Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


TAHUN 2022

UPT PUSKESMAS BAKUNG


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Panduan Kebersihan Tangan/ Hand
Hygiene Puskesmas Bakung dapat kami selesaikan sebagai dasar acuan pelaksanaan
Kebersihan Tangan/ Hand Hygiene di UPT Puskesmas Bakung.

Disadari bahwa mungkin masih ada kekurangan-kekurangan yang ditemui


dalam panduan ini, untuk itu sangat diharapkan saran-saran, masukan dan kritik yang
bermanfaat/ membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan panduan ini.

Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya


kepada semua pihak yang telah bekerja keras sejak penyusunan draf, uji coba sampai
ditetapkannya standar ini.

Blitar, 00 Januari 2022

penyunting

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Panduan Kebersihan Tangan UPT Puskesmas Bakung Tahun 2021


Penyusun : Tim PPI UPT Puskesmas Bakung

Telah di setujui pada tanggal 00 Januari 2022


Oleh:

Kepala UPT Puskesmas Bakung

Sudarsono, S.Kep.Ns
NIP. 19740711 200012 1 001

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
A. DEFINISI …………………………………………………………………………………... 1
B. RUANG LINGKUP...................................................................................................... 3
C. TATALAKSANA......................................................................................................... 8
D. DOKUMENTASI......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..11
LAMPIRAN......................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. DEFINISI

Kebersihan tangan atau Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan
membersihkan tangan, baik dengan menggunakan sabun antiseptik di bawah air
mengalir atau dengan menggunakan handrub berbasis alkohol dengan langkah-
langkah yang sistematik sesuai urutan, sehingga dapat mengurangi jurnlah bakteri
yang berada pada tangan.

Price (1938) menyatakan bahwa bakteri pada tangan dapat dikategorikan


rnenjadi dua jenis, dikenal sebagai resident flora dan transient flora. Resident flora,
terdiri dari mikroorganisme yang tersembunyi dibawah sel superfisial stratum
korneum dan dapat pula ditemukan pada permukaan tangan. Bakteri yang paling
banyak ditemukan adalah staphylococcus epiderdimis. Resident flora ini
mempunyai dua fungsi protektif, antagonis antimikroba dan kompetisi untuk
mendapatkan nutrisi di ekosistem. Secara umum, hubungan resident flora dan
kejadian infeksi sangat kecil, namun mungkin dapat menyebabkan infeksi pada
bagian tubuh yang steril seperti mata.

Transient flora (transient microbiota), yang berkoloni pada lapisan superfisial


kulit, umumnya mudah disingkirkan dengan cuci tangan yang rutin.
Mikroorganisme transient tidak berkembang biak di dalam kulit, narnun umumnya
berkembang biak dipermukaan kulit. Mikroorganisme ini juga sering berpindah
seiring dengan adanya kontak antara petugas kesehatan dengan alat, pasien
bahkan dengan petugas Kesehatan lain.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Meningkatkan budaya hand hygiene seluruh pegawai Puskesmas Bakung

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan tentang hand hygiene.

b. Menurunkan resiko infeksi pada pasien dan infeksi pada petugas

Kesehatan.

c. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas.


1
C. SASARAN

Sasaran dari panduan kebersihan tangan ini mencakup seluruh petugas

Kesehatan di UPT Puskesmas Bakung.

D. DASAR HUKUM

Panduan Kebersihan tangan dibuat berdasarkan Permenkes no.27 Tahun 2017

Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan.

E. BATASAN OPERASIONAL

Batasan operasional dari panduan ini adalah hand hygiene terdiri atas 2 metode,

yaitu:

1. Kebersihan tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir

2. Kebersihan tangan dengan menggunakan cairan berbahan dasar alkohol

2
BAB II
RUANG LINGKUP

1. PENGERTIAN KEBERSIHAN TANGAN


Kebersihan tangan adalah:
a. Membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir bila
tangan terlihat kotor atau terkena cairan tubu, atau
b. Menggunakan cairan yang berbahan dasar alkohol (Alcohol base handrubs)
bila tangan tidak tampak kotor.

Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan


air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan
alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor. Kuku petugas
harus selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai
perhiasan cincin.

Cuci tangan dengan sabun biasa/antimikroba dan bilas dengan air mengalir,
dilakukan pada saat:

a. Bila tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah,
cairan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, walaupun
telah memakai sarung tangan.
b. Bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya yang
bersih, walaupun pada pasien yang sama.

2. TUJUAN
Kebersihan tangan dianggap sebagai salah satu elemen terpenting dari PPI.
Infeksi Sebagian besar dapat dicegah melalui kebersihan tangan dengan cara yang
benar dan dengan waktu yang tepat (WHO, 2019). Tangan petugas Kesehatan
sering terpapar dengan bakteri pathogen dari pasien dan permukaan lingkungan
kerja. Bakteri pathogen dipindahkan dari tangan petugas ke pasien dan/atau
sebaliknya atau dari lingkungan yang terkontaminasi. Tangan yang terkontaminasi
merupakan salah satu media penyeban penularan infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Kebersihan tangan bertujuan untuk mencegah terjadi kontaminasi silang dari
tangan petugas ke pasien atau pengguna layanan atau sebaliknya saat melakukan
tindakan aseptik atau saat memberikan pelayanan kesehatan dengan melakukan
kebersihan tangan sesuai 5 momen sesuai standar PPI.

3
3. PRINSIP KEBERSIHAN TANGAN
Prinsip kebersihan tangan adalah sebagai berikut:
a. Pastikan semua petugas Kesehatan memahami 5 momen serta 6 langkah
kebersihan tangan dan mampu melaksanakan dengan benar.
b. Kebersihan tangan dilakukan pada 5 (lima) momen sebagaimana tertera dalam
gambar berikut ini.
1. Sebelum kontak pasien
2. Sebelum tindakan aseptic
3. Setelah kontak darah dan cairan tubuh
4. Setelah kontak pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

c. Mematuhi langlah-langkah kebersihan tangan secara berurutan dengan baik


dan benar.
d. Tersedia sarana kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun dalam
dispenser tertutupdan atau cairan berbahan dasr alcohol.
e. Sebelum melakukan kebersihan tangan, jaga kebersihan tangan individu
dengan memastikan kuku tetap pendek, bersih dan bebas dari pewarnaan kuku
dan tidak menggunakan kuku palsu, hindari pemakaian asesoris tangan (jam
tangan, perhiasan).
f. Jika terdapat luka/lecet maka tutupi luka atau lecet dengan pembalut anti air.
g. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila jelas terlihat kotor atau
terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein dan lemak.
h. Sabun cair dianjurkan didalam botol yang memiliki dispenser, jika
menggunakan sabun batangan maka sabun dipotong kecil untuk sekali pakai.
i. Gunakan bahan yang mengandung alcohol untuk mendekontaminasi tangan
secara rutin, bila tangan ntidak jelas terlihat kotor.

4
j. Bebaskan area tangan sampai pergelangan tangan jika menggunakan baju
lengan panjang (digulung ke atas).
k. Kertas tisu sekali pakai sebagai pengering tangan, jika tidak memungkinkan
dapat menggunakan handuk sekali pakai lalu dicuci kembali.
l. Dilakukan audit kepatuhan kebersihan tangan secara berkala.

4. KRITERIA MEMILIH ANTISEPTIK:


Kriteria dalam memilih antiseptic adalah sebagai berikut:
- Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara
luas (gram positif dan gram negative,virus lipofilik,bacillus dan
tuberkulosis,fungi serta endospore)
- Efektifitas
- Kecepatan efektifitas awal
- Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan -
Tidak menyebabkan iritasi kulit
- Tidak menyebabkan alergi

5. JENIS-JENIS KEBERSIHAN TANGAN


Terdapat dua acara dalam kebersihan tangan:
a. Membersihkan tangan dengan sabun dair mengalir.
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan teknik hand
hygiene yang paling ideal. Dengan mencuci tangan. kotoran tak terlihat dan
bakteri patogen yang terdapat pada area tangan dapat dikurangi secara
rnaksimal.

b. Menggunakan cairan berbahan dasar alkohol 70%.


Pada pelaksanaan hand hygiene, mencuci tangan terkadang tidak dapat
dilakukan karena kondisi atau karena keterbatasan sumber daya. Banyaknya
pasien yang kontak dengan petugas dalam satu waktu, atau sulitnya
mendapatkan sumber air bersih yang memadai menjadi kendalam dalam
melaksanakan hand hygiene dengan mencuci tangan. Dengan alasah ini. WHO
menyarankan alternatif lain dalam melakukan hand hygiene, yaitu dengan
handrub berbasis alkohol.

WHO merekomendasikan handrub berbasis alkohol karena beberapa hal


sebagai berikut :

5
1) Berdasarkan bukti, keuntungan intrinsik dari reaksinya yang ~ cepat, efektif
terhadap aktivitas mikroba spektrum luas dengan resiko minimal terhadap
resistensi mikrobakterial
2) Cocok untuk digunakan pada area atau fasulitas kesehatan dengan akses
dan dukungan sumberdaya yang terbatas dalam hal fasilitas hand hygiene
(term asuk air bersih, tissue, hand uk, dan sebagainya)
3) Kemampuan promotif yang lebih besar dalam mendukung upaya hand
hygiene karena prosesnya yang cepat dan lebih nyaman untuk dilakukan
4) Keuntungan finansial, mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan rumah
sakit.
5) Resiko minimal terhadap adverse event karena meningk atnya
keamanan,berkaitan dengan akseptabilitas dan toleransinya dibandingkan
dengan produk lain.

6. INDIKASI DAN PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN


a. Membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir
(i) Indikasi
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus dilakukan Ketika tangan
terlihat kotor atau ketika akan menggunakan sarung tangan yang dipakai
dalam perawatan pasien.
(ii) Prosedur
 Pastikan semua asesoris yang menempel ditangan (cincin, jam tangan)
tidak terpakai dan kuku harus pendek serta tidak menggunakan pewarna
kuku (kuteks dan lain-lain).
 Jika lengan atas sampai ke pergelangan tangan maka sisihkan terlebih
dahulu dengan menaikkan lengan atas sampai2/3 tangan kearah siku
tangan.
 Atur aliran air sesuai kebutuhan.
 Basahi tangan dan ambil cairan sabun/sabun antiseptik 2cc ke telapak
tangan.

b. Membersihkan tangan dengan cairan berbahan dasar alkohol atau


handrub
(i) Indikasi
Handrub berbahan dasar alcohol digunakan untuk membersihkan tangan
bila terlihat tidak kotor atau tidak terkontaminasi atau bila cuci tanngan
dengan air mengalir sulit untuk di akses (misalnya di ambulans, home care,
imunisasi di luar Gedung, pasokan air yang terputus).
(ii) Prosedur

6
 Siapkan handrub (kemasan siap pakai dari pabrik atau campuran 97ml
alkohol 70% dalam 3 ml gliserin, jika dibuat secara massal tidak lebih
dari 50 liter persekali pembuatan). Jika sudah tersedia dalam produk
siap pakai maka ikuti instruksi pabrik cara penggunaanya.
 Lakukan kebersihan tangan dengan cairan bebrbasis alkohol dengan
cairan berbasis alkohol dengan waktu 20-40 detik.

7. SARANA KEBERSIHAN TANGAN


a. Wastafel dengan air mengalir menggunakan keran bertangkai, sabun cair
dalam dispenser, pengering tangan (tisu atau handuk sekali pakai) dan tempat
limbah non infeksius atau penampung air (ember) yang diberi keran air dan
penampung air limbah cuci tangan, sabun dalam dispenser, tisu atau handuk
sekali pakai, tempat limbah non infeksius.
b. Handrub kemasan pabrik yang banyak tersedia dlam produk siap pakai atau
siapkan alcohol tangan dengan mencampurkan 97 ml alcohol 70% dalam 3 ml
gliserin. Ini dapat disiapkan secara massal (namun tidak lebih dari 50 liter
dalam sekali pembuatan).
Berikut cara membuat handrub:

Campurkan 97 ml alkohol 70% dalam 3 ml gliserin= 100 ml handrub

Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan tangan adalah mencegah agar tidak
terjadi infeksi, kolonisasi pada pasien dan mencegah kontaminasi dari pasien ke
lingkungan termasuk lingkungan kerja petugas.

