Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan saat ini terus memperlihatkan trend yang positif, dimana
rumah sakit terus berupaya dalam meningkatkan tatanan pelayanan semakin baik dan
brmutu. Pelayanan yang bermutu dituntut sebagai bagian dari kebutuhan dalam
meningkatkan pelayanan yagn komprehensif dan professional di rumah sakit. Pelayanan
professional merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kompetensi yang dimiliki oleh
sumber daya keperawatan di berbagai rumah sakit.
Peraturan Menteri Kesehartan (PMK) no. 49 tahun 2013 tentang komite keperawatan di
rumah sakit, menjadi salah satu bukti yang kuat dari pemerintah dalam menjaga mutu
pelayanan asuhan keperawatan di rumah sakit melalui peran komite keperawatan
diharapkan kualitas asuhan keperawatan dan kualitas mutu pelayanan semakin
meningkat.seiring meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan tersebut, pemerintah juga
mengeluarkan PMK no. 40 tahun 2017 tantang Jenjang karir yang bertujuan untuk menata
dan memberikan peluang kepada SDM keperawatan dalam meninhkatkan kinerja
keperawatan melalui jenjang karir professional keperawatan.
Kewenangan klinis keperawatan merupakan salah satu komponen dalam jenjang karir
professional yang merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme,
sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi. Jenjang karir merupakan
jalur mobilitas vertikal yang ditempuh melalui peningkatan melalui peningkatan kompetensi,
dimana kompetensi tersebut diperoleh dari pendidikan formal berjenjang, pendidikan informal
sesuai, maupun pengalaman praktik klinis yang diakui. Dengan arti lain, jenjang karir
merupakan jalur untuk meningkatkan peran perawat professional di sebuah institusi. Dalam
penerapannya, jenjang karir memiliki kerangka waktu untuk pergerakan dari satu level ke
level yang lebih tinggi dan di evaluasi berdasarkan penilaian kinerja.

1
B. Landasan Hukum pengembangan Buku Putih Keperawatan
Adapun landasan hukum pengembangan buku putih keperawatan adalah sebagai
berikut :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
5. PERMENKES Nomor 49 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Komite Keperawatan di
Rumah Sakit
6. PERMENKES Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pengembangan karir professional perawat
klinis.
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan buku putih ini adalah :
1. Sebagai pedoman bagi komite keperawatan khususnya sub komite kredensial Rumah
Sakit Citama dalam pelaksanaan kredensial tenaga keperawatan.
2. Berbagi informasi mengenai rincian kewenangan klinis dan persyaratannya serta
implementasi jenjang karir perawat yang dikembangkan di Rumah Sakit Citama\
3. Sebagai cikal bakal pengembangan keperawatan pada tatanan pelayanan di Rumah
Sakit Citama
D. Implikasi Dalam Praktik Keperawatan
Komite Keperawatan merupakan wadah non struktural rumah sakkit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan di
rumah sakit melalui mekanisme kredensial. PMK No. 49 Tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan, dijelaskan bahwa buku putih syrat-syarat yang harus dipenuhi oleh tenaga
keperawatan yang digunakan untuk menentukan kewenangan klinis perawat. Oleh karena
itu, buku putih ini menjadi penting untuk menjadi panduan dalam penentuan kewenangan
klinis perawat.
Selain itu, buku putih ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi organisasi profesi
keperawatan dalam menyusun standar praktik keperawatan. Sehingga diharapkan dalam
standar tersebut, tidak hanya memuat standar praktik dan standar kinerja professional, tetapi
juga menguraikan daftar rincian kewenangan klinis perawat.

2
BAB II
BUKU PUTIH KEPERAWATAN UNIT GAWAT DARURAT

A. Deskripsi keperawatan Gawat Darurat


Tenaga keperawatan sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memiliki kompetensi,
etis dn peka budaya dalam rangka menjamin kualitas asuhan keperawatan. Area
keperawatan unit gawat darurat merupakan area keperawatan memberikan proses asuhan
keperawatan pada pasien kondisi gawat darurat. Kewenangan klinik pada area keperawatan
gawat darurat membutuhkan pengetahhuan, ketrampilan dan sikap yang tinggi terkait ilmu
dan teknologi serta penemuan terbaru dalam bidang keperawatan gawat darurat.
Kewenangan klinik pada area keperawatan gawat darurat diatur dan disusun berdasarkan
daftar, level PK, jenis dan syarat kompetensi.
B. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bias dikatakan
kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan gawat
darurat sesuai dengan level jenjang karirnya adalah sebagai berikut :
1. Telah mengikuti pelatihan Emergency Nursing Basic Level (ENBL) atau Basic Trauma
Cardiovascular Life Support (BTCLS) yang dibuktikan dengan sertifikat.
2. Telah mengikutoi pelatihan Gawat Darurat Lanjutan yang dibuktikan dengan sertifikat.
C. Daftar Kompetensi
Daftar kompetensi gawat darurat mencakup tiga tingkatan yaitu : dasar (basic),
menengah (intermediate), dan lanjutan (advance). Pembagian kompetensi dibuat agar dapat
mengakomodasi berbagai tingkatan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengatasi kondisi
gawat darurat yang ada.
1. Kompetensi perawat gawat darurat dikelompokkan dalam tiga bagian :
a. Bagian pertama adalah kemampuan etika, legal, dan peka budaya
b. Bagian kedua adalah kemampuan professional dasar perawat gawat darurat
c. Bagian ketiga adalah kemampuan pengembangan profesionalisme.
2. Kelompok kompetensi selanjutnya digolongkan dalam tiga tingkatan yaitu basic,
intermediate, advance. Tingkatan ini menunjukan kemahiran dan keluasan ketrampilan
yang harus dimiliki oleh perawat sesuai jenjang karir dan pelatihan yang pernah diikuti.

3
3. Pengertian
a. Tingkat kompetensi dasar (basic) adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh
perawat yang akan bekerja di area gawat darurat dengan fokus peran pada kegiatan
pemenuhan kebutuhan dasar monitoring, intensif dan membantu mengatasi keadaan
gawat darurat.
b. Tingkat kompetensi menengah (intermediate) adalah kompetensi yang harus dimiliki
perawat gawat darurat yang telah bekerja selama lebih dari 2 tahun dengan
pelatihan berbasis kompetensi yang mampu mengatasi berbagai kasus kegawatan
rutin secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta mampu
membimbing perawat level dasar.
c. Tingkat kompetensi lanjut (advance) adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
perawat gawat darurat yang telah bekerja minimal 5 tahun atau melalui program
sertifikasi atau perawat spesialis gawat darurat. Perawat mahir mampu mengelola
keadaan klien gawat darurat yang kompleks dan berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya serta mengembangkan riset di area gawat darurat,
mengembangkan manajemen kegawatdaruratan, serta membimbing perawat pada
level yang dibawahnya.

1. Perawat Klinik Satu (PK I)


Daftar kompetensi keperawatan gawat darurat Perawat Klinik I sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan prinsip etik, Melakukan asesmen pasien
Mengorientasikan pasien dan keluarga tentang ruang
legal dan peka budaya
rawat yang ditempati
Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan
dilakukan
Menghargai keputusan pasien dan keluarga dalam
proses perawatan
Memberikan informasi yang akurat tentang proses
perawatan
Melakukan pelayanan dengan prinsip caring
2 Komunikasi interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling percaya
Menerapkan prinsip komunikasi terapeutik
Menunjukkan sikap empati
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pasien

4
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 sasaran keselamatan pasien
Melaporkan insiden KTD, KTC, KPC, KNC, Sentinel
Menggunakan spilkit sesuai standar
4 Prinsip PPI Mengajarkan prinsip Hand Hygiene
Menggunakan APD sesuai indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai SPO
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septik dan aseptik
Meletakkan linen kotor pada tempatnya
5 Pencegahan cedera Memasang pengaman tempat tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko jatuh
Memasang label resiko jatuh pada skala sedang dan
tinggi
Melakukan pencegahan jatuh dan cedera
6 Pemenuhan kebutuhan Memasang alt oksigenasi binasal canul, simple mask
Melakukan postural drainase
oksigen
Melakukan BHD
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan kebutuhan Mengganti cairan infus
Melepas infus
cairan dan elektrolit
Memberi makan melalui sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infus
Melakukan perawatan infus
Melakukan bladder training
8 Pengukuran TTV Mengukur TD, frekuensi jantung, frekuensi nafas,
temperature
Melakukan auskultasi bunyi nafas
Mengkajoi tingkat nyeri
Menoperasikan monitor bedside
9 Analisis, interpretasi, dan Melakukan perekaman EKG dengan benar
Mendokumentasikan secara tindakan yang telah
dokumentasi data secara
dilakukan
akurat
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian obat dengan Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui IV,IM,SC,IC
aman dan benar
Memberikan obat melalui kulit topical
Memberikan obat melalui supositoria
Memberikan obat memalui inhalasi
Mengikuti prinip 6 benar dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian Merawat kepatenan selang transfusi darah
darah
13 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian status nutrisi

5
nutrisi dan eliminasi Membantui pasien eliminasi (BAB dan BAK)
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan minum oral
Memasang kateter urin
Melepas kateter urin
Memberi makan melalui sende
Melakukan perawatan NGT
Melepas NGT
Membantu pasien berkemih di tempat tidur dengan
menggunakan pispot
14 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pualng
belajar
15 Pemenuhan kebutuhan Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan psikologis, sosial
psikososial dan spiritual dan spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan Mengatur posisi tidur pasien
Mempersiapkan tempat tidur pasien baru
istirahat dan tidur
Memfasilitasi lingkungan yang mendukung kebutuhan
istirahat
17 Pemenuhan kebutuhan Memobilisasi pasien tanpa penyulit
Mengajarkan Rabge of Motion aktif
aktivitas dan mobilisasi
Mengajarkan Range of Motion pasif
18 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian data dasar tentang seksualitas
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksan
radiologi (melepas semua perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher dan kepala)
Membantu pasien mengosongkan kandung kemih
sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan Membantu menggunakan atau mengganti pakaian
kenyamanan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan fisik
Melakukan kompres hangat/dingin
Melakukan bed making
Menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, dan
nyaman untuk pasien
Melakukan personal hygiene : memandikan pasien,
menyiakt gigi/membersihkan mulut, mencuci rambut,
mengguntoing kuku
Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyaman : nafas
dalam, dan masase

