Anda di halaman 1dari 17

KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB

KLINIK UTAMA ANUGERAH


NOMOR : ……/……/2023

TENTANG
PADUAN KEBERSIHAN TANGAN
KLINIK UTAMA ANUGERAH

PENANGGUNG JAWAB KLINIK UTAMA ANUGERAH

Menimbang : a. Bahwa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Klinik


Utama Anugerah meliputi juga uapaya menciptakan rasa
nyaman bagi pasien,pengunjung,sumber daya manusia yang
bekerja di Kinik Utama Anugerah.
b. Bahwa di dalam upaya pencengahan dan pengendalian
infeksi di klinik sangat diperlukan suatu kebijakan yang menjadi
acuan agar terwujud kelancaran,ketertiban,efektivitas dan
efiseinsi pelayanan sehingga dapat berdaya guna bagi tenaga
kesehatan dan memberikan kepuasan bagai masyarakat.
c. Bahwa untuk mewujudkan upaya tersebut pada huruf a dan
huruf b perlu Paduan Kebersihan Tangan yang ditetapkan
dengan penanggung jawab Klinik Utama Anugerah.
Mengingat :1.Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek
kedokteran(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431)
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindung
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059)
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 11
tahun 2020 tentang cipta kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573)
3.Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia 2009 Nomor
144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063).
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607)
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
tahun 2014 tentang klinik;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 32)
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang
pendoman Pencengahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 857)
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi darah, Tempat Praktek Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207);

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
UTAMA ANUGERAH TENTANG PANDUAN
KEBERSIHAN TANGAN DI KLINIK UTAMA
ANUGERAH
KESATU Kebijakan yang bermaksud dalam keputusan ini adalah
Panduan Kebersihan Tangan di Klinik Utama Anugaerah
yang disusun oleh komite pencengahan dan Pengendalian
Infeksi Klinik Utama Anugerah tahun 2023.
KEDUA Kebijakan ini mengatur tata laksana Kebersihan Tangan di
Klinik Utama Anugerah
KETIGA Ketua Komite PPI Klinik Utama Anugerah Kabupaten
Buleleng bertanggung jawab atas pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan kebersihan tangan dan melaporkan kepada
penanggung jawab Klinik Utama Anugerah.
KEEMPAT Surat Keputusan Penanggung Jawab ini berlaku pada
tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di : Singaraja
Pada Tanggal :
Penanggung jawab Klinik Utama Anugerah

dr. Pius Made Mawan, Sp.OG


Lampiran : Surat Keputusan Klinik Utama Anugerah
Nomor :
Tentang : Panduan Kebersihan Tangan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
DEFINISI

Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai penyebab
utama infeksi nosocomial (HAIs)dan penyebaran mikroorganisme multi resistens di fasilatas
pelayanan Kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang penting terhadap timbulnya
wabah (Boyce Dan Pittet,2002)

Berikut beberapa pengertian terkait kebersihan tanggan,antara lain:

1. Kebersihan tangan adalah suatu proses secara mekanik melepaskan kotoran dan debris
dari kulit dengan menggunakan sabun dan air,larutan berbasis alkohol atau larutan
desinfektan.Tujuan melakukan kebersihan tangan adalah mencengah penyebaran infeksi
melalui kontak dengan tangan,menghilangkan semua kotoran dan debris serta
menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit dalam upaya untuk mengurangi
risiko penularan infeksi.
2. Mencuci tangan (hand washing) adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun atau larutan sabun baik non
antimikroba .
3. Hand rub adalah bahan yang mengandung alkohol dirancang untuk aplikasi dengan
tangan untuk menonaktifkan mikroorganisme dan atau sementara menekan pertumbuhan.
4. Air bersih adalah air yang secara alami dan kimiawi dibersihkan atau dibersihkan atau
disaring sehingga aman untuk diminum serta untuk pemakaian lainnya misalnya mencuci
tangan dan membersihkan instrument medis karena memenuhi standar Kesehatan yang
telah ditetapkan.Pada keadaan minimal,air bersih harus bebas dari mikrorganisme dan
memiliki turbinitas rendah (jernis,tidak berkabut)
5. Sabun adalah produk-produk pembersih(batang,cair,lembar atau bubuk) yang
menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran,debris dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan.Sabun biasa memerlukan
gosokkan untuk melepas mikroorganisme secara mekanik,sedangkan sabun antiseptic
(Antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat pertumbuhan dari
hamper sebagaian besar mikrorganisme.
6. Agen antiseptic atau antimikroba(istilah yang digunakan bergantian) adalah bahan kimia
yang diapilkasikan diatas kulit dan jaringan hidup lain untuk menghambat atau
membunuh mikroorganisme (baik yang sementara atau yang merupakan penghuni
tetap)sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total.Contohnya adalah:
a. Alkohol 60-90%(etil dan isopropil atau metil alkohol.
b. Chorhexidine gluconate 2-4%(Hibiscrub,Hibiscrub,Hibitane)
c. Kloroksilenol 0,5-4%(Para kloro metaksilenol atau PCMX)berbagai konsentrasi
(Dettol)
7. Kampanye cuci tangan adalah suatu Upaya untuk meningkatkan kepatuhan baik petugas
dan masyarakat rumah sakit untuk menjaga kebersihan tangan dengan melakukan cuci
tangan.
8. Audit cuci tangan adalah suatu uapaya untuk menilai kebersihan pelaksanaan kebersihan
tangan semua petugas melalui pemantauan langsung dengan menggunakan formular
audit.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Pelaksanaan Kebersihan Tangan
Ruang lingkup pelaksanaan kebersihan tangan adalah di semua unit pelayanan
perawatan/Kesehatan langsung kepada pasien seperti ruang VK,ruang rawat inap,rawat
jalan, serta di unit lain yang tidak melakukan perawatan langsung kepada pasien seperti
medis,gizi,strelisasi serta di area umum di lingkungan Klinik Utama Anugerah seperti
tempat parker,,taman,ruang tunggu dan area umum lainnya. Kebersihan tangan tidak hanya
dilakukan oleh semua petugas yang ada di Klinik Utama Anugerah seperti staff medis dan
non medis tetapi wajib dilakuakan oleh pasien sendiri,penunggu/kelurga
pasien,pengunjung pasien serta para tamu yang berkunjung ke Klinik Utama Anugerah.
1. Kebersihan tangan dengan sabun di bawah air mengalir
a. Kebersihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir dilakukan bila tangan secara
kasat mata kotor,setelah terpapar cairan tubuh/bahkan infeksius dan setelah memakai
sarung tangan.
b. Area untuk melakukan kebersihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir adalah
ruang adminitrasi dan ruang perawatan pasien.
c. Sabun yang digunakan adalah sabun cair tanpa kandungan antieptik/desinfektan.
2. Kebersihan tangan dengan larutan berbasis alkohol (handrub)
a. Kebersihan tangan dengan larutan berbasis alkohol/ handrub dilakukan bila tangan
secara kasat mata tidak tampak kotor dan atau terpapar cairan tubuh / bahan
infeksius.
b. Area kbersihan tangang dengan handrub adalah ruang perawatan pasien dan ruang
admintrasi bila sarana keberishan tangan dengan air mengalir tidak tersedia / cukup
jauh.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Praktek Kebersihan Tangan
1. Kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir:
a. Kebersihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir dilakukan bila tangan
secara kasat mata tampak kotor,setelah terpapar cairan tubuh/bahan infeksius
dan setelah memakai sarungtangan.
b. Kebersihan tangan dilakukan pada lima momen/saat:
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum melakukan prosedur/tindakan asepsis
3) Setelah terpapar/kontak cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien.
c. Praktek kebersihan tangan dilakukan dengan enam langkah berurutan dalam
waktu 40-60 detik.
d. Ada 9 (sembilan ) tahap dalam 6 (enam) langkah kebersihan tangan dan
diperlukan waktu setiap tahap adalah ± 3(tiga) detik dengan 4 (empat) kali
gosokan.
e. Kebersihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir dilakukan bila sarana
cuci tangan seperti wastafel,sabun dan tissu/kain pengering tersedia.
f. Langkah-langkah sebagai berikut:
1) Lepaskan semua perhiasan yang melengkat pada tangan seperti jam
tangan,cincin,gelang dlln.
2) Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
3) Tuangkan sabun secukupnya ± 3-5ml
4) Ratakan sabun pada kedua telapak tangan,posisi tangan atas bawah dan
gerakan memutar ke arah ibu jari(berlawanan arah jarum jam)
5) Gosokkan punggung tangan,sela-sela jari dan punggung jari tanggan kiri
tanggan dengan tanggan kanan dan lakukan sebaliknya.
6) Gosok sela-sela jari bagian dalam saling menyilang
7) Gosok punggung jari bagian atas dengan cara jari-jari sisi dalam dari kedua
tangan saling menguci,kemudian gosokkan.Tidak perlu perpindahan posisi
tangan.
8) Gosok ibu jari kiri dalam genggaman tangan kanan berputar ke bawah diikuti
ibu jari tangan kanan menggosok sala antara ibu jari dan telunjuk ,kemudian
lakukan sebaliknya.
9) Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri ke
arah ibujari dan lakukan sebaliknya.
10) Bilas kedua tangan dengan air bersih mengalir dan pada saat membilas tangan
dibawah air bersih.
11) Keringkan dengan tissue sekali pakai
12) Bila kran dengan handle pendek,tutup keran dengan menggunakan tissue
yang digunakan untuk mengeringakan tangan di atas.Bila handle kran
panjang,tutup kran dengan siku tangan
13) Buang tissue habis pakai ke dalam sampah domestik warna hitam.

