0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Pneumonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti Streptococcus pneumoniae dan virus. Gejalanya meliputi demam, batuk berdahak, sesak nafas dan nyeri dada. Pemeriksaan fisik menunjukkan bagian paru yang sakit dan berbunyi kasar. Diagnosa didukung dengan pewarnaan gram, rontgen dada, dan kultur sputum. Pengobatannya meliputi istirahat, antipiretik, mukolitik, dan antibiotik seperti azitromisin
Pneumonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti Streptococcus pneumoniae dan virus. Gejalanya meliputi demam, batuk berdahak, sesak nafas dan nyeri dada. Pemeriksaan fisik menunjukkan bagian paru yang sakit dan berbunyi kasar. Diagnosa didukung dengan pewarnaan gram, rontgen dada, dan kultur sputum. Pengobatannya meliputi istirahat, antipiretik, mukolitik, dan antibiotik seperti azitromisin
Pneumonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti Streptococcus pneumoniae dan virus. Gejalanya meliputi demam, batuk berdahak, sesak nafas dan nyeri dada. Pemeriksaan fisik menunjukkan bagian paru yang sakit dan berbunyi kasar. Diagnosa didukung dengan pewarnaan gram, rontgen dada, dan kultur sputum. Pengobatannya meliputi istirahat, antipiretik, mukolitik, dan antibiotik seperti azitromisin
4:22 PM A. Pneumonia ( peradangan pada parenkim paru ) a. Etiologi : Streptococcus pneumoniae, virus dan parasit. Bisa juga aspirasi benda dari saluran pencernaan ke saluran nafas ( saat muntah ) b. Tanda dan gejala i. Demam ( up to 40oC ), menggigil ii. Batuk produktif, purulen, kadang disertai darah iii. Sesak nafas iv. Nyeri dada b. Pemeriksaan fisik i. Bagian yang sakit tertinggal saat bernafas ii. Fremitus mengeras pada bagian yang sakit iii. Redup di bagian yang sakit iv. Bronkovesikuler sampai bronkial disertai ronki basah halus yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi b. Penunjang i. Pewarnaan gram ii. Ro thorax : pneumonia : infiltrat bertambah. Bronkopneumonia : infiltrat + corakan Bronkovaskuler meningkat iii. Kultur sputum atau darah iv. Leukositosis b. Penatalaksanaan i. Istirahat di tempat tidur ii. Atasi dehidrasi iii. Paracetamol iv. Mukolitik atau ekspektoran : GG, Bromheksin, Ambroxol, Nac v. Antibiotik ( sehat dan tidak ada risiko resisten ) 1. Azitromisin : 500 mg hari pertama, 250 mg hari 2 - 5 2. Klaritromisin 250 mg - 500 mg 2 x 1 7 - 14 hari 3. Eritromisin 3 - 4 x 500 mg ii. Terdapat komorbid ( jantung, hati, paru, ginjal, DM, keganasan, alkoholisme, imunosupresif, penggunaan antibiotik lebih dari 3 bulan ) 1. Levofloxacin 1 x 750 mg 2. Amoxicilin 1 gram 3 x 1 + eritromisin 3 x 500 mg ( atau amoxiclav 2 gram 2 x 1 pada pasien resisten amoxicilin ) ( dapat digunakan untuk pengobatan ICU ( B lactam + makrolid ) )