Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT

KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN FIVE


MOMENT HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN

MANUSKRIPSI

Oleh :
TRI HARIYANI
NPM. 1814201110076

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN, 2022
HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT
KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN FIVE
MOMENT HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN

Tri Hariyani*, Milasari**, M. Fahrin Azhari***

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan
Program Studi S.1 Keperawatan

Email : trihariyani455@gmail.com

Abstrak
Latar belakang: Pada era pandemi Covid-19 pencegahan infeksi salah satunya dengan cara
mencuci tangan adalah langkah yang paling mudah dan sangat penting. Menurut data WHO,
rata-rata 1 di antara 10 orang pasien terkena HAIs di seluruh dunia jika dikaitkan dengan
kebersihan tangan didapatkan sebanyak 61% tenaga kesehatan tidak patuh mencuci tangan.
Menurut data RISKESDAS tahun 2016 prevalensi nasional dalam mencuci tangan masih
kurang yaitu 76,8% petugas kesehatan tidak melakukan cuci tangan. Tujuan: Untuk
mengetahui hubungan antara supervisi kepala ruangan dengan tingkat kepatuhan perawat
dalam pelaksanaan five moment hand hygiene di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan
pendekatan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel yaitu Proportional Random
Sampling dan teknik analisa data spearman rank. Hasil: Supervisi kepala ruangan sebagian
besar kategori baik sebanyak 20 orang (55,6%). Tingkat kepatuhan perawat dalam
pelaksanaan five moment hand hygiene sebagian besar kategori patuh sebanyak 22 orang
(61,1%). Kesimpulan, ada hubungan antara supervisi kepala ruangan dengan tingkat
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan five moment hand hygiene di ruang rawat inap RSUD
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.sebagian besar dengan (Nilai p = 0.000 ; p<0.05).
Kata kunci: Supervisi kepala ruangan, tingkat kepatuhan perawat, five moment hand hygiene
Daftar Rujukan: 62 (2010-2022)
THE RELATIONSHIP OF THE SUPERVISION OF THE HEAD OF THE ROOM WITH THE
LEVEL NURSE COMPLIANCE IN IMPLEMENTATION FIVE MOMENT HAND HYGIENE
IN THE RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Tri Hariyani
1814201110076

