OLEH :
A. Latar Belakang
Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan yang bertujuan merawat tali
pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi
(Afrina, 2011). Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan
dampak positif yaitu tali pusat akan puput pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa
ada komplikasi (Jusmiyati, 2010).
Perawatan tali pusat secara umum bertujuan untuk mencegah terjadinya
infeksi dan mempercepat putusnya tali pusat. Infeksi tali pusat pada dasarnya
dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu
dengan prinsip perawatan kering dan bersih (Permanasari, 2009).
Perawatan tali pusat untuk bayi baru lahir yaitu dengan tidak membungkus
puntung tali pusat atau perut bayi dan tidak mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke tali pusat. Upaya untuk mencegah infeksi tali pusat sesungguhnya
merupakan tindakan sederhana, yang penting adalah tali pusat dan daerah
sekitarnya selalu bersih dan kering. Sudah banyak penelitian yang dilakukan
untuk meneliti bahan yang digunakan untuk merawat tali pusat. Perawatan tali
pusat secara medis menggunakan bahan antiseptik yang meliputi alkohol 70%
atau antimikrobial seperti povidon-iodin 10% (Betadine), Klorheksidin, Iodium
Tinstor dan lain-lain yang disebut sebagai cara modern. Sedangkan perawatan tali
pusat metode tradisional menggunakan madu, Minyak Ghee (India) atau
kolostrum ASI (JNPK-KR, 2008)
Infeksi merupakan salah satu penyebab penting tingginya angka kesakitan dan
kematian bayi baru lahir di seluruh dunia. World Health Organization (WHO)
memperkirakan 4 juta anak meninggal selama periode neonatal setiap tahunnya,
terutama di negara berkembang dengan infeksi sebagai penyebab utama.
Sebanyak 300.000 bayi dilaporkan meninggal akibat tetanus, dan 460.000 lainnya
meninggal karena infeksi berat dengan infeksi tali pusat (omfalitis) sebagai salah
satu predisposisi penting. Angka infeksi tali pusat di negara berkembang
bervariasi dari 2 per 1000 hingga 54 per 1000 kelahiran hidup dengan case fatality
rate 0-15% (Mullany, 2007)
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan ibu primipara tentang perawatan tali pusat?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui lama pelepasan tali pusat pada perawatan tali pusat
terbuka
b. Untuk mengetahui lama pelepasan tali pusat pada perawatan tali pusat
tertutup
c. Untuk mengetahui perbedaan perawatan tali pusat terbuka dan perawatan tali
pusat tertutup
D. Manfaat
1. Sebagai masukan bagi tempat penelitian mengenai perawatan tali pusat
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Bidan
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai acuan, bahan tambahan atau masukan
pengetahuan dan informasi serta perkembangan penelitian selanjutnya
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Pengertian tali pusat yaitu jembatan penghubung antara plasenta dan bayi.
Tali pusatlah yang bertugas untuk menyalurkan darah, nutrisi dan oksigen yang
juga dibutuhkan oleh bayi. Setelah masa kehamilan berakhir, maka tugas dan
fungsi plasenta dan tali pusat pun berakhir. Tali pusat adalah jaringan pengikat
yang menghubungkan plasenta (ari-ari) dengan janin. Tali pusat ini berbentuk
seperti tali yang memanjang saat berada didalam kandungan. Fungsi tali pusat
adalah menjaga kelangsungan hidup pertumbuhan janin didalam kandungan
dengan mengalirkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke aliran darah janin (Abata,
2015:91)
Tali pusat atau dalam istilah medis dikenal dengan funiculus umbilicalis
merupakan sebuah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Tali
pusat memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Melalui tali pusat inilah, makanan, oksigen, serta nutrisi lain yang dibutuhkan
oleh bayi disalurkan dari peredaran darah sang ibu. Tali pusat hanya berperan
selama proses kehamilan. Ketika bayi sudah dilahirkan maka tali pusat sudah
tidak dibutuhkan lagi. Itu sebabnya, tindakan yang paling sering dilakukan adalah
memotong dan mengikat tali 9 pusat hingga akhirnya beberapa hari setelah itu tali
pusat akan mengering dan lepas dengan sendirinya (Riksani, 2012:2)
Rendahnya pengetahuan pada ibu post partum usia muda tentang
perawatan tali pusat, terkadang bisa menyebabkan terjadinya infeksi pada tali
pusat setelah dilakukan pemberian tindakan perawatan tali pusat pada bayi.
