Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM KERJA SUB UNIT

STERILISASI

RUMAH SAKIT MITRA SEHAT


Desa Curah Jeru RT II RW XI Kec. Panji,
Kab. Situbondo, Jawa Timur 68323
Mobile | +62 82333282112
No. Telp/Fax | (0338) 678141
Email | rumahsakitmitrasehatsitubondo@yahoo.com
Website |http://www.rsmitrasehatsitubondo.com
PROGRAM KERJA SUB UNIT STERILISASI

LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT MITRA SEHAT


Program Kerja Sub Unit Sterilisasi

KETERANGAN TANDATANGAN TANGGAL

Faradila Risky S., S.Kep, Ners. Pembuat Dokumen

Gaguk Guntoro, S.E. Authorized Person

dr. Divi Mardiana Direktur

i
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT
NOMOR: /Per/Dir/RSMS/II/2017

TENTANG

PROGRAM KERJA SUB UNIT STERILISASI


RUMAH SAKIT MITRA SEHAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA SEHAT,


Menimban : a. Bahwa dalam upaya pelayanan pasien di Rumah Sakit Mitra Sehat, maka
g diperlukan ketersediaan peralatan dan linen steril di Rumah Sakit yang
dikelola oleh suatu sub unit kerja.
b. Bahwa agar kinerja manajerial unit tersebut dapat terlaksana dengan baik
perlu adanya Pedoman Organisasi Sub Unit Sterilisasi di Rumah Sakit Mitra
Sehat sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir 1
dan 2 perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4. Permenkes No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/2007 tentang Pedoman
Manajerial PPI di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah Sakit;
7. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya, Depkes RI, 2011;
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 24 tahun 2016 tentang Persyaratan
Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit;
10. Peraturan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
01/Per/Peng/YMSS/I/2017 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit Mitra
Sehat;
11. Peraturan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
02/Per/Peng/YMSS/I/2017 tentang Penetapan Struktur Organisasi Rumah
Sakit Mitra Sehat;
12. Keputusan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
01/Kep/Peng/YMSS/I/2017tentang Pengangkatan dr. Divi Mardiana
sebagai Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA SEHAT TENTANG PENETAPAN
PROGRAM KERJA SUB UNIT STERILISASI RUMAH SAKIT MITRA SEHAT
KEDUA : Program Kerja Sub Unit Sterilisasi Rumah Sakit Mitra Sehat sebagaimana
dimaksud dalam diktum kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan ini.
KETIGA : Program Kerja Sub Unit Sterilisasi Rumah Sakit Mitra Sehat sebagaimana
dimaksud dalam dictum kedua wajib dijadikan acuan dalam penyelenggaraan

ii
manajemen sterilisasi di Sub Unit Sterilisasi Rumah Sakit Mitra Sehat.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan

Ditetapkan di : Situbondo
Pada tanggal : 1 Februari 2017

Rumah Sakit Mitra Sehat


Direktur,

dr. Divi Mardiana

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1
BAB II LATAR BELAKANG................................................................................................................ 2
BAB III MAKSUD DAN TUJUAN....................................................................................................... 7
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.............................................................8
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN................................................................................. 10
BAB VI SASARAN................................................................................................................................ 11
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................................. 12
BAB VIII ANGGARAN BIAYA........................................................................................................... 13
BAB IX EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN........................................14
BAB X PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN...........................................15
BAB XI PENUTUP................................................................................................................................ 16

iv
Lampiran
Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat
Nomor : /Per/Dir/RSMS/II/2017
Tanggal : 1 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN

1. UMUM
a. Salah satu indikator baik atau tidaknya suatu rumah sakit dapat dilihat dari tingkat
penyebaran infeksi yang terjadi, semakin sedikit tingkat penyebaran infeksi yang terjadi
maka semakin baik kualitas rumah sakit tersebut. Salah satu pencegahan infeksi dapat
dilakukan dengan cara melakukan sterilisasi dan desinfeksi. Sterilisasi adalah suatu
proses pengelolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua
bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora yang dapat dilakukan dengan proses
kimia atau fisika. Desinfeksi adalah proses pembasmian terhadap semua jenis
mikroorganisme patogen yang biasanya dilakukan pada obyek yang tidak bernyawa
(misal ruangan pasien). Oleh karena itu diperlukan suatu standar pengorganisasian Sub
Unit Sterilisasi, sehingga dapat menjamin patient safety dengan memutus mata rantai
penyebaran infeksi dengan cara mengendalikan kuman-kuman yang berada di
lingkungan rumah sakit.
b. Semuanya itu dapat dicapai antara lain dengan meningkatkan kualitas sumber daya Sub
Unit Sterilisasi, dengan penyediaan sumber daya manusia dalam jumlah yang memadai
dan sesuai dengan kompetensinya, serta manajemen Sub Unit Sterilisasi yang sesuai
dengan standar.

