TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Bangli
Pada tanggal 2 Januari 2018
Lampiran
Keputusan Direktur RS Umum Bangli
NOMOR : 400/ 043/PELY/2018
Tanggal : 2 Januari 2018
Kebijakan Umum
1. Peralatan di IGD harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di IGD harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Semua petugas IGD wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Setiap petugas atau staf Instalasi Gawat Darurat wajib meningkatkan
kompetensinya melalui pelatihan yang sudah diprogramkan.
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk
penggunaan alat pelindung diri (APD) serta selalu mengacu pada
pencegahan dan pengendalian infeksi.
6. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, menghormati
hak pasien, dan mengutamakan keselamatan pasien.
7. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat dilaksanakan 24 jam dalam sehari
dan tujuh hari dalam seminggu, yang didukung dengan pelayanan
radiologi dan laboratorium 24 jam.
8. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
9. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
10. Setiap bulan wajib membuat laporan.
Kebijakan Khusus
1. Instalasi Gawat Darurat dipimpin oleh Dokter yang memiliki sertifikat
ATLS/ACLS yang masih berlaku
2. Pelayanan gawat darurat di Rumah Sakit Umum Bangli merupakan
pelayanan gawat darurat level II.
3. Pelayanan gawat darurat terutama life saving dilaksanakan tanpa
membayar uang muka.
4. Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan
melindungi hak-hak pasien.
5. Selain menangani kasus “true emergency” IGD juga melayani kasus
“false emergency”
6. Pada pasien “death on arrival” (DOA) tidak dilakukan resusitasi kecuali
atas permintaan keluarga dan harus diberi nomor Rekam Medis.
7. Dokter yang bertugas di IGD harus memiliki sertifikat PPGD / ACLS dan
BLS yang masih berlaku.
8. Pada setiap shift jaga, salah satu perawat yang bertugas harus memilliki
sertifikat PPGD / ACLS yang masih berlaku sebagai Penanggung Jawab
Shift.
9. Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu
tersedia.
10. Setiap pasien yang datang ke IGD dilakukan triage untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
11. Triage di IGD dilakukan oleh dokter jaga IGD atau perawat penaggung
jawab shift.
12. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostik / terapi /
spesimen yang tidak tersedia di Rumah Sakit dapat dilakukan rujukan
ke Rumah Sakit lain, termasuk juga bagi pasien yang memerlukan
rujukan rawat inap yang diindikasikan karena penyakitnya.
13. Bila terjadi bencana, baik yang terjadi di dalam atau di luar Rumah
Sakit, IGD siap untuk melakukan penanggulangan bencana.
14. Setiap petugas / staf IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah
diprogramkan.
15. Setiap tindakan medis yang mempunyai risiko tinggi harus mendapat
persetujuan tertulis dari pasien atau keluarganya / penanggung
jawabnya, kecuali pada kondisi gawat darurat yang mengancam
kehidupannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
RSU Bangli mulai beroperasi setelah memisahkan diri dari RSJ
Bangli semenjak tahun 1952. Rumah Sakit Umum Bangli merupakan
Rumah Sakit Daerah yang beralamat di Jalan Kusuma Yudha No.27,
Lingkungan Kawan dan Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli dengan luas
areal 5490 m2. Pada awal beroperasi RSU Bangli memiliki 41 tempat tidur.
Penetapan RSU Bangli dari kelas D menjadi C berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.485/Menkes/SK/V/1997. Untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dan meningkatkan PAD, maka peningkatan kelas RSU Bangli
ditindaklanjuti dengan keluarnya Peraturan Daerah Kabupaten Bangli. No:
18 tahun 2001 tentang RetribusiPelayanan Kesehatan. Hal ini diharapkan
untuk dijadikan pedoman masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan di RSU sesuai dengan tingkatan pelayanan yang
dikehendakinya.
