PENDAHULUAN
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali
pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari
infeksi tali pusat (Hidayat, 2005). Dampak dari perawatan tali pusat yang
tidak benar adalah bayi akan mengalami tetanus neonatorum dan dapat
mengakibatkan kematian. Sehingga dalam hal ini pengetahuan yang baik
tentang perawatan tali pusat sangatlah menentukkan perilaku ibu yang 2
mempunyai bayi baru lahir dalam perawatan tali pusat (Stoppard, 1999 dalam
Erna Suryani, 2011).
1.3 Tujuan
2.1. Pengertian
Tali pusat dalam istilah medisnya umbilical cord. Merupakan suatu tali yang
menghubungkan janin dengan uri atau plasenta. Sebab semasa dalam Rahim, tali
inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin yang berada di
dalamnya. Begitu janin dilahirkan, ia tidak lagi membutuhkan oksigen dari ibunya,
karena sudah dapat bernafas sendiri melalui hidungnya. Oleh karena itu sudah tidak
diperlukan lagi, maka saluran ini harus segera dipotong dan dijepit atau diikat
(Vivian, 2010).
Pada saat tali pusat terpotong maka suplai darah dari ibu terhenti. Tali pusat
yang masih menempel pada pusat bayi lama kelamaan akan kering dan terlepas.
Pengeringan dan pemisahan tali pusat sangat dipengaruhi oleh jelly Wharton atau
aliran udara yang mengenainya. Jaringan pada sisa tali pusat dapat dijadikan tempat
koloni oleh bakteri terutama jika dibiarkan lembab dan kotor (Mitayani, 2010).
Pada sisa potongan tali pusat inilah yang menjadi sebab utama terjadinya
infeksi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat dicegah dengan membiarkan tali pusat
kering dan bersih. Tali pusat dijadikan tempat koloni bakteri yang berasal dari
lngkungan sekitar.
Penyakit tetanus ini diderita oleh bayi baru lahir yang disebabkan basil
clostridium tetani yang dapat mengeluarkan toksin yang dapat menghancurkan sel
darah merah, merusak leukosit dan merupakan “Tetanospasmin” yang bersifat
neurotropik yang dapat ,menyebabkan ketegangan dan spasme otot (Jitowijoyo dan
Kristiyanasari, 2010).
Perawatan tali pusat merupakan salah satu perawatan neonates terutama pada
dua minggu pertama kehidupan. Ibu harus menjaga tali pusat tetap bersih dan kering
sampai akhirnya terlepas (Shelov, 2004)
b.kelemahan tali pusat, tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan
apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab.
c. selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko
infeksi
1. 2 air DTT, hangat, (a) untuk membasahi dan menyabuni, (b) untuk membilas
2. Washlap kering dan basah
3. Sabun bayi
4. Kassa steril
5. 1 set pakaian bayi
1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat
3. Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu : celana, baju, bedong
yang sudah digelar.
4. Buka bedong bayi
5. Lepas bungkus tali pusat
6. Bersihkan / ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka sampai
kaki/atas ke bawah
7. Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih
8. Bersihkan tali pusat, dengan cara:
a. Pegang bagian ujung
b. Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke batang
c. Disabuni pada bagian batang dan pangkal
d. Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang
e. Keringkan sisa air dengan kassa steril
f. Tali pusat tidak dibungkus
9. pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat, dan talikan di
pinggir, keuntungan : tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak langsung
mengenai tali pusat, tetapi ke bagian popok dulu.
10. bereskan alat
11. cuci tangan.
1. Cuci tangan
2. Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringkan dengan kassa
steril
3. Pertahankan tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi
dengan kain bersih secara longgar
4. Lipat popok dibawah sisa tali pusat
5. Jika tali pusat terkena kotoran feses, cuci dengan sabun dan air bersih,
kemudian keringkan
6. Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA