KOMITE KEPERAWATAN
1
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/MEI/2016
KATA PENGANTAR PENYUSUN
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
2
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT GADING PLUIT
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karuniaNya kepada kami pimpinan RS. Gading Pluit beserta jajarannya untuk senantiasa
dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada umumnya.
Perlu diketahui bersama, RS. Gading Pluit sudah berdiri dan beropersional sejak bulan
September tahun 2004. RS. Gading Pluit ini dibangun untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Rumah sakit ini dapat
berjalan memberikan pelayanan kesehatan berupa pelayanan medis, pelayanan keperawatan
dan pelayanan kesehatan lainnya dengan ditunjang oleh profesi dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya yang bekerja dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab.
RS. Gading Pluit dalam rangka mewujudkan pelayanan keperawatan yang baik dan optimal
sesuai dengan misi RS. Gading Pluit, telah membentuk komite keperawatan yang dalam
tugasnya menyusun kewenangan klinis tenaga perawat yang bertugas di RS. Gading Pluit
sesuai dengan jenjang karirnya, menyusun standar mutu dan pengembangan profesi
keperawatan dan menyusun standar etik dan disiplin profesi keperawatan. Dalam
menjalankan peran dan fungsinya, Komite Keperawatan akan bersinergi dengan Komite
Medik, Komite Mutu dan Keselamatan pasien, Komite PPI dan Bidang Keperawatan dalam
hasil membangun kinerja dan mutu dan etik profesi Keperawatan.
Semoga buku pedoman dan dapat digunakan untuk membantu sub komite kredensial komite
keperawatan dalam melaksanakan proses kredensial dan re-kredensial tenaga keperawatan
yang bekerja di RS. Gading Pluit dengan baik.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
3
TIM PENYUSUN
Penasehat : Direktur RS. Gading Pluit
Ketua Tim : Hendrik. SKp
Anggota Tim : 1. Celly M Magdalena. SKM
2. Hanna Tiorida. AMK
3. H. Sutisna. S.Kep
4. Alexius Sugeng Mulyono. AMK
5. Dwi Praptiwi. S.Kep, Ns
6. Sri Widayati. S.Keb
7. Winarti Rosalina. SKM
8. Hetty Hermanus A. S.Kep
9. Purwati. SH
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Rumah sakit,. terus berkembang baik jumlah, jenis maupun kelas rumah
sakit sesuai dengan kondisi atau masalah kesehatan masyarakat, letak geografis,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peraturan serta kebijakan yang ada.
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit terdiri dari berbagai jenis pelayanan seperti
pelayanan medik, keperawatan dan penunjang medik yang diberikan kepada pasien dalam
bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan
teknologi dibidang kesehatan.
Dalam Pasal 63 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dinyatakan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran
dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan
keamanannya. Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan di bidang tsb,
Salah satu tonggak keselamatan pasien adalah akuntabilitas sumber daya manusia
yang terlibat dalam layanan kesehatan.Dokter, Perawat, Bidan atau tenaga kesehatan lainnya
dituntut untuk memiliki kompetensi yang adekuat. Berpijak pada prinsip dasar gerakan
keselamatan pasien atau budaya tidak menyalahkan, jaminan kompetensi yang adekuat inipun
berbasis pada pendekatan sistem.Oleh karena itu, dalam tataran makro (sistem layanan
kesehatan nasional),dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengakomodasi kebutuhan jaminan
kompetensi tersebut. Jaminan kompetensi ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 49 tahun 2013 tentangKomite Keperawatan, dimana ditetapkanbahwa subkomite
kredensial komite keperawatan di rumahsakit bertugas mengatur masalah kewenangan
klinis(clinical privilege) setiap perawat yang bekerja dirumah sakit tersebut.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
5
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai satu sistem penataan dalam pemberian kewenangan klinis (clinical
privilege) bagi profesi perawat dan bidan dan penentuan tentang jenjang karier
perawat dan bidan berbasis kompetensi.
2. Tujuan khusus
a. Sebagai panduan untuk melaksanakan prosedur kredensialing dan assessment
kompetensi perawat dan bidan yang sudah di standartkan di Rumah Sakit
Gading Pluit.
b. Meningkatkan motivasi perawat dan bidan dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang bermutu sesuai dengan jenjang karir dan kompetensi yang
dimilikinya.
c. Meningkatkan mutu SDM keperawatan dan kebidanan dalam
mengimplementasi asuhan keperawatan dan kebidanan secara professional.
C. Sistematika
Sistematika penyusunan buku putih ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sistematika
BAB V PENUTUP.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
6
BAB II
Model kredensial di Rumah sakit GADING PLUIT bertumpu pada tiga prosesinti.
Pertama, praktisi keperawatan dan bidan mengisi aplikasi clinical pivilege dengan
metode self assessment. Kedua, sub komite kredensial bersama dengan mitra bestari
mengkaji dan memberikan persetujuan kewenangan klinis berdasarkan buku putih
(whitepaper) yang membuat syarat dan kewenangan klinis seorang perawat dan bidan
untuk melakukan tindakan keperawatan dan kebidanan tertentu sesuai dengan jenjang
karir. Mitra Bestari adalah orang yang tunjuk oleh komite keperawatan dan dianggap
memiliki pengetahuan dan pengalaman klinik yang cukup untuk melakukan
kredentialing seorang perawat/ bidan sesuai dengan jenjang karirnya. Mitra Bestari
yang ditunjuk adalah : Kepala Ruang yang akan di tempati oleh perawat Klinik
tersebut, Pembimbing Klinik (CI), perawat yang cukup senior di bidang pekerjaannya
(ICU, IGD, OK) atau Perawat dari institusi pendidikan yang bekerjasama dengan RS.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
7
Gading Pluit. Ketiga, direktur menerbitkan clinical appointment untuk perawat dan
bidan berdasarkan rekomendasi dari sub komite keperawatan dan mitra bestari.
Secara periodik setiap tiga tahun, perawat dan bidan tersebut akan melalui proses
rekredensial, di mana tiga proses inti tersebut akan diulang. Selain itu, jika seorang
perawat dan bidan dianggap akan membahayakan keselamatan pasien, clinical
privilegenya dapat ditangguhkan (suspension of clinical privilege) sebagian atau
seluruhnya, sehingga perawat dan bidan yang bersangkutan tidak diperkenankan
melakukan tindakan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
8
Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI tahun 2006, dan disesuaikan
dengan kondisi yang ada di Rumah Sakit Gading Pluit, sebagai berikut :
5 Expert PK V PM IV PP III PR II
4 Proficient PK IV PM III PP II PR I
3 Competent PK III PM II PP I
Advance
2 PK II PM I
beginner
1 Novice/ beginner PK I
Keterangan :
PK = Perawat Klinik PM = Perawat Manajer
PP = Perawat Pendidik PR = Perawat Riset.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
9
aktif mengikuti pelatihan Internal / External, mempunyai sertifikat peningkatan
kompetensi SKP melalui seminar / lokakarya / simposium atau pelatihan
berkelanjutan tentang keperawatan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
10
memiliki sertifikat peningkatan kompetensi / SKP melalui
seminar/lokakarya/simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 75 jam
pelajaran.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
11
d. Perawat Manager IV (PM IV)
Perawat Manager IV(PM IV) adalah : Kepala Bidang, Kepala Instalasi dengan
pengalaman kerja pernah menjabat wakil kepala Bagian selama 5 tahun, dengan
persyaratan PK IV atau PM III 5 tahun,
a. Perawat Pendidik I
Perawat Pendidik I adalah perawat dan bidan yang mempunyai kompetensi
instruktur klinik dengan pendidikan minimal D III Keperawatan atau DIII
Kebidanan , mempunyai sertifikat minimal PK III, mempunyai sertifikat pelatihan
instruktur klinik/ Clinical Instructure (CI) atau TOT (Trainning Of Trainner). dan
Lulus fit and profer test Perawat Pendidik I jika tidak melanjutkan ke tingkat
pendidikan Ners tidak dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.
