Anda di halaman 1dari 94

DAFTAR KEWENANGAN KLINIS

PERAWAT DAN BIDAN

KOMITE KEPERAWATAN

1
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/MEI/2016
KATA PENGANTAR PENYUSUN

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2014 dan Undang-


Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan yang baru oleh pemerintah Republik
Indonesia, program keselamatan pasien telah menjadi issue sentral yag wajib diwujudkan
dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu upaya untuk menuju keselamatan
pasien tersebut adalah mencegah terjadinya kecelakaan medis akibat inkompetensi tenaga
keperawatan dirumah sakit. Penjelasan pasal 11 ayat 2 peraturan menteri kesehatan no. 49
tahun 2013 tentang Komite Keperawatan menetapkan bahwa “ Dalam nursing staf bylaws
diatur tentang kewenangan klinis (clinical privilege) setiap tenaga keperawatan di rumah
sakit “.
Komite keperawatan RS. GADING PLUIT berupaya untuk melaksanakan proses
kredensial bagi tenaga keperawatan yang bekerja di RS Gading Pluit. Proses kredentialing ini
dilaksanakan untuk menentukan batas - batas kewenagan klinis yang diberikan kepada
seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang dirawat di RS.
Gading Pluitt. Proses kredensialing ini dilakukan dengan mempertimbangakan tingkat
pendidikan, masa kerja dari seorang perawat. Hasil akhir dari proses kredentialing ini adalah
terbitnya Surat Penugasan Kerja KliniK (SPKK) dari Direktur RS. Gading Pluit untuk
seorang perawat yang bekerja di RS.Gading Pluit. Surat Penugasan Keja Klinik (SPKK) ini
menjadi batasan kompetensi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan ke pasien.
Proses kredensial akan dilaksanakan secara berkala, sejak perawat baru mulai bekerja
di RS. Gading Pluit. Dalam buku puith (white book) ini berisi tentang pengaturan tentang
kewenangan klinis secara terinci (delineation of clinical privilege) dari setiap jenjang karir
profesi perwat dan bidan . Untuk itu maka komite dan Bidang keperawatan menyusun buku
putih ini sebagai pedoman daftar kewenangan klinis setiap jenjang perawat.
Semoga buku pedoman ini dapat digunakan untuk membantu sub komite kredensial
komite keperawatan dalam melaksanakan proses kredensial dan re-kredensial tenaga
keperawatan dengan baik.

Jakarta 7 Juni 2016


Tim Penysun

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
2
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT GADING PLUIT

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karuniaNya kepada kami pimpinan RS. Gading Pluit beserta jajarannya untuk senantiasa
dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada umumnya.
Perlu diketahui bersama, RS. Gading Pluit sudah berdiri dan beropersional sejak bulan
September tahun 2004. RS. Gading Pluit ini dibangun untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Rumah sakit ini dapat
berjalan memberikan pelayanan kesehatan berupa pelayanan medis, pelayanan keperawatan
dan pelayanan kesehatan lainnya dengan ditunjang oleh profesi dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya yang bekerja dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab.
RS. Gading Pluit dalam rangka mewujudkan pelayanan keperawatan yang baik dan optimal
sesuai dengan misi RS. Gading Pluit, telah membentuk komite keperawatan yang dalam
tugasnya menyusun kewenangan klinis tenaga perawat yang bertugas di RS. Gading Pluit
sesuai dengan jenjang karirnya, menyusun standar mutu dan pengembangan profesi
keperawatan dan menyusun standar etik dan disiplin profesi keperawatan. Dalam
menjalankan peran dan fungsinya, Komite Keperawatan akan bersinergi dengan Komite
Medik, Komite Mutu dan Keselamatan pasien, Komite PPI dan Bidang Keperawatan dalam
hasil membangun kinerja dan mutu dan etik profesi Keperawatan.
Semoga buku pedoman dan dapat digunakan untuk membantu sub komite kredensial komite
keperawatan dalam melaksanakan proses kredensial dan re-kredensial tenaga keperawatan
yang bekerja di RS. Gading Pluit dengan baik.

Jakarta, 7 Juni 2016

Dr. Barlian Sutedja, Sp.B


Direktur RS. Gading Pluit

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
3
TIM PENYUSUN
Penasehat : Direktur RS. Gading Pluit
Ketua Tim : Hendrik. SKp
Anggota Tim : 1. Celly M Magdalena. SKM
2. Hanna Tiorida. AMK
3. H. Sutisna. S.Kep
4. Alexius Sugeng Mulyono. AMK
5. Dwi Praptiwi. S.Kep, Ns
6. Sri Widayati. S.Keb
7. Winarti Rosalina. SKM
8. Hetty Hermanus A. S.Kep
9. Purwati. SH

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Rumah sakit,. terus berkembang baik jumlah, jenis maupun kelas rumah
sakit sesuai dengan kondisi atau masalah kesehatan masyarakat, letak geografis,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peraturan serta kebijakan yang ada.
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit terdiri dari berbagai jenis pelayanan seperti
pelayanan medik, keperawatan dan penunjang medik yang diberikan kepada pasien dalam
bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan
teknologi dibidang kesehatan.
Dalam Pasal 63 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dinyatakan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran
dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan
keamanannya. Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan di bidang tsb,
Salah satu tonggak keselamatan pasien adalah akuntabilitas sumber daya manusia
yang terlibat dalam layanan kesehatan.Dokter, Perawat, Bidan atau tenaga kesehatan lainnya
dituntut untuk memiliki kompetensi yang adekuat. Berpijak pada prinsip dasar gerakan
keselamatan pasien atau budaya tidak menyalahkan, jaminan kompetensi yang adekuat inipun
berbasis pada pendekatan sistem.Oleh karena itu, dalam tataran makro (sistem layanan
kesehatan nasional),dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengakomodasi kebutuhan jaminan
kompetensi tersebut. Jaminan kompetensi ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 49 tahun 2013 tentangKomite Keperawatan, dimana ditetapkanbahwa subkomite
kredensial komite keperawatan di rumahsakit bertugas mengatur masalah kewenangan
klinis(clinical privilege) setiap perawat yang bekerja dirumah sakit tersebut.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
5
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai satu sistem penataan dalam pemberian kewenangan klinis (clinical
privilege) bagi profesi perawat dan bidan dan penentuan tentang jenjang karier
perawat dan bidan berbasis kompetensi.

2. Tujuan khusus
a. Sebagai panduan untuk melaksanakan prosedur kredensialing dan assessment
kompetensi perawat dan bidan yang sudah di standartkan di Rumah Sakit
Gading Pluit.
b. Meningkatkan motivasi perawat dan bidan dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang bermutu sesuai dengan jenjang karir dan kompetensi yang
dimilikinya.
c. Meningkatkan mutu SDM keperawatan dan kebidanan dalam
mengimplementasi asuhan keperawatan dan kebidanan secara professional.

C. Sistematika
Sistematika penyusunan buku putih ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sistematika

BAB II KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT.

BAB III KOMPETENSI KLINIS PERAWAT

BAB IV DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT

BAB V PENUTUP.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
6
BAB II

KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT dan BIDAN


RUMAH SAKIT GADING PLUIT

1. KREDENSIAL PERAWAT dan BIDAN


Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat dan bidan yang
selanjutnya ditetapkan sebagai kewenangan klinis (clinical privilege) untuk
melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan lingkup praktiknya. Proses kredesial
adalah proses mereview, memverifikasi dan mengevaluasi dokumen-dokumen yang
dimiliki oleh perawat dan bidan yang telah lulus melalui pendidikan keprofesiaannya
Proses kredensial dilaksanakan untuk menjamin perawat dan bidan memberikan
pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar praktek
profesi yang sdah distandarkan, proses ini mencakup verifikasi diri, evaluasi peer dan
review supervisor. Proses kredensial dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
sudah ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit. Setiap kewenangan klinis tertentu yang
dimiliki seorang perawat dan bidan harus ditinjau secara berkala, sesuai dengan
perkembangan kompetensi perawat tersebut.

Model kredensial di Rumah sakit GADING PLUIT bertumpu pada tiga prosesinti.
Pertama, praktisi keperawatan dan bidan mengisi aplikasi clinical pivilege dengan
metode self assessment. Kedua, sub komite kredensial bersama dengan mitra bestari
mengkaji dan memberikan persetujuan kewenangan klinis berdasarkan buku putih
(whitepaper) yang membuat syarat dan kewenangan klinis seorang perawat dan bidan
untuk melakukan tindakan keperawatan dan kebidanan tertentu sesuai dengan jenjang
karir. Mitra Bestari adalah orang yang tunjuk oleh komite keperawatan dan dianggap
memiliki pengetahuan dan pengalaman klinik yang cukup untuk melakukan
kredentialing seorang perawat/ bidan sesuai dengan jenjang karirnya. Mitra Bestari
yang ditunjuk adalah : Kepala Ruang yang akan di tempati oleh perawat Klinik
tersebut, Pembimbing Klinik (CI), perawat yang cukup senior di bidang pekerjaannya
(ICU, IGD, OK) atau Perawat dari institusi pendidikan yang bekerjasama dengan RS.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
7
Gading Pluit. Ketiga, direktur menerbitkan clinical appointment untuk perawat dan
bidan berdasarkan rekomendasi dari sub komite keperawatan dan mitra bestari.

Secara periodik setiap tiga tahun, perawat dan bidan tersebut akan melalui proses
rekredensial, di mana tiga proses inti tersebut akan diulang. Selain itu, jika seorang
perawat dan bidan dianggap akan membahayakan keselamatan pasien, clinical
privilegenya dapat ditangguhkan (suspension of clinical privilege) sebagian atau
seluruhnya, sehingga perawat dan bidan yang bersangkutan tidak diperkenankan
melakukan tindakan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit.

Proses kredensial perawat dan bidan di adalah sebagai berikut :


1. Perawat dan bidan yang bersangkutan mengumpulkan dokumen ijasah terakhir,
sertifikat dan data pendukung.
2. Mengisi formulir aplikasi kredensialing perawat dan bidan.
3. Kepala Bidang Keperawatan memeriksa kelengkapan data
4. Kepala Bidang Keperawatan membuat surat permohonan kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk melakukan proses kredensialing terhadap perawat dan bidan
tersebut.
5. Komite keperawatan mengundang Sub Komite Kredential, Mitra Bestari dan
perawat/ bidan yang akan di kredensial duduk bersama dan mengadakan
assessment kompetensi dengan berpedoman pada white book.
6. Hasil assessment kewenangan klinis perawat/ bidan tersebut dikembalikan ke
Kepala Bidang Keperawatan dan selanjutnya dilakukan analisa oleh Bidang
Keperawatan.
7. Komite Keperawatan selanjutnya membuat surat rekomendasi kepada Direktur
untuk diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinik (SPKK) disertai dengan daftar
kewenangan klinis untuk perawat/ bidan tersebut.

A. JENJANG KARIR PERAWAT dan BIDAN

Pengembangan jenjang karir, didasarkan pada Pedoman Pengembangan jenjang karir


Profesional yang di terbitkan oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan, Dirjen

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
8
Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI tahun 2006, dan disesuaikan
dengan kondisi yang ada di Rumah Sakit Gading Pluit, sebagai berikut :

5 Expert PK V PM IV PP III PR II

4 Proficient PK IV PM III PP II PR I

3 Competent PK III PM II PP I
Advance
2 PK II PM I
beginner
1 Novice/ beginner PK I

0 Fresh graduated PK I (dengan supervisi penuh)

Keterangan :
PK = Perawat Klinik PM = Perawat Manajer
PP = Perawat Pendidik PR = Perawat Riset.

1. Perawat Klinik (PK)


Perawat Klinik adalah perawat dan bidan yang menjalankan fungsi asuhan
keperawatan individu secara langsung di rumah sakit meliputi rawat inap, rawat jalan,
perawatan kritis ICU/HCU, NICU, PICU, IGD, kamar bedah dan kamar bersalin. PK
terdapat 5 (lima) tingkatan (PK I - PK V). Untuk meningkatkan ke jenjang karir yang
lebih tinggi perawat klinik dan bidan harus memenuhi persyaratan tingkat
pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan sesuai area ke-khususan serta
persyaratan kompetensi dan kewenangan klinis yang telah ditentukan.

a. Fresh graduate (PK. I dengan Supervisi penuh )


Adalah perawat dan bidan dengan pendidikan DIII dan S I dengan masa kerja 0 -
1 tahun.

b. Perawat Klinik I (PK I)


Perawat Klinik I adalah: Perawat lulusan SPK dan DI kebidanan memiliki
pengalaman kerja 10 tahun, DIII keperawatan dan telah memiliki pengalaman
kerja 1- 3 tahun, D IV profesi, Ners, dengan pengalaman kerja 1- 2 tahun dan

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
9
aktif mengikuti pelatihan Internal / External, mempunyai sertifikat peningkatan
kompetensi SKP melalui seminar / lokakarya / simposium atau pelatihan
berkelanjutan tentang keperawatan.

c. Perawat Klinik II (PK II)


Perawat klinik II adalah : Perawat lulusan SPK dengan pengalaman kerja > 10
tahun, D III Keperawatan atau DIII Kebidnanan dengan pengalaman kerja 4 - 7
tahun, D IV profesi, Ners dengan pengalaman kerja 3 – 6 tahun, dan mempunyai
sertifikat peningkatan kompetensi SKP seminar / lokakarya / simposium atau
pelatihan. Untuk Lulusan SPK yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang
lebih tinggi, tidak dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya.

d. Perawat Klinik III (PK III)


Perawat Klinik III adalah : Perawat lulusan D III keperawatan dan DIII Kebidanan
dengan pengalaman kerja 8 – 11 tahun, SI Kesehatan pengalaman kerja di Rumah
Sakit 7 – 10 tahun. D.IV profesi atau Ners dengan pengalaman klinik 6 – 9
tahun atau Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun dan memiliki
sertifikat peningkatan kompetensi seminar / lokakarya / simposium atau pelatihan.
Lulusan D III keperawatan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi tidak dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya.

e. Perawat Klinik IV (PK IV)


Perawat klinik IV adalah : SI Keperawatan ( lanjutan dari DIII keperawatan)
pengalaman 11 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners
spesialis dengan pengalaman kerja 3 tahun, atau Ners spesialis konsultan dengan
pengalaman kerja 2 tahun serta memiliki sertifikat peningkatan kompetensi
melalui seminar/lokakarya/simposium atau pelatihan berkelanjutan. Lulusan Ners,
SI Keperawatan kesehatan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi tidak dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya.

f. Perawat Klinik V (PK V)


Perawat klinik V (Expert) adalah : Ners spesialis dengan pengalaman kerja 4
tahun atau Ners spesialis konsultan dengan pengalaman kerja 3 tahun dan

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
10
memiliki sertifikat peningkatan kompetensi / SKP melalui
seminar/lokakarya/simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 75 jam
pelajaran.