Muhammadiyah University of Banjarmasin


Faculty of Nursing and Health Sciences
Nursing S.1 Study Program

Email : trihariyani455@gmail.com

Abstract
Background: In the era of the Covid-19 pandemic, infection prevention, one of which is by
washing hands, is the easiest and most important step. According to WHO data, on average 1 in
10 patients affected by HAIs worldwide when it is associated with hand hygiene, 61% of health
workers do not comply with hand washing. According to the 2016 RISKESDAS data, the national
prevalence of hand washing is still lacking, namely 76.8% of health workers who do not wash their
hands. Objective: To determine the relationship between the supervision of the head of the room
with the level of nurse compliance in the implementation of five moment hand hygiene in the
Inpatient Room of RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Methods: The type of research
used is analytic with a Cross Sectional approach, the sampling technique is Proportional Random
Sampling and spearman rank data analysis techniques. Result: Most of the room heads were in
good category as many as 20 people (55.6%). The level of nurse compliance in the implementation
of five moment hand hygiene was mostly in the obedient category as many as 22 people (61.1%).
In conclusion, there is a relationship between the supervision of the head of the room with the level
of nurse compliance in the implementation of five moment hand hygiene in the inpatient room of
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. mostly with (p value = 0.000 ; p<0.05).
Keywords: Supervision of the head of the room, level of nurse compliance, five moment hand
hygiene
Reference List: 62 (2010-2022)
1. Pendahuluan kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Pada era pandemi Covid-19 pencegahan (Syamsulastri, 2017).
infeksi salah satunya dengan cara
mencuci tangan adalah langkah yang Pelaksanaan tindakan cuci tangan oleh
paling mudah dan sangat penting yang perawat dengan tepat perlu adanya
dapat dilakukan untuk pengendalian pengawasan dari kegiatan supervisi oleh
infeksi. Perawat dalam bekerja sangat kepala ruangan untuk memastikan
dituntut untuk menaati ketentuan hand perawat melakukan tindakan cuci tangan
hygiene. Hal tersebut salah satu sesuai prosedur yang telah ditetapkan
dituangkan dalam standar operasional (Budianto, Setyaningrum, & Prastiani,
tindakan keperawatan yang selalu 2021).
diawali dan diakhiri dengan hand
hygiene (Aeni & dkk, 2022). Berdasarkan hasil penelitian (Zhou et
al., 2020), kepatuhan perilaku cuci
Menurut WHO (2011) five moment tangan tenaga kesehatan saat Covid-19
hand hygiene adalah program yang adalah sebesar 79,4%, tertinggi pada
dilakukan oleh WHO untuk mengatasi saat sebelum memakai dan melepas alat
infeksi nosokomial. Kegiatan mencuci pelindung diri (APD), meninggalkan
tangan oleh perawat yang ruangan, sebelum minum dan sesudah
direkomendasikan adalah mencuci dari toilet (Zhou & dkk, 2020).
tangan dengan 6 langkah dan 5 momen
(Soy, 2019). Penelitian terdahulu yang mendasari
penelitian ini adalah hasil penelitian
WHO (2009) meluncurkan program Wiwin Nur Aeni, dkk (2022)
Save Lives: Clean Your Hand dengan menyimpulkan bahwa hasil penelitian
strategi 5 moment hand hygiene (My menunjukkan motivasi tinggi sebanyak
Five Moments for Hand Hygiene) yaitu 60 perawat (57,7%), supervisi baik
sebelum kontak dengan pasien, sebelum sebanyak 62 perawat (59,6%), dan
melakukan prosedur aseptik, setelah ketidakpatuhan dalam hand hygiene
terpapar dengan cairan tubuh pasien, sebanyak 98 perawat (94,2%) (Aeni &
setelah kontak dengan pasien, setelah dkk, 2022).
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh ketika perawat melakukan five moment
peneliti di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. hand hygiene, dan supervisi kepala
H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin ruangan juga tidak selalu menegur
