04
KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Martapura
Pada Tanggal : 20 April 2023
Kepala Klinik Yonarmed 15/105 Tarik,
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit ketika
pasien masuk rawat atau pernah dirawat di rumah sakit. Infeksi
nosokomial terjadi setelah lebih dari 48 jam, hari rawat. Kegagalan
melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai
penyebab utama infeksi nosokomial (HAIs/ Healthcare-associated
infections) dan penyebaran miroorganisme multi resisten di fasilitas
pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang penting
terhadap timbulnya wabah.
Dari sudut pandang pencegahan dan pengendalian infeksi, praktik
membersihkan tangan adalah untuk mencegah infeksi yang ditularkan
melalui tangan. Tujuan kebersihan tangan adalah untuk menghilangkan
semua kotoran atau debris serta menghambat atau membunuh
mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme di tangan ini diperoleh dari
kontak dengan pasien dan lingkungan. Sejumlah mikroorganisme
permanen juga tinggal dilapisan terdalam permukaan kulit yaitu
staphylococcus epidermis.
Selain memahami prosedur mencuci, para petugas kesehatan perlu
memahami indikasi dan keuntungan dari kebersihan tangan terutama
keterbatasan, pemakaian sarung tangan. Dengan adanya panduan
kebersihan tangan diharapkan masyarakat rumah sakit mampu
menerapkan prosedur tangan dengan baik dan benar dapat mencegah
penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi
nosokomial.
b. Tangan merupakan salah satu agen utama masuknya kuman penyebab
penyakit. Bisa melalui makanan dan minuman atau benda-benda yang
menempel di tangan. Selain untuk diri sendiri tangan juga sebagai
sumber penyaluran kuman dari satu orang ke orang lain.
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan di
lingkungan fasilitas kesehatan, kenaikan angka infeksi terkait pelayan
kesehatan menjadi keprihatinan bagi pasien dan petugas kesehatan.
Upaya terpenting menghilangkan masalah infeksi ini adalah dengan
menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan. Rumah sakit
mengadopsi pedoman kebersihan tangan dari WHO untuk dipublikasikan
di seluruh rumah sakit.
2. Pengertian
a. Mencuci Tangan adalah proses secara mekanik melepaskan kotoran dan
debu dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
b. Air Bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi aman untuk
mencuci tangan dan membersihkan instrumen medis. Pada keadaan
minimal, air bersih harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa.
c. Sabun adalah produk pembersih yang menurunkan tegangan permukaan
sehingga membantu melepaskan kotoran dan mikroorganisme yang
menempel sementara di tangan.
d. Antiseptik adalah bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit atau
jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme
sehingga mengurangi jumlah bakteri.
e. Emolient adalah cairan organik seperti gliserol, propilen glikol atau
sorbitol yang ketika ditambahkan pada handrub atau lotion tangan akan
melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit akibat
pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa
antiseptik) dan air.
f. Infeksi nosokomial atau infeksi yang didapatkan dari fasilitas kesehatan
adalah infeksi yang tidak ada atau tidak sedang dalam inkubasi ketika
pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Ruang Lingkup.
Panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) ini adalah panduan untuk
diberlakukan di semua bagian di rumah sakit yang bertujuan untuk
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Ruang Lingkup, meliputi:
1) Lima saat cuci tangan
2) Cara Cuci Tangan
3) Indikasi Cuci Tangan
4) Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan
5) Prosedur desinfeksi
c. Bab III Kebijakan
d. Bab IV Tata Laksana
e. Bab V Dokumentasi
BAB III
KEBIJAKAN
5. Kebijakan Umum.
Klinik Yonarmed 15/105 Tarik menggunakan dan melaksanakan “evidence-
based hand hygiene guidelines” untuk menurunkan risiko infeksi terkait
layanan kesehatan.
6. Kebijakan Khusus
a. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan Kebersihan tangan (hand
hygiene) yang mengacu pada standar WHO yaitu:
1) Enam (6) langkah Cuci Tangan yang benar berdasarkan WHO
adalah:
a) Ratakan sabun/handrub dengan kedua tangan
b) Gosok punggung tangan secara bergantian
c) Gosok sela-sela jari tangan
d) Gosok telapak tangan dengan posisi jari saling mengait/mengunci
e) Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan dan
lakukan pada kedua tangan
f) Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara berputar dan
lakukan pada kedua tangan, bila menggunakan sabun bilas dengan
bersih.
2) Lima Saat cuci tangan menurut WHO adalah :
a) Sebelum kontak dengan pasien
b) Sebelum tindakan aseptik
c) Sesudah kontak dengan cairan tubuh pasien
d) Sesudah kontak dengan pasien
e) Sesudah kontak dengan lingkungan/area sekitar pasien
b. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan program kebersihan
tangan (hand hygiene) di seluruh klinik.
c. Staf Klinik Yonarmed 15/105 Tarik dapat melakukan cuci tangan sesuai
dengan prosedur. Prosedur Kebersihan tangan (hand hygiene) yang
berlaku di Klinik Yonarmed 15/105 Tarik adalah :
1) Cuci tangan dengan air + sabun antiseptic (handwash) dilaksanakan
selama 40 sampai 60 detik.
2) Cuci tangan dengan cairan antiseptik (handrub) dilaksanakan selama 20
- 30 detik.
3) Setelah 5 kali cuci tangan menggunakan handrub, diselingi 1 kali cuci
tagan menggunakan handwash.
d. Staf Klinik Yonarmed 15/105 Tarik patuh dalam melaksanakan lima
momen cuci tangan.
e. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan prosedur desinfeksi.
f. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan evaluasi terhadap upaya
untuk meurunkan angka infeksi terkait pelayanan kesehatan.
BAB IV
TATALAKSANA
Ditetapkan di : Martapura
Pada Tanggal : 20 April 2023
Kepala Klinik Yonarmed 15/105 Tarik,