Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN PENGELOLAAN

LIMBAH

RUMAH SAKIT MITRA SEHAT


Desa Curah Jeru RT II RW XI Kec. Panji,
Kab. Situbondo, Jawa Timur 68323
Mobile | +62 82333282112
No. Telp/Fax | (0338) 678141
Email | rumahsakitmitrasehatsitubondo@yahoo.com
Website |http://www.rsmitrasehatsitubondo.com
PANDUAN PENGELOLAAN LIMBAH

LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT MITRA SEHAT


Panduan Pengelolaan Limbah

KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Dr.Davista Pembuat Dokumen

Gaguk Guntoro, S.E. Authorized Person

dr. Divi Mardiana Direktur

ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT
NOMOR: /Per/Dir/RSMS/II/2017

TENTANG

PANDUAN PENGELOLAAN LIMBAH


RUMAH SAKIT MITRA SEHAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA SEHAT,


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya pengelolaan risiko serta menjamin kesehatan dan
keselamatan kerja bagi pasien, karyawan, dan keluarga/pengunjung di
Rumah Sakit Mitra Sehat, maka perlu dilakukan pengelolaan limbah di
rumah sakit.
b. Bahwa agar upaya pengelolaan limbah tersebut dapat terlaksana dengan
baik perlu adanya Panduan Pengelolaan Limbah di Rumah Sakit Mitra
Sehat sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir 1
dan 2 perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4. Permenkes No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/2007 tentang Pedoman
Manajerial PPI di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah Sakit;
7. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya, Depkes RI, 2011;
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 24 tahun 2016 tentang Persyaratan
Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit;
10. Peraturan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
01/Per/Peng/YMSS/I/2017 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit Mitra
Sehat;
11. Peraturan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
02/Per/Peng/YMSS/II/2017 tentang Penetapan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Mitra Sehat;
12. Keputusan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
426/Kep/Peng/YMSS/II/2016 tentang Pengangkatan dr. Divi Mardiana
sebagai Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PENETAPAN PANDUAN
PENGELOLAAN LIMBAH DI RUMAH SAKIT MITRA SEHAT.
KEDUA : Pelaksanaan Pengelolaan Limbah di Rumah Sakit Mitra Sehat wajib dilaksanakan
berdasarkan ketentuan sebagaimana Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Limbah menjadi tanggung jawab Unit
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Mitra Sehat
KEEMPAT Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini.

Ditetapkan di : Situbondo
Pada tanggal : 1 Februari 2017

Rumah Sakit Mitra Sehat


Direktur,

dr. Divi Mardiana

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tersusunnya Panduan Pengelolaan
Limbah ini. Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit
Mitra Sehat senantiasa melaksanakan manajemen risiko, terkait kesehatan dan keselamatan
kerja bagi pasien, karyawan, maupun keluarga/pengunjung Rumah Sakit.
Panduan Pengelolaan Limbah ini, merupakan bagian dari kegiatan Manajemen Risiko di Rumah
Sakit terutama terkait pengelolaan limbah, baik padat, cair, maupun gas di Rumah Sakit.
Tersusunnya panduan ini, merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan risiko terjadinya
kecelakaan atau kejadian tidak diharapkan lainnya kepada karyawan, pasien dan
keluarga/pengunjung maupun lingkungan rumah sakit.
Panduan ini, masih akan selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi.

Situbondo, 1 Februari 2017

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. iii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................... 1
A. DEFINISI ..................................................................................................................................................................... 1
B. TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH ................................................................................................................... 2
BAB II RUANG LINGKUP ..................................................................................................................... 3
A. UNIT–UNIT DI RS ................................................................................................................................................... 3
B. PELAKSANA .............................................................................................................................................................. 3
BAB III TATALAKSANA ...................................................................................................................... 4
A. TATA LAKSANA PENGELOLAAN LIMBAH .................................................................................................. 4

iv
Lampiran
Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat
Nomor : /Per/Dir/RSMS/II/2017
Tanggal : 1 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN

A. DEFINISI
1. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
dalam bentuk padat, cair dan gas.
2. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat
sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat non medis.
3. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah
patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi,
liimbah radioaktif, limbah container bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam
berat yang tinggi.
4. Limbah padat nonmedis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
di luar yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.
5. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah
sakit yang kemungkinan mengndung mikrroorganisme, bahan kimia beracun dan
radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.
6. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan
pembakaran di rumah sakit seperti incinerator, dapur, perlengkapan generator,
anestesi dan pembuatan obat sitotoksis.
7. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh
pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan kepada orang lain.
8. Limbah sitotoksis adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan
pemberian obat sitotoksis untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan
untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup.
9. Minimalisasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi
jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan, menggunakan kembali
limbah (reuse) dan daur ulang limbah (recycle).
10. Bahan berbahaya, setiap unsur peralatan, bahan, atau proses yang mampu atau
berpotensi menyebabkan kerusakan.
11. Benda-benda tajam, jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, scalpel, gunting, benang
kawat, pecahan kaca dan benda lain yang dapat menusuk atau melukai
12. Enkapsulasi, pengisian wadah benda tajam yang telah ¾ penuh dengan semen atau
tanah liat yang setelah kering dapat dimanfaatkan untuk menambah gundukan tanah
pada bagian yang rendah.
13. Insenerasi. Pembakaran limbah padat, cair, atau gas mudah terbakar (dapatdibakar)
yang terkontrol untuk menghasilkan gas dan sisa yang tidak atau tinggal sedikit
mengandung bahan mudah terbakar.
14. Kontaminasi, keadaan yang secara potensial atau telah terjadi kontak dengan
mikroorganisme. Seringkali digunakan dalam pelayanan kesehatan, istilah tersebut
umumnya merujuk pada adanya mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi atau
penyakit.
15. Pembuangan, mengubur limbah, membuang, melempar, meletakkan atau melepaskan
bahan limbah apapun ke atau pada udara, tanah, ataupun air. Pembuangan dilakukan
tanpa bermaksud untuk memungut kembali.
16. Pemilahan, pemilahan limbah padat dan menyisihkan bahan – bahan yang masih
bermanfaat dari gundukan limbah di atas tanah.

1
17. Pengelolaan limbah. Semua kegiatan, baik administrative maupun operasional
(termasuk kegiatan transportasi), melibatkan penanganan, perawatan, mengkondisikan,
penimbunan dan pembuangan limbah.
18. Saluran kotoran. Sistem pengumpulan dan pengangkutan kotoran, termasuk saluran –
saluran air, pipa – pipa, tempat pompa.
19. Limbah infeksius. Bagian dari limbah medis yang dapat menyebabkan penyakit infeksi.
20. Limbah kota praja. Limbah umum yang diurus oleh petugas pembuangan limbah
pemerintah setempat (misalnya dinas kebersihan kota) terutama dari rumah tangga,
aktifitas komersial dan limbah jalanan.
21. Segregaasi. Pemisahan sistematis limbah padat sesuai dengan kategori yang telah
ditentukan.
22. Wadah. Tabung tempat penanganan, pengangkutan, penimbunan dan atau akhirnya
pembuangan limbah.
23. Limbah lain yang tidak membawa mikroorgqanisme, tetapi digolongkan berbahaya
karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan meliputi:
a. Bahan – bahan kimia atau farmasi (misalnya kaleng bekas, botol atau kotak yang
mengandung obat kadaluarsa, vaksin, reagen disinfektan seperti formaldehid,
glutaralldehid, bahan- bahan organic seperti aseton dan klorofom)
b. Limbah sitotoksik (misalnya obat-obat untuk kemoterapi).
c. Limbah yang mengandung logam berat (misalnya air raksadari thermometer yang
pecah, tensimeter, bahan – bahan bekas gigi dan cadmium dari baterai yang di
buang).
d. Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat di daur ulang (misalnya kaleng penyembur)
yang berbahaya dan dapat meledak apabila di bakar.

B. TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH


Tujuan pengeloalaan limbah adalah:
1. Melindungi seluruh petugas Rumah Sakit dari perlukaan.
2. Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan di Rumah Sakit .
3. Mencegah penularan infeksi pada masysrakat sekitarnya Rumah Sakit .
4. Membuang bahan-bahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif) dengan aman.

2
BAB II RUANG LINGKUP

A. UNIT–UNIT DI RS
Seluruh unit kerja yang ada di Rumah Sakit

B. PELAKSANA
1. Dokter
2. Perawat
3. Petugas farmasi
4. Petugas radiologi
5. Petugas Gizi
6. Petugas laundry
7. Petugas lain baik medis dan non medis

3
BAB III TATALAKSANA

A. TATA LAKSANA PENGELOLAAN LIMBAH


Pengelolaan limbah dapat di mulai dengan cara sebagai berikut:
1. Identifikasi Limbah
a. Padat
b. Cair
c. Tajam
d. Infeksius
e. Non infeksius
2. Pemisahan
a. Pemisahan di mulai dari awal penghasil limbah
b. Pisahkan limbah sesuai dengan jenis limbah
c. Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya
d. Limbah cair segera di buang kewastafel di spoelhoek
3. Labeling
a. Limbah padat infeksius
Plastik kantong kuning
b. Limbah padat non infeksius
Plastik kantong warna hitam
c. Limbah benda tajam
Wadah tahan tusuk dan tahan air
Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai jenis limbah
4. Packing
a. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
b. Tutup mudah di buka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki
c. Kontainer dalam keadaan bersih
d. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat
e. Tempatkan setiap container limbah pada jarak 10-20 meter
f. Ikat limbah jika sudah terisi ¾ penuh
g. Container limbah harus dicuci setiap hari
5. Penyimpanan
a. Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus
b. Temptkan limbah dalam kantong plastic dan ikat dengan kuat
c. Beri label pada kantong plastic limbah
d. Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan sementara
e. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus
f. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan dan tertutup
g. Tidak boleh ada yang tercecer
h. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
i. Tempat penampungan sementara harus di area terbuka, terjangkau (oleh
kendaraan), aman dan selalu di jaga kebersihannya dan kondisi kering
6. Pengangkutan
a. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus
b. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan dan tertutup
c. Tidak boleh ada yang tercecer
d. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
7. Treatmen
a. Limbah infeksius dimasukkan dalam insenerator
b. Limbah non infeksius di bawa ketempat pembuangan limbah umum
c. Limbah benda tajam dimasukkan dalam insenerator
d. Limbah cair dalam wastafel di ruang spoelhok
4
e. Limbah feces, urine kedalam WC
8. Penanganan limbah benda tajam
a. Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
b. Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat
c. Segera buang limbah benda tajam kekontainer yang tersedia tahan tusuk dan tahan
air dan tidak bias dibuka kembali
d. Selalu buang sendiri oleh si pemakai
e. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
f. Container benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan
9. Penanganan limbah pecahan kaca
a. Gunakan sarung tangan rumah tangga
b. Gunakan kertas Koran untuk mengumpulkan pecahan benda tajam tersebut,
kemudian bungkus dengan kertas
c. Masukkan dalam container tahan tusukan beri label
10. Unit pengelolaan limbah cair
a. Kolamstabilisasi air limbah
b. Kolmoksidasi air limbah
c. System pembusukan anaerob
d. Septiptank

Rumah Sakit Mitra Sehat


Direktur,

dr. Divi Mardiana

Anda mungkin juga menyukai