dilakukan wawancara dengan tim PPI perawat jika ada yang tidak patuh dalam
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh melakukan cuci tangan dengan lima
Banjarmasin didapatkan data angka momen.
kepatuhan cuci tangan pada perawat di
Ruang Inap Nilam 84,61%. Peneliti Dari uraian di atas peneliti tertarik
melakukan wawancara dengan hasil mengangkat permasalahan ini ke dalam
wawancara pada 3 orang perawat penelitian yang berjudul “Hubungan
didapatkan hasilnya bahwa 2 orang Supervisi Kepala Ruangan dengan
perawat patuh dalam melakukan five Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam
moment hand hygiene yaitu sebelum Pelaksanaan Five Moment Hand
kontak dengan pasien, sebelum Hygiene di Ruang Rawat Inap RSUD
melakukan prosedur aseptik, setelah Dr. H. Moch. Ansari Saleh
terpapar cairan tubuh pasien, setelah Banjarmasin”.
kontak dengan pasien, dan setelah
kontak dengan lingkungan sekitar pasien 2. Metode Penelitian
dan 1 orang perawat tidak patuh Penelitian ini menggunakan jenis
melakukan five moment hand hygiene penelitian Cross Sectional, yaitu metode
yaitu sebelum kontak dengan pasien penelitian yang bertujuan untuk
serta sebelum melakukan prosedur mengamati kejadian yang sudah ada
aseptik dan patuh dalam melakukan cuci apakah terdapat hubungan antara
tangan setelah terpapar cairan tubuh supervisi kepala ruangan dengan
pasien, setelah kontak dengan pasien, kepatuhan perawat dalam pelaksanaan
dan setelah kontak dengan lingkungan five moment hand hygiene di Ruang
sekitar pasien. Supervisi kepala ruangan Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari
mengajarkan prosedur five moment hand Saleh Banjarmasin. Populasi dalam
hygiene yang benar pada perawat, penelitian ini berjumlah 56 responden di
supervisi kepala ruangan tidak sering ruang rawat inap (Nilam Lantai 3 dan
melakukan pengawasan atau observasi Emerald Lantai 2) RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin dari bulan Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan Perawat
Mei 2022. Teknik pengambilan sampel No. Pendidikan n %
menggunakan probability sampling 1. DIII Keperawatan 18 50%
yaitu Proportional Random Sampling 2. S1 Keperawatan + Ners 18 50%
dengan jumlah sampel sebanyak 36 Total 36 100%
responden sesuai dengan kriteria Sumber : Data Primer Diolah, 2022
tertentu. Analisis penelitian ini
menggunakan uji spearman rank. Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan
persentasi tingkat pendidikan responden
3. Hasil Penelitian dominan sama adalah DIII Keperawatan
Karakteristik Responden Ruang yaitu sebanyak 18 orang (50%) dan S1
Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch. Keperawatan Profesi Ners yaitu
Ansari Saleh Banjarmasin sebanyak 18 orang (50%).
Tabel 3.1 Lama Masa Kerja Perawat
No. Masa Kerja n % Supervisi Kepala Ruangan Menurut
1. 1-5 tahun 11 30,6% Perawat Dalam Pelaksanaan Five
2. 6-10 tahun 6 16,7% Moment Hand Hygiene di Ruang
3. 11-15 tahun 12 33,3% Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch.
4. 16-20 tahun 7 19,4% Ansari Saleh Banjarmasin
Total 36 100% Tabel 3.3 Supervisi Kepala Ruangan
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 No. Supervisi Frekuensi %
Kepala
Berdasarkan tabel 3.1 menunjukkan
Ruangan
bahwa mayoritas lama masa kerja
1. Baik 20 55,6%
responden penelitian yang terdata dalam
2. Cukup 16 44,4%
pembagian kuesioner di ruang rawat
3. Kurang - -
inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Baik
Banjarmasin berada pada lama masa
Total 36 100%
kerja 11 – 15 tahun sebanyak 12 orang
Sumber : Data Primer Diolah, 2022
perawat (33,3%).
Berdasarkan tabel 3.3 menunjukkan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
bahwa dari 36 responden sebagian besar Banjarmasin
menilai supervisi kepala ruangan Tabel 3.5 Tabulasi Silang
menurut perawat dalam pelaksanaan five Variabel Tingkat Kepatuhan Total
moment hand hygiene dengan kategori Perawat
