2:19 PM 1. Etiologi a. Infection : Rhinovirus, parainfluenzae, influenzae A and B, RSV, Coronavirus, Human metapneumovirus. Bacteria Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertusis, Chlamydia pneumoniae b. Gerd c. Smoking or asap rokok
1. Tanda dan gejala a. Batuk ( produktif maupun tidak ) selama 2 - 3 minggu b. Dahak dapat jernih, putih, kekuningan atau kehijauan c. Demam ( biasanya ringan 0 d. Rasa berat dan tidak nyaman di dada e. Sesak nafas f. Wheezing muncul setelah batuk g. Batuk darah ( bila iritasi terjadi pada saluran nafas ) 2. Pemeriksaan fisik a. Barrel chest, kurus b. Fremitus taktil dada normal c. Sonor, batas paru hati lebih rendah ( karena barrel chestnya ) d. Ves atau bronkoves, ekspirasi memanjang, ronki basah kasar yang tidak tetap, wheezing dan krepitasi 2. Penunjang a. Chest Xray : corakan Bronkovaskuler meningkat. 2. Penatalaksanaan a. Oksigen apabila sesak ( sat. < 95%) b. Kodein 3 x 10 mg ( Kodikaf atau kodipront ) > tidak dianjurkan pada anak < 6 tahun dan ibu menyusui ( hentikan antitusif jika pasien tambah sesak ) c. Ekspektoran : GG, Bromheksin, ambroxol, Nac d. Paracetamol e. Salbutamol, terbutalin sulfat, teofilin atau aminofilin ( efek samping : berdebar, lemas, gemetar, keringat dingin ( hati-hati pada pasien kardio ) f. Antibiotik jika ada tanda infeksi bakteri : ampicilin, eritromisin atau spiramisin 3 x 500 mg/hari g. Pengobatan 1 minggu atau sesuai kebutuhan sampai pasien membaik