2. Perawat Manager (PM)


Perawat Manager adalah perawat dan bidan yang menjalankan fungsi manajemen
pelayanan asuhan keperawatan. Perawat manager terdapat 4 tingkatan ( PM I – PM
IV). Persyaratan dasar menjadi perawat manager adalah harus memiliki sertifikat
minimal PK II. Untuk meningkatkan ke jenjang karir yang lebih tinggi perawat
manager harus memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman manajemen
klinik keperawatan, serta persyaratan kompetensi yang telah ditentukan. Adapun
persyaratan kompetensi yang dimaksud adalah melalui mekanisme fit and profer test

a. Perawat Manager I (PM I)


Perawat manager I adalah : Penanggung jawab sift/ perawat primer dan dengan
persyaratan dasar adalah PK II yaitu pendidikan minimal D III keperawatan dan
DIII Kebidanan dengan pengalaman klinik 4 tahun, D IV profesi, Sarjana
Keperawatan/ Kesahatan atau Ners dengan pengalaman klinik di rumah sakit 3
tahun, mempunyai sertifikat pelatihan keperawatan.

b. Perawat Manager II (PM II)


Perawat manager II (PM II) adalah : Kepala / wakil kepala ruang dengan
persyaratan pendidikan minimal D III keperawatan, DIII Kebidanan atau SI
Keperawatan/ kesehatan, Ners dan D IV kebidanan, sudah mengikuti
pelatihan,manajemen Keperawatan / pasien safety / PPI / pelatihan lainnya tentang
keperawatan selama minimal 12 jam dan bersertifikat.

c. Perawat Manager III (PM III)


Perawat manager III (PM III) adalah Kepala Ruang / wakil Bidang Keperawatan,
dengan pengalaman kerja 5 tahun sebagai Kepala Ruang, dengan persyaratan
dasar PK III. Sudah mengikuti pelatihan Manajemen keperawatan, Pasien safety,
PPI dan pelatihan lain tentang keperawatan selama minimal 20 Jam dan
bersertifikat.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
11
d. Perawat Manager IV (PM IV)
Perawat Manager IV(PM IV) adalah : Kepala Bidang, Kepala Instalasi dengan
pengalaman kerja pernah menjabat wakil kepala Bagian selama 5 tahun, dengan
persyaratan PK IV atau PM III 5 tahun,

3. Perawat Pendidik (PP)


Perawat Pendidik adalah perawat/ bidan yang menjalankan fungsi pendidikan
keperawatan/ kebidanan dalam rangka meningkatkan kompetensi perawat/ bidan
maupun calon perawat/ bidan . Perawat pendidik memiliki 3 jenjang karir (PP I-PP
III). Persyaratan utama perawat pendidik adalah memiliki sertifikat minimal PK III.
Peningkatan jenjang karir perawat pendidik didasarkan pada tingkat pendidikan,
pelatihan dan kompetensi pembelajaran. Adapun persyaratan kompetensi yang
dimaksud adalah melalui mekanisme fit and profer test.

a. Perawat Pendidik I
Perawat Pendidik I adalah perawat dan bidan yang mempunyai kompetensi
instruktur klinik dengan pendidikan minimal D III Keperawatan atau DIII
Kebidanan , mempunyai sertifikat minimal PK III, mempunyai sertifikat pelatihan
instruktur klinik/ Clinical Instructure (CI) atau TOT (Trainning Of Trainner). dan
Lulus fit and profer test Perawat Pendidik I jika tidak melanjutkan ke tingkat
pendidikan Ners tidak dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.

b. Perawat Pendidik II
Perawat Pendidik II adalah perawat yang mempunyai kompetensi instruktur
klinik Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners dan atau
mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner) atau PP I dengan pengalaman 4
tahun sebagai PPI, mempunyai sertifikat kompetensi 20 SKP
seminar/lokakarya/symposium
Perawat Pendidik II jika tidak melanjutkan tingkat pendidikan Ners Spesialis tidak
dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
12
c. Perawat Pendidik III
Perawat Pendidik III adalah perawat yang mempunyai kompetensi instruktur
klinik/ Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners Spesialist,
mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner),

4. Perawat Riset (PR)


Perawat Riset adalah perawat yang menjalankan fungsi penelitian keperawatan dalam
rangka menemukan dan mengembangkan kompetensi keperawatan. Perawat riset
memiliki 2 jenjang karir (PR I - PR II). Persyaratan utama perawat riset adalah
memiliki sertifikat minimal PK IV. Peningkatan jenjang karir perawat riset didasarkan
pada tingkat pendidikan keperawatan maupun non keperawatan (yang berhubungan
dengan riset), pelatihan dan kompetensi pembelajaran. Adapun persyaratan
kompetensi yang dimaksud adalah melalui mekanisme fit and profer test.

a. Perawat Riset I
Perawat Riset I (PR I) adalah perawat yang mempunyai kompetensi melaksanakan
penelitian klinik keperawatan, pendidikan minimal S1 keperawatan dan memiliki
kompetensi dalam perancangan/ design penelitian.
b. Perawat Riset II
Perawat Riset II (PR II) adalah perawat yang memiliki kompetensi dalam
merancang dan melaksanakan penelitian, pendidikan minimal S2 Keperawatan S2
Kesehatan, S2 Perumahsakitan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
13
BAB III
KOMPETENSI KLINIS PERAWAT dan BIDAN
RUMAH SAKIT GADING PLUIT

Penyusunan kompetensi perawat klinik dan bidan didasarkan pada tiga bagian kompetensi
yang mencakup:
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya,
Adalah kemampuan perawat dan bidan untuk melaksanakan tindakan keperawatan
dan kebidanan sesuai standar profesi keperawatan dan bidan, berdasar kode etik
keperawatan dan bidan, mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
memperhatikan budaya dan adat istiadat klien.
b. Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan dan kebidanan,
Adalah serangkaian kemampuan dalam mengelola dan memberikan asuhan
keperawatan dan kebidanan kepada pasien/klien.
c. Pengembangan profesional,
Adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dalam
hal ilmuan keperawatan dan ilmu kebidanan

Kompetensi yang dicantumkan pada tiap PK merupakan kompetensi mandiri dimana perawat
dan bidan tersebut mempunyai kewenangan klinis untuk melakukan tindakan. Pada situasi
tertentu perawat dan bidan dapat melakukan tindakan yang bukan merupakan kompetensi
dan kewenangannya dengan bimbingan penuh atau terbatas oleh perawat/ bidan yang
memiliki kompetensi lebih tinggi dan memiliki kewenangan untuk tindakan tersebut.

Kompetensi perawat klinik dalam pedoman ini merupakan kompetensi pokok untuk setiap
tingkat perawat klinik. Pembagian area kompetensi perawat klinis didasarkan pada
kekhususan pelayanan keperawatan sesuai dengan tempat dimana perawat dan bidan tersebut
bertugas, yaitu :
1. Keperawatan medikal bedah yang terdiri dari :, ruang perawatan umum, perawatan
bangsal bedah
2. Keperawatan Unit Khusus : Perawatan intensif (ICU/ HCU/ NICU/ PICU),
Perawatan Haemodialisa, Perawatan gawat darurat (IGD), Perawat di Kamar Operasi,
3. Keperawatan anak : perawatan bangsal anak, perinatologi,

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
14
4. Keperawatan Kebidanan

Dalam bab ini akan di bahas hanya 4 kompetensi area keperawatan yaitu medikal bedah,
perawatan kebidanan, perawatan anak, dan perawatan gawat darurat disesuaikan dengan
Sarana Keperawatan Fungsional pelayanan RS. Gading Pluit.

1. Kompetensi perawat klinis medical bedah (Unit Perawatan : penyakit bedah,


penyakit dalam, paru, jantung, endokrin dan neurologi)

1.1. Perawat klinik I (Medikal Bedah)


A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik profesional
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
profesional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap
tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya)
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat dengan kompetensi lebih tinggi) bila mana menghadapi situasi
pekerjaan yang diluar batas kompetensinya
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan di
Indonesia dan memperhatikan budaya/ norma-norma
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara
pasien laki-laki dan perempuan
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi. Menjamin
kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan klien/pasien
(perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada yang
tidak berhak)
c. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman
dan menghargai martabat klien/pasien.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
15
d. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien
(perawat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat
istiadat dan budaya/ norma-norma klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Melaksanakan praktik klinik perawat sesuai kewenangan klinis RS.
Gading Pluit dan pemerintah daerah/ nasional
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan dan kode etik keperawatan.

B. Manajemen asuhan keperawatan


1. Melakukan pengkajian data keperawatan dasar
2. Melakukan tindakan keperawatan dasar meliputi:
a. Pemenuhan kebutuhan bernafas
b. Pemenuhan kebutuhan makan minum yang seimbang
c. Pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
d. Pemenuhan kebutuhan eliminasi fecal
e. Pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh
f. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
g. Pemenuhan kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh normal
h. Pemenuhan kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan tubuh
i. Membantu menghindari bahaya dan cedera
j. Melakukan komunikasi terapeutik
k. Pemenuhuan kebutuhan spiritual
l. Pemenuhan kebutuhan untuk beraktifitas
m. Pemenuhan kebutuhan rekreasi
n. Melakukan penkes/promosi kesehatan
o. Pencegahan dan penanggulangan infeksi
3. Menggunakan komunikasi terapeutik
4. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
5. Melakukan dokumentasi keperawatan
6. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
16
(Sub Kompetensi Keperawatan Dasar dapat dilihat pada pedoman teknis
keperawatan dasar di RS )

C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan dengan
menggunakan ilmu keperawataN dan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan

1.2. Perawat Klinik II (Medikal Bedah)


A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional dan
menguasai kompetensi PK I.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya/ norma norma yang berlaku.
a. Kode etik dan budaya pada kompetensi PK I.
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana
yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia (perawat mampu
melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material).
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Menguasai praktik legal kompetensi PK I
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
keperawatan/ kebidanan dan kode etik keperawatan.

B. Manajemen asuhan keperawatan


1. Memahami konsep keperawatan medikal bedah dasar
2. Melakukan pengkajian data keperawatan
3. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan, menyusun
rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada klien
medikal bedah
4. Melakukan tindakan keperawatan dasar pada 12 sistem tubuh meliputi:
a. Sistem respirasi.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
17
b. Sistem kardiovaskuler.
c. Sistem hematologi.
d. Sistem sensori.
e. Sistem neurologi.
f. Sistem pencernaan.
g. Sistem imunitas tubuh
h. Sistem muskuloskletal.
i. Sistem urinaria.
j. Sistem endokrin.
k. Sistem integumen.
l. Sistem reproduksi.

Dengan kegiatan keperawatan sebagai berikut:


a. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya.
b. Melakukan observasi.
c. Melakukan pendidikan kesehatan.
d. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
e. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan post operasi kecil.
f. Melakukan tindakan kolaborasi.
g. Melakukan dokumentasi keperawatan.
h. Menggunakan komunikasi terapuetik
i. Membimbing PK I

C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan,
meliputi:
a. Praktik Keperawatan pada level kompetensi PK I dan II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pelatihan pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a. Kompetensi sebagai Perawat Klinik level II

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
18
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I

1.3. Perawat Klinik III (Medikal Bedah)


A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK I, II, III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya/ norma norma yang berlaku
a. Memiliki Kompetensi penuh PK I , II
b. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik pada saat melakukan perawatan pasien )
c. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
KLB, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat)
3. Melaksanakan praktik secara legal pada level kompetensi PK I,II dan III.

B. Manajemen asuhan keperawatan


1. Memahami konsep biomedik medikal bedah lanjutan.
2. Melakukan pengkajian keperawatan kepada klien medikal bedah dengan
risiko/komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri.
3. Menganalisa data, menetapkan diagnosa keperawatan.
4. Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi
pada klien medikal bedah dengan resiko/ komplikasi pada 12 sistem tubuh.
5. Melakukan tindakan keperawatan pada klien medikal bedah dengan
komplikasi pada 12 sistem tubuh dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan observasi.
b. Melakukan pendidikan kesehatan.
c. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
d. Mengelola askep perioperatif mencakup keperawatan pra bedah, intra
bedah dan pasca bedah sedang.
e. Melakukan tindakan kolaborasi.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
19
f. Melakukan rujukan keperawatan.
g. Memberikan konseling.
h. Melakukan dokumentasi keperawatan.
6. Menggunakan komunikasi terapeutik
7. Membimbing PK I, II
8. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.

C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
a. Praktek keperawatan level kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I, II
c. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
d. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan profesional
peserta didik
e. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif

1.4. Perawat Klinik IV (Medikal Bedah)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
kompetensi PK I, II dan III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya pada Kompetensi PK I,II dan III.
3. Melaksanakan praktik secara legal sesuai level kompetensi PK. IV

B. Manajemen asuhan keperawatan


1. Memahami konsep biomedik medikal bedah spesifik.
2. Dapat melakukan asuhan keperawatan medical bedah atau sub spesialisasi
secara mandiri pada salah satu sistem

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
20
a. Sistem imunisasi
b. Sistem respirasi
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem hematology
e. Sistem sensori
f. Sistem neorologi
g. Sistem pencernaan.
h. Sistem muskuloskletal.
i. Sistem urinaria.
j. Sistem endokrin
k. Sistem integumen.
l. Sistem reproduksi.
3. Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK I, II, dan III sesuai dengan
kekhususannya.
4. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan
peserta didik.
5. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
6. Menggunakan komunikasi terapeutik.
7. Mampu sebagai konselor dalam bidang medikal bedah khusus.
8. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatandan mampu mengidentifikasi
hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK IV
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, III.