baik yaitu sebanyak 20 orang (55,6%). Patuh Tidak
Patuh
Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Supervisi F % F % F %
Pelaksanaan Five Moment Hand Kepala
Hygiene di Ruang Rawat Inap RSUD Ruangan
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Baik 12 33,3 8 22,2 20 55,5
Banjarmasin Cukup 10 27,8 6 16,7 16 44,5
Tabel 3.4 Tingkat Kepatuhan Perawat Kurang Baik 0 0 0 0 0 0
No. Tingkat Frekuensi % Total 22 61,1 14 38,9 36 100
Kepatuhan Sig = 0,000
Perawat Correlation Coefficient = -0,025
1. Patuh 22 61,1% Sumber: Data Primer Diolah, 2022
2. Tidak Patuh 14 38,9%
Total 36 100% Dari tabel 3.5 di atas dengan Uji
Sumber: Data Primer Diolah, 2022 Spearman Rank menunjukkan Asymp.
Sig. (2-tailed) p=0,000 dengan
Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan signifikan 0,05 dapat ditemukan hasil
bahwa dari 36 responden sebagian besar (0,000<0,05) nilai Spearman’s rho yaitu
perawat patuh dalam pelaksanaan five -0,025.
moment hand hygiene, yaitu sebanyak
22 orang (61,1%). 4. Pembahasan
Supervisi Kepala Ruangan Menurut
Hubungan Supervisi Kepala Ruangan Perawat Dalam Pelaksanaan Five
dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Moment Hand Hygiene di Ruang
Dalam Pelaksanaan Five Moment Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch.
Hand Hygiene di Ruang Rawat Inap Ansari Saleh Banjarmasin
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dalam menemukan solusi dari masalah
didapatkan bahwa supervisi kepala yang dihadapi secara teknis pada saat
ruangan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari membutuhkan bantuan dari kepala
Saleh Banjarmasin menunjukkan bahwa ruangan (Budianto & dkk, 2021).
berdasarkan jawaban dari responden
dengan mayoritas mengatakan bahwa Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam
supervisi kepala ruangan baik yaitu Pelaksanaan Five Moment Hand
sebanyak 20 orang (55,6%). Hasil Hygiene di Ruang Rawat Inap RSUD
supervisi kepala ruangan dengan Dr. H. Moch. Ansari Saleh
indikator pengarahan yang mendapatkan Banjarmasin
nilai tertinggi sebesar 3,42 dari 20 Berdasarkan hasil penelitian tentang
pernyataan. Dalam hal ini bahwa kepala tingkat kepatuhan perawat dalam
ruangan sudah mampu menciptakan pelaksanaan five momen hand hygiene
gambaran yang jelas mengenai kegiatan yang dilakukan terhadap 36 responden,
supervisi kepala ruangan yang menunjukkan bahwa responden yang
membimbing perawat pelaksana untuk memiliki tingkat kepatuhan sebanyak 22
meningkatkan kepatuhan five moment orang (61,1%). Tingkat kepatuhan
hand hygiene agar sesuai dengan perawat dalam pelaksanaan five moment
kegiatan yang sudah direncanakan hand hygiene didapatkan tingkat
tersebut. kepatuhan tertinggi dalam kategori
patuh dengan skor rata-rata 3,7 dari 12
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pernyataan.
oleh Rumampuk (2013) supervisi yang
dilakukan oleh kepala ruangan dapat Hal ini juga sejalan dengan teori yang
meningkatkan kemampuan pada dikemukakan oleh Zottele, dkk (2017)
perawat pelaksana tentang keselamatan fakta yang didapatkan menunjukkan
pasien secara menyeluruh, salah satunya bahwa tingkat kepatuhan hand hygiene
dengan cara mencuci tangan yang tepat. oleh petugas kesehatan masih tergolong
Kepala ruangan memberikan rendah, sehingga diperlukan adanya
bimbingan, contoh, dan mengarahkan pendekatan dari beberapa aspek yang
sangat berguna bagi perawat pelaksana
mampu meningkatkan hasil kepatuhan pelaksanaan five moment hand hygiene
hand hygiene (Budianto & dkk, 2021). sebanyak 20 responden (55,5%) dengan
tingkat kepatuhan perawat dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang kategori patuh sebanyak 12 responden
dilakukan oleh Heny Nurmayunita, dkk (33,3%). Nilai signifikan 0,000 yang
(2018) perilaku perawat dalam lebih kecil dari 0,05. Hubungan kedua
pelaksanaan cuci tangan 5 momen 6 variabel ini menunjukkan bahwa arah
langkah di RS Malang, maka untuk lebih korelasi negatif dengan nilai
