KEPERAWATAN
KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD SEJIRAN SETASON
KABUPATEN BANGKA BARAT
TENTANG
1
sebagai acuan / standar pelaksanaan
operasional dalam unit terkait.
b. Bahwa pedoman kerja dimaksud disusun
berdasarkan standar yang ditetapkan dalam
ketentuan perundang-undangan, peraturan
pemerintah, dan ketentuan internal
organisasi.
c. Bahwa diperlukan suatu keputusan untuk
menetapkan Pemberlakuan Pedoman
Organisasi Sub Komite Mutu Keperawatan
di Rumah Sakit Umum Daerah Sejiran
Setason.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
Pertama Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan
: Pedoman Organisasi Sub Komite Mutu
Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah
Sejiran Setason.
Kedua Pedoman Organisasi dimaksud merupakan
: dasar / acuan pelaksanaan operasional dalam
bagian Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah Sejiran Setason, khususnya Sub
Komite Mutu Keperawatan
Ketiga Evaluasi terhadap Pedoman Organisasi Sub
2
: Komite Mutu Keperawatan Rumah Sakit
Umum Daerah Sejiran Setason dilaksanakan
setiap 1 (satu) tahun.
Ditetapkan di : Muntok
Pada Tanggal :
Desember 2015
BAB I
PENDAHULUAN
3
Dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial
ekonomi masyarakat maka sistem-sistem nilai dari orientasi
dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat cenderung
untuk menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan
lebih bermutu. Untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah
sakit, maka Komite Keperawatan telah membentuk beberapa
sub komite dan salah satunya adalah sub komite Peningkatan
Mutu Pelayanan yang membantu Komite Keprawatan dalam
menangani mutu pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sejiran Setason.
BAB II
GAMBARAN UMUM KOMITE KEPERAWATAN
4
budaya. Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu
ditingkatkan melalui program pengembangan profesional
berkelanjutan yang disusun secara sistematis, terarah dan
terpola/terstruktur.
Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu ditingkatkan
secara terus menerus sesuai perkembangan masalah kesehatan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan standar profesi,
standar pelayanan serta hasil-hasil penelitian terbaru.
Kemampuan dan keinginan untuk meningkatkan mutu profesi
tenaga keperawatan di Rumah Sakit masih rendah, disebabkan
karena beberapa hal antara lain: kemauan belajar rendah, belum
terbiasa melatih berpikir kritis dan reflektif, beban kerja berat
sehingga tidak memiliki waktu, fasilitas-sarana terbatas, belum
berkembangnya sistem pendidikan berkelanjutan bagi tenaga
keperawatan.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan
mutu profesi tenaga keperawatan antara lain audit, diskusi,
refleksi diskusi kasus, studi kasus, seminar/simposium serta
pelatihan, baik dilakukan di dalam maupun di luar rumah sakit.
Mutu profesi yang tinggi akan meningkatkan percaya diri,
kemampuan mengambil keputusan klinik dengan tepat,
mengurangi angka kesalahan dalam pelayanan keperawatan dan
kebidanan. Akhirnya meningkatkan tingkat kepercayaan pasien
terhadap tenaga keperawatan dalam pemberian pelayanan
keperawatan dan kebidanan.
BAB III
VISI MISI FALSAFAH NILAI DAN TUJUAN KOMITE
KEPERAWATAN
5
2. MISI
4. FALSAFAH
6
profesi Keperawatan untuk dapat dilaksanakan secara
bertanggung jawab.
5. MOTTO
“KONSEKUWEN”
2. MISI
3. TUJUAN
7
yang berorintasi kepada keselamatan pasien seseuai
kewenangannya.
4. FALSAFAH
5. MOTO
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN
8
DIREKTUR
KOMITE
KEPERAWATAN
SEKRETA
RIS
BAB V
9
STRUKTUR ORGANISASI SUB KOMITE MUTU
KEPERAWATAN
DIREKTUR
KOMITE
KEPERAWATAN
SEKRETARIS
SUB KOMITE
PENINGKATAN
MUTU
SEKRETARIS SUB
ANGGOTA
KOMITE MUTU
BAB VI
10
URAIAN JABATAN
A. URAIAN TUGAS
1. Ketua Sub Komite Mutu
Ketua Sub Komite Peningkatan Mutu Keperawatan
memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a. Memimpin dan melaksanakan tugas-tugas yang telah
ditetapkan dalam program kerja Sub Komite
Peningkatan Mutu Keperawatan.
b. Membuat panduan indikator Mutu Pelayanan
Keperawatan.
c. Memimpin rapat/ pertemuan rutin Sub Komite
Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan.
d. Melakukan pemantauan dan pengawasan Mutu
Pelayanan Keperawatan.
e. Menyusun indikator mutu berkoordinasi dengan staf
Keperawatan dan unit kerja
f. Melakukan koordinasi dengan Tim Peningkatan
Mutu RS
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala
h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh
Ketua Komite Keperawatan
11
b. Melaksanakan pemantauan mutu Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan.
c. Membantu pelaksanaan program yang telah
ditetapkan bersama oleh Ketua Sub Komite
Peningkatan Mutu Keperawatan.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
12
praktiknya berdasarkan jenjang
karir.