2. DASAR.
a. Evaluasi pelaksanaan sterilisasi tahun 2016 - 2017
b. Sebagai gambaran pelaksanaan program kerja berikunya.

1
BAB II LATAR BELAKANG

1. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu mata rantai pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi utama sebagai tempat penyembuhan dan pemulihan penderita. Rumah
sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat. Rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan wajib berupaya untuk mencegah risiko
terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan
dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi atau Healthcare Associated
Infections (HAIs) di rumah sakit. Ada lebih kurang 1,7 juta infeksi yang mengakibatkan
99.000 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat, sehingga kesehatan terkait infeksi
penyebab utama keempat kematian (Klevens, et al 2002).
Kunci utama dari sebuah pencegahan infeksi yang efektif adalah melindungi pasien
dari penularan penyakit menular dan dari kondisi yang disebabkan oleh perawatan yang
diterima di rumah sakit. Serta mencegah penyakit menular kepada petugas kesehatan
merupakan aspek penting lainnya dalam pengendalian infeksi. Untuk mencapai keberhasilan
itu maka perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian yang efektif di rumah sakit. Central
Sterile Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Sterilisasi adalah unit layanan yang
sangat strategis dalam upaya pencegahan infeksi. CSSD adalah tempat dimana dilaksanakan
proses sterilisasi dalam upaya pencegahan infeksi, penerimaan dan pendistribusian semua
alat / instrumen yang memerlukan kondisi steril untuk kegiatan klinisi kedokteran dan lain
– lain. Oleh karena itu layanan harus dijalankan sesuai standar dan mutu yang telah
ditetapkan, sehingga didapat outcome rumah sakit yang bermutu tinggi (Hidayat, 2003 cit.
Rijadi, 2002)
Instalasi pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi. Instalasi pusat sterilisasi sangat bergantung pada
unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik, maupun
instalasi antaralain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi
dan lain – lain. Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada akhirnya
akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi (Depkes, 2009). Kesalahan pada sterilisasi
dapat mengakibatkan bencana dan konsekuensi beban ekonomi (cit, CDC, 1998). Kualitas
produk yang disterilkan harus dinilai dengan indikator kualitas tertentu. Ini harus
mencakup tidak hanya produk, tapi juga struktur dan proses kerja di CSSD.
Struktur organisasi instalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi
(dalam jabatan fungsional) dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur
Penunjang Medik. Kepala Instalasi dibantu sekurang – kurangnya oleh penanggung jawab
administrasi, sub instalasi dekontaminasi, sub sterilisasi dan sub produksi, sub instalasi
pengawasan Mutu, pemeliharaan sarana & peralatan K3 dan diklat serta sub instalasi
distribusi. Alur proses kerja CSSD meliputi pengumpulan, pembersihan, pengeringan,
pemilihan, pengemasan/penyusunan, sterilisasi/selesai, penyimpanan dan distribusi.
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan,
serta monitoring dan evaluasi. Untuk itu agar dapat dilakukan dan diterapkan di rumah sakit
di seluruh Indonesia, pemerintah yang diwakilkan oleh Kemenkes mengeluarkan dan
menetapkan suatu pedoman tentang penerapan CSSD di Indonesia dengan baik dan benar.
Sementara belum diketahui sejauh mana rumah sakit yang ada di Indonesia sudah
menerapkan pedoman tersebut. Pada tahun 2010 Departemen Kesehatan RI, mengeluarkan
Permenkes no 340 tentang klasifikasi rumah sakit, menyatakan bahwa rumah sakit tipe A

2
dan B di wajibkan memiliki unit sterilisasi yang lengkap dan benar menurut pedoman dan
standar penyelenggaraan CSSD di rumah sakit.
Hingga tahun 1940-an kegiatan sterilisasi dilakukan di unit pemakai yang
membutuhkan barang steril. Sehingga terdapat duplikasi peralatan maupun personel yang
menyebabkan ketidakefisienan proses kerja di rumah sakit. Selain itu proses yang dilakukan
tidak dapat seragam, menyebabkan sulitnya mencapai hasil sterilisasi dengan kualitas tinggi
secara terus menerus. Sistem yang terpusat dibutuhkan dengan meningkatnya tindakan
operatif, bermacamnya instrumen operasi dan kebutuhan barang steril di ruangan.
Kemajuan teknologi yang meningkat juga memungkinkan adanya sistem pemrosesan yang
tersentral. Pemrosesan yang tersentral akan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga
berorientasi pada patient safety.
Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal
ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) yang terdapat
dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi ini bertujuan untuk menjamin
sterilitas produk maupun karakteristik kualitas sediaannya, termasuk kestabilan yang
dimiliki oleh produk yang dihasilkan. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses
sterilisasi merupakan hal yang paling utama dalam menentukan kesterilan dari sediaan
akhir yang nantinya akan dibuat. Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan
sesuai dengan sifat masing-masing bahan, alat serta wadah yang akan digunakan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit yang merupakan
institusi penyedia pelayanan kesehatan adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di
rumah sakit. Dalam upaya mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang
penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada
unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun
instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi
dan lain-lain. Jika terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan
mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Jika dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan di rumah
sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatu instalasi pusat
sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu instalasi yang berada dibawah
dan tanggung jawab langsung kepada direktur atau wakil direktur rumah sakit. Instalasi
pusat sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan
kondisi steril atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat
dan cepat, untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional,
diperlukan pengetahuan atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun tenaga
non medik yang berpengalaman di bidang sterilisasi.

3
2. LOKASI SUB UNIT STERILISASI

KETERANGAN:

Ruang dekontaminasi

Ruang administrasi

Penyimpanan alat/ bahan steril

Ruang sterilisasi

Gudang

Toilet

4
3. PELAYANAN STERILISASI
a. Sterilisasi instrumen medis
b. Sterilisasi linen
c. Sterilisasi kasa
d. Sterilisasi alat laboratorium

4. DATA PETUGAS SUB UNIT STERILISASI


No Uraian Jumlah
1. Kepala sub unit sterilisasi 1 Orang
2. Petugas dekontaminasi, sterilisasi, produksi 1 orang
dan distribusi
Jumlah 2 Orang

5. DATA FASILITAS ALAT STERILISASI SUB UNIT STERILISASI


No Nama Jumlah Kapasitas
1 Autoclave Steem 1 100 liter

6. DATA FASILITAS ALAT PENUNJANG SUB UNIT STERILISASI


No Nama Jumlah
1 AC 1
2 Kipas Angin 1
3 Exhause fan 1
4 shawer 1
5 Dry Oven 1
6 Mesin sealer
7 Lemari penyimpanan alat steril 1
8 Lemari B3 1
9 Lemari administrasi 1
10 Meja administrasi 1
11 Kursi 3
12 Troli meja 2
13 Meja mayo 1
14 Troli distribusi 1
15 Kompresor 1
16 Telepon 1

5
7. STRUKTUR ORGANISASI SUB UNIT STERILISASI

Direktur

Bidang Medis

Unit Kamar Operasi

Sub Unit Sterilisasi

Bagian Dekontaminasi,
Sterilisasi, Produksi, dan
distribusi

6
7
BAB III MAKSUD DAN TUJUAN

1. MAKSUD DAN TUJUAN.


a. Maksud
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi Sub Unit Sterilisasi dalam melaksanakan
kegiatan pengembangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi rumah sakit dan program
kerja Rumah Sakit Mitra Sehat.
b. Tujuan
Umum: Meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat dan bahan guna menekan kejadian
infeksi di Rumah Sakit Mitra Sehat Situbondo.
Khusus:
1) Menjaga kesterilisasian alat dan bahan yang ada dan digunakan di Rumah Sakit
Mitra Sehat Situbondo.
2) Pengawasan dan kontrol mutu terhadap hasil sterilisasi.
3) Panduan kerja bagi tenaga pelaksana unit sterilisasi.