meningkatkan perilaku para perawat Spearman’s rho yaitu –0,025 yang
dalam pelaksanaan cuci tangan 5 momen menunjukkan bahwa kedua variabel
6 langkah agar lebih baik, seharusnya tersebut sangat lemah.
dilakukan supervisi secara rutin untuk
mencegah terjadinya infeksi nosokomial Hasil ini didukung oleh Yulianti (2011)
atau pemberian aturan yang tertulis dan dimana didapatkan hasil observasi
sanksi untuk meningkatkan perilaku penerapan cuci tangan perawat di
perawat dalam pelaksanaan cuci tangan bangsal rawat inap RS PKU
5 momen 6 langkah (Nurmayunita & Muhammadiyah Yoyakarta tergolong
Hastuti, 2018). baik dengan presentase 79,41%.
Penerapan cuci tangan perawat yang
Hubungan antara Supervisi Kepala baik didukung oleh kesadaran dari
Ruangan dengan Tingkat Kepatuhan perawat itu sendiri dalam melindungi
Perawat Dalam Pelaksanaan Five diri dan pasien dari bahan infeksius serta
Moment Hand Hygiene di Ruang kesadaran dalam menjalankan SOP yang
Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch. benar (Wulandari & Sholikah, 2017).
Ansari Saleh Banjarmasin
Berdasarkan hasil penelitian yang Penelitian ini didukung dengan hasil
didapatkan dari 36 responden perawat penelitian Indiyani (2020) yang
pada RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh dilakukan di RSUD Ungaran yang
Banjarmasin didapatkan bahwa hasil mengatakan terdapat hubungan yang
analisis supervisi kepala ruangan dengan signifikan bahwa fungsi pengarahan
tingkat kepatuhan perawat dalam kepala ruangan yang baik berhubungan
dengan kepatuhan cuci tangan perawat b. Supervisi kepala ruangan di ruang
yang semakin baik. Perawat perlu rawat inap RSUD Dr. H. Moch.
meningkatkan keselamatan pasien Ansari Saleh Banjarmasin
kesadaran dan kepatuhan cuci tangan didapatkan yang paling tinggi dalam
untuk meminimalkan kejadian infeksi kategori baik sebanyak 55,6%.
nosokomial (Indiyani & dkk, 2020). c. Tingkat kepatuhan perawat dalam
pelaksanaan five moment hand
Berdasarkan hasil penelitian dapat hygiene di ruang rawat inap RSUD
disimpulkan bahwa dari data tersebut Dr. H. Moch. Ansari Saleh
didapati supervisi kepala ruangan yang Banjarmasin didapatkan yang paling
dinilai cukup masih ada perawat yang tinggi kategori patuh sebanyak
tidak patuh dalam pelaksanaan five 61,1%.
moment hand hygiene. Berbeda dengan d. Supervisi kepala ruangan kategori
supervisi kepala ruangan yang baik baik dengan tingkat kepatuhan
adalah dengan kategori perawat yang perawat kategori patuh sebanyak 12
patuh dalam pelaksanaan five moment responden (33,3%) dan supervisi
hand hygiene. Sehingga dapat kepala ruangan kategori baik dengan
disimpulkan terdapat kecenderungan tingkat kepatuhan perawat kategori
bahwa semakin baik supervisi yang tidak patuh sebanyak 8 responden
dilakukan oleh kepala ruangan maka (22,2%). Supervisi kepala ruangan
akan semakin baik kebiasaan cuci kategori cukup dengan tingkat
tangan pada perawat pelaksana. kepatuhan perawat kategori patuh
sebanyak 10 responden (27,8%) dan
5. Kesimpulan supervisi kepala ruangan kategori
a. Terdapat hubungan antara supervisi cukup dengan tingkat kepatuhan
kepala ruangan dengan tingkat perawat kategori tidak patuh
kepatuhan perawat dalam sebanyak 6 responden (16,7%).
pelaksanaan five moment hand Hasil supervisi kepala ruangan
hygiene di ruang rawat inap RSUD dengan indikator pengarahan yang
Dr. H. Moch. Ansari Saleh mendapatkan nilai tertinggi
Banjarmasin. sebanyak 3,42 dari 20 pernyataan.
Pernyataan dengan skor rata-rata Daftar rujukan
tertinggi yaitu kepala ruangan
Abadi, M. Y., & dkk. (2021). Efektivitas
mengarahkan kepada perawat bahwa
Kepatuhan terhadap Protokol
melakukan five moment hand
Kesehatan COVID-19 pada Pekerja
hygiene adalah tugas penting
Sektor Informasl di Kota Makasar.
seorang perawat. Hasil tingkat
Sidoarjo: Uwais Inspirasi Indonesia.
kepatuhan perawat didapatkan
dengan skor rata-rata tertinggi 3,7 Aeni, W. N., & dkk. (2022). Hubungan

dari 12 pernyataan yaitu pada saat Motivasi dan Supervisi dengan

melakukan hand hygiene sebelum Kepatuhan Perawat Melakukan

tindakan aseptik, hand hygiene Hand Hygiene. Jurnal Penelitian

sebelum melakukan tindakan dan Pengabdian Kepada

keperawatan, dan hand hygiene Masyarakat UNSIQ, Vol. 9 No.1, 10.

setelah terpapar cairan tubuh pasien. doi:https://doi.org/10.32699/ppkm.v


9i1.2290

6. Saran Agustin K, W. O., & dkk. (2020). Hubungan


Pada penelitian ini yang telah dilakukan, Kepatuhan Perawat dengan
peneliti mengangkat variabel Penerapan 5 Momen Cuci Tangan.
independen yaitu supervisi kepala Window of Public Health Journal,
ruangan menurut perawat pelaksana di Vol. 1 No. 4, 395-396.
ruang rawat inap. Disarankan kepada
Anugrahwati, R., & Hakim, N. (2019).
peneliti selanjutnya untuk melakukan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
penelitian dengan variabelnya
Kepatuhan Perawat dalam
menggunakan salah satu faktor lain yang
Melakukan Hand Hygiene Five
dapat mempengaruhi dari tingkat
Moment di RS. Hermina Jatinegara.
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan
Jurnal Ilmiah Keperawatan
five moment hand hygiene.
Altruistik, Volume 2, Nomor 1, 43.

Arini, M. (2020). Efektivitas Video


Kebersihan Tangan terhadap
Pengetahuan dan Sikap. 9-10.
Azmi, A. N. (2016). Hubungan Persepsi Anak Infections (HAIs) pada Masa Pandemi
dengan Perilaku Mencuci Tangan Pakai Covid-19. Manuju: Malahayati Nursing
Sabun. 39. Journal, Volume 4 Nomor 1, 65.

Badan Pusat Statistik. (2020). Proporsi Rumah Hasnidar, & dkk. (2020). Ilmu Kesehatan
Tangga Yang Memiliki Fasilitas Cuci Masyarakat. Yayasan Kita Menulis.
Tangan Dengan Sabun Dan Air Menurut
Hutahaean, S. (2020). Buku Standar
Provinsi (Persen). Jakarta: BPS -
Kompetensi Kerja Perawat.
Statistics Indonesia. Retrieved
Bandung: CV Media Sains
fromhttps://
Indonesia.
www.bps.go.id/indikator/indikator/view
_data/0000/data/1273/ sdgs_6/1 Indiyani, & dkk. (2020). Persepsi Perawat
Terhadap Fungsi Pengarahan Kepala
Budianto, A., Setyaningrum, I., & Prastiani, D.
Ruang tentang Kepatuhan dalam
B. (2021). Hubungan Supervisi oleh
Menjalankan Hand Hygiene di
Kepala Ruang dengan Kebiasaan Cuci
Ruang Rawap Inap. Indonesian
Tangan Perawat Pelaksana di Rumah
Journal of Nursing Research, Vol 3
Sakit Mitra Keluarga Tegal. Jurnal Ilmu
No 2, 50.
dan Teknologi Kesehatan Bhamada Vol.
12, No. 1, 61. Isdairi, Anwar, H., & Sihaholo, N. T.
(2021). Kepatuhan Masyarakat
Damanik, D. W., & Saragih, J. (2021). Modul
dalam Penerapan Social Distancing
Ajar Praktikum Manajemen
di Masa Pandemi COVID-19.
Keperawatan. Surabaya: Global Aksara
Surabaya: Scopindo Media Pustaka.
Pres.
Jumaria. (2019). Hubungan Supervisi
Fitria, M, N. R., & Arumsari, I. (2021).
Kepala Ruangan dengan Pencegahan
Manajemen Data untuk Survei Gizi.
Kejadian Infeksi RS di Balai Besar
Bandung: CV. Media Sains Indonesia.
Kesehatan Paru Masyarakat
Gunawan, M. R., & dkk. (2022). Hubungan Makassar (BBKPMM). 13.
Kepatuhan Cuci Tangan dan
Kamalia, L., & dkk. (2020). Manajemen
Penggunaan APD Perawat dengan
Keperawatan. Bandung: CV. Media
Resiko Kejadian Healthcare Associated
Sains Indonesia.
Mandias, R. J., & dkk. (2021). Keselamatan Melakukan Hand Hygiene Sebelum dan
Pasien dan Keselamatan Kesehatan Sesudah Melakukan Tindakan. 20.
Kerja dalam Keperawatan. Yayasan
Nurhandini, A. (2018). Hubungan
Kita Menulis.
Karakteristik dan Supervisi terhadap
Maria, I., & dkk. (2019). Caring dan Comfort kepatuhan Perawat pada
Perawat dalam Kegawatdaruratan. Kewaspadaan Standar di Rumah
Yogyakarta: CV Budi Utama. Sakit Umum Madani Medan. 35.

Mariani, P. (2021). Faktor-Faktor yang Nurmayunita, H., & Hastuti, A. P. (2018).


Berhubungan dengan Kepatuhan Penerapan Model Perilaku Perawat
Perawat dalam Melakukan Hand tentang Hand Hygiene Berbasis
Hygiene. 16. Teory of Planned Behaviour dan
Kepatuhan Perawat Melakukan
Maulidayanti. (2016). Hubungan Komunikasi
Hand Hygiene 5 Moment 6
Kepala Ruangan dengan Kepatuhan
Langkah. Jurnal Kesehatan Hesti
Perawat dalam Hand hygiene. 50.
Wira Sakti, No 6 Vol 2, 9.
Meliala, L. A. (2019). Hubungan antara Tingkat
Ose, M. I. (2020). Pelayanan dan Trend Isu
Pendidikan dan Masa Kerja Perawat
Keperawatan di Departemen Gawat
dengan Tingkat Pengetahuan Mengenai
Darurat dan Berbasis Evidence
Skala Koma Glasgow. 9.
Base. Indramayu: CV. Adanu
Mendrofa, R. (2020). Pelaksanaan Supervisi Abimata.
Kepala Ruangan di Ruang Rawat Inap
Patimah, S. (2021). Hubungan Gaya
Rumah Sakit USU. 12-13.
Kepemimpinan Transformasional
Murdyaningsih, R. (2015). Pengaruh Kepala Ruangan dengan Kualitas
Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Service Excellent Perawat di Ruang
Terhadap Kepatuhan Mahasiswa Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch
Praktek di Ruang ICU RSUD Dr. Ansari Saleh Banjarmasin. 73.
Moewardi. 42-43.
Ramatillah, D. L., & dkk. (2022).
Nurahmani. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Pencegahan Penyebaran Virus
Perawat terhadap Kepatuhan dalam Covid-19 dengan Memberikan
Penyuluhan 3M dengan Pelatihan Siregar, D., & dkk. (2021). Pengantar
Pembuatan Face Shield & Hand Proses Keperawatan: Konsep, Teori
Sanitizier. Jurnal BERDIKARI, dan Aplikasi. Yayasan Kita Menulis.
Vol.5, No.1, 57.
Sitorus, E., & Prabawati, D. (2021, Juni).
Riskhy, G. M. (2019). Hubungan Peran Perawat Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
dalam Memberikan Asuhan Motivasi Perawat dengan Tingkat
Keperawatan Pasien dengan Kepatuhan dan Ketetapan Dalam
Kesembuhan Luka Gangreng. 9-12. Melakukan Five Moment Hand
Hygiene. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Ritonga, E. P. (2017). Pelaksanaan Five
Keperawatan, Volume 17 No 1, 39.
Moment Hand Hygiene di Ruang Rawat
doi:DOI: 10.26753/jikk.v17i1.529
Inap Rumah Sakit Swasta Kota Medan.
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA, Soy, E. E. (2019). Hubungan Tingkat
Vol. 3, No. 2, 343. Pengetahuan dan Motivasi Perawat
doi:10.2411/jikeperawatan.v3i2.272 dengan Kepatuhan Five Moments
Hand Hygiene. 20-23.
Rohayati, E. (2019). Keperawatan Dasar I.
Cirebon: LovRinz Publishing. Sunarni, & dkk. (2020). Pengetahuan
Perawat dengan Perilaku Kepatuhan
Setianingsih, & Septiyana, R. (2019). Hubungan
Five Moment for Hand Hygiene.
Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja
Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No.
Perawat dengan Penerapan Prinsip
1, 2.
"Enam Tepat" Dalam Pemberian Obat.
Community of Publishing in Nursing Susanto, B. N. (2021). Hubungan
(COPING), 7, Nomor 2, 116. Pengetahuan Perawat tentang
Kewaspadaan Standar Cuci Tangan
Setyawan, D. A. (2021). Hipotesis dan Variabel
dengan Kepatuhan Cuci Tangan 5
Penelitian. CV Tahta Media Group.
Moment dalam Pandemi COVID-
Simanjuntak, H. D. (2016). Hubungan Supervisi 19. 2-3.
Kepala Ruangan Dengan Pelaksanaan
Syamsulastri. (2017). Faktor yang
Five Moments Hand Hygiene Perawat di
Berhubungan dengan Kepatuhan
RSUP Haji Adam Malik Medan. 27.
Perawat dalam Melakukan Hand Wahyuni, & dkk. (2022). Kepatuhan
Hygiene. 6. Perilaku Cuci Tangan Tenaga
Kesehatan Pada Masa Pandemi
Ta’adi, & dkk. (2019). Faktor yang
Covid-19: Systematic Review.
Berhubungan dengan Kepatuhan Cuci
PREPOTIF Jurnal Kesehatan
Tangan 6 Langkah Momen Pertama
Masyarakat, 6, Nomor 1, 274.
pada Keluarga Pasien di Ruang Anak.
Jurnal Ners dan Kebidanan, 209. Wulandari, R., & Sholikah, S. (2017).
doi:10.26699/jnk.v6i2.ART.p203-210 Pengetahuan dan Penerapan Five
Moment Cuci Tangan Perawat di
Tulak, G. T. (2020). Manajemen Keperawatan
RSUD Sukoharjo. Gaster, Vol 15,
Bagi Pendidikan Vokasi. Surabaya: CV.
No 1, 24.
Kanaka Media.
Zhou, Q., & dkk. (2020). Compliance
Wahyuni, & dkk. (2022). Kepatuhan Perilaku
measurement and observed
Cuci Tangan Tenaga Kesehatan Pada
infIuencing factors of hand hygiene
Masa Pandemi Covid-19: Systematic
based on COVID-19 guideIines in
Review. PREPOTIF Jurnal Kesehatan
China. American JournaI of
Masyarakat, 6, Nomor 1, 274.
Infection ControI, 1074–1079.
Wardhani, V. (2017). Buku Ajar - Manajemen
Keselamatan Pasien. Malang: UB Press.

Waryantini, & Pratama, F. (2019). Hubungan


Sikap Perawat dengan Tingkat
Kepatuhan dalam Melakukan Langkah-
Langkah Mencuci Tangan di Unit
Pelaksana Teknis Pelayanan Kesehatan.
Healthy Journal, Vol. VII No. 2 ISSN
2339-1383, 51.

WHO. (2016). HeaIth care without avoidabIe


infection; The criticaI roIe of infection
prevention and controI . 1-14.

Anda mungkin juga menyukai