TENTANG
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal September 2022
Direktur
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
BAB III
KEWENANGAN KLINIS
Pasal 3
Asuhan Keperawatan hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan yang telah diberi
Kewenangan Klinis melalui proses Kredensial.
Pasal 4
Kewenangan Klinis yang diberikan kepada staf keperawatan disesuaikan dengan
kompetensi yang dikuasai masing - masing staf keperawatan dan kategori jenjang
klinis keperawatan.
Pasal 5
Pasal 6
Dalam keadaan tertentu Kewenangan Klinis dapat diberikan kepada staf keperawatan
dengan melihat kondisi berupa:
1. Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan
2. Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah
3. Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan
4. Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
5. Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri
Pasal 7
Penjabaran Kewenangan Klinis dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh staf
keperawatan seperti tersebut dalam pasal 5 dan pasal 6 diatur dalam Buku Putih.
Pasal 8
Buku Putih Keperawatan disusun oleh Komite Keperawatan dan ditetapkan oleh
Direktur.
.
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak, maka Sub Komite
Kredensial bekerjasama dengan Tim Asesor Kompetensi untuk melakukan proses
kredensial staf keperawatan.
Pasal 12
Dalam hal proses kredensial telah selesai, maka Sub Komite Kredensial mengeluarkan
rekomendasi kepada Ketua Komite Keperawatan.
Pasal 13
Pasal 14
Komite Keperawatan menetapkan Kewenangan Klinis staf keperawatan atas dasar
rekomendasi dari Sub Komite Kredensial yang disesuaikan dengan kompetensi yang
dikuasai masing - masing staf keperawatan dan kategori jenjang klinis keperawatan.
BAB IV
PENUGASAN KLINIS
Pasal 15
Pasal 16
Direktur RS Panti Wilasa Citarum mengeluarkan Surat Penugasan Kerja Klinis kepada
staf keperawatan dalam jangka waktu tiga tahun.
Pasal 17
Dalam hal tertentu, Direktur RS Panti Wilasa Citarum berhak mengeluarkan surat
pengakhiran Surat Penugasan Kerja Klinis kepada staf keperawatan atas rekomendasi
Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi melalui Komite Keperawatan.
BAB V
KOMITE KEPERAWATAN
Pasal 18
(2) Sub Komite sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 Ayat 1 huruf d, terdiri dari :
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Mutu Profesi
c. Sub Komite Etik dan Disiplin
Direktur RS
Sekretaris
Sub Komite Kredensial Sub Komite Mutu Profesi Sub Komite Etik dan Disipiln
(4) Ketua Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur RS Panti Wilasa Citarum
dengan memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di RS
Panti Wilasa Citarum .
(5) Sekretaris dan Sub Komite ditetapkan oleh Direktur RS Panti Wilasa Citarum
berdasarkan rekomendasi dari Ketua Komite Keperawatan dengan
memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di RS Panti
Wilasa Citarum.
Pasal 19
Anggota Komite Keperawatan harus memiliki kompetensi yang tinggi sesuai jenis
pelayanan atau area praktek, mempunyai semangat profesionalisme serta reputasi
baik.
Pasal 20
Pasal 21
(2) Dalam memelihara fungsi mutu profesi, Komite Keperawatan mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. Menyusun data dasar profil staf keperawatan sesuai dengan area klinis
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan
staf keperawatan
c. Melakukan audit keperawatan.
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan
(3) Dalam memelihara fungsi menjaga disiplin dan etik profesi, Komite Keperawatan
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Melakukan sosialisai kode etik profesi staf keperawatan
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi staf keperawatan
c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan etik dalam
kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan.
d. Merekomendasikan kewenangan klinik diakhiri
e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan.
Pasal 23
Komite Keperawatan sebagai mitra kerja dari Bidang Keperawatan dan tidak
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.
Pasal 24
Komite Keperawatan bekerja sama dan melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang
Keperawatan serta saling memberikan masukan tentang perkembangan profesi
keperawatan di rumah sakit.
BAB VI
RAPAT
Pasal 25
(1) Sub Komite Kredensial sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf a
bertugas:
a. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis
b. Menyusun buku putih
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial
d. Merekomendasikan tahapan proses kredensial
e. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga
keperawatan
f. Melakukan rekredensial ulang secara berkala setiap 3 tahun
g. Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite
keperawatan untuk diteruskan kepada Direktur RS Panti Wilasa Citarum.
Pasal 27
(1) Sub Komite Mutu Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf b
bertugas:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktek.
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga keperawatan.
c. Melakukan audit asuhan keperawatan.
d. Memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.
Pasal 28
(1) Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat
(2) huruf c bertugas:
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.
c. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan.
d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan
masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi, asuhan keperawatan.
e. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis dan/atau surat penugasan
klinis.
f. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan.
BAB VIII
Pasal 29
BAB IX
BAB IX
TATA CARA DAN REVIEW PERBAIKAN
PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN
Pasal 31
(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan diatur dikemudian hari
melalui Rapat Pleno Keperawatan.
(2) Apabila ada Pasal dan/atau Ayat dalam Peraturan Internal Keperawatan ini yang
dikemudian hari dianggap tidak sesuai, dapat ditinjau ulang melalui Sidang
Tahunan Keperawatan.
BAB X
PENUTUP
Pasal 32