2. Sub Komite Berkoordinasi untuk
Kredensial mengidentifikasi kesenjangan
kompetensi sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan perubahan
setandar profesi.
3. Mitra Bestari, Menyusun buku putih
Profesi
Keperawatan,
Kebidanan,Kolegiu
m Keperawatan,
Unsur pendidikan
Tinggi Keperawatan
dan Kebidanan.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN
2. Sekretaris 1. DIII / S1 1
13
2. Perawat / Bidan
3. Anggota 1. DIII / S1 1
2. Perawat / Bidan
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Orientasi merupakan kegiatan pengenalan mengenai sub
Komite Mutu Keperawatan dirumah Rumah Sakit yang meliputi
tentang Penyelenggaraan Komite Keperawatan, Susunan
Organisasi, Tata Kerja serta prosedur tetap di Sub Komite Mutu
Keperawatan, Kegiatan Orientasi tentang Sub Komite
Keperawatan Meliputi :
1. Sasaran Orientasi Keperawatan
a. Calon Tenaga Keperawatan / Kebidanan di Rumah Sakit.
14
b. Tenaga Keperawatan / Kebidanan Kontrak ( PHL )
2. Tanggung Jawab
a. Direktur Rumah Sakit Bertanggung Jawab menyediakan
sarana, Prasarana bagi program Orientasi
b. Ketua Komite Komite bertanggung jawab untuk
membuat usulan tentang materi, waktu pelaksanaan,
metode dan biaya yang berhubungan dengan program
orientasi
c. Ketua Sub komite Bertanggung Jawab Menyiapkan
materi Orientasi sesuai dengan penjadwalan.
3. Tujuan
a. Agar Calon tenaga Keperawatan / Kebidanan mengerti
dan memahami tentang
Falsafah dan tujuan Sub Komite Mutu Keperawatan.
b. Mengetahui Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sub
Komite Mutu Keperawatan.
c. Mengetahui dan Memahami Prosedur Kerja Sub Komite
Mutu Keperawatan.
4. Metode
a. Ceramah dan Tanya Jawab
b. Melihat Langsung pelaksanaan Kegitan Mutu
Keperawatan.
5. Waktu
Waktu Kegiatan disesuaikan dengan jadwal orientasi bagi
pegawai Keeperawatan / kebidanan yang baru di Rumah
Sakit dan Jadwal praktik / magang dirumah sakit.
6. Alokasi Biaya
Biaya disesuaikan dan dibebankan pada anggaran Rumah
Sakit.
15
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari
beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang
sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu .
B. Tujuan
1. Tujuan umum
16
Membantu terselenggaranya program kerja Komite
Keperawatan yang ada di Rumah Sakit
2. Tujuan khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait
dengan program kerja Komite Mutu Keperawatan
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan
permasalahn yang terkait dengan program kerja
Komite Mutu Keperawatan guna peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit.
C. Penyelenggaraan rapat
17
Materi : 1. Evaluasi kinerja sub-komite
keperawatan yang telah ditetapkan
2. Masalah - masalah yang terjadi pada tiap
sub-komite dalam melaksanakan tugas
3. Perencanaan dan tindak lanjut
peningkatan kinerja sub-komite
keperawatan.
18
Kelengkapan rapat mencakup undangan, daftar hadir,
notulen rapat, laporan / rekomendasi / usulan kepada
Direktur Rumah Sakit Sejiran Setason (jika ada).
19
1. Rapat rutin Tahunan
Waktu : Rapat rutin diselenggarakan terjadual paling
sedikit 1(satu ) kali dalam 1 (satu) Tahun,
setiap bulan Desember.
Jam : Disesuaikan
Tempat : Ruang Komite Keperawatan
Peserta : Seluruh Pengurus Komite
Materi : 1. Evaluasi kinerja sub-komite
keperawatan yang telah ditetapkan
2. Masalah - masalah yang terjadi pada tiap
sub-komite dalam melaksanakan tugas
3. Perencanaan dan tindak lanjut
peningkatan kinerja sub-komite
keperawatan.
4. Penyusunan laporan tahunan kegiatan
komite keperawatan.
20
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
21
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang
dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang
terkait dengan komite keperawatan.
B. Jenis Laporan
22
Laporan ini memuat tentang hasil pelaksanaan audit
asuhan keperawatan dan kebidanan rumah sakit .
2. Laporan Tahunan
23