LIMBAH
LEMBAR PENGESAHAN
ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT
NOMOR: /Per/Dir/RSMS/II/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PENETAPAN PANDUAN
PENGELOLAAN LIMBAH DI RUMAH SAKIT MITRA SEHAT.
KEDUA : Pelaksanaan Pengelolaan Limbah di Rumah Sakit Mitra Sehat wajib dilaksanakan
berdasarkan ketentuan sebagaimana Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Limbah menjadi tanggung jawab Unit
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Mitra Sehat
KEEMPAT Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini.
Ditetapkan di : Situbondo
Pada tanggal : 1 Februari 2017
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tersusunnya Panduan Pengelolaan
Limbah ini. Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit
Mitra Sehat senantiasa melaksanakan manajemen risiko, terkait kesehatan dan keselamatan
kerja bagi pasien, karyawan, maupun keluarga/pengunjung Rumah Sakit.
Panduan Pengelolaan Limbah ini, merupakan bagian dari kegiatan Manajemen Risiko di Rumah
Sakit terutama terkait pengelolaan limbah, baik padat, cair, maupun gas di Rumah Sakit.
Tersusunnya panduan ini, merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan risiko terjadinya
kecelakaan atau kejadian tidak diharapkan lainnya kepada karyawan, pasien dan
keluarga/pengunjung maupun lingkungan rumah sakit.
Panduan ini, masih akan selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi.
iii
DAFTAR ISI
iv
Lampiran
Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat
Nomor : /Per/Dir/RSMS/II/2017
Tanggal : 1 Februari 2017
BAB I PENDAHULUAN
A. DEFINISI
1. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
dalam bentuk padat, cair dan gas.
2. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat
sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat non medis.
3. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah
patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi,
liimbah radioaktif, limbah container bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam
berat yang tinggi.
4. Limbah padat nonmedis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
di luar yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.
5. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah
sakit yang kemungkinan mengndung mikrroorganisme, bahan kimia beracun dan
radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.
6. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan
pembakaran di rumah sakit seperti incinerator, dapur, perlengkapan generator,
anestesi dan pembuatan obat sitotoksis.
7. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh
pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan kepada orang lain.
8. Limbah sitotoksis adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan
pemberian obat sitotoksis untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan
untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup.
9. Minimalisasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi
jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan, menggunakan kembali
limbah (reuse) dan daur ulang limbah (recycle).
10. Bahan berbahaya, setiap unsur peralatan, bahan, atau proses yang mampu atau
berpotensi menyebabkan kerusakan.
11. Benda-benda tajam, jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, scalpel, gunting, benang
kawat, pecahan kaca dan benda lain yang dapat menusuk atau melukai
12. Enkapsulasi, pengisian wadah benda tajam yang telah ¾ penuh dengan semen atau
tanah liat yang setelah kering dapat dimanfaatkan untuk menambah gundukan tanah
pada bagian yang rendah.
13. Insenerasi. Pembakaran limbah padat, cair, atau gas mudah terbakar (dapatdibakar)
yang terkontrol untuk menghasilkan gas dan sisa yang tidak atau tinggal sedikit
mengandung bahan mudah terbakar.
14. Kontaminasi, keadaan yang secara potensial atau telah terjadi kontak dengan
mikroorganisme. Seringkali digunakan dalam pelayanan kesehatan, istilah tersebut
umumnya merujuk pada adanya mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi atau
penyakit.
15. Pembuangan, mengubur limbah, membuang, melempar, meletakkan atau melepaskan
bahan limbah apapun ke atau pada udara, tanah, ataupun air. Pembuangan dilakukan
tanpa bermaksud untuk memungut kembali.
16. Pemilahan, pemilahan limbah padat dan menyisihkan bahan – bahan yang masih
bermanfaat dari gundukan limbah di atas tanah.
1
17. Pengelolaan limbah. Semua kegiatan, baik administrative maupun operasional
(termasuk kegiatan transportasi), melibatkan penanganan, perawatan, mengkondisikan,
penimbunan dan pembuangan limbah.
18. Saluran kotoran. Sistem pengumpulan dan pengangkutan kotoran, termasuk saluran –
saluran air, pipa – pipa, tempat pompa.
19. Limbah infeksius. Bagian dari limbah medis yang dapat menyebabkan penyakit infeksi.
20. Limbah kota praja. Limbah umum yang diurus oleh petugas pembuangan limbah
pemerintah setempat (misalnya dinas kebersihan kota) terutama dari rumah tangga,
aktifitas komersial dan limbah jalanan.
21. Segregaasi. Pemisahan sistematis limbah padat sesuai dengan kategori yang telah
ditentukan.
22. Wadah. Tabung tempat penanganan, pengangkutan, penimbunan dan atau akhirnya
pembuangan limbah.
23. Limbah lain yang tidak membawa mikroorgqanisme, tetapi digolongkan berbahaya
karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan meliputi:
a. Bahan – bahan kimia atau farmasi (misalnya kaleng bekas, botol atau kotak yang
mengandung obat kadaluarsa, vaksin, reagen disinfektan seperti formaldehid,
glutaralldehid, bahan- bahan organic seperti aseton dan klorofom)
b. Limbah sitotoksik (misalnya obat-obat untuk kemoterapi).
c. Limbah yang mengandung logam berat (misalnya air raksadari thermometer yang
pecah, tensimeter, bahan – bahan bekas gigi dan cadmium dari baterai yang di
buang).
d. Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat di daur ulang (misalnya kaleng penyembur)
yang berbahaya dan dapat meledak apabila di bakar.
2
BAB II RUANG LINGKUP
A. UNIT–UNIT DI RS
Seluruh unit kerja yang ada di Rumah Sakit
B. PELAKSANA
1. Dokter
2. Perawat
3. Petugas farmasi
4. Petugas radiologi
5. Petugas Gizi
6. Petugas laundry
7. Petugas lain baik medis dan non medis
3
BAB III TATALAKSANA