Anda di halaman 1dari 10

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

04
KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK


Nomor SK / 18 / PMKP / IV / 2023

TENTANG

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE )


DI KLINIK YONARMED 15/105 TARIK

KEPALA KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu


pelayanan Klinik Yonarmed 15/105 Tarik, maka diperlukan
pelayanan yang bermutu
2. bahwa agar pelayanan yang bermutu di klinik
Yonarmed 15/105 Tarik dapat terlaksana dengan baik,
maka diperlukan adanya panduan Kebersihan Tangan
(Hand Hygiene) sebagai landasan bagi seluruh
penyelenggara pelayanan di Klinik Yonarmed 15/105 Tarik
yang ditetapkan dalam keputusan Kepala Klinik Yonarmed
15/105 Tarik;

Mengingat : 1. Undang - Undang RI Nomor 1 Tahun 1970 Tentang


Keselamatan Kerja;
2. Undang - undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
3. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Undang-undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
5. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
6. Undang-undang RI Nomor 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun
2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktek Dokter Umum dan Tempat Praktek Dokter
Gigi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Keputusan Kepala klinik Yonarmed 15/105 Tarik


tentang panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) di
Klinik Yonarmed 15/105 Tarik;
2. Panduan tentang Kebersihan Tangan Klnik
Yonarmed 15/105 Tarik harus dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan pelayanan di Lingkungan klinik
Yonarmed 15/105 Tarik sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini;
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Martapura
Pada Tanggal : 20 April 2023
Kepala Klinik Yonarmed 15/105 Tarik,

dr. Angga Prasetya


Letnan Dua Ckm NRP 11210002180493.
Lampiran SK Kepala Klinik Yonarmed 15/105 Tarik
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04 Nomor : SK / 18 / PMKP / IV / 2023
KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK Tanggal : 20 April 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
a. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit ketika
pasien masuk rawat atau pernah dirawat di rumah sakit. Infeksi
nosokomial terjadi setelah lebih dari 48 jam, hari rawat. Kegagalan
melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai
penyebab utama infeksi nosokomial (HAIs/ Healthcare-associated
infections) dan penyebaran miroorganisme multi resisten di fasilitas
pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang penting
terhadap timbulnya wabah.
Dari sudut pandang pencegahan dan pengendalian infeksi, praktik
membersihkan tangan adalah untuk mencegah infeksi yang ditularkan
melalui tangan. Tujuan kebersihan tangan adalah untuk menghilangkan
semua kotoran atau debris serta menghambat atau membunuh
mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme di tangan ini diperoleh dari
kontak dengan pasien dan lingkungan. Sejumlah mikroorganisme
permanen juga tinggal dilapisan terdalam permukaan kulit yaitu
staphylococcus epidermis.
Selain memahami prosedur mencuci, para petugas kesehatan perlu
memahami indikasi dan keuntungan dari kebersihan tangan terutama
keterbatasan, pemakaian sarung tangan. Dengan adanya panduan
kebersihan tangan diharapkan masyarakat rumah sakit mampu
menerapkan prosedur tangan dengan baik dan benar dapat mencegah
penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi
nosokomial.
b. Tangan merupakan salah satu agen utama masuknya kuman penyebab
penyakit. Bisa melalui makanan dan minuman atau benda-benda yang
menempel di tangan. Selain untuk diri sendiri tangan juga sebagai
sumber penyaluran kuman dari satu orang ke orang lain.
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan di
lingkungan fasilitas kesehatan, kenaikan angka infeksi terkait pelayan
kesehatan menjadi keprihatinan bagi pasien dan petugas kesehatan.
Upaya terpenting menghilangkan masalah infeksi ini adalah dengan
menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan. Rumah sakit
mengadopsi pedoman kebersihan tangan dari WHO untuk dipublikasikan
di seluruh rumah sakit.

2. Pengertian
a. Mencuci Tangan adalah proses secara mekanik melepaskan kotoran dan
debu dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
b. Air Bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi aman untuk
mencuci tangan dan membersihkan instrumen medis. Pada keadaan
minimal, air bersih harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa.
c. Sabun adalah produk pembersih yang menurunkan tegangan permukaan
sehingga membantu melepaskan kotoran dan mikroorganisme yang
menempel sementara di tangan.
d. Antiseptik adalah bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit atau
jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme
sehingga mengurangi jumlah bakteri.
e. Emolient adalah cairan organik seperti gliserol, propilen glikol atau
sorbitol yang ketika ditambahkan pada handrub atau lotion tangan akan
melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit akibat
pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa
antiseptik) dan air.
f. Infeksi nosokomial atau infeksi yang didapatkan dari fasilitas kesehatan
adalah infeksi yang tidak ada atau tidak sedang dalam inkubasi ketika
pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.

