Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN

KEBERSIHAN TANGAN

RS BUNDA SEJATI
TANGERANG

Jl. Prabu Siliwangi No. 11


Jatiuwung,Tangerang Banten
RUMAH SAKIT BUNDA SEJATI
(AN-NISA GROUP)
Jl. Prabu Siliwangi No.11, Kel. Keroncong, Kec. Jatiuwung,
Telp. (021) 5900136 – 59315850
Kota Tangerang, Banten, 15134

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUNDA SEJATI


NOMOR : 011/PER/DIR/IX/2021
TENTANG
PEMBERLAKUAN
PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN
RUMAH SAKIT BUNDA SEJATI TANGERANG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya pencegahan dan pengendalian


infeksi di rumah sakit harus berorientasi pada
keselamatan pasien dan
petugas di rumah sakit;
b. bahwa dalam rangka mendukung peningkatan mutu
pelayanan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
diperlukan suatu panduan tentang kebersihan tangan
untuk mengurangi
transmisi dan mencegah terjadinya infeksi;

c. bahwa Pedoman Kerja PPI Berdasarkan Peraturan


Direktur Nomor 002/PER/DIR/I/2021 sudah tidak sesuai
dengan kondisi saat ini.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b di atas, maka perlu untuk
ditetapkan peraturan Direktur Rumah Sakit Bunda Sejati;

Mengingat : 1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit.
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Keseatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
RUMAH SAKIT BUNDA SEJATI
(AN-NISA GROUP)
Jl. Prabu Siliwangi No.11, Kel. Keroncong, Kec. Jatiuwung,
Telp. (021) 5900136 – 59315850
Kota Tangerang, Banten, 15134

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUNDA SEJATI


TANGERANG TENTANG PANDUAN
KEBERSIHAN TANGAN
PERTAMA : Memberlakukan Peraturan Direktur Nomor
011/PER/DIR/IX/2021 tentang Panduan Kebersihan
Tangan Rumah Sakit Bunda Sejati Tangerang
sebagaimana terlampir dalam peraturan Direktur ini dan
menjadi satu kesatuan
tak terpisahkan
KEDUA : Dengan dikeluarkan Peraturan Direktur ini, maka apabila
terdapat peraturan yang bertentangan dengan peraturan
direktur maka peraturan – peraturan yang terdahulu
dinyatakan tidak
berlaku
KETIGA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/ atau
kekliruan
dalam peraturan direktur ini maka akan diadakan perubahan
dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal : 15 September 2021
Direktur RS BUNDA SEJATI Tangerang

( dr. Febriyanti Eka Lukmana,MM )


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk kepada kita sehingga kita berhasil menyusun Panduan
Kebersihan Tangan. Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang saat
ini makin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di lain pihakrumah sakit dihadapi tantangan yang makin besar. Rumah sakit dituntut
agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi jaminan
keselamatan pasien (patient safety).

Untuk hal tersebut rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang
ada di Indonesia perlu ditingkatkan pelayanan khususnya dalam Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.

Panduan Kebersihan Tangan ini sangat penting bagi petugas yang bekerja di
Rumah Sakit dan Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi, bukan saja untuk para petugas tetapi juga pasien, pengunjung
dan lingkungan Rumah Sakit.

Kami menyadari bahwa panduan ini masih belum sempurna. Untuk itu kami
harapkan masukan bagi penyempurnaan ini dikemudian hari.

Tangerang, September 2019


Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KEBIJAKAN
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
BAB I DEFINISI ............................................................................................ 1
A. Definisi ............................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP ............................................................................ 2
BAB III TATA LAKSANA.............................................................................. 3
BAB IV DOKUMENTASI………………………………………………………….12

i
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel keterangan lima momen untuk kebersihan tangan ......................... 4

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Gambar lima momen untuk kebersihan tangan .................................... 3


