Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN
UKM KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
UPTD PUSKESMAS GUNUNGPATI

Nomor : B/IV/PD/I/17/45.2
Revisi Ke : 00
Berlaku Tgl : 25 Januari 2017

PEMERINTAH KOTA SEMARANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GUNUNGPATI
Jln. Mr. Wuryanto No.38 Gunungpati Telp. (024) 6932140
Kode Pos 50225 Semarang
Email: puskesmasgunungpati@gmail.com
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman


Penyelenggaraan UKM Kesehatan Ibu dan Anak UPTD Puskesmas Gunungpati Kota
Semarang. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya memberikan acuan dan
kemudahan dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak di UPTD Puskesmas
Gunungpati Kota Semarang.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas
termasuk di UPTD Puskesmas Gunungpati yang mempunyai peranan strategis mendukung
peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan
kinerja puskesmas.
Akhirnya perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terimakasih atas bimbingan,
bantuan, kerjasama dan partisipasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses
penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak di UPTD Puskesmas
Gunungpati.

Koordinator UKM Kesehatan Ibu dan Anak

UPTD Puskesmas Gunungpati

SITTANINGRUM, S.St
NIP. 19740910 201312 2 005
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................... 2

C. Sasaran .................................................................................................. 2

D. Ruang Lingkup ...................................................................................... 2

E. Batasan Operasional .............................................................................. 2

BAB II STANDAR KETENAGAAN......................................................................... 5

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ....................................................... 5

B. Distribusi Ketenagaan ........................................................................... 5

C. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 5

BAB III STANDAR FASILITAS................................................................................ 6

A. Denah Ruang ......................................................................................... 6

B. Standar Fasilitas .................................................................................... 6

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN .............................................................. 8

A. Lingkup Kegiatan .................................................................................... 8

B. Metode ..................................................................................................... 10

C. Langkah Kegiatan .................................................................................... 11


BAB V LOGISTIK...................................................................................................... 13

BAB VI KESELAMATAN SASARAN...................................................................... 14

BAB VII PENGENDALIAN MUTU............................................................................ 17

BAB VIII PENUTUP...................................................................................................... 18


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian program Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.Upaya
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkanderajat Kesehatan Ibu dan Anak untuk menurunkan
AKI dan AKB.Dalam melaksanakan program KIA selalu membudidayakan
tata nilai 4 S, yaitu:Sapa Salam Santun Skill. Sapa berarti menghargai pasien
tanpa membedakan latar belakangpasien, memberikan rasa nyaman dan
memberikan kepercayaan pada pasien. Salam berarti memberi salam dan
mendoakan kesembuhan kepada pasien yang sakit. Santun berarti halus dan
baik, melayani dengan hati dan menghormati privasi untuk kenyamanan dan
keamanan pasien. Skill berarti terampil, handal, professional dan sangat
bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan sehingga pelayanan yang
diberikan bermutu,cepat, tepat dan inovatif yang kesemuanya mendatangkan
kepuasan pada pelanggan.Selain itu, pelayanan KIA harus sesuai dengan visi
dan misi Puskesmas Gunungpati, visinya yaitu: terwujudnya pusat pelayanan
kesehatan dasar bermutu, membina masyarakat kecamatan Semarang Barat
mandiri untuk hidup sehat, sedangkan misinya adalah: a) meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, b) memberdayakan masyarakat untuk
memiliki kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat.
Kesehatan ibu dimulai sejak periode masa usia
subur,kehamilan,persalinan, nifas,meneteki.Untuk kesehatan anak ditandai
dengan anak yang memiliki kebugaran jasmani,kecerdasan
intelektual,emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan,peningkatan
dan perlindungan hak-hak anak,mulai dari bayi baru lahir
sehat,mempertahankan hidup,tumbuh dan berkembang secara optimal sejak
usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
Secara nasional dalam beberapa tahun ini akses dan kualitas terhadap
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak cenderung semakin membaik.Hal ini
terlihat dengan meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu pada hasil
Riskesdas 2010 dan 2013. Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal telah meningkat dari 92,7% pada tahun 2010 menjadi 95,2% pada
tahun 2013. Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan juga
meningkat dari 79,0% pada tahun 2010 menjadi 86,9% pada tahun
2013.Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar,
yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi yaitu 359 per
100.000 kelahiran hidup.Target tahun 2015 sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup akan sulit tercapai tanpa pelayanan kesehatan ibu yang
optimal.Untuk itu, perlu adanya pedoman pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak.
Rencana percepatan penurunan AKI mempunyai 3 tantangan utama
yaitu walaupun akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah
membaik,tetapi cakupan dan kualitas belum optimal,terbatasnya ketersediaan
sumber daya strategis untuk kesehatan ibu dan neonatal,masih rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu.
Kajian kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu yang dilakukan pada tahun
2012 oleh Kementrian Kesehatan bersama HOGSI POGI,IBI,dan WHO
menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum sesuai
harapan.Kepatuhan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap
standart pelayanan.Untuk itu, diperlukan pedoman pelayanan kesehatan ibu
dan anak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan,
sikapdanperilaku)dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya
dengan menggunakan teknologi tepatguna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga, dasawisma, posyandu dan sebagainya;
b. Meningkatnya upaya pembinaan balita dan anak prasekolah secara
mandiri didalam lingkungan keluarga, dasawisma, posyandu dan
balita serta di sekolah tamankanak-kanak atau TK;
c. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui;
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,
nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita;
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan perani bu dan
keluarganya.