LIMA SAAT MELAKUKAN PRAKTEK MEMBERSIHKAN TANGAN

Gambar 1.Lima Momen/Saat Kebersihan Tangan


Gambar 2.Cara Kebersihan Tangan dengan Sabun dan Air Diadaptasi dari :WHO Guidelines on Hnad
Hygiene in Health Care:First Global Patient Safety Challege,World Health Organization ,2009
2. Kebersihan tangan dengan menggunakan larutan berbasis alkohol 60-90%
(Handrub)
a. Keberihan tangan dengan larutan berbasis alkohol/handrub dilakukan bila
tangan secara kasat mata tidak tampak kotor dan atau tidak terpapar cairan
tubuh/bahan infeksius.
b. Kebersihan tangan dilakukan saat lima momen:
1) Sebelum kontak dengan pasien.
2) Sebelum melakukan prosedur /tindakan asepsis
3) Setelah terpapar /kontak cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
c. Praktek Kebersihan tangan dilakukan dengan enam langkah dengan durasi waktu
20-30 detik
d. Ada 9 (sembilan) tahapan dalam 6 (enam )langkah kebersihan tangan,dan
diperlukan waktu setiap tahap adalah ± 3(tiga) detik dengan 4(emapat) kali
gosokan
e. Tidak diperlukan melakukan pengeringan dengan tissue/kain sekali pakai
f. Setiap 5-10 kali Kebersihan tangan dengan lartutan berbasis alkohol,harus
dilakukan keberisihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir.
g. Cairan handrub yang pertama kali dibuka dari kemasan pabrik (original)dapat
digunakan sampai dengan 1 (satu) tahun dan tidak direkomendasikan pengisian
ulang.Pasang stiker/tulis dengan tinta permanen tanggal pertama kali dibuka di
bagian luar kemasannya.
Gambar 3 Cara kebersihan Tangan dengan Antiseptik Berbasis Alkohol
Diadaptasi dari WHO Guidelences on Hand Hygine in Health Care:First Global
Patient Safety Challenge,World Heat Organization 2009

BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi terhadap kebersihan tangan dilaksanakan saat audit kepatuhan melakukan


kebersihan tangan pada petugas dilaksanakan.Pelaksaaan dokumentasi audit kepatuhan dengan
menggunakan formulir audit kepatuhan kebersihan tangan yang disusun oleh komite PPI seperti
terlampir.

