KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI
Nomor : 445/04/PAN/RS ABADI-1/SK/I/2015
TENTANG
PANDUAN HAND HYGIENE
RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Memberlakukan Keputusan Direktur RSUD Aji Batara Agung Dewa
Sakti tentang Panduan Hand Hygiene.
KEDUA : Panduan Hand Hygiene RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Panduan Hand
Hygiene RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti dilaksanakan oleh Kepala
seksi keperawatan
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
KELIMA : Segala biaya yang timbul dari penetapan Surat Keputusan ini
dibebankan pada anggaran APBD/BLUD RSUD Aji Batara Agung
Dewa Sakti.
Ditetapkan di : Samboja
Pada Tanggal : 14 Januari 2015
Direktur
RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI
drg. Musafirah Akil Ali. MARS
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA
SAKTI NOMOR : 445/04/PAN/RS ABADI-1/SK/I/2015 KEBERSIHAN
TANGAN (HAND HYGIENE)
BAB I
DEFINISI
1. Mencuci Tangan
Proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan
dengan menggunakan sabun biasa dan air.
2. Flora Kulit
a. Flora Transien
Flora Transien pada tangan diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas
kesehatan lain dan permukaan lingkungannya (misalnya : meja periksa, lantai
atau toilet). Organisme ini tinggal di lapisan luar kulit dan terangkat dengan
mencuci tangan menggunakan sabun biasa dan air mengalir.
b. Flora Residen
Flora residen tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam (epidermis) serta di
dalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan seluruhnya, bahkan dengan
pencucian dan pembilasan keras dengan sabun dan air bersih.
3. Air Bersih
Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan atau disaring sehingga aman untuk
diminum, serta untuk pemakaian lainnya (misalnya : mencuci tangan dan
membersihkan instrumen medis) karena memenuhi standar kesehatan yang telah
ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari mikroorganisme
dan memiliki turbiditas rendah (jernih, tidak berkabut).
4. Sabun
Produk-produk pembersih (batang, cair, lembar atau bubuk) yang menurunkan
tegangan permukaan, sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Sabun biasa
memerlukan gosokan untuk melepas mikroorganisme secara mekanik, sementara
sabun antiseptik (antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat
pertumbuhan dari hampir sebagian besar mikroorganisme.
1
5. Agen Antiseptik atau Antimikroba (istilah yang digunakan bergantian).
Bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit atau jaringan hidup lain untuk
menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik yang
sementara atau yang merupakan penghuni tetap), sehingga mengurangi jumlah
hitung bakteri total.
Contohnya adalah :
a. Alkohol 60- 90% (etil dan isopropil atau metil alkohol);
b. Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibiclens, Hibiscrub, Hibitane);
c. Klorheksidin glukonat dan cetrimide, dalam berbagai konsentrasi (Savlon);
d. Yodium 3%, yodium dan produk alkohol berisi yodium atau tincture (yodium
tinktur) Iodofor 7,5-10%, berbagai konsentrasi (Betadine atau Wescodyne);
e. Kloroksilenol 0,5-4% (Para kloro metaksilenol atau PCMX) berbagai
konsentrasi (Dettol)
f. Triklosan 0,2-2%.
6. Emollient
Cairan organik, seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang ditambahkan
pada handrub dan losion. Kegunaan emollient untuk melunakkan kulit dan
membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan, iritasi, dan
dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau
tanpa antiseptik) dan air.
7. Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)
Merupakan suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan
sabun antiseptik di bawah air yang mengalir (bila tangan terlihat kotor atau
terkontaminasi dengan bahan-bahan protein) atau dengan menggunakan handrub
berbasis alkohol (jika tangan tidak terlihat kotor/ternoda).
2
c. Kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan;
d. Infeksi yang disebabkan oleh mikroba endogen.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
BAB III
TATA LAKSANA
5
4. Jangan gunakan produk berbasis alkohol setelah menyentuh kulit yang tidak utuh,
darahatau cairan tubuh. Pada kondisi ini cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir dan keringkandengan lap / handuk tissue sekali pakai;
5. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.
6
3. Kertas handuk pengering/tissuetowel;
4. Poster 6 (enam) langkah cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
(handwash);
5. Tempat sampah injak untuk tempat handuk kertas kotor;
6. Tempat sampah injak untuk tempat sampah non infeksius;
7. Cairan handrub;
8. Poster 6 (enam) langkah cuci tangan dengan menggunakan cairan berbasis
alkohol dan tanpa bilas air (handrub).
7
dalam hal efektivitas, aktifitas, akibat dan rasa pada kulit setelah dipakai sesuai
dengan keragaman jenis antiseptik tersebut dan reaksi kulit masing-masing
individu.
Kulit manusia tidak dapat disterilkan. Tujuan yang ingin dicapai adalah penurunan
jumlah mikroorganisme pada kulit secara maksimal terutama kuman transien.
Kriteria memilih antiseptik adalah sebagai berikut :
a. Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara
luas (gram positif dan gram negatif, virus lipofilik, bacillus dan tuberkulosis,
fungi, endospora);
b. Efektivitas;
c. Kecepatan aktifitas awal;
d. Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan;
e. Tidak mengakibatkan iritasi kulit;
f. Tidak menyebabkan alergi;
g. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulang;
h. Dapat diterima secara visual maupun estetik.
4. Lap tangan / handuk kertas yang Bersih dan Kering.
G. MENGERINGKAN TANGAN
1. Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan sangat penting;
2. Keringkan tangan dengan handuk kertas, jika tidak tersedia, gunakan handuk
tangan sekali pakai;
3. Handuk kertas harus tetap dalam kondisi bersih, tidak terkontaminasi.
8
Berikut ini adalah teknik menggosok tangan dengan antiseptik :
1. Langkah pertama
Tuangkah handrub berbasis alkohol untuk dapat mencakup seluruh permukaan
tangan dan jari (kira-kira satu sendok teh, 3 – 5 cc).
2. Langkah kedua
Gosokkan larutan dengan teliti dan benar pada kedua belah tangan, khususnya di
antara jari-jari jemari dan di bawah kuku hingga kering.
Handrub antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau zat organik, sehingga jika
tangan sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus mencuci
tangan dengan sabun dan air terlebih dahulu. handrub yang hanya berisi alkohol
sebagai bahan aktifnya, memiliki efek residual yang terbatas dibandingkan dengan
handrub yang berisi campuran alkohol dan antiseptik seperti khlorheksidin.
Handrub antiseptik yang tidak mengiritasi dapat dibuat dengan menambahkan
gliserin, glikol, propilen atau sorbitol dalam alkohol (2 mL dalam 100 mL etil atau
isopropil alkohol 60 – 90%).
9
I. JENIS-JENIS KEGIATAN MEMBERSIHKAN TANGAN
1. Cuci Tangan dengan Sabun dan Air yang Mengalir (Handwash);
10
j. Keringkan dengan handuk / tissue towel sekali pakai sampai benar-benar
kering;
k. Gunakan handuk tersebut untuk menutup kran air;
l. . . . dan tangan Anda sudah bersih.
11
3. Cuci Tangan Persiapan Pembedahan (Handscrubbing).
Tindakan cuci tangan prosedur bedah sebagai salah satu langkah kewaspadaan
universal dilakukan untuk mengangkat kotoran dan mengurangi / menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang ada pada tangan sampai lengan, serta untuk
mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi.
12
13
Gambar 3 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care :
First Global Patient Safety Challenge, World Health Organization,
2009.
14
8. Tuangkan kurang lebih 5 cc (3 tetes) handrub berbasis alkohol dari
dispenser di telapak tangan kanan anda menggunakan siku tangan anda
yang lain.
9. Rendam ujung jari tangan kiri di handrub untuk dekontaminasi bawah kuku
(5 detik).
10. Usapkan handrub pada punggung tangan kiri hingga siku. Pastikan semua
area kulit terkena. Usap dengan gerakan melingkar hingga handrub
menguap seluruhnya (10 – 15 detik).
11. Tuangkan kurang lebih 5 cc (3 tetes) handrub berbasis alkohol dari
dispenser di telapak tangan kiri anda menggunakan siku tangan anda yang
lain. Gosok / cuci kedua tangan bersamaan hingga pergelangan tangan,
pastikan bahwa semua langakh pada no 12 – 17 diikuti dengan benar (20-30
detik).
12. Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
13. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
14. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari.
15. Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
16. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya.
17. Ketika tangan kering, pemakaian gaun operasi dan sarung tangan dapat
dilakukan.
15
Gambar 4 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care : First
Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
16
Kapan ? Bersihkan tangan Anda segera setelah bersentuhan dengan cairan
tubuh pasien (dan setelah melepas sarung tangan).
Mengapa ? Untuk melindungi Anda dan lingkungan dari kuman pasien yang dapat
merugikan.
4. Setelah Kontak/Bersentuhan dengan Pasien;
Kapan ? Bersihkan tangan Anda setelah menyentuh pasien, ketika meninggalkan
pasien.
Mengapa ? Untuk melindungi Anda dan lingkungan yang bersih itu dari kuman
pasien yang merugikan.
5. Setelah Kontak dengan Lingkungan Sekitar Pasien.
Kapan ? Bersihkan tangan Anda setelah menyentuh barang atau perabot disekitar
pasien, saat meninggalkn pasien. bahkan saat pasien tidak tersentuh sekalipun.
Mengapa ? Untuk melindungi diri Anda dan lingkungan yang bersih dari kuman
pasien yang merugikan.
L. TINDAK LANJUT
1. Peraturan / Poster;
2. Komunikasi/, edukasi, informasi;
3. Beri umpan balik kepada petugas;
4. Evaluasi kepatuhan kebersihan tangan;
5. Berikan motivasi;
6. Kesadaran dan akal sehat.
7. Kampanye kebersihan tangan.
17
M. 5 (LIMA) KOMPONEN INTI STRATEGI PERBAIKAN DALAM KEBERSIHAN
TANGAN PROGRAM WHO
N. KESIMPULAN
1. Kebersihan tangan merupakan pilar dan indikator mutu dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi yang merupakan bagian indikator mutu pelayanan rumah
sakit;
2. Melakukan kebersihan tangan wajib dilakukan oleh setiap petugas rumah sakit;
3. Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan air mengalir
jika tangan tampak kotor atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol jika
tangan tidak tampak kotor.
4. Tidak dapat menggantikan cuci tangan dengan air yang mengalir.
18
BAB IV
DOKUMENTASI
19
DAFTAR PUSTAKA
Hand Hygiene Technical Reference Manual, World Health Organization (WHO), 2009.
Hand Hygiene : Why, How & When?, World Health Organization (WHO), 2009.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya, Kesiapan menghadapi Emerging Infectious Disease,
(Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia, Cetakan Ketiga Tahun 2011).
Pedoman Buku Ajar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit, Costy
Pandjaitan – Perdalin Pusat Jakarta, 2008.
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan lainnya, Depkes RI – Perdalin Pusat Jakarta, 2011.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya, Kesiapan menghadapi Emerging Infectious Disease,
(Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia, Cetakan Ketiga Tahun 2011).
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, World Health Organization (WHO),
2009.
20