Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Menurut Word Health Organization (WHO), 2010 Angka Kematian Bayi

(AKB) sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di Asia Tenggara

Angka kematian bayi karena infeksi tali pusat sebesar 126.000. Angka Kematian

Neonetus (AKN) di Indonesia pada tahun 2012sebesar 9 per .1000 kelahiran

hidup. Angka kejadian infeksi bayi baru lahir di Indonesia berkisar antara 24%

hingga 34%, dan hal ini merupakan penyebab kematian yang kedua setelah

Asfeksia neonatorum yang berkisar antara 49% hingga 60% . Sebagian besar

infeksi bayi baru lahir adalah Tetanus neonatorum yang ditularkan melalui tali

pusat, karena pemotongan dengan alat tidak suci hama, infeksi juga dapat terjadi

melalui pemakaian obat, bubuk, talk atau daun-daunan yang digunakan

masyarakat dalam merawat tali pusat.

Neonatus adalah bayi baru lahir sampai dengan usia 28hari. Kunjungan

pada bayi baru lahir terdapat minimal tiga kali kunjungan ulang yaitu pada

Kunjungan Neonates (KN1) pada usia 6-8 jam, Kunjungan Neonates 2 (KN 2)

pada usia 3-7 hari, Kunjungan Neonatus 3 (KN 3) pada usia 8-28 hari.

Cakupan kunjungan neonatal 1 adalah 94.52 yaitu jumlah bayi baru lahir

(umur 6-48 jam) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart sebesar

44.934 bayi dibandingkan dengan jumlah sasaran bayi sebesar 47.541 bayi di

kota medan tahun 2106. Adapun cakupan KN lengkap (KN 3) adalah 93.99%

1
2

yaitu jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesauai standart

minimal 3 kali yaitu 1 kali pada usia 6-24 jam, 1 kali pada usia 3-7 hari dan1 kali

pada usia 8-28 hari sebesar 44.684 bayi dibanding dengan jumlah sasaran bayi

sebesar 47.541 bayi di kota medan pada tahun 2016. (Dinkes medan 2016).

Perawatan tali pusat untuk bayi baru lahir yaitu dengan tidak membungkus

punting tali pusat atau perut bayi dan tidak mengoleskan cairan atau bahan apapun

ke punting tali pusat. Sesungguhnya merupakan tindakan sederhana, yang penting

adalah tali pusat dan daerah sekitarnya selalu bersih dan kering.

Angka kejadian infeksi bayi baru lahir di Indonesia berkisar antara 24%

hingga 34%, dan hal ini merupakan penyebab kematian yang kedua setelah

Asfeksia neonatorum yang berkisar antara 49% hingga 60%. Sebagian besar

infeksi bayi baru lahir adalah Tetanus neonatorum yang ditularkan melalui tali

pusat, karena pemotongan dengan alat tidak suci hama, infeksi

Juga dapat terjadi melalui pemakaian obat, bubuk, talk atau daun-daunan yang

digunakan masyarakat dalam merawat tali pusat.

Perawatan tali pusat secara umum bertujuan untuk mencegah terjadinya

infeksi dan mempercepat putusnya tali pusat. Infeksi tali pusat pada dasarnya

dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu

dengan prinsip perawatan kering dan bersih. Banyak pendapat tentang cara terbaik

untuk merawat tali pusat.

Perawatan tali pusat secara medis menggunakan bahan antiseptik yang

meliputi alkohol 70% atau antimicrobial seperti povidon-iodin 10% (Betadine),

Klorheksidin, Iodium Tinstordan lain-lain yang disebut sebagai cara modern.


3

Sedangkan perawatan tali pusat metode tradisional menggunakan madu, Minyak

Ghee (India) atau kolostrum ASI.

Berdasarkan permasalahan diatas dan Sesuai kurikulum Prodi Kebidanan

Program Diplomma Tiga yaitu melakukan asuhan kebidanan perawatan tali pusat

bayi baru lahir, sehingga kondisi bayi baru lahir dapat dipantau sebagai Laporan

Tugas Akhir.

Setelah melakukan survey awal diklinik Pratama Silvia Kec. Binjai

Selatan Kota Binjai dan maka By. Ny. R bersedia menjadi responden untuk

Laporan Tugas Akhir (LTA) dengan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir tentang

Perawatan Tali Pusat di klinik Prtama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat merumuskan yang berkaitan

dengan “Bagaimana Asuhan Kebidanan yang di terapkan bayi baru lahir yang

dilakukan pada By. Ny.R di klinik Prtama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.

1.3 Tujuan

1.3.1 TujuanUmum

Untuk memberikan dan menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada

By. Ny. R di klinik Pratama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.

1.3.2 TujuanKhusus.

Tujuan khusus dari laporan tugas akhir adalah:

1. Melakukan pengkajian menyeluruh Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada

By. Ny. R diklinik Pratama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.
4

2. Menentukan diagnose Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By. Ny.R

diklinik Pratama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.

3. Menentukan diagnose potensial Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By.

Ny.R diklinik Pratama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.

4. Mengidentifikasi kebutuh akan tindakan segera Asuhan Kebidanan Bayi Baru

Lahir pada By. Ny. R diklinik Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.

5. Merencanakan tindakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By. Ny.R

diklinik Silvia Kec. Binjai SelatanKota Binjai.

6. Melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By. Ny. R

diklinik Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.

7. Mengavalusi tindakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir By. Ny. R

diklinik Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi instansi pendidikan

Dapat dijadikan bahan referensi dalam perpustakaan untuk memberikan

pendidikan pada mata kuliah Asuhan Bayi Baru Lahir.

1.4.3 BagiKeluarga

Asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir bermanfaat bagi keluarga karena

menambah pengetahuan ibu tentang asuhan pada Bayi Baru sLahir


5

1.4.4 Bagi klinik

Diharapkan dapat berguna sebagai acuan untuk mengetahui tingkat kepuasaan

pasien terhadap asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir.

1.4.5 BagiKeluarga

Asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir bermanfaat bagi keluarga karena

menambah pengetahuan ibu tentang asuhan pada Bayi Baru sLahir

Anda mungkin juga menyukai