Anda di halaman 1dari 9

Upaya Memutus Rantai Infeksi dengan Hand Hygiene

Fitri Rahman Batubara

Fitri.batubara.fr@gmai.com

Abstrak

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk
Indonesia. Mencegah atau membatasi penularan infeksi di sarana pelayanan kesehatan
memerlukan penerapan prosedur dan protokol yang disebut sebagai "pengendalian". Perawat
berperan penting sebagai pemutus rantai infeksi untuk menurunkan angka kejadian infeksi
yang didapat di rumah sakit (HAIs). Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk
mencuci tangan. Pada tahun (2009), Worrld Health Organization (WHO) mencetuskan global
patient safety challage dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi
penerapan hand hygiene, yaitu untuk petugas kesehatan dengan my five moment for hygiene,
yaitu melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan
prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setellah
bersentuhan atau kontak dengan pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar
pasien.

Kata Kunci : Memutus Rantai Infeksi, Hand Hygiene


1. Latar Belakang dilakukan antara lain audit
Perawat merupakan tenaga kepatuhan hand hygiene secara
kesehatan yang berhubungan menyeluruh dari uji kompetensi
langsung dengan pasien dan dapat hand hygiene petugas kesehatan.
menjadi media transmisi infeksi Kebersihan tangan dan kompetensi
baik bagi perawat maupun pasien. tenaga kesehatan merupakan dua
Perawat mencegah terjadinya hal yang penting untuk mencegah
infeksi dengan cara memutuskan terjadinya BSI pada pasien
rantai penularan infeksi. Kegiatan hemodialisis. Tangan dari petugas
ini berkai- tan dengan perilaku kesehatan adalah pembawa
perawat. Perilaku perawat Perawat mikroorganisme paling umum dari
merupakan tena- ga kesehatan yang satu pasien ke pasien lain dan dari
berhubungan langsung dengan lingkungan yang tercemar kepada
pasien dan dapat menjadi media pasien. Kebersihan tangan penting
transmisi infeksi baik bagi perawat dalam tindakan pencegahan karena
maupun pasien. Perawat mencegah lebih efektif dan biaya rendah,
terjadinya infeksi dengan cara diperkirakan dengan melaksanakan
memutuskan rantai penularan kebersihan tangan dapat
infeksi. Kegiatan ini berkaitan mengurangi terjadinya HAIs.
dengan perilaku perawat. Upaya Terdapat lima momen atau lima
pencegahan yang dilakukan untuk waktu wajib hand hygiene yaitu: 1)
menjaga keselamatan pasien, salah sebelum kontak dengan pasien, 2)
satunya dengan menerapkan sebelum tindakan aseptis, 3)
standar operasional prosedur dalam setelah tindakan aseptis, 4) setelah
setiap tindakan yang dilakukan kontak dengan pasien, dan 5)
tenaga medis di rumah sakit. setelah meninggalkan lingkungan
Pencegahan merupakan aspek pasien. Mencuci tangan adalah
kesehatan yang sangat penting membersihkan tangan dari kotoran,
untuk memutus rantai penularan mulai dari ujung jari hingga siku
suatu penyakit. Pelaksanaan dan lengan atas dengan cara
pencegahan infeksi di rumah sakit tertentu sesui kebutuhan. Mencuci
belum dilakukan dengan benar tangan mencegah terjadinya infeksi
karena masih terdapat beberapa silang melalui tangan dan menjaga
item pencegahan yang tidak kebersihan individual. Adapun
variasi mencuci tangan adalah Ejournal, dan Google Schoolar,
dengan mencuci tangan bersih dan hingga penelitian sebelumnya yang
mencuci tangan steril. Hand bertema upaya memutus rantai
hygiene adalah aspek yang paling infeksi dan hand hygiene, yaitu
penting untuk mencegah transmisi menelusuri literature yang ada
mikrobakteri patogen dan dengan membaca serta
mencegah infeksi nosokomial. menganalisisnya dengan
Cuci tangan telah dianggap sebagai memanfaatkan buku, dan jurnal.
salah satu tindakan terpenting
untuk mengurangi penularan 3. Hasil
mikroorganisme dan mencegah Dari hasil review berbagai sumber
infeksi selama lebih dari 150 tahun. di dapatkan hasil bahwa perawat
Pada tahun 2009 WHO merupakan tenaga kesehatan yang
merumuskan strategi penerapan 5 berhubungan langsung dengan
momen 6 langkah untuk petugas pasien dan dapat menjadi media
kesehatan. transmisi infeksi baik bagi perawat
2. Metode maupun pasien. Perawat mencegah
Metode yang digunakan dalam terjadinya infeksi dengan cara
kajian ini adalah metode kulaitatif memutuskan rantai penularan
yang bersifat deskriptif mengenai infeksi. Kegiatan ini berkaitan
upaya memutus rantai infeksi dengan perilaku perawat dalam
dengan upaya hand hyegiene demi melakukan kegiatan pencegahan
kenyamanan dalam bekerja. dan pengendalian infeksi dapat
Metode ini berusaha menjelaskan, dibentuk dengan aktivitas dalam
mengumpulkan, dan menampilkan peran dan fungsi
menginterpretasikan data yang kepala ruang sebagai pemimpin.
dilanjutkan dengan faktor-faktor Kepemimpinan kepala ruang dapat
yang berhubungan dengan situasi memengaruhi peri- laku
dan kondisi yang terjadi. Teknik bawahannya. Manajemen kepala
pengumpulan data yang digunakan ruang sangat penting dalam
oleh penulis adalah teknik studi menunjang program pencegahan
kepustakaan (Library research) dan pengen- dalian infeksi di
menggunakan referensi yang rumah sakit. Salah satu fungsi
tersedia baik data dari jurnal, manajemen adalah
pengorganisasian, dimana kepala handwash menggunakan sabun dan
ruang hendaknya mengembangkan air mengalir, sedangkan handrub
organisasi keperawatan secara dengan media antiseptik berbasis
objektif sehingga memudahkan alkohol. Hasil studi pendahuluan
perawat dalam melaksanakan ada perawat yang belum
asuhan keperawatan khususnya melakukan cuci tangan sesuai
upaya pencegahan dan prosedur yang ditetapkan RS.
pengendalian infeksi. Perilaku Perawat memiliki andil yang
perawat dapat ditunjukkan dengan sangat besar terhadap terjadinya
peningkatan kinerja dan kepatuhan infeksi nosokomial karena perawat
perawat dalam melakukan kegiatan merupakan tenaga kesehatan yang
pencegahan dan pengendalian paling banyak melakukan kontak
infeksi. Tenaga kesehatan yang dengan pasien dan berinteraksi
paling sering melakukan tindakan secara langsung dengan pasien
terhadap pasien di ruang penyakit selama 24 jam. Hasil penelitian
dalam adalah dokter, perawat dan kepatuhan petugas di rawat inap
mahasiswa praktik. Hampir setiap lebih rendah dibandingkan dengan
bulan ada mahasiswa praktik bagian lain. Penelitian ini
sehingga peneliti menjadikan dilakukan untuk mengkaji tingkat
petugas kesehatan baik dokter, kepatuhan perawat di ruang rawat
perawat maupun mahasiswa inap RS dalam penerapan hand
praktik dijadikan subjek untuk hygiene, serta faktor apa yang
penelitian ini karena pelaksanaan mempengaruhinya.
hand hygiene dengan handwash
dan handrub dalam five moments 4. Pembahasan
oleh petugas kesehatan harus Infeksi merupakan invasi tubuh
dilaksanakan. Hand hyegiene oleh patogen atau mikroorganisme yang
dengan menggunakan handwash mampu menyebabkan sakit. Infeksi
maupun handrub tekniknya sama juga disebut asimptomatik apabila
saja yaitu dengan enam langkah, mikroorganisme gagal dan
waktu pelaksanaannya juga sama menyebabkan cedera yang serius
yaitu dengan five moments, yang terhadap sel atau jaringan. Penyakit
membedakan hanyalah pada akan timbul jika patogen berkembang
medianya, yaitu dimana pada biak dan menyebabakan perubahan
pada jaringan normal. Infeksi terjadi • Tahap Pemulihan adalah
secara progresif dan beratnya infeksi interval saat munculnya gejala
pada klien tergantung dari tingkat akut infeksi
infeksi, patogenesitas mikroorganisme Proses rantai penularan infeksi
dan kerentanan penjamu. Dengan yakni, a) agen/penyebab infeksi,
proses perawatan yang tepat, maka mikroorganisme yang termasuk dalam
akan meminimalisir penyebaran dan agen infeksi antara lain bakteri, virus,
meminimalkan penyakit. jamur dan protozoa. Organisme ini siap
Perkembangan infeksi mempengaruhi ditularkan kecuali dengan cuci tangan.
tingkat asuhan keperawatan yang Organisme residen tidak dengan mudah
diberikan. Secara umum proses atau bisa dihilangkan melalui cuci tangan
tahap infeksi adalah sebagai berikut: dengan sabun dan detergen biasa
• 1. Tahap Inkubasi adalah waktu kecuali bila gosokan dilakukan dengan
yang diperlukan darisaat seksama. Mikroorganisme dapat
masuknya patogen (penyebab menyebabkan infeksi tergantung pada:
penyakit) kedalam tubuah jumlah mikroorganisme, virulensi
sampai mulai menimbulkan (kemampuan menyebabkan penyakit),
gejala pertamakali. kemampuan untuk masuk dan bertahan
• 2. Tahap Prodomal adalah hidup dalam host serta kerentanan
Interval dari awitan tanda dan dalam host/pejamu. b) Reservoir
gejala non spesifik (malaise, (sumber mikroorganisme) adalah
demam ringan, keletihan) tempat dimana mikroorganisme patogen
sampai gejala yang spesifik. dapat hidup baik berkembang biak atau
Selama masa ini, tidak adalah manusia, binatang,
mikroorganisme tumbuh dan makanan, air, serangga dan benda lain.
berkembang biak dan klien lebih Kebanyakan reservoir adalah tubuh
mampu menyebarkan penyakit manusia, terutama dikulit, mukosa,
ke orang lain cairan atau drainase. Adanya
• 3. Tahap Sakit klien adalah mikroorganisme patogen dalam tubuh
memanifestasikan tanda dan tidak selalu menyebabkan penyakit
gejala yang speifik terhadap pada hostnya. Sehingga reservoir yang
jenis sakit didalamnya terdapat mikroorganisme
patogen bisa menyebabkan orang lain
bisa menjadi sakit (carier). Kuman
dapat hidup dan berkembang biak kesehatan dengan my five moment for
dalam reservoir jika karakteristik hand hygiene adalah melakukan cuci
reservoirnya cocok dengan kuman. tangan, sebelum bersentuhan dengan
Karakteristik tersebut adalah air, suhu, pasien, sebelum melakukan prosedur
ph, udara dan pencahayaan. c) Portal of bersih/steril, setelah bersentuhan dengan
exit (jalan keluar), mikroorganisme pasien, setelah bersentuhan dengan cairan
yang hidup didalam reservoir harus tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan
menemukan jalan keluar untuk masuk lingkungan sekitar pasien. (WHO 2009)
ke dalam host dan menyebabkan sebuah penelitian pada 40 rumah sakit
infeksi. Sebelum menimbulkan infeksi, melaporkan kepatuhan tenaga kesehatan
mikroorganisme harus keluar terlebih yang melakukan hand hygiene sebelum
dahulu dari reservoirnya. Jika dan setelah pasien bervariasi antara 24%
reservoirnya manusia, kuman dapat sampai 89% (rata-rata 56,6%). Penelitian
keluar melalui saluran pencernaan, ini dilakukan setelah dipromosikannya
pernafasan, perkemihan, genetalia, program WHO dalam pengendalian infeksi
kulit, membrane mukosa yang rusak seperti tersebut diatas.
serta darah. d) Cara penularan
(transmisi) bisa secara direct/Langsung
: kontak badan ke badan transfer kuman Kesadaran cuci tangan (hand hygiene)
penyebab secara fisik pada saat pada petugas kesehatan merupakan
pemeriksaan fisik, memandikan klien, perilaku yang mendasar dalam upaya
dll, dan Indirect/Tidak langsung: kontak mencegah infeksi silang. Cuci tangan
melalui objek (benda/alat). Dengan mempunyai pengaruh besar terhadap
perantara: instrumen, jarum, kasa, pencegahan terjadinya infeksi nosokomial
tangan yang tidak dicuci. di rumah sakit dan perawat mempunyai
andil besar karena berinteraksi dengan
Maka dari itu, Hand hygiene adalah
pasien selama 24 jam. Mencuci tangan
istilah yang digunakan untuk mencuci adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
tangan menggunakan antiseptik pencuci membersikan jari-jemari menggunakan air
tangan 6 langkah. Pada tahun 2009, WHO atau pun cairan lainnya oleh manusia
mencetuskan global patient safety dengan tujuan untuk menjadi bersih,
challenge dengan clean care is safe care, sebagai ritual keagamaan, ataupun tujuan-
yaitu merumuskan inovasi strategi tujuan lainnya. Antiseptik merupakan
penerapan hand hygiene untuk petugas bahan kimia untuk mencegah multiplikasi
mikroorganisme pada permukaan tubuh, bertujuan untuk mengetahui efektivitas
dengan cara membunuh mikroorganisme mencuci tangan menggunakan cairan
tersebut atau menghambat pertumbuhan pembersih tangan antiseptik (hand
dan aktivitas metaboliknya. Hand sanitizer sanitizer) terhadap jumlah angka kuman.
antiseptik yang sering digunakan adalah
Selain mencuci tangan ada juga
alkohol. Alkohol telah digunakan secara
beberapa rinsip pencegahan infeksi
luas sebagai obat antiseptik kulit karena
antara lain :
mempunyai efek menghambat
pertumbuhan bakteri Mencuci tangan • Antiseptik, adalah usaha mencegah

adalah membersihkan tangan dari kotoran, infeksi dengan cara membunuh atau

mulai dari ujung jari hingga siku dan menghambat pertumbuhan

lengan atas dengan cara tertentu sesui mikroorganisme pada kulit atau

kebutuhan. Mencuci tangan mencegah jaringan tubuh lainnya.

terjadinya infeksi silang melalui tangan • Aseptik, adalah semua usaha yang

dan menjaga kebersihan individual. dilakukan dalam mencegah

Adapun variasi mencuci tangan adalah masuknya mikroorganisme ke

dengan mencuci tangan bersih dan dalam tubuh yang mungkin akan

mencuci tangan steril. Mencuci tangan menyebabkan infeksi. Tujuannya

adalah salah satu tindakan sanitasi dengan adalah mengurangi atau

membersikan jari-jemari menggunakan air menghilangkan jumlah

atau pun cairan lainnya oleh manusia mikroorganisme, baik pada

dengan tujuan untuk menjadi bersih, permukaan benda hidup maupun

sebagai ritual keagamaan, ataupun tujuan- benda mati agar alat-alat kesehatan

tujuan lainnya. Antiseptik merupakan dapat digunakan dengan aman.

bahan kimia untuk mencegah multiplikasi • Dekontaminasi, adalah tindakan

mikroorganisme pada permukaan tubuh, yang dilakukan untuk memastikan

dengan cara membunuh mikroorganisme bahwa petugas kesehatan dapat

tersebut atau menghambat pertumbuhan menangani secara aman benda-

dan aktivitas metaboliknya. Hand sanitizer benda (peralatan medis, sarung

antiseptik yang sering digunakan adalah tangan, meja pemeriksaan) yang

alkohol. Alkohol telah digunakan secara terkontaminasi darah dan cairan

luas sebagai obat antiseptik kulit karena tubuh. Cara memastikannya adalah

mempunyai efek menghambat segera melakukan dekontaminasi

pertumbuhan bakteri. Penelitian ini terhadap benda - benda tersebut


setelah terpapar/terkontaminasi 5. Penutup
darah atau cairan tubuh Upaya untuk mencegah kejadian
• Desinfeksi, adalah tindakan yang infeksi nosokomial yang penting
tindakan menghilangkan sebagian adalah penerapan standar
besar mikroorganisme penyebab precaution baik bagi pasien,
penyakit dari benda mati. petugas, lingkungan dan alat
• Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), kesehatan, dengan tujuan untuk
ialah suatu proses yang memutuskan rantai penularanya.
menghilangkan mikroorganisme Dengan mencuci tangan yang
kecuali beberapa endospora bakteri merupakan salah satu tindakan
pada benda mati dengan merebus, sanitasi dengan membersikan jari-
mengukus, atau penggunaan jemari menggunakan air atau pun
desinfektan kimia. cairan lainnya oleh manusia dengan
• Mencuci dan membilas, yakni suatu tujuan untuk menjadi bersih,
proses yang secara fisik sebagai ritual keagamaan, ataupun
menghilangkan semua debu, tujuan-tujuan lainnya. Antiseptik
kotoran, darah, dan bagian tubuh merupakan bahan kimia untuk
lain yang tampak pada objek mati mencegah multiplikasi
dan membuang sejumlah besar mikroorganisme pada permukaan
mikro organisme untuk mengurangi tubuh, dengan cara membunuh
resiko bagi mereka yang menyentuh mikroorganisme tersebut atau
kulit atau menangani benda tersebut menghambat pertumbuhan dan
(proses ini terdiri dari pencucian aktivitas metaboliknya. Hand
dengan sabun atau deterjen dan air, sanitizer antiseptik yangtelah
pembilasan dengan air bersih dan digunakan secara luas sebagai obat
pengeringan secara seksama). antiseptik kulit karena mempunyai

• Sterilisasi adalah tindakan yang efek menghambat pertumbuhan

dilakukan untuk menghilangkan bakteri. Penelitian ini bertujuan

semua mikroorganisme (bakteri, untuk mengetahui efektivitas

virus, jamur, parasit), termasuk mencuci tangan menggunakan

endospora bakteri pada benda-benda cairan pembersih tangan antiseptik

mati atau instrument. (hand sanitizer) terhadap jumlah


angka kuman.
Referensi Muhammad Abdurrauf. 2016. Memutus
Edisah Putra Ritonga. 2017. Pelaksanaan Rantai Penularan Konjungtivitis Bakteri
Five Moment Hand Hygiene di Ruang Akut. Idea Nursing Journal, 7 (2).
Rawat Inap Rumah Sakit Swasta Kota
Novita P. L., Vonny N. S. W., Damajanty
Medan. Jurnal Ilmiah Keperawatan
H.C. P. 2019. Penceahan dan Pengendalian
Imelda, 3 (2).
Infeksi Silang Pada Tindakan Ektraksi
Gigi di Poli Gigi Puskesmas Kakaskaken
Elies E., Asih Tri R., Satra W. 2014. Tomhon. Jurnal e-gigi, 7 (1).
Penerapan Hand Hygiene Perawat di
Rudatin W., Ani Fatkhi R. 2017. Analisis
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal
Daerah Rawan Air dan Penyakit Berbasis
Kedokteran Brawijaya, 28 (1).
Lingkungan Pada Daerah Padat Penduduk
Fitriana D., Hanny H., Kuntarti. 2016. dengan Water Stress Index Calculation.
Memutus Rantai Infeksi Melalui Fungsi Jurnal Of Health Education, 2 (2).
Pengorgarnisasian Kepala Ruang Rawat.
Shely S., Richa N., Irman S. 2017.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 19 (2).
Gambaran Pelaksanaan Kegiatan
Heny N., Apriyani P. H. 2018. Penerappan Kebersihan Tangan Oleh Petugas
Model Perilaku Perawat Tentang Hand Kesehatan di Rumah Sakit Dustira Cimahi.
Hygiene Berbasis Theory Of Planned Jurnal Pendidikan Keperawatan
Behaviour dan Kepatuhan Perawat Indonesia, 3 (1).
Melakukan Hand Hygiene 5 Moment 6
Simamora, R. H. (2019). Pengaruh
Langkah. Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan
Menggunakan Media Audiovisual
Intan P.S., Dhona A., Masra R. 2014.
terhadap Pengetahuan Pasien Rawat
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Inap. Jurnal Keperawatan
Infeksi Silang Dengan Penatalaksanaan Silampari, 3(1), 342-351.

Pencegahan Infeksi. Jurnal B-Dent, 1 (1).

Max J. H., Rini S. H. 2016. Sarana dan Simamora, R. H. (2020). Learning of


Prasarana Rumah Sakit dalam Upaya Patient Identification in Patient Safety
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Programs Through Clinical Preceptor
Indonesia. Jurnal Kefarmasian Indonesia, Models. Medico Legal Update, 20(3),
6 (2). 553-556.

Anda mungkin juga menyukai