1.5. Perawat Klinik V (Medikal Bedah)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK I, II, III, IV.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya pada level kompetensi PK V
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
21
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dalam
lingkup medikal bedah.
2. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dengan
keputusan secara mandiri.
3. Melakukan bimbingan bagi PK I, II, III dan IV.
4. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
5. Melakukan kolabrasi dengan profesi lain.
6. Melakukan konseling.
7. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
8. Menggunakan komunikasi terapeutik.
9. Membimbing peserta didik keperawatan.
10. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
11. Berperan sebagai peneliti.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
kompetensi PK V.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Kompetensi PK V.
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, II dan
IV.

2. Kompetensi perawat klinik maternitas.


2.1. Perawat Klinik I (Maternitas)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional kebidanan
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
profesional (bidan dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan
kebidanan yang dilakukan sesuai kompetensinya).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri ( bidan mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya)

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
22
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada bidan
dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
2. Melaksanakan praktik kebidanan berdasarkan kode etik kebidanan Indonesia dan
memperhatikan budaya.
a. Menghormati hak privasi klien/pasien.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat
dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan
klien/pasien (bidan tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien
kepada yang tidak berhak).
d. Mengembangkan praktik kebidanan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan kebidanan dengan memperhatikan budaya pasien
(bidan memberikan asuhan kebidanan dengan memperhatikan adat istiadat
dan budaya klien/pasien).
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik kebidanan / dan kode etik kebidanan.
B. Manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
kebidanan
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan.
3. Melaksanakan asuhan kebidananan dasar :
a. Melaksanakan pengkajian kebidanan.
b. Melaksanakan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa kebidanan.
d. Merumuskan rencana kebidanan dengan fokus pada upaya stimulasi tumbuh
kembang.
e. Melaksanakan tindakan kebidanan.
1) Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil.
2) Melakukan Observasi pada ibu hamil dan memasuki fase persalinan
3) Pemenuhan kebutuhan dasar.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
23
a. kebutuhan bernafas.
b. kebutuhan makan minum yang seimbang.
c. kebutuhan eliminasi urin.
d. kebutuhan eliminasi fecal.
e. kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh pada ibu
hamil
f. kebutuhan istirahat dan tidur.
g. kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh normal.
h. kebutuhan penampilan diri (body image)
i. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera.
j. Kebutuhan komunikasi .
k. Kebutuhan spiritual.
l. Kebutuhan aktifitas bekerja.
m. Kebutuhan rekreasi.
n. Kebutuhan Belajar.
o. Pemberian obat.
p. Mempertahankan kebersihan diri
4) Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
b. Mendokumentasikan asuhan kebidanan sebagai bukti tanggung jawab
dan tanggunggugat atas praktik.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan
5. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan kebidanan / kesehatan.

C. Pegembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan dan
menggunakan hasil riset dalam praktek kebidanan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah kebidanan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
24
2.2. Perawat Klinik II (Maternitas)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK I
2. Melaksanakan praktik kebidanan berdasarkan kode etik kebidanan Indonesia dan
memperhatikan budaya
a. Kode etik dan budaya kompetensi PK I
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana
yang diuraikan dalam kode etik kebidanan Indonesia (bidan mampu
melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material)
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Kompetensi PK II
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
kebidanan / dan kode etik kebidanan.
B. Manajemen asuhan kebidanan
1. Menguasai asuhan kebidanan pada kompetensi PK I dan PK II
2. Memahami konsep maternitas dan gangguan reproduksi dan persalinan
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa kebidanan
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan yang menggambarkan intervensi
pada klien maternitas tanpa komplikasi.
6. Menolong persalinan dengan pengawasan DPJP.
7. Melakukan tindakan kebidanan dasar dalam lingkup keperawatan
maternitas tanpa komplikasi dari bidan klinik yang lebih tinggi pada:
Prenatal, intranatal, post natal, gangguan kehamilan, gangguan system
reproduksi, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya
b. Melakukan observasi
c. Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal
d. Mengelola bayi segera setelah lahir

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
25
e. Mengelola bayi baru lahir
f. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik
g. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan pasca operasi
h. Mengelola pelayanan KB
i. Melakukan rujukan dan Kolaborasi
j. Melakukan advokasi bagi kklien dan keluarga
k. Memberikan masukan/rekomendasi pada tim kesehatan tentang tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi.
l. Melakukan evaluasi
m. Melakukan pendidikan kesehatan
n. Melakukan dokumentasi kebidanan
o. Membimbing PK I

C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik kebidanan
a. Mengembangkan Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra bidan professional.
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik kebidanan
profesional
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK I

2.3. Perawat Klinik III (Maternitas)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
pada kompetensi PK II
2. Melaksanakan praktik kebidanan berdasarkan kode etik kebidanan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Memnguasai kode etik kompetensi PK II
b. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
26
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
c. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
darurat, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (bidan
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat)
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menguasai asuhan kebidanan pada
level kompetensi PK I, PK II.

B. Manajemen asuhan kebidanan


1. Menguasai tindakan pada kompetensi PK III
2. Melakukan tindakan kebidanan dasar dalam lingkup keperawatan
maternitas dengan komplikasi dari perawat klinik yang lebih tinggi pada:
prenatal, intranatal, postnatal, gangguan kehamilan, gangguan system
reproduksi, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Membantu klien/ pasien memenuhi kebutuhan dasarnya
b. Melakukan observasi
c. Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal.
d. Menolong persalinan normal
e. Mengelola bayi segera setelah lahir dari ibu yang mengalami komplikasi.
f. Mengelola bayi baru lahir yang mengalami komplikasi.
g. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
h. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan pasca operasi.
i. Mengelola pelayanan KB.
j. Melakukan rujukan dan Kolaborasi.
k. Melakukan advokasi bagi klien dan keluarga.
l. Memberikan masukan/rekomendasi pada tim kesehatan tentang tindakan
prevensi infeksi nosokomial.
3. Melakukan evaluasi.
4. Melakukan pendidikan kesehatan.
5. Melakukan dokumentasi kebidanan
6. Membimbing PK I dan PK II.
7. Melakukan tindakan keperawatan khusus dengan risiko.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
27
8. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut. (invetigasi KTD,
Sentinel event)
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik kebidanan
a. Mengembangkan Kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
kebidanan
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I dan PK II.
b. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
c. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan profesional
peserta didik.
d. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.

2.4. Perawat Klinik IV (Maternitas)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional
pada kompetensi PK IV.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik kebidanan
Indonesia dan memperhatikan budaya pada level kompetensi PK IV.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan kebidanan khusus atau sub spesialisasi dalam lingkup
maternitas seperti pada kasus infertilitas, endokrin, dan onkologi:
a. Melakukan tindakan kebidanan khusus atau sub spesialisasi dengan
keputusan secara mandiri.
b. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
c. Melakukan konseling kepada pasien dalam bidang kesehatan wanita.
d. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
2. Membimbing peserta didik kebidanan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
28
3. Menjadi konsultan dalam keperawatan maternitas.
4. Melakukan penelitian dalam kelompok keperawatan maternitas
5. Mengembangkan berbagai program pendidikan yang terkait dengan
keperawatan maternitas.
6. Menerapkan model konsep perawatan maternitas.
7. Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK I, II, III

C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik kebidanan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
3. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK I, II, III.

2.5. Perawat Klinik V (Maternitas)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab dan tanggung gugat terhadap
praktik professional keperawatan maternitas PK V.
2. Melaksanakan praktik kebidanan berdasarkan kode etik kebidanan
Indonesia
3. Melaksanakan praktik keperawatan maternitas secara legal.
B. Manajemen asuhan kebidanan
1. Menguasai asuhan kebidanan pada kompetensi Bidan PK I, II, III, dan IV.
2. Memberikan asuhan kebidanan khusus atau sub spesialisasi dalam lingkup
maternitas .
a. Melakukan tindakan kebidanan khusus atau sub spesialisasi dengan
keputusan secara mandiri.
b. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
c. Melakukan konseling kepada pasien dalam bidang kesehatan wanita.
d. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
1) Menjadi konsultan dalam kebidanan maternitas dan melakukan
penelitian dalam kelompok profesi
2) Mengembangkan berbagai program terkait dengan keperawatn maternitas.
3) Berperan sebagai peneliti.
4) Melakukan bimbingan bagi PK I, II, III dan IV.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
29
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik kebidanan
Kompetensi PK V.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, III dan
IV.

3. Kompetensi perawat klinik anak


3.1. Perawat Klinik I (anak)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap
tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya).
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat anak dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya).
2. Melaksanakan praktik keperawatan anak berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat
memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
b. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan
klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien
kepada yang tidak berhak).
c. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai hak pasien.
d. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien neonates, bayi dan anak dengan
memperhatikan budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan
dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien).
3. Melaksanakan praktik secara legal
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
30
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku (UU.No.38 tentang keperawatan dan kode etik keperawatan).
B. Asuhan Keperawatan pada pasia anak
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Menguasai kewenangan klinis PK.I perawat Anak.
4. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari PK II.
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien neonatus, bayi dan anak
b. Melakukan analisa data
c. Menetapkan diagnosa keperawatan
d. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya stimulasi tumbuh
kembang.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memberikan pendidikan kesehatan.
2) Melakukan observasi.
3) Pemenuhan kebutuhan dasar.
a. Kebutuhan bernafas
b. Kebutuhan makan minum yang seimbang.
c. kebutuhan eliminasi urin.
d. Kebutuhan eliminasi fecal.
e. Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh.
f. Kebutuhan istirahat dan tidur.
g. Memilih dan memakai pakaian yang sesuai situasi dan kondisi.
h. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
i. Kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan diri.
j. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera.
k. Melakukan komunikasi.
l. Kebutuhan spiritual.
m. Kebutuhan untuk beraktifitas.
n. Kebutuhan rekreasi.
o. Kebutuhan belajar.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
31
p. Pemberian obat.
q. Mempertahankan Teknik Bersih dan Steril.
r. Perawatan Luka.
5. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien neonatus, bayi dan anak
sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan.
6. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian asuhan keperawatan.
7. Menggunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan/kesehatan.

C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan PK.I
2. Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
3. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi.
4. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
5. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.

3.2. Perawat Klinik II (Anak)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya.
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional. pada
pasien neonatus, bayi dan anak
2. Melaksanakan praktik keperawatan pada pasien anak berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Menguasai kompetensi PK II Anak
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana
yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia (perawat mampu
melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material).
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang sesuai dengan
regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
32
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan pada pasien neonatus, bayi dan anak
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan. pada
pasien neonatus, bayi dan anak
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada anak-anak sehat dengan bimbingan
dari PK III.
a. Melakukan pengkajian dengan fokus pada pemeriksaan tumbuh kembang
pada pasien neonatus, bayi dan anak
b. Melakukan analisa data .
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merumuskann rencana keperawatan dengan focus pada upaya stimulasi
tumbuh kembang.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
 Memberikan Penidikan kesehatan.
 Melakukan observasi.
 Memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis).
 Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a. Melakukan evaluasi.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat atas praktik.
4. Memberikan asuhan keperawatan dasar pada anak dengan kasus infeksi/ non
infeksi/ bedah, neonatus sakit dengan bimbingan dari PK III.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateter
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memberikan obat oral, parenteral, topical.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
33
6) Melakukan pendidikan kesehatan.
7) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
8) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten.
f. Melakukan evaluasi proses asuhan keperawatan.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat profesi.
5. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasen neonatus, bayi dan anak
6. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
7. Mempergunakan hubungan interpersonal tenaga keperawatan dalam pelayanan
keperawatan.
8. Mendelegasikan dan melakukan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan
kepada PK dibawahnya
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan. pada
pasien neonatus, bayi dan anak.
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan profesional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor
bagi PK I

3.3. Perawat Klinik III (Anak)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional. pada
pasien neonatus, bayi dan anak
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
34
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
KLB, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggung jawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal.

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan. pada pasien neonatus, bayi dan anak
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada neonatus, bayi dan anak dengan
kasus infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateter
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
6) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
7) Melakukan pendidikan kesehatan.
8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten.
f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat atas praktik.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
35
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan.
7. Mendelegasikan dan melakukan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan kepada PK dibawahnya

C. Pengembangan Profesional.
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
b. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi.
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I, II.
b. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
c. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
d. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan profesional
peserta didik.

3.4. Perawat Klinik IV (Anak)


A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
a. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK IV.
b. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
c. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan. pada pasien neonatus, bayi dan anak
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan kasus infeksi/non
infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
36
c. Menetapkan diagnosa keperawatan. pada pasien neonatus, bayi dan anak
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateter
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
6) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
7) Melakukan pendidikan kesehatan.
8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten
f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat atas praktik keperawatan.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
7. Mendelegasikan dan melakukan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan kepada PK dibawahnya.
C. Pengembangan Profesional
a. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
b. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK I, II dan III.

3.5. Perawat Klinik V (Anak)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
37
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional pada
pasien neonatus, bayi dan anak
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan kasus infeksi/non
infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan. pada pasien neonatus, bayi dan anak
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateter
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
6) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
7) Melakukan pendidikan kesehatan.
8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten.
f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat atas praktik.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
38
7. Mendelegasikn dan melakukan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan kepada PK dibawahnya.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK
I, II, III dan IV.