Kesalahan yang diakibatkan berawal dari pengetahuan yang rendah yang dimiliki
oleh ibu post partum pada usia muda tentang perawatan tali pusat, disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain : tidak memiliki pengetahuan yang luas,
pengalaman, kepercayaan diri, serta rendahnya informasi dan edukasi yang
didapatkan oleh ibu post partum tentang perawatan tali pusat, dan didapatkan 50%
ibu usia muda yang rata - rata masih memiliki pengetahuan yang rendah terhadap
perawatan tali pusat. Sedangkan sering diketahui bahwa tali pusat bayi lebih
rentan terkena infeksi, dan adanya infeksi pada tali pusat disebabkan berawal dari
pengetahuan ibu yang rendah dan kesalahannya tindakan yang telah dilakukan
pada saat merawat tali pusat (Susilowa Perawatan tali pusat merupakan suatu
tindakan merawat dan membersihkan tali pusat, dan usahakan tali pusat tetap
dijaga dalam keadaan kering dan bersih dengan bertujuan untuk melindungi
supaya tidak terjadinya infeksi. Perawatan tali pusat yang benar akan
menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan lepas lebih cepat dan tanpa
komplikasi, sedangkan dampak negatif perawatan tali pusat yang tidak benar
adalah bayi akan mengalami infeksi tali pusat (Sumaryani, 2011)ti, 2012).
A. Kesimpulan
1. Terdapat hubungan antara umur dengan pengetahaun diperoleh ratarata usia
20-35 tahun, usia tersebut termasuk dalam kategori usia reproduksi sehat,.
Usia tersebut akan mudah memahami dan mengerti tentang informasi atau
mudah menerima pengetahuan mengenai perawatn tali pusat.
2. Terdapat hu Bungan antara paritas dengan pengetahuan ibu tentang perawatan
tali pusat. Paritas sangat berpengaruh pada pengalaman ibu dalam perawatan
tali pusat, pengalaman yang didapat memberikan dampak terhadap
pengetahuan tentang perawatan tali pusat.
3. Terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan tali pusat. Pengetahuan sangat berkaitan dengan pendidikan
dimana seseorang diharapkan untuk berpendidikan tinggi untuk memporoleh
pengetahuan yang luas. Pengetahuan bisa menjadi positif dan negatif
keduanya akan menentukan sikap seseorang.
4. Terdapat hubungan antara pekerjaan denagan pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan tali pusat. Lingkungan pekerjaan merupakan salah satu factor yang
mempengaruhi pengetahuan ibu. Lingkungan pekerjaan akan membentuk
pengetahaun karena dapat menukar informasi antara teman-teman kerja
B. Saran
1. Saran atau usulan peneliti dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan
masukan dan pertimbangan bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan
kualitas pelayanan khususnya dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir
dengan melakukan kegiatan promotif melalui penyuluhan langsung maupun
melalui media berupa leaflet.
Abbaszadeh, Fatemeh, 2016, Comparing the impact of topical application of human milk
and chlorhexidine on cord separation time in newborns
Deslidel, dkk, 2012, buku ajar asuhan neonatus, bayi, & balita, Jakarta, buku kedokteran
EGC
Dewi, Dwi Yani Ratna, 2018, Influence Of Breastfeeding Giving Topical To Old Release
Of Umbilical Cord At Midwife Independent Practice Anatapura And Setia In Palu
Essa R. M., and Ebrahim E.M 2013. Effect of Breast Milk versus therapeutic Honey
(Apicare) on Cracked Nipples healing.Life Sciece Journal ; ISSN: 1097-8135 10
(1) : 2137-2147
Farahani, L.A, dkk (2008). Effect of topical application of breast milk and dry cord care
on bacterial colonization and umbilical cord separation time in neonates. Chinese
Clinical Medicine Ganatra HA;
Zaidi AKM . (2010).Neonatal infections in the developing world. Semin Perinatol; 34:
416-25. Hassan, R. & Alatas A. (2007). Ilmu kesehatan anak (Jilid 1). Jakarta :
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI