Anda di halaman 1dari 13

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG NAKULA


SADEWA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners 


Stase Manajemen Keperawatan

Oleh :
1. Onesimus Fanny 223203038
2. Ananda Yesika Dewi 223203041
3. Aris Subekti 223203059
4. Celiya Winangrum 223203040
5. Merita Putri Waryuni 223203017
6. Lala Putri Ashari 223203065
7. Nita Nurul Azmi 223203067

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIX
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA 
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Healthcare-Associated Infections (HAIs) atau yang dikenal dengan infeksi


nosokomial menurut World Health Organization (WHO) adalah infeksi yang
tampak pada pasien ketika berada di dalam rumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya, dimana infeksi tersebut tidak tampak pada saat pasien diterima dirumah
sakit melainkan setelah 48 jam saat diterima dirumah sakit, termasuk adanya
tanda-tanda infeksi setelah pasien keluar dari rumah sakit dan infeksi pada
pengunjung serta petugas-petugas yang bekerja di fasilitas kesehatan. Menurut
survei WHO pada 55 rumah sakit di 14 negara menyatakan sekitar 1,4 juta pasien
diseluruh dunia mengalami infeksi ini (2) Pengendalian HAIs di Indonesia sudah
mulai dilakukan dengan bukti dikeluarkannya PERMENKES RI tahun 2007 yaitu
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain (PPI). Salah satu kewaspadaan standar yang
efektif dan dianggap metode paling mudah dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi adalah hand hygiene (kebersihan tangan). Hand hygiene merupakan teknik
dasar yang paling penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
terutama penyakit infeksi. Hand hygiene merupakan cara mencuci tangan dengan
membasahi kedua tangan dengan air mengalir yang bertujuan untuk
menghilangkan kuman yang menempel di tangan dan menghindari penyakit.

Pada tahun 2016, WHO mencetuskan global patient safety challenge dengan
clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand
hygiene untuk petugas kesehatan dengan my five moment for hand hygiene adalah
melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan
prosedur bersih/steril, setelah bersentuhan dengan pasien, setelahbersentuhan
dengan cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar
pasien. Sebagaimana Kebijakan Kementerian Kesehatan bahwa rumah sakit di
Indonesia wajib mengikuti standar akreditasi nasional empat pelayanan dasar,
dimana patient safety merupakan standar pelayanan yang menjadi target utama,
termasuk di dalamnya tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit.

Perawat yang merupakan salah satu petugas kesehatan memiliki resiko tinggi
menularkan pathogen melalui tangan, karena perawat memiliki peluang yang
besar berada pada five moment penting tersebut, sehingga kepatuhan mencuci
tangan perawat hendaknya ditingkatkan. Tujuan mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien yaitu untuk menghindarkan pasien dari paparan kotoran dan kuman
yang dibawa oleh tenaga kesehatan lain dari pasien lain sehingga pasien dapat
terhindar dari kuman yang dibawa oleh tenaga kesehatan lain dari kuman yang
dapat memperparah penyakit yang diderita. Mencuci tangan sesudah kontak
dengan pasien bertujuan untuk membersihkan tangan perawat atau tenaga
kesehatan lain dari kuman yang didapat ketika kontak dengan pasien ataupun
dengan lingkungan disekitar pasien yang beresiko terpajan kuman. Terjadinya
infeksi nosokomial dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya faktor ialah
ketidak patuhan petugas kesehatan dalam tindakan penanganan pasien, petugas
kesehatan tidak melakukan cuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah
tindakan penanganan pasien.

2. Tujuan

Tujuan mencuci tangan menurut Depkes RI (2016) adalah salah satu unsur
pencegahan penularan infeksi. Menurut Kristia (2016) mencegah kontaminasi
silang (orang ke orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau
perpindahan kuman.

BAB II
ANALISIS ARTIKEL JURNAL

1. Analisa Jurnal

A. Strategi Pencarian Jurnal

Judul Jurnal, Nama -


Penulis, Tahun
Population Staf perawat
Intervention Poster five moment hand hygiene
Comparison Hand hygiene
Outcome Optimalnya penerapan five moment hand hygiene

B. Informasi Jurnal

Judul Pengaruh Media Poster Terhadap Penerapan Five Moment


Hand Hygiene pada Perawat Rumah Sakit X Kupang
Nama Penulis Bella Christin Lumban Gaol , Sidarta Sagita , S.M.J.
Koamesah
Lembaga Penerbit Cendana Medical Journal
Volume, Nomor, Volume 16, Nomor 1, Halaman 118-124
dan Halaman
Tempat Penelitian Rumah Sakit X Kupang
Populasi dan Populasi penelitian ini ialah seluruh perawat yang bekerja
Sampel Penelitian diruang rawat inap. Sampel diambil dengan menggunakan
teknik teknik total sampling dengan hasil sebanyak 50
perawat berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

C. Analisa

“Pengaruh Media Poster Terhadap Penerapan Five Moment Hand Hygiene pada
Perawat Rumah Sakit X Kupang”

1. INTRODUCTION
Healthcare-Associated Infections (HAIs) atau yang dikenal dengan infeksi
nosokomial menurut World Health Organization (WHO) adalah infeksi yang
tampak pada pasien ketika berada di dalam rumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya. Menurut survei WHO pada 55 rumah sakit di 14 negara menyatakan
sekitar 1,4 juta pasien diseluruh dunia mengalami infeksi ini. Upaya pencegahan
resiko penyebaran infeksi yaitu dengan menerapkan five moment hand hygiene
sebagai SOP utama dalam memberikan pelayanan kepada pasien di pusat-pusat
pelayanan kesehatan. Permasalahan kepatuhan mencuci tangan dan kesadaran five
moment hand hygiene dikalangan petugas kesehatan masih terbilang rendah,
beberapa penelitian terkait melaporkan masih rendahnya kepatuhan petugas
kesehatan dalam penerapan tentang five moment hand hygiene dan mencuci
tangan dengan 6 langkah benar.

Salah satu cara meningkatkan kepatuhan perawat dalam menerapkan perilaku


hand hygiene ialah melalui pemberian stimulus. Sesuai teori “S-O-R” atau
Stimulus – Organisme – Respon yang menyebutkan bahwa perilaku terjadi
melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme
tersebut merespons, salah satu faktor keberhasilan dari S-O-R ialah media. Media
yang digunakan komunikator dalam menyampaikan informasi tentang program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara berkala kepada staf merupakan
hal yang penting. Salah satu media yang digunakan ialah poster. Poster
merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar yang dapat mempengaruhi
seseorang agar tertarik pada sesuatu atau melakukan sesuatu hal, poster juga
berfungsi sebagai pengingat sehingga orang yang melihat dapat terpengaruhi dan
terdorong sesuai apa yang ia ketahui atau sikapi.

2. METHODE

Penelitian ini dilakukukan di Rumah sakit X kupang. Waktu penelitian pada


bulan Juli – Agustus 2018. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experiment
dengan rancangan posttest-only design with control group. Populasi penelitian ini
ialah seluruh perawat yang bekerja diruang rawat inap. Sampel diambil dengan
menggunakan teknik teknik total sampling dengan hasil sebanyak 50 perawat
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data primer diperoleh dengan cara
observasi dan wawancara langsung. Data penelitian ini dianalisis menggunakan
uji chi-square.

3. RESULT

Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan bahwa penerapan five moment


hand hygiene pada responden yang menggunakan media poster rumah sakit
terbanyak pada kategori tidak menerapkan yaitu sebanyak 20 orang sedangkan
yang paling sedikit pada kategori menerapkan yaitu lima orang, selanjutnya pada
responden yang menggunakan media poster WHO terbanyak pada kategori
menerapkan yaitu sebanyak 13 orang dan yang paling sedikit pada kategori tidak
menerapkan yaitu 12 orang.

Pelaksanaan five moment hand hygiene perawat tertinggi pada moment ke


lima yaitu setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien sebesar 76%
sedangkan pelaksanaan five moment hand hygiene terendah pada moment ke dua
yaitu sebelum tindakan aseptik sebesar 58% yang melewatkan moment ini. Hasil
analisis Uji chi square media poster terhadap penerapan five moment hand
hygiene menunjukan nilai signifikansi sig. sebesar 0,039. Nilai p < 0,05
menunjukan bahwa pengaruh media poster terhadap penerapan five moment hand
hygiene.

4. ANALYSIS

Menurut teori SOR bahwa perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons. Salah satu
stimulus ialah media poster, poster berfungsi sebagai pengingat sehingga dapat
mempengaruhi orang yang melihat untuk melakukan sesuai yang ia ketahui. Saat
menggunakan media poster rumah sakit angka penerapan five moment hand
hygiene hanya sebesar 10% atau lima dari 25 orang yang diobservasi, sedangkan
penggunaan media poster WHO angka penerapan five moment hand hygiene
sebesar 26% yaitu 13 dari 25 orang. Hasil ini menunjukan bahwa pembuatan
poster yang optimal dan sesuai standart dapat membuat fungsi dan tujuan dari
poster tersalurkan yaitu meningkatnya penerapan five moment hand hygiene.
Setelah melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara untuk
mengetahui secara mendalam mengenai perilaku hand hygiene perawat dan hal-
hal yang dapat mempengaruhi hand hygiene. Berdasarkan hasil wawancara pada
dua orang perawat mengenai poster five moment hand hygiene WHO, poster
WHO mudah dilihat, mudah dimngerti dan gambar menarik dan warna yang
mencolok sehingga pemanfaatannya lebih optimal. Dari hasil wawancara juga
menunjukan beberapa faktor mengapa perawat tidak melakukan hand hygiene
yaitu pelatihan hand hygiene yang sudah lama yaitu terbanyak pada tahun 2016,
tenaga kesehatan yang tidak sebanding dengan jumlah pasien, pemakaian gloves
yang dirasa menggantikan cuci tangan, fasilitas dan kebijakan-kebijakan rumah
sakit terkait pelaksanaan hand hygiene yang belum ada.

5. DISCCUSION

Petugas kesehatan mempunyai peran besar dalam transmisi infeksi dimana


angka kejadian HAIs memberikan dampak pada tertularnya infeksi silang,
perpanjangan masa rawat yang mengakibatkan kerugian ekonomi dan sosial,
penambahan beban kerja petugas di rumah sakit. intervensi yang diberikan berupa
pemberian poster terkait five moment hand hygiene efektif dalam meningkatkan
perawat dalam melakukan five moment hand hygiene dalam mengurangi angka
HAIs.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Checklist Critical Appraisal

Ya/
Komponen yang
Tida Penjelasan
Dinilai
k
Judul dan abstrak: Pengaruh Media Poster Terhadap
 Apakah judul sesuai Ya Penerapan Five Moment Hand
dengan isi? Hygiene pada Perawat Rumah Sakit
X Kupang
 Apakah tujuan Ya Tujuan dari penelitian ini adalah
penelitian disebutkan? untuk mengetahui pengaruh poster
Apa? terhadap penerapan five moment
hand hygiene pada perawat
 Apakah abstrak Ya Abstrak memberikan informasi
memberikan informasi lengkap terkait latar belakang,
yang lengkap: latar metode, hasil, kesimpulan, dan kata
belakang, metode, kunci.
hasil?
Justifikasi, metodologi, Ya Hand hygiene (kebersihan tangan)
desain: merupakan salah satu kewaspadaan
 Apakah dijelaskan standar yang efektif dan dianggap
alasan melakukan metode paling mudah dalam
penelitian (di latar pencegahan dan pengendalian
belakang dan tinjauan infeksi
pustaka)?
 Apakah tinjauan Ya Peneliti menggunakan 8 referensi, 2
pustakanya lengkap/ diantaranya merupakan publikasi > 5
cukup? tahun yang lalu dengan referensi
terlama yaitu tahun 2008.
 Apakah menggunakan Tidak Pada penelitian ini 3 referensi yang
referensi terbaru? digunakan <10 tahun, dan 5 referensi
(maksimal 5 tahun) terbaru atau <5 tahun
 Apakah hipotesisnya Ya terdapat pengaruh media poster
disebutkan? terhadap penerapan five moment
hand hygiene
 Jika eksperimen, Tidak Penelitian ini menggunakan desain
apakah kelompok quasy experiment dengan rancangan
intervensi dan kontrol posttest-only design with control
dijelaskan? group
Sampling : Populasi penelitian ini ialah seluruh
 Bagaimana populasi Ya perawat yang bekerja diruang rawat
dipilih? inap RS X Kupang pada bulan Juli –
Agustus 2018.
 Apakah kriteria Ya kriteria inklusi pada penelitian ini
inklusi dan eksklusi yaitu perawat yang bekerja pada
disebutkan? Apa? ruang rawat inap, bersedia menjadi
subjek penelitian dengan
menandatangani formulir
persetujuan, perawat yang sudah
mendapatkan sosialisasi, pelatihan
atau pengetahuan tentang
pelaksanaan five moment hand
hygiene. Adapun kriteria ekslusi
adalah perawat yang tidak bersedia
menjadi responden dan kriteria
dropout yaitu perawat yang pindah
atau keluar dari rumah sakit saat
penelitian dan perawat yang cuti atau
tidak hadir saat penelitian.
 Apakah ukuran Ya teknik total sampling dengan hasil
sampel cukup? sebanyak 50 sampel yang dibagi
kelompok intervensi dan kontrol
Pengumpulan data ada pengumpulan data menggunakan
 Bagaimana cara lembar observasi WHO dan
pengumpulan dilakukan wawancara untuk
datanya? (kuesioner mengetahui perilaku hand hygiene
atau ada yang lain) perawat.
 Siapa yang - Tidak dijelaskan siapa yang
mengumpulkan data? mengumpulkan data
 Apakah instrument - Tidak dijelaskan apakah instrument
diuji dulu? di uji dulu atau tidak
 Apakah confounding - Tidak terdapat penjelasan terkait
factors diidentifikasi? adanya confounding factors.
 Apakah ada - Tidak terdapat penjelasan validitas
penjelasan validitas dan reliabilitas instrumen dalam
dan reliabilitas? artikel.
Pertimbangan etik: - Tidak terdapat penjelasan terkait
 Apakah penelitian penggunaan ethical approval dari
menggunakan ethical komite etik
approval dari komite
etik?
 Apakah ada informed Ya Terdapat penjelasan mengenai
consent dalam adanya informed consent dalam
penelitian? penelitian
Analisis data dan Hasil penelitian disampaikan dengan
hasil: Ya jelas dalam abstrak, sub-bab hasil,
 Apakah hasil kemudian dijelaskan dalam sub-bab
disampaikan dengan pembahasan.
jelas?
 Apakah p-value dan Ya Hasil analisis Uji chi square media
confidence interval poster terhadap penerapan five
dilaporkan? moment hand hygiene dengan
tingkat signifikan 0,05 (derajat
kepercayaan 95%) menunjukan nilai
signifikansi sig. sebesar 0,039.
 Apakah hasilnya Ya Penelitian ini menunjukkan hasil
signifikan? signifikan yaitu p value 0,039 (p
value ≤ 0.05)
 Apakah kesimpulan Ya Terdapat pengaruh media poster
penelitian ini? terhadap penerapan five moment
hand hygiene pada perawat Rumah
Sakit X Kupang
Hasil dan keterbatasan Ya Pemberian poster dapat
penelitian: meningkatkan penerapan five
 Apakah hasil bisa moment hand hygiene pada perawat
digeneralisasikan? Rumah Sakit X Kupang
 Apakah keterbatasan Tidak Di dalam jurnal tidak disebutkan
penelitian disebutkan? keterbatasan penelitian
 Apakah ada saran Ya Bagi peneliti lain dapat dilakukan
untuk penelitian penelitian lebih dalam lagi
selanjutnya? menggunakan kuisioner atau lembar
observasi dalam menilai faktor-
faktor lain yang dapat
mempengaruhi perilaku hand
hygiene dan dapat melakukan
penelitian bukan pada perawat saja
melainkan tenaga kesehatan lainnya
seperti dokter
 Apakah ada implikasi Tidak Di dalam jurnal tidak diimplikasikan
penelitian tersebut? terkait penelitian lanjutan.
(yang disebutkan
dalam jurnal)

