Anda di halaman 1dari 50

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI GAWAT DARURAT RSU BANGLI

RUMAH SAKIT UMUM BANGLI KABUPATEN BANGLI


Alamat : Jl, Brigjen Ngurah Rai No. 99 x Bangli, Bali
Tlp/Fax : (0366) 91521,91002/91521
Website : www.rsud.banglikab.go.id
PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI
RUMAH SAKIT UMUM
e-mail : rsud@banglikab.go.id
Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 99X Bangli Telp. 0366-91521, 91002

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BANGLI

NOMOR : 400/ 043/PELY/2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT


RUMAH SAKIT UMUM BANGLI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BANGLI

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Umum Bangli, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan Instalasi Gawat Darurat yang bermutu tinggi;

b. bahwa agar pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah


Sakit Umum Bangli dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Bangli
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Instalasi
Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Bangli

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu


ditetapkan Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Bangli dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Bangli.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


Tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran

3. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014


tentang Keperawatan

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 tahun 2010


tentang Standar Pelayanan Kedokteran.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 tahun 2010 tentang


Persetujuan Tindakan Kedokteran.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2010 tentang


Rekam Medis

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 169 tahun 2011


tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2017 tentang


Akreditasi Rumah Sakit

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit umum Bangli tentang


Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
umum Bangli

Kedua : Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit


Umum Bangli sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bangli
Pada tanggal 2 Januari 2018
Lampiran
Keputusan Direktur RS Umum Bangli
NOMOR : 400/ 043/PELY/2018
Tanggal : 2 Januari 2018

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT


RUMAH SAKIT UMUM BANGLI

Kebijakan Umum
1. Peralatan di IGD harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di IGD harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Semua petugas IGD wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Setiap petugas atau staf Instalasi Gawat Darurat wajib meningkatkan
kompetensinya melalui pelatihan yang sudah diprogramkan.
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk
penggunaan alat pelindung diri (APD) serta selalu mengacu pada
pencegahan dan pengendalian infeksi.
6. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, menghormati
hak pasien, dan mengutamakan keselamatan pasien.
7. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat dilaksanakan 24 jam dalam sehari
dan tujuh hari dalam seminggu, yang didukung dengan pelayanan
radiologi dan laboratorium 24 jam.
8. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
9. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
10. Setiap bulan wajib membuat laporan.
Kebijakan Khusus
1. Instalasi Gawat Darurat dipimpin oleh Dokter yang memiliki sertifikat
ATLS/ACLS yang masih berlaku
2. Pelayanan gawat darurat di Rumah Sakit Umum Bangli merupakan
pelayanan gawat darurat level II.
3. Pelayanan gawat darurat terutama life saving dilaksanakan tanpa
membayar uang muka.
4. Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan
melindungi hak-hak pasien.
5. Selain menangani kasus “true emergency” IGD juga melayani kasus
“false emergency”
6. Pada pasien “death on arrival” (DOA) tidak dilakukan resusitasi kecuali
atas permintaan keluarga dan harus diberi nomor Rekam Medis.
7. Dokter yang bertugas di IGD harus memiliki sertifikat PPGD / ACLS dan
BLS yang masih berlaku.
8. Pada setiap shift jaga, salah satu perawat yang bertugas harus memilliki
sertifikat PPGD / ACLS yang masih berlaku sebagai Penanggung Jawab
Shift.
9. Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu
tersedia.
10. Setiap pasien yang datang ke IGD dilakukan triage untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
11. Triage di IGD dilakukan oleh dokter jaga IGD atau perawat penaggung
jawab shift.
12. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostik / terapi /
spesimen yang tidak tersedia di Rumah Sakit dapat dilakukan rujukan
ke Rumah Sakit lain, termasuk juga bagi pasien yang memerlukan
rujukan rawat inap yang diindikasikan karena penyakitnya.
13. Bila terjadi bencana, baik yang terjadi di dalam atau di luar Rumah
Sakit, IGD siap untuk melakukan penanggulangan bencana.
14. Setiap petugas / staf IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah
diprogramkan.
15. Setiap tindakan medis yang mempunyai risiko tinggi harus mendapat
persetujuan tertulis dari pasien atau keluarganya / penanggung
jawabnya, kecuali pada kondisi gawat darurat yang mengancam
kehidupannya.
BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat


dipisahkan dari Pembangunan Nasional Indonesia, hal ini disebabkan
karena “Kesehatan” adalah bagian yang penting dan mempengaruhi
hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Mengingat pentingnya hal
tersebut, pihak Manajemen RSU bekerja sama dengan Pemerintah
Kabupaten Bangli berusaha dengan segala keterbatasan yang ada, agar
pembangunan dibidang kesehatan dapat berjalan secara bertahap, terus
menerus dan terintegrasi dengan pembangunan di sektor lain sehingga
derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bangli dapat lebih ditingkatkan.
Dengan lahirnya UU No. 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan
negara, PP N0. 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PPK-BLU), Permendagri N0. 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) dan berbagai ketentuan dan peraturan teknis lainnya dari
Menteri Keuangan, pemerintah telah membuka suatu koridor baru bagi
institusi pelayanan publik seperti Rumah Sakit Daerah (RSD) untuk
dikelola secara lebih profesional dan ala bisnis (bussiness like) dalam
rangka meningkatkan kinerja dan mutu layanan kepada masyarakat.
Dengan ditetapkannya RSU Bangli sebagai BLUD pada tanggal 12
November 2012, Manajemen RSU Bangli terus berusaha untuk
meningkatkan kinerja pelayanan dan fasilitas rumah sakit baik dari sarana
maupun prasarananya. Peningkatan kinerja RSU Bangli diawali dengan
cara melakukan perubahan mindset para karyawan RSU Bangli sehingga
proses transformasi RSU Bangli menjadi rumah sakit BLUD lebih tertata.
Dalam pengembangan RSU Bangli sebagai BLUD, Manajemen RSU Bangli
melakukan penambahan unit layanan dan SDM dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Adapun unit layanan baru yang dibentuk
yaitu poliklinik mata dan THT. Sedangkan kapasitas tempat tidur
dilakukan penambahan dari 138 tempat tidur menjadi 159 per bulan Juli
2013. Pada bulan November 2013 kapasitas tempat tidur RSU Bangli
menjadi 203 tempat tidur.
Sesuai dengan Surat Keputasan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : HK.02.03/1/0838/2014 pada tanggal 6 Mei 2014, RSU
Bangli ditetapkan sebagai rumah sakit kelas B. sebelum penetapan RSU
Bangli sebagai rumah sakit kelas B, rumah sakit umum bangli melakukan
penambahan unit layanan yang disertai penambahan tenaga spesialis dan
sub spesialis sehingga rumah sakit umum Bangli memenuhi syarat sebagi
rumah sakit kelas B. Dengan ditetapkannya RSU Bangli sebagai rumah
sakit kelas B maka pedoman perorganisasian RSU Bangli direfisi
disesuaikan dengan pedoman pengorganisasian rumah sakit dengan
struktur rumah sakit kelas B.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum
RSU Bangli mulai beroperasi setelah memisahkan diri dari RSJ
Bangli semenjak tahun 1952. Rumah Sakit Umum Bangli merupakan
Rumah Sakit Daerah yang beralamat di Jalan Kusuma Yudha No.27,
Lingkungan Kawan dan Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli dengan luas
areal 5490 m2. Pada awal beroperasi RSU Bangli memiliki 41 tempat tidur.
Penetapan RSU Bangli dari kelas D menjadi C berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.485/Menkes/SK/V/1997. Untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dan meningkatkan PAD, maka peningkatan kelas RSU Bangli
ditindaklanjuti dengan keluarnya Peraturan Daerah Kabupaten Bangli. No:
18 tahun 2001 tentang RetribusiPelayanan Kesehatan. Hal ini diharapkan
untuk dijadikan pedoman masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan di RSU sesuai dengan tingkatan pelayanan yang
dikehendakinya.
Setelah ditetapkannya UU. No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi
Daerah maka status RSU Bangli berada dibawah Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli, yang mana sebelumnya berada dibawah Pemerintah
Daerah Propinsi Bali. Saat ini RSU Bangli telah menempati gedung baru di
Jalan Brigjen Ngurah Rai No. 99x dengan kapasitas 177 tempat tidur
dilengkapi berbagai fasilitas pelayanan baik Mahotama, Utama, Kelas I,
Kelas II, Kelas III dan penunjang lainnya dengan luas areal ± 1,95 H. RSU
Bangli saat ini sedang berupaya meningkatkan statusnya menjadi RS type
B Pendidikan.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT UMUM BANGLI

A. Visi dan Misi


1. Visi
Setiap organisasi perlu memiliki visi agar mampu eksis dan unggul
dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah
sesuai tuntutan masyarakat .
Perumusan Visi RSU Bangli, mencerminkan apa yang ingin dicapai,
memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat
seluruh komponen rumah sakit beserta rakyat yang menjadi subyek dan
obyek pembangunan, sehingga memiliki orientasi masa depan, mampu
menumbuhkan komitmen dan kesinambungan pembangunan rumah
sakit
Berdasarkan hal tersebut diatas maka Visi Rumah Sakit Bangli :
Menjadikan RSU BANGLI sebagai kebanggaan masyarakat
Artinya :
Manajemen Rumah Sakit dengan seluruh jajarannya bercita-cita
untuk mewujudkan Rumah Sakit yang unggul, Rumah Sakit yang
terbaik dalam hal pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat baik yang mampu maupun yang tidak mampu.
Visi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi yang mampu
memberi Motivasi, menjiwai dan mendorong setiap gerak langkah insan
pegawai RSU Bangli menuju cita-cita terwujudnya pelayanan kesehatan
yang bermutu dan profesional yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat dan menjadikan Rumah Sakit Umum Bangli sebagai
kebanggaan masyarakat Bangli.
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi RSU Bangli, maka ditetapkan misi sebagai
berikut:
a. Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional serta
selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan secara
berkesinambungan
b. Terpenuhinya kebutuhan SDM baik kualitas maupun kuantitas dan
selalu berkomitmen meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan
dan latihan berkelanjutan.
c. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana yang berkualitas
dalam rangka menunjang pelayanan kesehatan.
d. Meningkatkan efektifitas dan efisien tanpa mengurangi standar
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
e. Mewujudkan rasa persaudaraan, rasa memiliki dan menumbuhkan
budaya organisasi yang kuat, berkomitmen tinggi dan
bertanggungjawab.

B. Tujuan

Adapun tujuan RSU Bangli adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan


kesehatan.
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah
sakit.
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat dan sumber
daya manusia rumah sakit dan rumah sakit.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU BANGLI

DEWAN
DIREKTUR PENGAWAS

KOMITE
SPI

WADIR WADIR WADIR


PELAYANAN PENUNJANG & UMUM,
SARPRAS KEUANGAN &
SDM

KABID KABID KABID KABID KABAG KABAG KABAG


PELAYANAN KEPERAWA PENUNJANG SARPRAS UMUM KEUANGAN SDM
MEDIK TAN

KASUBID KASUBID KASUBID KASUBID KASUBAG KASUBAG KASUBAG


PELY MEDIK KEPERAWATA PENUNJANG SARANA & PERENCANAAN, PENGANGGA KEPEGAWAI
RAWAT INAP N RAWAT MEDIS PRASARANA PELAPORAN RAN AN
& RAWAT INAP & &ASET
JALAN RAWAT JALAN

KASUBID KASUBID KASUBID KASUBID KASUBAG KASUBAG KASUBAG


PELY MEDIK KEPERAWATAN PENUNJANG SANITASI DAN HUKUM, VERIFIKASI & DIKLAT,PENGE
RAWAT RAWAT NON MEDIS KESEHATAN HUMAS & AKUTANSI MBANGAN
DARURAT, DARURAT, LING. PEMASARAN SDM &
OPERATIF & OPERATIF & SERTIFIKASI
UNIT KHUSUS
RS
UNIT KHUSUS

INSTA JAFUNG INSTA JAFUNG INSTA JAFUNG


LASI LASI LASI
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT

A. GAMBARAN UMUM INSTALASI GAWAT DARURAT


Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah
penyelenggaraan pelayanan yang terpadu yang ditujukan pada penderita
gawat darurat, gawat dan darurat baik dalam keadaan sehari – hari maupun
dalam keadaan bencana .Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai
aspek yaitu kesehatan badaniah , rohaniah, dan social bukan hanya keadaan
yang bebas dari penyakit , cacat dan kelemahan.
Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) RSU Bangli memiliki tim kerja dengan
kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai untuk
memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya
penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari – hari maupun dalam keadaan bencana pasien
gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di
rumah sakit maupun pelayanan antar ruamh sakit.Pelayanan
kegawatdaruratan memerlukan penanganan secara terpadu dan pengaturan
dalam satu system.

