Revisi Ke
Berlaku Tanggal
PANDUAN
KEWASPADAAN UNIVERSAL
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas
Gunungpati
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kewaspadaan universal di Puskesmas Gunungpati meliputi seluruh area
atau ruangan yang terlibat kontak dengan pasien dan atau produk yang dihasilkan oleh pasien
(sputum, darah, dsb) serta linen yang pernah digunakan oleh pasien. Hail ini dikarena pasien
yang datang dianggap telah membawa (carier) kuman penyakit yang dapat ditularkan kepada
petugas. Sehingga ruang lingkup tersebut berada di: ruang pendaftaran, ruang pemeriksaan
(umum, anak, ibu), ruang laboratorium, IGD/rawat inap, ruang gizi, ruang IPWL, ruang farmasi
dan ruang IMS.
C. LANDASAN HUKUM
1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
BAB II
PENGORGANISASIAN
A. CUCI TANGAN
Mencuci tangan adalah prosedur kesehatan yang paling penting yang dapat dilakukan oleh
semua orang untuk mencegah penyebaran kuman. Mencuci tangan adalah tindakan aktif, singkat
dengan menggosok bersamaan semua permukaan tangan yang bersabun, yang kemudian diikuti
dengan membasuhnya dibawah air hangat yang mengalir (Barbara, 2002). Tujuannya adalah untuk
membuang kotoran dan organisme yang menempel dari tangan dan untuk mengurangi jumlah
mikroba pada saat itu.
Cuci tangan harus selalu dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan
perawatan walaupun memakai sarung tangan atau alat pelindung lain untuk menghilangkan atau
mengurangi mikroorganisme yang ada ditangan sehingga penyebaran penyakit dapat dikurangi dan
lingkungan terjaga dari infeksi.
Aspek terpenting dari mencuci tangan adalah pergesekan yang ditimbulkan dengan
menggosok tangan bersamaan mencuci tangan dengan sabun, dengan air mengalir dan pergesekan
yang dilakukan secara rutin.
Tiga cara cuci tangan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yaitu :
1) Cuci tangan higienik / rutin – mengurangi kotoran dan flora yang ada di tangan dengan
menggunakan sabun atau detergen.
2) Cuci tangan aseptik – sebelum tindakan aseptik pada pasien dengan menggunakan anti septik.
3) Cuci tangan bedah (surgical handscrub) – sebelum dilakukan tindakan bedah cara aseptik
dengan antiseptik dan sikap steril.
Pencucian tangan sangat penting dalam setiap lingkungan perawatan kesehatan karena
organisme transion dapat dengan mudah dihilangkan sebelum pindah ke pasien lain. Pencucian
tangan yang efektif adalah 10-15 detik, tetapi akan dibutuhkan lebih banyak waktu jika tangan
tersebut terlihat kotor.
Beberapa jenis larutan antiseptik yang sering digunakan diantaranya adalah Alkohol
(etil/isopropil), Chlorhexedin (HibitaneR, HibiscrubR), Hexachlorophen (pHisoHexR),
Yodium/Yod + Alkohol, dan Yodophor (BetadineR).
Gambar. 1 Cara Mencuci tangan (Depkes, 2003)
Kaca Mata
1) Sarung tangan
CDC (Williams, 1983) menyebutkan alasan mengenakan sarung tangan adalah :
a) Mengurangi kemungkinan pekerja kontak dengan organisme infeksi yang menginfeksi
klien.
b) Mengurangi kemungkinan pekerja memindahkan flora endogen mereka sendiri ke klien.
c) Mengurangi kemungkinan pekerja menjadi tempat kolonisasi sementara mikroorganisme
yang dapat dipindahkan pada klien lain.
Sarung tangan harus dipakai bilamana :
a) Akan terjadi kontak tangan pemeriksa dengan darah, cairan tubuh, selaput lendir, atau kulit
yang terluka.
b) Akan melakukan tindakan medik invasif (pemasangan alat-alat vaskular seperti intravena
perifer).
c) Akan membersihkan sampah terkontaminasi atau memegang permukaan yang
terkontaminasi.
Sarung tangan mencegah penularan kuman patogen melalui cara kontak langsung
maupun tidak langsung. Ada 3 jenis sarung tangan, yaitu :
a) Sarung tangan bedah, dipakai sewaktu melakukan tindakan invasif atau pembedahan.
b) Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu
melakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
c) Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses peralatan menangani bahan-
bahan terkontaminasi dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
Yang dilakukan dan jangan dilakukan dalam pemakaian sarung tangan :
a) Pakailah ukuran yang sesuai.
b) Gantilah sarung tangan secara berkala pada tindakan yang
memerlukan waktu lama.
c) Potonglah kuku cukup pendek untuk mengurangi risiko
robek atau berlubang.
d) Tariklah sarung tangan sampai meliputi tangan baju (jika
pakai baju operasi).
e) Pakailah cairan pelembab untuk mencegah kulit dari
kekeringan atau berkerut.
f) Jangan pakai cairan atau krim berbasis minyak, karena
akan merusak sarung tangan.
g) Jangan pakai cairan pelembab yang terlalu wangi karena
dapat merangsang kulit dan menyebabkan iritasi.
h) Jangan simpan sarung tangan di tempat dengan suhu
terlalu panas atau terlalu dingin.
Langkah-langkah penggunaan sarung tangan :
a) Siapkan kemasan sarung tangan steril yang sesuai.
b) Lakukan cuci tangan dengan seksama.
c) Buka pembungkus bagian paling luar dari kemasan sarung tangan. Pisahkan dan lepaskan
sisi-sisinya.
d) Pegang bagian dalam kemasan dan letakkan pada permukaan yang bersih datar tepat di
atas tinggi siku. Buka kemasan, jaga supaya sarung tangan tetap di atas permukaan bagian
dalam pembungkus.
e) Jika sarung tangan tidak dibedak, ambil pak bedak dan pakai tipis-tipis pada tangan diatas
wastafel atau keranjang sampah.
f) Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Kenakan sarung tangan dominan terlebih dahulu.
g) Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tengah dari tangan non dominan, pegang tepi dari
manset sarung tangan untuk tangan dominan sentuh hanya permukaan bagian dalam sarung
tangan.
h) Pakai sarung tangan pada tangan dominan, biarkan manset dan pastikan manset tidak
bertumpuk di pergelangan tangan. Pastikan ibu dan jari lainnya berada pada tempat yang
tepat.
i) Dengan tangan yang dominan yang bersarung tangan selipkan jari di dalam manset sarung
tangan kedua.
j) Kenakan sarung tangan kedua pada tangan nondominan. Jangan biarkan jari tangan dan ibu
jari tangan dominan yang bersarung tangan menyentuh setiap bagian tangan non dominan
yang dibuka. Jaga supaya ibu jari tangan dominan terabduksi kebelakang.
k) Setelah sarung tangan kedua dikenakan tautkan kedua tangan.