PENDAHULUAN
(AKB) sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di Asia Tenggara
Angka kematian bayi karena infeksi tali pusat sebesar 126.000. Angka Kematian
hidup. Angka kejadian infeksi bayi baru lahir di Indonesia berkisar antara 24%
hingga 34%, dan hal ini merupakan penyebab kematian yang kedua setelah
Asfeksia neonatorum yang berkisar antara 49% hingga 60% . Sebagian besar
infeksi bayi baru lahir adalah Tetanus neonatorum yang ditularkan melalui tali
pusat, karena pemotongan dengan alat tidak suci hama, infeksi juga dapat terjadi
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai dengan usia 28hari. Kunjungan
pada bayi baru lahir terdapat minimal tiga kali kunjungan ulang yaitu pada
Kunjungan Neonates (KN1) pada usia 6-8 jam, Kunjungan Neonates 2 (KN 2)
pada usia 3-7 hari, Kunjungan Neonatus 3 (KN 3) pada usia 8-28 hari.
Cakupan kunjungan neonatal 1 adalah 94.52 yaitu jumlah bayi baru lahir
(umur 6-48 jam) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart sebesar
44.934 bayi dibandingkan dengan jumlah sasaran bayi sebesar 47.541 bayi di
kota medan tahun 2106. Adapun cakupan KN lengkap (KN 3) adalah 93.99%
1
2
minimal 3 kali yaitu 1 kali pada usia 6-24 jam, 1 kali pada usia 3-7 hari dan1 kali
pada usia 8-28 hari sebesar 44.684 bayi dibanding dengan jumlah sasaran bayi
sebesar 47.541 bayi di kota medan pada tahun 2016. (Dinkes medan 2016).
Perawatan tali pusat untuk bayi baru lahir yaitu dengan tidak membungkus
punting tali pusat atau perut bayi dan tidak mengoleskan cairan atau bahan apapun
adalah tali pusat dan daerah sekitarnya selalu bersih dan kering.
Angka kejadian infeksi bayi baru lahir di Indonesia berkisar antara 24%
hingga 34%, dan hal ini merupakan penyebab kematian yang kedua setelah
Asfeksia neonatorum yang berkisar antara 49% hingga 60%. Sebagian besar
infeksi bayi baru lahir adalah Tetanus neonatorum yang ditularkan melalui tali
Juga dapat terjadi melalui pemakaian obat, bubuk, talk atau daun-daunan yang
infeksi dan mempercepat putusnya tali pusat. Infeksi tali pusat pada dasarnya
dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu
dengan prinsip perawatan kering dan bersih. Banyak pendapat tentang cara terbaik
Program Diplomma Tiga yaitu melakukan asuhan kebidanan perawatan tali pusat
bayi baru lahir, sehingga kondisi bayi baru lahir dapat dipantau sebagai Laporan
Tugas Akhir.
Selatan Kota Binjai dan maka By. Ny. R bersedia menjadi responden untuk
Laporan Tugas Akhir (LTA) dengan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir tentang
Perawatan Tali Pusat di klinik Prtama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.
1.2 RumusanMasalah
dengan “Bagaimana Asuhan Kebidanan yang di terapkan bayi baru lahir yang
dilakukan pada By. Ny.R di klinik Prtama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.
1.3 Tujuan
1.3.1 TujuanUmum
Untuk memberikan dan menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada
By. Ny. R di klinik Pratama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.
1.3.2 TujuanKhusus.
By. Ny. R diklinik Pratama Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.
4
2. Menentukan diagnose Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By. Ny.R
3. Menentukan diagnose potensial Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By.
Lahir pada By. Ny. R diklinik Silvia Kec. Binjai Selatan Kota Binjai.
5. Merencanakan tindakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By. Ny.R
6. Melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By. Ny. R
1.4 Manfaat
1.4.3 BagiKeluarga
Asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir bermanfaat bagi keluarga karena
1.4.5 BagiKeluarga
Asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir bermanfaat bagi keluarga karena