B. PENGERTIAN ,FALSAFAH, TUGAS,FUNGSI DAN TUJUAN IGD


1. Pengertian
Instalasi Gawat Darurat : adalah unit pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai
disiplin ilmu
2. Falsafah
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada pasien
sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan social ,
ekonomi, agama dan ras , akan menurunkan angka kematian dan
kecacatan.
3. Tugas dan Fungsi
Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24
jam secara terus - menerus dan berkesinambungan, meliputi
a. Mengelola pelayanan gawat darurat
b. Melakukan pelayanan siaga bencana
c. Melakukan pendidikan dan pelatihan gawat darurat
d. Mengelola fasilitas , peralatan dan obat – obat life saving
e. Mengelola tenaga medis , tenaga keperawatan dan tenaga non medis
f. Mengelola administrasi dan keuangan Instalasi Gawat Darurat
g. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat
h. Melakukan koordinasi dengan unit rumah sakit lain
4. Tujuan
a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat ,
sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya
b. Menerima rujukan / merujuk penderita gawat darurat melalui system
rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai
c. Melakukan pertolongan korban musibah missal dan bencana yang
terjadi didalam maupun luar rumah sakit
d. Mengembangkan dan menyebarluaskan penanggulangan penderita
gawat darurat melalui pendidikan dan menyelenggarakan berbagai
kursus yang berhubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan
bantuan hidup dasar ( basic life support ) maupun bantuan hidup
lanjut ( advance life support )
C. VISI, MISI , FALSAFAH DAN TUJUAN IGD RS UMUM BANGLI
VISI
Meningkatkan kualitas kehidupan lahir batin manusia secara seimbang
melaui pelayanan gawat darurat yang professional dan bermutu tinggi ,
beserta lingkungan hidupnya sejalan dengan waktu

MISI
Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat yang berkualitas tinggi
dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

FALSAFAH IGD
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan gawat darurat
kepada pasien sesuai tingkat kegawat daruratan, tanpa membedakan
social , ekonomi ,agama dan ras dengan tujuan menurunkan angka
kematian dan kecacatan.

TUJUAN IGD
a. Mencegah kematian dan kecacatan
b. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien / melakukan
rujukan baik secara horizontal ( setingkat ) maupun vertical ( ke
tingkat yang lebih tinggi )
c. Melakukan penanggulangan korban musibah massal dan bencana
yang terjadi didalam maupun luar rumah sakit
d. Melakukan penanggulangan kasus “ true emergency “ maupun “ false
emergency “
e. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan
penanggulangan penderita gawat darurat melalui pendidikan dan
menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan
pengetahuan dan ketrampilan bantuan hidup dasar ( basic life
support ) maupun bantuan hidup lanjut ( advance life support )
D. STRUKTUR ORGANISASI IGD RSU BANGLI

DIREKTUR
dr. I WAYAN SUDIANA, M KES

WADIR PELAYANAN
I Ketut Darmaja , SKM , M Kes

KABID PELAYANAN Ka. Instalasi IGD KABID KEPERAWATAN


dr. I Wayan Pariasta, M Kes dr I Putu Gede Arka Made Ayu Wiratningsih, SKM
Wa Ka Instalasi IGD
Ns I Putu Arsila, S Kep
KA SUBID PELAYANAN KA SUBID KEPERAWATAN
RAWAT DARURAT OPERATIF RAWAT DARURAT OPERATIF
DAN UNIT KHUSUS Ka. Ruangan IGD DAN UNIT KHUSUS
drg Ni wayan Wardani Ns I Putu Arsila, S Kep I Nengah Selamet, S Kep
Wa Ka Ruangan IGD
I Ketut Wiradana A Md Kep

TIM I TIM II TIM III TIM IV


KATIM KATIM KATIM KATIM
Lina Wahyuningsih A Md Kep Ni Wayan Purani A Md kep D A Dian K . A Md Kep Wyn Asri Pertami A Md Kep
ANGGOTA TIM ANGGOTA TIM ANGGOTA TIM ANGGOTA TIM
Ns Ni Nym Lista Harinda S Kep Dw a Sri Pramesti SKep Ns S A K Widyantari A Md Kep I Ketut Sastrawan
I Putu Eka Jayantara A Md Kep Pt Satria A. A Md Kep S Komp Ekayana S Kep Ns D A Tri Ari Dewi S Kep Ns
I Kadek Wardika A Md Kep Pande Edyana S Kep Ns I Ngh Suryawan A Md Kep Putu Andria Wardana S Kep
Md Okta Hospita S Kep Ns A A Ratnawati Kadek Lastariani K T Juliartawan A Md Kep

ADMINISTRASI
Ni Wayan Nuratmi
Ni Wayan Rasmini A Md Kl
I Made Selamat
I Nengah Arbawan
Ni Putu Sukaniti

Gambar : Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat RSUD Bangli


1. FROFIL KETENAGAAN INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD ) RSUD
BANGLI
NO NAMA JABATAN
1 Dr. I Putu Gede Arka Kepala Instalasi IGD
2 Ns I Putu Arsila, S Kep Kepala Ruangan IGD
3 I Ketut Wiradana Wakil Kepala Ruangan IGD
4 Ns I Ketut Sugiartha, S Kep Kepala Tim I
5 Ni Wayan Asri Pertami A Md Kep Kepala Tim II
6 Dewa Ayu Dian Karismayani A Md Kep Kepala Tim III
8 Ni Wayan Purani A Md Kep Anggota Tim
9 Sang Ayu Kompyang Widyantari A Md Kep Anggota Tim
11 Lina Wahyuningsih A Md Kep Anggota Tim
12 A A A Anom Ratnawati Anggota Tim
13 I Ketut Sastrawan Anggota Tim
14 Ni Kadek Lastariani Anggota Tim
15 Ns sang Kompyang Ekayana S Kep Anggota Tim
17 Ns I Dewa Ayu Tri Ari dewi S Kep Anggota Tim
18 Ns I Dewa Ayu Sri Pramesti S kep Anggota Tim
19 I Putu Eka Jayantara A Md Kep Anggota Tim
20 I Nengah Suryawan A Md Kep Anggota Tim
21 I Putu Satria Ariwangsa A Md kep Anggota Tim
23 I Putu Andria Wardana S Kep Anggota Tim
24 Ns Pande Putu Edyana S Kep Anggota Tim
25 I Komang Trisna Juliartawan A Md Kep An ggota Tim
26 I Kadek Wardika A Md Kep Anggota Tim
28 Ni Wayan Nuratmi Administrasi IGD
29 I Made Selamat Administrasi IGD
30 Ni Wayan Rasmini A Md Kesling Administrasi IGD
31 I Nengah Arbawan Administrasi IGD
32 Ni Putu Sukaniti Administrasi IGD
2. DOKTER JAGA INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD ) RSUD BANGLI