Setelah ditetapkannya UU. No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi
Daerah maka status RSU Bangli berada dibawah Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli, yang mana sebelumnya berada dibawah Pemerintah
Daerah Propinsi Bali. Saat ini RSU Bangli telah menempati gedung baru di
Jalan Brigjen Ngurah Rai No. 99x dengan kapasitas 177 tempat tidur
dilengkapi berbagai fasilitas pelayanan baik Mahotama, Utama, Kelas I,
Kelas II, Kelas III dan penunjang lainnya dengan luas areal ± 1,95 H. RSU
Bangli saat ini sedang berupaya meningkatkan statusnya menjadi RS type
B Pendidikan.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT UMUM BANGLI
B. Tujuan
DEWAN
DIREKTUR PENGAWAS
KOMITE
SPI
MISI
Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat yang berkualitas tinggi
dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
FALSAFAH IGD
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan gawat darurat
kepada pasien sesuai tingkat kegawat daruratan, tanpa membedakan
social , ekonomi ,agama dan ras dengan tujuan menurunkan angka
kematian dan kecacatan.
TUJUAN IGD
a. Mencegah kematian dan kecacatan
b. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien / melakukan
rujukan baik secara horizontal ( setingkat ) maupun vertical ( ke
tingkat yang lebih tinggi )
c. Melakukan penanggulangan korban musibah massal dan bencana
yang terjadi didalam maupun luar rumah sakit
d. Melakukan penanggulangan kasus “ true emergency “ maupun “ false
emergency “
e. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan
penanggulangan penderita gawat darurat melalui pendidikan dan
menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan
pengetahuan dan ketrampilan bantuan hidup dasar ( basic life
support ) maupun bantuan hidup lanjut ( advance life support )
D. STRUKTUR ORGANISASI IGD RSU BANGLI
DIREKTUR
dr. I WAYAN SUDIANA, M KES
WADIR PELAYANAN
I Ketut Darmaja , SKM , M Kes
ADMINISTRASI
Ni Wayan Nuratmi
Ni Wayan Rasmini A Md Kl
I Made Selamat
I Nengah Arbawan
Ni Putu Sukaniti
5. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab langsung kepada bidang
pelayanan
6. Uraian tugas :
a. Menyusun program kerja Instalasi Gawat
Darurat
b. Memimpin , mengkoordinir dan mengevaluasi
pelaksanaan operasional IGD secara efektif,
efisien dan bermutu.
c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi
dengan bagian rawat inap dan rawat jalan
jika pasien yang bersangkutan
membutuhkan penanganan / tindakan lebih
lanjut setelah penanganan gawat darurat.
d. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga
IGD
e. Membuat daftar jaga dokter IGD
f. Bersama kepala ruang IGD membuat
perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang
berkualitas di IGD
g. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan
dengan staff IGD untuk membahas dan
mengimformasikan hal – hal penting yang
berkaitan dengan pelayanan IGD
h. Menghadiri pertemuan manajemen bila
diperlukan
i. Membuat laporan kinerja IGD setiap bulan
dan akhir tahun
j. Membuat usulan – usulan yang diperlukan
kepada manajemen yang berkaitan dengan
peningkatan mutu IGD
7. Wewenang :
a. Memberikan penilaian kinerja staff IGD
b. Membuat prosedur pelayanan IGD
8. Hasil Kerja :
a. Daftar jaga IGD
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas
yang dibutuhkan / diperlukan di IGD
c. Standar Pelayanan Medik
Usulan yang berkaitan dengan Mutu
Layanan
B. Dokter Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
1. Nama unit kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Dokter IGD dan Ruangan
3. Hubungan Jabatan :
a. Bertanggung jawab kepada :
Bidang Pelayanan
b. Sub koordinasi :
Kepala Instalasi IGD, Kepala Ruang IGD
c. Hubungan Koordinasi
Bidang Pelayanan Keperawatan
4. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan formal :
Dokter umum yang telah melaksanakan
wajib kerja sarjana
b. Pengalaman :
Diutamakan yang telah berpengalaman
dibidangnya minimal 2 tahun
c. Keterampilan :
1. Mempunyai kemampuan menangani
pasien umum dan gawat darurat
2. Penggunaan alat medis yang
berhubungan dengan penanganan pasien
IGD
5. Tujuan :
a. Agar dapat memberikan pelayanan kepada
pasien selama 24 jam dan kepada pasien
yang datang ke RS , dimana IGD sebagai
salah satu pintu masuk pasien rawat inap (
RI ) dan rawat jalan ( RJ )
b. Memberikan rasa aman , nyaman kepada
pasien yang membutuhkan pelayanan medis
di rumah sakit sehingga tercapainya
kepuasan pasien .