4. Kompetensi perawat klinik gawat darurat dan intensive.


4.1. Perawat Klinik I (Gawat Darurat )
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Memahami konsep keperawatan gawat darurat
2. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab dan bertanggunggugat terhadap
praktik keperawatan professional.
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan
tindakan professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah
pada setiap tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya).
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya).
3. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara
pasien laki-laki dan perempuan dengan memasang pembatas/ sampiran tiap
bed.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat
dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan
klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien
kepada yang tidak berhak)
d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa
aman dan menghargai martabat klien/pasien.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
39
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien
(perawat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat
istiadat dan budaya klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal.
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan regulasi
dan kode etik keperawatan yang berlaku.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan sesuai dengan prioritas kebutuhan pasien dan
kegawat darutannya.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan
di unit perawatan gawat darurat.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari
PK II.
a. Melakukan pengkajian keperawatan secara cepat dan tepat.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merumuskan rencana keperawatan sesuai dengan prioritas
berdasarkan kegawatan pasien .
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1. Memberikan pendidikan kesehatan.
2. Menilai kondisi kegawatan (C, A, B)
3. Melakukan observasi.
4. Pemenuhan kebutuhan dasar:
a) Kebutuhan bernafas.
b) Kebutuhan makan dan minum
c) Kebutuhan eliminasi urin.
d) Kebutuhan eliminasi Fekal.
e) Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan.
posisi tubuh.
f) Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
g) Menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
40
h) Kebutuhan komunikasi.
i) Kebutuhan spiritual.
j) Pemberian obat.
k) Mempertahankan Teknik Bersih dan steril.
l) Perawatan Luka ringan
5. Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
f. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan yang
dikerjakan.
h. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter personal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
i. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatandan menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggung jawab profesi.
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.

4. Kompetensi perawat klinik gawat darurat


4.1. Perawat Klinik I Gawat Darurat
1. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
a. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
b. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan
tindakan professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada
setiap tindakan yang dilakukan).
c. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya).
d. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya).
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia
dan memperhatikan budaya.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
41
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien
laki-laki dan perempuan.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat
memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan
klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada
yang tidak berhak)
d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien
(perawat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat
istiadat dan budaya klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal.
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
keperawatan / dan kode etik keperawatan.
4. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.
a. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan sesuai dengan prioritas kebutuhan pasien.
b. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan di unit
perawatan intensif/ gawat darurat
c. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari PK II.
1. Melakukan pengkajian keperawatan.
2. Melakukan analisa data.
3. Menetapkan diagnosa keperawatan.
4. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya stimulasi
tumbuh kembang.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan:
a. Memberikan pendidikan kesehatan.
b. Melakukan observasi.
c. Pemenuhan kebutuhan dasar:
1. Kebutuhan bernafas.
2. Kebutuhan makan dan minum seimbang.
3. Kebutuhan eliminasi urin.
4. Kebutuhan eliminasi Fekal.
5. Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan.
6. posisi tubuh.
7. Kebutuhan Istirahat dan tidur.
8. Memilih dan memakai pakaian yang sesuai situasi dan
kondisi.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
42
9. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
10. Memenuhi kebersihan tubuh dan penampilan diri.
11. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera.
12. Kebutuhan komunikasi.
13. Kebutuhan spiritual.
14. Kebutuhan Aktifitas bekerja
15. Kebutuhan rekreasi.
16. Pemberian obat.
17. Mempertahankan Teknik Bersih dan steril.
18. Perawatan Luka
d. Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
1. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
2. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik.
3. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter
personal dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
4. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan / kesehatan.
5. Pengembangan Profesional
a. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatandan
menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
b. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi.
c. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
d. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
e.
4.2. Perawat Klinik II (Gawat Darurat)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional
kompetensi PK II
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara
pasien laki-laki dan perempuan
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia
sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material).
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
43
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang sesuai
dengan regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep dasar yang terkait dengan kondisi yang membutuhkan
bantuan hidup dasar dan pertolongan lanjutan;
a. Sistem pelayanan gawat darurat.
b. Komunikasi dan manajemen disaster.
c. Pertimbangan etik dan legal.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat sederhana pendekatan
proses keperawatan.
a. Berdasarkan hasil pengkajian, analisis yang cepat dan tepat
Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup
dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
1) Resusitasi jantung paru.
2) Manajemen pembebasan jalan nafas.
b. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup
dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
1) Resusitasi jantung paru.
2) Manajemen pembebasan jalan nafas.
c. Mengevaluasi intervensi keperawatan melalui perkembangan klien.
d. Melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan.
e. Penanggulangan kondisi kegawat daruratan pre hospital:
1) Shock/renjatan.
2) Cidera fisik.
3) Cidera tulang.
4) Tenggelam.
5) Keracunan.
6) Luka bakar.
7) Nyeri akut/kolic.
8) Kedaruratan persalinan.
9) Cara meminta bantuan, transportasi dan evaluasi.
C. Pengembangan Profesional

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
44
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesidan melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
.
4.3. Perawat Klinik III (Gawat Darurat)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional PK.
III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal sesuai dengan regulasi dan kode etik
Keperawatan yang berlaku.

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1. Memahami konsep dasar keperawatan gawat daruratan pada pasien trauma
dan kegawatan daruratan medical bedah:
a. Sistem pelayanan kegawatdaruratan medis pada pasien trauma.
b. Sistem pelayanan kegawatdaruratan medis pada pasien medical bedah
c. Mampu melakukan triage dan skrining pasien.
d. Manajemen keperawatan gawat darurat dengan membangun tim yang
emergensi yang solid.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
45
2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat medis yang lebih
kompleks melalui pendekatan proses keperawatan baik lingkup pre hospital
maupun hospital:
a. Melaksanaka pengkajian keperawatan dan analisis yang cepat dan tepat.
b. Menyususn intervensi dan implementasi keperawatan meliputi:
1) Kegawatdaruratan medis pada system neurologis
2) Kegawat daruratan medis pada system kardiovaskuler.
3) Kegawat daruratan medis pada system respiratory.
4) Kegawat daruratan medis pada system gastrointestinal
5) Kegawat daruratan medis pada system tractusurinarius
6) Kegawat daruratan medis pada system endokrin
7) Kegawat daruratan medis pada system muskuloskeletal
8) Kegawat daruratan medis pada system integumen
9) Kegawat daruratan medis pada mata, telinga, hidung, dan
tenggorokan
10) Kegawat daruratan medis pada kondisi alergi dan imunitas.

C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan gawat
darurat dalam praktik keperawatan professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi.
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I dan PK II.
b. Aktif dalam pengembangan ilmu keperawatan dan meningkatkan
kompetensi.
c. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor yang efektif bagi PK I
dan PK. II.

4.4. Perawat Klinik IV (Gawat Darurat)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap praktik
keperawatan professional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan undang-undang
keperawatan, kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
46
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat dari sederhana sampai
dengan kompleks.
2. Melakukan tindakan keperawatan gawat darurat lanjut secara mandiri.
3. Mengelola asuhan keperawatan gawat darurat.
a. Mampu melakukan managemen disaster.
b. Keperawatan gawat darurat secara umum.
c. Keperawatan gawat darurat pada pediatrik/anak.
d. Keperawatan gawat darurat kardiovaskuler yang lebih advanved
e. Keperawatan gawat darurat maternitas.
f. Keperawatan gawat darurat psikiatri.
4. Melakukan bimbingan bagi PK I, II, III
5. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
6. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
7. Melakukan pendidikan tentang kesehatan bagi pasien, keluarga.
8. Membimbing peserta didik keperawatan.

9. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.

C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, III.

4.5. Perawat Klinik V (Gawat Darurat)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap praktik
keperawatan professional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan undang-undang, kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dalam
lingkup gawat darurat.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
47
2. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialis.
3. Melakukan bimbingan bagi perawat PK I, II, III, IV.
4. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan..
5. Melakukan kolaborasi denagn profesi lain.
6. Melakukan konseling kepada pasien.
7. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
8. Membimbing peserta didik keperawatan.
9. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
10. Berperan sebagai peneliti.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan mutu profesi keperawatan profesional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK dibawahnya.
3. Sebagai narasumber dan konsultan keperawatan di unit kerjanya.

5. Kompetensi perawat klinik intensive.


5.1. Perawat Klinik I (Intensif Care)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Memahami konsep keperawatan gawat darurat
2. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab dan bertanggunggugat
terhadap praktik keperawatan professional.
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan
dan tindakan professional (perawat dapat menjelaskan alasan
secara ilmiah pada setiap tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui
batas kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar
batas kemampuannya).
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk
kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat
kepakarannya).
d. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
48
e. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan
antara pasien laki-laki dan perempuan dengan memasang pembatas/
sampiran tiap bed.
f. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien).
g. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status
kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi
tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak)
h. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi
rasa aman dan menghargai martabat klien/pasien.
i. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya
pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal.
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan regulasi
dan kode etik keperawatan yang berlaku.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan sesuai dengan prioritas kebutuhan pasien dan
tingkat ketergantuangan pasien.
2. Melaksanakan upaya promotif kesehatan dalam pelayanan keperawatan
di unit perawatan intensif.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari
PK II.
4. Melakukan pengkajian keperawatan secara cepat dan tepat.
5. Melakukan analisa data.
6. Menetapkan diagnosa keperawatan.
7. Merumuskan rencana keperawatan sesuai dengan prioritas berdasarkan
kebutuhan pasien .
8. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1. Memberikan pendidikan kesehatan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
49
2. Menilai kondisi kegawatan (C, A, B)
3. Melakukan observasi.
4. Pemenuhan kebutuhan dasar:
a. Kebutuhan bernafas.
b. Kebutuhan makan dan minum
c. Kebutuhan eliminasi urin.
d. Kebutuhan eliminasi Fekal.
e. Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh.
f. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
g. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera.
h. Kebutuhan komunikasi.
i. Kebutuhan spiritual.
j. Kebtuhan pemberian obat.
k. Mempertahankan Teknik Bersih dan steril.
l. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
9. Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan yang dikerjakan
.
c. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter personal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
d. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatandan menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggung jawab profesi.
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.

5.2. Perawat Klinik II (Intensif Care)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
50
1. Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional
kompetensi PK II
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
3. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara
pasien laki-laki dan perempuan (memaasang sampiran antar tempat tidur
pasien)
4. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia
sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material).
5. Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang sesuai
dengan regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.
b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep dasar yang terkait dengan kondisi yang membutuhkan
bantuan hidup dasar dan pertolongan lanjutan;
a. Sistem Emergensi di ruang ICU.
b. Komunikasi dan manajemen disaster.
c. Pertimbangan etik dan legal praktik klinik
2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat sederhana pendekatan
proses keperawatan.
a. Berdasarkan hasil pengkajian, analisis yang cepat dan tepat
Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup
dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
1. Resusitasi jantung paru.
2. Manajemen pembebasan jalan nafas.
b. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup
dasar pada pasien dewasa:
1. Resusitasi jantung paru.
2. Manajemen pembebasan jalan nafas.
c. Mengevaluasi intervensi keperawatan melalui perkembangan klien.
d. Melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan dengan fasilitas lebih tinggi.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
51
e. Penanggulangan kegawatan pada kondisi:
1. Henti jantung
2. Henti nafas
3. Kesulitan bernafas
4. Kejang
5. Aritmia berbahaya.
6. Syok perdarahan/ syok hypovolemic
7. Nyeri akut/syok neurogenik
8. Hypotensi / Hypertensi
c. Pengembangan Profesional
i. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesidan melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
.
5.3. Perawat Klinik III (Intensif Care)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
PK. III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
emergensi (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal sesuai dengan regulasi dan kode etik
Keperawatan yang berlaku.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
52
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep dasar keperawatan gawat daruratan pada pasien
trauma dan kegawatan daruratan medical bedah:
a. Sistem pelayanan kegawatdaruratan medis pada pasien trauma.
b. Sistem pelayanan kegawatdaruratan medis pada pasien medical
bedah
c. Mampu melakukan triage dan skrining pasien.
d. Manajemen keperawatan gawat darurat dengan membangun tim yang
emergensi yang solid.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan yang lebih kompleks melalui :
a. Melaksanaka pengkajian keperawatan dan analisis yang cepat dan
tepat.
b. Menyususn intervensi dan implementasi keperawatan meliputi:
1) Kegawatdaruratan medis pada system neurologis
2) Kegawat daruratan medis pada system kardiovaskuler.
3) Kegawat daruratan medis pada system respiratory.
4) Kegawat daruratan medis pada system gastrointestinal
5) Kegawat daruratan medis pada system tractusurinarius
6) Kegawat daruratan medis pada system endokrin
7) Kegawat daruratan medis pada system muskuloskeletal
8) Kegawat daruratan medis pada system integumen
9) Kegawat daruratan medis pada mata, telinga, hidung, dan
tenggorokan
10) Kegawat daruratan medis pada kondisi alergi dan imunitas.

C.Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan gawat
darurat dalam praktik keperawatan professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi.
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I dan PK II.
b. Aktif dalam pengembangan ilmu keperawatan dan meningkatkan
kompetensi.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
53
c. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor yang efektif bagi PK I
dan PK. II.

4.4. Perawat Klinik IV (Gawat Darurat)


D. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
4. Menunjukkan tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap praktik
keperawatan professional.
5. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan undang-undang
keperawatan, kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
6. Melaksanakan praktik secara legal.
E. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
10. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat dari sederhana sampai
dengan kompleks.
11. Melakukan tindakan keperawatan gawat darurat lanjut secara mandiri.
12. Mengelola asuhan keperawatan gawat darurat.
g. Mampu melakukan managemen disaster.
h. Keperawatan gawat darurat secara umum.
i. Keperawatan gawat darurat pada pediatrik/anak.
j. Keperawatan gawat darurat kardiovaskuler yang lebih advanved
k. Keperawatan gawat darurat maternitas.
l. Keperawatan gawat darurat psikiatri.
13. Melakukan bimbingan bagi PK I, II, III
14. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
15. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
16. Melakukan pendidikan tentang kesehatan bagi pasien, keluarga.
17. Membimbing peserta didik keperawatan.

18. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.

F. Pengembangan Profesional
3. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
4. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, III.

4.5. Perawat Klinik V (Gawat Darurat)


KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
54
D. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
4. Menunjukkan tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap praktik
keperawatan professional.
5. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan undang-undang, kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
6. Melaksanakan praktik secara legal.
E. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
11. Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dalam
lingkup gawat darurat.
12. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialis.
13. Melakukan bimbingan bagi perawat PK I, II, III, IV.
14. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan..
15. Melakukan kolaborasi denagn profesi lain.
16. Melakukan konseling kepada pasien.
17. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
18. Membimbing peserta didik keperawatan.
19. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
20. Berperan sebagai peneliti.
F. Pengembangan Profesional
4. Melaksanakan upaya peningkatan mutu profesi keperawatan profesional
5. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK dibawahnya.
6. Sebagai narasumber dan konsultan keperawatan di unit kerjanya.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
55
BAB IV
DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT
RS. Gading Pluit
Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan dan
kebidanan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area
praktiknya.Dalam profesi tenaga keperawatan dikenal tindakan yang bersifat mandiri
dan tindakan yang bersifat delegasi.Tindakan yang bersifat mandiri merupakan
kompetensi utama dari profesi tenaga keperawatan yang diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan.Tindakan yang bersifat mandiri ini merupakan kewenangan
yang melekat dan menjadi tanggung jawab penuh dari tenaga
keperawatan.Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik
merupakan tindakan yang bersifat delegasi yang memerlukan Kewenangan Klinis
tertentu dan perlu dikredensial.Dengan demikian, tindakan medik yang bersifat
delegasi, tetap menjadi tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi.

A. Daftar kewenangan klinis Perawat Umum ( Generalis) dan Bidan PK. I


Daftar kewenangan klinis perawat umum dan Bidan PK. I berisi tentang
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang perawat dan bidan
berdasarkan etika keperawatan, aspek legal perawat dan bidan, peka
budaya dan daftar kemampuan klinis PK. I sebagai berikut :
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
A Etika, Aspek Legal dan Peka Budaya  
1 Memahami konsep dasar Keperawatan secara menyeluruh Mandiri
Memahami dasar hukum profesi Keperawatan (UU.
2 Keperawatan no 38 tahun 2014, Permenkes, Kep. Men yang Mandiri
berhubungan dangan profesi keperawatan
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik ke pasien Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
56
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Rumah
4 Mandiri
Sakit
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus
6 serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan Mandiri
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif antar
8 Mandiri
pemberi pelayanan
Mendemontrasikan kemampuan dan keterampilan klinis
9 Mandiri
keperawatan
Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan
10 Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan untuk pengembangan profesi Mandiri
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
13 Mandiri
komprehensif
B Safety precautions  
1 Mencuci tangan biasa Mandiri
2 Mencuci tangan steril Mandiri
3 Memakai sarung tangan steril Mandiri
4 Memakai masker Mandiri
5 Memakai google ( kaca mata) Mandiri
6 Memakai apron Mandiri
7 Menggunakan alat-alat medis steril Mandiri
C Proses asuhan keperawatan  
1 Melaksanakan implementasi keperawatan Mandiri
2 Melakukan evaluasi keperawatan Mandiri
Melaporkan perubahan kondisi pasien kepada perawat Mandiri
3 dengan kompetensi lebih tinggi
D Pemeriksaan fisik  
1 Melakukan pemeriksaan tingkat kesadaran Mandiri
2 Melakukan penilaian Glascow coma scale (GCS) Mandiri
3 Melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki Mandiri
4 Melakukan pemeriksaan fisik bayi dan anak Mandiri
5 Melakukan pemeriksaan fisik pada dewasa Mandiri
E Pengukuran tanda-tanda vital  
1 Mengukur tekanan darah Mandiri
2 Menghitung denyut nadi Mandiri
3 Menghitung frekuensi napas Mandiri
4 Mengukur suhu tubuh Mandiri
F Pemeriksaan diagnostic  
1 Menyiapkan formulir pemeriksaan specimen darah Mandiri
2 Menyiapkan formulir pemeriksaan specimen dahak Mandiri
3 Menyiapkan formulir pemeriksaan specimen urine Mandiri
4 Menyiapkan formulir pemeriksaan specimen feces Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
57
5 Menyiapkan formulir pemeriksaan specimen cairan vagina Mandiri
6 Menyiapkan formulir pemerikasaan Pet Scan Mandiri
7 Menyiapkan formulir pemeriksaan radiologi Mandiri
8 Menyiapkan formulir pemeriksaan CT scan Mandiri
8 Menyiapkan formulir pemeriksaan Echocardiografi Mandiri
9 Menyiapkan formulir pemeriksaan USG Mandiri
G Oksigenasi  
1 Melatih pasien tehnik napas dalam dan batuk efektif Mandiri
2 Memberikan oksigen dengan nasal kanul Mandiri
3 Memberikan oksigen dengan simple mask Mandiri
4 Menilai saturasi oksigen dengan pulse oksimetri Mandiri
5 Melakukan pembebasan jalan napas tanpa alat Mandiri
6 Melakukan pemeriksaan Capilari Refill Time Mandiri
H Nutrisi  
1 Memberikan makan dan minum kepada pasien Mandiri
2 Memberikan nutrisi enteral melalui NGT Mandiri
3 Menghitung berat badan ideal Mandiri
4 Menbuat catatan pemenuhan kebutuhan nutrisi Mandiri
I Eleminasi  
1 Memasang urinal atau membantu pasien BAK Mandiri
2 Memasang pispot atau membantu pasien BAB Mandiri
3 Memasang kondom kateter Mandiri
4 Melakukan pemantauan dan pencatatan unrine output Mandiri
J Balance cairan  
1 Mengukur intake cairan Mandiri
2 Menghitung balance cairan per jam, per sift dan per 24 jam Mandiri
Melakukan penilaian terhadap obat / cairan infus High
K Alert  
1 Mengenal jenis obat high alert dan lasa Mandiri
2 Memfiksasi daerah pemasangan iV Line Mandiri
Mengetahui tanda plebitis pada daerah pemasangan IV Mandiri
3 Line
L Personal hyegiene dan lingkungan  
1 Menjaga kebersihan lingkungan pasien Mandiri
2 Memandikan pasien di tempat tidur Mandiri
3 Menyisir rambut Mandiri
4 Mencuci rambut Mandiri
5 Melakukan oral hygiene Mandiri
6 Melakukan genetalia hygiene Mandiri
7 Memotong kuku Mandiri
8 Mengganti pakaian pasien Mandiri
9 Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya Mandiri
10 Membersihkan dan merapihkan tempat tidur Mandiri
M Keamanan dan kenyamanan  
1 Memberikan kompres hangat dan dingin Mandiri
2 Melaksanan manajemen pencegahan dekubitus Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
58
3 Melakukan asesemen pasien resiko jatuh Mandiri
4 Melaksanakan protocol pencegahan pasien jatuh Mandiri
5 Melakukan asesmen nyeri Mandiri
6 Melakukan manajemen nyeri dengan tehnik relaksasi Mandiri
7 Melakukan massage punggung Mandiri
8 Memfasilitasi pasien untuk istirahat dan tidur Mandiri
N Ambulasi  
1 Mengatur posisi tidur semi fowler Mandiri
2 Mengatur posisi tidur fowler Mandiri
3 Mengatur posisi tidur sim Mandiri
4 Mengatur posisi tidur trendelenburg Mandiri
5 Mengatur posisi tidur dorsal recumbent Mandiri
6 Mengatur posisi miring kanan, miring kiri pronasi Mandiri
7 Melatih pasien duduk Mandiri
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda atau Mandiri
8 sebaliknya
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke tempat tidur atau Mandiri
9 brangkar atau sebaliknya.
10 Mengatur posisi tidur 30˚, 45˚,90˚ Mandiri
11 Mengawasi pasien berjalan menggunakan kruk Mandiri
O Pencegahan infeksi nosokomial  
Melakukan penanganan terhadap tumpahan cairan tubuh, Mandiri
1
barang berbahaya dan beracun
Melakukan pemilahan sampah infeksi, non infeksi dan Mandiri
2 sampah tajam
3 Memakai sarung tangan, masker, apron Mandiri
4 Memakai sepatu tertutup Mandiri
Melakukan deseinfeksi daerah kulit yang akan dilakukan Mandiri
5
penyuntikan pengambilan sampel darah
6 Melakukan desinfeksi pada daerah injection port Mandiri
P Memenuhi kebutuhan belajar dan komunikasi  
1 Menerima pasien baru Mandiri
2 Melaksanakan orientasi ruangan dan mengenalkan diri Mandiri
Menyiapkan alat peraga untuk berkomunikasi (Alfabeth Mandiri
3 dan Numerik)
Q Sakaratul maut  
1 Memfasilitasi pasien untuk kegiatan keagamaan Mandiri
Memberikan kesempatan pasien untuk bersama keluarga Mandiri
2 disaat kondisi sakaratul maut ( pasien DNR)
3 Melakukan manajemen perawatan pasien terminal Mandiri
4 Melakukan perawatan jenasah Mandiri

B. Daftar kewenangan klinis perawat klinik Medical bedah


I. Daftar kewengan klinis perawat PK.II ( Keperawatan Medical Bedah )

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
59
Perawat klinis (PK) II memiliki semua kewenangan klinis perawat PK I
ditambah kewenangan klinis perawat PK. II sebagai berikut :
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
A SISTEM PERNAFASAN  
1 Membebaskan jalan nafas (Head tild - Chin Lift dan Jaw Trust) Mandiri
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas/ Suction Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA/
3 Mandiri
GUIDEL/ MAYOTUBE
4 Melakukan fisioterapi dada (clapping dan fibrasi ) Mandiri
5 Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif Mandiri
6 Memasang NPA (Naso Pharingeal Airway ) Delegasi
7 Memberikan terapi oksigen dengan masker non reabrathing Delegasi
8 Memberikan terapi oksigen dengan masker rebreathing Delegasi
9 Memberikan terapi oksigen dengan nasal kateter Delegasi
10 Memberikan terapi oksigen dengan T.Piece lewat ETT Delegasi
11 Memberikan terapi oksigen dengan T.piece lewat tracheostmi Delegasi
12 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
13 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Intubasi Mandat
14 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Ekstubasi Mandat
15 Melakukan perawatan WSD Delegasi
16 Mengganti cairan WSD Delegasi
B SISTEM KARDIOVASKULER  
1 Melakukan pengukuran tekanan darah dengan alat monitor Mandiri
2 Menggunakan infus pump Mandiri
3 Menggunakan syringe pump Mandiri
4 Memasang Puls oximetri dan menilai satuasi O2 Mandiri
5 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
6 Melakukan perekaman EKG 12 lead Delegasi
7 Melakukan perekaman EKG monitor Delegasi
8 Memberikan therapi Titrasi Bicnat, KCL Mandat
9 Mempersiapkan pasien untuk punksi pericard Mandat
10 Mengukur capilari refill time Mandiri
11 Melakukan basic resusitasi jantung paru Mandat
C SISTEM HEMATOLOGI  
1 Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan kultur darah Delegasi
2 Melakukan permintaan darah untuk transfusi darah Mandiri
3 Memberikan transfusi darah Delegasi
4 Melakukan pengambilan sampel darah vena Delegasi
4 Melakukan pengambilan sampel darah Arteri Delegasi
D SISTEM NEUROLOGI  
1 Melakukan pemeriksaan refflek pupil Mandiri
Melakukan pemeriksaan kekuatan otot extremitas atas dan
2 Delegasi
bawah
3 Mempersiapkan pasien untuk tindakan CT Scan Brain Delegasi
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
60
E SISTEM PENCERNAAN  
1 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
2 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
3 Melakukan klisma/ lavament tinggi Delegasi
4 Melakukan Klisma/ lavament rendah Delegasi
5 Melakukan klisma gliserin Delegasi
7 Memberikan nutrisi lewat PEG Delegasi
F SISTEM INTEGUMEN  
1 Mempersiapkan pasien pre operasi Mandiri
2 Melakukan perawatan luka kecil Mandiri
3 Melakukan perawatan luka dekubitus Mandat
4 Melakukan perawatan luka bakar Mandat
5 Melakukan perawatan stoma Mandat
6 Melakukan pencabutan skin stappler Mandat
7 Melakukan pencabutan jahitan pada luka operasi Mandat
G SISTEM URINARIA  
1 Melakukan pemasangan foley catheter pada pasien pria Delegasi
2 Melakukan pemasangan foley cateter pada pasien wanita Delegasi
3 Melakukan bladder training Delegasi
4 Melakukan spoeling kateter Delegasi
H PEMBERIAN OBAT  
1 Memasang IV cateter. Delegasi
2 Memberikan obat injeksi Intra Venna Delegasi
3 Memberikan obat injeksi Intra Muskuler Delegasi
4 Memberikan obat injeksi Intra Cutan Delegasi
5 Memberikan obat injeksi intra tekal Delegasi
6 Memberikan obat Sub cutan Delegasi
7 Memberikan obat suppositoria Delegasi
8 Memberikan obat tetes mata, telinga Delegasi
9 Memberikan obat Salf Delegasi
I PENERIMAAN PASIEN  
1 Menerima pasien baru di ruang perawatan Mandiri
Menjelaskan prosedur perawatan pasien kepada keluarga
2 pasien Mandiri
3 Menjelaskan waktu berkunjung Mandiri
Menjelaskan metode penggunaan obat dan alkes selama pasien
4 dirawat Mandiri

II. Daftar kewengan klinis perawat PK.III ( Keperawatan Medical Bedah )


Perawat klinis (PK) III memiliki semua kewenangan klinis perawat PK I dan PK.
II ditambah kewenangan klinis perawat PK. III sebagai berikut :

TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
61
Melakukan assessment keparawatan komprehensif pada
1 Mandiri
setiap pasien baru diruang perawatan medical bedah
2 Merumuskan Diagnosa Keperawatan Mandiri
3 Menyusun rencana keperawatan Mandiri
Melakukan evaluasi, membuat tindak lanjut dan revisi
4 Mandiri
rencana perawatan
5 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial diruang
6 Mandiri
perawatan
7 Melakukan Balut Bidai Mandat
8 Menyiapkan Alat Vena Sectie Delegasi
9 Melakukan perawatan tracheostomi Mandiri
10 Memberikan Motivasi Spiritual Mandiri
11 Melakukan perawatan balon tracheal tube Delegasi
12 Perawatan Cateter vena central, arteri line. Delegasi
13 Melakukan persiapan pemasangan tracheostomi tube Delegasi
14 Melakukan perawatan balon tracheal tube Delegasi
15 Melakukan Lavage Lambung Delegasi
16 Melakukan rendam duduk Delegasi
17 Melakukan Balut tekan perdarahan massif. Mandat
18 Melakukan penjahitan luka Mandat
19 Memasang skin stappler pada luka operasi Mandat
Memberikan pendidkan dan kesehatan pada individu dan
20 Mandiri
kelompok
21 Melakukan persiapan pasien operasi Mandiri
22 Memimpin tim work keperawatan Mandiri
23 Melakukan irigasi kandung kemih continue (spooling). Delegasi
24 Melakukan perawatan Colostomie Delegasi
Melakukan perawatan pasien yang dilakukan pemasangan
25 Delegasi
traksi.
26 Melakukan pemantauan pasien dengan ventilasi mekanik Delegasi

III. Daftar kewengan klinis perawat PK.IV ( Keperawatan Medical Bedah )


Perawat klinis (PK) IV memiliki semua kewenangan klinis perawat PK I, PK. II
dan PK. III ditambah kewenangan klinis perawat PK. IV sebagai berikut :

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
62
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
Melakukan perawatan luka (ganggren, post operasi
1 Delegasi
dengan atau tanpa drainase ).

