ABSTRAK
92
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
ABSTRACT
ROY ADITYA
93
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
94
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
sedangkan data yang ada di RSUD Dr.RM dan bidan yang bekerja di RSUD Dr. R.M.
Djoelham Kota Binjai tahun 2019 Djoelham Binjai yang berjumlah sebanyak
menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan 210 orang. Pengambilan sampel
tangan 5 (five moment) pada perawat dan menggunakan purposive sampling.
bidan untuktahun 2019sudah mencapai 3. HASIL PENELITIAN DAN
sasaran yang ditetapkan, yaitu sebesar PEMBAHASAN
≥80%dimana angka kepatuhan kebersihan 1. Hubungan Pengetahuan dengan
tangan perawat dan bidan pada tahun 2019 Implementasi Hand hygiene
masih dalam kategori kepatuhan baik Menilai hubungan antara
dengan 84,4%. pengetahuan dengan implementasi hand
Dari observasi awal yang telah hygiene dapat dilihat dalam hasil berikut:
dilakukan di RSUD Dr. R.M. Djoelham Tabel 1 Tabulasi Silang Pengetahuan
Binjai, didapatkan kurangnya kesadaran Tenaga Kesehatandengan Implementasi
tenaga kesehatan dalam Hand Hygienedi RSUD Dr. RM.
pelaksanaannya.Total keseluruhan Djoelham Binjai
sebanyak 12 angka kejadian infeksi Hand Hygiene
Jumla �
N Pengetah Buru
nosokomial dengan peningkatan setiap Baik h valu
o. uan k
e
bulannya dengan rata-rata 4,7%, maka n % n % n %
diminta untuk mengisi kuesioner yang responden yang diteliti didapat hasil bahwa
95
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
96
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
97
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
98
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
99
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
kesehatan di RSUD Dr. RM. Djoelham hygieneada saat air mati” (Informan
Bidan)
Binjai :
“.....kendala yang dihadapai dalam
“.....pelaksanaan hand hygienesudah melakukan hand hygieneyaitu air suka
sesuai dengan SOP, sudah cukup baik” mati,” (Informan Dokter)
(Informan Perawat)
“.....pelaksanan hand hygienesudah baik Ketersediaan Tisu atau Lap Bersih
sesuai dengan SOP yang diberikan”
dalam Pelaksanaan Hand
(Informan Bidan)
“.....pelaksanaan tenaga kesehatan dalam Hygiene,seperti dikemukakan dalam
melakukan hand hygiene sudah baik dan
pernyataan sebagai berikut :
sesuai” (Informan Dokter)
Ketersediaan tisu atau lap bersih dalam
Berdasarkan hasil wawancara
pelaksanaan hand hygienediperlukan guna
terhadap ketiga informan tenaga
kesehatandi RSUD Djoelham ditemukan sebagai faktor pendukung atau suatu
bahwa secara keseluruhan praktek
kondisi yang memungkinkan
pelaksanaan hand hygiene sudah
diterapkan sesuai dengan SOP. sepertifasilitas disaat tenaga kesehatan di
RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai
Sumber Air Cuci Tangan dalam
Pelaksanaan Hand Hygiene,seperti melakukan pekerjaan/tindakan medis.
dikemukakan dalam pernyataan sebagai
berikut beberapa kutipan wawancara
berikut :
kepada tenaga kesehatan di RSUD Dr.
Mencuci tangan adalah proses
RM. Djoelham Binjai :
yang secara mekanik melepaskan kotoran
“....distribusi dan pengadaan hand
dan debris dari kulit tangan dengan hygienesudah ada dan sesuai dengan
ruangan yang membutuhkan dan selalu
menggunakan sabun biasa dan air oleh
berlanjut tapi untuk lap bersihnya kadang
tenaga kesehatan di RSUD Dr. RM. tidak ada” (Informan Perawat)
“.....distribusi dan pengadaan hand
Djoelham Binjaidisaat melakukan
hygiene sudah ada tetapi disesuaikan
pekerjaan/tindakan medis.Untuk dengan kebutuhan dan diambil perbulan”
(Informan Bidan)
mewujudkannya diperlukan faktor
“.....distribusi dan pengadaan hand
pendukung atau suatu kondisi yang hygienesudah ada dan sesuai dengan
kebutuhan setiap ruang di RSUD
memungkinkan sepertifasilitas (support),
DJoelham tetapi pengadaan hand
berikut beberapa kutipan wawancara sanitazer suka lama datangnya” (Informan
Dokter)
kepada tenaga kesehatan di RSUD Dr.
