Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

UPT.PUSKESMAS PRAYA
Jl. Diponegoro,48 Praya, Kode Pos.83511

KERANGKA ACUAN

KUNJUNGAN NEONATUS RESIKO TINGGI

I. Pendahuluan
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Anak, terutama
pada kelompk yang paling rentan kesehatan yaitu ibu bersalin dan bayi pada masa
prinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan angka
Kematian Bayi ( AKB )
Angka kematian ibu sebesar 228/100.000 Kelahiran Hidup dan Angka
Kematian Bayi sebesar 34/1000 Kelahiran Hidup berdasarkan data SDKI 2007,
menunjukkan bahwa derajat kesehatan Ibu dan Bayi rawan, dimana keadaan ini
menggambarkan derajat Kesehatan secara umum pada suatu wilayah yang perlu
dicari alternative pemecahan masalahnya karena permasalahan ini sangat
menentukan kualitas sumber daya manusia untuk masa yang akan datang.
Dari hasil analisa PWS KIA Kab.Loteng 2015, kematian bayi usia 0-28 hari
sebanyak 30 kasus, usia 29 hari 11 bulan sebanyak 4 kasus, sedangka penyebab
kematian terbanyak adalah BBLR sebanyak 10 kasus, Asfiksia 7 kasus dan factor
lainnya adalah sebanyak 17 kasus
Berdasarkan permaslahan diatas maka dapat ditarik benang merah bahwa
pengawasan pada masa neonatal sangat penting dilakukan sesuai dengan standar
sehingga dengan pelaksanaan kunjungan neonatus minimal 3 kali ( PWS-KIA,2-11 )
dapat menurunkan angka kematian bayi terutama angka kematian neonatal.
Kegiatan pemantauan pelaksanaan Kinnungan neonatus ditingkat desa
yang dilakukan oleh Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kualitas KN dan KF
baik yang dilakukan oleh bidan desa ataupun bidan BPS sebagai pemberi layanan
ditingkat dasar.

II. Latar belakang


Resiko terbesar kematian bayi baru lahir terjadi pada 24 jam pertama,
minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Upaya kesehatan yang dilakukan
untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan neonatal.
Berdasarkan standar minimal pelayanan neonatal dijelaskan bahwa setiap neonatus
berhak memperolah pelayanan kesehatan sedikitnya 3 kali dari umur 6 jam sampai
dengan umur 28 hari.

Cakupan Kunjungan Neonatus ( KN ) adalah pelayanan kesehatan kepada


bayi umur 0-28 hari sesuai dengan standar oleh Bidan desa yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan neonatal, paling sedikit 3 kali pada satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu, baik disarana pelayanan kesehatan maupun melalui
kunjungan rumah.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH
UPT.PUSKESMAS PRAYA
Jl. Diponegoro,48 Praya, Kode Pos.83511

Kunjungan Neonatus murni ( KN murni ) adalah kunjungan neonatus yang


dilakukan pada 6-48 jam setelah lahir, KN ke 2 dilakukan kurun waktu hari ke 3
sampai dengan hari ke 7 setelah lahir dan KN 3 dilakukan pada kurun waktu hari ke
8 sampai hari ke 28 setelah lahir ( PWS-KIA 2011 ).
Faktor resiko pada neonatus adalah sama dengan faktor resiko pada ibu
hamil. Ibu hamil yang memiliki faktor resiko akan meningkatkan resiko terjadinya
komplikasi pada neonatus. Deteksi dini untuk komplikasi pada neonatus dengan
melihat tanda-tanda atau gejala-gejala sebagai berikut :
1. Tidak mau minum / menyusu atau memuntahkan semua
2. Riwayat kejang
3. Bergerak hanya jika dirangsang/ letargis
4. Frekuensi Nafas <= 39x/ menit dan >= 60x/ menit
5. Suhu tubuh <= 35,5 C dan >= 37,5 C
6. Tarikan dindng dada kedalam yang sangat kuat
7. Merintih
8. Ada pustul dikulit
9. Nanah banyak dimata
10. Pusar kemerahan meluas kednding perut
11. Mata cekung dan cubitan kulit perut kembali sangat lambat
12. Timbul kuning atau tinja terlihat berwarna pucat
13. Berat badan menurut umur rendah dan atau ada masalah pemeberian ASI
14. BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram
15. Kelainan Kongenital seperti ada celah di bibir dan langit-langit
Pencapaian temuan dan penanganan komplikasi neonatal risti pada tahun
2015 di puskesmas Mataram belum mencapai target yaitu 37,47 % dari
target 82 % selama setahun.

Maka sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dipandang perlu


Puskesmas Praya untuk melakukan kegiatan kunjungan neonatal risti, sehingga
tercapai VISI dan MISI Puskesmas Praya yang dituangkan dalam tata nilai
Puskesmas Praya yaitu Mewujudkan masyarakat Kecamatan Praya yang sehat dan
mandiri, menuju Lombok Tengah BERSATU ( Beriman, Sejahtera, dan Bermutu ),
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat,memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada pelanggan,
melaksanakan tugas sebagai satu kesatuan yang utuh, dengan tidak membeda
bedakan masyarakat, serta melakukan semua pekerjaan dengan senang hati
sehingga dapat menyelasaikan semua tugas yang dipercayakan.

III. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir di Puskesmas Praya
Tujuan Khusus
1. Untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar.
Mengetahui sedini mungkin
2. Komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak
dapat ditangani maka dirujuk ke fasilitas yang lengkap untuk mendapatkan
prawatan yang optimal
3. Memberi penyuluhan dalam bentuk komunikasi informasi edukasi (KIE),
mengenai kondisi bayi pada ibu, suami dan keluarga, agar tahu, peduli dan ikut
merawat bayi serta memperhatikan perkembangan bayinya
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH
UPT.PUSKESMAS PRAYA
Jl. Diponegoro,48 Praya, Kode Pos.83511

4. Membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan cara memberi


informasi yang dibutuhkan

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan
4. Pencatatan hasil pemeriksaan
5. Memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Iinformasi Edukasi (KIE)

V. Cara melakukan kegiatan


Kegiatan kunjungan rumah pada neonatus resiko tinggi, kegiatan di luar
gedung dilaksanakan pada waktu yang ditentukan sesua dengan penemuan kasus.

Kunjungan rumah dilakukan oleh bidan di desa atau pemegang wilayah


setempat untuk melakukan pemeriksaan pada neonataus

VI. Sasaran
Bayi Baru Lahir umur 0-28 hari dengan risiko tinggi seperti :
1. Prematuritas dan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram)
2. Asfiksia
3. Infeksi bakteri
4. Kejang
5. Ikterus
6. Diare
7. Hipotermi
8. Tetanus neonatorum
9. Masalah pemberian ASI
10. Trauma lahir, sindrom gangguan pernapsan, kelainan kongenital, dll

VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Di luar gedung setiap kegiatan Posyandu dan kunjungan rumah di tentukan
oleh bidan desa pemegang wilayah atau bila ada kasus kasus risti neonatal yang
ditemukan.

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Sasaran terlayani dengan baik, target kunjungan oleh tenaga kesehatan,
penjaringan neonatus resti dapat tercapai, cakupan neonatus resti terpenuhi.

IX. Pelaporan
Pelaporan dilaksanakan setiap bulannya melalui laporan Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS) Ibu dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab.Loteng.

X. Biaya
Dana yang digunakan daam pelaksanaan programer ini bersumber dari
Dana DAK non fisik tahun 2016.

XI. Penutup.
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH
UPT.PUSKESMAS PRAYA
Jl. Diponegoro,48 Praya, Kode Pos.83511

Praya,4 Januari 2016


Kepala Puskesmas Praya Pelaksana Kegiatan

H. Muslim Tasim,S.Kep.Ns H.Laela,Amd.Keb


NIP. 19731231 199303 1 031 NIP. 197210615 199103 2 009

Anda mungkin juga menyukai