6
2. Perawat Klinik Dua (PK II)
Daftar kompetensi keperawatan gawat darurat Perawat Klinik II sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan prinsip Etik, legal Sesuai PK I
Menyiapkan obat dan alat di emergency troly
dan peka budaya
Menyiapkan pasien untuk operasi cito
Melakukan triage pasien
2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I
Melakukan komunikasi interpersonal dalam kondisi
akut
Melakukan komunikasi jejaring gawat darurat
3 Patient Safety Sesuai PK I
Menyiapkan pasien untuk pemasangan Water Seal
Drainage (WSD)
Melakukan uji fungsi defibrillator
4 Prinsip PPI Sesuai PK I
Memasang tampon hidung dan telinga
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I
Pemasangan Physical restrain
Memasang neck collar
Melakukan defibrilasi
Melakukan pemeriksaan fisik neurologis
Melakukan penilaian dan monitoring status
neurologi
Menganalisa pasien dengan peningkatan TIK
Melakukan penilaian kekuatan otot pasien
imobilisasi
Melakukan penilaian reflek abnormal
Menilai kejang tonik dan klonik
Melakukan pengkajian compartment
6 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Melakukan penetalaksanaan nebulizer
oksigen
Melakukan persiapan ETT
Monitoring pasien dengan ventilator
Melatih batuk efektif
Melakukan postural drainase orang dewasa
Melakukan initial assessment
Melakuakn triple maneuver (headtilt, chinlift, dan
jawthrust)

7
Melakukan pembersihan jalan nafas dengan teknik
finger swept dan hemlic maneuver
Melakukan pemasangan OGT/NGT
Melakukan pembersihan jalan nafas dengan teknik
suction pada ETT atau Trakeostomi
Melakukan bantuan nafas high flow mask :
Rebreathing Mask, Non rebreathing Mask
Melakukan bantuan pernafasan dengabn
menggunakan bag Valve
Melakukan bantuan nafas Ventury Mask
Melakukan pelaporan kegawatdaruratan pernafasan
kepada perawat supervisor atau dokter yang
bertugas secara cepat dan tepat
Melakukan resusitasi neonates
Melakukan pemantauan tanda udara pada paru-
paru
7 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Melakuakn fluid challenge test
cairan dan elektrolit
Melakuakn balance cairan bayi, anak dan neonates
Melakukan monitoring hemodinamik pada pasien
dalm kodisi khusus dan kompleks
Melakukan manajemen dan resusitasi cairan pada
pasien syok
Melakukan manajemen elektrolit dan asam basa
8 Pengukuran TTV Sesuai PK I
Memasang monitor bed side
Memasang saturasi oksigen
melakukan persiapan pemasangan monitor pacing
noninvasive
9 Analisis, interpretasi, dan Sesuai PK I
Melakukan monitoring gangguan irama jantung
dokumentasi data secara
dengan EKG
akurat
Melakukan pengkajian syndrome compartment
10 Perawatan Luka Sesuai PK I
Melakukan pengkajian luka bakar
Melakukan perawatan luka bakar
Merawat dan menutup luka pada cedera dada untuk
mencegah pneumothoraks
Merawat luka dan mengganti botol WSD
Melakukan persiapan tindakan hecting
Melakukan perawatan luka dengan komplikasi
Melakukan persiapan tindakan pelepasan hecting
11 Pemberian obat dengan Sesuai PK I

8
aman dan benar Mengoleskan obat topical
Mengobservasi tanda alergi
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat IM, IV,
SC, IC
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat mata
Melakukan penatalaksanaan obat melalui NGT
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat
melalui sublingual
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat per
vaginam, suppositoria, melakukan penatalaksanaan
pemberian obat tetes hidung dan tetes telinga
12 Pengelolaan pemberian Sesuai PK I
Pemberian transfusi darah
darah
13 Pe,menuhan kebutuhan Sesuai PK I
Melakukan pemasangan NGT
nutrisi dan eliminasi
Melakukan pemberian makanan lewat NGT
Melakukan pemasangan kateter urin
Melakukan pelepasan kateter urin
14 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Memberikan pendidikan kesehatan di unit
belajar
perawatan akut
15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Memfasilitasi kegiatan keagamaan
psikososial dan spiritual
Mengidentifikasi kecemasan pasien pada kondisi
gawat darurat
Mengidentifikasi efek psikologis dari kondisi yang
mendasari
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan
teknik distraksi terapi doa dan terapi music
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan
teknik relaksasi nafas dalam
16 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
istirahat tidur
17 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Ambulasi pasien pada kondisi tidak stabil
aktivutas dan mobilisasi
18 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
seksualitas
19 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Menganalisis hasil pemeriksaan AGD, x-ray thoraks
kenyamanan
Mengumpulkan data hasil pemeriksaan penunjang
medik
Melakukan pengkajian nyeri lanjut
20 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I

9
Melakukan pengambilan sampel darah melalui vena
sentral
Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium
yang abnormal dan berkonsultasi dengan dokter

BAB III
BUKU PUTIH KEPERAWATAN KAMAR BEDAH

A. Deskripsi area keperawatan kamar bedah


Area keperawatan kamar bedah merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan
professional yang berfokus pada preoperative care hingga terselenggaranya pembedahan
(post operatif care). Pelayanan keperawatan kamar bedah menitip beratkan pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam penyelenggaraan prosedur pembedahan untuk
mencapai tujuan kuratif pembedahan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Perkembangan keperawatan kamar bedah sampai saat ini sudah sangat luas dengan
terebentuknya organisasi yang menaungi baik skala nasional sampai internasional yang
membahas isu tentang keperawatan kamar bedah. Oleh karena itu, keperawatan kamar
bedah memerlukan standar kompetensi sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas. Untuk
pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan secara optimal perlu didukung oleh kompetensi
yang memadai dari perawat pelaksana, perawat pengelola dan kebijakan yang diterapkan
sesuai dengan peraruran yang berlaku. Kompetensi perawat dapat dicapai melalui
pendidikan berkelanjutan, pelatihan dan penerapan standar yang berlaku. Kewenangan klinik
pada area keperawatan kamar bedah diatur dan disusun berdasarkan daftar, level PK, jenis
dan syarat kompetensi.

B. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa dikatakan
kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area kamar bedah sesuai
dengan level jenjang karirnya adalah sebagai berikut :
1. Telah mengikuti pelatihan dasar :
a) Pelatihan BLS/BTCLS
b) Pelatihan PPI dasar

10
c) Pelatihan Patient Safety
d) Pelatihan basic skill perawat kamar bedah
2. Telah mengikuti pelatihan kamar bedah lanjut/khusus :
a. Pelatihan kamar bedah mata
b. Pelatihan kamar bedah ortopedi
c. Pelatihan kamar bedah endoskopi
d. Pelatihan kamar bedah laparaskopi
e. Pelatihan kamar bedah bedah syaraf
f. Pelatihan basic kardiologi
g. Pelatihan bedah kardiologi lanjutan

C. Daftar Kompetensi
1. Perawat Klinik Satu (PK I)
Daftar kompetensi keperawatan kamar bedah Perawat Klinik I sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan prinsip etik, Melakukan asesmen pasien
Mengorientasikan pasien dan keluarga tentang ruang
legal dan peka budaya
rawat yang ditempati
Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan
dilakukan
Menghargai keputusan pasien dan keluarga dalam
proses perawatan
Memberikan informasi yang akurat tentang proses
perawatan
Melakukan pelayanan dengan prinsip caring
2 Komunikasi interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling percaya
Menerapkan prinsip komunikasi terapeutik
Menunjukkan sikap empati
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pasien
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 sasaran keselamatan pasien
Melaporkan insiden KTD, KTC, KPC, KNC, Sentinel
Menggunakan spilkit sesuai standar
4 Prinsip PPI Mengajarkan prinsip Hand Hygiene
Menggunakan APD sesuai indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai SPO
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septik dan aseptik
Meletakkan linen kotor pada tempatnya

11
5 Pencegahan cedera Memasang pengaman tempat tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko jatuh
Memasang label resiko jatuh pada skala sedang dan
tinggi
Melakukan pencegahan jatuh dan cedera
6 Pemenuhan kebutuhan Memasang alt oksigenasi binasal canul, simple mask
Melakukan postural drainase
oksigen
Melakukan BHD
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan kebutuhan Mengganti cairan infus
Melepas infus
cairan dan elektrolit
Memberi makan melalui sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infus
Melakukan perawatan infus
Melakukan bladder training
8 Pengukuran TTV Mengukur TD, frekuensi jantung, frekuensi nafas,
temperature
Melakukan auskultasi bunyi nafas
Mengkajoi tingkat nyeri
Menoperasikan monitor bedside
9 Analisis, interpretasi, dan Melakukan perekaman EKG dengan benar
Mendokumentasikan secara tindakan yang telah
dokumentasi data secara
dilakukan
akurat
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian obat dengan Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui IV,IM,SC,IC
aman dan benar
Memberikan obat melalui kulit topical
Memberikan obat melalui supositoria
Memberikan obat memalui inhalasi
Mengikuti prinip 6 benar dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian Merawat kepatenan selang transfusi darah
darah
13 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian status nutrisi
Membantui pasien eliminasi (BAB dan BAK)
nutrisi dan eliminasi
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan minum oral
Memasang kateter urin
Melepas kateter urin
Memberi makan melalui sende
Melakukan perawatan NGT
Melepas NGT
Membantu pasien berkemih di tempat tidur dengan

12
menggunakan pispot
14 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pualng
belajar
15 Pemenuhan kebutuhan Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan psikologis, sosial
psikososial dan spiritual dan spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan Mengatur posisi tidur pasien
Mempersiapkan tempat tidur pasien baru
istirahat dan tidur
Memfasilitasi lingkungan yang mendukung kebutuhan
istirahat
17 Pemenuhan kebutuhan Memobilisasi pasien tanpa penyulit
Mengajarkan Rabge of Motion aktif
aktivitas dan mobilisasi
Mengajarkan Range of Motion pasif
18 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian data dasar tentang seksualitas
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksan
radiologi (melepas semua perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher dan kepala)
Membantu pasien mengosongkan kandung kemih
sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan Membantu menggunakan atau mengganti pakaian
kenyamanan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan fisik
Melakukan kompres hangat/dingin
Melakukan bed making
Menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, dan
nyaman untuk pasien
Melakukan personal hygiene : memandikan pasien,
menyiakt gigi/membersihkan mulut, mencuci rambut,
mengguntoing kuku
Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyaman : nafas
dalam, dan masase

2. Perawat Klinik Dua (PK II)


Daftar kompetensi keperawatan Kamar Bedah Perawat Klinik II sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan prinsip etik, Sesuai PK I
Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak
legal dan peka budaya
pasien sebagaiman yang diuraikan dalam kode etik