Gambar 3.2. Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air .................................. 5
Gambar 3.3. Cara Kebersihan Tangan dengan Antisepsik Berbasis Alkohol ............ 7
Gambar 3.4. Cara Kebersihan Tangan bedah ........................................................... 10

iii
BAB I
DEFINISI

A. DEFINISI
Kebersihan tangan adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan tangan, baik
dengan menggunakan sabun antiseptic di bawah air mengalir atau dengan menggunakan
handrub berbasis alcohol dengan langkah–langkah yang sistematik sesuai urutan,
sehingga dapat mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.
Price (1938) menyatakan bahwa bakteri pada tangan dapat dikategorikan menjadi dua
jenis, dikenal sebagai flora resident dan flora transient. Flora resident terikat pada lapisan
kulit lebih dalam, lebih sukar dihilangkan. Kurang berhubungan dengan infeksi contoh
staphylococcus koagulase, tidak dapat dihilangkan dengan detergent tapi bisa dihilangkan
dengan cairan antiseptik. Sedangkan flora transient mendiami lapisan kulit bagian atas
mudah dibersihkan dengan cuci tangan rutin. Didapat dari petugas kesehatan selama
kontak langsung dengan pasien dan sering dihubungkan dengan infeksi–infeksi akibat dari
pelayanan kesehatan. Mikroorganisme ini juga sering berpindah seiring dengan adanya
kontak Antara petugas kesehatan dengan alat, pasien bahkan dengan petugas kesehatan
lain.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan tangan di seluruh
karyawan RS Bunda Sejati
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang hand hygiene
b. Mencegah terjadikan infeksi nosokomial (HAIs)
c. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 1


BAB II
RUANG LINGKUP

WHO (World Health Organization) menyarankan untuk setiap pasien, pengunjung


atau petugas yang tersebut dibawah ini untuk selalu mematuhi prosedur hand hygiene,
yaitu:
1. Setiap petugas yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat dan
petugas kesehatan lainnya (fisioterapi, laboratorium).
2. Setiap orang yang kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti: ahli
gizi, farmasi, dan petugas teknik.
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap
pasien.
4. Setiap orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit.
5. Setiap pasien, keluarga pasien dan pengunjung ketika berada di lingkungan
rumah sakit.
Fasilitas kebersihan tangan yang harus di sediakan pada area :
1. Area klinis (area perawatan/ pelayanan langsung terhadap pasien):
a. Wastafel dengan air mengalir
b. Handrub di tiap pintu masuk pasien rawat inap dan di tiap bed pasien pada
ruang ICU/ NICU
c. Larutan chlorexidine 0,5% (poli rawat jalan untuk dokter pada saat praktek,
rawat inap, penunjang medis)
d. Larutan chlorexidine 4% (kamar bedah)
2. Area non klinik
a. Wastafel dengan air mengalir
b. Sabun biasa (handsoap): toilet, dapur, manajemen, kantin, aula
c. Larutan chlorexidine 0,5%: kamar jenazah, sanitasi
d. Handrub berbasis alkohol di ruang kantor, area umum (poli rawat jalan untuk
pasien dan keluarga dan area depan lift rawat inap )

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 2


BAB III
TATA LAKSANA

WHO (World Health Organization) mensyaratkan five moment of hand hygiene (5


waktu melakukan kebersihan tangan) yang merupakan petunjuk waktu kapan petugas
harus melakukan hand hygiene yaitu:

Gambar 3.1. Gambar lima momen untuk kebersihan tangan

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 3


Tabel 3.1. Tabel keterangan lima momen untuk kebersihan tangan
Kapan? bersihkan tangan sebelum menyentuh pasien
Sebelum kontak
1 Kenapa? untuk melindungi pasien dari bakteri pathogen yang
dengan pasien
ada pada tangan petugas
Kapan? bersihkan tangan segera sebelum melakukan
Sebelum tindakan aseptic
2 melakukan Kenapa? untuk melindungi pasien dari dari bakteri pathogen,
tindakan aseptik termasuk yang berasal permukaan tubuh pasien sendiri,
memasuki bagian dalam tubuh
Kapan? bersihkan tangan setelah kontak atau resiko kontak
dengan cairan tubuh pasien (dan setelah melepas sarung
Setelah kontak
tangan)
3 dengan cairan
Kenapa? untuk melindungi petugas kesehatan dan area
tubuh pasien
sekelilingnya bebas dari bakteri pathogen yang berasal dari
pasien.
Kapan? bersihkan tangan setelah menyentuh pasien, sesaat
Setelah kontak setelah meninggalkan pasien
4
dengan pasien Kenapa? untuk melindungi petugas kesehatan dan area
sekelilingnya bebas dari pathogen yang berasal dari pasien
Kapan? bersihkan tangan setelah menyentuh objek atau
furniture yang ada di sekitar pasien saat meninggalkan pasien,
Setelah kontak
walaupun tidak menyentuh pasien
dengan area
5 Kenapa? untuk melindungi petugas kesehatan dan area
sekitar pasien
sekelilingnya bebas dari bakter pathogen yang berasal dari
pasien.

