P-ISSN : 2549-7413
E-ISSN : 2620-3847
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari proses hand hygiene terhadap
jumlah angka mikroorganisme pada tangan. Penelitian ini merupakan quasi exsperiment dengan
menggunakan rancangan pretest-posttest control group design. Subjek dalam penelitian ini
adalah telapak tangan mahasiswa Keperawatan Tingkat I STIKES Bali yang bersih dan sehat
jasmani. Penelitian dilakukan di Laboratorium Keperawatan STIKES Bali dan UPT. Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali. Pengambilan sampel dilakukan sebelum dan setelah
melakukan proses hand hygiene baik secara hand washing dan hand rubbing. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan
analisis post hoc menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
persentase penurunan jumlah mikroorganisme tertinggi ditunjukkan dengan perlakuan mencuci
tangan menggunakan hand sanitizer cair dan persentase yang paling rendah menggunakan air
mengalir. Berdasarkan uji post hoc, adanya perbedaan antara perlakukan menggunakan sabun
antiseptik cair, hand sanitizer gel dan hand sanitizer cair dengan air mengalir. Hasil yang
signifikan ditunjukkan perlakuan sabun antiseptik cair, hand sanitizer gel dan hand sanitizer
cair terhadap air mengalir (p<0,05).
Kata kunci: hand hygiene, hand washing, hand rubbing
ABSTRACT
This study aims to determine the effectiveness of hand hygiene process in controlling
microorganisms on hands. This research is a quasi-experiment with a pretest-posttest control
group design. The subjects in this study were students’ palm of first grade nursing students in
STIKES Bali. The study was conducted at STIKES Bali Nursing Laboratory and UPT. Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali. The sampling was done before and after the hand
hygiene process both hand washing and hand rubbing. Data obtained in this study were
analyzed by Kruskal Wallis test followed by post hoc analysis using Mann Whitney test. The
results of this study showed that the highest percentage reduction number of microorganisms is
removed by hand sanitizer and the lowest percentage by flowing water. Based on the post hoc
test, there was different treatment among using liquid antiseptic soap, gel hand sanitizer and
liquid hand sanitizer with flowing water. The significant results were seen in liquid antiseptic
soap, gel hand sanitizer and liquid hand sanitizer toward flowing water (p <0.05).
Key words: hand hygiene, hand washing, hand rubbing
dan hand rubbing enam langkah dengan Data yang diperoleh dianalisis dengan
metode swab (usapan) pada telapak tangan dan analisis sidik ragam (ANOVA) (Pallant,
sela-sela jari tangan (Lennette, 1985). Teknik 2010). Apabila data tidak terdistribusi secara
pengambilan swab menggunakan kapas lidi normal maka akan dianalisis dengan
steril yang telah dicelupkan ke dalam kaldu. menggunakan uji Kruskal Wallis. Apabila
Perlakuan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara perlakuan maka
menggunakan sabun antiseptik cair, Hand dilanjutkan dengan analisis post hoc dengan
sanitizer cair, Hand sanitizer gel dan air uji Mann Whitney.
mengalir (kontrol). Penghitungan angka
bakteri dilakukan dilakukan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
membiakkan sampel swab pada media Plate Proses hand hygiene yang dilakukan
Count Agar (PCA). Selanjutnya diinkubasi dengan 4 jenis perlakukan memberikan hasil
selama 1 x 24 jam. Bakteri yang tumbuh yang positif dalam penurunan jumlah angka
dihitung berdasarkan jumlah koloni dengan bakteri. Persentase penurunan jumlah angka
satuan Coloni Forming Unit (CFU) / cm2 dan bakteri sebelum dan sesudah proses hand
dilakukan identifikasi bakteri. hygiene ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Persentase Penurunan Jumlah Angka Bakteri Sebelum dan Sesudah Proses Hand
Hygiene
Rerata Jumlah Rerata Jumlah Persentase
Bakteri Sebelum Bakteri Setelah Penurunan
No. Perlakuan p value
Cuci Tangan Cuci Tangan Angka Bakteri
(Cfu/cm2) (Cfu/cm2) (%)
1 Sabun 223,19 28,22 87,3 ,218
antiseptik cair
2 Hand sanitizer 2327,16 15,00 99,3 ,002
cair
3 Hand sanitizer 27,32 5,12 61,0 ,000
gel
4 Air mengalir 3478,33 1444,08 58,4 ,111
Berdasarkan uji post hoc, adanya perbedaan penurunan jumlah angka mikroorganisme
antara perlakukan menggunakan sabun yang menunjukkan bahwa air mengalir
antiseptik cair, hand sanitizer gel dan hand memberikan persentase penurunan yang paling
sanitizer cair dengan air mengalir. Hasil yang rendah diantara perlakuan lainnya. Selanjutnya
signifikan ditunjukkan perlakuan sabun dilakukan identifikasi bakteri yang masih
antiseptik cair, hand sanitizer gel dan hand terdapat pada tangan setelah proses hand
sanitizer cair terhadap air mengalir (p<0,05). hygine. Hasil identifikasi ditunjukkan pada
Hal ini juga dapat dilihat dari persentase Gambar 1 dan 2 berikut.
terlihat oleh mata. Selain itu, proses ini dapat belum optimal dalam mengurangi jumlah
mengurangi lebih dari 90% transient flora mikroorganisme.
yang terdapat pada permukaan kulit tangan Pada hasil identifikasi, setelah proses
(Zuhriyah, 2004). Penggunaan sabun cair hand hygiene ditemukan bakteri
dapat mengurangi jumlah mikroorganisme Staphylococcus aureus. S. aureus merupakan
pada tangan akibat zat-zat yang bersifat salah satu bakteri patogen utama yang
bakterisidal dan bakteriostatik (Selvamohan menginfeksi manusia (Jawetz, 2008). Bakteri
dan Sandhya, 2012). Hasil penelitian ini memiliki karakteristik yaitu kokus gram
menunjukkan bahwa proses hand hygiene positif, tidak membentuk spora, nonmotil dan
dengan menggunakan sabun cair yang diujikan mampu menyebabkan rentang sindrom infeksi
memberikan persentase penurunan jumlah yang luas (Gillepsia & Bamford, 2007). S.
angka mikroorganisme sebesar 87,3%. Hal ini aureus merupakan mikroflora normal yang
didukung oleh penelitian Fazlisia, dkk (2014) terdapat pada kulit, mulut dan saluran respirasi
yang menyatakan bahwa sabun cair cuci bagian atas (Jawets, 2013).
tangan yang digunakan memiliki kemampuan Bakteri ditransmisikan dari satu orang
dalam menghambat pertumbuhan bakteri ke orang lain dengan menggunakan tangan.
Staphylococcus aureus. Banyak patogen oportunistik yang
Proses mencuci tangan dengan menyebabkan infeksi nosokomial ditularkan
menggunakan hand sanitizer cair dan gel yang dari satu pasien ke pasien lain di tangan
mengandung alkohol dapat mengurangi petugas di rumah sakit. Proses mencuci tangan
jumlah mikroorganisme yang terdapat pada merupakan komponen yang penting dalam
permukaan tangan. Berdasarkan hasil mengontrol infeksi suatu penyakit (Jawetz,
penelitian hand sanitizer cair yang diujikan 2013). Peningkatan edukasi dan penerapan
memiliki penurunan persentase mikrorganisme hand hygiene sangat penting dilakukan dan
tertinggi dari perlakuan yang lain yaitu sebesar sebaiknya diterapkan sejak dini. Hal ini sangat
99,3%. Sedangkan penurunan persentase penting dalam menjaga kesehatan seseorang
mikroorganisme dengan menggunakan hand khususnya dalam mengurangi penyebaran
sanitizer gel sebesar 61,0%. Hal ini infeksi penyakit.
menunjukkan bahwa hand sanitizer baik yang
berbentuk cair dan gel mengandung senyawa SIMPULAN
alkohol mampu menghambat pertumbuhan Persentase penurunan jumlah
mikroorganisme dengan mekanisme mikroorganisme tertinggi ditunjukkan dengan
mendenaturasi protein pada membran sel perlakuan mencuci tangan menggunakan hand
bakteri dan bersifat bakterisidal (Noviansari, sanitizer cair dan persentase yang paling
2013). Hasil penelitian ini sejalan dengan rendah menggunakan air mengalir.
Srikartika, dkk (2016) yang menyatakan Berdasarkan uji post hoc, adanya perbedaan
bahwa hand sanitizer yang mengandung antara perlakukan menggunakan sabun
alkohol 70% dan triklosan 0,05% memiliki antiseptik cair, hand sanitizer gel dan hand
kemampuan daya hambat terhadap sanitizer cair dengan air mengalir. Hasil yang
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. signifikan ditunjukkan perlakuan sabun
Rini dan Nugraheni (2018) menyatakan bahwa antiseptik cair, hand sanitizer gel dan hand
hand sanitizer efektif dalam menghambat sanitizer cair terhadap air mengalir (p<0,05).
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. REFERENSI
Persentase penurunan jumlah Ardana I.G.A.G.O. (2016). Program
miroorganisme yang paling rendah adalah Penyadaran Kepatuhan Cuci Tangan
mencuci tangan menggunakan air mengalir. Dapat Meningkatkan Pengetahuan
Proses hand hygiene yang hanya Cuci Tangan, Menurunkan Jumlah
menggunakan air mengalir mampu Koloni Dan Bakteri Staphylococcus
menurunkan persentase mikroorganisme hanya aureus Pada Tangan Co Ass FKG
sebesar 58,4%. Mencuci tangan menggunakan Unmas Denpasar. Tesis. Denpasar :
air mengalir mampu membersihkan tangan Program Pascasarjana Universitas
yang dalam kondisi tangan kotor namun untuk Udayana.