7
BAB III
TATA LAKSANA

A. LINGKUP KEGIATAN
Jenis-jenis kebersihan tangan:
1. Membersihkan tangan dengan sabun dair mengalir.
2. Menggunakan cairan berbahan dasar alkohol 70%.

B. METODE
1. Membersihkan tangan dengan sabun dar air mengalir
Hand hygiene dengan mencuci tangan disarankan untuk dilakukan
sesering mungkin , bila kondisi dan sumber daya mernungkinkan.
Pelaksanaan hand hygiene dengan mencuci tangan efektif membutuhkan
waktu sekitar 40-60 detik, dengan langkah sebagai berikut :
a. Basahi tangan dengan air mengalir
b. Tuangkan sabun kurang lebih 5cc untuk menyabuni seluruh permukaan
tangan
c. Mulai teknik 6 langkah:
1) Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak
2) Gosok telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dengan jari-
jari saling menjalin dan sebaliknya.
3) Gosok kedua telapak tangan dan jari - jari saling menjalin.
4) Gosok punggung jari - jari pada telapak yang berlawanan dengan jari
jari saling mengunci.
5) Gosok memutar ibu jari kiri dengan tangan kanan rnengunci pada ibu
jari tangan kiri dan sebaliknya.
6) Gosok kuku jari-jari kiri mernutar pada telapak tangan kanan dan
sebaliknya
d. Bilas tangan dengan air mengalir.
e. Keringkan tangan sekering mungkin dengan tissu.
f. Gunakan tissue untuk rnematikan kran.

8
Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air
Diadaptasi dari: WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First
Global Patient Safety Challenge, World HealthOrganization, 2009.

2. Membersihkan tangan dengan handrub

Teknik mencuci tangan menggunakan handrub Pelaksanaan


membersihkan tangan dengan menggunakan alcohol based handrub efektif
membutuhkan waktu sekitar 20-30 detik melalui 6 (enam) langkah kebersihan
tangan.

Prosedur ini dirnulai dengan menuangkan 3-5 ml hand rub kedalam


telapak tangan, clan kemudian rnemulai teknik 6 langkah :

1. Menggosok bagian dalam telapak tangan


2. Menggosok punggung tangan bergantian
3. Menggosok sela-sela jari tangan
4. Menggosok ruas jari tangan dengan mengkaitkan kedua tangan
5. Menggosok ibu jari tangan, bergantian
9
6. Menggosok ujung jari tangan

Cara Kebersihan Tangan dengan Antisepsik Berbasis Alkohol


Diadaptasi dari WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First
Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009

C. DOKUMENTASI
Pencatatan dokumentasi tindakan cuci tangan ini melalui monitoring
kepatuhan cuci tangan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2017. Permenkes RI Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI

Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. 2020. Pedoman Teknis
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Jakarta: Kemenkes RI

11
LAMPIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAKUNG
Jl. Trisula No.03 Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar
Telp.081249044754

CEKLIST PELAKSANAAN AUDIT PPI

Judul Indikator : Kepatuhan petugas terhadap langkah-langkah dalam hand


higyene.
Hari/tanggal : ………………….
Ruangan : ………………….
Nama Auditor : ………………….
Nama Auditee : ………………….

Hasil Penilaian
No. Langkah SOP Dilakukan Tidak SKOR
Dilakukan
1. Gosok telapak tangan dengan
telapak.
2. Gosok telapak tangan di atas
punggung tangan kiri dan
sebaliknya.
3. Gosok telapak dan telapak,
dengan jari saling terkait.
4. Putar punggung jari di atas
telapak tangan.
5. Jempol kanan di gosok memutar
oleh telapak kiri dan sebaliknya.
6. Kuncupkan jari dan putar di atas
telapak tangan.

Nama Auditor Nama Auditee

…………………. ………………….

12

Anda mungkin juga menyukai