6. Fungsi :
Menangani pasien IGD dan ruangan
7. Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab langsung kepada Bidang
Pelayanan.
8. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
b. Mendahulukan penderita gawat darurat
c. Memahami dan terampil dalam melakukan
RJP dan intubasi
d. Memahami gambaran EKG normal dan
gambaran EKG yang mengancam jiwa serta
memerlukan penanganan segera seperti :
Ventrikel Fibrilasi, Ventrikel Tachikardi,
Infark Miocard Akut, Ventrikel Extra Systol
yang mengancam jiwa .
e. Menulis rekam medis pasien yang meliputi :
- Anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Diagnosa kerja
- Terapi
- Pemeriksaan penunjang
f. Bersikap dan bertindak demi nama rumah
sakit secara benar, ramah , informative,
tegas dan bijaksana
g. Melaporkan hal – hal yang penting atau yang
perlu dikonsulkan kepada konsulen / dokter
spesialis yang bersangkutan
h. Mengisi rekam medis pasien rawat inap ( RI )
dan melakukan visite pasien yang berada
diruangan untuk mengetahui secara umum
pasien – pasien yang dirawat termasuk
pasien yang memerlukan perhatian khusus
i. Bertanggung jawab atas permasalahan medis
seluruh pasien yang dirawat , baik diruang
perawatan biasa maupun ICU yang
berkoordinasi dengan dokter yang memiliki
pasien/ dokter yang merawat
j. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk
ke ruang perawatan untuk mengetahui
keadaan umum pasien
k. Menuliskan resep untuk pasien – pasien di
RI sesuai intruksi dokter yang merawat.
l. Menggunakan obat – obat yang dianjurkan
dalam formularium RS Umum Bangli
9. Wewenang :
a. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang
bersangkutan atau merujuk pasien sesuai
kebutuhan
b. Mengusulkan memindahkan pasien dari
ruang perawatan biasa ke ruang ICU.
C. Kepala Ruang IGD :
1. Nama unit kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Kepala Ruang IGD
3. Pengertian :
Seorang tenaga perawat profesioanal yang
bertanggung jawab dan berwenang dalam
mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang Instalasi Gawat Darurat.
4. Persyaratan dan kualifikasi :
a. Pendidikan formal :
Pendidikan Minimal Diploma III
Keperawatan, berpengalaman 3 tahun
b. Pendidikan non formal :
Memiliki sertifikat BTCLS
c. Pengalaman kerja :
Memiliki pengalaman kerja di IGD minimal 5
tahun
d. Keterampilan :
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan
e. Usia :
Usia minimal 26 tahun , berbadan sehat
jasmani dan rohani
5. Tanggung jawab :
a. Secara fungsional bertanggung jawab kepada
bidang pelayanan keperawatan
b. secara operasional bertanggung jawab
kepada Kepala Instalasi Gawat Darurat.
6. Tugas pokok :
Mengawasi dan mengendalikan semua
pelayanan perawatan di ruang Instalasi Gawat
Darurat.
7. Uraian tugas :
a. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :
1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan
jenis, jumlah , mutu tenaga keperawatan
serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di
IGD
2. Menyusun dan mengatur jadwal jaga
tenaga perawat yang berlaku tiap bulan
3. Membagi tugas harian dengan
memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan perawatan
4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan
di IGD
5. Menyusun program pengembangan staff
di IGD
6. Bersama staff menentukan jumlah
pegawai yang dibutuhkan di ruang
perawatan di IGD
b. Melaksanakan fungsi pelaksanaan meliputi
1. Memantau seluruh staf dalam penerapan
dan pelaksanaan tugas yang dibebankan.
2. Mengadakan pelatihan untuk pegawai
secara periodic
3. Memberikan orientasi kepada pegawai
baru / siswa
4. Mengadakan pengadaan , pemeliharaan
dan penggunaan alat – alat maupun obat
– obatan.
