Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi hand hygiene

Hygienitas tagan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam


pencegahan dan pengendalian infeksi (Potter & Perry, 2003) dalam (Zulpahiyana,
2013). Menurut Van dan Enk (2006) dalam Zulpahiyana (2013), hand hygiene adalah
cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial. Tujuan hand hygiene
untuk membuang kotoran dan organisme yang menempel ditangan dan untuk
mengurangi jumlah mikroba total pada saat itu. Mikroorganisme pada kulit manusia
dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu flora residen dan flora transient.

Hand hygiene merupakan membersihkan tangan dengan sabun dan air


(handwash) atau handrub berbasis alkohol yang bertujuan mengurangi atau mencegah
berkembangnya mikroorganisme ditangan (WHO, 2009). Hand hygiene harus
dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan
walaupun menggunakan sarung tangan atau alat pelindung diri guna menghilangkan
atau mengurangi mikroorganisme yang ada ditangan sehingga penyebaran penyakit
dapat dikurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi.

Salah satu sumber kontaminasi makanan yang potensial adalah dari pekerja
karena kandungan mikroorganisme patogen dari manusia dapat menimbulkan
penyakit yang ditularkan melalui makanan. Kondisi sanitasi pekerja dalam
pengolahan bahan pangan sangat perlu diperhatikan guna mencegah terjadinya
kontaminasi makanan Sumber kontaminasi yang berasal dari pekerja dapat melalui
tangan, kaki, rambut, mulut, kulit maupun pakaian kotor yang dipakai pekerja selama
proses pengolahan bahan pangan Jenis mikroorganisme yang biasanya
mengontaminasi rambut adalah kapang. Bakteri jenis koliform biasanya banyak
terdapat pada tangan pekerja. Sedangkan bakteri pembentuk spora dan
Staphylococcus banyak dijumpai pada kulit pekerja

B. Uji hygienitas tangan


Uji sanitasi pekerja yang akan dilakukan saat ini adalah uji kebersihan tangan
dan uji kontaminasi rambut. Uji kebersihan tangan akan dilakukan terhadap tangan
sebelum dicuci, tangan setelah dicuci dengan air, tangan setelah dicuci dengan air
sabun dan dibilas serta tangan setelah dicuci dengan sabun antiseptik dan dibilas.
Sedangkan uji kontaminasi rambut akan dilakukan terhadap rambut yang baru dicuci
dan rambut yang dicuci sehari sebelumnya

C. Tujuan hand hygiene

Tujuan dilakukan hand hygiene adalah untuk menghilangkan mikroorganisme


(Kozier, 2003 cit. Zulpahiyana, 2013). Hand hygiene dilakukan untuk menghilangkan
kotoran bahan organik dan membunuh mikroorganisme yang terkontaminasi di tangan
yang diperoleh karena kontak dengan pasien terinfeksi/kolonisasi dan kontak dengan
permukaan lingkungan.

Menurut Susianti (2008) dalam Zulpahiyana (2013), tujuan dilakukannya hand


hygiene yaitu;

1) Menekan atau mengurangi jumlah dan pertumbuhan bakteri pada tangan


2) Menurunkan jumlah kuman yang tumbuh dibawah sarung tangan
3) Mengurangi risiko transmisi mikroorganisme ke perawat dan pasien serta
kontaminasi silang kepada pasien lain, anggota keluarga, dan tenaga kesehatan
lain.
4) Memberikan perasaan segar dan bersih.

Menurut CDC (2002), indikasi dilakukannya cuci tangan (handwashing) yaitu


jika tangan terlihat kotor, sedangkan jika tangan tidak terlihat kotor namun sudah
melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan mikrobial pindah ketangan maka
dilakukan handrubbing dengan bahan berbasis alkohol. Indikasi khusus untuk hand
hygiene antara lain Sebelum kontak dengan pasien, menggunakan sarung tangan pada
pemasangan CVC, pemasangan kateter urin, atau semua tindakan invasif lainnya.
Setelah kontak dengan kulit pasien, kontak dengan cairan tubuh, perawatan luka, dan
setelah melepas hand scoon.

WHO (2009), menyatakan bahwa hand hygiene yang efektif melibatkan


kesadaran kesehatan pekerja, indikasi, dan kapan waktu melakukan hand hygiene. 16
Aksi hand hygiene dapat dilakukan dengan handrubbing dengan produk berbasis
alkohol atau dengan mencuci tangan dengan sabun dan air.
Dafus

Anshory J, Dkk (2021) Modul Praktikum Hygiene Sanitasi, Prodi Sarjana Terapan Gizi dan
Dietetika Poltekkes Kemenkes Kaltim, Hal 37

Widyanita, A., & Listiowati, E. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Hand Hygiene
Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Hand Hygiene Pada Peserta Program Pendidikan
Profesi Dokter. Biomedika, 6(1), 7–12. https://doi.org/10.23917/biomedika.v6i1.281

Soares, A. P. (2013). Definisi dan Tujuan Hand Hygiene. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), Halaman 1689–1699.

Utami, R. D. (2017). Tingkat Kepatuhan Perawat Melakukan Hand Hygiene Di Igd Rsud Dr.
R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Repository Universitas Muhammadiyah
Purwokerto, 13–40. http://repository.ump.ac.id/4421/3/Rizka Dwi Utami BAB II.pdf
BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Praktikum (Judul Praktikum) yang dilaksanakan pada pada hari Jumat, 29 Januari
2021, Pukul 09.30-11.30 WITA Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Politeknik Kementerian Kesehatan
Kalimantan Timur.
B. Alat - Bahan

Alat Bahan
a. Plastic rapat/vacuum a. Label
b. Air
c. Sabun biasa
d. Hand sanitizer
e. Roti tawar
f. Vacum
C. Cara Kerja

Roti tawar pertama


disentuhkan pada HP yang
biasa digunakan

Roti tawar kedua adalalt roti


bersih dan tidak disentuh
sama sekali

Roti tawar ketiga disentuh


oleh tangan kotor

Roti tawar keempat disentuh


oleh praktikan yang sudah
mencuci tangan dengan sabun

Roti tawar kelima disentuh


oleh praktikan yang
menggunakan hand sanitizer

Masukkan tiap lembar ke


plastic terpisah yang tersegel
rapat.

Amati hasilnya setelah 2-3


minggu kemudian

Catat hasil!

Anda mungkin juga menyukai