3. Maksud dan Tujuan.


Merupakan upaya untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian
infeksi di lingkungan Klinik Yonarmed 15/105 Tarik yaitu dengan
melakukan tindakan cuci tangan (hand hygiene) yang tepat.
BAB II
RUANG LINGKUP

4. Ruang Lingkup.
Panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) ini adalah panduan untuk
diberlakukan di semua bagian di rumah sakit yang bertujuan untuk
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Ruang Lingkup, meliputi:
1) Lima saat cuci tangan
2) Cara Cuci Tangan
3) Indikasi Cuci Tangan
4) Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan
5) Prosedur desinfeksi
c. Bab III Kebijakan
d. Bab IV Tata Laksana
e. Bab V Dokumentasi
BAB III
KEBIJAKAN

5. Kebijakan Umum.
Klinik Yonarmed 15/105 Tarik menggunakan dan melaksanakan “evidence-
based hand hygiene guidelines” untuk menurunkan risiko infeksi terkait
layanan kesehatan.

6. Kebijakan Khusus
a. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan Kebersihan tangan (hand
hygiene) yang mengacu pada standar WHO yaitu:
1) Enam (6) langkah Cuci Tangan yang benar berdasarkan WHO
adalah:
a) Ratakan sabun/handrub dengan kedua tangan
b) Gosok punggung tangan secara bergantian
c) Gosok sela-sela jari tangan
d) Gosok telapak tangan dengan posisi jari saling mengait/mengunci
e) Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan dan
lakukan pada kedua tangan
f) Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara berputar dan
lakukan pada kedua tangan, bila menggunakan sabun bilas dengan
bersih.
2) Lima Saat cuci tangan menurut WHO adalah :
a) Sebelum kontak dengan pasien
b) Sebelum tindakan aseptik
c) Sesudah kontak dengan cairan tubuh pasien
d) Sesudah kontak dengan pasien
e) Sesudah kontak dengan lingkungan/area sekitar pasien
b. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan program kebersihan
tangan (hand hygiene) di seluruh klinik.
c. Staf Klinik Yonarmed 15/105 Tarik dapat melakukan cuci tangan sesuai
dengan prosedur. Prosedur Kebersihan tangan (hand hygiene) yang
berlaku di Klinik Yonarmed 15/105 Tarik adalah :
1) Cuci tangan dengan air + sabun antiseptic (handwash) dilaksanakan
selama 40 sampai 60 detik.
2) Cuci tangan dengan cairan antiseptik (handrub) dilaksanakan selama 20
- 30 detik.
3) Setelah 5 kali cuci tangan menggunakan handrub, diselingi 1 kali cuci
tagan menggunakan handwash.
d. Staf Klinik Yonarmed 15/105 Tarik patuh dalam melaksanakan lima
momen cuci tangan.
e. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan prosedur desinfeksi.
f. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan evaluasi terhadap upaya
untuk meurunkan angka infeksi terkait pelayanan kesehatan.
BAB IV
TATALAKSANA

7. Lima Saat Cuci Tangan.


Prosedur pelaksanaan cuci tangan pada 5 saat harus dilakukan dan dipatuhi
oleh semua personil yang memberi pelayanan pada pasien di klinik (gambar
terlampir) :
a. Sebelum Kontak dengan Pasien. Cuci tangan pada saat ini terutama
untuk mencegah kolonisasi bakteri yang berasal dari mikroorganisme
yang berhubungan dengan tenaga kesehatan dengan cara transfer
organisme dari lingkungan kerja sekitarnya, antara lain tuas pintu,
tangan pasien yang lain, gagang telepon dll
b. Sebelum Tindakan Aseptik. Cuci tangan pada saat ini mencegah transfer
organisme pada saat melepas selang intra vena, memberi injeksi atau
merawat luka pasien.
c. Sesudah kontak/Terkena Cairan Tubuh Pasien. Cuci tangan pada saat
ini mencegah transfer organisme cairan tubuh yang mungkin berisiko
infeksius. Perlu diingat bahwa sarung tangan sebagai kulit kedua untuk
mencegah terpapar cairan tubuh tidak menjamin 100% sehingga tetap
perlu cuci tangan setelah sarung tangan dilepas.
d. Sesudah Kontak dengan Pasien. Cuci tangan perlu dilakukan setelah
meninggalkan pasien yang dirawatnya, sebelum menyentuh barang lain,
untuk mencegah transfer organisme maupun untuk melindungi petugas
kesehatan sendiri.
e. Sesudah Kontak dengan Lingkungan/Area Sekitar Pasien. Cuci tangan
saat ini perlu dilakukan meskipun tidak menyentuh pasien, karena area
sekitar pasien mungkin terkontaminasi dengan flora pasien.

8. Cara Cuci Tangan. (gambar terlampir).


a. Cuci tangan biasa dengan sabun dan air. Cuci tangan dengan sabun dan
air (lama 40 – 60 detik, 8 kali hitungan per gerakan).
1). Lepas jam tangan, cincin dan perhiasan lain.
2). Basahi tangan setinggi lengan bawah sampai siku dengan air mengalir.
3). Tuangkan 3-5 cc sabun cair utk menyabuni seluruh permukaan
tangan.
4). Lakukan 6 Langkah gerakan cuci tangan, yaitu :
a) Pertama, ratakan sabun dengan kedua tangan
b) Kedua, gosokkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan
kiri dan sebaliknya,
c) Ketiga, gosok sela-sela jari dengan meghadapkan kedua tangan,
d) Keempat, gosok telapak dengan posisi jari saling
mengait/mengunci,
e) Kelima, gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan
dan lakukan pada kedua tangan.
f) Keenam, gosok ujung-ujung jari pada telapak tangan secara
berputar dan lakukan pada kedua tangan.
5). Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
6). Keringkan dengan tissue towel sampai benar-benar kering.
7). Gunakan tissue towel untuk menutup kran.
8). Dan tangan anda sudah bersih.
b. Cuci tangan dengan cairan antiseptic (handrub) lama waktu 20-30 detik,
(dengan hitungan 4 kali hitungan per gerakan) dan tetap diperlukan cuci
tangan dengan air mengalir+sabun setiap kali setelah 5 melakukan
aplikasi handrub.
1) Tuang bahan antiseptik berbasis alkohol secukupnya ke telapak
tangan.
2) Lakukan 6 Langkah gerakan cuci tangan seperti Cuci tangan biasa
dengan sabun dan air

9. Indikasi Cuci Tangan


a. Segera : setelah tiba di tempat kerja
b. Sebelum :
1).Kontak langsung dengan pasien
2).memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan
aseptik
3).Menyediakan / mempersiapkan obat-obatan
4).Mempersiapkan makanan
5).Memberi makan pasien
6).Meninggalkan rumah sakit.
c. Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terkontaminasi, untuk menghindari kontaminasi silang.
d. Sesudah :
1. Kontak dengan pasien
2. Melepas sarung tangan
3. Melepas alat pelindung diri
4. Kontak dengan cairan tubuh, dan peralatan yang diketahui atau
kemungkinan terkontaminasi dengan cairan tubuh, apakah
menggunakan atau tidak menggunakan sarung tangan.
5. Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan

10. Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan


a. Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
mengandung protein, tangan harus dicuci dengan sabun dan air
mengalir.
b. Bila tangan TIDAK jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, harus
digunakan antiseptik berbasis alkohol untuk dekontaminasi tangan
rutin
c. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.

11. Prosedur Desinfeksi


a. Desinfeksi tangan higienik, bakteria transient yang terdapat di tangan
personil rumah sakit akan mudah menimbulkan infeksi silang pada
pasien.
b. Desinfeksi tangan secara bedah, asepsis dalam proses pembedahan
merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh
petugas bedah. Desinfeksi tangan untuk pembedahan harus
mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
1. Harus dapat ditolerir (cocok) oleh pemakai
2. Berkemampuan tinggi untuk membunuh dan mempertahankan
penurunan flora residen tersebut sampai akhir pembedahan dalam
suasana yang lembab antara tangan dan sarung tangan.
c. Prosedur disinfeksi meliputi dekontaminasi peralatan perawatan pasien
dilakukan penatalaksanaan peralatan bekas pakai perawatan pasien
yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh (pre-cleaning, cleaning,
disinfeksi, dan sterilisasi) sebagai berikut:
1. Pembersihan Awal (pre-cleaning): Proses yang membuat benda mati
lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum di bersihkan
(umpamanya menginaktivasi HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi,
tapi tidak menghilangkan, jumlah mikroorganisme yang
mengkontaminasi.
2. Pembersihan: Proses yang secara fisik membuang semua kotoran,
darah, atau cairan tubuh lainnya dari permukaan benda mati
ataupun membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi
risiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek
tersebut.
Proses ini adalah terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun
atau detergen dan air atau menggunakan enzim, membilas dengan
air bersih, dan mengeringkan. Jangan menggunakan pembersih yang
bersifat mengikis.
3. Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT): Proses menghilangkan semua
mikroorganisme, kecuali beberapa endospora bakterial dari
objek,dengan memakai disinfektan kimiawi.
4. Disinfeksi Tingkat Rendah (DTR): Proses disinfeksi pada perlatan non
kritikal, hanya pada permukaan tubuh, tensimeter dan thermometer.
BAB V
DOKUMENTASI

Sosialisasi pelaksanaan cuci tangan dilakukan oleh Tim Pencegahan


Penanggulangan Infeksi setiap 3 bulan sekali kepada Ka. Klinik Yonarmed
15/105 Tarik

Ditetapkan di : Martapura
Pada Tanggal : 20 April 2023
Kepala Klinik Yonarmed 15/105 Tarik,

dr. Angga Prasetya


Letnan Dua Ckm NRP 11210002180493.

Anda mungkin juga menyukai