b. Perawat Pendidik II
Perawat Pendidik II adalah perawat yang mempunyai kompetensi instruktur
klinik Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners dan atau
mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner) atau PP I dengan pengalaman 4
tahun sebagai PPI, mempunyai sertifikat kompetensi 20 SKP
seminar/lokakarya/symposium
Perawat Pendidik II jika tidak melanjutkan tingkat pendidikan Ners Spesialis tidak
dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
12
c. Perawat Pendidik III
Perawat Pendidik III adalah perawat yang mempunyai kompetensi instruktur
klinik/ Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners Spesialist,
mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner),
a. Perawat Riset I
Perawat Riset I (PR I) adalah perawat yang mempunyai kompetensi melaksanakan
penelitian klinik keperawatan, pendidikan minimal S1 keperawatan dan memiliki
kompetensi dalam perancangan/ design penelitian.
b. Perawat Riset II
Perawat Riset II (PR II) adalah perawat yang memiliki kompetensi dalam
merancang dan melaksanakan penelitian, pendidikan minimal S2 Keperawatan S2
Kesehatan, S2 Perumahsakitan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
13
BAB III
KOMPETENSI KLINIS PERAWAT dan BIDAN
RUMAH SAKIT GADING PLUIT
Penyusunan kompetensi perawat klinik dan bidan didasarkan pada tiga bagian kompetensi
yang mencakup:
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya,
Adalah kemampuan perawat dan bidan untuk melaksanakan tindakan keperawatan
dan kebidanan sesuai standar profesi keperawatan dan bidan, berdasar kode etik
keperawatan dan bidan, mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
memperhatikan budaya dan adat istiadat klien.
b. Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan dan kebidanan,
Adalah serangkaian kemampuan dalam mengelola dan memberikan asuhan
keperawatan dan kebidanan kepada pasien/klien.
c. Pengembangan profesional,
Adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dalam
hal ilmuan keperawatan dan ilmu kebidanan
Kompetensi yang dicantumkan pada tiap PK merupakan kompetensi mandiri dimana perawat
dan bidan tersebut mempunyai kewenangan klinis untuk melakukan tindakan. Pada situasi
tertentu perawat dan bidan dapat melakukan tindakan yang bukan merupakan kompetensi
dan kewenangannya dengan bimbingan penuh atau terbatas oleh perawat/ bidan yang
memiliki kompetensi lebih tinggi dan memiliki kewenangan untuk tindakan tersebut.
Kompetensi perawat klinik dalam pedoman ini merupakan kompetensi pokok untuk setiap
tingkat perawat klinik. Pembagian area kompetensi perawat klinis didasarkan pada
kekhususan pelayanan keperawatan sesuai dengan tempat dimana perawat dan bidan tersebut
bertugas, yaitu :
1. Keperawatan medikal bedah yang terdiri dari :, ruang perawatan umum, perawatan
bangsal bedah
2. Keperawatan Unit Khusus : Perawatan intensif (ICU/ HCU/ NICU/ PICU),
Perawatan Haemodialisa, Perawatan gawat darurat (IGD), Perawat di Kamar Operasi,
3. Keperawatan anak : perawatan bangsal anak, perinatologi,
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
14
4. Keperawatan Kebidanan
Dalam bab ini akan di bahas hanya 4 kompetensi area keperawatan yaitu medikal bedah,
perawatan kebidanan, perawatan anak, dan perawatan gawat darurat disesuaikan dengan
Sarana Keperawatan Fungsional pelayanan RS. Gading Pluit.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
15
d. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien
(perawat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat
istiadat dan budaya/ norma-norma klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Melaksanakan praktik klinik perawat sesuai kewenangan klinis RS.
Gading Pluit dan pemerintah daerah/ nasional
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan dan kode etik keperawatan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
16
(Sub Kompetensi Keperawatan Dasar dapat dilihat pada pedoman teknis
keperawatan dasar di RS )
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan dengan
menggunakan ilmu keperawataN dan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan,
meliputi:
a. Praktik Keperawatan pada level kompetensi PK I dan II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pelatihan pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a. Kompetensi sebagai Perawat Klinik level II
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
18
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
19
f. Melakukan rujukan keperawatan.
g. Memberikan konseling.
h. Melakukan dokumentasi keperawatan.
6. Menggunakan komunikasi terapeutik
7. Membimbing PK I, II
8. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
a. Praktek keperawatan level kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I, II
c. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
d. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan profesional
peserta didik
e. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
20
a. Sistem imunisasi
b. Sistem respirasi
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem hematology
e. Sistem sensori
f. Sistem neorologi
g. Sistem pencernaan.
h. Sistem muskuloskletal.
i. Sistem urinaria.
j. Sistem endokrin
k. Sistem integumen.
l. Sistem reproduksi.
3. Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK I, II, dan III sesuai dengan
kekhususannya.
4. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan
peserta didik.
5. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
6. Menggunakan komunikasi terapeutik.
7. Mampu sebagai konselor dalam bidang medikal bedah khusus.
8. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatandan mampu mengidentifikasi
hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK IV
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, III.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
22
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada bidan
dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
2. Melaksanakan praktik kebidanan berdasarkan kode etik kebidanan Indonesia dan
memperhatikan budaya.
a. Menghormati hak privasi klien/pasien.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat
dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan
klien/pasien (bidan tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien
kepada yang tidak berhak).
d. Mengembangkan praktik kebidanan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan kebidanan dengan memperhatikan budaya pasien
(bidan memberikan asuhan kebidanan dengan memperhatikan adat istiadat
dan budaya klien/pasien).
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik kebidanan / dan kode etik kebidanan.
B. Manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
kebidanan
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan.
3. Melaksanakan asuhan kebidananan dasar :
a. Melaksanakan pengkajian kebidanan.
b. Melaksanakan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa kebidanan.
d. Merumuskan rencana kebidanan dengan fokus pada upaya stimulasi tumbuh
kembang.
e. Melaksanakan tindakan kebidanan.
1) Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil.
2) Melakukan Observasi pada ibu hamil dan memasuki fase persalinan
3) Pemenuhan kebutuhan dasar.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
23
a. kebutuhan bernafas.
b. kebutuhan makan minum yang seimbang.
c. kebutuhan eliminasi urin.
d. kebutuhan eliminasi fecal.
e. kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh pada ibu
hamil
f. kebutuhan istirahat dan tidur.
g. kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh normal.
h. kebutuhan penampilan diri (body image)
i. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera.
j. Kebutuhan komunikasi .
k. Kebutuhan spiritual.
l. Kebutuhan aktifitas bekerja.
m. Kebutuhan rekreasi.
n. Kebutuhan Belajar.
o. Pemberian obat.
p. Mempertahankan kebersihan diri
4) Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
b. Mendokumentasikan asuhan kebidanan sebagai bukti tanggung jawab
dan tanggunggugat atas praktik.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan
5. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan kebidanan / kesehatan.
C. Pegembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan dan
menggunakan hasil riset dalam praktek kebidanan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah kebidanan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
24
2.2. Perawat Klinik II (Maternitas)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK I
2. Melaksanakan praktik kebidanan berdasarkan kode etik kebidanan Indonesia dan
memperhatikan budaya
a. Kode etik dan budaya kompetensi PK I
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana
yang diuraikan dalam kode etik kebidanan Indonesia (bidan mampu
melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material)
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Kompetensi PK II
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
kebidanan / dan kode etik kebidanan.
B. Manajemen asuhan kebidanan
1. Menguasai asuhan kebidanan pada kompetensi PK I dan PK II
2. Memahami konsep maternitas dan gangguan reproduksi dan persalinan
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa kebidanan
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan yang menggambarkan intervensi
pada klien maternitas tanpa komplikasi.
6. Menolong persalinan dengan pengawasan DPJP.
7. Melakukan tindakan kebidanan dasar dalam lingkup keperawatan
maternitas tanpa komplikasi dari bidan klinik yang lebih tinggi pada:
Prenatal, intranatal, post natal, gangguan kehamilan, gangguan system
reproduksi, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya
b. Melakukan observasi
c. Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal
d. Mengelola bayi segera setelah lahir
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
25
e. Mengelola bayi baru lahir
f. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik
g. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan pasca operasi
h. Mengelola pelayanan KB
i. Melakukan rujukan dan Kolaborasi
j. Melakukan advokasi bagi kklien dan keluarga
k. Memberikan masukan/rekomendasi pada tim kesehatan tentang tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi.
l. Melakukan evaluasi
m. Melakukan pendidikan kesehatan
n. Melakukan dokumentasi kebidanan
o. Membimbing PK I
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik kebidanan
a. Mengembangkan Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra bidan professional.
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik kebidanan
profesional
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK I
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
26
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
c. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
darurat, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (bidan
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat)
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menguasai asuhan kebidanan pada
level kompetensi PK I, PK II.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
28
3. Menjadi konsultan dalam keperawatan maternitas.
4. Melakukan penelitian dalam kelompok keperawatan maternitas
5. Mengembangkan berbagai program pendidikan yang terkait dengan
keperawatan maternitas.
6. Menerapkan model konsep perawatan maternitas.
7. Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK I, II, III
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik kebidanan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
3. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK I, II, III.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
29
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik kebidanan
Kompetensi PK V.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, III dan
IV.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
31
p. Pemberian obat.
q. Mempertahankan Teknik Bersih dan Steril.
r. Perawatan Luka.
5. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien neonatus, bayi dan anak
sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan.
6. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian asuhan keperawatan.
7. Menggunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan/kesehatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan PK.I
2. Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
3. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi.
4. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
5. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
32
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan pada pasien neonatus, bayi dan anak
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan. pada
pasien neonatus, bayi dan anak
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada anak-anak sehat dengan bimbingan
dari PK III.
a. Melakukan pengkajian dengan fokus pada pemeriksaan tumbuh kembang
pada pasien neonatus, bayi dan anak
b. Melakukan analisa data .
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merumuskann rencana keperawatan dengan focus pada upaya stimulasi
tumbuh kembang.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
Memberikan Penidikan kesehatan.
Melakukan observasi.
Memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis).
Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a. Melakukan evaluasi.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat atas praktik.
4. Memberikan asuhan keperawatan dasar pada anak dengan kasus infeksi/ non
infeksi/ bedah, neonatus sakit dengan bimbingan dari PK III.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateter
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
33
6) Melakukan pendidikan kesehatan.
7) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
8) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten.
f. Melakukan evaluasi proses asuhan keperawatan.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat profesi.
5. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasen neonatus, bayi dan anak
6. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
7. Mempergunakan hubungan interpersonal tenaga keperawatan dalam pelayanan
keperawatan.
8. Mendelegasikan dan melakukan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan
kepada PK dibawahnya
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan. pada
pasien neonatus, bayi dan anak.
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan profesional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor
bagi PK I
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
34
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
KLB, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggung jawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
35
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan.
7. Mendelegasikan dan melakukan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan kepada PK dibawahnya
C. Pengembangan Profesional.
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
b. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi.
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I, II.
b. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
c. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
d. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan profesional
peserta didik.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
36
c. Menetapkan diagnosa keperawatan. pada pasien neonatus, bayi dan anak
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateter
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
6) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
7) Melakukan pendidikan kesehatan.
8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten
f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat atas praktik keperawatan.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
7. Mendelegasikan dan melakukan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan kepada PK dibawahnya.
C. Pengembangan Profesional
a. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
b. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK I, II dan III.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
37
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional pada
pasien neonatus, bayi dan anak
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan kasus infeksi/non
infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan. pada pasien neonatus, bayi dan anak
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateter
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
6) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
7) Melakukan pendidikan kesehatan.
8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten.
f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggungjawab dan
tanggung gugat atas praktik.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
38
7. Mendelegasikn dan melakukan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan kepada PK dibawahnya.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK
I, II, III dan IV.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
40
h) Kebutuhan komunikasi.
i) Kebutuhan spiritual.
j) Pemberian obat.
k) Mempertahankan Teknik Bersih dan steril.
l) Perawatan Luka ringan
5. Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
f. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan yang
dikerjakan.
h. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter personal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
i. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatandan menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggung jawab profesi.
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
41
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien
laki-laki dan perempuan.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat
memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan
klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada
yang tidak berhak)
d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien
(perawat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat
istiadat dan budaya klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal.
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
keperawatan / dan kode etik keperawatan.
4. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.
a. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan sesuai dengan prioritas kebutuhan pasien.
b. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan di unit
perawatan intensif/ gawat darurat
c. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari PK II.
1. Melakukan pengkajian keperawatan.
2. Melakukan analisa data.
3. Menetapkan diagnosa keperawatan.
4. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya stimulasi
tumbuh kembang.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan:
a. Memberikan pendidikan kesehatan.
b. Melakukan observasi.
c. Pemenuhan kebutuhan dasar:
1. Kebutuhan bernafas.
2. Kebutuhan makan dan minum seimbang.
3. Kebutuhan eliminasi urin.
4. Kebutuhan eliminasi Fekal.
5. Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan.
6. posisi tubuh.
7. Kebutuhan Istirahat dan tidur.
8. Memilih dan memakai pakaian yang sesuai situasi dan
kondisi.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
42
9. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
10. Memenuhi kebersihan tubuh dan penampilan diri.
11. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera.
12. Kebutuhan komunikasi.
13. Kebutuhan spiritual.
14. Kebutuhan Aktifitas bekerja
15. Kebutuhan rekreasi.
16. Pemberian obat.
17. Mempertahankan Teknik Bersih dan steril.
18. Perawatan Luka
d. Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
1. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
2. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik.
3. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter
personal dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
4. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan / kesehatan.
5. Pengembangan Profesional
a. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatandan
menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
b. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi.
c. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
d. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
e.
4.2. Perawat Klinik II (Gawat Darurat)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional
kompetensi PK II
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara
pasien laki-laki dan perempuan
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia
sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material).
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
43
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang sesuai
dengan regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep dasar yang terkait dengan kondisi yang membutuhkan
bantuan hidup dasar dan pertolongan lanjutan;
a. Sistem pelayanan gawat darurat.
b. Komunikasi dan manajemen disaster.
c. Pertimbangan etik dan legal.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat sederhana pendekatan
proses keperawatan.
a. Berdasarkan hasil pengkajian, analisis yang cepat dan tepat
Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup
dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
1) Resusitasi jantung paru.
2) Manajemen pembebasan jalan nafas.
b. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup
dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
1) Resusitasi jantung paru.
2) Manajemen pembebasan jalan nafas.
c. Mengevaluasi intervensi keperawatan melalui perkembangan klien.
d. Melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan.
e. Penanggulangan kondisi kegawat daruratan pre hospital:
1) Shock/renjatan.
2) Cidera fisik.
3) Cidera tulang.
4) Tenggelam.
5) Keracunan.
6) Luka bakar.
7) Nyeri akut/kolic.
8) Kedaruratan persalinan.
9) Cara meminta bantuan, transportasi dan evaluasi.
C. Pengembangan Profesional
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
44
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesidan melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
.
4.3. Perawat Klinik III (Gawat Darurat)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional PK.
III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal sesuai dengan regulasi dan kode etik
Keperawatan yang berlaku.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
45
2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat medis yang lebih
kompleks melalui pendekatan proses keperawatan baik lingkup pre hospital
maupun hospital:
a. Melaksanaka pengkajian keperawatan dan analisis yang cepat dan tepat.
b. Menyususn intervensi dan implementasi keperawatan meliputi:
1) Kegawatdaruratan medis pada system neurologis
2) Kegawat daruratan medis pada system kardiovaskuler.
3) Kegawat daruratan medis pada system respiratory.
4) Kegawat daruratan medis pada system gastrointestinal
5) Kegawat daruratan medis pada system tractusurinarius
6) Kegawat daruratan medis pada system endokrin
7) Kegawat daruratan medis pada system muskuloskeletal
8) Kegawat daruratan medis pada system integumen
9) Kegawat daruratan medis pada mata, telinga, hidung, dan
tenggorokan
10) Kegawat daruratan medis pada kondisi alergi dan imunitas.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan gawat
darurat dalam praktik keperawatan professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi.
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I dan PK II.
b. Aktif dalam pengembangan ilmu keperawatan dan meningkatkan
kompetensi.
c. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor yang efektif bagi PK I
dan PK. II.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, III.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
47
2. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialis.
3. Melakukan bimbingan bagi perawat PK I, II, III, IV.
4. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan..
5. Melakukan kolaborasi denagn profesi lain.
6. Melakukan konseling kepada pasien.
7. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
8. Membimbing peserta didik keperawatan.
9. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
10. Berperan sebagai peneliti.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan mutu profesi keperawatan profesional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK dibawahnya.
3. Sebagai narasumber dan konsultan keperawatan di unit kerjanya.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
48
e. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan
antara pasien laki-laki dan perempuan dengan memasang pembatas/
sampiran tiap bed.
f. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien).
g. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status
kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi
tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak)
h. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi
rasa aman dan menghargai martabat klien/pasien.
i. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya
pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal.
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan regulasi
dan kode etik keperawatan yang berlaku.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan sesuai dengan prioritas kebutuhan pasien dan
tingkat ketergantuangan pasien.
2. Melaksanakan upaya promotif kesehatan dalam pelayanan keperawatan
di unit perawatan intensif.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari
PK II.
4. Melakukan pengkajian keperawatan secara cepat dan tepat.
5. Melakukan analisa data.
6. Menetapkan diagnosa keperawatan.
7. Merumuskan rencana keperawatan sesuai dengan prioritas berdasarkan
kebutuhan pasien .
8. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1. Memberikan pendidikan kesehatan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
49
2. Menilai kondisi kegawatan (C, A, B)
3. Melakukan observasi.
4. Pemenuhan kebutuhan dasar:
a. Kebutuhan bernafas.
b. Kebutuhan makan dan minum
c. Kebutuhan eliminasi urin.
d. Kebutuhan eliminasi Fekal.
e. Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh.
f. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
g. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera.
h. Kebutuhan komunikasi.
i. Kebutuhan spiritual.
j. Kebtuhan pemberian obat.
k. Mempertahankan Teknik Bersih dan steril.
l. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
9. Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan yang dikerjakan
.
c. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter personal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
d. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatandan menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggung jawab profesi.
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
51
e. Penanggulangan kegawatan pada kondisi:
1. Henti jantung
2. Henti nafas
3. Kesulitan bernafas
4. Kejang
5. Aritmia berbahaya.
6. Syok perdarahan/ syok hypovolemic
7. Nyeri akut/syok neurogenik
8. Hypotensi / Hypertensi
c. Pengembangan Profesional
i. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesidan melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
.
5.3. Perawat Klinik III (Intensif Care)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
PK. III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
emergensi (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal sesuai dengan regulasi dan kode etik
Keperawatan yang berlaku.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
52
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep dasar keperawatan gawat daruratan pada pasien
trauma dan kegawatan daruratan medical bedah:
a. Sistem pelayanan kegawatdaruratan medis pada pasien trauma.
b. Sistem pelayanan kegawatdaruratan medis pada pasien medical
bedah
c. Mampu melakukan triage dan skrining pasien.
d. Manajemen keperawatan gawat darurat dengan membangun tim yang
emergensi yang solid.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan yang lebih kompleks melalui :
a. Melaksanaka pengkajian keperawatan dan analisis yang cepat dan
tepat.
b. Menyususn intervensi dan implementasi keperawatan meliputi:
1) Kegawatdaruratan medis pada system neurologis
2) Kegawat daruratan medis pada system kardiovaskuler.
3) Kegawat daruratan medis pada system respiratory.
4) Kegawat daruratan medis pada system gastrointestinal
5) Kegawat daruratan medis pada system tractusurinarius
6) Kegawat daruratan medis pada system endokrin
7) Kegawat daruratan medis pada system muskuloskeletal
8) Kegawat daruratan medis pada system integumen
9) Kegawat daruratan medis pada mata, telinga, hidung, dan
tenggorokan
10) Kegawat daruratan medis pada kondisi alergi dan imunitas.
C.Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan gawat
darurat dalam praktik keperawatan professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi.
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I dan PK II.
b. Aktif dalam pengembangan ilmu keperawatan dan meningkatkan
kompetensi.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
53
c. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor yang efektif bagi PK I
dan PK. II.
F. Pengembangan Profesional
3. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
4. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I, II, III.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
55
BAB IV
DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT
RS. Gading Pluit
Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan dan
kebidanan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area
praktiknya.Dalam profesi tenaga keperawatan dikenal tindakan yang bersifat mandiri
dan tindakan yang bersifat delegasi.Tindakan yang bersifat mandiri merupakan
kompetensi utama dari profesi tenaga keperawatan yang diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan.Tindakan yang bersifat mandiri ini merupakan kewenangan
yang melekat dan menjadi tanggung jawab penuh dari tenaga
keperawatan.Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik
merupakan tindakan yang bersifat delegasi yang memerlukan Kewenangan Klinis
tertentu dan perlu dikredensial.Dengan demikian, tindakan medik yang bersifat
delegasi, tetap menjadi tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
59
Perawat klinis (PK) II memiliki semua kewenangan klinis perawat PK I
ditambah kewenangan klinis perawat PK. II sebagai berikut :
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
A SISTEM PERNAFASAN
1 Membebaskan jalan nafas (Head tild - Chin Lift dan Jaw Trust) Mandiri
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas/ Suction Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA/
3 Mandiri
GUIDEL/ MAYOTUBE
4 Melakukan fisioterapi dada (clapping dan fibrasi ) Mandiri
5 Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif Mandiri
6 Memasang NPA (Naso Pharingeal Airway ) Delegasi
7 Memberikan terapi oksigen dengan masker non reabrathing Delegasi
8 Memberikan terapi oksigen dengan masker rebreathing Delegasi
9 Memberikan terapi oksigen dengan nasal kateter Delegasi
10 Memberikan terapi oksigen dengan T.Piece lewat ETT Delegasi
11 Memberikan terapi oksigen dengan T.piece lewat tracheostmi Delegasi
12 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
13 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Intubasi Mandat
14 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Ekstubasi Mandat
15 Melakukan perawatan WSD Delegasi
16 Mengganti cairan WSD Delegasi
B SISTEM KARDIOVASKULER
1 Melakukan pengukuran tekanan darah dengan alat monitor Mandiri
2 Menggunakan infus pump Mandiri
3 Menggunakan syringe pump Mandiri
4 Memasang Puls oximetri dan menilai satuasi O2 Mandiri
5 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
6 Melakukan perekaman EKG 12 lead Delegasi
7 Melakukan perekaman EKG monitor Delegasi
8 Memberikan therapi Titrasi Bicnat, KCL Mandat
9 Mempersiapkan pasien untuk punksi pericard Mandat
10 Mengukur capilari refill time Mandiri
11 Melakukan basic resusitasi jantung paru Mandat
C SISTEM HEMATOLOGI
1 Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan kultur darah Delegasi
2 Melakukan permintaan darah untuk transfusi darah Mandiri
3 Memberikan transfusi darah Delegasi
4 Melakukan pengambilan sampel darah vena Delegasi
4 Melakukan pengambilan sampel darah Arteri Delegasi
D SISTEM NEUROLOGI
1 Melakukan pemeriksaan refflek pupil Mandiri
Melakukan pemeriksaan kekuatan otot extremitas atas dan
2 Delegasi
bawah
3 Mempersiapkan pasien untuk tindakan CT Scan Brain Delegasi
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
60
E SISTEM PENCERNAAN
1 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
2 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
3 Melakukan klisma/ lavament tinggi Delegasi
4 Melakukan Klisma/ lavament rendah Delegasi
5 Melakukan klisma gliserin Delegasi
7 Memberikan nutrisi lewat PEG Delegasi
F SISTEM INTEGUMEN
1 Mempersiapkan pasien pre operasi Mandiri
2 Melakukan perawatan luka kecil Mandiri
3 Melakukan perawatan luka dekubitus Mandat
4 Melakukan perawatan luka bakar Mandat
5 Melakukan perawatan stoma Mandat
6 Melakukan pencabutan skin stappler Mandat
7 Melakukan pencabutan jahitan pada luka operasi Mandat
G SISTEM URINARIA
1 Melakukan pemasangan foley catheter pada pasien pria Delegasi
2 Melakukan pemasangan foley cateter pada pasien wanita Delegasi
3 Melakukan bladder training Delegasi
4 Melakukan spoeling kateter Delegasi
H PEMBERIAN OBAT
1 Memasang IV cateter. Delegasi
2 Memberikan obat injeksi Intra Venna Delegasi
3 Memberikan obat injeksi Intra Muskuler Delegasi
4 Memberikan obat injeksi Intra Cutan Delegasi
5 Memberikan obat injeksi intra tekal Delegasi
6 Memberikan obat Sub cutan Delegasi
7 Memberikan obat suppositoria Delegasi
8 Memberikan obat tetes mata, telinga Delegasi
9 Memberikan obat Salf Delegasi
I PENERIMAAN PASIEN
1 Menerima pasien baru di ruang perawatan Mandiri
Menjelaskan prosedur perawatan pasien kepada keluarga
2 pasien Mandiri
3 Menjelaskan waktu berkunjung Mandiri
Menjelaskan metode penggunaan obat dan alkes selama pasien
4 dirawat Mandiri
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
61
Melakukan assessment keparawatan komprehensif pada
1 Mandiri
setiap pasien baru diruang perawatan medical bedah
2 Merumuskan Diagnosa Keperawatan Mandiri
3 Menyusun rencana keperawatan Mandiri
Melakukan evaluasi, membuat tindak lanjut dan revisi
4 Mandiri
rencana perawatan
5 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial diruang
6 Mandiri
perawatan
7 Melakukan Balut Bidai Mandat
8 Menyiapkan Alat Vena Sectie Delegasi
9 Melakukan perawatan tracheostomi Mandiri
10 Memberikan Motivasi Spiritual Mandiri
11 Melakukan perawatan balon tracheal tube Delegasi
12 Perawatan Cateter vena central, arteri line. Delegasi
13 Melakukan persiapan pemasangan tracheostomi tube Delegasi
14 Melakukan perawatan balon tracheal tube Delegasi
15 Melakukan Lavage Lambung Delegasi
16 Melakukan rendam duduk Delegasi
17 Melakukan Balut tekan perdarahan massif. Mandat
18 Melakukan penjahitan luka Mandat
19 Memasang skin stappler pada luka operasi Mandat
Memberikan pendidkan dan kesehatan pada individu dan
20 Mandiri
kelompok
21 Melakukan persiapan pasien operasi Mandiri
22 Memimpin tim work keperawatan Mandiri
23 Melakukan irigasi kandung kemih continue (spooling). Delegasi
24 Melakukan perawatan Colostomie Delegasi
Melakukan perawatan pasien yang dilakukan pemasangan
25 Delegasi
traksi.
26 Melakukan pemantauan pasien dengan ventilasi mekanik Delegasi
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
62
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
Melakukan perawatan luka (ganggren, post operasi
1 Delegasi
dengan atau tanpa drainase ).
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
63
4 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandat
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
1 Memahami konsep perawatan ruang haemodialisa. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan haemodialisa. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan Mandiri
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
64
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam Mandiri
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan
10 Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri
Melakukan pengkajian pasien haemodialisa dan
menganalisa data. khususnya status hemodinamik, status
15 Mandiri
pernafasan, status nutrisi, eliminasi, gangguan irama
jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS.
16 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mengerti dan mampu mengoperasionalkan mesin
17 Mandiri
haemodialisa .
18 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
19 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandat
20 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
21 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
22 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Delegasi
23 Melakukan perekaman EKG Delegasi
24 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
25 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
Mampu menjadi suport sistem di komunitas pasien
26 Mandiri
hemodialisa
27 Memasang IV cateter. Delegasi
28 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
29 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
30 Monitoring intake output. Mandiri
31 Melakukan suction Delegasi
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
32 Mandiri
oksimetri
33 Melakukan penilaian Capilari Refill Time Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
65
II. Kewenangan Klinis Perawat Hemodialisa PK III
Perawat klinis III HD mempunyai kewenangan klinis perawat PK. I, PK.II
ditambah dengan kewenangan klinis perawat PK.III yang tercantum dibawah
ini :
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
66
III. Kewenangan Klinis Perawat Hemodialisa PK IV
Perawat klinis IV HD mempunyai kewenangan klinis perawat PK. I, PK.II HD
dan PK.III HD ditambah dengan kewenangan klinis perawat PK.IV HD yang
tercantum dibawah ini :
:
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak
Mandat
2 normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Melakukan persiapan alat dan mesin Hemodialisa Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi
Mandat
7 anti koagulan.
8 Melakukan pengelolaan pasien dengan double lumen Mandat
9 Melakukan pengelolaan pasien dengan AV Shunt Mandat
10 Melakukan tindakan Hemodialisa dengan akses femoral Mandat
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
A SISTEM PERNAFASAN
Membebaskan jalan nafas (Head tild – Chin Lift dan Jaw Trust)
1 Mandiri
pada anak
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas/ Suction pada anak Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA/
3 Mandiri
GUIDEL/ MAYOTUBE pada anak
Melakukan fisioterapi dada (clapping dan fibrasi ) pada
4 Mandiri
anak
5 Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif pada anak Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
67
Memberikan terapi oksigen dengan masker non reabrathing
6 Delegasi
pada anak
Memberikan terapi oksigen dengan masker rebreathing pada
7 Delegasi
anak
8 Memberikan terapi oksigen dengan nasal kateter pada anak Delegasi
Memberikan terapi oksigen dengan T.Piece lewat ETT pada
9 Delegasi
anak
Memberikan terapi oksigen dengan T.piece lewat tracheostomi
10 Delegasi
pada anak
11 Memberikan 68herapy inhalasi pada anak Delegasi
12 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Intubasi pada anak Mandat
13 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Ekstubasi pada anak Mandat
B SISTEM KARDIOVASKULER
Melakukan pengukuran tekanan darah dengan alat
1
monitor Mandiri
2 Menggunakan 68herap pump Mandiri
3 Menggunakan syringe pump Mandiri
4 Memasang Puls oximetri dan menilai satuasi O2 Mandiri
5 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
6 Melakukan perekaman EKG 12 lead Delegasi
7 Melakukan perekaman EKG monitor Delegasi
8 Memberikan 68herapy Titrasi Bicnat, KCL Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan Delegasi
9
intravena
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
68
3 Melakukan perawatan luka dekubitus Delegasi
4 Melakukan perawatan luka bakar Delegasi
5 Melakukan perawatan stoma Mandat
6 Melakukan pencabutan skin stappler Mandat
7 Melakukan pencabutan jahitan pada luka operasi Mandat
G SISTEM URINARIA
Melakukan pemasangan foley catheter pada pasien anak Delegasi
1 pria
Melakukan pemasangan foley cateter pada pasien anak Delegasi
2 wanita
3 Melakukan bladder training Mandiri
4 Melakukan spoeling kateter pada anak Mandat
H PEMBERIAN OBAT
1 Memasang IV cateter. Delegasi
2 Memberikan obat injeksi Intra Venna Delegasi
3 Memberikan obat injeksi Intra Muskuler Delegasi
4 Memberikan obat injeksi Intra Cutan Delegasi
5 Memberikan obat injeksi intra tekal Delegasi
6 Memberikan obat Sub cutan Delegasi
7 Memberikan obat suppositoria Delegasi
8 Memberikan obat tetes mata, telinga Delegasi
9 Memberikan obat Salf Delegasi
I PENERIMAAN PASIEN
1 Menerima pasien baru di ruang perawatan Mandiri
Menjelaskan prosedur perawatan pasien kepada keluarga
2 pasien Mandiri
3 Menjelaskan waktu berkunjung Mandiri
Menjelaskan metode penggunaan obat dan alkes selama
4 Mandiri
pasien dirawat
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di
5 Mandiri
ruangan anak.
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
Melakukan assessment keparawatan komprehensif pada
1 Mandiri
setiap pasien baru diruang perawatan medical bedah
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
69
2 Merumuskan Diagnosa Keperawatan Mandiri
3 Menyusun rencana keperawatan Mandiri
Melakukan evaluasi, membuat tindak lanjut dan revisi
4 Mandiri
rencana perawatan
5 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial diruang
6 Mandiri
perawatan
7 Melakukan Balut Bidai Mandiri
8 Menyiapkan Alat Vena Sectie Mandiri
9 Melakukan perawatan tracheostomi Mandiri
10 Memberikan Motivasi Spiritual Mandiri
11 Melakukan perawatan balon tracheal tube Delegasi
12 Perawatan Cateter vena central, arteri line. Delegasi
13 Melakukan persiapan pemasangan tracheostomi tube Mandiri
14 Melakukan perawatan balon tracheal tube Delegasi
15 Melakukan Lavage Lambung Delegasi
16 Melakukan rendam duduk Delegasi
17 Melakukan Balut tekan perdarahan massif. Mandiri
18 Melakukan penjahitan luka Mandat
19 Memasang skin stappler pada luka operasi Mandat
Memberikan pendidkan dan kesehatan pada individu dan
20 Mandiri
kelompok
21 Melakukan persiapan pasien operasi Mandiri
22 Memimpin tim work keperawatan Mandiri
23 Melakukan irigasi kandung kemih continue (spooling). Delegasi
24 Melakukan perawatan Colostomie Delegasi
Melakukan perawatan pasien yang dilakukan
25 Delegasi
pemasangan traksi.
26 Melakukan pemantauan pasien dengan ventilasi mekanik Delegasi
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan
27 Mandat
elektrolit, AGD.
Melakukan pendidikan kesehatan pada masalah
28 Mandiri
kesehatan anak yang sesuai dengan kompetensinya
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
70
Daftar kewenangan klinis perawat PK IV ruang perawatan anak meliputi
kewenangan klinis perawat PK. I umum (generalis), PK. II anak dan PK.III
anak ditambah daftar kewenangan perawat PK. IV sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mengkaji tumbang anak dengan DDST Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
71
Mampu melakukan penatalaksanaan pasien Mandat
5 kejang
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
72
6 Mampu melakukan pemeriksaan antenatal Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan Leopold. Mandiri
8 Melakukan perawatan bayi baru lahir. Delegasi
9 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi Mandiri
dini
10 Memberikan Resusitasi Jantung Paru . Mandiri
11 Memberikan oksigen dengan berbagai metode. Delegasi
12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi Delegasi
parenteral.
13 Mengukur saturasi oksigen dengan Mandiri
menggunakan pulse oksimetri.
14 Memasang IV cateter. Delegasi
15 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
17 Monitoring intake output. Mandiri
18 Melakukan suction Mandiri
19 Melakukan penilaian Capilari Refill Time Mandiri
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mampu mengelola ibu hamil dengan anemia Mandat
2 Persiapan menjelang persalinan Mandiri
3 Memberikan asuhan saat persalinan Mandiri
4 Menjaga persalinan yang aman Mandiri
Mampu melahirkan placenta dengan Mandat
5
penegangan tali pusat.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
73
Penanganan 2 jam pertama setelah Mandiri
6
melahirkan.
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Memberikan pelayanan ibu dan bayi pada
1 Mandiri
masa nifas.
2 Mengelola ibu dengan sepsis puerperalis Mandat
Melakukan penanganan perdarahan pada Mandat
3
kehamilan.
4 Menangani perdarahan pasca partum primer Mandat
Menangani perdarahan pasca partum Mandat
5
sekunder
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
74
D. Kewenangan klinis Perawat Unit Gawat Darurat
I. Daftar kewenangan klinis Perawat Gawat Darurat PK II
Daftar kewenangan klinis Perawat Unit Gawat Darurat PK II rmeliputi kewenangan
klinis Perawat PK. I umum (generalis) di tambah daftar kewenangan klinis Perawat
PK. II UGD sebagai berikut :
TIPE
NO DAFTAR KEWENGAN KLINIS
KEWENANGAN
A SISTEM PERNAFASAN
1 Membebaskan jalan nafas (Head tild - Chin Lift dan Jaw Trust) Mandiri
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas/ Suction Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA/
3 Mandiri
GUIDEL/ MAYOTUBE
4 Melakukan fisioterapi dada (clapping dan fibrasi ) Mandiri
5 Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif Mandiri
6 Memasang NPA (Naso Pharingeal Airway ) Delegasi
7 Memberikan terapi oksigen dengan masker non reabrathing Delegasi
8 Memberikan terapi oksigen dengan masker rebreathing Delegasi
9 Memberikan terapi oksigen dengan nasal kateter Delegasi
10 Memberikan terapi oksigen dengan T.Piece lewat ETT Delegasi
11 Memberikan terapi oksigen dengan T.piece lewat tracheostmi Delegasi
12 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
13 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Intubasi Mandat
14 Mempersiapkan pasien untuk tindakan Ekstubasi Mandat
15 Melakukan perawatan WSD Delegasi
16 Mengganti cairan WSD Delegasi
B SISTEM KARDIOVASKULER
1 Melakukan pengukuran tekanan darah dengan alat monitor Mandiri
2 Menggunakan infus pump Mandiri
3 Menggunakan syringe pump Mandiri
4 Memasang Puls oximetri dan menilai satuasi O2 Mandiri
5 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
6 Melakukan perekaman EKG 12 lead Delegasi
7 Melakukan perekaman EKG monitor Delegasi
Memberikan therapi Titrasi Bicnat, KCL, MgSO4 40 % dan NaCL
8 Delegasi
3%
9 Mengukur capilari refill time
C SISTEM HEMATOLOGI
1 Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan kultur darah Mandiri
2 Melakukan permintaan darah untuk transfusi darah Mandiri
3 Memberikan transfusi darah Mandat
4 Melakukan pengambilan sampel darah vena Delegasi
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
75
4 Melakukan pengambilan sampel darah Arteri Delegasi
D SISTEM NEUROLOGI
1 Melakukan pemeriksaan refflek pupil Mandiri
Melakukan pemeriksaan kekuatan otot extremitas atas dan
2 Delegasi
bawah
3 Mempersiapkan pasien untuk tindakan CT Scan Brain Delegasi
E SISTEM PENCERNAAN
1 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
2 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
3 Melakukan klisma/ lavament tinggi Delegasi
4 Melakukan Klisma/ lavament rendah Delegasi
5 Melakukan klisma gliserin Delegasi
F SISTEM INTEGUMEN
Melakukan penanganan luka & perdarahan pada pasien
Mandat
1 pada pasien paska kecelakaan
2 Melakukan perawatan luka kecil Mandiri
3 Melakukan perawatan luka bakar Delegasi
4 Melakukan perawatan stoma/ colostomie Mandat
5 Melakukan pencabutan skin stappler Mandat
Melakukan pencabutan jahitan pada luka pasien post Mandat
6 kecelakaan
G SISTEM URINARIA
1 Melakukan pemasangan foley catheter pada pasien pria Delegasi
2 Melakukan pemasangan foley cateter pada pasien wanita Delegasi
3 Melakukan spoeling kateter Mandat
H PEMBERIAN OBAT
1 Memasang IV cateter. Delegasi
2 Memberikan obat injeksi Intra Vena Delegasi
3 Memberikan obat injeksi Intra Muskuler Delegasi
4 Memberikan obat injeksi Intra Cutan Delegasi
5 Memberikan obat injeksi intra tekal Delegasi
6 Memberikan obat Sub cutan Delegasi
7 Memberikan obat suppositoria Delegasi
8 Memberikan obat tetes mata, telinga Delegasi
9 Memberikan obat Salf Delegasi
10 Memberikan obat oral Delegasi
11 Memberikan obat sublingual Delegasi
I PENERIMAAN PASIEN
1 Melakukan triage pada pasien baru IGD Mandiri
Menjelaskan prosedur penanganan pasien di IGD kepada
2 keluarga pasien Mandiri
Menjelaskan metode penggunaan obat dan alkes selama pasien
3 di IGD Mandiri
4 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan radiologi Mandat
5 Memasang gelang identifikasi pasien Mandiri
6 Melakukan assessment pada pasien yang beresiko jatuh Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
76
Melakukan transfer pasien dari IGD ke ruang perawatan, ICU,
7 OK, VK Delegasi
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Menangani pasien Trauma psikologis Delegasi
2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Delegasi
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Delegasi
4 Memberikan resusitasi cairan dan terapi cairan. Mandat
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
5
oksimetri.
6 Melakukan balut Bidai. Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive. Delegasi
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
9 Memasan Spalk pada pasien cidera/ fraktur Mandat
10 Melakukan penanganan semua jenis luka. Mandat
11 Melakukan penanggulangan infeksi di rumah sakit Mandiri
Melaporkan bila ada insiden keselamatan pasien (KNC, KTD,
12 Mandiri
KTC, sentinel) kepada kepala ruangan IGD
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok Mandat
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
77
2 Memberikan terapi melalui syringe pump. Mandat
3 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
4 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena. Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
7
normal.
Melakukan penanggulangan pasien dengan sindrom koroner Mandat
8
akut
9 Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra cranial Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
10
trombolitik
11 Melakukan asistensi Chest Tube Mandat
12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri
13 Mengidentifikasi adanya trauma servikal Mandiri
:
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan Vena sectie Mandat
2 Menghentikan perdarahan arteri dan vena besar Mandat
3 Melakukan tindakan reposisi fraktur dan sendi kecil Mandat
4 Melakukan Blass Pungsi Mandat
5 Melakukan Prosedur penggunaan DC Shock Mandat
6 Menguasai penggunaan obat-obat life saving. Mandat
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
78
7 Mengidentifikasi perdarahan internal Delegasi
8 Mengidentifikasi korban proyustisia ( visum ) Mandat
9 Mampu dan mengerti penggunaan ventilator. Delegasi
10 Melakukan tindakan ETT (Endo Tracheal Tube). Mandat
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
79
Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat,
1 khususnya mengenai : henti nafas dan jantung, status
Mandiri
5 pernafasan, gangguan irama jantung, status hemodinamik, dan
status neurologi
1 Membersihkan jalan nafas melalui orofaringeal, nasofaringeal,
Mandiri
6 endotrakeal tube
1 Mempertahankan potensi jalan nafas dengan menggunakan
Mandiri
7 orofaringeal, nasofaringeal
1 Melakukan Pergerakan Sendi pada pasien ICU
Mandiri
8
1 Memberikan terapi inhalasi .
Delegasi
9
2 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
Mandiri
0 oksimetri .
2 Memberikan oksigen dengan berbagai metode
Delegasi
1
2 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive
Mandiri
2
2 Memberikan BLS dan ALS
Mandiri
3
2 Melakukan perekaman EKG
Mandiri
4
2 Mengambil sampel darah AGD
Delegasi
5
2 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral
Delegasi
6
2 Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena
Delegasi
7
2 Melakukan tindakan preventif terjadinya infeksi nosocomial
Mandiri
8 dengan menerapkan standard dan universal precaution.
2 Melakukan chest fisioterapi Mandiri
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
80
9
3 Melakukan Triple Manuver ( Head Lift, Chin Lift, Jaw Trust )
Mandiri
0
3 Melakukan Penilaian Status Neurologis
Mandiri
1
3 Memberikan Motivasi Spiritual
Mandiri
2
3 Memandikan pasien dengan pasien menggunakan Ventilator
Mandiri
3
3 Melakukan suction pada pasien yang terpasang ETT dan
tracheostomy Delegasi
4
3 Melakukan perawatan balon trachel tube
Delegasi
5
3 Perawatan Cateter vena central, arteri line
Delegasi
6
3 Mempersiapkan pemasangan monitoring invasive ( tekanan vena
sentral, takanan arteri sistemik dan tekanan pulmonal) Mandat
7
3 Melakukan persiapan pemasangan tracheostomi tube
Mandat
8
3 Melakukan Perawatan WSD
Mandiri
9
4 Memberikan Therapi Obat Narkotika
Mandat
0
4 Melakukan koordinasi dengan penunjang medic
Mandiri
1
4 Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic
Mandiri
2
4 pemberian obat premedikasi sedasi dan hipnotik
Mandat
3
4 Memberikan nutrisi pada pasien dengan Gastrostomy
(Gastrostomy Feeding Tube) Delegasi
4
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
81
4 Persiapan pemasangan chest tube
Mandat
5
4 Melakukan penukuran spirometri via ETT
Delegasi
6
4 Pemberian oksigen T-Pice,jacson rees.
Delegasi
7
4 Melakukan manual ventilasi dengan terpasang ETT
Delegasi
8
4 Melakukan pemasangan brething cirkiut ventilator dan SST
Mandiri
9
5 Pencabutan sheet arteri dan vena
Mandat
0
5 Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanis non invasive
Delegasi
1
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanis invasive
Pengelolaan pasien dengan Resusitasi otak Delegasi
2
5 Management ventilasi mekanis meliputi modus dan penyapihan
Delegasi
3
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
82
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD. Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive. Delegasi
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
9 Melakukan pemasangan NGT dan OGT. Delegasi
Mempersiapkan pemberian terapi melalui syringe pump dan Delegasi
10
infus pump
11 Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial. Mandiri
12 Melakukan pengelolaan terapi trombolitik Mandat
13 Melakukan pemberian obat via epidural Mandat
14 Melakukan pengelolaan kardioversi dan defibrilasi Mandat
15 Mempersiapkan tindakan Intubasi Delegasi
16 Melakukan pemantaun kapnografi Delegasi
17 Melakukan pemantauan pacu jantung TPM dan PPM Mandat
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
83
9 Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra cranial Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
10
trombolitik
11 Melakukan asistensi WSD Delegasi
12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
13
elektrolit.
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1. Mengelola pasien yang menggunakan ventilasi mekanik Mandat
2. Mempersiapkan pemasangan Kateter Arteri Line Delegasi
3. Mempersiapkan pemasangan kateter vena sentral Delegasi
4. Mempersiapkan pemasangan kateter arteri pulmonal Delegasi
5. Mempersiapkan pengukuran cardiac output (USCOM) Mandat
6. Melakukan pengukuran tekanan vena sentral Delegasi
Melakukan persiapan pemasangan Intra Aortic Baloon Pump Mandat
7.
(IABP)
8. Melakukan asuhan pasien yang terpasang IABP Delegasi
9. Melakukan persiapan pemasangan alat hemodialisis, hemofiltrasi Mandiri
10. Melakukan pengukuran tekanan intrakranial Mandiri
11. Melakukan pengelolaan pasien yang terpasang kateter invasive Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
12.
trombolitik
Melakukan pengaturan ET CO2 (Konsentrasi CO2 pada akhir Mandat
13.
respirasi)
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
84
14. Melakukan analisa hasil monitoring hemodinamik non invasive Mandiri
2) Perawat Klinis II
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK II di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai asisten
II dokter spesialis bedah , adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memposisikan pasien Mandiri
2 Menyediakan visualisasi dari situs operasi Mandat
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu Mandat
3
hemostasis
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu Mandat
4
proses penutupan luka operasi
5 Melakukan wound dressing luka operasi . Mandiri
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan ronde/visite keperawatan sehari Mandiri
1
sebelum pasien dioperasi.
Mendiskusikan hasil visite keperawatan dalam Mandiri
2
preconference
Menyusun dan memimpin rencana asuhan Mandiri
3
keperawatan pre op, intra op dan post op.
Melakukan koordinasi dengan ahli bedah dan Delegasi
4
ahli anestesi terkait pelaksanaan operasi.
5 Menentukan jadwal dan waktu operasi setelah Delegasi
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
88
koordinasi dengan pihak terkait.
Melakukan inform concent tentang Mandiri
6
pelaksanaan operasi kepada keluarga pasien.
Mendiskusikan evaluasi pelaksanaan operasi Mandiri
7
dalam post conference.
Menunda atau membatalkan operasi bila Delegasi
8 sumber daya tidak memungkinkan untuk
dilaksanakannya operasi.
Melakukan pendidikan kesehatan pasien dan Mandiri
9
keluarga .
10 Mejadi mentor kepada PK I dan PK II Mandiri
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan pengkajian keperawatan anastesi Mandiri
Melakukan pemeriksaan dan penilaian status Mandiri
2
fisik pasien
3 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Mandiri
4 Melakukan persiapan administrasi pasien Mandiri
Menganalisis hasil pengkajian dan merumuskan Mandiri
5
masalah pasien.
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pra- Mandiri
6
anestesia secara mandiri maupun kolaboratif
7 Melakukan dokumentasi hasil Mandiri
anamnesis/pengkajian.
8 Menyiapkan mesin anestesia secara Mandiri
menyeluruh setiap kaliakan digunakan dan
memastikan bahwa mesin dan monitordalam
keadaan baik dan siap pakai.
9 Melakukan kontrol persediaan obat-obatan dan Mandiri
cairan setiap hariuntuk memastikan bahwa
semua obat-obatan baik obatanestesia maupun
obat emergensi tersedia sesuai standarrumah
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
90
sakit.
10 Memastikan tersedianya sarana prasarana Mandiri
anestesia
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi
tersebut.
2) Intra Anastesi
Pelayanan intra anestesia adalah pelayanan anestesia yang dilakukanselama
tindakan anestesia meliputi pemantauan fungsi vital pasien secara kontinu. Adapun
kewenangan klinis perawat pada saat intra anastesi adalah :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai
1 dengan Mandiri
perencanaan teknik anesthesia
Melakukan asistensi pelaksanaan anestesia Delegasi
2 sesuai dengan sesuaiinstruksi dokter spesialis
anestesi.
Melakukan asistensi dalam pemasangan alat Delegasi
3
monitoring non invasive.
Melakukan asistensi dalam melakukan Delegasi
4
pemasangan alat monitoring invasive.
5 Melakukan pemberian obat anestesi. Mandat
6 Mengatasi penyulit yang timbul. Mandat
7 Melakukan pemeliharaan kepatenan jalan Delegasi
napas.
8 Melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik. Mandat
9 Melakukan pemasangan alat nebulisasi. Mandat
10 Melakukan pengakhiran tindakan anesthesia. Mandat
Melakukan pendokumentasian semua tindakan Mandiri
11 yang dilakukan agarseluruh tindakan tercatat
baik dan benar.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
91
3) Pasca Anastesi
Pelayanan pasca-anestesia adalah pelayanan pada pasien pascaanestesia sampai pasien
pulih dari tindakan anestesia. Adapun kewenangan klinis perawat pada saat pasca anastesi adalah :
Kategori
No Intervensi
intervensi
Merencanakan tindakan keperawatan pasca
1 tindakan Mandiri
anestesia;
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam Mandiri
2
manajemen nyeri;
Melakukan pemantauan kondisi pasien pasca Mandat
3 pemasangan kateter epidural dan pemberian
obat anestetisia regional.
Melakukan evaluasi hasil pemasangan kateter Mandiri
4
epidural dan pengobatananestesia regional.
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam Mandat
5
mengatasi kondisi gawat darurat.
Melakukan pendokumentasian pemakaian obat- Mandiri
6
obatan dan alat kesehatan yang dipakai.
7 Melakukan pemeliharaan peralatan agar siap Mandiri
untuk dipakai pada tindakan anestesia
selanjutnya.
f. Ketentuan tambahan
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
92
BAB V
PENUTUP
Sakit Gading pluit, Untuk meningkatkan motivasi dan karir professional perawat dan
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
93
Dengan adanya white paper ini diharapkan seluruh perawat Rumah Sakit
akhir dari program kredensialing keperawatan dapat dicapai dengan efektif dan
efisien. Proses kredensial akan dilaksanakan setiap 3-4 tahun sekali. Setelah
kredensial ditetapkan.
KOMITE KEPERAWATAN/RSGP/JUNI/2016
94