TENTANG
PADUAN KEBERSIHAN TANGAN
KLINIK UTAMA ANUGERAH
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
UTAMA ANUGERAH TENTANG PANDUAN
KEBERSIHAN TANGAN DI KLINIK UTAMA
ANUGERAH
KESATU Kebijakan yang bermaksud dalam keputusan ini adalah
Panduan Kebersihan Tangan di Klinik Utama Anugaerah
yang disusun oleh komite pencengahan dan Pengendalian
Infeksi Klinik Utama Anugerah tahun 2023.
KEDUA Kebijakan ini mengatur tata laksana Kebersihan Tangan di
Klinik Utama Anugerah
KETIGA Ketua Komite PPI Klinik Utama Anugerah Kabupaten
Buleleng bertanggung jawab atas pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan kebersihan tangan dan melaporkan kepada
penanggung jawab Klinik Utama Anugerah.
KEEMPAT Surat Keputusan Penanggung Jawab ini berlaku pada
tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di : Singaraja
Pada Tanggal :
Penanggung jawab Klinik Utama Anugerah
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
DEFINISI
Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai penyebab
utama infeksi nosocomial (HAIs)dan penyebaran mikroorganisme multi resistens di fasilatas
pelayanan Kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang penting terhadap timbulnya
wabah (Boyce Dan Pittet,2002)
1. Kebersihan tangan adalah suatu proses secara mekanik melepaskan kotoran dan debris
dari kulit dengan menggunakan sabun dan air,larutan berbasis alkohol atau larutan
desinfektan.Tujuan melakukan kebersihan tangan adalah mencengah penyebaran infeksi
melalui kontak dengan tangan,menghilangkan semua kotoran dan debris serta
menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit dalam upaya untuk mengurangi
risiko penularan infeksi.
2. Mencuci tangan (hand washing) adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun atau larutan sabun baik non
antimikroba .
3. Hand rub adalah bahan yang mengandung alkohol dirancang untuk aplikasi dengan
tangan untuk menonaktifkan mikroorganisme dan atau sementara menekan pertumbuhan.
4. Air bersih adalah air yang secara alami dan kimiawi dibersihkan atau dibersihkan atau
disaring sehingga aman untuk diminum serta untuk pemakaian lainnya misalnya mencuci
tangan dan membersihkan instrument medis karena memenuhi standar Kesehatan yang
telah ditetapkan.Pada keadaan minimal,air bersih harus bebas dari mikrorganisme dan
memiliki turbinitas rendah (jernis,tidak berkabut)
5. Sabun adalah produk-produk pembersih(batang,cair,lembar atau bubuk) yang
menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran,debris dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan.Sabun biasa memerlukan
gosokkan untuk melepas mikroorganisme secara mekanik,sedangkan sabun antiseptic
(Antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat pertumbuhan dari
hamper sebagaian besar mikrorganisme.
6. Agen antiseptic atau antimikroba(istilah yang digunakan bergantian) adalah bahan kimia
yang diapilkasikan diatas kulit dan jaringan hidup lain untuk menghambat atau
membunuh mikroorganisme (baik yang sementara atau yang merupakan penghuni
tetap)sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total.Contohnya adalah:
a. Alkohol 60-90%(etil dan isopropil atau metil alkohol.
b. Chorhexidine gluconate 2-4%(Hibiscrub,Hibiscrub,Hibitane)
c. Kloroksilenol 0,5-4%(Para kloro metaksilenol atau PCMX)berbagai konsentrasi
(Dettol)
7. Kampanye cuci tangan adalah suatu Upaya untuk meningkatkan kepatuhan baik petugas
dan masyarakat rumah sakit untuk menjaga kebersihan tangan dengan melakukan cuci
tangan.
8. Audit cuci tangan adalah suatu uapaya untuk menilai kebersihan pelaksanaan kebersihan
tangan semua petugas melalui pemantauan langsung dengan menggunakan formular
audit.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Pelaksanaan Kebersihan Tangan
Ruang lingkup pelaksanaan kebersihan tangan adalah di semua unit pelayanan
perawatan/Kesehatan langsung kepada pasien seperti ruang VK,ruang rawat inap,rawat
jalan, serta di unit lain yang tidak melakukan perawatan langsung kepada pasien seperti
medis,gizi,strelisasi serta di area umum di lingkungan Klinik Utama Anugerah seperti
tempat parker,,taman,ruang tunggu dan area umum lainnya. Kebersihan tangan tidak hanya
dilakukan oleh semua petugas yang ada di Klinik Utama Anugerah seperti staff medis dan
non medis tetapi wajib dilakuakan oleh pasien sendiri,penunggu/kelurga
pasien,pengunjung pasien serta para tamu yang berkunjung ke Klinik Utama Anugerah.
1. Kebersihan tangan dengan sabun di bawah air mengalir
a. Kebersihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir dilakukan bila tangan secara
kasat mata kotor,setelah terpapar cairan tubuh/bahkan infeksius dan setelah memakai
sarung tangan.
b. Area untuk melakukan kebersihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir adalah
ruang adminitrasi dan ruang perawatan pasien.
c. Sabun yang digunakan adalah sabun cair tanpa kandungan antieptik/desinfektan.
2. Kebersihan tangan dengan larutan berbasis alkohol (handrub)
a. Kebersihan tangan dengan larutan berbasis alkohol/ handrub dilakukan bila tangan
secara kasat mata tidak tampak kotor dan atau terpapar cairan tubuh / bahan
infeksius.
b. Area kbersihan tangang dengan handrub adalah ruang perawatan pasien dan ruang
admintrasi bila sarana keberishan tangan dengan air mengalir tidak tersedia / cukup
jauh.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Praktek Kebersihan Tangan
1. Kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir:
a. Kebersihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir dilakukan bila tangan
secara kasat mata tampak kotor,setelah terpapar cairan tubuh/bahan infeksius
dan setelah memakai sarungtangan.
b. Kebersihan tangan dilakukan pada lima momen/saat:
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum melakukan prosedur/tindakan asepsis
3) Setelah terpapar/kontak cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien.
c. Praktek kebersihan tangan dilakukan dengan enam langkah berurutan dalam
waktu 40-60 detik.
d. Ada 9 (sembilan ) tahap dalam 6 (enam) langkah kebersihan tangan dan
diperlukan waktu setiap tahap adalah ± 3(tiga) detik dengan 4 (empat) kali
gosokan.
e. Kebersihan tangan dengan sabun dibawah air mengalir dilakukan bila sarana
cuci tangan seperti wastafel,sabun dan tissu/kain pengering tersedia.
f. Langkah-langkah sebagai berikut:
1) Lepaskan semua perhiasan yang melengkat pada tangan seperti jam
tangan,cincin,gelang dlln.
2) Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
3) Tuangkan sabun secukupnya ± 3-5ml
4) Ratakan sabun pada kedua telapak tangan,posisi tangan atas bawah dan
gerakan memutar ke arah ibu jari(berlawanan arah jarum jam)
5) Gosokkan punggung tangan,sela-sela jari dan punggung jari tanggan kiri
tanggan dengan tanggan kanan dan lakukan sebaliknya.
6) Gosok sela-sela jari bagian dalam saling menyilang
7) Gosok punggung jari bagian atas dengan cara jari-jari sisi dalam dari kedua
tangan saling menguci,kemudian gosokkan.Tidak perlu perpindahan posisi
tangan.
8) Gosok ibu jari kiri dalam genggaman tangan kanan berputar ke bawah diikuti
ibu jari tangan kanan menggosok sala antara ibu jari dan telunjuk ,kemudian
lakukan sebaliknya.
9) Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri ke
arah ibujari dan lakukan sebaliknya.
10) Bilas kedua tangan dengan air bersih mengalir dan pada saat membilas tangan
dibawah air bersih.
11) Keringkan dengan tissue sekali pakai
12) Bila kran dengan handle pendek,tutup keran dengan menggunakan tissue
yang digunakan untuk mengeringakan tangan di atas.Bila handle kran
panjang,tutup kran dengan siku tangan
13) Buang tissue habis pakai ke dalam sampah domestik warna hitam.
BAB IV
DOKUMENTASI
ATURAN PENJELASAN
Momen 1 Tercatat hanya sekali saat petugas kesehatan kontak langsung dengan satu
pasien.
Momen 3 Tercatat segera setelsh tindakan yang berhubungan dengan risiko terpapar
cairan tubuh.Tidak boeln menyentuh apapun sebelum tindakan kebersihan
tangan dilakukan.Menyentuh bagian luar atau mengeluarkan isi dari
kantong urine,drain luka,drain WSD atau CSF meskipun sirkuitnya tidak
robek atau bocor,hal itu termasuk dalam risiko terpapar cairan tubuh.
Dapat juga dicatat sebgai single HH, ketika ada risiko terpapar cairan
tubuh tapi petugas tidak melakukan kontak langsung degan pasien,seperti:
membersihkan tumpahan darah,muntahan,urine dan faeces.
Momen 5 Tercatat ketika petugas kesehatan meninggalkan area pasien setelah kontak
dengan lingkungan didekat pasien,tapi petugas tidak menyentuh
pasien.Ketika menyentuh beberapa hal/benda yang ada di lingkungan
didekat pasien,maka momen 5 hanya tercatat satu kali saja.
CATATAN
Momen Umumnya setiap Momen sebelum yang tercatat pasti ada momen setelah
Sebelum/Setelah juga yang tercatat,kecuali jika auditor tidak melihat momen tersebut.
Momen 1 pada umumnya diikuti oleh salah satunya momen 3 atao momen
4.
Momen 2 umumnya diikuti oleh momen 3.
Momen 5 merupakan momen yang berdiri sendiri,jika tidak ada kontak
dengan pasien.
Ada beberapa contoh situasi tapi sangat jarang terjadi dimana ada dua
“setelah” yang tercatat,tapi bagaimanapun juga anda tidak bisa
mendapatkan M1 dan M2 bersamaan dalam satu observasi
Apa saja yang Jangan mengaudit,”Momen Sebelum” jika audit dimulai setelah petugas
bisa di audit kesehatan ditemukan sedang menyentuh pasien atau proses tindakan
sedang berlangsung.Jangan mengaudit “Momen Setelah” kecuali Momen
tersebut teramati/dilihat.
Korden Korden yang membatasi bed pasien bukan termasuk area pasien dan
seringkali terkontaminasi.Menyentuh korden sering kali dilakukan setiap
kali petugas meninggalkan area pasien.
HH harus dilakukan diantara setelah menyentuh korden dan sebelum
menyentuh pasien dan atau kegiatan lain.
Momen Ganda Melakuakn satu kali HH untuk dua Momen sekaligus bisa saja terjadi
seperti:
Langsung berpindah pindah dari satu pasien ke pasien lain tanpa
menyentuh apapun diantara itu.Pada situasi ini satu kali tindakan HH
untuk dua Momen sekaligus,yaitu Momen 4 dan Momen 1.Saat berpindah
area aktivita melakukan tindakan pada pasien yang sama,maka Momen 4
dan Momen 2 terjadi bersamaan.Ketika audit dilakukan pada kondisi
sepert itu,maka kedua Momen tadi harus dicatat tersendiri(Sebagai Momen
4 dan Momen 2) dalam form pengumpulan data.