Anda di halaman 1dari 18

+

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN


(NURSING STAF BYLAWS)

JL.KIAN SANTANG NO 30
KOTA TANGERANG
PERATURAN DIREKTUR RSIA GEBANG MEDIKA
NOMOR .../SK-DIR/RSIAGM/VII/2018

TENTANG

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NURSING STAF BYLAWS) DI


RSIA GEBANG MEDIKA

DIREKTUR RSIA GEBANG MEDIKA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan


Mekanisme tata kerja keperawatan perlu dibuat peraturan internal staf
keperawatan (nursing staf bylaws)
b. Bahwa agar peraturan internal staf keperawatan dapat terlaksana
dengan baik,perlu adanya kebijakan Direktur RSIA Gebang Medika
sebagai landasan bagi penyelenggaraan peraturan internal staf
keperawatan
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a
dan b,perlu ditetapkan dengan peraturan Direktur RSIA Gebang Medika

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (


Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 116
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4431)
2. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (
Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor
114,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
5063 )
3. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga
Kesehatan
4. Peraturan Mentri Kesehatan nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang ijin dan
Penyelenggaraan praktek perawat sebagaimana telah diubah
Dengan peraturan Mentri Kesehatan nomor 17 tahun 2013
5. Peraturan Mentri Kesehatan nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang registrasi tenaga
Kesehatan
6. Peraturan Mentri Kesehatan nomor 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan Rumah Sakit
7. Keputusan Direktur RSIA Gebang Medika tentang struktur
Organisasi RSIA Gebang Medika.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RSIA GEBANG MEDIKA
TENTANG PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN
(NURSING STAF BYLAWS) RSIA GEBANG MEDIKA
Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Peraturan
Internal staf keperawatan di RSIA Gebang Medika
Sebagaimana dimaksud dictum kesatu terlampir dalam keputusan ini
Ketiga : PeraturaninimenjadiacuanbagiRumahSakitPermataIbu
Untukmelaksanakanperaturan internal bagistafkeperawatan di
RumahSakitPermataIbu
Keempat : Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkan,danapabila di
Kemudianhariternyataterdapatkekeliruandalampenetapan
ini,akandiadakanperbaikansebagaimanamestinya.
Ditetapkan di Tangerang
Pada tanggal 01 Desember 2015
Direktur,Rumah sakit Permata Ibu

Drg.Hayati Purwaningrum
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
RumahSakit di Indonesia terus berkembang,baik jumlah,jenis maupun manajemen
pelayanan kesehatannya.Penilaian internal dilakukan di seluruh komponen rumah
sakit,sedangkan di eksternal mempergunakan akreditasi dalam rangka memenuhi
tumtutan Undang -Undang No.44 tahun 2009 pasal 40 ayat 1,yang menyatakan bahwa
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal 3 tahun sekali.

Pada tahun 2015 ini,akan mulai diterapkan system akreditasi dengan standar KARS tahun
2012.Tujuan akreditasi adalah menjamin masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman serta berkualitas yang beroriented kepada pasien dengan berdasarkan
keselamatan pasien.

Pelayanan Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah


sakit.diberikan oleh perawat yang memiliki kompetensi keperawatan secara terus
menerus dengan melakukan praktik keperawatan,didukung oleh fungsi manajemen
pelayanan keperawatan.

B. VISI KEPERAWATAN
Mampu memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat secara profesional,
efektif dan efisien dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

C. MISI KEPERAWATAN
1. Memberikan pelayanan keperawatan profesional yang berkualitas mengacu pada
standar prosedur operasional keperawatan.
2. Meningkatkan profesionalisme SDM Keperawatan melalui pelatihan dan pendidikan.
3. Mmberikan kepuasan pada pelanggan dengan meningkatkan kerjasama yang baik
antar bagian
D. FALSAFAH KEPERAWATAN

1. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional kepada seluruh lapisan


masyarakat yang bertujuan untuk memberikan perawatan yang berkualitas optimal
tanpa membedakan suku, bangsa, agama / kepercayaan dan atau status, dengan
ditandai nilai luhur kemanusiaan dalam setiap tatanan pelayanan keperawatan.
2. Manusia adalah seorang individu dengan kebutuhan bio – psiko – sosial dan spiritual
yang harus dipertimbangkan di dalam pemberian asuhan keperawatan.
3. Tenaga keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat serta mempunyai
wewenang untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik sesuai dengan
standar praktek keperawatan.
4. Perawatan pasien yang berkualitas dapat dilakukan melalui usaha bersama dari
seluruh anggota tim kesehatan.
5. Harus ada program kerja dan program pendidikan keperawatan berkelanjutan yang
bertujuan pertumbuhan profesi dan perkembangan staff.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan yang dimaksud dengan :


a. Peraturan Internal Staf Keperawatan ( Nursing Staf Bylaws ) adalah peraturan
penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan mekanisme tata kerja Komite
Keperawatan.
b. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
c. Staf Keperawatan adalah kelompok staf perawat fungsional
d. Staf Keperawatan Rumah Sakit Permata Ibu adalah seluruh perawat dan bidan
e. Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yang
dilakukan oleh tenaga keperwatan sesuai dengan area prakteknya.
f. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikanoleh Direktur Rumah Sakit
Permata Ibu terhadap staf keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan atau
asuhan kebidanan di Rumah Sakit Permata Ibu berdasarkan daftar kewenangan klinis
g. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf keperawatan untuk mrmrntukan
kelayajkan pemberian Kewenangan Klinis.
h. Panitia Ad Hoc adalah panitia yang dibentuk oleh Komite Keperawatan untuk
membantu melaksanakan tugas Komite Keperawatan.
i. Mitra Bestari adalah kelompok professional RS Permata Ibu atau dan dibantu oleh
pihak yang di tunjuk
j. Rapat kerja , yaitu rapat yang dilaksanakan 1 ( satu ) kali dalam setahun untuk
membahas rencana kerja.
k. Rapat pleno, yaitu rapat koordinasi yang bdiadakan untuk mengeluarkan rekomendasi
Keperawatan
l. Rapat Tahunan, yaitu rapat yang dilakukan oleh keperawatan untuk melakukan
evaluasi terhadap program kerja yang telah dilaksanakan.
m. Pelimpahan Wewenang adalah suatu proses pengalihan tugas kepada orang lain yang
sah terlegitimasi ( menurut mekanisme tertentu dalam organisasi ) dalam melakukan
berbagai aktivitas yang ditujukkan untuk pencapaian tujuanorganisasi yang jika tidak
dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.
n. Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia ( KDM ) dengan
menggunakan metedologi proses keperawatan , berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab keperawatan.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

1. Maksud dibuatnya peraturan Internal Staf Keperawatan adalah agar komite


keperawatan dapat menyelenggarakan tata keloka klinis yang baik melalui
mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi dan penegakan disiplin profesi
perawat di Rumah Sakit Permata Ibu

2. Tujuan dari Peraturan Internal Staf Keperawatan adalah :

a. Mewujudkan Profesionalisme perawat di Rumah Sakit Permata ibu


b. Mengembangkan dan meningkatkan mutun pelayanan keperawatan di Rumah
sakit Permata Ibu
c. Menegakkan etik dan disiplin profesi perawat di Rumah Sakit Permata Ibu
d. Memberikan dasar hukum dalam pengambilan krputusan profesi melalui komitre
keperawatan.
BAB III
KEWENANGAN KLINIS
Pasal 3

Asuhan Keperwatan hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan yang telah diberin
Kewenangan Klinis melalui proses Kredensial.
Pasal 4
Keweangan Klinis yang diberikan kepada staf keperawatan disesuaikan dengan kategori
jenjang klinis keperawatan.
Pasal 5
Jemjang klinis Keperawatan terdiri dari :
1. Jenjang prawat klinik 1 ( Lampiran 1.1 )
2. Jenjang Perawat Klinik 2 ( Lampiran 1. 2 )
3. Jenjang Perawat Klinik 3 ( Lamirkan 1. 3 )
Pasal 6
Dalam keadaan tentu Kewenangan Klinis dapat diberikan kepada staf keperawatan dan
kebidanan dengan melihat kondisi berupa :
1. Kewenangan Klinis sementara
2. Kewenangan klinis dalam keadaan darurat
3. Kewenangan klinis berdasyat

Pasal 7
Penjabaran kewenangan Klinis seperti tersebut dalam pasal 5 dan 6 diatur dalam buku
putih.
Pasal 8
Penyusun Buku putih Kewenangan Klinis keperawatan disusun oleh panitia yang
dibentuk oleh Komite keperawatan Rumah sakit Permata Ibu

Pasal 9
Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara
tertilis kepada Komite Keperawatan Rumah Sakit Permata Ibu dengan melapirkan syarat
– syarat yang telah di tentukan.

Pasal 10
Komite Keperwatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan
proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
Kewenangan klinis staf keperawatan.

Pasal 11

Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak, maka Sub komite
kredensial mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia untuk
melakukan proses kredensial staf keperawatan.
Pasal 12
Dalam halo proses kredensial telah selesai, maka Sub Komite Kredensial mengeluarkan
rekomendasi kepada Komite Keperawatan.

Pasal13
Rekomendasi Sub Komite Kredensial dapat berupa :
1. Direkomendasikan diberi kewenangan klinis
2. Tidak direkomendasikan
3. Direkomendasikan dengan syarat.

Pasal14
Komite Keperawatan menetapkan Kewenangan Klinis staf keperawatan atas dasar
rekomendasi dari Sub Komite Kredensial.

BAB IV
PENUGASAN KLINIS

Pasal 15
Komite Keperawatan mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Permata Ibu agar
dilakukan PenugasanKlinisstafkeperawatansesuaidenganKewenanganKlinis.

Pasal 16
DirekturRumahSakitPermataIbumengeluarkanPenugsanKliniskepadastafkeperawatan
untukjangkawaktulinatahun

Pasal 17
Dalam hal tertentu, Direktur Rumah Sakit permata Ibu Kunciran berhak mengeluarkan
surat pengakhiran penugasan Klinis kepada staf keperawatan atas rekomendasi Sub
Komite Etik dan Disiplin Prefesi melalui Komite keperawatan
BAB V
PELIMPAHAN WEWENANG TINDAKAN MEDIK
Pasal 18
1. Pelaksanaantugas yang dilakukan oleh perawat dapat berdasarkan pelimpahan
wewenang dan hanya dapat diberikan secara tetulis oleh tenaga medis kepada perawat
untuk melakukan sesuatu tindakan medis dan melakukan evaluasi pelaksanaannya.
2. Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat( 1 ) dapat dilakukan secara
delegate atau mandate.
3. Pelimpahan wewenang secara delegatif untuk melakukan sesuatu tindakan medis
diberikan oleh tenaga medis kepada perawat dengan disertai pelimpahan tanggung
jawab.
4. Pelimpahan wewenang secara delegatif sebagaimana dimaksud pada ( 3 ) hanya dapat
diberikan kepada Perawat profesiatau Perawat vokasi terlatih yang memliki
kompetensi yang diperlukan.
5. Pelimpahan wewenang secara mandate diberikan oleh tenaga medis kepada perawat
untuk melakukan tindakan medis di bawah pengawasan
6. Tangguang jawab atas tindakan medis pada pelimpahan wewenang sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 5 ) berada pada pemberi pelimpahan wewenang.
7. Dalam melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang :
a. Melakukan tindakan medis yang sesuai dengan kompetensinya atas pelimpahan
wewenang delegatif tenaga medis.
b. Melakukan tindakan medis dibawah pengawasan atau pelimpahan wewenang
mandat; dan
c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan program pemerintah.
BAB VI
KOMITE KEPERAWATAN
Pasal 19
1. Susunan organisasi Komite keperawatan terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekertaris
c. Sub Komite
2. Sub Komite sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 ayat 1 Huruf c, terdiri dari :
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Mutu
c. Sub Komite Etik dan Disiplin
3. Bagan Struktur Organisasi Komite Keperawatan adalah sebagai berikut :

DIREKTUR

KETUA

SEKRETARIS

SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE ETIK


4.
KREDENSIAL MUTU DAN DISIPLIN
5.
6. Ketua Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Permata Ibu
dengan memperhatikan masukan dan tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah
Sakit Permata Ibu.
7. Sekertaris dan Sub komite diusulkan oleh Ketua Komite Keperawatan dan ditetapkan
oleh Direktur Rumah Sakit Permata Ibu Kunciran Tangerang dengan memperhatikan
masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit Permata Ibu Kunciran
Tangerang.

Pasal 20
Personil Komite Keperawatan harus memiliki kompetensi yang tinggi sesuai jenis
pelayanan atau area praktek, mempunyai semangat profesionalisme serta reputasi
baik.

Pasal 21
Komite Keperawatan mengupayakan seoptimal mungkin bahwa tenaga keperawatan
memiliki kompetensi kerja yang tinggi sesuai standar pelayanan dan berperilaku baik
sesuai etika prefesinya.

Pasal 22
1. Komite Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Direktur Rumah Sakit
Permata Ibu dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi
tenaga keperawatan serta pengenbangan profesi berkelanjutan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ),
Komite Keperawatan mempunyai fungsi :
a. Penyelenggara konsultasi keperawatan.
b. Penyelenggara tukar pendapat, kebijakan, dan pelaksanaan pelayanan.
c. Pemberian motivasi dalam pemecahan masalah profesi keperawatan melalui
pembelajaran.
d. Penggalian inovasi dan ide – ide yang membangun dan pembaharuan ke arah
perbaikan profesi keperawatan.
e. Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran kepada profesi sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
f. Penyelenggaraan advokasi denganm memberikan perlindungan dan dukungan
kepada profesi dalam menerima hak – haknya termasuk masalah hukum.

Pasal 23
1. Tanggung jawab Komite Keperawatan :
a. Komite Keperawatan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Rumah Sakit Permata Ibu Kunciran Tangerang.
b. Menjaga citra dan nam baik Komite Kperawatan pada khususnya dan
seluruh pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Permata Ibu pada
umumnya.
2. Wewenang Komite Keperawatan
a. Membuat dan membubarkan ( Panitia Ad Hoc } secara mandiri
maupun bersama Bidang Keperawatan.
b. Merekomendasikan penempatan tenaga keperawatan berdasarkan
kompetensi perawat
c. Membingbing perawat dalam meningkatkan mutu profesi
d. Memberikan pertimbangan tentang bimbingan dan konseling
keperawatan.

Pasal 24
Dalam melaksanakan fungsinya Komite Keperawatan dibantu oleh Panitia Ad Hoc
yang sesuai dengan disiplin / spesifikasi dan perminatan tenaga keperawatan
berdasarkan kebutuhan rumah sakit.

Pasal 25
Komite Keperawatan sebagai mitra kerja dari bBidang Keperawatan dan tidak
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan .
Pasal 26
Komite Keperawatan bekerja sama dan melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang
Keperawatan serta saling memberikan masukan tentang perkembangan profesi
keperawatan dan kebidanan di rumah sakit

BAB VII
RAPAT
Pasal 27
1. Komite Keperawatan dan Bidang Keperawatan melaksanakan kerja dan koordinasi
secara berkala dan berkesinambungan melalui rapat koordinasi keperawatan.
2. Rapat koordinasi Keperawatan terdiri dari : Rapat kerja, Rapat Rutin, Rapat Pleno,
dan Rapat Sidang Tahunan.
3. Rapat Kerja
a. Rapat Kerja Keperawatan dilaksanakan dalam setahun sekali dan bersifat terbuka.
b. Rapat Kerja Keperawatan dipimpin oleh Ketua Komite keperawatan atau Kepala
Bidang Keperawatan dan di hadiri oleh Sekertaris Komite Keperawatan. Sub
Komite, Pnitia – Panitia Keperawatan dan Kepala Ruang Keperawatan.
c. Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 5 ( lima ))
tahun.
4. Rapat Rutin
a. Rapat Rutin Keperawatan dilaksanakan 1 ( satu ) kali dalam seminggu diikuti oleh
Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan dan Kepala Ruang Keperawatan.
b. Agenda rapat rutin adalah membahas masalah – masalah harian keperawatan.
c. Rapat rutin keperawatan dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan atau Ketua
Komite Keperawatan
5. Rapat Pleno
a. Rapat Pleno Keperawatan diadakan sewaktu – waktu bila dibutuhkan.
b. Agenda rapat pleno adalah membahas personal etik dan disiplin staf keperawatan
c. Kehadiran rapat pleno adalah 100 % peserta rapat.
6. Rapat Tahunan
a. Rapat Tahunan Keperawatan diadakan satu kali dalam setahun.
b. Rapat Tahunan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekertaris Komite Keperawtan, Sub Komite,
Panitia Panitia Keperawatan dan Kepala Ruang Keperawatan.
c. Agenda Rapat Tahunan adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 1 (
satu ) tahun dan mengevaluasi plaksann kegiatan pada tahun yang telah lalu.
d. Keputusan yang diambil harus di setjui sekurang – kurangnya 2/3 peseta yang
hadir.

BAB VIII
SUB KOMITE KREDENSIAL,MUTU PROFESI,ETIKA DAN DISIPLIN
PROFESI
Pasal 28
1. Sub Komite Kredensial sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat ( 2 ) huruf a
bertugas :
a. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis.
b. Menyusun buku putih.
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial.
d. Merekomendasikan tahapan proses kredensial .
e. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
f. Melakukan kredensial ulang secara berkala setiap 5 ( lima ) tahun
g. Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite keperawatan
untuk diteruskan kepada Direktur Rumah Sakit Permata Ibu.

2. Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 28 ayat ( 1 ), Sub


Komite Kredensial dapat mengusulkan dibentuknya team Ad Hoc kepada ketua
Komite Keperawatan.
Pasal 29
1. Sub Komite Mutu Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat ( 2 ) huruf b
bertugas :
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktek.
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga
keperawatan.
c. Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
d. Memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.
2. Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 29 ayat ( 1 ), sub
Komite Keperawatan baik Insidental atau permanen.

Pasal 30
1. Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2)
huruf c bertugas :
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.
c. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan.
d. Merekomendasikan penyelesaikan masalah – masalah pelanggaran dissiplin dan
masalah – masalah etik dalam kehidupan profesi, asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan.
e. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis dan / atau surat penugasan
klinis.
f. Membeikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
2. Guna menindaklanjuti rekomendasi dari sub komite Etik dan Disiplin sebagaimana
tersebut dalam pasal 30 ayat (1), komitebkeperawatan membentuk panitia Ad Hoc
baik Insidental atau permanen.
3. Hasil Kerja Panitia Ad Hoc sebagaiman tersebut dalam Pasal 30 ayat (2) dibawa
dalam rapat pleno sebagaimana tersebut pasal 27 ayat ( 4 )
BAB IX
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS
Pasal 31
1. Dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan diperlukan standar profei,
standar pelayanan, standar prosedur operasional dan kebutuhan dasar pasien.
2. Memenuhi kebutuhan sebagaimana tersebut dalam pasal 31 ayat ( 1 ), Komite
Keperawatan bersama – sama Bidan Keperawatan berkewajiban menyusun :
a. Standar profesi keperawatan dan kebidanan.
b. Standar pelayanan keperawatan dan kebidanan.
c. Standar prosedur operasional keperawatan dan kebidanan.
d. Satndar kebutuhan dasar pasien.
3. Dalam keadaan tidak mampu, setiap staf keperawatan berkewajiban melakukan
kondultasi dan / atau merujuk pasien kepada tenaga keperawatan lain yang dianggap
lebih mampu.

BAB X
TATA CARA DAN REVIEW PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF
KEPERAWATAN
Pasal 32
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan diatur dikemudian hari
melalui Rapat Pleno Keperawatan.
2. Apabila ada pasal dan / atau Ayat dalam Peraturan Inetrnal Keperawatan ini yang
dikemudian hari dianggap tidak sesuai, dapat ditinjau ulang melalui Sidang Tahunan
Keperawatan.
BAB XI
PENEUTUP
Pasal 33
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Peraturan Internal Keperawatan
dilaksanakan dengan berpedoman pada lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari peraturan.
Pasal 34
Peraturan Iternal Keperawatan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Tangerang
Pada tanggal : 01 Desember 2015

dr. Hayati Purwaningrum

Anda mungkin juga menyukai