C. Sasaran
Sasaran kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak adalah :
1. Ibu (hamil, bersalin, nifas, menyusui);
2. Anak (bayi, balita dan anak prasekolah);
3. Remaja dan WUS;
4. PUS.
D. Ruang Lingkup
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi :
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui);
b. Pelayanan bayi dan balita (MTBM, MTBS);
c. Pelayanan KB;
d. Pelayanan kesehatan reproduksi.
2. Pelayanan KIA luar gedung (sesuai rencana pelaksanaan kegiatan) :
a. Pemantauan ibu hamil resiko tinggi;
b. Pertemuan kelas ibu hamil;
c. Pelacakan kematian maternal;
d. Supervisi fasilitatif BPM;
e. Pertemuan BPM
f. Penyuluhan P4K
g. Pelatihan deteksi dini ibu hamil
h. Pelaksanaan Kelas Ibu balita
i. Pelacakan kasus kematian bayi;
j. Pemantauan neonatal resiko tinggi;
k. Pemantauan bayi resiko tinggi;
l. Pemeriksaan SDIDTK;
m. Pembinaan TK.

E. Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatanyang bisa dilakukan didalam fasilitas kesehatan maupun
diluar fasilitas kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya Kesehatan Ibu
dan Anak yang ada di Puskesmas Gunungpati:
Kualifikasi
No Kegiatan Realisasi
SDM
1 Upaya Kesehatan Pendidikan minimal Diampu oleh 3 orang
Ibu dan Anak DIII dengan latar belakang
pendidikan DIV
Kebidanan 1 orang dan
DIII Kebidanan 2 orang

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang
No Jabatan Pendidikan
Program
1 Sittaningrum,S.ST Bidan DIV Kebidanan
Penanggungjawab KIA
2. Nurul Hidayati, Bidan DIII Kebidanan
Am.Keb Pelaksana KIA
3. Rokhayati, Am.Keb Bidan DIII Kebidanan
Pelaksana KIA

C. Jadwal Kegiatan.
1. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan bersama
oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan
maupun tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala
Puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun,
dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan
pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala UPTD Puskesmas Gunungpati.

Adapun Jadwal yang selalu dilakukan dalam pelayanan KIA masyarakat


adalah:
Pelayanan Kegiatan
1. Pemantauan ibu hamil resiko tinggi;
2. Pertemuan kelas ibu hamil;
3. Kunjungan nifas resiko tinggi;
Pelayanan Kesehatan Ibu 4. Pelacakan kematian maternal / ibu;
5. Supervisi fasilitatif BPM.
6. Pertemuan BPM
7. Penyuluhan P4K
1. Pertemuan kelas ibu balita
2. Pelacakan kasus kematian bayi;
3. Pemantauan neonatal resiko tinggi;
Pelayanan Kesehatan Anak
4. Pemantauan balita resiko tinggi;
5. Pemeriksaan SDIDTK;
6. Pembinaan TK.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


