Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULAN PRAKTIK KLINIK

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama : Ika Widiastuti Ningsih


NIM : 130120007
Semester : Dua (II)
Kompetensi Tindakan : Manajemen Asfiksia
Stase : Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

A. Latar Belakang
Data terkait dengan asfiksia di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB)
masih tinggi yaitu 34/1.000 Kelahiran Hidup (SDKI 2007), sekitar 56%
kematian terjadi pada periode sangat dini yaitu di masa neonatal. Target
MDG’s tahun 2015 adalah menurunkan AKB menjadi 23/1.000 Kelahiran
Hidup. Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di dunia antara
lain bayi lahir prematur 29%, sepsisdan pneumonia 25% dan 23%
merupakanbayi lahir dengan Asfiksia dan trauma. Asfiksia lahir menempati
penyebab kematian bayi ke 3 didunia dalam periode awal kehidupan (WHO,
2012).
Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang
mengalami kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Asfiksia menyebabkan kematian neonatus antara 8-35% di negara maju ,
sedangkan di negara berkembang antara 3156,5%. Faktor yang menyebabkan
asfiksia neonatorum antara lain faktor keadaan ibu, faktor keadaan bayi, faktor
plasenta dan faktor persalinan (Gilang, 2012).
Asfiksia neonatorum terjadi ketika bayi tidak cukup menerima oksigen
sebelumnya, selama atau setelah kelahiran. Faktor yang menyebabkan asfiksia
neonatorum antara lain faktor keadaan ibu, faktor keadaan bayi, faktor
plasenta dan faktor persalinan. Faktor keadaan ibu meliputi hipertensi pada
kehamilan (preeklampsia dan eklampsia) (24%), perdarahan antepartum
(plasenta previa, solusio plasenta) (28%), anemia dan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) berkisar kurang dari 10 %, infeksi berat (11%), dan kehamilan
postdate. Faktor keadaan bayi meliputi prematuritas (15%) , BBLR (20%),
kelainan kongenital (1-3%), ketuban bercampur mekonium. Faktor plasenta
meliputi, lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat, prolapsus tali
pusat. Faktor neonatus meliputi
depresi pernafasan karena obat-obat anestesi atauanalgetika yang diberikan
pada ibu, dan traumapersalinan,misalnya perdarahan intrakranial (2-7%).
Faktor persalinan meliputi partus lama atau macet (2,8-4,9%), persalinan
dengan penyulit (letaksungsang, kembar, distosia bahu, vakum ekstraksi,
forsep) (3-4%), dan Ketuban Pecah Kini (KPD) (10-12%) (Indrayani, 2016).
Asfiksia ini akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak
dilakukan dengan sempurna, sehingga tindakan perawatan dilaksanakan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut yang
mungkin timbul. Adapun tindakan segera yang dilakukan untuk menangani
asfiksia neonatorum yaitu dengan manajemen asfiksia dimana suatu tindakan
untuk menangani asfiksia neonatorum dengan memberikan ventilasi
(Sumiaty, 2013).
Dampak jika tidak dilakukan manajemen asfiksia pada neonatorum dapat
mengakibatkan gagal nafas hingga kematian pada bayi baru lahir (Potter,
2015).

B. Tujuan
a. Untuk menangani asfiksia neonatorum
b. Memberikan ventilasi adekuat
c. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan
oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya.
d. Untuk memulai dan mempertahankan kehidupan ekstra uteri

C. Indikasi
Neonatus yang mengalami gangguan pada saat kelahiran, terutama gangguan
pernapasan (asfiksia neonatus).

D. Kontra indikasi
a. Neonatus dalam keadaan normal
b. Bayi sudah ada tanda kematian pasti
c. Keluarga menolak untuk dilakukan tindakan

E. Persiapan Alat
1. Handscone
2. 2 Handuk Besar
3. 2 Bedong
4. Suction
5. Sungkup
6. Tempat resus
7. Obat Adrenalin/ Epinephrine
8. Spuit 3 cc

F. Prosedur pelaksanaan

TAHAP PRA INTERAKSI


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Mendekatkan alat di dekat pasien dengan benar

TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam& memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur&tujuan tindakan kepada orang tua/ibu
3. Meminta informed consent tindakan kepada orang tua/ibu
4. Menjaga privacy klien
5. Menjaga kehangatan bayi

TAHAP KERJA
1. Memakai handscone

LANGKAH AWAL
2. Meletakkan bayi dibawah lampu penghangat
3. Mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering*
4. Memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang
dengan cara mengganjal bahu atas bayi setinggi 2-3 cm*
5. Membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap
lendir dari mulut kemudian hidung menggunakan penghisap
lendir
6. Memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki
atau menggosok punggung bayi*
7. Melakukan penilaian terhadap keadaan bayi
(pernafasan,denyut jantung dan warna kulit)
VENTILASI TEKANAN POSITIF (VTP)
8. Apabila denyut jantung bayi <100x/menit maka lakukan
Ventilasi Tekanan Positif (VTP)
9. Mengecek kembali posisi bayi
10. Memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup
pada muka, sehingga menutupi dagu, mulut dan hidung
11. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak
ada udara yang keluar
12. Memeras kantong hanya menggunakan jari-jari dengan
tekanan yang tidak terlalu kuat (bayi cukup bulan : 30-
40CmH2O, Bayi kurang bulan : 20-25 CmH2O
13. Mengecek pelekatan sungkup pada wajah. (jika dada
mengembang berarti posisi sungkup sudah benar dan jika
dada tidak mengembang, mengatur kembali posisi
kepaladan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang
sedikit lebih besar)
14. Melakukan ventilasi selama 30 detik
15. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis,
warna kulit, Respirasi)

TAHAP TERMINASI
1 Mengevaluasi hasil tindakan
2 Berpamitan dengan pasien
3 Membereskan dan mengembalikan alat
4 Mencuci tangan
5 Mendokumentasikan hasil kegiatan

G. Referensi
Gilang, dkk. 2012. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Asfiksia Neonatorum (Studi Di RSUD Tugurejo Semarang). Jurnal
Kedokteran Muhammadiyah, Vol 1 No 2 (2012).
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1300
Indrayani dan Djami, Moudy E.U. 2016. Update Asuhan Persalinan dan Bayi
Baru Lahir. Jakarta: TIM
Potter dan Perry.2015. Konsep, Proses, dan Praktik Keperawatan. Jakarta:
ECG
Sumiaty. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: Trans Info Media
World Health Organization. Global Tuberculosis Report 2012.Tersedia dari
http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/.

Menyetujui Pati, .......................................


Pembimbing Lahan Mahasiswa

(..............................................) (Ika Widiastuti Ningsih)

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan

Retno Wulan, S.S.T.Keb.,M.K.M


NPP. 12005082

Anda mungkin juga menyukai