13
keperawatan Indonesia
2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I
3 Patient Safety Sesuai PK I
4 Prinsip PPI Sesuai PK I
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I
6 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Memasang oksigenasi Rebreathing Mask, NRM
oksigen
Memasang oksigenasi trakeostomi
Melakukan ambulasi secret dengan batuk efektif
Melakukan pengisapan lendir pada nasofaring,
orofaring dan nasotracheal
Melakukan perawatan trakeostomi
Melakukan perawatan WSD
Memfasilitasi penggunaan Intubasi (ETT)
7 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Melakukan pengkajian lanjutan pasien dengan
sirkulasi, cairan dan
gangguan keseimbangan cairan
elektrolit
Memasang infus
Melakukan perawatan CVP
Memfasilitasi pelaksanaan aff kateter epidural
Memfasilitasi aff drain
Persiapan tindakan pemasangan CVC
Menghitung dan mengevaluasi balance cairan
Melakukan tatalaksana dengan peningkatan intracranial
8 Pengukuran TTV Sesuai PK I
Pengkajian nyeri (VAS, Face Scale dan Behavior pain
scale)
Menginterpretasi hasil monitor bedside
9 Analisis, interpretasi dan Sesuai PK I
Menginterpretasi EKG normal
dokumentasi secara
Penentuan diagnosis keperawatan
akurat Penentuan rencana asuhan keperawatan
10 Perawatan Luka Sesuai PK I
Mengobservasi tanda-tanda perdarahan post tindakan
diagnostic dan intervensi
Perawatan stoma
11 Pemberian obat dengan Sesuai PK I
Mengoperasikan syringe pump
aman dan benar
Penatalaksanaan pemberian obat melalui epidural
Penatalaksanaan pemberian obat narkotik
Mempersiapkan obat dan alat emergency trolley
12 Pengelolaan pemberian Sesuai PK I
Melakukan penatalaksanaan pemberian transfusi darah
darah
dan identifikasi efek samping
Manajemen pemberian albumin
13 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Memasang NGT

14
nutris dan eliminasi Melakukan pemberian nutrisi via NGT
Memberikan nutrisi peroral pada resiko tinggi
Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan gula darah
Melakukan irigasi NGT
Memasang kateter urin pada pasien dengan penyulit
Melepas kateter urin dengan pada pasien penyulit
Perawatan kateter
Melakukan irigasi kateter
14 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Discharge Planning
belajar
Membimbing pasien latihan operasi
15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Mengidentifikasi kecemasan pasien
psikososial dan spiritual
Pengkajian psikososial
Menajemen berduka
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
distraksi : terapi doa, guide imagery
16 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Memodifikasi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
istirahat tidur
tidur
Melakukan pencegahan cedera selama tidur
17 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Bimbingan senam nifas
aktivitas dan mobilisasi
Memberikan stimulasi pada bayi baru lahir
18 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I
Mengambil sampel darah arteri
Pengambilan sampel kultur darah/sputum
20 Pemenuahn kebutuhan Sesuai PK I
kenyamanan

15
BAB IV
BUKU PUTIH KEPERAWATAN ANAK

A. Deskripsi Area Keperawatan Anak


Menurut UU RI No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, disebutkan bahwa anak
adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Sedangkan UU
RI No. 1 Tahun 1974 bab IX pasal 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang
dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah dan menurut UU RI No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, pasal 1 ayat (1) adak adalah seseorang yang belum berusia 18
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Ruang lingkup area keperawatan anak yang dimaksud disini adalah pemberian asuhan
keperawatan hanya pada area perawatan anak biasa non bedah dan non intensive care.

B. Kualifikasi Khusus

16
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa dikatakan
kompeten melaksanakan asuhan keperawatan pada area keperawatan anak sesuai dengan
level jenjang karirnya.
Telah mengikuti pelatihan dasar (BLS/BTCLS,Patient Safety, Fire Fighting, PPI) yang
dibuktikan dengan sertifikat.

C. Daftar Kompetensi
1. Perawat Klinik Satu (PK I)
Daftar kompetensi keperawatan Anak Perawat Klinik I sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan prinsip etik, Melakukan asesmen pasien
Mengorientasikan pasien dan keluarga tentang ruang
legal dan peka budaya
rawat yang ditempati
Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan
dilakukan
Menghargai keputusan pasien dan keluarga dalam
proses perawatan
Memberikan informasi yang akurat tentang proses
perawatan
Melakukan pelayanan dengan prinsip caring
2 Komunikasi interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling percaya
Menerapkan prinsip komunikasi terapeutik
Menunjukkan sikap empati
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pasien
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 sasaran keselamatan pasien
Melaporkan insiden KTD, KTC, KPC, KNC, Sentinel
Menggunakan spilkit sesuai standar
4 Prinsip PPI Mengajarkan prinsip Hand Hygiene
Menggunakan APD sesuai indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai SPO
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septik dan aseptik
Meletakkan linen kotor pada tempatnya
5 Pencegahan cedera Memasang pengaman tempat tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko jatuh
Memasang label resiko jatuh pada skala sedang dan
tinggi

17
Melakukan pencegahan jatuh dan cedera
6 Pemenuhan kebutuhan Memasang alt oksigenasi binasal canul, simple mask
Melakukan postural drainase
oksigen
Melakukan BHD
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan kebutuhan Mengganti cairan infus
Melepas infus
cairan dan elektrolit
Memberi makan melalui sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infus
Melakukan perawatan infus
Melakukan bladder training
8 Pengukuran TTV Mengukur TD, frekuensi jantung, frekuensi nafas,
temperature
Melakukan auskultasi bunyi nafas
Mengkajoi tingkat nyeri
Menoperasikan monitor bedside
9 Analisis, interpretasi, dan Melakukan perekaman EKG dengan benar
Mendokumentasikan secara tindakan yang telah
dokumentasi data secara
dilakukan
akurat
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian obat dengan Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui IV,IM,SC,IC
aman dan benar
Memberikan obat melalui kulit topical
Memberikan obat melalui supositoria
Memberikan obat memalui inhalasi
Mengikuti prinip 6 benar dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian Merawat kepatenan selang transfusi darah
darah
13 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian status nutrisi
Membantui pasien eliminasi (BAB dan BAK)
nutrisi dan eliminasi
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan minum oral
Memasang kateter urin
Melepas kateter urin
Memberi makan melalui sende
Melakukan perawatan NGT
Melepas NGT
Membantu pasien berkemih di tempat tidur dengan
menggunakan pispot
14 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pualng
belajar
15 Pemenuhan kebutuhan Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan psikologis, sosial
psikososial dan spiritual dan spiritual