NO NAMA DOKTER KETERANGAN


1 dr I Putu Gede Arka Ka instalasi IGD
2 dr. I B Udayana Hanggara Dokter Jaga IGD
3 dr. Ni Putu Wistya Eka Mahadewi Dokter Jaga IGD
4 dr. Ni Md Dwi Krisnayani Dokter Jaga IGD
5 dr . Hadiyanti Dokter Jaga IGD
6 dr. Ayu Arpiliani Dokter Jaga IGD
7 dr.I Komang Agus Widastra Dokter Jaga IGD
8 dr. Ketut Hanny Puspita Dokter Jaga IGD
9 dr. Arida Dokter Jaga IGD
10 dr . Friska Dokter Jaga IGD
11 dr Cyndi Amalia Sandy Dokter Jaga IGD
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Instalasi Gawat Darurat


1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gawat Darurat
3. Pengertian :
Seorang tenaga dokter professional yang
diberikan tugas tanggung jawab dan wewenang
dalam mengelola pelayanan medic di IGD , serta
mengkoordinir dokter IGD dan ruangan

4. Persyaratan dan kualifikasi


a. Pendidikan Formal
Dokter Umum yang telah melaksanakan
wajib kerja sarjana
b. Pendidikan non formal
Memiliki sertifikat tentang kegawatdaruratan
c. Pengalaman kerja
Memiliki pengalaman kerja sebagai dokter
IGD minimal 5 tahun
d. Keterampilan
Memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Usia
Usia antara 25 – 55 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani

5. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab langsung kepada bidang
pelayanan
6. Uraian tugas :
a. Menyusun program kerja Instalasi Gawat
Darurat
b. Memimpin , mengkoordinir dan mengevaluasi
pelaksanaan operasional IGD secara efektif,
efisien dan bermutu.
c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi
dengan bagian rawat inap dan rawat jalan
jika pasien yang bersangkutan
membutuhkan penanganan / tindakan lebih
lanjut setelah penanganan gawat darurat.
d. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga
IGD
e. Membuat daftar jaga dokter IGD
f. Bersama kepala ruang IGD membuat
perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang
berkualitas di IGD
g. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan
dengan staff IGD untuk membahas dan
mengimformasikan hal – hal penting yang
berkaitan dengan pelayanan IGD
h. Menghadiri pertemuan manajemen bila
diperlukan
i. Membuat laporan kinerja IGD setiap bulan
dan akhir tahun
j. Membuat usulan – usulan yang diperlukan
kepada manajemen yang berkaitan dengan
peningkatan mutu IGD
7. Wewenang :
a. Memberikan penilaian kinerja staff IGD
b. Membuat prosedur pelayanan IGD