2. RUANG LINGKUP DAN TATA URUT.


Ruang lingkup dari program kerja sementara Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit Mitra Sehat.
Rincian rncana kerja yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan.
b. Bab II Latar Belakang
c. Bab III Maksud dan Tujuan
d. Bab IV Kegiatan Pokok & Rincian Kegiatan
e. Bab V Cara Melaksanakan Kegiatan
f. Bab VI Sasaran
g. Bab VII Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
h. Bab VIII Angggaran Biaya
i. Bab IX Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
j. Bab X Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
k. Bab XI Penutup

8
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. UMUM
Pelayanan Sub Unit Sterilisasi merupakan salah satu kegiatan di Rumah Sakit yang
menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai pengolahan alat atau bahan yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora
dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.

2. TUGAS POKOK
Tugas pokok Sub Unit Sterilisasi adalah melayani Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, IGD,
UPI, Unit Kamar Operasi, Unit Kamar Bersalin dan Perin, dan Unit Laboratorium dalam
pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.

3. PROGRAM
Program menetapkan pelayanan yang Prima dalam rangka pendukung penyelenggaraan
Rencana strategis Tahun 2017 dan mencapai tugas pokok Sub Unit Sterilisasi Rumah Sakit
Mitra Sehat agar dapat terlaksana dengan Optimal.

4. PERMASALAHAN
Berdasarkan permasalahan sterilisasi yang dihadapi pada tahun 2016 – 2017 dan perkiraan
perubahan kondisi dan kebijakan di bidang perumahsakitan, akan ditentukan kegiatan apa
yang akan menjadi Program Kerja Sub Unit Sterilisasi Rumah Sakit Mitra Sehat.
Permasalahan tersebut antara lain:
a. Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi khususnya bidang
sterilisasi
b. Fasilitas dan alat sterilisator yang kurang memadai
c. Ruang sterilisasi kurang memenuhi standart
d. Alur kaluar masuk alat dan bahan Unit Sterilisasi belum sesuai
e. Pencatatan dan pendokumentasin belum diterapkan dengan baik
f. Penggunaan APD belum lengkap

5. KEGIATAN POKOK.
a. Melaksanakan pelayanan sterilisasi
b. Memelihara dan merawat alat dan bahan sterilisasi agar layak pakai untuk
mempertahankan kondisi dan memperpanjang usia pakai.
c. Mengoptimalkan penggunaan fasilitas sterilisasi yang diterima dari RS.
d. Melaksanakan kegiatan dengan mengacu kepada kebijaksanaan yang telah digariskan
Komando.
e. Melaksanakan supervisi dan pengawasan kepada seluruh anggota Sub Unit Sterilisasi
Rumah Sakit Mitra Sehat.
f. Mengupayakan secara optimal pemenuhan fasilitas sarana dan prasaranan perijinan
serta SDM bagi Sub Unit Sterilisasi.
g. Melakukan pendokumentasin dan pelaporan kegiatan sterilisasi

6. RINCIAN KEGIATAN.
a. Pelayanan Sterilisasi
1) Tata Laksana Penerimaan
Sub Unit Sterilisasi melayani Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, IGD, UPI, Unit Kamar
Operasi, Unit Kamar Bersalin dan Perin dan Unit Laboratorium.

9
a) Instrumen dari poli rawat jalan, perawatan, UPI, IGD, VK dan Laboratorium
Instrumen yang berasal dari lingkup intern, Rumah Sakit dikirim oleh petugas
unit masing-masing ke Sub Unit Sterilisasi ruang penerimaan alat di Sub Unit
Sterilisasi mulai hari senin – sabtu pukul 07.00 – 14.00 WIB dengan mengisi
buku expedisi, penyerahan alat dan ditulis dalam buku penerimaan alat di Sub
Unit Sterilisasi.
b) Instrumen milik kamar operasi Rumah Sakit
Instrumen yang berasal dari unit kamar operasi diantar oleh petugas kamar
operasi setelah alat direndam di cairan desinfektan
2) Tata Laksana Sterilisasi
Sterilisasi menggunakan mesin autoclave steem
3) Tata Laaksana Distribusi
a) Transportasi barang steril dikirim oleh petugas Sub Unit Sterilisasi
menggunakan bak instrumen tertutup.
b) Setiap pendistribusikan diikuti dengan tertib administrasi pencatatan.
4) Tata Laksana Penyimpanan
Untuk ruangan penyimpanan beberapa hal harus diperhatikan seperti penerangan
yang memadai, suhu antara 180C – 220C dengan kelembaban antara 35% - 75%, alat
steril disimpan pada jarak 8-10 inci dari lantai dan minimun 18 inchi dari langit-
langit serta 2 inci dari dinding serta diupayakan untuk menghindari terjadinya
penumpukan debu pada kemasan, serta alat steril tidak disimpan dekat wastafel atau
saluran pipanya.
5) Tata Laksana Pemeliharaan Hasil Proses Sterilisasi
Penyimpanan barang steril memegang peranan penting guna menjaga mutu
sterilitas, agar barang-barang tersebut tidak terkena kontaminasi. Untuk itu
diperlukan ruangan khusus dan almari untuk penyimpanan barang steril di Unit
Sterilisasi.
b. Pemeliharaan
Mesin sterilisasi harus diperiksa dan dibersihkan setiap hari. Pembersihan mingguan
dan pengawasan lainnya sesuai dengan yang disarankan produsen mesin.
c. Meningkatkan sumber daya manusia dengan mengikuti pelatihan manajemen sterilisasi.
d. Pendokumentasian dilakuakan setiap hari sesuai dengan keluar masuknya barang di sub
unit sterilisasi. Pelaporan dilakukan oleh petugas sub unit stertilisasi antara lain
pencatatan harian, laporan bulanan, laporan triwulan dan laporan tahunan.