2 Melakukan perawatan WSD Delegasi

3 Melakukan pengangkatan selang WSD Delegasi

4 Memasang negative pressure pada WSD Mandat

Melakukan konseling Keperawatan pada pasien dan


5 Mandiri
keluarga

Berperan serta aktif dalam pelasanakan program


6 Mandiri
pendidikan keperawatan

7 Melakukan pengangkatan Jahitan Luka Delegasi

Melakukan perawatan pasien yang dilakukan pemasangan


8 Delegasi
Gips.

Mampu melaksanakan perawatan pasien dengan EKG


9 Mandat
tidak normal

10 Mampu melaksanakan advanced cardiac life suport Mandat

11 Melakukan pemeriksaan peningkatan tekanan intra kranial Mandat

12 Melatih pasien dalam aktif mobilisasi : berdiri, berjalan Mandiri

13 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal fungsi Mandat

IV. Daftar kewengan klinis perawat PK.V ( Keperawatan Medical Bedah )


Perawat klinis (PK) IV memiliki semua kewenangan klinis perawat PK I,
PK. II, PK.III dan PK. IV ditambah kewenangan klinis perawat PK. V
sebagai berikut :
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
1 Melakukan jahitan luka terbuka/ luka operasi Mandat

2 Melakukan nekrotomi Mandat

3 Melakukan wash out drainage Mandat

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
63
4 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandat

5 Melakukan blass pungsi Mandat

6 Sebagai clinical instruktur/ perseptor lapangan Mandiri

7 Melakukan Konseling pada Pasien Mandiri

8 Memberikan Motivasi Spiritual Mandiri

9 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandat

Mengetahui koreksi terhadap analisa gas darah yang


10 Mandat
tidak normal

11 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat

12 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat

13 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat

14 Mempersiapkan prosedur persiapan WSD Mandiri

15 Mampu mendampingi pemasangan WSD Mandat

Menggunaan alat bantu pernafasan : VTP ( Ventilasi


16 Delegasi
Tekanan Positif/ Baging )

Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi


Mandat
17 trombolitik.

C. Kewenangan klinis Perawat Haemodialisa.


I. Kewenangan Klinis Perawat Hemodialisa PK II
Perawat klinis II HD mempunyai kewenangan perawat Klinis I perawat
general ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :

TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
1 Memahami konsep perawatan ruang haemodialisa. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan haemodialisa. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan Mandiri
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
64
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam Mandiri
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan
10 Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri
Melakukan pengkajian pasien haemodialisa dan
menganalisa data. khususnya status hemodinamik, status
15 Mandiri
pernafasan, status nutrisi, eliminasi, gangguan irama
jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS.
16 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mengerti dan mampu mengoperasionalkan mesin
17 Mandiri
haemodialisa .
18 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
19 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandat
20 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
21 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
22 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Delegasi
23 Melakukan perekaman EKG Delegasi
24 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
25 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
Mampu menjadi suport sistem di komunitas pasien
26 Mandiri
hemodialisa
27 Memasang IV cateter. Delegasi
28 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
29 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
30 Monitoring intake output. Mandiri
31 Melakukan suction Delegasi
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
32 Mandiri
oksimetri
33 Melakukan penilaian Capilari Refill Time Mandiri

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
65
II. Kewenangan Klinis Perawat Hemodialisa PK III
Perawat klinis III HD mempunyai kewenangan klinis perawat PK. I, PK.II
ditambah dengan kewenangan klinis perawat PK.III yang tercantum dibawah
ini :

TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN

1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandat

Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan


2 elektrolit, AGD. Delegasi

Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan


3 intravena Delegasi

Melakukan penanggulangan infeksi di ruangan


4 haemodialisa.. Mandiri

5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi

Melakukan penanganan komplikasi pada haemodialisa


6 seperti, hipotensi, kramp, hipertensi, menggigil dan nyeri
dada. Mandat

Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien


7
penurunan kesadaran Mandat

8 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandat

9 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat

Melakukan interpretasi hasil Laboratorium AGD,


10
elektrolit,GDS, ureum dan kreatinin. Mandat

11 Mengetahui tanda – tanda Syok Mandiri

12 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri

Melakukan pengelolaaan pasien dengan pemasangan


13
sringe pump Mandiri

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
66
III. Kewenangan Klinis Perawat Hemodialisa PK IV
Perawat klinis IV HD mempunyai kewenangan klinis perawat PK. I, PK.II HD
dan PK.III HD ditambah dengan kewenangan klinis perawat PK.IV HD yang
tercantum dibawah ini :
:

TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak
Mandat
2 normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Melakukan persiapan alat dan mesin Hemodialisa Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi
Mandat
7 anti koagulan.
8 Melakukan pengelolaan pasien dengan double lumen Mandat
9 Melakukan pengelolaan pasien dengan AV Shunt Mandat
10 Melakukan tindakan Hemodialisa dengan akses femoral Mandat

D. Kewenangan klinis Perawat Anak.


I. Kewenagan klinis perawat PK II Perawatan Anak
Daftar kewenangan klinis perawat PK II ruang perawatan anak meliputi
kewenangan klinis perawat PK. I umum (generalis) ditambah daftar
kewenangan perawat PKII sebagai berikut :

TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
A SISTEM PERNAFASAN  
Membebaskan jalan nafas (Head tild – Chin Lift dan Jaw Trust)
1 Mandiri
pada anak
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas/ Suction pada anak Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA/
3 Mandiri
GUIDEL/ MAYOTUBE pada anak
Melakukan fisioterapi dada (clapping dan fibrasi ) pada
4 Mandiri
anak
5 Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif pada anak Mandiri

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
67
Memberikan terapi oksigen dengan masker non reabrathing
6 Delegasi
pada anak
Memberikan terapi oksigen dengan masker rebreathing pada
7 Delegasi
anak
8 Memberikan terapi oksigen dengan nasal kateter pada anak Delegasi
Memberikan terapi oksigen dengan T.Piece lewat ETT pada
9 Delegasi
anak
Memberikan terapi oksigen dengan T.piece lewat tracheostomi
10 Delegasi
pada anak
11 Memberikan 68herapy inhalasi pada anak Delegasi
12 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Intubasi pada anak Mandat
13 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Ekstubasi pada anak Mandat
B SISTEM KARDIOVASKULER  
Melakukan pengukuran tekanan darah dengan alat
1
monitor Mandiri
2 Menggunakan 68herap pump Mandiri
3 Menggunakan syringe pump Mandiri
4 Memasang Puls oximetri dan menilai satuasi O2 Mandiri
5 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
6 Melakukan perekaman EKG 12 lead Delegasi
7 Melakukan perekaman EKG monitor Delegasi
8 Memberikan 68herapy Titrasi Bicnat, KCL Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan Delegasi
9
intravena

10 Mengukur capillary refill time Mandiri


C SISTEM HEMATOLOGI  
1 Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan kultur darah Mandiri
2 Melakukan permintaan darah untuk transfusi darah Mandiri
3 Memberikan transfusi darah Mandat
4 Melakukan pengambilan sampel darah vena Delegasi
D SISTEM NEUROLOGI  
1 Melakukan pemeriksaan refflek pupil Mandiri
Melakukan pemeriksaan kekuatan otot extremitas atas dan
2 Delegasi
bawah
3 Mempersiapkan pasien untuk tindakan CT Scan Brain Delegasi
E SISTEM PENCERNAAN  
1 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
2 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
3 Melakukan klisma/ lavament tinggi Delegasi
4 Melakukan Klisma/ lavament rendah Delegasi
5 Melakukan klisma gliserin Delegasi
F SISTEM INTEGUMEN  
1 Mempersiapkan pasien pre operasi Mandiri
2 Melakukan perawatan luka kecil Mandiri

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
68
3 Melakukan perawatan luka dekubitus Delegasi
4 Melakukan perawatan luka bakar Delegasi
5 Melakukan perawatan stoma Mandat
6 Melakukan pencabutan skin stappler Mandat
7 Melakukan pencabutan jahitan pada luka operasi Mandat
G SISTEM URINARIA  
Melakukan pemasangan foley catheter pada pasien anak Delegasi
1 pria
Melakukan pemasangan foley cateter pada pasien anak Delegasi
2 wanita
3 Melakukan bladder training Mandiri
4 Melakukan spoeling kateter pada anak Mandat
H PEMBERIAN OBAT  
1 Memasang IV cateter. Delegasi
2 Memberikan obat injeksi Intra Venna Delegasi
3 Memberikan obat injeksi Intra Muskuler Delegasi
4 Memberikan obat injeksi Intra Cutan Delegasi
5 Memberikan obat injeksi intra tekal Delegasi
6 Memberikan obat Sub cutan Delegasi
7 Memberikan obat suppositoria Delegasi
8 Memberikan obat tetes mata, telinga Delegasi
9 Memberikan obat Salf Delegasi
I PENERIMAAN PASIEN  
1 Menerima pasien baru di ruang perawatan Mandiri
Menjelaskan prosedur perawatan pasien kepada keluarga
2 pasien Mandiri
3 Menjelaskan waktu berkunjung Mandiri
Menjelaskan metode penggunaan obat dan alkes selama
4 Mandiri
pasien dirawat
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di
5 Mandiri
ruangan anak.

II. Kewenagan klinis perawat PK III Perawatan Anak


Daftar kewenangan klinis perawat PK III ruang perawatan anak meliputi
kewenangan klinis perawat PK. I umum (generalis) , PK.II anak ditambah
daftar kewenangan perawat PKIII sebagai berikut :

TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
Melakukan assessment keparawatan komprehensif pada
1 Mandiri
setiap pasien baru diruang perawatan medical bedah

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
69
2 Merumuskan Diagnosa Keperawatan Mandiri
3 Menyusun rencana keperawatan Mandiri
Melakukan evaluasi, membuat tindak lanjut dan revisi
4 Mandiri
rencana perawatan
5 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial diruang
6 Mandiri
perawatan
7 Melakukan Balut Bidai Mandiri
8 Menyiapkan Alat Vena Sectie Mandiri
9 Melakukan perawatan tracheostomi Mandiri
10 Memberikan Motivasi Spiritual Mandiri
11 Melakukan perawatan balon tracheal tube Delegasi
12 Perawatan Cateter vena central, arteri line. Delegasi
13 Melakukan persiapan pemasangan tracheostomi tube Mandiri
14 Melakukan perawatan balon tracheal tube Delegasi
15 Melakukan Lavage Lambung Delegasi
16 Melakukan rendam duduk Delegasi
17 Melakukan Balut tekan perdarahan massif. Mandiri
18 Melakukan penjahitan luka Mandat
19 Memasang skin stappler pada luka operasi Mandat
Memberikan pendidkan dan kesehatan pada individu dan
20 Mandiri
kelompok
21 Melakukan persiapan pasien operasi Mandiri
22 Memimpin tim work keperawatan Mandiri
23 Melakukan irigasi kandung kemih continue (spooling). Delegasi
24 Melakukan perawatan Colostomie Delegasi
Melakukan perawatan pasien yang dilakukan
25 Delegasi
pemasangan traksi.
26 Melakukan pemantauan pasien dengan ventilasi mekanik Delegasi
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan
27 Mandat
elektrolit, AGD.
Melakukan pendidikan kesehatan pada masalah
28 Mandiri
kesehatan anak yang sesuai dengan kompetensinya

III. Kewenagan klinis perawat PK IV Perawatan Anak

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
70
Daftar kewenangan klinis perawat PK IV ruang perawatan anak meliputi
kewenangan klinis perawat PK. I umum (generalis), PK. II anak dan PK.III
anak ditambah daftar kewenangan perawat PK. IV sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mengkaji tumbang anak dengan DDST Mandiri

2 Melakukan penjahitan luka Mandat

Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang Mandat


3 tidak normal

Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandat


4 AGD, elektrolit.

5 Mengetahui tanda - tanda Syok pada anak. Mandiri

Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan Mandiri


6 penunjang

7 Mampu menghentikan perdarahan Mandat

8 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal fungsi Delegasi

III. Kewenagan klinis perawat PK V Perawatan Anak


Daftar kewenangan klinis perawat PK V ruang perawatan anak meliputi
kewenangan klinis perawat PK. I umum (generalis), PK. II anak, PK.III anak
dan PK. IV anak ditambah daftar kewenangan perawat PK. V anak sebagai
berikut ::
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD
1 Mandat
yang tidak normal

Melakukan koreksi terhadap analisa gas Mandat


2 darah yang tidak normal

Melakukan Tindakan pada pasien Syok pada Mandat


3 anak.