dilakukan oleh Koordinator UKM KIA yang menempati Ruang KIA di
gedung Puskesmas. Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di Ruang KIA
UPTD Puskesmas Gunungpati. Untuk kegiatan luar gedung petugas
mendatangi sasaran di rumahnya ataudi tempat yang sudah disepakati untuk
melakukan kegiatan.
B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan
Anak UPTD Puskesmas Gunungpati memiliki fasilitas penunjang sebagai
berikut:
Kegiatan Pelayanan
Sarana dan Prasarana
Kesehatan Ibu dan Anak
1. ANC kit;
Pemantauan ibu hamil resiko
2. Buku pencatatan;
tinggi
3. Form rujukan.
1. Buku Panduan Kelas ibu;
2. ANC Kit;
Pertemuan kelas ibu hamil 3. Perlengkapan senam hamil;
4. Form pre-test dan post-test;
5. Alat peraga penyuluhan sesuai materi.
1. Nifas Kit;
Kunjungan nifas resiko tinggi 2. Buku pencatatan;
3. Form rujukan.
1. Form OVM;
Pelacakan kematian maternal
2. Buku pencatatan.
1. Chek list;
Supervisi fasilitatif BPM
2. Buku pencatatan.
1. ATK
Pertemuan BPM
2. LCD
3. Materi
Pelaksanaan Kelas ibu balita 1. Buku panduan kelas ibu balita
2. Alat peraga penyuluhan sesuai materi
3. Buku KIA
4. ATK
1. Form OVP;
Pelacakan kasus kematian bayi
2. Buku pencatatan.
1. Form MTBM;
Pemantauan neonatal resiko 2. Buku pencatatan;
tinggi 3. Timbangan bayi, thermometer, timer;
4. Form rujukan.
1. Form MTBS;
2. Buku pencatatan;
Pemantauan bayi resiko tinggi
3. Timbangan bayi, thermometer, timer;
4. Form rujukan.
1. Timbangan;
2. Microtoise;
Pemeriksaan SDIDTK
3. Buku KIA / Buku panduan SDITK;
4. Buku pencatatan.
1. Timbangan;
2. Microtoise;
Pembinaan TK
3. Buku KIA / Buku panduan SDITK;
4. Buku pencatatan.
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui );
b. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS );
c. Pelayanan KB;
d. Pelayanan kesehatan reproduksi.
2. Pelayanan KIA luar gedung :
a. Pemantauan ibu hamil resiko tinggi;
b. Pertemuan kelas ibu hamil;
c. Kunjungan nifas resiko tinggi;
d. Pelacakan kematian maternal;
e. Supervisi fasilitatif BPM;
f. Pertemuan BPM
g. Pelaksanaan Kelas ibu balita
h. Pelacakan kasus kematian bayi;
i. Pemantauan neonatal resiko tinggi;
j. Pemantauan balita resiko tinggi;
k. Pemeriksaan SDIDTK;
l. Pembinaan TK.

B. Strategi / Metode
Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan ibu dan anak diperlukan
peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan
memberikan pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab dalam
mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat. Metode
yang digunakan adalah:
1. Pendataan sasaran;
2. Wawancara/anamnesa;
3. Pemeriksaan;
4. Penatalaksanaan kasus;
5. Pencatatan dan pelaporan.

C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
a. Wawancara/anamnesa;
b. Pemeriksaan;
c. Penatalaksanaan kasus;
d. Pencatatan dan pelaporan.

2. Kegiatan luar gedung


a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak padaRKA
BOK (yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Kesehatan).
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P2 petugas melakukan:
1) Membuat jadwal kegiatan;
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara BOK;
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan;
4) Melaksanakan kegiatan.
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan;
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan;
3) Petugas mengevaluasi kegiatan.

BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanaannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan Ibu
dan Anak direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
A. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana
antara lain:
1. Meja, Kursi;
2. Alat tulis;
3. Buku catatan Kegiatan;
4. Leaflet;
5. Buku panduan;
6. Komputer.
B. Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang
meliputi:
1. Tensimeter;
2. Stetoskop;
3. Timbangan;
4. Leaflet;
5. Buku catatan kegiatan.
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan ibu dan
anak berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam
pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala
Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
direncanakan oleh koordinator kesehatan ibu dan anak berkoordinasi dengan
bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas
untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau


dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan
maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan.
Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya
menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program
kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran
antara lain :
A. Identifikasi Resiko
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
B. Analisis Resiko
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
C. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah
atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
D. Rencana Upaya Pencegahan
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang
dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat
dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
E. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau
ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera
dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan
evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah
tercapai.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang


untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat
berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu
merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
A. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual;
B. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan;
C. Ketepatan metoda yang digunakan;
D. Tercapainya indikator.
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB VIII
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan Ibu dan Anak ini dibuat untuk


memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas Gunungpati, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil
yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai
dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan,
kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang
menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan ibu dan anak di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan
atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai