya dilakukan kajian ulang secara berkesinambungan baik
pada pasien rawat jalan maupun rawat inap sesuai dengan
perkembangan kondisi kesehatannya.
E. Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan,
dan disiplin yang lain meliputi: status fisik/neurologis/mental,
psikososiospiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi,
asesmen nyeri, asesmen resiko jatuh, asesmen fungsional (gangguan
fungsi tubuh), asesmen risiko gizi, kebutuhan edukasi dan rencana
pemulangan.

F. Pada saat kajian awal perlu diperhatikan juga apakah pasien


mengalami kesakitan atau nyeri. Nyeri adalah bentuk pengalaman
sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan adanya kerusakan jaringan atau cenderung akan terjadi
kerusakan jaringan.

G. Kajian pasien dan penetapan diagnosis hanya boleh dilakukan oleh


tenaga profesional yang kompeten. Tenaga profesional yang kompeten
adalah tenaga yang dalam melaksanakan tugas profesinya dipandu
oleh standar kode etik profesi, dan mempunyai kompetensi sesuai
dengan pendidikan dan pelatihan yang dimiliki, dibuktikan dengan
sertifikat kompetensi.

H. Proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika


diperlukan oleh tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter,
dokter gigi, perawat, bidan dan tenaga kesehatan pemberi asuhan
yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien. Jika dalam pemberian
asuhan diperlukan tim kesehatan, maka harus dilakukan koordinasi
dalam penyusunan rencana asuhan terpadu.

I. Pasien mempunyai hal untuk mengambil keputusan terhadap asuhan


yang akan diperoleh.

J. Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerja sama dalam menyusun


rencana asuhan klinis yang akan dilakukan.

K. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan


dalam bentuk diagnosa dan asuhan yang akan diberikan, dengan
memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual serta
memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki pasien, dan
mencakup komunikasi, informasi dan edukasi pada pasien dan
keluarga.
L. Perubahan rencana asuhan ditentukan berdasarkan hasil kajian
lanjut sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien.
M. Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang untuk
melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi tertentu kepada
perawat, bidan atau tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain
secara tertulis. Pelimpahan wewenang tersebut hanya dapat
dilakukan dalam keadaan tenaga medis tidak berada di tempat,
dan/atau karena keterbatasan ketersediaan tenaga medis.

N. Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis tersebut


dilakukan dengan ketentuan:
1. Tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pelimpahan
2. Pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan tetap di bawah
pengawasan pemberi pelimpahan
3. Pemberi pelimpahan tetap bertanggungjawab atas tindakan yang
dilimpahkan sepanjang pelaksanaan tindakan sesuai dengan
pelimpahan yang diberikan
4. Tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk mengambil keputusan
klinis sebagai dasar pelaksanaan tindakan
5. Tindakan yang dilimpahkan tidak bersifat terus-menerus

O. Asuhan pasien diberikan oleh tenaga sesuai kompetensi lulusan


dengan kejelasan rincian wewenang menurut peraturan perundang-
undangan.

P. Pada kondisi tertentu misalnya kasus penyakit Tuberkulosis dengan


malnutrisi maka perlu penanganan secara terpadu dari dokter,
nutrisionis dan penanggung jawab program TB, pasien memerlukan
asuhan terpadu yang meliputi asuhan medis, asuhan keperawatan,
asuhan gizi, dan asuhan kesehatan yang lain, sesuai kebutuhan
pasien.

Q. Untuk meningkatkan luaran klinis yang optimal perlu ada kerja sama
antara petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga
perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan dan edukasi yang terkait
dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien, dengan pendekatan
komunikasi inter-personal antara pasien dan petugas kesehatan,
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, agar mereka dapat
berperan aktif dalam proses asuhan dan memahami konsekuensi
asuhan yang diberikan
Ditetapkan di : Pontianak
pada tanggal : 2 Januari 2023

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS SIANTAN HULU,

EKA WAHYUNI

LAMPIRAN II
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UNIT
PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS
SIANTAN HULU
NOMOR : /PSH/TAHUN 2023
PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN DAN
PEMBERIAN ASUHAN KLINIS.

FORMULIR SKRINING VISUAL RAWAT JALAN

Merah Orange Kuning Hijau Risiko Jatuh

Tanda  Tidak sadarkan  Nyeri  Tampak


 Kondis
 Menggunakan alat
dan diri/pingsan hebat pucat bantu jalan
i stabil
gejala  Tidak  Nyeri dada  Lemas  Gangguan pola
bernapas/kesulitan  Lansia berjalan
bernapas  Bumil
 Menggunakan penutup
 Kejang  Bayi/balita
pada setidaknya satu
mata

Tindak
 Masuk Ruang  Masuk
 Layanan  Layanan
 Layanan
lanjut dengan dengan
Tindakan Ruang prioritas/disediakan
antrean antrean biasa
Tindakan kursi roda
biasa

LAMPIRAN III
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UNIT
PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS
SIANTAN HULU
NOMOR : /PSH/TAHUN 2023
PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN DAN
PEMBERIAN ASUHAN KLINIS.

FORMULIR REKAM MEDIS

Ditetapkan di : Pontianak
pada tanggal : 2 Januari 2023

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS SIANTAN HULU,

EKA WAHYUNI

Anda mungkin juga menyukai