5. Menciptakan suasana kerja yang
harmonis
6. Menilai hasil kerja pegawai
c. Melaksanakan fungsi pengawasan ,
pengendalian dan penilaian meliputi ;
1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing –
masing pegawai
2. Mengawasi penggunaan alat – alat agar
digunakan secara tepat
3. Mengatur agar alat – alat dalam keadaan
siap pakai
4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara
periodic
D. Penanggung Jawab Shiff / Ka Tim
1. Nama unit kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama jabatan : Penanggung Jawab Shiff/ Ka Tim
3. Pengertian :
Seorang perawat professional yang diberikan
wewenang dan tanggung jawab dalam
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
keperawatan di IGD dan turut melaksanakan
pelayanan keperawatan pada shiff sore, malam
maupun hari libur
4. Tujuan :
a. Agar kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan dapat berjalan sesuai standar
keperawatan
b. Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan
selalu terjaga , selalu diupayakan,
ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
5. Persyaratan dan kualifikasi:
a. Pendidikan formal :
Pendidikan minimal Diploma III Keperawatan
b. Pendidikan non formal :
Memiliki sertifikat BTCLS
c. Pengalaman kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana
perawatan
d. Keterampilan :
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan
e. Usia :
Usia minimal 25 tahun , berbadan sehat
jasmani dan rohani
6. Tanggung jawab :
Secara organisasi bertanggung jawab langsung
kepada kepala ruang IGD
7. Tugas pokok :
a. Sebagai coordinator shift dinas pagi, sore dan
malam serta hari libur sesuai jadwal yang
telah ditetapkan
b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan
Asuhan Keperawatan kepada kepala ruangan
c. Bersama – sama pelaksana perawatan
melakukan kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi
laporan / penulisan asuhan keperawatan
7. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD
untuk kelancaran pelayanan
b .Melakukan pertolongan pertama kepada
pasien dalam keadaan darurat secara tepat
dan cepat
c. Memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien gawat darurat dan melaksanakan
evaluasi tindakan perawatan yang telah
dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku serta
melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja
sama yang baik ( dokter , ahli gizi, analis ,
pekarya )
f. Melaksanakan tugas sore, malam dan hari
libur secara bergiliran sesuai jadwal jaga
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran
untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan
h. mengikuti pertemuan berkala yang dadakan
oleh dokter ruangan
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada
petugas pengganti secara lisan dan tertulis
pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang
lengkap dengan administrasinya
l. Memverikan healt education kepada penderita
dan keluarganya
m. Melaksanakan rujukan pasien ke instansi
yang lebih mampu menanganinya
n. Memantau dan menilai kondisi pasien
selanjutnya mel;akukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil pemantauan
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja
yang baik antar pasien, keluarga, dokter dan
sesame perawat
8. Uraian Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada
atasan
b. Memberikan asuhan keperawatan gawat
darurat pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangannya
F. Tenaga Administrasi IGD
1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Administrasi IGD
3. Hubungan jabatan : Bertanggung jawab kepada Kepala Ruang IGD
4. Persyaratan jabatan :
a. Pendidikan Formal
Minimal SMA
b. Pengalaman
Pengalaman kerja dibidang administrasi
c. Sikap
1. Disipiln/ jujur
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi
5. Tujuan Unit Kerjanya :
a.Membuat Rumah Sakit Umum Bangli Menjadi
Kebanggaan Masyarakat sesuai Visi Rumah
Sakit Umum Bangli
b.Turut serta mengoptimalkan pelayanan
keperawatan yang ada di Instalasi Gawat
Darurat
c.Membuat pelayanan keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat berlandaskan Senyum , Sopan
, Sapa
6. Uraian Tugas :
a.Melakasanakan tugas pagi, sore , malam
sesuai jadwal jaga
b. Mengatur tata ruang IGD guna
mempermudah dan memperlancar pelayanan
yang diberikan kepada pasien
c.Membantu menjaga dan memelihara
kebersihan lingkungan unit kerjanya guna