RM. Djoelham Binjai : “.....kendala yang di hadapi tenaga
kesehatan dalam pelaksanaan hand
“....tidak ada kendala yang dihadapai
hygieneadalah tisu tidak ada atau kain
tenaga kesehatan dalam melakukan hand
bersih untuk membersihkan tangan, untuk
hyegiene” (Informan Perawat)
distribusi dan pengadaannya sudah baik
“.....kendala yang dialami oleh tenaga
dan ada di setiap ruangan yang
kesehatan dalam melakukan hand
membutuhkannya. (Informan KPPI).
100
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
101
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
dalam pelaksanaan hand hygiene. Sikap ditetapkan atau sesuai dengan SOP yang
merupakan keteraturan antara komponen- berlaku. Praktek atau perilaku cuci tangan
komponen pemikiran, hal perasaan dan ini juga di dukung oleh pihak manajemen
merupakan predisposisi tindakan yang RSUD Dr. Djoelham dengan melakukan
saling berinteraksi dalam memahami, seminar dan sosialisasi kepada tenaga
merasakan dan berperilaku terhadap suatu kesehatan tentang cuci tangan.
objek yang berada disekitarnya. Sikap Pelaksanaan ini dilakukan sesuai standar
yang kurang baik juga akan berkontribusi bahwa hand hygienesebaiknya dilakukan
terhadap perilaku dalam pelaksanaan hand sebelum dan sesudah praktek medis
hygiene.Dari uraian diatas diketahui bahwa dengan cara melakukan praktek mencuci
sikap tenaga kesehatan baik dengan tangan dengan air mengalir dan sabun
mayoritas pelaksanaan hand dalam waktu kurang dari 40 detik atau
hygienedengan kategori baik. dapat menggunakan hand sanitizer. Hasil
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian ini juga masih dijumpai
penelitian yang dilakukan oleh Fauzia, responden yang memiliki praktek yang
hasil menunjukkan bahwa sebagian besar buruk dengan pelaksanaan hand
(94,36%)yang memberikanpernyataan hygieneyang kurang. Ada beberapa faktor
setuju dan sangat setuju.Meandarivariabel yang mempengaruhi tenaga kesehatan
kepatuahanhand hygieneperawatadalah tidak melakukan hand hygienedengan baik
4.32 yang berarti sebagian besarresponden yaitu faktor lingkungan kerja dimanafaktor
mempunyai kepatuhan yang sangatbaik pendukung lainnya yang kurang
terhadap pelaksanaanhand hygiene. mendukung dalam pelaksanaan hand
4.3. Analisis Praktek Hand hygienepada tenaga kesehatan adalah
hygieneterhadap Implementasi sarana dan prasarana yang tidak memadai
Hand Hygiene yaitu masih dijumpai kendala-kendala
Menurut asumsi peneliti berdasarkan sarana dan prasarana yaitu air yang sering
hasil penelitian dapat diketahui bahwa mati, keterlambatan alat-alat pendukung
praktek tenaga kesehatan baik dengan hand hygieneseperti sabun, hand sanitizer
pelaksanaan hand hygiene baik. Hal ini dan tissue atau kain kering dalam
diketahui bahwa kesadaran dan kebutuhan pendistribusian ke ruang-ruang unit
akaan kebersihan diri membuat tenaga instalasi rumah sakit karena proses
kesehatan merasa nyaman dan aman pengadaan alat-alat atau sarana prasana
sehingga pelaksanaan hand hygieneini pendukung rumah sakit membutuhkan alur
dilakukan sesuai dengan standar yang telah atau proses yang memakan waktu dalam
102
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
103
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
104
Journal health and Science ; Gorontalo
journal health & ScienceCommunity
Volume 4 ; Nomor 2 Oktober Tahun2020
ISSNe:2656-9248
105