A. Pendahuluan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera baik secara fisik, mental, sosial maupun
spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup poduktif secara sosial dan
ekonomi. Upaya kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomi.
Lanjut usia adalah kodrat yang tidak bisa dipungkiri, tetapi tetap produktif dalam
masa lanjut usia adalah pilihan. Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dimana upaya peningkatan kesejahteraan lanjut
usia diarahkan agar lanjut usia tetap diberdayakan sehingga berperan dalam kegiatan
pembangunan dengan memperhatikan fungsi, keterampilan, usia dan kondisi fisik dari
lanjut usia tersebut.
B. Latar belakang
Jumlah penduduk lanjut usia yang besar di Indonesia bisa dijadikan salah satu
pendukung pembangunan kesehatan. Untuk itu diperlukan manusia lanjut usia yang
sehat dan produktif.
Undang- undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa upaya
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan
prinsip nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Setiap upaya untuk peningkatan
derajat kesehatan masyarakat merupakan investasi bagi pembangunan negara. Upaya
pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga agar para lanjut usia
itu tetap sehat dan produktif secara sosial dan ekonomis.
C. Tata Nilai
1. Kebersamaan
1
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran
Tujuan umum:
Meningkatkan derajad kesehatan lansia, dan mempertahankan lansia agar tetap
produktif
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk membina sendiri kesehatannya.
2. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan lanjut usia.
3. Meningkatkan kemampuan lansia untuk dapat beraktivitas diusia lanjut.
H. Sasaran
1. Sasaran langsung
a. Pra lansia 45-49 tahun.
b. Lansia 60-69 tahun.
c. Lansia risiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun atau dengan masalah kesehatan.
3
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan 6 bulan sekali oleh koordinator Program
Lansia dan membuat laporannya kepada Kepala Puskesmas. Apabila ada ketidaksesuaian
dalam pelaksanaan kegiatan, maka Kepala Puskesmas bersama dengan koordinator
Program Lansia dan pelaksana kegiatan mencari penyebab masalahnya dan mencari solusi
penyelesaiannya.