memperlancara pelayana yang diberikan
kepada pasien
d.Membantu menjaga kelengkapan alat – alat di
unit kerjanya
e.Menyiapkan dan memelihara peralatan yang
ada di unit kerjanya
f.Melaksanakan dan memelihara system
pencatatan dan pelaporan di instalasi Gawat
Darurat
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT
GIZI
ICU IRJ
IRNA KASIR
GUDANG FARMASI
MATERIIL INSTALASI
OPERATOR
ADMISSION GAWAT DARURAT
IPSRS
SOPIR
IBS
SATPAM
REKAM
D. Mekanisme kerja
1. Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada
Kepala Instalasi Gawat Darurat/ Kepala Ruang IGD
2. Kepala Instalasi Gawat Darurat/ Kepala Ruang IGD menerima dan
mencatat secara lengkap identitas pegawai
3. Kepala Instalasi Instalasi Gawat Darurat / Kepala Ruang IGD
memberikan pengarahan dan jadwal orientasi pegawai baru
4. Pegawai baru melaksanakan orientasi di INstalasi Gawat Darurat
selama 5 minggu
E. Pelaksanaan orientasi
Orientasi dilaksanakan selama 5 minggu di Instalasi Gawat Darurat
Rincian kegiatan orientasi untuk di Instalasi Gawat Darurat sebagai
berikut :
BAB X
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu
B. Tujuan
1. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
professional di IGD RSU Bangli
2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di IGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait
dengan pelayanan di IGD
C. Sasaran
1. Seluruh jenis layanan yang diselenggarakan oleh Instalasi
GawatDarurat RSU Bangli
2. Seluruh Petugas di Instalasi Gawat Darurat RSU Bangli
3. Seluruh Instalasi terkait dilingkungan RSU Bangli.
D. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD dipimpin oleh Kepala Instalasi
IGD dan Kepala Ruang IGD dan dikuti oleh seluruh staff IGD Rapat yang
diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Ruang (Ka
Ru) IGD setiap bulan 1 kali ( 12 kali dalam setahun ) dengan
perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat
yang telah ditentukan oleh Ka Ru IGD
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya isidentil dan
diadakan oleh kepala ruang IGD untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang
ditemukan bersifat insiden
3. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi dilaksanakan setiap minggu sekali yang melibatkan
seluruh instalasi terkait yang membahas tentang berbagai isu terkait
pelayanan yang diberikan oleh RSU Bangli.
E. Rencana Pelaporan
Laporan kegiatan dibuat dalm bentuk notulen rapat, dibuat rangkap dua
disetor ke Sub Bag Tata Usaha RSU Bangli.
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan gawat darurat di IGD
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh Kepala Ruang IGD . Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
4. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalm bentuk
tertulis setiap hari
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Lapoeran Mutu Pelayanan
5. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ru IGD dalam bentuk tertulis setiap
bulannya yaitu :
c. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1) Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus (
Gawat Darurat, Gawat tidak Darurat, Tidak Gawat
Darurat )
2) Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus (
Pulang, Rawat , Rujuk )
3) Jumlah Kasus Penyakit terbanyak di IGD
4) Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan
yang datang ke IGD ( Kecelakaan lalu lintas ,
kecelakaan akibat jatuh sendiri / Out of control ( OC )
d. Laporan SDM IGD yang meliputi
1) Kuantitas SDM ( Dokter dan Perawat IGD )
2) Kualitas SDM IGD ( Dokter dan Perawat IGD )
e. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD yang meliputi :
1) Kelengkapan alat dan fasilitas IGD
2) Kondisi dan kerusakan alat dan fasilitas IGD
f. Laporan Mutu Pelayanan IGD meliputi :
1) Sensus harian ruangan
2) Laporan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) IGD
a) Kemampuan Menagani Life Saving anak dan
dewasa
b) Jumlah penderita yang dilayanai < dari 5 menit
c) Jumlah angka kematian , 3 perseribu setelah
pasien masuk rawat inap
6. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ru IGD dalam bentuk tertulis setiap
tahun .
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah
a. Laporan seluruh inventaris alat – alat yang ada di IGD
b. Laporan perencanaan dan usulan tenaga dan alat – alat
serta fasilitas yang diperlukan di IGD
c. Laporan Mutu Pelayanan dan Evaluasi selama 1 tahun
pelayanan.