18
16 Pemenuhan kebutuhan Mengatur posisi tidur pasien
Mempersiapkan tempat tidur pasien baru
istirahat dan tidur
Memfasilitasi lingkungan yang mendukung kebutuhan
istirahat
17 Pemenuhan kebutuhan Memobilisasi pasien tanpa penyulit
Mengajarkan Rabge of Motion aktif
aktivitas dan mobilisasi
Mengajarkan Range of Motion pasif
18 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian data dasar tentang seksualitas
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksan
radiologi (melepas semua perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher dan kepala)
Membantu pasien mengosongkan kandung kemih
sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan Membantu menggunakan atau mengganti pakaian
kenyamanan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan fisik
Melakukan kompres hangat/dingin
Melakukan bed making
Menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, dan
nyaman untuk pasien
Melakukan personal hygiene : memandikan pasien,
menyiakt gigi/membersihkan mulut, mencuci rambut,
mengguntoing kuku
Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyaman : nafas
dalam, dan masase
2. Perawat Klinik Dua (PK II)
a. Kompetensi yang harus dimiliki
1) Praktik profesioinal, etis, legal, dan peka budaya :
a) Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap praktik professional
kompetensi PK I
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya :
1. Kompetensi PK I
2. Mampu melindungi klien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material
2) Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan :

19
a) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan
b) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan
c) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada anak sehat dan keluarga yang
berfokus pada stimulasi tumbuh kembang :
1. Melakukan pengkajian dengan fokus pada pemeriksaan tumbuh
kembang
2. Melakukan analisa data
3. Menetapkan diagnose keperawatan
4. Menetapkan tujuan
5. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya stimulasi
tumbuh kembang
6. Melaksanakan tindakan keperawatan :
a. Perinatologi :
 Bimbingan pemberian ASI tanpa masalah
b. Infant :
 Bembingan pemberian ASI atau botol susu
 Mobilisasi
 Bantuan hemodinamik tingkat dasar
c. Toodler :
 Bimbingan pemberian nutrisi/makan
 Bantuan hemodinamik tingkat dasar
 Pendekatan bermain anak usia toodler dengan hospitalisasi

d. Pre School
 Bimbingan pemberian nutrisi
 Bantuan hemodinamik tingkat dasar
 Pendekatan bermain anak pre school dengan hospitalisasi
e. Usia Sekolah
 Bimbingan pemberian nutrisi
 Bantuan hemodinamik tingkat dasar
 Pendekatan bermain anak usia sekolah dengan hospitalisasi
 Membantu proses pembelajaran tuntas anak usia sekolah
f. Pemberian obat-obatan oral, subkutan, IM

20
g. Monitoring
h. Perawatan fisik tanpa masalah
i. Memberikan pendidikan kesehatan
j. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
k. Melakukan observasi
l. Melakukan bimbingan antifasi dengan fokus pada stimulasi tumbuh
kembang
m. Memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis)
7. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
d) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada anak dengan kasus infeksi/non
infeksi/bedah/neonatus sakit :\
1. Melakukan pengkajian
2. Melakukan analisa data
3. Menetapkan diagnose keperawatan
4. Merencanakan asuhan keperawatan
5. Melaksanakan tindakan kleperawatan :
a. Memenuhi kebutuhan nutrisi
b. Memenuhi kebutuhan eliminasi BAB, BAK, Kateterisasi
c. Memenuhi kebutuhan oksigenasi kanul, masker, head box
d. Memenuhi kebutuhan aktifitas, istirahat dan bermain
e. Pemberian obat oral, parenteral, topical
f. Memberikan oendidikan kesehatan\
g. Melaksanakan prosedur PPI
h. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
i. Melakukan upaya rujukan atau kolaborasi
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab atas praktik
k. Menggunakan komunikasi terapeutik efektif dan hubungan
interpersonal dalam pemberian pelayanan/asuhan keperawatan
l. Menciptakan dan memepertahankan lingkungan yang aman
m. Memepergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan
3) Pengembangan Profesional

21
a) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan :
1. Kompetensi PK I
2. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
3. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional
b) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi :
1. Kompetensi PK I
2. Melaksanakn tugas sebagai pembimbing bagi PK I

b. Deskripsi
1. Mendemonstrasikan kinerja secara adekuat dan akuntabel
2. Dapat membedakan situasi yang penting dan menetukan prioritas
3. Membutuhkan supervise yang tidak ketat.

BAB V
BUKU PUTIH KEBIDANAN
A. Deskripsi Area Kebidanan
1. Latar Belakang
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dan
strategis dalam penurunan AKI dan AKB, serta menyiapkan generasi masa depan yang
berkualitas dengan memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna,
mulai dari persiapan kehamilan, asuhan pada ibu hamil, beresalin, nifas, bayi baru lahir
dan balita serta kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana berfokus

22
pada aspek pencegahan mulai pendidikan kesehatan dan konseling, promosi kesehatan
dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan perempuan, serta melakukan
deteksi dini, pertolongan pertama pada kegawat daruratan dan rujukan yang aman.
Pelayanan kebidanan dalam sistem pelayanan kesehatahn merupakan proses
pelayanan professional yang diberikan oleh tenaga bidan kepada individu, kelompok
dan masyarakat, baik secara mandiri kolaborasi dan rujukan. Pelayanan kebidanan
dilaksanakan pada berbagai jenjang tatanan pelayanan sesuai dengan sistem
pelayanan kesehatan yang ada, mulai dari tingkat pertama, kedua, dan ketiga yang
tersusun dalam suatu mekanisme rujukan timbal balik baik pada fasilitas peleyanan
kesehatan pemerintah maupun swasta.
Pelayanan kebidanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan strategi
pembangunan kesehatan nasional harus bermutu sesuai standar. Pelayanan kebidanan
yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dilaksanakan oleh tenaga bidan yang
kompeten, memegang trguh falsafah kebidanan, dilandasi oleh etika dank ode etik bidan
serta didukung sarana dan prasarana yang memadai.
Berdasarkan uraian diatas, untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan perlu
dilakukan standarisasi dalam pelayanan kebidanan. Standarisasi meliputi pendidikan,
kompetensi profesi yang telah diatur dalam PMK No.28 Tahun 2017 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan untuk menjamin kualitas palayanan.

2. Tujuan
a. Umum
Tersusunnya standar kualifikasi, kompetensi bidan dan rincian kewenangan
klinis sabagai dasar penentuan area kewenangan klinis bidan praktisi sebagai upaya
meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dalam rangka mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
b. Khusus
1. Meningkatkan kinerja bidan difasilitas pelayanan kesehatan
2. Terlaksananya pelayanan kebidanan yang bermurtu sesuai standar
3. Terlindunginya masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kebidanan
4. Terlindunginya bidan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan
kebidanan
5. Meningkatkan kesejahteraan bidan sebagai imbalan jasa pemberian pelayanan
kebidanan sesuai kualifikasi dan kompetensinya.

23
B. Kualifikasi Khusus
1. Pengertian
Kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu,
menduduki jabatan tertentu atau pengakuan terhadap seseorang yang telah mencapai
kompetensi yang relevan sesuai dengan kebutuhan stakeholder (individual, komunitas,
profesi dan industri).
2. Kualifikasi Bidan
Kualifikasi Bidan berdasarkan Keoutusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.1
tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kredetinya, adalah :
a. Bidan Terampil
Bidan Terampil meliputi lulusan sekolah bidan dan Diploma III (tiga) Kebidanan,
merupakan bidan pelaksana yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan dan
mengelola pelayanan kebidanan pada kasus fisiologis dan kegawatdaruratan, baik di
institusi maupun praktik perorangan , berlandaskan etika, kode etik, dan pereaturan
yang berlaku.
b. Bidan Ahli
Bidan Ahli merupakan lulusan sarjana (S1) atau Diploma IV Kebidanan yang
memiliki kompetensi untuk mengelola dan melaksanakan pelayanan kebidanan
pada kasus fisiologis, asuhan pada kasus patologis dengan penyakit penyerta
dan kegawatdaruratan, baik di institusi maupun praktik perorangan berlandaskan
etika, kode etik, dan peraturan yang berlaku.

C. Daftar Kompetensi
1. Pengertian
Kompetensi adalah suatu kemampuan menguasai dan menerapkan pengetahuan,
ketrampilan/keahlian dan sikap kerja tertentu di tempat kereja sesuai dengan kinerja
yang dipersyaratkan atau seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

24
2. Berdasarkan Standar Profesi Bidan (Kepmenkes No.367/III/SK/2007), kompetensi inti
yang harus dimiliki oleh bidan untuk dapat melaksanakan peran fungsinya dalam
memberikan pelayanan kebidanan meliputi sembilan area kompetensi sebagai berikut :
a. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu dasar dan ilmu
kesehatan masyarakat yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi
sesuai dengan budaya serta meneerapkan etika profesi (General Competencies).
b. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada wanita prakonsepsi, Keluarga
Berencana (KB).
c. Mampu memberikan asuhan dan konseling selama kehamilan
d. Mampu memberikan asuhan selama persalinan dan kelahiran
e. Mampu memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui
f. Mamapu memberikan asuhan pada bayi baru lahir
g. Mampu memberikan asuhan pada bayi, balita dan anak prasekolah.
h. Mampu memberikan asuhan pada keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
memperhatikan budaya setempat.
i. Mampu memberikan asuhan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi.

BAB VI
BUKU PUTIH KEPERAWATAN PENYAKIT DALAM

A. Deskripsi Area Keperawatan Penyakit Dalam


Buku putih perawat untuk area keperawatan penyakit dalam adalah buku yang memuat
dokumen persyaratan/kriteria terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan setiap
jenis pelayanan keperawatan pada area keperawatan penyakit dalam.

25
Tujuan dalam penyusunan buku putih ini adalah :
1. Sebagai standar pelayanan keperawatan bagi perawat yang bekerja di area
keperawatan penyakit dalam.
2. Sebagai dasar dalam penilaian kinerja setiap perawat saat dilakukan asessmen
kompetensi.
3. Sebagai acuan dalam penentuan jenjang karir setiap perawat.

B. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuta sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa dikatakan
kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan penyakit
dalam sesuai dengan level jenjang karirnya sebagai berikut :
Telah mengikuti pelatihan dasar : Pelatihan pelayanan prima, pelatihan Caring, Patient
Safety, BLS/BTCLS, pelatihan PPI dasar dan K3, pelatihan khusus (Pelatihan perawatan
luka, pelatihan Diabetes update, pelatihan mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan
rumah sakit, pelatihan phlebotomy, dan lain sebagainya).

C. Daftar Kompetensi
1. Perawat Klinik I (PK I)
Daftar kompetensi Keperawatan area Keperawatan Penyakit Dalam Perawat Klinik I
adalah sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan prinsip etik, Melakukan asesmen pasien
Mengorientasikan pasien dan keluarga tentang ruang
legal dan peka budaya
rawat yang ditempati
Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan
dilakukan
Menghargai keputusan pasien dan keluarga dalam
proses perawatan
Memberikan informasi yang akurat tentang proses
perawatan
Melakukan pelayanan dengan prinsip caring
2 Komunikasi interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling percaya
Menerapkan prinsip komunikasi terapeutik
Menunjukkan sikap empati
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh

26
pasien
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 sasaran keselamatan pasien
Melaporkan insiden KTD, KTC, KPC, KNC, Sentinel
Menggunakan spilkit sesuai standar
4 Prinsip PPI Mengajarkan prinsip Hand Hygiene
Menggunakan APD sesuai indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai SPO
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septik dan aseptik
Meletakkan linen kotor pada tempatnya
5 Pencegahan cedera Memasang pengaman tempat tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko jatuh
Memasang label resiko jatuh pada skala sedang dan
tinggi
Melakukan pencegahan jatuh dan cedera
6 Pemenuhan kebutuhan Memasang alt oksigenasi binasal canul, simple mask
Melakukan postural drainase
oksigen
Melakukan BHD
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan kebutuhan Mengganti cairan infus
Melepas infus
cairan dan elektrolit
Memberi makan melalui sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infus
Melakukan perawatan infus
Melakukan bladder training
8 Pengukuran TTV Mengukur TD, frekuensi jantung, frekuensi nafas,
temperature
Melakukan auskultasi bunyi nafas
Mengkajoi tingkat nyeri
Menoperasikan monitor bedside
9 Analisis, interpretasi, dan Melakukan perekaman EKG dengan benar
Mendokumentasikan secara tindakan yang telah
dokumentasi data secara
dilakukan
akurat
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian obat dengan Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui IV,IM,SC,IC
aman dan benar
Memberikan obat melalui kulit topical
Memberikan obat melalui supositoria
Memberikan obat memalui inhalasi
Mengikuti prinip 6 benar dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian Merawat kepatenan selang transfusi darah
darah

27
13 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian status nutrisi
Membantui pasien eliminasi (BAB dan BAK)
nutrisi dan eliminasi
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan minum oral
Memasang kateter urin
Melepas kateter urin
Memberi makan melalui sende
Melakukan perawatan NGT
Melepas NGT
Membantu pasien berkemih di tempat tidur dengan
menggunakan pispot
14 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pualng
belajar
15 Pemenuhan kebutuhan Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan psikologis, sosial
psikososial dan spiritual dan spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan Mengatur posisi tidur pasien
Mempersiapkan tempat tidur pasien baru
istirahat dan tidur
Memfasilitasi lingkungan yang mendukung kebutuhan
istirahat
17 Pemenuhan kebutuhan Memobilisasi pasien tanpa penyulit
Mengajarkan Rabge of Motion aktif
aktivitas dan mobilisasi
Mengajarkan Range of Motion pasif
18 Pemenuhan kebutuhan Melakukan pengkajian data dasar tentang seksualitas
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksan
radiologi (melepas semua perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher dan kepala)
Membantu pasien mengosongkan kandung kemih
sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan Membantu menggunakan atau mengganti pakaian
kenyamanan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan fisik
Melakukan kompres hangat/dingin
Melakukan bed making
Menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, dan
nyaman untuk pasien
Melakukan personal hygiene : memandikan pasien,
menyiakt gigi/membersihkan mulut, mencuci rambut,
mengguntoing kuku
Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyaman : nafas

28
dalam, dan masase

2. Perawat Klinik II (PK II)


a) Kompetensi
1. Praktik Professional, Etis, Legal dan Peka Budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggung jawab terhadap praktik professional
b) Meklaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dengan memperhatikan budaya.
c) Melaksanakan praktik secara legal
d) Menerapkan caring dalam keperawatan
2. Pemberian Manajemen Asuhan Keperawatan
a) Melakukan pengkajian data keperawatan pada pasien penyakit dalam tanpa
komplikasi
b) Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi
pada pasien penyakit dalam tanpa komplikasi.
d) Melakukan tindakan keperawatan dasar pada 12 sistem tubuh meliputi :
1) Sistem Imunisasi
2) Sistem Respirasi
3) Sistem Kardiovaskular
4) Sistem Hematologi
5) Sistem Sensori
6) Sistem Neurologi
7) Sistem Pencernaan
8) Sistem Muskuloskeletal
9) Sistem Urinaria
10) Sistem Reproduksi
11) Sistem Endokrin
12) Sistem Integumen.
Dengan kegiatan sebagai berikut :
 Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya.
 Melakukan observasi.
 Melakukan pendidikan kesehatan.
 Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.

29
 Melakukan tindakan kolaborasi.
 Melakukan dokumentasi keperawatan.
e) Menggunakan komunikasi terapeutik
f) Menerapkan prinsip PPI
g) Menerapkan prinsip keselamatan klien
h) Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan.
i) Membimbing PK I
3. Pengembangan Profesional.
a) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan :
 Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
 Memebrikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional.
b) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi.

30

Anda mungkin juga menyukai