Membersihkan tangan merupakan pilar mutu dalam mencegah dan mengendalikan


infeksi, sehingga wajib dilakukan oleh setiap petugas rumah sakit. Membersihkan tangan
dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan air mengalir atau menggunakan
antiseptik berbasis alkohol (handrub).
Cara kebersihan tangan ada 2 cara:
1. Kebersihan tangan dengan air mengalir
Mencuci tangan dengan air mengalir adalah salah satu cara melakukan
kebersihan tangan. Dengan mencuci tangan di air mengalir untuk menghilangkan
kotoran bila tangan terlihat kotor. Hand hygiene disarankan untuk dilakukan
sesering mungkin, untuk menghindari HAIs pada pasien dan petugas. Proses hand
hygiene di air mengalir membutuhkan waktu sekitar 40-60 detik, dengan langkah
sebagai berikut:
a. Basahi tangan dengan air mengalir
b. Beri sabun secukupnya
c. Mulai dengan teknik 6 langkah:
1) Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak
2) Gosok telapak tangan diatas punggung tangan kiri dengan jari–jari saling
menjalin dan sebaliknya

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 4


3) Gosok kedua telapak tangan dan jari–jari saling menjalin
4) Gosok punggung jari–jari pada telapak yang berlawanan dengan jari–jari
saling mengunci
5) Gosok memutar ibu jari kiri dengan tangan mengunci pada ibu jari tangan
kiri dan sebaliknya
6) Gosok kuku jari–jari kiri memutar pada telapak tangan kanan dan
sebaliknya.
d. Bilas dengan air mengalir
e. Keringkan tangan menggunakan tissue atau handuk sekali pakai
f. Gunakan tisu untuk mematikan kran

Gambar 3.2. Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air

2. Kebersihan Tangan menggunakan antiseptik berbasis alkohol ( Handrub )


Saat melakukan hand hygiene tidak harus selalu di air mengalir tapi dapat juga
menggunakan dengan cairan antiseptic berbasis akohol (handrub) bila tangan kita
tidak tampak kotor maka gunakan handrub. Penggunaan handrub dilakukkan pada

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 5


saat akan melakukan tindakan aseptik pada pasien dan pada saat tindakan
memerlukan tindakan segera. Oleh karena itu WHO menyarankan untuk tindakan
kebersihan tangan alternatif yaitu menggunakan handrub berbasis alkohol.
a. Keuntungan dari penggunaan handrub
WHO merekomendasikan handrub berbasis alcohol karena beberapa hal
sebagai berikut:
1) Berdasarkan bukti, keuntungan intristik dari reaksinya yang cepat, efektif
terhadap aktivitas mikroba spectrum luar dengan resiko minimal terhadap
resistensi mikrobakterial.
2) Kemampuan promotif yang lebih besar dalam mendukung upaya hand
hygiene karena prosesnya yang cepat dan lebih nyaman untuk dilakukan.
3) Resiko minimal terhadap adverse event karena meningkatnya keamanan,
berkaitan dengan akseptabilitas dan toleransinya disbanding dengan
produk lain.
b. Teknik mencuci tangan menggunakan handrub
Proses membersihkan tangan dengan menggunakan handrub berbasis
alkohol hanya membutuhkan waktu 20–30 detik dengan 6 (enam)
langkah.prosedur ini dimulai dengan cara menuangkan atau menekan
handrub ke telapak tangan, kemudian melakukan tehnik 6 langkah:
1) Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak
2) Gosok telapak tangan diatas punggung tangan kiri dengan jari–jari saling
menjalin dan sebaliknya
3) Gosok kedua telapak tangan dan jari–jari saling menjalin
4) Gosok punggung jari–jari pada telapak yang berlawanan dengan jari–jari
saling mengunci
5) Gosok memutar ibu jari kiri dengan tangan mengunci pada ibu jari tangan
kiri dan sebaliknya
6) Gosok kuku jari–jari kiri memutar pada telapak tangan kanan dan
sebaliknya.

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 6


Gambar 3.3. Cara Kebersihan Tangan dengan Antisepsik Berbasis Alkohol

c. Cara Pembuatan Handrub Berbasis Alkohol


Ada beberapa teknik dalam pembuatan handrub berbasis alkohol yang dapat
dibuat dengan cukup mudah di Rumah Sakit. Teknik tersebut anatara lain :
1) Formula 1
Untuk menghasilkan konsetrasi akhir dari ethanol 80% v/v, glycerol 1,45%
v/v, hydrogene peroxide (H202) 0,125% v/v. Tuangkan kedalam 1000 ml
labu ukur :
a) Ethanol 96% v/v sebanyak 833,3 ml
b) H2O2 3% sebanyak 41,7 ml
c) Glycerol 98% 14,5 ml
Tambahkan aqua destilata atau air yang telah dimasak kedalam labu
ukur hingga mencapai 1000 ml. kocok dengan perlahan sampai larutan
benar–benar tercampur.

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 7


2) Formula 2
Untuk menghasilkan konsentrasi akhir dari isopropyl alcohol 75% v/v,
glycerol 1,45% v/v, hydrogene peroxide (H2O2) 0,125% v/v. Tuangkan
kedalam 1000 ml labu ukur:
a) Isopropyl alcohol (dengan kemurnian 99,8%) 751,5 ml
b) H2O2 3% sebanyak 41,7 ml
c) Glycerol 98% 14,5 ml
Tambahkan aqua destilata atau air yang telah dimasak kedalam labu ukur
hingga mencapai 1000 ml kocok dengan perlahan sampai larutan benar–
benar tercampur.
Menurut WHO produksi handrub direkomendasikan dilakukan oleh tenaga farmasi
terlatih di unit farmasi. Hal ini dikarenakan ethanol yang tidak diencerkan bersifat sangat
mudah terbakar dan bahkan tetap dapat terpicu untuk terbakar saat berada dalam suhu di
bawah 10⁰C. WHO juga menyarankan untuk alasan keamanan, pembuatan handrub
berbahan alcohol dalam satu kali, tidak lebih dari 50 liter. Tempat penyimpanan idealnya
ruang dengan air conditioner (AC) dan tertutup, serta terhindar dari sinar matahari
langsung.
Untuk menghindari kontaminasi organisme patogen dan spora, botol sekali pakai
(disposable) lebih disarankan meskipun botol yang dipakai ulang dapat juga dipakai
sebagai wadah setelah disterilkan. Untuk mencegah evaporasi, kapasitas maksimum yang
dianjurkan adalah 500 ml pada ruang perawatan (rawat inap) atau rawat jalan dan 1000
liter pada kamar operasi.
3. Kebersihan Tangan Metode Bedah
Kebersihan tangan metode bedah adalah suatu upaya membersihkan tangan dari
benda asing dan mikroorganisme dengan menggunakan metode yang paling
maksimal sebelum melakukan prosedur bedah. Dengan tujuan tertinggi dalam
upaya mengurangi mikroorganisme patogen pada area tangan, mencuci tangan
metode bedah dilakukan dengan sangat hati–hati dan dalam waktu yang relatif
lebih lama, pelaksanaan membersihkan tangan dengan mencuci tangan efektif
membutuhkan waktu sekitar 2–6 menit melalui 3 tahapan dengan langkah–
langkah:
a. Membasahi tangan dengan air mengalir, dimulai dari ujung jari sampai 2 cm
diatas siku.
b. Menempatkan sekitar 15 ml (3 x tekanan dispenser) cairan handsrub
antiseptik di telapak tangan kiri,dengan menggunakan siku lengan yang lain
atau dengan dorongan lutut untuk mengoperasikan dispenser.
c. Meratakan dan menggososk cairan handscrub.
d. Ratakan dengan kedua telapak tangan, dilanjutkan dengan menggosok

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 8


Punggung, sela–sela jari tangan kiri dan kanan dan sebaliknya.

e. Kedua telapak tangan, jari–jari sisi dalam dari kedua tangan saling
menggosok dan mengaitkan dilanjutkan dengan membersihkan kedua ibu jari
dan ujung kuku jari bergantian.
f. Mengambil pembersih kuku dan bersihkan dalam air mengalir.
g. Mengambil sikat steril yang sudah berisi cairan handsrub.
h. Menyikat tangan kanan dan tangan kiri bergantian
i. Kuku dengan gerakan tegak searah dari atas ke bawah pada kedua tangan.
j. Jari–jari seakan mempunyai empat sisi, sela jari, secra urut mulai dari ibu jari
sampai dengan kelingking.
k. Telapak tangan, punggung melalui gerakan melingkar.
l. Daerah pergelangan tangan atas sampai dengan siku dengan gerakan
melingkar.
m. Ulangi cara ini pada tangan kanan selama 2 menit.
n. Membilas tangan dengan air mengalir dari ujung jari ke siku dengan
memposisikan tangan tegak.
o. Lakukan sekali lagi menyikat tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian.
p. Kuku dengan geraka tegak searah dari atas ke bawah pada kedua tangan.
q. Jari–jari seakan mempunyai empat sisi, sela–sela jari, secara urut mulai dari
ibu jari sampai dengan kelingking.
r. Telapak tangan dan punggung dengan gerakan melingkar.
s. Daerah pergelangan atas sampai dengan siku dengan gerakan melingkar
dilakukan selama 2 menit.
t. Membiarkan air menetes dari tangan sampai dengan siku.
u. Mengeringkan menggunakan handuk steril yang dibagi 2 bagian satu bagian
untuk tangan kiri dan bagian yang lain untuk tangan kanan, memutar dari jari
– jari tangan kea rah siku.
v. Meletakkan handuk pada tempat yang disediakan.

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 9


Sumber 3.4. Cara Kebersihan Tangan bedah

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 10


4. Hal yang harus diperhatikan dalam membersihkan tangan antara lain:
Sebelum dan sesudah melakukan hand hygiene, ada hal–hal yang harus
diperhatikan agar tujuan hand hygiene dapat tercapai, diantaranya adalah:
a. Perawatan kuku tangan
Kuku tangan harus dalam keadaan bersih dan pendek. Kuku yang panjang
dapat menimbulkan potensi akumulasi bakteri patogen yang terdapat
dibawah kuku.
b. Perhiasan dan aksesoris
Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan pada area tangan seperti
cincin karena adanya resiko akumulasi bakteri patogen pada perhiasan yang
dipakai.
c. Kosmetik
Kosmetik yang dipakai petugas kesehatan seperti cat kuku, dapat menyimpan
bakteri pathogen, juga dapat terlepas dari tangan dan berpindah saat
melakukan kontak dengan pasien. Hal ini sangat berbahaya dan disarankan
untuk tidak dilakukan.
d. Penggunaan handuk atau tisu
Pengeringan tangan sebaiknya menggunakan tisu disposable (tisu kertas
disarankan). Namun bila terdapat keterbatasan dalam sumber daya, handuk
yang bersih juga dapat digunakan dengan catatan hanya digunakan sekali
dan kemudian harus melalui proses pembersihan agar dapat dipakai kembali.

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 11


BAB IV
DOKUMENTASI

1. Audit kepatuhan cuci tangan


Hasil audit dilaporkan ke Direktur, Manajer Keperawatan, dan Manajer Mutu

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN 12

Anda mungkin juga menyukai