B. Penerapan Kasus

Upaya pencegahan resiko penyebaran infeksi yaitu dengan menerapkan five


moment hand hygiene sebagai SOP (Standar Operasional Prosedur) utama dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di pusat-pusat pelayanan kesehatan. Dalam
Jurnal yang berjudul “Pengaruh Media Poster Terhadap Penerapan Five Moment
Hand Hygiene Pada Perawat Rumah Sakit X Kupang” didapatkan data bahwa
pemberian poster memberikan pengaruh yang efektif bagi perawat di Rumah Sakit
X Kupang. . Saat menggunakan media poster rumah sakit angka penerapan five
moment hand hygiene hanya sebesar 10% atau lima dari 25 orang yang
diobservasi, sedangkan penggunaan media poster WHO angka penerapan five
moment hand hygiene sebesar 26% yaitu 13 dari 25 orang. Pelaksanaan five
moment hand hygiene perawat tertinggi pada moment ke lima yaitu setelah kontak
dengan lingkungan sekitar pasien sebesar 76% sedangkan pelaksanaan five
moment hand hygiene terendah pada moment ke dua yaitu sebelum tindakan
aseptik sebesar 58% yang melewatkan moment ini.

Sehingga penulis menyimpulkan bahwa pemberian poster WHO lebih efektif


daripada dengan poster rumah sakit. Hal tersebut dikarenakan poster WHO mudah
dilihat, mudah dimngerti dan gambar menarik dan warna yang mencolok sehingga
pemanfaatannya lebih optimal.
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian didapat saat menggunakan media poster rumah


sakit, penerapan five moment hand hygiene perawat sebesar 10% sedangkan saat
menggunakan media poster WHO penerapan five moment hand hygiene sebesar
26%. Hasil uji chi square untuk melihat pengaruh media poster terhadap
penerapan five moment hand hygiene mendapat nilai p=0,039 maka dapat
disimpulkan terdapat pengaruh media poster terhadap penerapan five moment
hand hygiene pada perawat Rumah Sakit X Kupang .

2. Saran

a. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat lebih meningkatkan lagi penerapan


five moment hand hygiene dalam mengurangi angka HAIs.

b. Bagi peneliti lain dapat dilakukan penelitian lebih dalam lagi menggunakan
kuisioner atau lembar observasi dalam menilai faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi perilaku hand hygiene
DAFTAR PUSTAKA

Bella Christin Dkk. 2019. Pengaruh Media Poster Terhadap Penerapan Five
Moment Hand Hygiene Pada Perawat Rumah Sakit X Kupang. Cendana Medical
Journal. Volume 16, Nomor 1, Maret 2019 VOLUME 118-124

https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/1495/1182

Anda mungkin juga menyukai