ATURAN DALAM MELAKUKAN DOKUMENTAI AUDIT 5 MOMEN

ATURAN PENJELASAN

Momen 1 Tercatat hanya sekali saat petugas kesehatan kontak langsung dengan satu
pasien.

Momen 2 Dicatat segera sesaat sebelum tindakan.Setelah tindakan kebersihan tangan


dilakukan,petugas kesehatan tidak boleh menyentuh benda apapun
lagi,yang berada di lingkungan di dekat pasien,sesaat sebelum tindakan
dilakukan.

Momen 3 Tercatat segera setelsh tindakan yang berhubungan dengan risiko terpapar
cairan tubuh.Tidak boeln menyentuh apapun sebelum tindakan kebersihan
tangan dilakukan.Menyentuh bagian luar atau mengeluarkan isi dari
kantong urine,drain luka,drain WSD atau CSF meskipun sirkuitnya tidak
robek atau bocor,hal itu termasuk dalam risiko terpapar cairan tubuh.
Dapat juga dicatat sebgai single HH, ketika ada risiko terpapar cairan
tubuh tapi petugas tidak melakukan kontak langsung degan pasien,seperti:
membersihkan tumpahan darah,muntahan,urine dan faeces.

Momen 4 Tercatat setelah kontak langsung dengan pasien .Menyentuh area


lingkungan didekat pasien,setelah kontak dengan pasien hal itu hanya
tercatat sebagai satu momen yaitu momen 4.
Jika setelah momen 3 ada kontak dengan lingkungan didekat pasien
sebelum petugas meninggalkan area pasien,hal ini tercatat sebagai momen

Momen 5 Tercatat ketika petugas kesehatan meninggalkan area pasien setelah kontak
dengan lingkungan didekat pasien,tapi petugas tidak menyentuh
pasien.Ketika menyentuh beberapa hal/benda yang ada di lingkungan
didekat pasien,maka momen 5 hanya tercatat satu kali saja.

CATATAN

Momen Umumnya setiap Momen sebelum yang tercatat pasti ada momen setelah
Sebelum/Setelah juga yang tercatat,kecuali jika auditor tidak melihat momen tersebut.
Momen 1 pada umumnya diikuti oleh salah satunya momen 3 atao momen
4.
Momen 2 umumnya diikuti oleh momen 3.
Momen 5 merupakan momen yang berdiri sendiri,jika tidak ada kontak
dengan pasien.
Ada beberapa contoh situasi tapi sangat jarang terjadi dimana ada dua
“setelah” yang tercatat,tapi bagaimanapun juga anda tidak bisa
mendapatkan M1 dan M2 bersamaan dalam satu observasi

Tidak Patuh Setiap petugas kesehatan harus teramati melakuakn HH sebelum


mendekati/kontak dengan pasien.Jika HH teramati tidak dilakukan,maka
hal itu dicatat sebagai tidak melakukan HH.

Apa saja yang Jangan mengaudit,”Momen Sebelum” jika audit dimulai setelah petugas
bisa di audit kesehatan ditemukan sedang menyentuh pasien atau proses tindakan
sedang berlangsung.Jangan mengaudit “Momen Setelah” kecuali Momen
tersebut teramati/dilihat.

Korden Korden yang membatasi bed pasien bukan termasuk area pasien dan
seringkali terkontaminasi.Menyentuh korden sering kali dilakukan setiap
kali petugas meninggalkan area pasien.
HH harus dilakukan diantara setelah menyentuh korden dan sebelum
menyentuh pasien dan atau kegiatan lain.