10
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Masing-masing kegiatan dilaksanakan oleh seorang penanggung jawab, yang diatur sebagai
berikut:
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan yang
diselenggarakan baik didalam maupun diluar Rumah Sakit sesuai dengan kebutuhan
2. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan keperawatan pada Pelayanan Sub
Unit Sterilisasi:
a. Peningkatan kualitas sarana dilakukan dengan cara pembangunan dilakukan secara
bertahap.
b. Peningkatan kualitas sarana juga dilakukan dengan penambahan alat sterilisasi sesuai
dengan standar
3. Peningkatan Kinerja dan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit antara lain :
Peremajaan peralatan sterilisasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat
kepentingan alat untuk kegiatan pelayanan dan Peremajaan peralatan dilakukan dengan
cara pembelian langsung ke distributor dan dengan pihak ketiga.
4. Penambahan jenis dan jumlah tenaga klinis dengan merekrut seseorang yang memeiliki
sertifikat manajemen sterilisasi.
5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Pelatihan dilakukan dengan mengirim anggota Rumah sakit mengikuti Work Shop (Seminar)
/ pelatihan.
6. Penataan sistem manajemen dan sistem pelayanan melalui evaluasi tahunan Akreditasi RS
versi 2012.

11
BAB VI SASARAN

PENANGGUNG TARGET TARGET HASIL


NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
JAWAB WAKTU CAPAIAN
1. Peningkatan Ketua Diklat Tahun Peningkatan
kualitas sumber 2017 pengetahuan dan
daya manusia kemampuan
melalui kegiatan dalam pelayanan
Pendidikan dan sesuai dengan
Pelatihan yang profesinya dan
diselenggarakan terdapat sumber
baik didalam daya manusia
maupun diluar yang terlatih dan
Rumah Sakit dapat diandalkan
2. Pertemuan atau Kepala Setiap Evaluasi kerja
rapat seluruh Sterilisasi bulan dan perencanaan
petugas unit kerja yang
sterilisasi tercapai
3. Inventarisasi Kepala Tahun Semua fasilitas
fasilitas dan alat Sterilisasi 2017 unit sterilisasi
unit sterilisasi terdokumentasi
dan terjaga
kualitas dan
mutunya
4. Pendokumentasian Kepala Setiap Semua alat dan
alat dan bahan yang Sterilisasi bulan bahan dapat
keluar masuk unit terdokumentasi
sterilisasi dengan tepat dan
benar
5. Pengadaan Kepala Tahun Peralatan dapat
peralatan Sub Unit Sterilisasi 2017 digunakan
Sterilisasi dengan hasil
yang maksimal
(steril 100%)
6. Pengajuan tenaga Kepala Tahun Peningkatan
petugas sterilisasi Sterilisasi 2017 mutu pelayanan
7. Evaluasi Penataan Ketua Tahun Mutu pelayanan
sistem manajemen Akreditasi 2017 Rumah Sakit
dan sistem meningkat dan
pelayanan target Rumah
Akreditasi RS versi Sakit terpenuhi
2012

12
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Bidang Fisik
Tahun 2017
No Uraian
Jan Peb Mart April Mei Juni Juli Agst Sep. Okt. Nop. Des.
1 Pemeliharaan wastafle
2 Pemeliharaan ruangan
3 Pemeliharaan lemari penyimpanan
4 Pemeliharaan tempat pencucian

b. Bidang Pendidikan dan pelatihan


Tahun 2017
No Uraian
Jan Peb Mart April Mei Juni Juli Agst Sep. Okt. Nop. Des.
1 Pelatihan manajemen sterilisasi
2 Pelatihan K3
3 In-house training PPI

c. Bidang Penunjang
Tahun 2017
No Uraian
Jan Peb Mart April Mei Juni Juli Agst Sep. Okt. Nop. Des.
1 Pengadaan Autoclave steam
2 Pembelian APD

d. Pemeriksaan
Tahun 2017
No Uraian
Jan Peb Mart April Mei Juni Juli Agst Sep. Okt. Nop. Des.
1 Pemeriksaan kesehatan petugas
1 Pemeriksaan alat sterilisasi
2 Kalibrasi

13
BAB VIII ANGGARAN BIAYA

PENDANAAN
No JENIS KEGIATAN RINCIAN SASARAN TARGET JADWAL KET.
KEGIATAN SUMBER TOTAL BIAYA PELAKSANA
DANA AN

1. Bidang Diklat Pelatihan Petugas sub unit Th. 2017 Yanmasum Rp. 5 000 000 Sesuai jadwal -
menejemen steriisasi
sterilisasi

2 Sarana dan Renovasi/ Ruang sub unit Selesai Yanmasum Rp. 10 000 000 Sesuai jadwal -
prasarana/ pembangunan sterilisasi dan selama th
fasilitas dan pengadaan fasilitas 2017
alat penunjang

3 Pengadaan bahan Pengadaan Sterilisator Selama th. Yanmasum Rp. 20 000 000 Sesuai jadwal -
dekontaminasi, autoclave steam, 2017
Alat Sterilisasi indikator
sterilisasi, poches,
kain pembungkus
dan cairan DD1

4 Pemeriksaan Pemeriksaan Semua petugas Selama th. Yanmasum Rp. 1 000 000 Sesuai Jadwal -
kesehatan berkala kesehatan sub unit 2017
meliputi cek sterilisasi
darah dan foto
thorax
5 Pemeriksaan alat Kalibrasi dan Sterilisator, AC, Selama th. Yanmasum Rp. 2 000 000 Sesuai Jadwal -
perawatan alat exhaus 2017
sterilisasi serta
perawatan alat
penunjang

14
BAB IX EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Masing-masing penanggung jawab program akan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
dengan membuat Laporan Pelaksanaan Kegiatan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Laporan
meliputi pencapaian kegiatan sesuai target yang telah ditetapkan, kendala yang dihadapi,
dan penyerapan anggaran biaya. Kepala Unit Sterilisasi melakukan koordinasi dan
monitoring pembuatan evaluasi dan pelaporan kegiatan dari masing-masing penanggung
jawab program.

2. PELAPORAN
Pelaporan dibuat oleh Kepala Sub Unit Sterilisasi dan dilakukan kajian yang evaluasi secara
menyeluruh. Resume atas kajian pencapaian hasil program diserahkan kepada Direktur
Rumah Sakit.

15
BAB X PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. PENCATATAN
Pencatatan dilaksanakan oleh penanggung jawab masing-masing program yang telah
ditetapkan sebagaimana kerangka acuan program kerja ini dan atau berdasarkan Sprin
Direktur Rumah Sakit. Pelaksanaan kegiatan dari masing-masing program
didokumentasikan dalam bentuk progress report dengan kemajuan yang terukur dan pada
akhir pelaksanaan program dibuat Laporan Akhir Pelaksanaan Program.

2. PELAPORAN
Berdasarkan pencatatan tersebut dibuat laporan berkala kepada Direktur Rumah Sakit,
sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali dan atau dalam bentuk Laporan Akhir
pelaksanaan Program.

3. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh, meliputi sumber daya yang telah
digunakan, permasalahan yang terjadi dan penyelesaian masalah tersebut, disertai hasil
pencapaian yang terukur atas pelaksanaan program tersebut.

16
BAB XI PENUTUP

Demikian Program Kerja Sub Unit Sterilisasi Rumah Sakit Mitra Sehat dibuat sebagai gambaran
dalam pelaksanaan tugas pokok dan tugas – tugas lainnya agar dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Rumah Sakit Mitra Sehat


Direktur,

dr. Divi Mardiana

17

Anda mungkin juga menyukai