Melakukan pemeriksaan peningkatan tekanan Mandat


4 intra kranial

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
71
Mampu melakukan penatalaksanaan pasien Mandat
5 kejang

6 Melakukan perawatan anak dengan VP Shunt Mandat

7 Melakukan bilas lambung anak Mandat

Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD


8 Mandat
yang tidak normal

Melakukan koreksi terhadap analisa gas Mandat


9 darah yang tidak normal

E. Kewenangan klinis Bidan


I. Daftar kewenangan klinis Bidan PK II
Daftar kewenangan klinis Bidan PK II ruang perawatan kebidaan anak
meliputi kewenangan klinis Bidan PK. I umum (generalis) di tambah daftar
kewenangan klinis Bidan PK. II sebagai berikut ::
:
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien kebidanan dan
menganalisa data. khususnya status
1 hemodinamik, tumbuh kembang anak, Mandiri
nutrisi,eleminasi dan kegawat daruratan
kebidanan.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan Mandiri
3
menggunakan OPA
Mempersiapkan keluarga pasien menuju Mandiri
4
keluarga bahagia.
Mampu mengidentifikasi tanda-tanda Mandiri
5
Kehamilan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
72
6 Mampu melakukan pemeriksaan antenatal Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan Leopold. Mandiri
8 Melakukan perawatan bayi baru lahir. Delegasi
9 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi Mandiri
dini
10 Memberikan Resusitasi Jantung Paru . Mandiri
11 Memberikan oksigen dengan berbagai metode. Delegasi
12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi Delegasi
parenteral.
13 Mengukur saturasi oksigen dengan Mandiri
menggunakan pulse oksimetri.
14 Memasang IV cateter. Delegasi
15 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
17 Monitoring intake output. Mandiri
18 Melakukan suction Mandiri
19 Melakukan penilaian Capilari Refill Time Mandiri

II. Daftar kewenangan klinis Bidan PK III


Daftar kewenangan klinis Bidan PK III ruang perawatan kebidaan meliputi
kewenangan klinis Bidan PK. I umum (generalis), Bidan PK II di tambah daftar
kewenangan klinis Bidan PK. III sebagai berikut ::

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mampu mengelola ibu hamil dengan anemia Mandat
2 Persiapan menjelang persalinan Mandiri
3 Memberikan asuhan saat persalinan Mandiri
4 Menjaga persalinan yang aman Mandiri
Mampu melahirkan placenta dengan Mandat
5
penegangan tali pusat.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
73
Penanganan 2 jam pertama setelah Mandiri
6
melahirkan.

III. Daftar kewenangan klinis Bidan PK IV


Daftar kewenangan klinis Bidan PK IV ruang perawatan kebidaan meliputi
kewenangan klinis Bidan PK. I umum (generalis), Bidan PK II, Bidan PK. III di
tambah daftar kewenangan klinis Bidan PK. IV sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Memberikan pelayanan ibu dan bayi pada
1 Mandiri
masa nifas.
2 Mengelola ibu dengan sepsis puerperalis Mandat
Melakukan penanganan perdarahan pada Mandat
3
kehamilan.
4 Menangani perdarahan pasca partum primer Mandat
Menangani perdarahan pasca partum Mandat
5
sekunder

IV. Daftar kewenangan klinis Bidan PK V


Daftar kewenangan klinis Bidan PK V ruang perawatan kebidaan meliputi
kewenangan klinis Bidan PK. I umum (generalis), Bidan PK II, Bidan PK. III,
Bidan PK. IV di tambah daftar kewenangan klinis Bidan PK. V sebagai
berikut ::
:
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanganan kegawatan pada Mandat
1
eklampsia
2 Menangani kegawatan pada partus lama Mandat
Melakukan persalinan dengan Vacum Mandat
3
ekstrator
4 Melakukan penanganan retensio placenta Mandat
5 Menangani bayi dengan asfiksia neonatorum Mandat

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
74
D. Kewenangan klinis Perawat Unit Gawat Darurat
I. Daftar kewenangan klinis Perawat Gawat Darurat PK II
Daftar kewenangan klinis Perawat Unit Gawat Darurat PK II rmeliputi kewenangan
klinis Perawat PK. I umum (generalis) di tambah daftar kewenangan klinis Perawat
PK. II UGD sebagai berikut :

TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
A SISTEM PERNAFASAN  
1 Membebaskan jalan nafas (Head tild - Chin Lift dan Jaw Trust) Mandiri
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas/ Suction Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA/
3 Mandiri
GUIDEL/ MAYOTUBE
4 Melakukan fisioterapi dada (clapping dan fibrasi ) Mandiri
5 Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif Mandiri
6 Memasang NPA (Naso Pharingeal Airway ) Delegasi
7 Memberikan terapi oksigen dengan masker non reabrathing Delegasi
8 Memberikan terapi oksigen dengan masker rebreathing Delegasi
9 Memberikan terapi oksigen dengan nasal kateter Delegasi
10 Memberikan terapi oksigen dengan T.Piece lewat ETT Delegasi
11 Memberikan terapi oksigen dengan T.piece lewat tracheostmi Delegasi
12 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
13 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Intubasi Mandat
14 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Ekstubasi Mandat
15 Melakukan perawatan WSD Delegasi
16 Mengganti cairan WSD Delegasi
B SISTEM KARDIOVASKULER  
1 Melakukan pengukuran tekanan darah dengan alat monitor Mandiri
2 Menggunakan infus pump Mandiri
3 Menggunakan syringe pump Mandiri
4 Memasang Puls oximetri dan menilai satuasi O2 Mandiri
5 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
6 Melakukan perekaman EKG 12 lead Delegasi
7 Melakukan perekaman EKG monitor Delegasi
Memberikan therapi Titrasi Bicnat, KCL, MgSO4 40 % dan NaCL
8 Delegasi
3%
9 Mengukur capilari refill time
C SISTEM HEMATOLOGI  
1 Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan kultur darah Mandiri
2 Melakukan permintaan darah untuk transfusi darah Mandiri
3 Memberikan transfusi darah Mandat
4 Melakukan pengambilan sampel darah vena Delegasi
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
75
4 Melakukan pengambilan sampel darah Arteri Delegasi
D SISTEM NEUROLOGI  
1 Melakukan pemeriksaan refflek pupil Mandiri
Melakukan pemeriksaan kekuatan otot extremitas atas dan
2 Delegasi
bawah
3 Mempersiapkan pasien untuk tindakan CT Scan Brain Delegasi
E SISTEM PENCERNAAN  
1 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
2 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
3 Melakukan klisma/ lavament tinggi Delegasi
4 Melakukan Klisma/ lavament rendah Delegasi
5 Melakukan klisma gliserin Delegasi
F SISTEM INTEGUMEN  
Melakukan penanganan luka & perdarahan pada pasien
Mandat
1 pada pasien paska kecelakaan
2 Melakukan perawatan luka kecil Mandiri
3 Melakukan perawatan luka bakar Delegasi
4 Melakukan perawatan stoma/ colostomie Mandat
5 Melakukan pencabutan skin stappler Mandat
Melakukan pencabutan jahitan pada luka pasien post Mandat
6 kecelakaan
G SISTEM URINARIA  
1 Melakukan pemasangan foley catheter pada pasien pria Delegasi
2 Melakukan pemasangan foley cateter pada pasien wanita Delegasi
3 Melakukan spoeling kateter Mandat
H PEMBERIAN OBAT  
1 Memasang IV cateter. Delegasi
2 Memberikan obat injeksi Intra Vena Delegasi
3 Memberikan obat injeksi Intra Muskuler Delegasi
4 Memberikan obat injeksi Intra Cutan Delegasi
5 Memberikan obat injeksi intra tekal Delegasi
6 Memberikan obat Sub cutan Delegasi
7 Memberikan obat suppositoria Delegasi
8 Memberikan obat tetes mata, telinga Delegasi
9 Memberikan obat Salf Delegasi
10 Memberikan obat oral Delegasi
11 Memberikan obat sublingual Delegasi
I PENERIMAAN PASIEN  
1 Melakukan triage pada pasien baru IGD Mandiri
Menjelaskan prosedur penanganan pasien di IGD kepada
2 keluarga pasien Mandiri
Menjelaskan metode penggunaan obat dan alkes selama pasien
3 di IGD Mandiri
4 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan radiologi Mandat
5 Memasang gelang identifikasi pasien Mandiri
6 Melakukan assessment pada pasien yang beresiko jatuh Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
76
Melakukan transfer pasien dari IGD ke ruang perawatan, ICU,
7 OK, VK Delegasi

II. Daftar kewenangan klinis Perawat Gawat Darurat PK III


Daftar kewenangan klinis Perawat PK. III Unit Gawat Darurat meliputi kewenangan
klinis Perawat PK. I umum (generalis), PK II IGD di tambah daftar kewenangan klinis
Perawat PK. III sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Menangani pasien Trauma psikologis Delegasi
2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Delegasi
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Delegasi
4 Memberikan resusitasi cairan dan terapi cairan. Mandat
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
5
oksimetri.
6 Melakukan balut Bidai. Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive. Delegasi
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
9 Memasan Spalk pada pasien cidera/ fraktur Mandat
10 Melakukan penanganan semua jenis luka. Mandat
11 Melakukan penanggulangan infeksi di rumah sakit Mandiri
Melaporkan bila ada insiden keselamatan pasien (KNC, KTD,
12 Mandiri
KTC, sentinel) kepada kepala ruangan IGD

III. Daftar kewenangan klinis Perawat Gawat Darurat PK IV


Daftar kewenangan klinis Perawat PK IV Unit Gawat Darurat meliputi kewenangan
klinis Perawat PK. I umum (generalis), PK II IGD, PK. III IGD di tambah daftar
kewenangan klinis Perawat PK. IV sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok Mandat

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
77
2 Memberikan terapi melalui syringe pump. Mandat
3 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
4 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena. Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
7
normal.
Melakukan penanggulangan pasien dengan sindrom koroner Mandat
8
akut
9 Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra cranial Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
10
trombolitik
11 Melakukan asistensi Chest Tube Mandat
12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri
13 Mengidentifikasi adanya trauma servikal Mandiri

IV. Daftar kewenangan klinis Perawat Gawat Darurat PK V


Daftar kewenangan klinis Perawat PK V Unit Gawat Darurat meliputi kewenangan
klinis Perawat PK. I umum (generalis), PK II IGD, PK. III IGD, PK. IV IGD di tambah
daftar kewenangan klinis Perawat PK. V sebagai berikut

:
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan Vena sectie Mandat
2 Menghentikan perdarahan arteri dan vena besar Mandat
3 Melakukan tindakan reposisi fraktur dan sendi kecil Mandat
4 Melakukan Blass Pungsi Mandat
5 Melakukan Prosedur penggunaan DC Shock Mandat
6 Menguasai penggunaan obat-obat life saving. Mandat

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
78
7 Mengidentifikasi perdarahan internal Delegasi
8 Mengidentifikasi korban proyustisia ( visum ) Mandat
9 Mampu dan mengerti penggunaan ventilator. Delegasi
10 Melakukan tindakan ETT (Endo Tracheal Tube). Mandat

E. Kewenangan klinis Perawat ICU


I. Daftar kewenangan klinis Perawat ICU PK II
Daftar kewenangan klinis Perawat ICU PK II rmeliputi kewenangan klinis
Perawat PK. I umum (generalis) di tambah daftar kewenangan klinis Perawat
PK. II ICU sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan intensive. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien intensive Mandiri
2
care unit.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien icu sesuai standar asuhan keperawatan dai Mandiri
4
ruang intensif
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 keperawatan unit khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal
dalam memberikan asuhan keperawatan.
7 Dinamis terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
79
Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat,
1 khususnya mengenai : henti nafas dan jantung, status
Mandiri
5 pernafasan, gangguan irama jantung, status hemodinamik, dan
status neurologi
1 Membersihkan jalan nafas melalui orofaringeal, nasofaringeal,
Mandiri
6 endotrakeal tube
1 Mempertahankan potensi jalan nafas dengan menggunakan
Mandiri
7 orofaringeal, nasofaringeal
1 Melakukan Pergerakan Sendi pada pasien ICU
Mandiri
8
1 Memberikan terapi inhalasi .
Delegasi
9
2 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
Mandiri
0 oksimetri .
2 Memberikan oksigen dengan berbagai metode
Delegasi
1
2 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive
Mandiri
2
2 Memberikan BLS dan ALS
Mandiri
3
2 Melakukan perekaman EKG
Mandiri
4
2 Mengambil sampel darah AGD
Delegasi
5
2 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral
Delegasi
6
2 Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena
Delegasi
7
2 Melakukan tindakan preventif terjadinya infeksi nosocomial
Mandiri
8 dengan menerapkan standard dan universal precaution.
2 Melakukan chest fisioterapi Mandiri

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
80
9
3 Melakukan Triple Manuver ( Head Lift, Chin Lift, Jaw Trust )
Mandiri
0
3 Melakukan Penilaian Status Neurologis
Mandiri
1
3 Memberikan Motivasi Spiritual
Mandiri
2
3 Memandikan pasien dengan pasien menggunakan Ventilator
Mandiri
3
3 Melakukan suction pada pasien yang terpasang ETT dan
tracheostomy Delegasi
4
3 Melakukan perawatan balon trachel tube
Delegasi
5
3 Perawatan Cateter vena central, arteri line
Delegasi
6
3 Mempersiapkan pemasangan monitoring invasive ( tekanan vena
sentral, takanan arteri sistemik dan tekanan pulmonal) Mandat
7
3 Melakukan persiapan pemasangan tracheostomi tube
Mandat
8
3 Melakukan Perawatan WSD
Mandiri
9
4 Memberikan Therapi Obat Narkotika
Mandat
0
4 Melakukan koordinasi dengan penunjang medic
Mandiri
1
4 Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic
Mandiri
2
4 pemberian obat premedikasi sedasi dan hipnotik
Mandat
3
4 Memberikan nutrisi pada pasien dengan Gastrostomy
(Gastrostomy Feeding Tube) Delegasi
4