Momen Ganda Melakuakn satu kali HH untuk dua Momen sekaligus bisa saja terjadi
seperti:
Langsung berpindah pindah dari satu pasien ke pasien lain tanpa
menyentuh apapun diantara itu.Pada situasi ini satu kali tindakan HH
untuk dua Momen sekaligus,yaitu Momen 4 dan Momen 1.Saat berpindah
area aktivita melakukan tindakan pada pasien yang sama,maka Momen 4
dan Momen 2 terjadi bersamaan.Ketika audit dilakukan pada kondisi
sepert itu,maka kedua Momen tadi harus dicatat tersendiri(Sebagai Momen
4 dan Momen 2) dalam form pengumpulan data.

PENJELASAN FIVE MOMENT


1 Sebelum kontak langsung dengan pasien:
Sebelum bersentuhan dengan pasien disetiap kegiatan.Hal ini dimasukan /digunakan
ketika petugas kesehatan memasuki area perawatan yang berada di dekat pasien
dengan tujuan akan melakukan kontak /bersentuhan dengan pasien seperti: perawatan
personal hygine, observasi pasien yang tidak melakukan tindakan invansif, persiapan
pemberian obat oral, memberikan makanan dan oral hygiene, sebelum menyentuh alay
insavif medis yang masuk/yang berhubungan dengan tubuh pasien . Kontak dengan
lingkungan di dekat pasien selama melakukan kegiatan diatas tersebut.
2 Sebelum Tindakan:
Sebelum melakukan suatu tindakan yang beresiko terjadi kemungkinan masuknya
bibit penyakit secara langsung ke dalam tubuh pasien akibat dari tindakan yang
dilaksanakan tersebut. Indikasi ini dilakukan sebelum memasukan jarum kedalam
kulit pasien atau melalui alat invasif medis.Persiapan pemberian obat parental yang
dimasukan melalui alat invasif medis.Persiapan pemberian obat yang kontak langsung
dengan mukosa pasien.Mmeamsang atau mengentikan sirkuit alat invasif medis.Setiap
pemeriksaan,perawatan dan pengobatanpasien yang kontak dengan kulit yang
utuh(non intact skin) persiapan area/lapangan strelil.
3 Setelah tindakan atau terpapar cairan tubuh:
Setelah setiap tindakan yang pontesial atau terjadi resiko paparan cairan tubuh.Indikasi
ini digunakan setelah selesai melakukan tindakan atau setelah terjadi paparan atau
kemungkinan trpapar cairan tubuh.
Seperti: setelah kontak momen 2,kontak dengan urinal atau pispot yang sedang/yang
sudah dipakai pasien,dengan spuntumatau salah satunya ada kontak langsung atau tdak
langsung melalui tissue ataupun botol,kontak botol speiciment yang berisi
bahan,membersihkan gigi palsu,membersihka tumpahan urine,faces ataupun muntahan
dari area dekat pasien ,setelah menyentuh bagian luar drain.
4 Setelah kontak dengan pasien:
Setelah selesai kontak dengan pasien.Indikasi inidigunakan setelah petugas kesehtan
melakukan kontak dengan pasien .Perwatan personal hygine pasien,observasi pasien
yang tidak memerlukan tindakan invasif,pengobatan yang tidak memerlukan tindakan
invasif,persiapan pemberian obat ora hygine,kontak dengan lingkungan didekat pasien
selama melakukan kegiatan tersebut diatas.
5 Setelah kontak dengan lingkungan di dekat pasien:
Setelah kontak dengan lingkungan di dekatpasien,namun tidak kontak dengan
pasien.Indikasi ini dapat digunakan ketika petugas kesehatan meninggalkan
lingkungan didekat pasien setelah melakukan kontak dengan benda.

Anda mungkin juga menyukai