PENYELENGGARAAN
UKM KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
UPTD PUSKESMAS GUNUNGPATI
Nomor : B/IV/PD/I/17/45.2
Revisi Ke : 00
Berlaku Tgl : 25 Januari 2017
SITTANINGRUM, S.St
NIP. 19740910 201312 2 005
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 2
C. Sasaran .................................................................................................. 2
B. Metode ..................................................................................................... 10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian program Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.Upaya
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkanderajat Kesehatan Ibu dan Anak untuk menurunkan
AKI dan AKB.Dalam melaksanakan program KIA selalu membudidayakan
tata nilai 4 S, yaitu:Sapa Salam Santun Skill. Sapa berarti menghargai pasien
tanpa membedakan latar belakangpasien, memberikan rasa nyaman dan
memberikan kepercayaan pada pasien. Salam berarti memberi salam dan
mendoakan kesembuhan kepada pasien yang sakit. Santun berarti halus dan
baik, melayani dengan hati dan menghormati privasi untuk kenyamanan dan
keamanan pasien. Skill berarti terampil, handal, professional dan sangat
bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan sehingga pelayanan yang
diberikan bermutu,cepat, tepat dan inovatif yang kesemuanya mendatangkan
kepuasan pada pelanggan.Selain itu, pelayanan KIA harus sesuai dengan visi
dan misi Puskesmas Gunungpati, visinya yaitu: terwujudnya pusat pelayanan
kesehatan dasar bermutu, membina masyarakat kecamatan Semarang Barat
mandiri untuk hidup sehat, sedangkan misinya adalah: a) meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, b) memberdayakan masyarakat untuk
memiliki kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat.
Kesehatan ibu dimulai sejak periode masa usia
subur,kehamilan,persalinan, nifas,meneteki.Untuk kesehatan anak ditandai
dengan anak yang memiliki kebugaran jasmani,kecerdasan
intelektual,emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan,peningkatan
dan perlindungan hak-hak anak,mulai dari bayi baru lahir
sehat,mempertahankan hidup,tumbuh dan berkembang secara optimal sejak
usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
Secara nasional dalam beberapa tahun ini akses dan kualitas terhadap
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak cenderung semakin membaik.Hal ini
terlihat dengan meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu pada hasil
Riskesdas 2010 dan 2013. Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal telah meningkat dari 92,7% pada tahun 2010 menjadi 95,2% pada
tahun 2013. Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan juga
meningkat dari 79,0% pada tahun 2010 menjadi 86,9% pada tahun
2013.Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar,
yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi yaitu 359 per
100.000 kelahiran hidup.Target tahun 2015 sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup akan sulit tercapai tanpa pelayanan kesehatan ibu yang
optimal.Untuk itu, perlu adanya pedoman pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak.
Rencana percepatan penurunan AKI mempunyai 3 tantangan utama
yaitu walaupun akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah
membaik,tetapi cakupan dan kualitas belum optimal,terbatasnya ketersediaan
sumber daya strategis untuk kesehatan ibu dan neonatal,masih rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu.
Kajian kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu yang dilakukan pada tahun
2012 oleh Kementrian Kesehatan bersama HOGSI POGI,IBI,dan WHO
menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum sesuai
harapan.Kepatuhan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap
standart pelayanan.Untuk itu, diperlukan pedoman pelayanan kesehatan ibu
dan anak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan,
sikapdanperilaku)dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya
dengan menggunakan teknologi tepatguna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga, dasawisma, posyandu dan sebagainya;
b. Meningkatnya upaya pembinaan balita dan anak prasekolah secara
mandiri didalam lingkungan keluarga, dasawisma, posyandu dan
balita serta di sekolah tamankanak-kanak atau TK;
c. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui;
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,
nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita;
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan perani bu dan
keluarganya.
C. Sasaran
Sasaran kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak adalah :
1. Ibu (hamil, bersalin, nifas, menyusui);
2. Anak (bayi, balita dan anak prasekolah);
3. Remaja dan WUS;
4. PUS.
D. Ruang Lingkup
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi :
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui);
b. Pelayanan bayi dan balita (MTBM, MTBS);
c. Pelayanan KB;
d. Pelayanan kesehatan reproduksi.
2. Pelayanan KIA luar gedung (sesuai rencana pelaksanaan kegiatan) :
a. Pemantauan ibu hamil resiko tinggi;
b. Pertemuan kelas ibu hamil;
c. Pelacakan kematian maternal;
d. Supervisi fasilitatif BPM;
e. Pertemuan BPM
f. Penyuluhan P4K
g. Pelatihan deteksi dini ibu hamil
h. Pelaksanaan Kelas Ibu balita
i. Pelacakan kasus kematian bayi;
j. Pemantauan neonatal resiko tinggi;
k. Pemantauan bayi resiko tinggi;
l. Pemeriksaan SDIDTK;
m. Pembinaan TK.
E. Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatanyang bisa dilakukan didalam fasilitas kesehatan maupun
diluar fasilitas kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang
No Jabatan Pendidikan
Program
1 Sittaningrum,S.ST Bidan DIV Kebidanan
Penanggungjawab KIA
2. Nurul Hidayati, Bidan DIII Kebidanan
Am.Keb Pelaksana KIA
3. Rokhayati, Am.Keb Bidan DIII Kebidanan
Pelaksana KIA
C. Jadwal Kegiatan.
1. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan bersama
oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan
maupun tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala
Puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun,
dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan
pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala UPTD Puskesmas Gunungpati.
A. Denah Ruang
A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui );
b. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS );
c. Pelayanan KB;
d. Pelayanan kesehatan reproduksi.
2. Pelayanan KIA luar gedung :
a. Pemantauan ibu hamil resiko tinggi;
b. Pertemuan kelas ibu hamil;
c. Kunjungan nifas resiko tinggi;
d. Pelacakan kematian maternal;
e. Supervisi fasilitatif BPM;
f. Pertemuan BPM
g. Pelaksanaan Kelas ibu balita
h. Pelacakan kasus kematian bayi;
i. Pemantauan neonatal resiko tinggi;
j. Pemantauan balita resiko tinggi;
k. Pemeriksaan SDIDTK;
l. Pembinaan TK.
B. Strategi / Metode
Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan ibu dan anak diperlukan
peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan
memberikan pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab dalam
mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat. Metode
yang digunakan adalah:
1. Pendataan sasaran;
2. Wawancara/anamnesa;
3. Pemeriksaan;
4. Penatalaksanaan kasus;
5. Pencatatan dan pelaporan.
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
a. Wawancara/anamnesa;
b. Pemeriksaan;
c. Penatalaksanaan kasus;
d. Pencatatan dan pelaporan.
BAB V
LOGISTIK