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
81
4 Persiapan pemasangan chest tube
Mandat
5
4 Melakukan penukuran spirometri via ETT
Delegasi
6
4 Pemberian oksigen T-Pice,jacson rees.
Delegasi
7
4 Melakukan manual ventilasi dengan terpasang ETT
Delegasi
8
4 Melakukan pemasangan brething cirkiut ventilator dan SST
Mandiri
9
5 Pencabutan sheet arteri dan vena
Mandat
0
5 Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanis non invasive
Delegasi
1
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanis invasive
Pengelolaan pasien dengan Resusitasi otak Delegasi
2
5 Management ventilasi mekanis meliputi modus dan penyapihan
Delegasi
3

II. Daftar kewenangan klinis Perawat ICU PK III


Daftar kewenangan klinis Perawat ICU PK III rmeliputi kewenangan klinis
Perawat PK. I umum (generalis), Perawat PK. II ICU di tambah daftar
kewenangan klinis Perawat PK. III ICU sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menangani pasien Trauma berat Mandat
2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Mandiri
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Mandiri
4 Memberikan resusitasi cairan dan terapi cairan. Mandat
5 Melakukan persiapan pemasangan WSD Mandiri

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
82
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD. Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive. Delegasi
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
9 Melakukan pemasangan NGT dan OGT. Delegasi
Mempersiapkan pemberian terapi melalui syringe pump dan Delegasi
10
infus pump
11 Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial. Mandiri
12 Melakukan pengelolaan terapi trombolitik Mandat
13 Melakukan pemberian obat via epidural Mandat
14 Melakukan pengelolaan kardioversi dan defibrilasi Mandat
15 Mempersiapkan tindakan Intubasi Delegasi
16 Melakukan pemantaun kapnografi Delegasi
17 Melakukan pemantauan pacu jantung TPM dan PPM Mandat

18 Monitoring hemodinamik invasif ( CVP, Arteri line, swanganz, Mandat


AP )

III. Daftar kewenangan klinis Perawat ICU PK IV


Daftar kewenangan klinis Perawat ICU PK IV rmeliputi kewenangan klinis
Perawat PK. I umum (generalis), Perawat PK. II ICU, Perawat PK. III ICU di
tambah daftar kewenangan klinis Perawat PK. IV ICU sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
2 Melakukan interpretasi hasil foto thorax Delegasi
3 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
4 Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena. Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi
7 Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak normal. Mandat
Melakukan penanggulangan pasien dengan sindrom koroner Mandat
8
akut

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
83
9 Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra cranial Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
10
trombolitik
11 Melakukan asistensi WSD Delegasi
12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
13
elektrolit.

IV. Daftar kewenangan klinis Perawat ICU PK. V


Daftar kewenangan klinis Perawat ICU PK V rmeliputi kewenangan klinis
Perawat PK. I umum (generalis), Perawat PK. II ICU, Perawat PK. III ICU,
Perawat PK. IV ICU di tambah daftar kewenangan klinis Perawat PK. V ICU
sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1. Mengelola pasien yang menggunakan ventilasi mekanik Mandat
2. Mempersiapkan pemasangan Kateter Arteri Line Delegasi
3. Mempersiapkan pemasangan kateter vena sentral Delegasi
4. Mempersiapkan pemasangan kateter arteri pulmonal Delegasi
5. Mempersiapkan pengukuran cardiac output (USCOM) Mandat
6. Melakukan pengukuran tekanan vena sentral Delegasi
Melakukan persiapan pemasangan Intra Aortic Baloon Pump Mandat
7.
(IABP)
8. Melakukan asuhan pasien yang terpasang IABP Delegasi
9. Melakukan persiapan pemasangan alat hemodialisis, hemofiltrasi Mandiri
10. Melakukan pengukuran tekanan intrakranial Mandiri
11. Melakukan pengelolaan pasien yang terpasang kateter invasive Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
12.
trombolitik
Melakukan pengaturan ET CO2 (Konsentrasi CO2 pada akhir Mandat
13.
respirasi)

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
84
14. Melakukan analisa hasil monitoring hemodinamik non invasive Mandiri

1.12. Kewenangan klinis SKF Ruang OK .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan ruangan OK. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien Mandiri
2
ruang OK.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan.
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan ruang OK.


KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
85
1) Perawat Klinis I
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK I di
ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai Scrub Nurse , adalah sebagai
berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
A Pre operasi
Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan Mandiri
1
siap pakai
Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis Mandiri
2
pembedahan
Menyiapkan cairan antiseptic dan bahan- Mandiri
3
bahan sesuai keperluan pembedahan.
B Intra operasi
Memperingatkan “ tim bedah steril “ jika terjadi Mandiri
1
penyimpangan prosedur aseptic.
Membantu mengenakan jas steril dan sarung Mandiri
2
tangan untuk dokter bedah dan asisten.
Menata instrument steril di meja mayo sesuai Mandiri
3
dengan urutan prosedur pembedahan.
Memberikan cairan antiseptic kulit daerah yang Mandiri
4
akan di insisi.
Memberikan laken steril untuk prosedur Mandiri
5
draping.
Memberikan instrument kepada ahli bedah Mandiri
6 sesuai urutan prosedur dan kebutuhan
tindakan pembedahan secara tepat dan benar.
Memberikan duk steril kepada operator,dan Mandiri
7 mengambil kain kasa yang telah digunakan
dengan memakai alat.
Menyiapkan benang jahitan sesuai Mandiri
8
kebutuhan,dalam keadaan siap pakai.
9 Memepertahankan instrument selama Mandiri
pembedahan dalam keadaan tersusun secara
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
86
sistematis untuk memudahkan dalam bekerja.
Membersihkan instrument dari darah pada saat Mandiri
10 pembedahan untuk memepertahankan
sterilisasi alat dari meja mayo.
11 Menghitung kain kasa,jarum dan instrument. Mandiri
Memberitahukan hasil perhitungan jumlah Mandiri
alat,kain kasa dan jarum pada ahli bedah
12
sebelum operasi dimulai dan sebelum luka
ditutup.
13 Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. Mandiri
Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka Mandiri
14
dijahit.
15 Menutup luka dengan kain kassa steril. Mandiri
Menyiapkan bahan untuk specimen Delegasi
16
laboratorium/patologi jika ada.
C Post operasi
1 Memfiksasi drain dan kateter Mandiri
Membersihkan dan memeriksa adanya Mandiri
2 kerusakan kulit pada daerah yang dipasang
electrode.
Mengganti alat tenun,baju pasien dan penutup Mandiri
3 serta memindahkan pasien dari meja operasi
ke blangkar.
Memeriksa dan menghitung semua instrument Mandiri
4
sebelum dikeluarkan dari kamar operasi.
Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi Mandiri
5
pembedahan dalam keadaan lengkap.
6 Membersihkan instrument bekas pakai. Mandiri
Membungkus instrument sesuai jenis Mandiri
7
macam,bahan,kegunaan dan ukuran.
8 Memasang indicator autoclave dan membuat Mandiri
label nama alat-alat (set) pada setiap
bungkusan instrument dan selanjutnya siap
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
87
untuk disterilkan sesuai prosedur yang berlaku.
Membersihkan kamar operasi setelah tindakan Mandiri
9
pembedahan selesai agar siap pakai.

2) Perawat Klinis II
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK II di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai asisten
II dokter spesialis bedah , adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memposisikan pasien Mandiri
2 Menyediakan visualisasi dari situs operasi Mandat
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu Mandat
3
hemostasis
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu Mandat
4
proses penutupan luka operasi
5 Melakukan wound dressing luka operasi . Mandiri

3) Perawat Klinis III


Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK III di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai
asisten I dokter spesialis bedah , adalah sebagai berikut:

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan ronde/visite keperawatan sehari Mandiri
1
sebelum pasien dioperasi.
Mendiskusikan hasil visite keperawatan dalam Mandiri
2
preconference
Menyusun dan memimpin rencana asuhan Mandiri
3
keperawatan pre op, intra op dan post op.
Melakukan koordinasi dengan ahli bedah dan Delegasi
4
ahli anestesi terkait pelaksanaan operasi.
5 Menentukan jadwal dan waktu operasi setelah Delegasi

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
88
koordinasi dengan pihak terkait.
Melakukan inform concent tentang Mandiri
6
pelaksanaan operasi kepada keluarga pasien.
Mendiskusikan evaluasi pelaksanaan operasi Mandiri
7
dalam post conference.
Menunda atau membatalkan operasi bila Delegasi
8 sumber daya tidak memungkinkan untuk
dilaksanakannya operasi.
Melakukan pendidikan kesehatan pasien dan Mandiri
9
keluarga .
10 Mejadi mentor kepada PK I dan PK II Mandiri

1.13. Kewenangan klinis SKF Anastesi


a). Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan anastesi. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
2
anastesi.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan di Rumah Sakit Gading Pluit.
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
89
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri

b). Daftar kewenangan klinis keperawatan anastesi.


1) Pra Anastesi
Pelayanan pra-anestesia adalah penilaian untuk menentukan statusmedis pra
anestesia dan pemberian informasi serta persetujuan bagipasien yang memperoleh
tindakan anestesia. Daftar kewenangan klinis perawat pada saat pra anastesi
adalah:

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan pengkajian keperawatan anastesi Mandiri
Melakukan pemeriksaan dan penilaian status Mandiri
2
fisik pasien
3 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Mandiri
4 Melakukan persiapan administrasi pasien Mandiri
Menganalisis hasil pengkajian dan merumuskan Mandiri
5
masalah pasien.
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pra- Mandiri
6
anestesia secara mandiri maupun kolaboratif
7 Melakukan dokumentasi hasil Mandiri
anamnesis/pengkajian.
8 Menyiapkan mesin anestesia secara Mandiri
menyeluruh setiap kaliakan digunakan dan
memastikan bahwa mesin dan monitordalam
keadaan baik dan siap pakai.
9 Melakukan kontrol persediaan obat-obatan dan Mandiri
cairan setiap hariuntuk memastikan bahwa
semua obat-obatan baik obatanestesia maupun
obat emergensi tersedia sesuai standarrumah
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
90
sakit.
10 Memastikan tersedianya sarana prasarana Mandiri
anestesia
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi
tersebut.

2) Intra Anastesi
Pelayanan intra anestesia adalah pelayanan anestesia yang dilakukanselama
tindakan anestesia meliputi pemantauan fungsi vital pasien secara kontinu. Adapun
kewenangan klinis perawat pada saat intra anastesi adalah :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai
1 dengan Mandiri
perencanaan teknik anesthesia
Melakukan asistensi pelaksanaan anestesia Delegasi
2 sesuai dengan sesuaiinstruksi dokter spesialis
anestesi.
Melakukan asistensi dalam pemasangan alat Delegasi
3
monitoring non invasive.
Melakukan asistensi dalam melakukan Delegasi
4
pemasangan alat monitoring invasive.
5 Melakukan pemberian obat anestesi. Mandat
6 Mengatasi penyulit yang timbul. Mandat
7 Melakukan pemeliharaan kepatenan jalan Delegasi
napas.
8 Melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik. Mandat
9 Melakukan pemasangan alat nebulisasi. Mandat
10 Melakukan pengakhiran tindakan anesthesia. Mandat
Melakukan pendokumentasian semua tindakan Mandiri
11 yang dilakukan agarseluruh tindakan tercatat
baik dan benar.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
91
3) Pasca Anastesi
Pelayanan pasca-anestesia adalah pelayanan pada pasien pascaanestesia sampai pasien
pulih dari tindakan anestesia. Adapun kewenangan klinis perawat pada saat pasca anastesi adalah :
Kategori
No Intervensi
intervensi
Merencanakan tindakan keperawatan pasca
1 tindakan Mandiri
anestesia;
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam Mandiri
2
manajemen nyeri;
Melakukan pemantauan kondisi pasien pasca Mandat
3 pemasangan kateter epidural dan pemberian
obat anestetisia regional.
Melakukan evaluasi hasil pemasangan kateter Mandiri
4
epidural dan pengobatananestesia regional.
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam Mandat
5
mengatasi kondisi gawat darurat.
Melakukan pendokumentasian pemakaian obat- Mandiri
6
obatan dan alat kesehatan yang dipakai.
7 Melakukan pemeliharaan peralatan agar siap Mandiri
untuk dipakai pada tindakan anestesia
selanjutnya.

f. Ketentuan tambahan

Tindakan mandiri memantau kondisi pasien saat diruang Recorveri room

Tindakan delegasi Memberikan pesanan therapy saat akan pindah ruangan

Tindakan mandat sesuai dengan catatan dokter.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
92
BAB V

PENUTUP

Pengembangan penyusunan white paper ini dalam konteks sistem jenjang

karir dan daftar kewenangan klinis disusun sebagai pedoman pelaksanaan

kredensialing keperawatan dan diperlukan dalam penataan Keperawatan Rumah

Sakit Gading pluit, Untuk meningkatkan motivasi dan karir professional perawat dan

untuk memperjelas kewenangan klinis masing-masing jenjang.disamping pada

akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang sebagai

ujung tombak citra pelayanan Rumah sakit secara keseluruhan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
93
Dengan adanya white paper ini diharapkan seluruh perawat Rumah Sakit

Gading Pluit dapat mengembangkan karirnya tanpa sesuai dengan peningkatan

pendidikan dan kompetensi yang di miliki dan di perolehnya

Dengan rancangan ini diharapkan pihak manajemen rumahsakit dan komite

perawatan dapat menggunakan acuan ini dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan

akhir dari program kredensialing keperawatan dapat dicapai dengan efektif dan

efisien. Proses kredensial akan dilaksanakan setiap 3-4 tahun sekali. Setelah

kredensial ditetapkan.

KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
94

Anda mungkin juga menyukai