8. Hasil Kerja :
a. Daftar jaga IGD
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas
yang dibutuhkan / diperlukan di IGD
c. Standar Pelayanan Medik
Usulan yang berkaitan dengan Mutu
Layanan
B. Dokter Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
1. Nama unit kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Dokter IGD dan Ruangan
3. Hubungan Jabatan :
a. Bertanggung jawab kepada :
Bidang Pelayanan
b. Sub koordinasi :
Kepala Instalasi IGD, Kepala Ruang IGD
c. Hubungan Koordinasi
Bidang Pelayanan Keperawatan
4. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan formal :
Dokter umum yang telah melaksanakan
wajib kerja sarjana
b. Pengalaman :
Diutamakan yang telah berpengalaman
dibidangnya minimal 2 tahun
c. Keterampilan :
1. Mempunyai kemampuan menangani
pasien umum dan gawat darurat
2. Penggunaan alat medis yang
berhubungan dengan penanganan pasien
IGD
5. Tujuan :
a. Agar dapat memberikan pelayanan kepada
pasien selama 24 jam dan kepada pasien
yang datang ke RS , dimana IGD sebagai
salah satu pintu masuk pasien rawat inap (
RI ) dan rawat jalan ( RJ )
b. Memberikan rasa aman , nyaman kepada
pasien yang membutuhkan pelayanan medis
di rumah sakit sehingga tercapainya
kepuasan pasien .
6. Fungsi :
Menangani pasien IGD dan ruangan
7. Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab langsung kepada Bidang
Pelayanan.
8. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
b. Mendahulukan penderita gawat darurat
c. Memahami dan terampil dalam melakukan
RJP dan intubasi
d. Memahami gambaran EKG normal dan
gambaran EKG yang mengancam jiwa serta
memerlukan penanganan segera seperti :
Ventrikel Fibrilasi, Ventrikel Tachikardi,
Infark Miocard Akut, Ventrikel Extra Systol
yang mengancam jiwa .
e. Menulis rekam medis pasien yang meliputi :
- Anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Diagnosa kerja
- Terapi
- Pemeriksaan penunjang
f. Bersikap dan bertindak demi nama rumah
sakit secara benar, ramah , informative,
tegas dan bijaksana
g. Melaporkan hal – hal yang penting atau yang
perlu dikonsulkan kepada konsulen / dokter
spesialis yang bersangkutan
h. Mengisi rekam medis pasien rawat inap ( RI )
dan melakukan visite pasien yang berada
diruangan untuk mengetahui secara umum
pasien – pasien yang dirawat termasuk
pasien yang memerlukan perhatian khusus
i. Bertanggung jawab atas permasalahan medis
seluruh pasien yang dirawat , baik diruang
perawatan biasa maupun ICU yang
berkoordinasi dengan dokter yang memiliki
pasien/ dokter yang merawat
j. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk
ke ruang perawatan untuk mengetahui
keadaan umum pasien
k. Menuliskan resep untuk pasien – pasien di
RI sesuai intruksi dokter yang merawat.
l. Menggunakan obat – obat yang dianjurkan
dalam formularium RS Umum Bangli
9. Wewenang :
a. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang
bersangkutan atau merujuk pasien sesuai
kebutuhan
b. Mengusulkan memindahkan pasien dari
ruang perawatan biasa ke ruang ICU.
C. Kepala Ruang IGD :
1. Nama unit kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Kepala Ruang IGD
3. Pengertian :
Seorang tenaga perawat profesioanal yang
bertanggung jawab dan berwenang dalam
mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang Instalasi Gawat Darurat.
4. Persyaratan dan kualifikasi :
a. Pendidikan formal :
Pendidikan Minimal Diploma III
Keperawatan, berpengalaman 3 tahun
b. Pendidikan non formal :
Memiliki sertifikat BTCLS
c. Pengalaman kerja :
Memiliki pengalaman kerja di IGD minimal 5
tahun
d. Keterampilan :
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan
e. Usia :
Usia minimal 26 tahun , berbadan sehat
jasmani dan rohani
5. Tanggung jawab :
a. Secara fungsional bertanggung jawab kepada
bidang pelayanan keperawatan
b. secara operasional bertanggung jawab
kepada Kepala Instalasi Gawat Darurat.
6. Tugas pokok :
Mengawasi dan mengendalikan semua
pelayanan perawatan di ruang Instalasi Gawat
Darurat.
7. Uraian tugas :
a. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :
1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan
jenis, jumlah , mutu tenaga keperawatan
serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di
IGD
2. Menyusun dan mengatur jadwal jaga
tenaga perawat yang berlaku tiap bulan
3. Membagi tugas harian dengan
memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan perawatan
4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan
di IGD
5. Menyusun program pengembangan staff
di IGD
6. Bersama staff menentukan jumlah
pegawai yang dibutuhkan di ruang
perawatan di IGD
b. Melaksanakan fungsi pelaksanaan meliputi
1. Memantau seluruh staf dalam penerapan
dan pelaksanaan tugas yang dibebankan.
2. Mengadakan pelatihan untuk pegawai
secara periodic
3. Memberikan orientasi kepada pegawai
baru / siswa
4. Mengadakan pengadaan , pemeliharaan
dan penggunaan alat – alat maupun obat
– obatan.
5. Menciptakan suasana kerja yang
harmonis
6. Menilai hasil kerja pegawai
c. Melaksanakan fungsi pengawasan ,
pengendalian dan penilaian meliputi ;
1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing –
masing pegawai
2. Mengawasi penggunaan alat – alat agar
digunakan secara tepat
3. Mengatur agar alat – alat dalam keadaan
siap pakai
4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara
periodic
D. Penanggung Jawab Shiff / Ka Tim
1. Nama unit kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama jabatan : Penanggung Jawab Shiff/ Ka Tim
3. Pengertian :
Seorang perawat professional yang diberikan
wewenang dan tanggung jawab dalam
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
keperawatan di IGD dan turut melaksanakan
pelayanan keperawatan pada shiff sore, malam
maupun hari libur
4. Tujuan :
a. Agar kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan dapat berjalan sesuai standar
keperawatan
b. Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan
selalu terjaga , selalu diupayakan,
ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
5. Persyaratan dan kualifikasi:
a. Pendidikan formal :
Pendidikan minimal Diploma III Keperawatan
b. Pendidikan non formal :
Memiliki sertifikat BTCLS
c. Pengalaman kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana
perawatan
d. Keterampilan :
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan
e. Usia :
Usia minimal 25 tahun , berbadan sehat
jasmani dan rohani
6. Tanggung jawab :
Secara organisasi bertanggung jawab langsung
kepada kepala ruang IGD
7. Tugas pokok :
a. Sebagai coordinator shift dinas pagi, sore dan
malam serta hari libur sesuai jadwal yang
telah ditetapkan
b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan
Asuhan Keperawatan kepada kepala ruangan
c. Bersama – sama pelaksana perawatan
melakukan kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi
laporan / penulisan asuhan keperawatan

8. Uraian tugas penanggung jawab shift / Ka Tim :


a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan pelayanan di IGD pada shift sore ,
malam dan hari libur.
b. Memberikan pengarahan dan motivasi
kepada pelaksana perawatan untuk
melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai
standar yang berlaku
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan
inventarisasi peralatan pada shift sore,
malam dan hari libur
d. Mengatur dan mengkoordinasikan
pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai
e. Membantu melaksanakan program orientasi
kepada pegawai baru meliputi penjelasan
tentang peraturan rumah sakit , tata tertib
dan fasilitas yang ada
f. Memelihara dan mengembangkan system
pencatatan dan pelaporan Asuhan
Keperawatan secara tepat dan benar untuk
tindakan keperawatan selanjutnya
g. Memberi motivasi tenaga non perawatan
dalam memelihara kebersihan ruangan pada
shift sore, malam dan hari libur
h. Meneliti pengisian formulir sensus harian
pasien
i. Memelihara buku register dan berkas catatan
medic pada shift sore, malam dan hari libur
j. Menyusun rencana keperawatan pada shift
sore, malam dan hari libur dan
melaksanakan tindakan keperawatan
k. Bersama – sama pelaksana perawat lainnya ,
melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada
pasien pada shift sore, malam dan hari libur
l. Membuat laporan harian pada shift sore,
malam dan hari libur
m. Melaksanakan serah terima tugas kepada
penanggung jawab shift berikutnya secara
lisan maupun tertulis pada saat pergantian
dinas
n. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan
oleh kepala ruangan
E. Perawat Pelaksana IGD/ Anggota Tim
1. Nama unit kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama jabatan : Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat
3. Pengertian :
Seorang perawat professional yang diberikan
wewenang dan ditugaskan di Instalasi Gawat
Darurat
4. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan formal
Berijazah keperawatan dari semua jenjang
yang disahkan oleh pemerintah atau yang
berwenan
b. Pendidikan non formal
Memiliki sertifikat PPGD/ BTCLS
c. Pengalaman kerja
Memiliki pengalaman kerja di Instalasi Gawat
Darurat
d. Keterampilan
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi
tinggi, berkepribadian mantap dan emosional
yang stabil.
e. Usia
Minimal 22 tahun berbadan sehat jasmani
dan rohani
5. Tanggung Jawab :
a. Secara administrative dan fungsional
bertanggung jawab kepada kepala ruangan
Instalasi Gawata Darurat
b. Secara Teknis medis operasional bertanggung
jawab kepada Dokter IGD/ Ka Instalasi
Gawat Darurat
6. Tugas Pokok :
Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat

7. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD
untuk kelancaran pelayanan
b .Melakukan pertolongan pertama kepada
pasien dalam keadaan darurat secara tepat
dan cepat
c. Memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien gawat darurat dan melaksanakan
evaluasi tindakan perawatan yang telah
dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku serta
melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja
sama yang baik ( dokter , ahli gizi, analis ,
pekarya )
f. Melaksanakan tugas sore, malam dan hari
libur secara bergiliran sesuai jadwal jaga
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran
untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan
h. mengikuti pertemuan berkala yang dadakan
oleh dokter ruangan
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada
petugas pengganti secara lisan dan tertulis
pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang
lengkap dengan administrasinya
l. Memverikan healt education kepada penderita
dan keluarganya
m. Melaksanakan rujukan pasien ke instansi
yang lebih mampu menanganinya
n. Memantau dan menilai kondisi pasien
selanjutnya mel;akukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil pemantauan
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja
yang baik antar pasien, keluarga, dokter dan
sesame perawat
8. Uraian Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada
atasan
b. Memberikan asuhan keperawatan gawat
darurat pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangannya
F. Tenaga Administrasi IGD
1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Administrasi IGD
3. Hubungan jabatan : Bertanggung jawab kepada Kepala Ruang IGD
4. Persyaratan jabatan :
a. Pendidikan Formal
Minimal SMA
b. Pengalaman
Pengalaman kerja dibidang administrasi
c. Sikap
1. Disipiln/ jujur
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi
5. Tujuan Unit Kerjanya :
a.Membuat Rumah Sakit Umum Bangli Menjadi
Kebanggaan Masyarakat sesuai Visi Rumah
Sakit Umum Bangli
b.Turut serta mengoptimalkan pelayanan
keperawatan yang ada di Instalasi Gawat
Darurat
c.Membuat pelayanan keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat berlandaskan Senyum , Sopan
, Sapa
6. Uraian Tugas :
a.Melakasanakan tugas pagi, sore , malam
sesuai jadwal jaga
b. Mengatur tata ruang IGD guna
mempermudah dan memperlancar pelayanan
yang diberikan kepada pasien
c.Membantu menjaga dan memelihara
kebersihan lingkungan unit kerjanya guna
memperlancara pelayana yang diberikan
kepada pasien
d.Membantu menjaga kelengkapan alat – alat di
unit kerjanya
e.Menyiapkan dan memelihara peralatan yang
ada di unit kerjanya
f.Melaksanakan dan memelihara system
pencatatan dan pelaporan di instalasi Gawat
Darurat
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT

F. Tata Hubungan Kerja

GIZI
ICU IRJ
IRNA KASIR

GUDANG FARMASI

MATERIIL INSTALASI
OPERATOR
ADMISSION GAWAT DARURAT

IPSRS
SOPIR

IBS
SATPAM
REKAM

MEDIK RADIOLOGI LABORATORIUM

G. Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RS Umum Bangli dengan unit lain


1. Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis IGD, diperoleh dari bagian farmasi
dengan prosedur permintaan.
2. Gudang Materiil ( Logistik Umum )
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kator di IGD,
diperoleh dari umum dengan prosedur permintaan dengan SPO.
3. Instalasi Bedah Sentral ( IBS )
Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan
surat pengantar operasi oleh dokter, kemudian penangguang jawab /
keluargapasien dianjurkan kebagian admission untuk dijelaskan biaya
operasi serta perawat IGD memberitahu bagian OK tentang rencana
operasi (bila keluarga/penangguang jawab sudah setuju).
4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuat formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir
diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat IGD.
5. Instalasi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit ( IPSRS )
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan
perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RS Umum Bangli akan diberikan
nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai
berobat disimpan dibagian rekam medis serta bila pasien berobat
kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medis
oleh petugas admission (prosedur permintaan dan penyerahan status ke
bagian rekam medis).
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian
admission, dari bagian admission disiapkan status dan slip pembayaran
pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas
admission ke IGD, pendaftaran pasien ke bagian admission.
8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan
formulir diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat IGD.
9. Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telephone keluar RS
Umum Bangli (tanpa mengguanakan PIN) maka bagian IGD akan
meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0
(nol) pada pesawat telephone.
10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar kebagian
kasir oleh perawat IGD untuk menyelesaikan adminitrasi.
11. IRNA ( Instalasi Rawat Inap )
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat
oleh dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan dibagian
adminission untuk memilih kamar keperawatan, setelah penanggung
jawab/keluarga pasien menanda tangani surat persetujuan rawat inap,
maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian IRNA. Prosedur pasien
IGD yang akan rawat inap.
12. Gizi
 Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan /minuman (teh manis)
yang diperlukan.
 Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam
dari bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang
diserahkan ke bagian gizi.
13. Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan
intensive, maka pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh
dokter, penanggung jawa/keluarga pasien dianjurkan ke adminission
untuk memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluarga pasien
menanda tanganin surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar
oleh perawat IGD ke ruang ICU.
14. Intsalasi Rawat Jalan (IRJ)
Pasien IGD yang memerlukan rawat lanjut/konsul ke dokter
spesialis pada jam kerja, perawat akan menghubungi dokter konsulen
dan bila kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poli
klinik, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian IRJ.
15. Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan RS lain dapat
menggunakan ambulance RS Sehat Sejahtera, bila keadaan
memungkinkan.
16. Umum/Keamanan/ Satpam
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenasah
dirapikan akan di antar ke kamar jenasah dengan terlebih dahulu
menginformasikan ke bagian umum atau keamanan.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

H. Pola Ketenagaan Instalasi Gawat Darurat


No Nama Jabatan Kualifikasi Tugas Pokok dan Fungsi Jumlah
Formal Sertifikat Yang
Ada

1 Ka Instalasi Dokter Umum ACLS/ - Sebagai kepala instalasi 1


Gawat Darurat ATLS Gawat Darurat
(ATCLS) - Memiliki kemampuan
dalam kepemimpinan
- Sehat jasmani dan
rohani
2 Ka Ruang IGD/ Perawat BT – CLS - Sebagai perawat IGD 1/1
Wa Ka Ruang IGD minimal D3 - Memiliki Kemampuan
Keperawatan dalam kepemimpinan
- Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik
- Dapat dipercaya
- Sehat jasmani dan
rohani
3 Dokter IGD Dokter Umum AT – CLS - Sebagai dokter IGD 11
- Memiliki kemampuan
mengenai penanganan
pasien umum dan gawat
darurat
- Memiliki kemampuan
menggunakan alat
medik yang terkait
dengan penanganan
pasien gawat darurat
- Sehat Jasmani dan
Rohani
4 Perawat Pelaksana Perawat PPGD, - Sebagai Perawat IGD 25
IGD minimal D3 BT-CLS - Memiliki kemampuan
Keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan
gawat darurat dan
kepribadian yang baik
- Sehat jasmani dan
rohani
5 Administrasi IGD SMU - Sebagai petugas yang 5
terkait dibidang
administrasi IGD
- Memiliki minat
kepribadian serta
komunikasi yang baik
- Disiplin , jujur, memiliki
loyalitas
B. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM IGD RSU Bangli

NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI


FORMAL MASA SERTIFIKAT
KERJA
1 dr. I Putu Gede Arka Kepala Dokter Umum 17 Tahun AT – CLS
Instalasi IGD
2 Ns I Putu Arsila, S Kep Ka Ruang IGD S Kep Ners 18 Tahun BT- CLS
3 I Ketut Wiradana, S Kep Wa Ka Ruang Diploma 3 17 Tahun BT – CLS
IGD Keperawatan
4 dr I B Udayana Hanggara Dokter IGD Dokter Umum 5 Tahun AT – CLS
5 dr. Ayu Arpriliani Dokter IGD Dokter Umum 5 Tahun AT – CLS
6 dr Hadiyanti Dokter IGD Dokter Umum 10 Tahun AT – CLS
7 dr Ni Putu Eka Wistya Dokter IGD Dokter Umum 5 Tahun AT – CLS
Mahadewi
8 dr Kd Dwi Krisnayanti Dokter IGD Dokter Umum 10 Tahun AT – CLS
9 dr. Pande Anom Wicaksana Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
DW
10 dr Arida Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
11 dr Ketut Hanny Puspita Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
12 dr. Cyndy Amalia Sandy Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
13 dr Nyoman Agus Widastra Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
14 dr Friska Dokter IGD Dokter Umum 2 Tahun AT – CLS
15 D A Dian Karismayani Perawat IGD Diploma 3 5 Tahun BT-CLS
Keperawatan
16 Ni Wayan Asri Pertami A Perawat IGD Diploma 3 7 Tahun BT- CLS
Md Kep Keperawatan
17 Lina Wahyuningsih A Md Perawat IGD Diploma 3 5 Tahun BT – CLS
Kep Keperawatan
18 S A kompy Widyantari A Md Perawat IGD Dioploma 3 5 Tahun BT – CLS
Kep Keperawatan
19 Ni Wayan Purani A Md Kep Perawat IGD Diploma 3 5 Tahun BT – CLS
Keperawatan
20 A A Anom Ratnawati Perawat IGD SPK 9 Tahun BT – CLS
21 Kadek Lastariani Perawat IGD SPK 5 Tahun BT – CLS
22 Ketut Sastrawan Perawat IGD SPK 5 Tahun BT – CLS
23 Sang Komp Ekayana Skep Perawat IGD Sarjana 2 Tahun BT – CLS
Ns Keperawatan
24 Putu Eka Jayantara A Md Perawat IGD Sarjana 2 Tahun BT – CLS
Kep Keperawatan
25 Putu Satria Ariwangsa A Perawat IGD Diploma 3 2 Tahun BT – CLS
Md Kep Keperawatan
26 Nengah Suryawan A Md Perawat IGD Diploma 3 2 Tahun BT – CLS
Kep Keperawatan
27 Dw Ayu Tri ari Dewi S Kep Perawat IGD Diploma 3 2 Tahun BT – CLS
Ns Keperawatan
28 Dw ayu sri Pramesti S Kep Perawat IGD Diploma 3 2 Tahun BT – CLS
Ns Keperawatan
29 Putu Andria Wardana S Perawat IGD Sarjana 2 Tahun BT – CLS
Kep Keperawatan
30 Pande Edyana S Kep Ns Perawat Sarjana 1 Tahun BT – CLS
IGD Keperawatan
31 Kadek Wardika A Md Kep Perawat IGD Diploma 3 1 Tahun BT – CLS
Keperawatan
32 Km Trisna Juliartawan A Perawat IGD Diploma 3 1 Tahun BT – CLS
Md Kep Keperawatan

1. DOKTER JAGA INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD ) RSUD BANGLI


NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI
FORMAL MASA SERTIFIKAT
KERJA
1 dr. I Putu Gede Arka Kepala Dokter Umum 17 Tahun AT – CLS
Instalasi IGD
2 dr I B Udayana Hanggara Dokter IGD Dokter Umum 5 Tahun AT – CLS
3 dr. Ayu Arpriliani Dokter IGD Dokter Umum 5 Tahun AT – CLS
4 dr Hadiyanti Dokter IGD Dokter Umum 10 Tahun AT – CLS
5 dr Ni Putu Eka Wistya Dokter IGD Dokter Umum 5 Tahun AT – CLS
Mahadewi
6 dr Kd Dwi Krisnayanti Dokter IGD Dokter Umum 10 Tahun AT – CLS
7 dr. Pande Anom Wicaksana Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
DW
8 dr Nyoman Agus Widastra Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
9 dr Friska Dokter IGD Dokter Umum 2 Tahun AT – CLS
10 dr Arida Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
11 dr Ketut Hanny Puspita Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS
12 dr. Cyndy Amalia Sandy Dokter IGD Dokter Umum 1 Tahun AT – CLS

C. Dasar Perhitungan Ketenagaan IGD RSU Bangli


1. Dokter Jaga Konsulen On Call
Dokter spesialis jaga On Call terdiri dari yaitu :
a. Dokter Spesialis Kebidanan
b. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
c. Dokter Spesialis Anak
d. Dokter Spesialis Bedah
e. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
f. Dokter Spesialis Neurologi
g. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
h. Dokter Spesialis Mata
i. Dokter Spesialis Ortopedi
j. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
k. Dokter Spesialis Anasthesi
Pada hari biasa ( Hari Senin – Sabtu ) dokter jaga konsulen On Call
berlaku diluar jam kerja dokter spesialis Mulai jam 13.30 WITA – jam
07.30 WITA keesokan harinya
Pada hari libur , dokter jaga konsulen On Call berlaku mulai jam
07.30 WITA – 07. 30 WITA keesokan harinya.
2. Dikter Jaga IGD
Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di IGD adalah berdasarkan
rasio jumlah kasus di IGD dalam 24 jam
Pengaturan kerja dokter jaga IGD dibagi dalam 3 ( tiga ) shift yaitu :
a. Senin – Minggu
Shift Pagi : Jam 07.30 WITA – 13.30 WITA
Shift Sore : Jam 13.30 WITA – 19.30 WITA
Shift Malam : Jam 19.30 WITA- 07.30 WITA
b. Minggu / Hari Libur
Dokter Jaga ruangan dirangkap oleh dokter IGD
3. Perawat IGD
Cara perhitungan ketenagaan perawat IGD adalah berdasarkan
jam perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan
berdasarkan jumlah kunjungan pasien IGD .
Rumus perhitungan tenaga perawat IGD berdasarkan gabungan
rumus dari Philipine dan Lokakarya PPNI :

Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 harix jumlah kunjungan + 10 %


41 minggu x 40 jam

Jumlah jam perawatan = 4 jam


Jumlah Kunjungan = Jumlah kunjungan rata – rata perhari
Pengaturan jam kerja tenaga perawat di IGD dibagi dalam 3 Shift
Jaga Pagi : Jam 07.30 WITA - 13.30 WITA
Jaga Sore : Jam 13.30 WITA – 19.30 WITA
Jaga Malam : Jam 19.30 WITA – 07.30 WITA
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan , peningkatan


kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan . Salah satu aspek dari
peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pengenalan lingkungan
tempat kerja baru. untuk itu pelaksanaan orientasi bagi pegawai baru
maupun pegawai pindahan sangat diperlukan.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar pegawai baru atau pegawai pindahan mengetahui kegiatan
dan kebenaran lingkungan kerja secara menyeluruh.
2. Tujuan Khusus
a. Agar pegawai baru dapat memahami tugas , kewajiban,
wewenang dan tanggung jawab serta prosedur yang ada di
RSUD Bangli
b. Agar memahami visi, misi, falsafah, tujuan , motto, dan
peraturan– peraturan yang berlaku di lingkungan RSUD Bangli
serta kebijakan RSUD Bangli
c. Agar mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur –
prosedur kerja dan prosedur – prosedur penanganan di masing
– masing unit kerja.
d. Agar mengetahui sistem atau prosedur penilaian penampilan
kerja staff.
B. Sasaran
1. Pegawai baru
2. Pegawai pindahan dari rumah sakit lain atau intansi lain atau unit
lain
C. Materi orientasi
1. Struktur organisasi rumah sakit dan struktur organisasi unit
kerja
2. Visi, misi, falsafah, motto, tujuan rumah sakit
3. Visi, misi, falsafah, tujuan unit kerja
4. Ruangan serta fasilitas yang tersedia
5. Pola ketenagaan dan sistem penilaian penampilan kerja
6. Kebijakan rumah sakit
7. Standar pelayanan unit kerja
8. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit
9. Hak dan kewajiban dokter, perawat dan sataff lain

D. Mekanisme kerja
1. Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada
Kepala Instalasi Gawat Darurat/ Kepala Ruang IGD
2. Kepala Instalasi Gawat Darurat/ Kepala Ruang IGD menerima dan
mencatat secara lengkap identitas pegawai
3. Kepala Instalasi Instalasi Gawat Darurat / Kepala Ruang IGD
memberikan pengarahan dan jadwal orientasi pegawai baru
4. Pegawai baru melaksanakan orientasi di INstalasi Gawat Darurat
selama 5 minggu

E. Pelaksanaan orientasi
Orientasi dilaksanakan selama 5 minggu di Instalasi Gawat Darurat
Rincian kegiatan orientasi untuk di Instalasi Gawat Darurat sebagai
berikut :
BAB X
RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu
B. Tujuan
1. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
professional di IGD RSU Bangli
2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di IGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait
dengan pelayanan di IGD
C. Sasaran
1. Seluruh jenis layanan yang diselenggarakan oleh Instalasi
GawatDarurat RSU Bangli
2. Seluruh Petugas di Instalasi Gawat Darurat RSU Bangli
3. Seluruh Instalasi terkait dilingkungan RSU Bangli.
D. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD dipimpin oleh Kepala Instalasi
IGD dan Kepala Ruang IGD dan dikuti oleh seluruh staff IGD Rapat yang
diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Ruang (Ka
Ru) IGD setiap bulan 1 kali ( 12 kali dalam setahun ) dengan
perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat
yang telah ditentukan oleh Ka Ru IGD
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya isidentil dan
diadakan oleh kepala ruang IGD untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang
ditemukan bersifat insiden
3. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi dilaksanakan setiap minggu sekali yang melibatkan
seluruh instalasi terkait yang membahas tentang berbagai isu terkait
pelayanan yang diberikan oleh RSU Bangli.
E. Rencana Pelaporan
Laporan kegiatan dibuat dalm bentuk notulen rapat, dibuat rangkap dua
disetor ke Sub Bag Tata Usaha RSU Bangli.
BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan gawat darurat di IGD

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh Kepala Ruang IGD . Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
4. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalm bentuk
tertulis setiap hari
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Lapoeran Mutu Pelayanan
5. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ru IGD dalam bentuk tertulis setiap
bulannya yaitu :
c. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1) Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus (
Gawat Darurat, Gawat tidak Darurat, Tidak Gawat
Darurat )
2) Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus (
Pulang, Rawat , Rujuk )
3) Jumlah Kasus Penyakit terbanyak di IGD
4) Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan
yang datang ke IGD ( Kecelakaan lalu lintas ,
kecelakaan akibat jatuh sendiri / Out of control ( OC )
d. Laporan SDM IGD yang meliputi
1) Kuantitas SDM ( Dokter dan Perawat IGD )
2) Kualitas SDM IGD ( Dokter dan Perawat IGD )
e. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD yang meliputi :
1) Kelengkapan alat dan fasilitas IGD
2) Kondisi dan kerusakan alat dan fasilitas IGD
f. Laporan Mutu Pelayanan IGD meliputi :
1) Sensus harian ruangan
2) Laporan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) IGD
a) Kemampuan Menagani Life Saving anak dan
dewasa
b) Jumlah penderita yang dilayanai < dari 5 menit
c) Jumlah angka kematian , 3 perseribu setelah
pasien masuk rawat inap
6. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ru IGD dalam bentuk tertulis setiap
tahun .
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah
a. Laporan seluruh inventaris alat – alat yang ada di IGD
b. Laporan perencanaan dan usulan tenaga dan alat – alat
serta fasilitas yang diperlukan di IGD
c. Laporan Mutu Pelayanan dan Evaluasi selama 1 tahun
pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai